(Aku tetap lebih suka menyebutnya Lee Kang To)
Koji heran kenapa Taro sudah mengumumkan di koran kalau Gaksital sudah mati. Kimura Taro dan Choi Myeong Sub, dia jelas menyembunyikan hubungannya dengan Gaksital.
Koji : Itu benar karena mayat Gaksital belum ditemukan.
Koji ingin Kang To segera menemukan kelemahan Kimura Taro lalu ia akan mengangkat Kang To untuk mengisi posisi Kenji.
Kang To : Terima kasih Pak! Saya pasti bisa melakukannya!
Koiso : Kau tidak muncul dalam penguburan Kapten Kenji, dan baru muncul sekarang.
Kang To tidak mempedulikan Koiso tapi langsung menyerang anak pemilik kedai, membuat semua terkejut. Kau kan?! Kau orangnya kan?
Kang To sengaja menimpakan semua kesalahan pada orang itu, kau yang membakar rumahku, pembunuh yang membunuh ibuku. Koiso! kenapa bastard ini diinterogasi?
Koiso terkejut karena Kang To sama sekali tidak curiga. Ia berkata kalau mereka mengambil uang curian yang diambil Gaksital dari Bank Jo Il.
Koiso : Meskipun keadaanmu sangat buruk, kasus seperti pembunuhan biasa ditangani oleh Dept Keamanan Masyarakat.
Kang To murka, ia memukul Koiso dan mengarahkan pistol kepadanya.
Kalau polisi dari Unit Penyelidikan Kriminal mengurus masalah ini maka tidak akan ada masalah. Apa aku harus menunjukkan padamu berapa banyak darah Joseon yang bisa kuperoleh dengan tanganku?
Abe ketakutan dan mencoba menenangkan Kang To. Letnan! Tolong tenanglah. Tidak ada bukti untuk menahan orang ini, jadi tenanglah.
Koiso kesal, kenapa kau tidak mencoba menembaknya? Kalau kau membunuh tersangka saat interogasi, maka Chief akan...
Kang To tiba-tiba menembak tembok di dekat Koiso. Membuat semua ketakutan. Kang to menyeringai.
Taro marah sekali.
Taro tidak mengerti, Gaksital sudah ditembak oleh Kang To bagaimana ia bisa menyerang kantor polisi besoknya dan membunuh anaknya.
Kang to : Tidak mungkin orang yang sudah tertembak oleh saya bisa membunuh Kapten Kenji. Hari itu, ada orang lain selain Gaksital di tempat kejadian. Karena orang itu, saya juga terluka. Itulah mengapa Gaksital bisa melarikan diri.
Taro terkejut saat mendengar ada orang lain selain Gaksital. Ia minta Koiso dipanggil. Taro tanya kebenaran kesaksian Kang To.
Kang To : Dia jelas tidak sendirian, tapi ada dalam organisasi teroris. (Haha..Kang To mulai membuat Taro ketakutan.)
Taro memerintah Koiso menginterogasi gadis yang ditangkapnya untuk mengorek identitas asli Gaksital. Koiso pucat pasi, gadis..gadis itu..saat Gaksital menyerbu kantor polisi, dia melarikan diri.
Taro marah : Apa ? Apa katamu?
Koiso terbata-bata, saya ingin segera menangkapnya tapi Guru Shunji menghentikan saya.
Kang To tidak percaya, apa ini masuk akal? Dia adalah gadis yang bisa kita manfaatkan untuk menemukan Gaksital, kenapa Shunji melakukan itu?
Koiso kesal, apa kau menuduhku berbohong di depan Chief?
Kang to meminta agar Taro menyerahkan masalah Mok Dan dan Shunji padanya. Taro setuju dan memerintah Koiso menyerahkan masalah ini pada Kang To.
Taro : Lepaskan para pedagang itu.
Koiso terkejut tapi ia keluar untuk menjalankan perintah.
Taro : Gadis itu dan Shun..tangkap dia segera!
Kang To mengiyakan lalu pergi.
Shunji tampak kesal, Uhm Jang Soo, kita sedang menyanyi dan kau mengajukan pertanyaan? Kita sedang menyanyi lagu kebangsaan. Siapa yang mengijinkan kau seperti ini? Siapa?
Jang Soo : Kelas kita tidak pernah menyanyikan lagu ini sebelumnya, kenapa kita menyanyikannya hari ini?
Jang Soo ketakutan tapi anak itu tetap menunjukkan telapak tangannya. Shunji memukul telapak tangan Jang Soo dengan buluh kecil. Jang Soo menangis kesakitan. Shunji tersadar dan merasa bersalah. Ia jalan keluar.
Mok Dan memberikan makan siang, Sun Hwa yang membuatnya untukmu. Dia berpikir kau mungkin belum makan dengan benar beberapa hari ini. Dia bilang kau bisa menitipkan kotak kosongnya ke Jang Soo. Aku pergi dulu.
Shunji berkata kalau Gaksital mungkin masih hidup dan sebenarnya yang tertembak adalah kudanya. Meskipun kami mencari di sepanjang sungai selama beberapa hari, kami tidak bisa menemukan jejaknya sama sekali.
Mok Dan melepaskan diri dan berterima kasih atas berita ini.
Shunji : Kau tahu ..Kau tahu siapa Gaksital kan? Orang yang ingin kau temui dan orang yang memberimu pisau itu adalah Gaks..
Mok Dan memotongnya, aku tinggal di rumah Jang Soo. Jangan mencemaskanku. Jagalah dirimu.
Tingkah laku keduanya tidak luput dari perhatian Tasha dan Tamao.
Rie berdiri dan jalan meninggalkan Kang To. Kang To tampak tidak senang.
Pria itu minta tolong bantuan mereka untuk melewati pemeriksaan sampai ia turun di stasiun berikutnya. Tapi, kalau mereka tidak bersedia membantu, ia akan mengajak mereka mati bersama.
Petugas patroli masuk untuk pemeriksaan kartu identitas. Semua penumpang mengeluarkan identitasnya, kecuali pria yang membawa bom itu.
Polisi mendekat dan minta identitas pria itu. Lee gugup dan berkata kalau pria itu adalah anaknya. Tapi ia sangat gugup sehingga petugas langsung mengarahkan senjata pada pria itu.
Pria itu menarik Lee dan menjadikannya sandera.
Penjaga langsung melumpuhkan pria itu dan membawanya pergi.
Istri atau yang berperan sebagai istri Damsari memeluk suaminya, sayang..kau tidak apa-apa?
Diane langsung menunjukkan wajah tertarik.
Damsari langsung kenalan dengan Lee Shi Young, saya adalah penasehat dewan dan anggota keluarga Raja, Bangsawan Lee Shi Young.
Damsari mengeluarkan kartu namanya, saya Choi Tae Gun. Ia adalah Presdir Choi dari tambang emas Gu Seong (Kenapa Gu Seong? ada Gu Ma Joon disini ya hehe..)
Mereka turun dari kereta dan keluarga Lee mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Tuan Choi/Damsari.
Kang to : Tuduhan palsu?
Baek Gun : Saat tuan muda (Kang San) membalaskan dendam ayah anda, dia sangat berhati-hati. Dia bukan orang yang akan membunuh karyawan bank.
Kang To menutup korannya, Bingo! Aku tahu kalau itu bukan Gaksital. Ia jalan pergi.
Kang to : Uangnya hilang dan bank-nya akan bangkrut, bagaimana kabar Presiden Jo akhir2 ini?
Dr. Woo segera menolongnya. Jo memuntahkan sesuatu dari tenggorokannya, ternyata gigi emasnya tertelan.
Dr. Woo mengeluh pada Masako, aigoo..kau seharusnya lebih pelan-pelan lagi. Bagaimana kau bisa membuatnya menelan gigi emasnya?
Masako tertawa malu. Jo berkata ia menjanjikan sebuah restoran pada Masako dan saat Masako mendengarnya ..aigoo..aigoo..Jo membelai pipi Masako, dia benar2 manis.
Geisha senior minta Jo jangan hanya memperhatikan Masako saja, tapi ia juga ingin diperhatikan.
Jo : Aigoo, kau jangan merengek lagi. Aku sedang menyiapkannya.
Dr. Woo jadi tertarik dan ingin tahu mereka membicarakan apa, ia juga ingin dapat info.
Jo keselek lagi dan Dr. Woo menolongnya lagi, semua ketawa.
Jo : Bukan seperti itu. Ini hanya sementara sampai kondisinya jadi tenang.
Taro memperingatkan Jo, jangan sembarangan membuka mulutnya, kalau ia terlibat dalam masalah kebangkrutan Bank ini. Jo mengerti dan minta Taro tidak khawatir.
Masako senang sekali dan tersipu2.
Kang to : Kalau kita tidak masuk ke sarang harimau, bagaimana kita bisa mendapatkan anak harimau?
Koji membenarkan dan tanya apa rencana Kang To dengan Taro dalam sarang itu?
Kang To : Uang yang dicuri Gaksital dari Bank Jo Il disebarkan ke pasar Jong Ro. Chief Kimura harus mendapatkan uang itu kembali dengan cara apapun. Jika kita bisa menemukan kemana larinya uang itu, kita akan bisa mengetahui pergerakan Kimura Taro.
Koji tertawa, kau membuatku semakin bangga. Lebih dari anakku sendiri. Setelah semua kejadian buruk ini, kau tetaplah petugas kelas satu, Sato Hiroshi.
Kang To : Ini semua berkat anda, Pak.
Koji telp Gubernur Jendral dan berkata ia menemukan orang yang tepat untuk menggantikan posisi Kimura Kenji. Kau harus bertemu dengannya. Koji berkata akan segera menyiapkan surat penunjukannya.
Kang to berterima kasih pada Koji.
Taro berkata ia membutuhkan alasan yang masuk akal untuk penunjukan mendadak itu. Agar tidak ada kekacauan.
Taro membenarkan, tapi Shunji adalah guru SD, tanpa perintah khusus dari Gubernur Jenderal, itu tidak mungkin.
Rie : Jika Kimura Shunji setuju, maka Gubernur Jenderal akan setuju juga.
Taro minta Rie tidak cemas, bagaimanapun Shunji memiliki darah Kimura, yang terkenal sebagai samurai terbaik di Hokkaido.
Rie : Kudengar darah mengalir dalam ilmu pedang, tapi pedang yang mencintai anak2 Joseon dan mencintai wanita Joseon...
Taro terkejut.
Rie berkata untungnya Taro akan mendapat apa yang diinginkannya karena ada anggota Kishokai Gyeongseong yang mengumpulkan uang untuk membangun patung emas Gubernur Jenderal.
Taro mengerti, ia permisi pergi dengan wajah tampak marah.
Rie : Aku menerima latihan keras untuk sampai di posisiku saat ini, apa orang yang mencintai Joseon bisa duduk di posisi itu atau tidak? Bukankah Chief Kimura harus memulainya dengan mengendalikan anaknya?
Taro : Apa hubungan gadis itu dengan Shunji?
Kang to ragu menjawabnya. Ini membuat Taro membentaknya dan tanya lagi. Kau bilang kalau Koiso tidak bisa menghadapi Shunji. Kau jelas tahu sesuatu karena bisa mengatakan itu!
Kang To : Dia adalah gadis yang ditemui Shunji saat ia membawa pengasuhnya ke RS waktu masih kecil.
Taro minta Kang to pergi. Ia duduk dan marah, ia ingat saat Shunji mencuri samurainya, dia berani mencuri samurai keluarga untuk operasi pengasuhnya, dan sekarang si brengsek itu bahkan.. Taro jalan pergi dengan marah.
Shunji membanting topeng Gaksital yang dikoleksinya dan menginjaknya sampai hancur. Ia marah dan cemburu pada Gaksital.
Kang to berkata kalau ayah Shunji tahu soal hubungan Shunji dan Mok Dan. Ia memerintah agar gadis itu ditangkap. Aku...akan jadi semakin kejam. Jika mereka ingin aku membunuh, aku akan membunuh. Jika mereka ingin aku mati, aku akan mati. Ini sikap terakhirku sebagai teman.
Shunji : Jadi kau ingin menyerahkan Mok Dan pada ayahku?
Kang to : Karena dia adalah wanita yang kau cintai, aku tidak bisa menangkapnya. Apa kau ingin aku melaporkannya seperti itu?
Kimura Taro datang dan mendengar pembicaraan keduanya. Ia minta Kepala Sekolah jangan bersuara.
Kang to : Gaksital membunuh kakakmu, gadis itu pasti akan ditangkap meskipun bukan aku yang menangkapnya. Apa kau bisa melindungi gadis itu sampai akhir?
Shunji : Meskipun Mok Dan membunuh kakak-ku, aku tidak akan melepaskannya.
Kang To diam saja, ia jalan pergi lewat arah lain, sehingga tidak melihat Taro.
Shunji syok. Taro murka, Kepala Sekolah Yamada! mulai sekarang, Shunji bukan lagi seorang Kimura.
Taro jalan pergi dengan marah. Yamada mengejarnya dan berusaha menenangkan Taro.
Ny. Oh mengadakan pertunjukan dengan Shin Nan Da sebagai sasarannya. Telinga Shin Nan Da tergores pisau Ny. Oh :) Adegan ini mungkin untuk pelepas ketegangan saja.
Jo : Jadi maksudmu, ada orang lain membunuh anak buahku dan menjebak Gaksital?
Jo kesal, ini omong kosong, lain kali jangan mencariku untuk masalah ini lagi.
Saat Jo sendirian, ia ingat waktu telp Taro tentang perampokan yang dilakukan Gaksital. Taro lalu meminta Jo untuk mengatakan pada karyawannya agar tidak pergi. Taro akan mengirim polisi ke sana.
Jo lalu lari pergi. Kang To mengamati gerak gerik Presiden Jo.
Kang To sudah ganti kostum sebagai Gaksital, ia mengamati Jo.
Jo menurunkan lukisan bendera Jepang di dinding dan membuka lemari besinya. Ia lega karena uang, batangan emas, dan surat2 berharganya masih ada.
Jo segera mengamankan hartanya dalam koper.
Gaksital mengejar dengan kuda. Ia berhasil menghadang mobil Jo di sebuah terowongan. Jo panik dan mencoba lari.
Koiso hampir saja memukuli Abe, tapi ia melihat Gye Sun dan memutuskan menemui Gye Sun.
Gye Sun mengingatkan Koiso kalau ia sudah membantu mendiang Kenji dan Kenji saat masih hidup janji untuk membayarnya. Gye Sun minta Koiso membayarnya.
Anggota sirkus bersiap untuk tampil. Sun Hwa berkata kalau Mok Dan ada di tempat yang aman. Ny. Oh minta Sun Hwa menjaga agar Jang Soo tetap tutup mulut. Mereka takut kalau Jang Soo akan mengatakan keberadaan Mok Dan pada Shunji (Padahal Shunji sudah tahu).
Sun Hwa minta mereka mempercayai Guru Shunji. Shin Nan Da curiga apa Sun Hwa suka dengan Shunji.
Gye Sun datang dengan mengendap-endap tapi Sun Hwa melihatnya, kakak kau dari mana saja? Ini sudah giliran kita.
Ny. Oh juga heran, Gye Sun kau ini seperti janda saja, selalu menyelinap pergi.
Gye Sun marah : Aku tidak terlambat.
Tiba-tiba polisi Jepang menyerbu masuk dan menangkapi anggota sirkus. Abe masih bersikap sopan saat menangkap Shin Nan Da dan Ny. Oh.
Jang Soo ketakutan dan langsung lari pulang.
Jang Soo menangis dan berkata kalau kakaknya dipukul oleh polisi Jepang dan juga semua anggota sirkus. Mereka semua ditangkap. Nuna..
Mok Dan menenangkan Jang Soo. Lalu pergi.
Mok Dan : Semua anggota sirkus ditangkap karena aku..
Shunji : Jadi kau berpikir kau akan menyerahkan diri?
Mok Dan tidak punya pilihan. Shunji memperingatkan Mok Dan, kalau kau pergi kau akan mati. Kau akan mati!
Mok Dan : Bagi anak itu, Sun Hwa adalah ibu dan ayahnya, bagaimana aku bisa membuatnya kehilangan Sun Hwa?
Shunji tetap melarang Mok Dan pergi, kau tidak bisa pergi! aku tidak bisa membiarkanmu!
Ny. Oh marah2 sehingga membuat Koiso kesal, ia teriak pada Takeda, untuk membuat Ny. Oh diam dan Takeda memukul Ny. Oh sampai hampir pingsan.
Gye Sun (%^&%#$$$%!!!) secara diam2 menunjuk ke arah Shin Nan Da. Koiso menekan Shin Nan Da untuk mengatakan dimana Mok Dan. Shin Nan Da ketakutan.
Koiso menarik baju Sun Hwa, dimana Mok Dan? Ia mengancam akan membakar Sun Hwa dengan besi panas, lalu memukulnya dengan cemeti, lalu menghukumnya dengan kursi listrik. Koiso ingin Sun Hwa membuka mulut. Tapi Sun Hwa bungkam.
Taro teriak dan minta disiapkan sopir. Ia bersiap untuk ganti baju.
Shunji menemui ayahnya. Ia masuk dan berlutut. Shunji berjanji akan melakukan apapun yang diinginkan ayahnya, aku akan hidup sebagai seorang Kimura.
Taro marah, bagaimana kau bisa menyukai seorang gadis yang memihak orang yang sudah membunuh kakakmu? Jangan pernah muncul di depanku lagi!
Tapi dengan satu syarat.
Taro : Syarat?
Shunji : Tolong bebaskan gadis itu. Jika Ayah melepaskan gadis itu saat ini, saya tidak akan mempedulikan gadis itu lagi. Saat saya mengenakan seragam saya, saya akan menghapus kenangan akan dirinya sama sekali.
Awalnya anggota sirkus ragu, tapi akhirnya mereka keluar semua.
Kang To kembali ke kantor dan bertemu mereka di halaman. Ia heran kenapa mereka ada di kantor polisi. Abe lega melihat Kang To, Letnan! Kau dari mana saja? Kau meninggalkanku sendirian.
Kang to tanya apa yang terjadi dan Abe cerita kalau Mok Dan ternyata anggota sirkus Timur Jauh, Koiso menangkap mereka untuk mendapatkan Mok Dan.
Kang To tanya apa Mok Dan tertangkap. Abe membenarkan, tapi Chief..
Ny. Oh dan Ketua Jo menarik Mok Dan. Tapi Mok Dan masih tidak terima dan berbalik, Apa Gaksital sudah meninggal? Apa karena Gaksital meninggal maka kau tidak membutuhkanku sebagai umpan lagi?
Mok Dan semakin berapi-api, bastard seperti kau seharusnya mati ...Gaksital seharusnya hidup.
Kang To diam saja. Mok Dan pergi.
Kang to tanya kenapa mereka membebaskan Mok Dan. Abe berkata itu perintah Chief Kimura. Kang To heran mendengarnya.
Koji marah karena mendengar promosi untuk Kang To dibatalkan, justru mereka memilih Kimura Shunji.
Koji : Apa? sertifikat penunjukan-nya bahkan sudah selesai!
Koji kesal dan pergi ke kantor Gubernur Jenderal.
Ia hafal setiap nama mereka. Diane Lee bahkan usul untuk membangun patung yang lebih besar daripada patung Perdana Menteri Ito.
Gubernur Jenderal tampak senang, tapi ia menahan diri dan minta patungnya jangan lebih besar dari patung Ito. Tapi kalau kalian semua berkeras, ya pastikan nama penyumbang dana diukir di balik patung itu.
Bangsawan Lee merasa senang dan berkata ini semua adalah ide Kepala Polisi Kimura Taro.
Taro membungkuk, anda terlalu memuji.
Konno Koji mengerti sekarang kenapa keputusan Gubernur Jenderal mendadak berubah. Ia melirik marah ke arah Taro.
Taro hanya melirik sedikit dan tersenyum dingin.
Abe tampak terharu. Kang To bertepuk tangan, ia menunjukkan wajah bersahabat.
Shunji : Aku mengandalkanmu, Sato Hiroshi.
Kang to memberi hormat : Selamat, Kapten Kimura.
Duel sesungguhnya dimulai.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
Lanjut Tirza unnie XD
ReplyDeleteMakin seru nih
Kang To ya.. Matamu menusuk langsung kehatiku #lebayalay. Unnie baca sinopnya bikin khusuk nih, jadi lupa ma bos barusan lewat. Hahhahahhahahhh...
ReplyDelete@Amellia, boss? Sabtu siang gini ada boss yang lewat? dimana? haha..selamat kerja, sukses ya:)
ReplyDeletekang to makin ganteng!!! xixixi
ReplyDelete