Saturday, June 29, 2013

Jang Ok Jung episode 23 part 2

Jang Hee Bin sudah terdesak. Ia minta Dayang Uhm memanggil Ibunya dan cenayang itu. Dayang Uhm ketakutan, itu sangat terlarang di istana. Tapi Hee Bin memaksanya.
Dayang Uhm mengantar Ny. Yoon dan cenayang itu masuk istana. Choi Sukwon memergoki mereka, siapa itu?

Dayang Uhm terkejut, ia membungkuk dan mengenalkan Ny. Yoon sebagai Ibu Hee Bin. Choi Sukwon membungkuk pada Ny. Yoon, lalu tanya siapa wanita yang datang bersamanya.
Dayang Uhm : Dia adalah kerabat Hee Bin Mama.
Choi Sukwon mengerti, ia tersenyum dan mempersilahkan mereka pergi.

Choi Sukwon mengamati mereka dan mengenali busana cenayang dibalik jangot (mantel) yang dikenakan wanita itu. Ia menyuruh dayangnya mengikuti mereka.

Cenayang itu memeriksa sekitar kediaman Hee Bin dan berkata dari yang saya lihat, Putra Mahkota tidak beruntung.
Hee Bin langsung panik, apa maksudmu?
Cenayang : Anda harus mendirikan altar sembahyang dan memberikan persembahan.

Cenayang itu mulai kerasukan dan berkata, ada seorang Ratu yang meninggal karena cacar air di istana ini.

Hee Bin : Ratu Ingyeong meninggal karena cacar air.
Cenayang itu minta Hee Bin membungkus selembar kertas dengan kain sutra, tulis nama roh yang terkena cacar air itu di atas kertas itu dan masukkan ke dinding. Berikan anggur dan makanan untuk roh Ratu Ingyeong.
Yang Mulia Putra Mahkota akan sembuh dari cacar air tanpa masalah.
Jang Hee Bin bingung, ibu apa yang harus kulakukan? bukan hanya para Menteri, tapi Baginda juga tidak suka dengan praktek yang melibatkan para cenayang. Ny. Yoon membujuk Hee Bin, Anda harus kuat. Meskipun itu perkataan cenayang, tapi anda tidak boleh ragu jika ini menyangkut kondisi Putra Mahkota yang kritis.
Hee Bin : Jika aku melakukannya, apa Putra Mahkotaku akan sehat kembali?

Cenayang itu membenarkan, bukan hanya sehat tapi Putra Mahkota akan mendapatkan kesuksesan dan keberuntungan dari langit. Hee Bin akhirnya setuju.

Mereka mulai mengadakan ritual. Cenayang itu menunjukkan kertas dengan tulisan Ingyeong Wang Hu pada Hee Bin dan Ny. Yoon. Lalu menempelkan kertas itu diatas boneka jerami, membakarnya dan menusuk boneka itu.
Cenayang itu mulai lompat2 seperti orang gila dengan kerincingannya. Ny. Yoon berdoa. Ia minta Hee Bin juga melakukan hal yang sama. Hee Bin terpaksa melakukannya.

Choi Sukwon mengintip ritual itu dan tersenyum sinis. Ia jalan pergi.

Ritual itu semakin terlihat serius. Cenayang mulai jalan mengelilingi Hee Bin dan jalan ke sana-sini.
PM Yi Yun masih terus mendapatkan perawatan dari tabib istana dan perawat.

Ratu Inhyeon mengalami serangan jantung yang parah. Tubuhnya tiba-tiba seperti tersengat listrik, Ratu setengah sadar dan memegang bagian dada kirinya. Persis seperti tusukan pada boneka jerami itu.
Tubuh Ratu Inhyeon terhentak sampai Ratu terduduk. Ratu teriak kesakitan lalu terjatuh dan tidak sadarkan diri. Dayang Hong mendengarnya dan lari masuk, Yang Mulia Ratu..! Yang Mulia Ratu! Cepat panggilkan tabib istana!
Ini bisa saja kebetulan, atau memang cenayang itu memindahkan penyakit. Cenayang tidak bisa menghilangkan penyakit, ia hanya bisa memindahkan penyakit ke medium lain, bisa orang lain atau binatang. Karena cenayang tidak memiliki kuasa dan kekuatan roh jahat yang menolongnya juga terbatas.

Paginya, kondisi PM Yi Yun ternyata berangsur membaik. Tabib istana memeriksa nadi PM Yi Yun, ia lega sekali, ah..denyut nadinya sudah normal. Demamnya mulai turun dan bercak merahnya sudah memecah, ini bagus. Saya ucapkan selamat Yang Mulia Raja, Hee Bin Mama.
Sukjong dan Hee Bin lega sekali.

Choi Sukwon benar-benar meniru semua yang dilakukan Jang Hee Bin, ia juga memakai minyak biji rami untuk membuat rambutnya hitam berkilau seperti rambut Jang Hee Bin.


Jang Hee Bin mendengar gosip di istana, sekarang para gungnyeo mulai membicarakan kemungkinan jika terjadi sesuatu dengan Ratu Inhyeon, siapa yang akan menggantikannya. Apa Hee Bin akan naik menjadi Ratu lagi, tapi Sukwon memiliki pendukung lebih besar dalam dewan istana.

Jo Sa Seok menemui Jang Hee Bin. Ia membujuk Hee Bin, sekarang adalah kesempatan terakhir mereka. Jika terjadi sesuatu pada Ratu Min, kediaman Ratu akan kosong. Hanya ada dua kemungkinan, mengangkat Ratu dari antara Selir atau memilih Ratu baru.
Hee Bin ragu, sekarang Partai Noron sangat kuat dalam dewan istana. Sukwon tidak akan diam saja. Ambisinya lebih besar daripada ambisiku.

Jo Sa Seok : Partai Soron yang mendukung Putra Mahkota kita dan menentang eksekusi Tuan Jang Hee Jae, mereka akan mendukung anda, Mama.
Jo Sa Seok menemui Jang Hee Bin. Ia membujuk Hee Bin, sekarang adalah kesempatan terakhir mereka. Jika terjadi sesuatu pada Ratu Min, kediaman Ratu akan kosong. Hanya ada dua kemungkinan, mengangkat Ratu dari antara Selir atau memilih Ratu baru.
Hee Bin ragu, sekarang Partai Noron sangat kuat dalam dewan istana. Sukwon tidak akan diam saja. Ambisinya lebih besar daripada ambisiku.

Jo Sa Seok : Partai Soron yang mendukung Putra Mahkota kita dan menentang eksekusi Tuan Jang Hee Jae, mereka akan mendukung anda, Mama.

Hee Bin berkata ia hanya memikirkan keselamatan Putra Mahkotanya saja saat ini. Jo Sa Seok terkejut.

Choi Sukwon juga bertemu dengan Kim Man Gi dan orang Noron. Ia ingin tahu apa yang akan terjadi dengan posisi Ratu jika terjadi sesuatu pada Ratu Min.
Kim Man Gi : Kemungkinan besar memilih Ratu baru.
Choi Sukwon : Apa ada kesempatan...untuk para selir bisa naik?
Kim Man Gi terkejut. Lalu berkata jika itu yang terjadi, maka kemungkinan besar adalah ibu Putra Mahkota dari Chwi Seon Dang yang akan naik. Tapi itu tidak akan terjadi.


Choi Sukwon : Tentu saja tidak boleh. Jika Hee Bin naik menjadi Ratu, saya bisa mati.
Kim Man Gi : Lalu, apa anda memiliki rencana?
Choi Sukwon : Apa Tuan mengira saya hanya memiliki rencana? Saya bahkan memiliki buktinya.

Sukjong minum bersama P. Dong Pyeong. Sukjong tidak segera istirahat, meskipun sudah sangat malam. Ia tampak menyesal dan bersalah karena selalu menyalahkan Ratu Inhyeon dan menyakiti hatinya. Ingatan itu terus mengusikku.
P. Dong Pyeong menghibur Raja, itu bukan yang sebenarnya anda rasakan. Anda membuat keputusan sebagai seorang Raja.

Sukjong tersenyum sedih : Sebagai seorang Raja..keputusan sebagai Raja. Aku selalu membuat itu sebagai pembenaran. Jika aku memikiran berapa banyak orang yang sudah kulukai dengan pembenaran itu...aku bahkan tidak bisa menghitungnya.
P. Dong Pyeong : Itu adalah takdir sebagai Raja. Mencurigai orang yang paling dekat dan menghabisi dari yang terdekat.

Sukjong : Kalau aku terlahir sebagai pria biasa yang miskin dan bisa hidup seperti orang biasa..aku akan merasa lebih bahagia. (Sama aja, orang biasa pasti mengeluh dan berkata jika aku terlahir sebagai Raja, punya banyak uang ...aku pasti akan bahagia bla..bla..bla, manusia tidak pernah puas.)

P. Dong Pyeong tersenyum : Anda mungkin tidak akan bisa mengatasinya. Yang Mulia adalah seorang Raja sejak anda dilahirkan dan mencapai banyak hal yang tidak mungkin dilakukan oleh orang biasa. Dan sekarang, Anda bahkan menginginkan kehidupan sederhana sebagai pria biasa? Saat anda sudah mendapatkan segalanya?
Sukjong tersenyum dan menggeleng : Meskipun turun hujan emas dari langit, keserakahan seorang pria tidak akan pernah berakhir. Kata-kata paman sungguh menghiburku.

Hyeon Moo masuk, Yang Mulia saya mendapat kabar bahwa kondisi Ratu kritis. Tolong segera ke kediaman Ratu.
Sukjong dan P. Dong Pyeong terkejut. Sukjong bergegas pergi.

Jang Hee Bin bergegas ke kediaman Ratu. Dayang Hong menunggunya, Yang Mulia menunggu anda. Hee Bin langsung masuk dan menghormat pada Ratu Inhyeon.

Jang Hee Bin duduk di dekat Ratu Inhyeon. Ratu tersenyum lemah, apa kau ingat pertama kali kita bertemu? Hee Bin mengiyakan.

Ratu Inhyeon : Kau berkata akan membuat baju yang menarik cinta dari seorang pria. Aku tidak tahu apa artinya saat itu. Tapi saat aku melihat Yang Mulia Raja, aku sadar apa artinya. Tapi aku tidak bisa kembali lagi. Itu adalah kebencian pada pandangan pertama. (Inhyeon merasa Sukjong membencinya sejak awal.)
Hee Bin terkejut. Ratu tersenyum lemah, ini adalah rahasia...bahkan untuk Yang Mulia Raja.


Jang Hee Bin tidak percaya : Itu tidak benar. Saya yakin Yang Mulia Raja tidak pernah membenci anda.

Ratu Inhyeon : Dengan pembenaran untuk memperkuat kekuasaan keluarga Raja, dia memberikan kepada kita berdua luka dan kebaikan. Aku merasa takut pada Yang Mulia tapi juga kasihan kepadanya. Dan aku berusaha sekuat tenaga untuk kembali ke kediaman Ratu. Jika aku mendapatkan kembali posisi Ratu..kupikir aku akan bahagia.
Tentu saja, itu menghiburku. Nama keluargaku dipulihkan kembali, dan aku bisa mempertahankan harga diriku sebagai Ratu.

Jang Hee Bin : Sekarang, anda adalah satu-satunya ibu negara Joseon.


Ratu tersenyum : Kalau kau tidak ada, kurasa Yang Mulia Raja akan bisa mencintaiku. Tapi jalan yang kita ambil memang berbeda sejak awalnya.
Jang Hee Bin : Itu tidak benar, tidak ada seorangpun yang tahu jalannya sampai ia berjalan diatasnya. Jalan yang anda lalui adalah jalan yang luar biasa. Itu adalah jalan terbaik di Joseon untuk seorang wanita.

Ratu menangis sambil tersenyum : Aku harus membela keluargaku sampai akhir. Melihat Yang Mulia Raja harus menderita karena ayahku..itu selalu menyakitkan bagiku. Dan aku ingin melindungi Yang Mulia. Sekarang, tolong lindungi Yang Mulia sampai akhir. Dia sudah banyak menderita 


Jang Hee Bin juga menangis : Jika kita terlahir kembali kelak...mengapa kita tidak jalan di jalan yang sama dan bergandengan tangan?

Tanpa diduga, Ratu Inhyeon perlahan mengulurkan tangannya dan mencoba meraih tangan Jang Hee Bin. Hee Bin menggenggam tangan Ratu dan keduanya tersenyum serta menangis di saat yang sama.

Ratu Inhyeon dan Jang Hee Bin telah melakukan rekonsiliasi meskipun terlambat.

Choi Sukwon masuk ke ruang dimana Jang Hee Bin mengadakan ritual. Ia mengambil boneka jerami itu dan tersenyum.
Beberapa saat kemudian, Sukjong duduk di samping Ratu Inhyeon. Ratu..aku disini.
Ratu Inhyeon membuka matanya, anda datang. Saya khawatir anda tidak datang karena anda tidak pernah menyukai saya.

Sukjong tersenyum : Kalau begitu, kau harus segera pulih meskipun dengan alasan karena kemarahan.
Ratu Inhyeon : Meskipun saya pulih, apa saya akan bisa mendapat perhatian dari Yang Mulia?

Sukjong menggenggam tangan Ratu Inhyeon. Ratu tertegun, Yang Mulia akhirnya menggenggam tangan saya. Saya sudah menunggunya sejak lama sekali.

Sukjong menahan tangisnya. Ratu melanjutkan, tangan Yang Mulia...saya tidak tahu kalau ternyata sangat hangat. Saya kira seperti sikap Yang Mulia pada saya yang sedingin es.

Sukjong menunduk dan menangis, suaranya sedikit tercekat, aku benar-benar minta maaf kepadamu, aku membuatmu menderita..dan aku melukaimu..

Ratu Inhyeon menangis : Saya ingin mengatakan sesuatu pada Yang Mulia. Saya pikir ketika pertama kali saya bertemu Yang Mulia beberapa waktu lalu, saya tidak ingin menjadi Ratu. Saya ingin dicintai oleh seorang pria.
Tapi beban keluarga saya begitu berat..dan kebanggaan menjadi putri keluarga bangsawan terbaik terlalu besar. Jadi saya tidak bisa mengatakannya sampai akhir. Saya hanya berputar-putar saja disekitar Yang Mulia.

Sukjong : Ratu, kau adalah ibu terbaik yang pernah dimiliki Joseon.
Ratu Inhyeon : Sampai akhir pun, anda tidak bisa berbohong..Jang Ok Jung adalah wanita bagi Yang Mulia, tapi putri Min Yoo Jung hanyalah seorang Ratu.
Sukjong terdiam, ia hanya menangis dan tidak menyangkalnya, karena itu memang kenyataan.

Ratu Inhyeon : Kalau saya bisa kembali ke awal lagi, saya tidak akan pernah memilih Yang Mulia. Terlalu menyakitkan buat saya dan saya selalu kesepian. Tapi waktu yang saya habiskan sebagai ibu negara Joseon disamping Yang Mulia..saya menerimanya pada saat saya memilih anda, jadi saya sama sekali tidak menyesalinya.

Ratu Inhyeon tersenyum dan memandang Sukjong. Ia ingat saat pertama kali melihat wajah PM Yi Sun yang akan memilih Putri Mahkota. Inhyeon sudah jatuh cinta dan berharap untuk dipilih, tapi Yi Sun memilih Ingyeong.
Lalu saat pernikahan kerajaan mereka, Ratu Inhyeon janji akan membawa Ok Jung kembali kalau Sukjong mengangkatnya menjadi Ratu. Saat ia dibuang keluar istana, rasa sedih, terhina dan kemarahan yang dirasakannya. Lalu saat ia kembali lagi ke istana dan duduk di posisi Ratu. "Posisi Ratu yang kuambil harus bersih tanpa menimbulkan kebencian dari siapapun."

Ratu Inhyeon meninggal dunia. Sukjong menangis sedih dan duduk di samping Ratu Inhyeon beberapa lama.
Kasim melakukan ritual di atas atap. Sukjong jalan dengan gontai. Para dayang dan pelayan berlutut dan menangisi Ratu Inhyeon. Jang Hee Bin berdiri di depan kediaman Ratu, ia juga menangis.

Sukjong duduk di depan altar Ratu Inhyeon. Mengenakan jubah berkabung hitam-putih.
Jang Hee Bin jalan ke altar Ratu Inhyeon sambil membawa rangkaian bunga peoni pohon kesukaan Ratu. Jang Hee Bin membungkuk di depan altar. Ia sudah kehilangan "musuh" seimbang.

Hee Bin jalan sambil menggendong Yun. Ia ingat pernah melihat Ratu Inhyeon menggendong Yun padahal Ratu sedang sakit.
Ratu tersenyum pada Yun, aku masih bisa kalau menggendong anak kecil. Karena aku adalah ibunya.
Jang Hee Bin terharu, ia tahu kalau Ratu Inhyeon memang benar-benar menyayangi Yun-nya. Hee Bin merasa berterima kasih.

Choi Sukwon masuk ke kediaman Ratu dan membuka kotak perhiasannya. Ia mengambil norigae milik Ratu Inhyeon.
Jang Hee Jae senang saat mendengar dari Jo Daegam bahwa Ratu Min sudah meninggal dunia. Ini berarti kesempatan dari langit untuk Hee Bin Mama kami.
Jo Sa Seok : Tapi orang-orang Partai Noron tidaklah semudah itu. Lagipula itu adalah partai yang berkeras ingin mengeksekusimu.

Hee Jae tahu Noron kuat, tapi Soron bersedia mendukung Hee Bin dan Putra Mahkota. Jo Sa Seok berkata dewan istana sedang membahas soal posisi Ratu. Jo Daegam minta Hee Jae bersabar sedikit lagi.
Hee Jae : Tentu saja, jika Hee Bin saya berhasil kembali ke posisi Ratu, saya bersedia mengorbankan nyawa saya kalau dibutuhkan.

Choi Sukwon memanggil Dayang Hong, apa kau tahu Dayang Hong, ada orang-orang yang ingin Hee Bin kembali ke posisi Ratu dalam dewan istana.
Dayang Hong langsung menunjukkan penolakan, itu tidak boleh terjadi. Ibu Suri dan Ratu..mereka berdua meninggal dengan meneteskan air mata darah karena orang itu.

Choi Sukwon tersenyum dan menunjukkan boneka jerami itu pada Dayang Hong. Dayang Hong ketakutan, ini...adalah benda untuk melancarkan kutukan. Sukwon Mama..bagaimana anda bisa memiliki benda mengerikan ini?

Choi Sukwon : Ini bukan milikku. Ini milik Hee Bin. Ini ditemukan di altar di bagian Barat Chwi Seon Dang. Menurutmu, apa artinya ini?
Dayang Hong : Saya yakin ia mengirimkan kutukan kepada Yang Mulia Ratu dengan benda mengerikan ini. Saya mohon lepaskan kebencian Yang Mulia Ratu saya.
Choi Sukwon : Tentu saja aku akan melakukannya. Tapi waktunya sangat penting. Jadi aku menunggu waktu yang tepat. Aku mungkin juga membutuhkan bantuanmu.

Dayang Hong bersedia membantu, saya akan membantu dengan apapun yang bisa saya lakukan, Sukwon Mama.

Jang Hee Bin memandangi altar yang dibangunnya dan kelihatan gelisah, ia minta Dayang Uhm membongkar altar ini karena Raja sudah melarangnya melakukan sesuatu yang akan memberikan alasan bagi dewan istana untuk menyerangnya dan menyudutkan Raja. Dayang Uhm mengerti, ia sudah meminta para pelayan membereskannya.
Sukjong membuat keputusan soal makam Ratu Inhyeon. Tempatkan makamnya disamping makam Ratu Ingyeong dan diberi nama Myeong Reung. Sekretaris Negara mengerti. Sukjong tanya ada masalah apa lagi.
Kim Man Gi berkata akan ada pengaduan dari seseorang dan ia minta Raja mendengar sendiri dari orangnya. Sukjong meminta orang itu masuk.

Choi Sukwon jalan masuk dan menghormat. Sukjong terkejut. Choi Sukwon, kenapa kau pergi ke Aula Utama?
Kim Man Gi : Suk Won Mama ingin melaporkan soal Hee Bin Mama.
Sukjong gelisah : Benarkah?

Kim Man Gi minta Choi Sukwon mengatakannya. Partai Soron sudah kelihatan kesal.
Choi Sukwon : Hee Bin Mama mendirikan altar dan melancarkan kutukan untuk mendiang Yang Mulia Ratu dan saya memiliki buktinya. Jadi saya melaporkan Jang Hee Bin karena mengutuk dan kecemburuan Yang Mulia.

Sukjong : Apa? melaporkan kejahatan mengutuki dan kecemburuan?


Choi Sukwon tersenyum. Sukjong kelihatan tidak percaya dan kesal sekali.


Preview ep final : Partai Noron ingin Jang Hee Bin dihukum mati. Hee Jae frustasi mendengar Hee Bin harus minum racun dan hati ketiga pria yang mencintai Ok Jung benar-benar hancur. Raja Sukjong, P. Dong Pyeong dan Hyun Chi Soo.
Sukjong : Meskipun dalam kondisi terdesak di sudutpun, pasti ada jalan keluar. Aku akan membuka jalan bagimu, Jang Ok Jung.

Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16-1], [16-2], [17], [18], [19], [20], [21-1], [21-2], [22-1], [22-2], [23-1]

Notes :

Tinggal satu lagi dan aku harus berpisah dengan my Ok Jung. Hiks...

Ada tambahan drama baru...Empire of Gold sebagai pengganti Jang Ok Jung. Wow...Lee Yo Won. Jadi Senin-Selasa, Ratu dan Bidam head to head lagi? wkkkk...aku pilih Bidam of course ^^ (waktunya untuk Mandate and Shark)