Wednesday, October 3, 2012

Bridal Mask episode 14

Damsari dan Jeok Pa menyelinap ke dalam acara peringatan persatuan Jepang-Korea dan ingin meledakkan bom. Tapi mereka gagal. Damsari tertangkap tangan dan disiksa Shunji. Kang To tidak berdaya melindungi Damsari.
Jeok Pa berhasil keluar ruangan, ia ingin meledakkan bom. Kang To akhirnya muncul sebagai Gaksital untuk menyelamatkan mereka.

Taro ingin menembak Gaksital tapi justru kena tamu lain. Gaksital bertarung melawan Taro dan berhasil menyandera Taro. Tepat saat itu Shunji masuk ke dalam setelah mendengar keributan di aula pesta.
Taro teriak ke Shunji untuk menembak, tidak perlu memikirkan dirinya. Shunji menembak tapi meleset.

Shunji mendekat, Ayah..saya harus menangkap penjahat ini hari ini. Taro memejamkan mata, siap berkorban kalau perlu.
Gaksital mendorong Taro ke arah Shunji. Lalu memukul Taro dan Shunji sekaligus. Ia bertarung lagi dengan polisi.

Rie akhirnya mengijinkan Jun bertarung melawan Gaksital. Jun memang keren sigh..dia bergerak cepat sekali dan bahkan berhasil melukai lengan Kang To.
This guy can slash without even blinking.
Kang To menemukan lawan seimbangnya, ia menangkis setiap tebasan Jun dengan tongkat besinya.
Shunji berdiri dan menembak.
Jeok Pa ada di dalam toilet, ia menangis. Syok melihat perlakuan yang diterima Damsari. Lalu terdengar tembakan.
Jeok Pa terkejut. Ia seperti sadar dengan misinya. Jeok Pa memandang pantulan wajahnya di cermin, menghapus air matanya dan menguatkan diri. Tugasnya belum selesai.

Katsuyama Jun sudah bersiap membunuh Gaksital. Tapi Shunji menyuruhnya minggir. Jun melihat ke arah Rie. Rie mengangguk.
Jun menurunkan pedangnya dan mundur. Shunji mendekat, semua polisi juga mengurung Kang To. Astaga..si Abe berdiri paling dekat dengan Kang To
Gaksital perlahan berdiri. Shunji berkata paling tidak ia bisa melihat identitas asli Gaksital.


Untung Baek Gun selalu ada untuk Tuan mudanya. Baek Gun menyamar jadi petugas listrik dan memotong kabel listrik. Membuat seluruh Gyeong Seong gelap gulita.
Listrik padam! Semua orang yang ada dalam aula gedung Gubernur Jenderal panik, apa ini?Apa yang terjadi?


Kang To memanfaatkan-nya untuk menerjang Jun dan lari keluar. Shunji untuk sesaat tidak bisa bereaksi.
Jeok Pa juga lari ke arah aula pertemuan dan melemparkan bedak isi bubuk peledak itu ke dalam aula sebelum pintu tertutup.

Shunji terkejut melihat tabung bedak itu, ia tahu itu pasti bom! Shunji menghindar hanya beberapa detik sebelum bom meledak.

Mok Dan bersama Jang dan Yoon yang mendengar ledakan itu menjadi gembira. Mereka keluar dari mobil. Pasukan 36 berpelukan sementara Mok Dan berdoa.

Jeok Pa berusaha lari dari dalam gedung, ia sembunyi dari patroli polisi Jepang.

Gaksital melompat dan  berusaha lari, tapi dihadang oleh Katsuyama Jun. Keduanya bertarung lagi.
Jun selalu menyerang bagian lemah Gaksital, yaitu lengannya yang luka. Meskipun Gaksital juga bisa memukul tengkuk Jun.
Jun ada di atas angin dan sebentar lagi pasti berhasil mengalahkan Gaksital.
Gaksital berusaha menahan pedang Jun.
Jeok Pa melihat keduanya. Jeok Pa melepaskan tusuk konde-nya dan melemparkannya ke Jun, kena dadanya (Andaikan beracun..jangan ding, I like Jun anyway.)
Itu cukup untuk membuat Gaksital melumpuhkan Jun. Jun pingsan.

Jeok Pa lari bersama Gaksital.
Truk polisi lewat, Mok Dan, Yoon dan Jang segera sembunyi di balik mobil. Mereka melihat Damsari diborgol dan dibawa polisi Jepang. Damsari luka parah.
Mok Dan tampak syok, ia terus memandang sampai truk itu menghilang.
Jeok pa lari ke arah Mok Dan disusul Gaksital. Jeok Pa memeluk Mok Dan, ia menangis. Maafkan aku...maafkan aku. Aku seharusnya keluar bersama pemimpin. Tapi berkat Gaksital, aku bisa keluar dengan selamat.
Mok Dan melihat ke arah Gaksital, ia berterima kasih. Lalu melihat luka di lengannya. Mok Dan cemas, apa kau terluka? Kau tidak apa-apa?
Gaksital tidak menjawab. Ia langsung lari pergi. Mok Dan hanya menghela nafas. Pasukan 36 langsung minta semuanya masuk mobil dan pergi.

Mok Dan masih berdiri sebentar, melihat ke arah lari Gaksital.
Setelah mobil pergi, Kang To keluar memandangi mereka.
Kang to masuk ke dalam gedung dan berganti seragam polisi lagi. Ia mengikat lengannya yang terluka. Kang to mengambil tongkat Gaksital dan memukul wajahnya sendiri. Ouch..that's hurt.
Lampu kembali menyala. Semua orang dalam aula pertemuan mulai berdiri dan melihat sekitarnya. Kimura Taro juga sadar, ia berdiri dan terkejut. Mayat2 polisi bergelimpangan dalam aula itu, juga banyak polisi dan tamu yang terluka.
Kang to sudah ada di dalam aula, ia pura2 baru sadar dan luka parah.

Taro lari mencari Shunji, ia membalik beberapa polisi untuk menemukan anaknya. Shunji sadar, ia duduk. Taro segera lari ke arahnya, Shunji!
Shunji tanya, bagaimana Gaksital? Ayahnya hanya menggelengkan kepala. Shunji segera lari keluar. Kang To duduk melihat ke arah Shunji.

Shunji murka, Gaksital berhasil lolos lagi, sementara dari pihak polisi banyak jatuh korban. Shunji teriak : Gakkksitalllll!!! (Dia mirip Kang To diawal episode.)
Abe dan beberapa polisi menemui mereka. Seorang polisi lapor kalau Gaksital berhasil lari dan melumpuhkan penjaga yang dibelakang.

Shunji tidak tahan lagi, ia langsung memukuli polisi itu berkali-kali. Shunji bagai kesetanan. Ia menendang perut dan ulu hati anak buahnya. Shunji teriak2, siapa yang membiarkannya? Siapa yang membiarkannya lari? Siapa?

Kang To lari keluar. Abe langsung memohon, Letnan, tolong hentikan Kapten, orang itu bisa mati kalau terus seperti ini.

Kang to akhirnya menahan Shunji, hentikan Kapten. Shunji tetap melampiaskan amarahnya, lepaskan aku! Shunji menyikut lengan Kang To yang terluka, membuat Kang To melepaskan pegangannya.
Shunji terus menendang polisi malang itu. Kang To menarik Shunji lagi dan minta polisi lain segera membawa rekannya pergi.

Shunji membungkuk dan mencoba mengatur nafasnya.
Kang To melihat ke bawah. Ternyata lengannya mengeluarkan darah lagi dan membasahi sarung tangannya. Kang To berusaha menyembunyikan tangannya.
Kang To berkata akan kembali ke kantor dulu, karena Gaksital sudah menghilang aku harus memastikan kalau Damsari sampai disana dengan selamat. Mungkin Kang To ingin mencoba menyelamatkan Damsari.
Shunji setuju. Kang to jalan pergi tapi tiba2 Shunji menghentikannya lagi.

Kang to tampak tegang, ia menyembunyikan tangannya yang berdarah dari pandangan Shunji.

Shunji menanyakan wanita yang datang bersama Damsari. Kang To minta maaf karena ia kehilangan wanita itu.
Shunji : Sato Hiroshi, bagaimana kau bisa tidak mengenali Damsari?
Kang to minta maaf, ia beralasan kalau pria itu adalah teman baik Bangsawan Lee Shi Young, jadi..

Shunji : Kau tidak lupa kalau kau berkata bahwa kau yang akan tanggung jawab, ya kan?
Kang To : Tidak, saya tidak lupa.
Shunji berbalik dan jalan pergi.

Konno Koji memeriksa sekeliling dan tidak menemukan Gubernur Jenderal. Ia memanggil Kaneko dan tanya dimana Wada.
Pasangan Lee merangkak keluar dari bawah meja. Kaneko tidak menemukan Wada. Koji langsung minta semua mencar Gubernur Jenderal.

Gubernur ada di bawah meja, ia gemetaran. Ueno Rie melihatnya dan tampak kesal. Bagaimana bisa Gubernur Jenderal seperti ini.
Pasangan Lee membantu Gubernur, apa anda tidak apa-apa Gubernur? Wada minta Koji mengikutinya. Shunji masuk ke dalam, Rie melihat ke arah Shunji dan tersenyum. Rie pergi.

Paginya, Gubernur Jenderal mengumpulkan para petinggi. Ia mendengar daftar nama korban dari Kaneko. Ada 8 orang meninggal termasuk bangsawan dan petinggi Militer. Wada murka, kenapa mereka melakukan ini padaku? Apa aku ini bahan lelucon? Aku pernah akan diturunkan saat di Jepang, apa berarti aku tidak apa-apa jika dibunuh? 
Konno Koji minta Wada tenang. Tapi Wada tidak bisa tenang. ia terus marah2.
Wada : Kemarin, siapa yang bertanggung jawab atas keamanan di gedung Gubernur Jenderal?
Konno Koji : Chief Kimura dari kantor polisi Jong Ro.

Wada mendekati Kimura Taro, ia geram sekali. Wada menyiramkan air ke muka Taro, katamu Gaksital tidak akan muncul lagi!!
Taro membungkuk : Tolong bunuh saya.

Wada marah, tentu saja..tentu saja aku akan membunuhmu. Aku pasti akan membunuhmu!! Mulai hari ini Kimura Taro, kau dipecat dari jabatanmu! Chief Konno, sampai ada orang yang cocok untuk posisi itu, kau bertanggung jawab atas kantor polisi Jong Ro.
Koji senang sekali, baik Pak. Wada minta Koji segera menangkap Gaksital.

Rakyat Joseon berkumpul membaca koran, ternyata tidak ada berita tentang serangan teroris di acara peringatan persatuan Jepang-Korea kemarin. Acara itu justru berlangsung dengan lancar dan aman.
Deok Soo berkata itu semua bohong. Apa kalian tahu kenapa kemarin malam listrik padam?

Mereka berkata listrik bisa saja padam setiap saat. Deok Soo mengumpulkan semuanya, kalian semua kesini. Semalam, pada perjamuan makan di aula Gedung Gubernur Jenderal, si penghianat Son Byeong Ho dan menantunya terbunuh dan banyak petugas polisi terluka. Semua heran, kenapa?
Deok Soo : Gaksital meledakkan bom dalam acara itu.
Semua terkejut sekaligus senang, benarkah?

Konno Koji sekarang bertanggung jawab atas kantor polisi Jong Ro. Ia dengan senang hati melepaskan pangkat Taro, kau sudah bekerja keras selama ini. Apa kau punya banyak barang di kantormu? Bagaimanapun, kau sudah lama berada disini. Apa kau bisa mengeluarkan semua barang2mu dari kantor hari ini?

Taro : Saya akan membersihkannya dalam 1 jam.

Shunji terkejut, ia berkata seharusnya dia juga ikut bertanggung jawab atas apa yang terjadi semalam. Saya tidak mengenali Damsari, meskipun saya sudah memeriksa kartu identitasnya. Tolong hukum saya juga.
Ayahnya berkata ini perintah dari Gubernur Jenderal. Sebelum ada pengganti, Chief Konno yang akan bertanggung jawab untuk kantor polisi Jong Ro, jadi kau harus melakukan yang terbaik dan membantunya dengan sepenuh hati.
Taro memberi hormat pada Konno Koji lalu pergi.

Koji jalan dan berkata pada Shunji, Kapten Kimura, mulai sekarang aku akan datang ke kantor polisi Jong Ro setiap sore, mengerti? Kau dan Letnan Sato harus segera menangkap Gaksital, apa kau mengerti?
Shunji tidak langsung menjawab. Konno Koji memanggilnya lagi. Shunji akhirnya mengiyakan, saya mengerti.

Kimura Taro mengemasi barang2nya. Shunji membantu membawa barang2 ayahnya. Keduanya jalan keluar kantor dengan wajah muram. Diluar sudah menunggu semua polisi yang bertugas di Jong Ro.
Taro berhenti sebentar di depan Kang To.  Kang to membungkuk pada Taro.
Taro dan Shunji pulang. Shunji langsung menutup pintu dan membungkuk di depan ayahnya.
Shunji : Ayah, saya pasti akan menangkap Gaksital dan melayani Ayah lagi.

Taro curiga, Damsari bisa lolos dari pemeriksaan yang dilakukan Lee Kang To, apa kau masih akan mengawasi Lee Kang To?

Shunji membenarkan, saya juga merasa curiga. Tapi Damsari datang bersama Bangsawan Lee Shi Young, jadi saya berhasil ditipu juga.
Taro heran bagaimana Damsari bisa dekat dengan Lee Si Young. Shunji berkata akan menyelidikinya.

Lee Si Young syok, ia baru sadar kalau semua kejadian di kereta api itu memang sudah direncanakan oleh Damsari. Ny. Lee hanya menghela nafas, dan menanggapi dengan sarkastis, wah kau cepat sekali memahaminya.
Bangsawan Lee tidak peduli, ia masih meratap, bagaimana dia tahu kalau aku akan naik kereta itu? Para penjahat itu! Apa berarti mereka tahu semua gerak-gerikku?

Ny. Lee : Bukankah Yang baek memberikan pada Tentara Kemerdekaan 7 nama yang harus mereka bunuh? Kau dan aku adalah yang pertama dalam daftar, Tuan.

Lee Si Young ketakutan, bagaimana bisa seperti ini? Gaksital saja sudah cukup! Sekarang ada Damsari, Tentara Kemerdekaan, dan Yang Baek! Sebenarnya apa kesalahanku?
Aku sudah membuat negara ini memiliki listrik, kita punya kereta api. Aku membuka dunia baru.

Sekretaris masuk dan berkata Letnan Sato datang. Pasangan Lee langsung semangat, cepat suruh dia masuk. Cepat.
Kang to jalan masuk dan pasangan Lee langsung merangkulnya seperti anak kecil. Well, aku yakin Bangsawan Lee benar2 ketakutan. Tapi Ny. Lee pasti cari kesempatan. Grrrr..!!

Kang To berkata ia takut mereka merasa cemas  jadi ia datang menemui mereka. (Kang to ingin memastikan keduanya tidak membuka mulut bahwa dia datang menemui mereka saat Damsari ada.)
Ny. Lee berkata suaminya bahkan tidak tidur sepanjang malam, pikiran bahwa kami sudah dimanfaatkan oleh mereka..

Kang to : Karena Damsari mendapatkan undangan dari anda berdua, kita tidak bisa menghindari penyelidikan. Apalagi, karena insiden ini, Chief Kimura bahkan dipecat dari jabatannya.

Lee dan istrinya syok, di..dipecat?
Kang to janji akan melaporkan semua hasil penyelidikan mereka, tapi anda berdua harus berkeras kalau anda tidak tahu bahwa Damsari adalah Presdir Choi Tae Gun.

Tuan dan Ny. Lee berkata mereka memang tidak tahu masalah itu, kami ini korban. Kami ini juga menjadi korban!
Bangsawan Lee marah2 dan mengeluh karena mengira akar yang dijadikan hadiah itu benar2 ginseng dan memakannya! Mereka tanya apa bisa mempercayai Kang To.

Kang to minta mereka tenang, ia akan melindungi keduanya. Tapi, anda harus tetap merahasiakan bahwa saya membantu anda. Dengan demikian, saya bisa membantu anda dengan aman.
Keduanya tanpa pikir panjang langsung berterima kasih, benar2 beruntung memiliki polisi patriotik seperti dirimu. Terima kasih.

Ny. Lee berkata kalau suaminya pasti akan mendukung Kang To. Kang To berterima kasih dan memberi hormat, saya pergi sekarang.

Sekretarisnya masuk dan berkata kalau Kapten Kimura ingin bertemu Bangsawan Lee. Kang To langsung waspada.
Ny. Lee mengerti, ia minta Sekretarisnya menyuruh Shunji menunggu di ruang tamu. Lalu mendekat ke Kang to, kau bisa mengambil kesempatan ini untuk menyelinap pergi kan?
Kang To tersenyum manis : Terima kasih Nyonya.

Shunji menunggu di ruang tamu. Ny. Lee muncul dan langsung akting, ia menangis dan meratap...apa yang harus kulakukan? oh tidak..kelompok penjahat itu bahkan mencuri tasku!
Shunji menenangkannya dan tanya apa tahu nama teman wanita Damsari. Ny. Lee berkata namanya Anna atau apa. Katanya dia berasal dari Paris, Perancis.

Ny. Lee menangis, aku pantas mati! Aku percaya pada penjahat itu dan mengenalkan mereka pada Bangsawan Lee. Ny. Lee bahkan membusungkan dadanya, Kapten Kimura, tolong bunuh aku saat ini. Kumohon! kumohon!
Shunji membuang muka dan menghela nafas. Ny. Lee pura2 menangis di lengan Shunji.

Koiso keluar dari ruangan interogasi dengan baju penuh darah. Darah Damsari. Ia ngomel sambil ganti baju. Kang To terkejut melihat itu. Koiso teriak memanggil Abe dan Takeda. Ia minta keduanya memasukkan Damsari ke kotak paku.
Kang To teriak, Koiso apa kau sudah gila? Apa kau tahu berapa banyak informasi yang dimilikinya?

Koiso minta Kang to mengurus urusannya sendiri, cemaskan dirimu sendiri. Apa matamu itu cuma hiasan? Kau bahkan tidak mengenalinya, padahal matamu sudah terbuka lebar. Dan kau berani mencampuri urusan orang?

Kang To marah, kau brengsek..ia ingin menyerang Koiso tapi Shunji keburu datang. Koiso langsung mendekat, Kapten, tentang Damsari. Saya rasa kita perlu memasukkannya dalam kotak paku.
Shunji : Baiklah, siapkan saja.
Shunji jalan ke kantor dan memanggil Kang To.

Keduanya duduk berhadapan, Kang to langsung berkata ia tidak setuju Damsari dimasukkan ke dalam kotak paku. kita masih harus memeriksanya..
Shunji memotongnya, Lee Kang to, bukankah kau seharusnya menanyakan Chief dulu?
Kang to minta maaf.

Shunji ingat kata2 ayahnya, saat terjadi pencurian senjata dan bahkan saat perjamuan, tingkah laku Lee Kang To sangat aneh akhir2 ini. Kau mengerti maksudku?

Shunji tanya dimana Kang to saat Gaksital menyerang kantor Gyeong Seong Ilbo.
Kang to : Apa maksudmu?
Shunji : Kau tidak pergi ke RS, kau juga tidak mengikuti Ayah ke kantor Gyeong Seong Ilbo. Sebenarnya dimana kau?

Kang to sebenarnya mulai tegang, tapi ia tersenyum. Shunji juga tersenyum, aku hanya tanya karena ingin tahu.

Kang To : karena aku melihatmu masuk ke kantor Direktur, aku pergi ke belakang untuk menghentikan penjahat itu. Setelah melumpuhkan Direktur Woo, bukankah penjahat itu selalu menghilang?

Shunji minta Kang To melaporkan semuanya padanya mulai saat ini. Kang to mengerti.

Shunji minta Kang to menginterogasi Damsari karena ia sudah meloloskannya dari pemeriksaan. Dia tidak akan bicara pada orang seperti Koiso yang hanya terus menerus memukulinya.

Kang to mengerti dan akan menginterogasi Damsari. Shunji minta Kang to menyelidiki dengan menyeluruh, siapa gaksital dan dimana penjahat itu.

Kang to : Karena aku yang menyeldikinya, aku akan menemukan identitas wanita yang kemarin datang bersama Damsari.
Shunji : Seperti yang kuduga, kau memang berbeda dari yang lain.

Shunji ingin melihat bagaimana Kang To menginterogasi Damsari. Aku bisa melihatnya kan? Ayo pergi.

Shunji mengajak Kang To ke ruang penyiksaan. Kang to terpaksa mengikuti Shunji. Kang to ingat permohonan Mok Dan agar Gaksital membantu Ayahnya. Kang to memejamkan matanya.

Kang to berdiri di depan ruang penyiksaan dan tampak termangu, ia harus siap melihat kondisi Damsari. Kang To akhirnya turun mengikuti Shunji.

Kondisi Damsari sungguh menyedihkan, tubuhnya luka parah, kedua tangannya diikat di tiang, tapi sorot matanya terlihat tenang dan tidak menyerah.
Shunji berdiri di samping menunggu Kang To. Kang To berdiri di depan Damsari, ia sebenarnya ngeri dan sedih melihat ayah Mok Dan diperlakukan seperti ini.

Shunji duduk, ia menonton apa yang akan dilakukan Kang To. Kang to teriak meminta Abe dan Takeda melepaskan ikatan Damsari dan mendudukkannya di kursi.
Abe dan Takeda mengikuti perintah Kang To. Mereka mendudukkan Damsari di kursi. Kang To minta keduanya keluar.

Kang To melirik Shunji, lalu mulai akting. Ia menarik rambut Damsari dan menatapnya.
Damsari melihat langsung ke mata Kang To, lalu menanyakan kabar Kang To. Apa kau baik-baik saja? Tidak ada kemarahan dalam mata Damsari. Kang To susah payah menahan perasaan-nya.

Kang to melepaskan Damsari dan mengambil kursi, lalu duduk di depan Damsari
Kang to : Kau tahu gayaku, ya kan?

Damsari : Sudah lumayan lama, kau seharusnya memberi salam kepadaku. Seperti orang Jepang saja, kau tidak punya aturan.

Kang To : Aturan? Kau seharusnya hidup seperti manusia lebih dulu. Bahkan hewan buas tahu menjaga anak mereka. Tapi karena pergerakan kemerdekaanmu, putrimu selalu dikejar, ditangkap dan disiksa. Apa itu yang seharusnya dilakukan seorang ayah?
Kakak-ku juga ditangkap karena ikut gerakan kemerdekaan dan hidup seperti orang bodoh sampai dia mati. Tapi siapa yang akan tahu itu? Semuanya sia-sia saja!

Damsari : Perampok masuk ke dalam rumahku, dan memperlakukan putriku juga aku seperti budak. Hanya demi mengusir rasa lapar putriku, apa aku harus membiarkan perampok itu melakukan apa yang mereka inginkan? Jika aku mengisi perutnya seperti itu, maka putriku dan aku akan mengaku sudah dikalahkan dan hidup seperti binatang.
Sebagai pemuda Joseon, kau seharusnya melawan Jepang, tapi kau menjadi kaki tangan mereka. Hatiku sakit dan aku sangat menyesalinya.

Kang to tertegun, kata-kata Damsari mengingatkannya pada kakak dan ibunya. Kang To hampir saja menangis.

Shunji justru tersinggung. Ia jalan ke arah Damsari dan menarik rambutnya, Perampok?
Shunji menatap wajah Damsari, ia teringat kata2 Mok Dan, yang penuh kebencian ditujukan padanya. Bagiku sekarang, ..kau hanyalah iblis Jepang. Shunji marah, Ayah dan Anak sama saja. Tidak peduli sebaik apa kami memperlakukan kalian, kalian tidak tahu berterima kasih.
Shunji berkata ke Kang To, tidak perlu membuang waktu lagi, masukkan saja dia dalam kotak paku.
Kang to melarang Shunji melakukannya, dia bisa mati kalau dimasukkan dalam kotak itu.
Shunji tidak peduli, ia teriak memanggil Abe dan Takao, minta mereka melemparkan pemberontak itu dalam kotak.

Kang to : Tidak bisa. Katanya kau menyerahkan ini padaku, bagaimanapun kau tidak bisa melakukan ini.

Shunji : Apa kau ada di pihak yang sama dengan penjahat ini? Sato Hiroshi, kau pernah bilang kalau kau adalah orang Jepang sampai ke dalam-dalamnya, ya kan? Apa kita bisa membuktikannya sekarang?
Masukkan Damsari di sana. Sendiri, dengan tanganmu sendiri.

Shunji menyeringai dan menyindir Kang To, Apa kau juga orang Joseon yang tidak punya pilihan?

Kotak paku itu adalah kotak kayu yang dipasangi paku disekelilingnya, jadi orang yang dimasukkan dalam kotak itu tubuhnya akan hancur tertusuk paku dari segala penjuru, mau berlutut, jongkok, atau duduk sama saja. Sakitnya luar biasa dan biasanya orang tidak akan tahan dengan siksaan itu.
Kang to marah, ia menarik baju Shunji, lalu memakinya, apa kau sudah gila? Apa kau sudah tidak waras lagi? Tidak mudah menangkapnya dan kau ingin membunuhnya? Kau mau menangkap Gaksital atau tidak? Karena kau ingin belajar dariku dan tidak mengerti apapun, jadi diamlah dan tutup mulutmu!
Kang to teriak dan minta Abe dan Takao keluar. Keduanya langsung pergi.

Kang to melepaskan Shunji, aku minta maaf. Tolong maafkan aku, kumohon...apa kau tidak bisa mempercayaiku sekali ini? Aku akan menyelidiki dengan menyeluruh.

Shunji akhirnya jalan pergi, lalu menoleh ke arah Kang To. Kang To sengaja menendang kursi Damsari untuk akting.
Ketua Jo bertemu Mok Dan, Jeok Pa, dan Pasukan 36. Bagaimana? Apa yang terjadi?
Mok Dan berkata ayahnya tertangkap. Jeok Pa menyesali diri, ini semua karena aku. Meskipun aku sudah bersiap mati dan bahkan membawa bom bunuh diri, aku melarikan diri.

Mok Dan tidak menyalahkan Jeok Pa, tapi berkat kau, bomnya meledak dalam acara itu. Tidak apa-apa, kita bisa menyelamatkan Ayah.
Ketua Jo setuju dan akan membantu menyelamatkan Ayah Mok Dan. Apa ada yang bisa kulakukan?

Jeok Pa : Kami membutuhkan dana. Karena kami harus tinggal di Gyeongseong lebih lama dari yang diperkirakan.
Ketua Jo mengerti, ia akan mengumpulkan dana besok. Kita bertemu besok disini di waktu yang sama.

Pasukan 36 tanya apa ada cara menyelamatkan Ketua Damsari. Mok Dan berkata, ia hanya bisa memanfaatkan Shunji.
Semua heran, Shunji? Ketua Jo tanya, Apa yang akan kau lakukan?
Mok Dan punya rencana.

Shunji merenung, ia memikirkan semua kata-kata Kang To. Apa Shunji akan membunuh Damsari setelah susah payah menangkapnya. Kau mau menangkap Gaksital atau tidak?

Koiso masuk, Kapten. Bukankah anda mempercayakan Damsari pada saya kemarin? Jika seperti ini, bagaimana jika Lee Kang To menemukan sesuatu dan Chief bahkan juga tidak disini..

Shunji : Kita harus menangkap Gaksital dulu!
Lalu ia ingat, kau bilang mereka dari Komando Militer Joseon, ya kan? Orang-orang yang membawa Mok dan dan Ketua Jo pergi itu.

Koiso membenarkan, tapi mereka dilepaskan keesokan harunya tanpa luka sedikitpun. Mungkin saja mereka dilepaskan karena tidak tahu apa-apa?
Shunji minta Koiso mengikutinya.

Shun Hwa dan Jang Soo jalan bersama. Sun Hwa marah pada adiknya yang bolos sekolah lagi. Jang Soo tidak mau ke sekolah, kalau kami pergi pun, kami hanya menganyam tas jerami sepanjang hari.
Shun Hwa : Tas jerami?
Jang Soo berkata kalau gurunya hanya memukuli mereka, saat Guru Shunji disini, dia tidak pernah memarahi kami. Tidak sekalipun.

Shun Hwa tetap menyuruh adiknya sekolah. Kau harus belajar, agar nanti kau bisa kerja dengan baju setelan.

Mereka melihat Shunji dan Koiso. Jang Soo langsung teriak, itu guru! Ia berusaha melepaskan diri dari tangan Shun Hwa, meskipun Shun Hwa ketakutan dan berusaha menahan Jang Soo.

Akhirnya Jang Soo berhasil lari dan menghadang motor Koiso, guru!
Shunji melihat ke arah Jang Soo, pandangannya dingin dan tanpa perasaan. Koiso membentaknya, minggir, anak sialan! Koiso langsung menekan gas lagi dan mereka berlalu.


Jang Soo bingung, Shun Hwa memeluknya. Jang Soo heran, itu tadi Guru,kan? Benar kan Nuna? Benar kan?
Shun Hwa berkata sekarang guru sudah jadi polisi, kau tahu orang seperti apa polisi itu kan? Nanti, kau tidak bisa menyapanya seperti itu lagi, apa kau mengerti?

Jang Soo tidak mengerti, ia menangis. Yang dia tahu..gurunya yang dulu sangat baik sudah berubah jadi monster. Jang Soo tidak mengerti kenapa bisa seperti itu.
Shun Hwa hanya bisa memeluk adiknya.

Ketua Jo mengumpulkan semua anggotanya, ia berkata sangat membutuhkan dana. Ia tahu semua kesulitan, tapi ia minta mereka mengerti. Ketua Jo baru bisa membayar mereka beberapa hari lagi.
Ny. Oh setuju dan berkata mereka sudah beruntung tidak kelaparan karena Ketua Jo. Tapi Shin nan da protes, kau ini tidak mendengar pendapat anggota lainnya. Tapi hampir semua anggota sirkus tidak keberatan.

Sebaliknya Gye Sun protes, ia punya 9 orang untuk dikasih makan, keluargaku menunggu uang gajiku, apa yang harus kukatakan pada mereka?

Ketua Jo mengalah dan tanya apa ada lagi yang punya banyak kebutuhan. Shin Nan da ingin angkat tangan tapi Ny. Oh marah padanya.
Shunji dan Koiso datang, ia ingin mengajak Ketua Jo pergi. Ketua Jo terkejut, mau kemana? Shunji minta Ketua Jo bekerja sama agar anak buahnya tidak ketakutan.
Ketua Jo akhirnya minta semuanya siap-siap, dia harus keluar sebentar dengan Shunji. Aku akan kembali sebelum pertunjukan malam ini. Shun Hwa berpapasan dengan mereka, ia tampak cemas.

Damsari duduk di depan Kang To. Kang to hanya duduk tanpa menyiksa Damsari. Damsari berkata ini sulit untuk ditahan..jika kau ingin menyiksaku, lakukan saja dengan cepat. Aku lebih suka dipukuli.

Kang To : Aku ingin tanya pada kakakku soal ini, tapi karena dia sudah meninggal, aku tidak bisa menanyakan ini kepadanya. Seperti kakakku, seperti kau...
Dalam hati Kang to menyambung : Seperti diriku.

Kang to : Jika kau hidup seperti ini, apakah dunia akan berubah? Kekaisaran Jepang berkata, karena Joseon saja belum cukup, mereka akan menguasai Manchuria dan China. Bukankah itu seperti melemparkan telur ke batu?

Damsari : Tentu saja itu sepertinya sia-sia saja, kulit telur yang tipis, begitu dilemparkan ke batu tentu saja akan pecah berantakan. Tapi, sekeras apapun batu, itu benda mati dan selemah apapun telur, itu hidup. Tahun akan berlalu dan batu itu akan hancur menjadi pasir. Tapi satu hari seekor anak ayam akan menetas dari sebutir telur dan menginjak pasir itu.
Hari dimana pembunuhan dan kekejaman dari Kekaisaran Jepang akan berakhir dan kalah dengan telur itu akan tiba.

Kang to mendengar suara orang, ia berdiri dan heran, kenapa kau membawa Ketua Jo kesini?
Ketua Jo tampak syok melihat Damsari.
Damsari melihat ke arah rekannya. Ia menenangkan Jo.

Shunji tanya apa Kang To mendapat sesuatu. Kang To berkata Damsari bukan jenis orang yang akan membuka mulut dengan mudah.
Shunji berkata ia harus cepat, aku harus segera mengembalikan Ayah ke posisinya lagi. Kang to minta maaf.



Shunji membungkuk, ia tanya Damsari, dimana Gaksital? Dimana dia? Damsari tidak tahu, ia tidak pernah melihat Gaksital.
Shunji marah, kau tidak tahu? Apa kau mau putrimu datang kesini dan melihatmu saat aku memasukkanmu dalam kotak itu?
Shunji berkata akan bicara saja dengan Ketua Jo tentang keberadaan Mok Dan. Ia menyuruh Kang to membawa Damsari ke dalam sel dan istirahat. Kang to belum beranjak. Ketua Jo tersenyum pada Damsari. Shunji teriak lagi, apa kau tidak mendengarku? Kang To membungkuk.
Damsari dilempar ke dalam sel. Kang to hanya melihat saja. Koiso datang dengan rantai. Ia memborgol kaki Damsari.
Kang To merasa itu berlebihan, apa yang kau lakukan?

Koiso : Dia itu pintar melarikan diri.
Kang to meminta kunci di tangan Koiso.

Koiso memainkan kunci itu, ini? Ini? Kapten berkata dia yang akan mengurusnya sendiri.
Koiso menggembok sel itu dan pergi. Kang To hanya bisa mengawasi Damsari dengan pandangan tidak berdaya.
Ketua Jo berdiri di tengah ruang penyiksaan. Ia berkata tidak tahu apa-apa. Shunji tidak percaya, benarkah? Koiso! buka baju Ketua Jo.

Shunji memasukkan Ketua Jo dalam kotak paku. Shunji duduk dan menggoncang kotak itu dengan kakinya.

Ketua Jo kesakitan. Seluruh tubuhnya ditusuk paku besi.

Shunji tanya lagi, dimana Oh Mok Dan? Ketua Jo masih tidak membuka mulutnya. Shunji semakin keras menggoncang kotak paku itu. Sampai darah merembes dari bawah kotak.
Koiso saja memalingkan muka ngeri.

Beberapa saat kemudian, Shunji mengantar Ketua Jo keluar, mereka mengembalikan bajunya dan membantu Jo jalan.

Shunji tersenyum : Terima kasih atas kerjasamamu, Ketua Jo. Kau harus tiba sebelum pertunjukan. Abe, antarkan Ketua Jo kembali dengan selamat.

Shunji jalan. Kang To tanya apa Shunji mendapatkan sesuatu. Shunji menggeleng, aku hanya membuang waktuku saja. Ia kembali ke dalam.
Kang To bergegas lari ke arah sel Damsari. Kang to membuka sel dan masuk ke dalam, sepertinya Kang To berhasil mendapatkan kunci cadangan atau dia memang ahli bandrek.
Kang to berlutut di depan Damsari, dimana Oh Mok Dan? Dimana Oh Mok Dan?

Kang To mendesak Damsari, suaranya terdengar tulus. tolong katakan padaku dimana dia. Mok Dan sekarang dalam bahaya. Mok dan bisa ditangkap.
Damsari heran : Kau mencemaskan keselamatan putriku, aku benar2 tidak mengerti.

Kang to : Putrimu dalam bahaya. Bun Yi...Bun Yi ada dalam bahaya. Kumohon..kumohon

Shunji jalan dan tanpa sengaja mendengar percakapan itu, ia terkejut. Boon Yi...
Shunji ingat surat Mok Dan untuk Gaksital menggunakan nama Boon Yi.

Kang to masih memohon dengan sungguh2, kumohon...kumohon..

BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13]

Note :
Kang To saat menjadi Gaksital mungkin awalnya untuk membalas kematian Ayah dan Ibunya, juga untuk melanjutkan misi kakaknya. Tapi Damsari memberi nilai pada perjuangan Kang To, bukan hanya demi kepentingan pribadi, tapi demi Joseon. Demi kemerdekaan tanah airnya.

10 comments:

  1. Mbak tirza, ada niat mau buat sinopsis 'Horse Doctor' gak?? yang main Lee Yo Won lho... buatin dong mbak... ya ya ya ? *kedip2 mata* ayolah mbak... buatin.. *ya allah, moga mbak tirza mau buatin .. amin.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. emang 'horse Doctor' critanya tentang apa sih ???

      Delete
  2. @deshie, Horse doctor panjang, Faith-Gaksital-Big blom selesai, jadi kayanya ngga dulu deh hehe..

    ReplyDelete
  3. mbak ' tirza... sinopsis 'fight' kok blum update yach....di tungguin nich,,, hehehehehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya neh......mana sinops faith nya¿¿¿¿¿ uda ep 16 lhoooooooo.........

      Delete
    2. @ulfah, faith? blom sempat buat.
      Horse doctor itu cerita tentang tabib Baek Gwang Hyun, tabib yang mengawali karir dari dokter hewan terus bisa jadi tabib istana dan menjadi tabib Raja Hyunjong (Raja ke- 18 Joseon, Ayahnya Sukjong)
      Lee Yo Won jadi tabib perempuan/perawat yang suka dengan Gwang Hyun. cerita dokter2 jaman Joseon lah..

      Delete
  4. sinopsis faith ep 15nya mana???????
    uda tyg ep 16 lho mb.....segera ya

    ReplyDelete
  5. faith nya doooooooooooongggggggg.........

    ReplyDelete
  6. hmmm faith ato bridal mask..dua duanya menarik...terima kasih tirza udah update sinopsisnya... i will patiently wait both of that drama..semangat...semangat..semangat...

    ReplyDelete
  7. Iya mbak, aku dah nonton sih Faith ep 15, tp bagaikan roti tawar tanpa mesis kalo gak baca sinop nya mbak Tirza ;wink;wink; hehehe

    ReplyDelete