Saturday, September 1, 2012

Bridal Mask episode 12

Gaksital....!!!!

Shunji akan pulang, ia menutup pintu kantornya. Komandan 36 sadar dan ia melihat Gaksital berdiri di depannya.

Shunji jalan keluar dan melihat Gaksital lari sambil menggendong tahanan. Shunji terkejut, ia teriak, Gaksital!
dan mengarahkan pistol ke arah Kang To. Shunji mengokang senjatanya.
Komandan 36 sadar, ia melihat Shunji mengarahkan pistol ke Gaksital.

Komandan 36 langsung melompat dari bahu Kang To, mendorong Kang To dan menyambut tembakan Shunji dengan punggungnya.

Kang To terkejut. Komandan 36 roboh. Kang To langsung melarikan diri.

Shunji dan semua polisi mengejarnya. Kang to lari dan masuk dari satu ruangan ke ruangan lain, ia lari memutar. Kang To melumpuhkan polisi yang dia temui.

Shunji terus mengejarnya. Sampai lantai atas.

Gaksital muncul di belakang Shunji dan memukul tengkuknya. Shunji jatuh dan pingsan.

Kang To mengambil kesempatan ini untuk lari ke arah Komandan 36 lagi. Ia mengangkat tubuh pria itu.

Komandan 36 sekarat, tapi ia memaksakan diri memberikan kartu identitas dan berkata : Hyung..ambil ini, ..dan pergi ke taman Jong Dang, lalu temui Dam Sa Ri.

Shunji sadar, ia segera lari lagi mencari Gaksital. Shunji menemukannya bersama Komandan 36. Shunji menembaki mereka. Komandan 36 menyuruh Gaksital pergi.
Shunji mengejar sampai luar, ia kehilangan jejak. Tiba-tiba Gaksital muncul dari samping kantor polisi dan melarikan diri dengan kuda.
Shunji murka dan menembaki Gaksital.

Shunji masuk ke dalam dan melihat Komandan 36 masih belum meninggal.

Shunji langsung memerintah anak buah membawa pria itu ke RS. Ia teriak memanggil Dr. Woo.
Dr. Woo berkata pasien ini tertembak, ia menggelengkan kepala tanda kalau Komandan 36 tidak akan tertolong lagi.

Shunji tidak peduli, 1 menit. Buat ia sadar 1 menit saja!
Dr. Woo menghela nafas dan minta disiapkan Digoxin/obat pemacu jantung. Dr. Woo menyuntikkan obat itu ke tubuh Komandan 36.

Komandan 36 tiba2 terbangun. Shunji teriak, siapa dia? Siapa Gaksital? Bukankah ia menyelamatkanmu? Cepat katakan padaku!
Pria itu diam saja. Shunji murka dan menikam dada Komandan 36 dengan jarum suntik lagi.

Komandan 36 terbelalak. Shunji tanya, siapa dia? Komandan 36 minta Shunji berhenti, Orang yang sekarat...seharusnya dibiarkan mati.
Shunji berubah jadi maniak, ia tidak peduli dan teriak lalu menikam Komandan 36 lagi.

Dr. Woo menahannya. Komandan 36 menghembuskan nafas terakhir. Shunji teriak murka dan menikam Komandan 36 berkali-kali. Dr. Woo dan stafnya ngeri melihat Shunji.

Damsari, Jeok Pa dan dua rekan mereka menunggu di hutan. Jeok Pa ingin mereka segera pergi dari Gyeongseong. Jika terus disini, sama saja dengan bunuh diri.

Damsari minta mereka pergi saja dulu. Tapi ia tetap akan menunggu disini. Aku tidak bisa kembali seperti ini. Jika aku kembali seperti ini, bagaimana aku bisa menemui rekan pejuang lain?

Damsari tidak bisa meninggalkan Rekan Park/Komandan 36 yang telah tertangkap.

Damsari tetap ingin berjuang meskipun ia tahu akan gagal. Saat mereka berargumentasi, terdengar derap kaki kuda. Gaksital.
Gaksital turun dari kuda. Damsari dan yang lain tampak bersemangat melihatnya.

Damsari : Gaksital, bagaimana kau tahu harus pergi ke sini..

Gaksital memberikan kartu identitas Park yang bernoda darah. Damsari terkejut, lalu Rekan Park?
Gaksital hanya menundukkan kepala. Damsari dan yang lain terpukul, Rekan Park sudah meninggal.

Damsari cerita, ada beberapa rekan mereka yang mencoba meledakkan tempat penting tapi gagal. Semua bom buatan sendiri itu gagal, jadi kami ingin mencuri senjata penjahat itu dan memerdekakan 20 juta rakyat Joseon.

Kami akan meledakkan upacara peringatan pendudukan. Lusa adalah perayaan mereka. Bagaimanapun kami harus mendapatkan bom sebelum besok malam. Jika kau muncul di kantor polisi Jong Ro dan memancing para petugas pergi, misi kita akan sukses.

Damsari mengulurkan tangan, Gaksital, tolong bantu kami. Gaksital menyambut tangan Damsari, ia bersedia.

Shunji kembali ke markas Jong Ro. Ia tiba-tiba ingat sesuatu. Shunji lari ke ruang penyiksaan. Shunji terkejut, ia menemukan Kang to yang "pingsan".
Shunji menyadarkannya, Kang To! Kang To!

Kang To pura2 baru sadar dan terkejut. Bagaimana? penjahat itu? Apa kau menangkapnya?
Shunji : Aku kehilangan dirinya. Apa yang terjadi padamu?

Kang To berkata ia dipukul dari belakang. Shunji kesal, penjahat itu datang sendirian, tapi kita tetap saja tidak bisa menangkapnya. Tapi ini sungguh aneh. Gaksital sepertinya tahu persis kantor polisi kita ini dengan baik.

Shunji : Dia sepertinya tahu kemana ia harus pergi untuk menghindariku, dan kemana harus pergi untuk mengalihkan perhatianku. Dia tahu itu dengan pasti.
Kang To : Tidak heran...dia bisa melarikan diri dengan mudah selama ini.

(Masa sih Lee Kang To bisa dengan cepat kembali ke kantor polisi dari hutan itu. Sedikit aneh hehehe)

Kang To dan Shunji tidur sekamar. Sleeping with the enemy ceritanya.
Shunji tanya apa Kang To sudah tidur.
Kang To : Belum.

Keduanya diam. Lalu Shunji buka suara, kurasa kalau terus seperti ini, aku akan gila. Hari ini aku membunuh orang. Di jantung pria yang sekarat itu..aku terus saja menyuntikkan digoxin. Dan tanya padanya, siapa Gaksital? Siapa penjahat itu? Aku menikam jantungnya!
Kurasa aku ...secara perlahan akan menjadi monster. Kalau saja aku bisa menangkap Gaksital..aku akan segera melepaskan seragam ini dan akan kembali pada anak-anak.

Itulah mengapa..aku tidak mengucapkan selamat tinggal pada anak-anak. Aku mengenakan seragam untuk menyelamatkan Mok Dan. Tapi aku justru mengarahkan pedang pada Mok Dan dan menyiksanya seperti binatang. Aku bahkan tidak tahu apa yang akan kulakukan.

Shunji berbalik dan menangis putus asa, Kang To..apa yang kulakukan? Apa yang seharusnya kulakukan?

Kang To juga berbalik dan menangis diam-diam.

Kang to pergi ke pondok Baek gun. Ia mengenakan baju Gaksital dan bicara pada Kang San.

Kang To : Hyung. Shunji itu..seperti aku. Aku tidak tahu kalau Gaksital adalah kau, kak. Dan aku terus saja mencoba menangkap Gaksital. Ini seperti melihat diriku sendiri di masa lalu.
Kang to ingat saat ia teriak2 di pasar Jong Ro dan memukuli orang Joseon.

Kang To : Dulu, kau tidak bisa mengatakannya padaku. Seperti apa perasaanmu melihatku? Kak, akan tiba hari dimana Shunji juga akan melihat wajah Gaksital. Seperti kau, akan ada hari, saat aku harus membuka topeng di depan Shunji.
Tidak..mungkin, sebelum itu..hari saat aku membunuh Shunji akan tiba, ya kan?

Kang to menangis, Hyung, aku benar-benar ..ketakutan. Semalam, demi menyelamatkan diriku, seorang pria meninggal. Kalau nama Lee Kang to disebut, semua orang Joseon menggertakkan gigi mereka. Tapi seseorang benar2 menyelamatkanku.
Karena aku mengenakan Gaksital. Demi menyelamatkanku...dia mati. Hyung..seperti kau..apa aku bisa menjadi Gaksital sampai akhir?

Kang To menunduk dan menangis dengan keras.

Mok Dan bertemu ayahnya dan Jeok Pa. Mok Dan ingin ikut ayahnya setelah semuanya selesai. Damsari mengingatkan Mok Dan, kalau pekerjaannya berbahaya.
Mok Dan : Tapi jika aku tetap di Gyeongseong. Gaksital akan ada dalam bahaya.

Damsari tanya apa artinya itu. Mok Dan menjelaskan, Jika Gaksital membantu Ayah, mereka akan menggunakanku sebagai umpan untuk menangkap Gaksital, jadi sama seperti aku, Gaksital juga ada dalam bahaya.
Dengan meninggalkan Gyeongseong. Aku membantu Gaksital, Ayah.

Jeok Pa setuju, dia benar. Demi keselamatannya, kita harus membawanya bersama kita.

Damsari menggenggam tangan putrinya : Akan sangat berat untuk hidup bersamaku, apa kau tidak apa-apa?
Mok Dan : Tentu saja, putri siapa aku ini?

Gye Sun mencuri dengar pembicaraan mereka, dia akan pergi meninggalkan Gyeongseong?
Gye Sun mendengar seseorang jalan ke pintu, ia cepat2 pergi.

Mok Dan keluar dan memeriksa sekeliling, ia merasa aman. Sudah aman untuk keluar.
Damsari dan Jeok Pa keluar. Damsari mencemaskan Mok Dan, kau tidak apa-apa sendirian? Apa kau bisa menemukan guanya sendiri?

Mok Dan : Jangan cemas Ayah, aku akan baik2 saja.
Jeok Pa minta Mok Dan jangan mengucapkan perpisahan pada anggota sirkus. Mok Dan hanya akan mengatakannya pada Ketua Jo.

Damsari mengerti dan jalan pergi. Mok Dan menahannya, Ayah. Gaksital benar2 akan membantumu, ya kan?

Damsari : Gaksital akan memancing petugas keluar dari kantor polisi. Aku hanya perlu masuk dan mengambil yang kuperlukan.
Mok Dan : Hati-hati Ayah.

Setelah Damsari pergi, Mok Dan masuk kamar. Ia ingat saat memohon agar Gaksital membantu ayahnya. Lalu Mok Dan mengambil sapu tangan dan menulis surat untuk Gaksital.

Terima kasih karena membantu ayahku. Aku akan segera meninggalkan Gyeongseong.
Mok Dan menangis.

Gubernur Wada mendengar Presdir Park In Sam membacakan surat kabar mengenai Joseon yang sudah lepas dari cengkeraman Cina karena Jepang yang menyelamatkannya.Bla..bla.

Wada puas sekali, ini ditulis dengan sangat bagus. Wada minta Park menyebarkan berita ini, bukan hanya di Gyeongseong tapi juga di daerah pinggiran. Sebarkan berita ini ke seluruh negri.
Park In Sam mengerti, ia membungkuk dan pergi.

Konno Koji masuk, ia duduk dan langsung marah2 pada Wada. Jo Yeong Goon meninggal, kau tahu siapa pembunuhnya? Taro! Kimura Taro! Si brengsek itu mungkin merasa ia akan ketahuan mencuri uang dari Bank Jo Il, jadi dia membunuhnya.
Wada kesal, jadi kau mau menangkapnya? Besok adalah hari peringatan penjajahan, aku sibuk.

Koji : Gubernur! Ini kasus pembunuhan!
Wada : Kau memanggilku Gubernur lagi, setiap kali kau serius pasti membuatku gila.
Aku benar2 gila. Joseon adalah negara koloni! Warga jajahan tidak punya hak asasi. Jika anak kucing dibunuh, apa induk kucing akan melawan pemiliknya?

Wada marah2 dan mengusir Konno Koji.

Kang To jalan masuk kantor dan mengingat rencana Damsari. Damsari mendengar kalau sekitar jam 12 lebih, tidak banyak petugas di kantor polisi. Damsari ingin menyerang gudang senjata kantor polisi Jong Ro.
Damsari ingin Gaksital memancing petugas lainnya keluar sebelum penyerangan. Agar mereka bisa mencuri senjata.

Kang To berkata ke Abe, ia akan ke gudang senjata. Tiba-tiba Gye Sun masuk dan tanya Kapten Kimura.
Koiso melihatnya dan memanggil Gye Sun, gadis sirkus ..kau datang? Gye Sun mendekat dan menyebut nama Mok Dan. Ini membuat Kang To curiga. Koiso menarik Gye Sun masuk ke kantor Shunji.

Koiso menyuruh Gye Sun mengatakan apa infonya. Gye Sun minta uang. Koiso marah tapi Shunji segera mengeluarkan uang, apa yang dilakukan Mok Dan?
Gye Sun : Mok Dan akan meninggalkan Gyeongseong.

Shunji : Pergi? Kenapa ia harus pergi?
Gye Sun mengulur waktu dan minta uang lebih. Koiso marah, apa kau mau mati? Shunji melemparkan uang.

Gye Sun : Kudengar Gaksital akan melakukan sesuatu dengan ayah Mok Dan.

Shunji terkejut, ia langsung mendekat, Apa? Dengan siapa?
Gye Sun : Dengan Gaksital. Gaksital akan membantu ayah Mok Dan tentang sesuatu. Oya, Mok Dan pergi meninggalkan Gyeongseong untuk membantu Gaksital.

Shunji ingin tahu lebih lagi tapi hanya itu yang didengar Gye Sun.

Kang to mondar mandir di luar kantor Shunji. Shunji jalan keluar dan naik ke atas. Kang to tahu Shunji pasti menemui ayahnya. Kang To melihat Gye Sun keluar diantar Koiso.

Gye Sun jalan meninggalkan kantor polisi dan tiba2 seseorang menariknya ke lorong jalan. Kang To!

Gye Sun ketakutan, ke..kenapa kau melakukan ini?
Kang To : Kau ini..apa kau mata-mata Kimura Shunji?
Gye Sun : Aku bukan mata-mata, tapi dipercaya..aku adalah informan Kerajaan.

Kang to menunjukkan uang, kau tahu siapa aku kan? Bagaimana? Laporkan apa yang kau katakan pada Shunji. Bagaimana kalau kau juga memberikan informasi padaku? Gye Sun tentu saja tidak menolak uang tambahan.

Shunji lapor pada ayahnya soal Gaksital dan Damsari yang merencanakan sesuatu. Taro berkata, orang yang membantu Damsari melarikan diri dulu adalah Gaksital, kenapa kita tidak sadar kalau mereka sekongkol.

Shunji : Karena Lee Kang To punya pengalaman menangkap Damsari, saya akan memasukkannya dalam tim saya.

Taro tidak setuju, aku sudah bilang jangan mempercayainya! Shunji akan mengingat kata2 ayahnya, tapi menangkap Damsari itu lebih penting, jadi Shunji ingin mengajak Kang to juga.
Taro : Baiklah, tapi kau harus menangkap keduanya.
Shunji janji akan melakukannya.

Taro telp Rie : Kami mendapat informasi kalau Gaksital merencanakan sesuatu dengan Damsari pada upacara peringatan penjajahan.
Tapi kami belum tahu apa sebenarnya yang mereka rencanakan.

Rie tersenyum, ia mengerti Taro ingin ia cari tahu. Taro membenarkan, rencananya besok. Jadi tidak ada banyak waktu.
Rie : Apa sulitnya menipu seorang gadis kecil? Jangan khawatir dan tunggu kabar dariku.

Mok Dan jalan keluar, ia ingin ke hutan untuk memberikan pesan pada Gaksital. Tapi justru Lee Kang To yang jalan ke arahnya.
Mok Dan terkejut dan cepat2 menyimpan suratnya. Ia melarikan diri. Kang To mengejarnya dan menarik Mok Dan. Mok Dan teriak2, kenapa kau seperti ini? lepaskan! lepaskan aku!

Anggota sirkus lain langsung keluar dari kamar mereka. Kang To teriak menyuruh mereka masuk kembali. Semuanya ketakutan dan masuk kamar.

Kang to menarik Mok Dan. Mok Dan protes. Kang to menyuruh Mok Dan diam, ikut aku! Ia menyeret Mok Dan masuk ke kamarnya dan menutup pintu.

Anggota sirkus langsung keluar dan berusaha mendengar dari balik pintu.

Tiba-tiba Kang To membuka pintu. Membuat anggota sirkus langsung mundur dan melarikan diri.
Kang to menutup pintu.

Mok Dan menyerangnya dengan pisau. Kang To dengan mudah menghindar dan menjatuhkan pisau Mok Dan.

Kang to : Kau ingin meninggalkan Gyeongseong? Apa kau pikir kau bisa melarikan diri dari tanganku? Ayahmu, Damsari ada di Gyeongseong, ya kan? Apa yang kalian rencanakan dalam acara peringatan penjajahan? Apa Gaksital dan Ayahmu akan kerjasama dan berjuang?

Mok Dan tampak terkejut. Kang To menyeringai, Apa? Apa kau ingin tahu bagaimana aku bisa tahu? Kau punya mata2 didekatmu, kau seharusnya tahu.

Dalam hati Kang To berkata : Kau mengerti yang kukatakan kan? Kau mengerti kan?

Kang To teriak : Katakan pada ayahmu, jangan menganggap remeh polisi2 ini.
Kang To mendorong Mok Dan lalu keluar. Mok Dan justru bingung dengan sikap Kang To.

Shunji mengumpulkan anak buahnya dan memberikan briefing soal kemungkinan Damsari akan muncul dalam upacara peringatan penjajahan Jepang di Korea. Shunji ingin menyebar foto Damsari agar orang mengenalinya dan bisa lebih mudah menangkapnya atau Gaksital.
Mulai hari ini..Sato Hiroshi dan Abe Shinji..

Shunji terhenti, ia tidak melihat Kang To diantara anggota polisi. Dimana Sato hiroshi?

Kang To jalan keluar dari penginapan. Ia tampak waspada dan melihat sekeliling. Tapi Kang To tidak memperhatikan biarawati Katholik yang jalan masuk ke halaman losmen.

Biarawati itu, Ueno Rie justru mengenali Kang To. Ia menunduk saat berpapasan dengan Kang To. Rie tampak heran melihatnya.

Rie jalan mencari kamar Mok Dan. Ia mendengar percakapan Mok Dan dengan anggota sirkus lain.
Ny. Oh mengira Lee Kang To memukul Mok Dan. Si brengsek itu seharusnya dihancurkan sampai mati dengan tank! Kenapa dia selalu menyusahkanmu?

Shin Nan da justru menebak dengan benar : Tunggu..tunggu..si brengsek Lee Kang To itu menyukai Mok Dan kita?
Semua protes, itu tidak mungkin.

Rie masuk dan memanggil Mok Dan. Mok Dan tersenyum melihat Rie. Mok Dan mengundang Rie minum teh.
Mok Dan heran : Suster, bagaimana anda bisa menemukan saya disini?

Rie berkata ia mencemaskan Mok dan, jadi ia pergi ke kantor polisi Jong Ro lalu mendengar kalau Mok Dan sudah dibebaskan.
Aku punya urusan di sekitar sini, jadi aku datang menemuimu.

Mok Dan berterima kasih atas perhatian Rie. Rie berkata Mok Dan kelihatan kurang sehat, apa terjadi sesuatu yang buruk?

Mok Dan : Tidak, tidak terjadi apa-apa. Silahkan minum teh, hanya ini yang bisa saya sajikan untuk anda.
Rie tersenyum dan minum tehnya. Sementara Mok Dan membuat tanda salib sebelum minum.

Mok Dan tertegun, ia heran Rie langsung minum tanpa membuat tanda salib? Mok Dan mulai curiga.

Rie berkata ia hanya bisa berdoa untuk Mok Dan. Mok Dan menguji Rie, oh benar, karena anda berasal dari Gereja di Myeong Dong, anda pasti kenal Suster Lucia, ya kan? Apa dia baik-baik saja?
Rie : Oh tentu saja, dia baik-baik saja.

Mok Dan terkejut dalam hati, Suster Lucia sudah meninggal..
Rie : Jika ada sesuatu yang ingin kau doakan, katakan padaku. Aku akan membantumu berdoa.

Mok Dan : Apa anda benar2 akan berdoa demi saya? Saya akan merasa lebih tenang jika suster berdoa demi saya.
Rie membenarkan, ia mengutip ayat, bukankah ada tertulis dua atau tiga orang berkumpul dalam namaKu, disitu Aku ada bersama mereka?

Mok Dan bertekad menipu Rie, mereka harus berhasil. Rie tanya, apa maksudnya dengan berhasil?
Mok Dan : Sebenarnya...

Rie telp Taro, ia menyebut Taro sebagai ayahnya. Ayah, ini masalah penting. Tepat jam 12 siang, ada acara yang akan dilangsungkan ke RS Gubernur Jend. Cepat pergi dan bawa semua anggota keluarga kesana.
Taro mengerti, RS Gubernur Jendral? Jadi mereka akan menyerang Direktur Woo?

Rie membenarkan, benar Ayah, cepatlah. Taro mengerti. Rie menutup telp dan jalan keluar losmen.

Mok Dan mencuri dengar pembicaraan Rie dan ia bergegas lari ke kamar lalu mengemasi bajunya. Mok Dan pantas jadi putri Damsari :)

Shunji memanggil semua polisi, darurat! darurat! Semua bersiap. Kang To juga muncul.
Shunji heran, kau dari mana saja? Kang to berkata ia baru saja ke Angel Club, pembunuh yang mencoba mencelakaiku itu mengenakan seragam Angel Club.

Shunji : Baiklah, kita pergi ke RS. Damsari dan Gaksital akan menyerang Direktur Woo siang ini.
Kang To terkejut, bukan seperti itu rencananya. Tapi ia diam saja. Kang To mengecek jamnya, baru jam 11:40. Tapi Kang To ikut lari keluar.

Diane Lee sibuk memilih perhiasan untuk dikenakan dalam acara besok. Sekretarisnya masuk dan berkata Ny. Choi Tae Gun datang menemui anda.
Diane : Benarkah? Antar dia masuk.

Jeok Pa masuk dan memberi salam. Ia pura2 tertarik dengan gaun Ny. Lee, ini benar2 gaun yang luar biasa.
Ny. Lee tampak bangga. Bukankah upacara itu adalah untuk menunjukkan betapa makmurnya Joseon setelah pendudukan Jepang?

Jeok Pa membenarkan. Ny. Lee berkata, sebagai anggota keluarga bangsawan, semakin glamor dirinya semakin membuktikan kalau Joseon dengan rela menerima pendudukan Jepang.
Jeok Pa : Tentu saja, melihat rasa patriotis Nyonya, membuat saya merasa malu.

Ny. Lee senang, ia berkata sebenarnya ingin mengenalkan Gubernur Jend pada Jeok Pa, sayang dia tidak mendapat kesempatan. Tapi, aku mendapatkan undangan untukmu.
Jeok Pa menerima undangan itu, matanya tampak bersinar.

Ny Lee : akan sangat menyenangkan untuk menyapa Gubernur Jend secara langsung di ruang perjamuan.

Jeok Pa berterima kasih, karena anda Nyonya, impian yang sudah lama saya impikan bisa menjadi kenyataan.

Gaksital muncul menyerang truk distribusi koran milik Gyeong Seong Ilbo. Gaksital membakar truk itu.

Park In Sam dan anaknya membicarakan acara peringatan pendudukan Jepang. Gubernur sangat gembira dan pasti akan menjadi upacara yang tidak terlupakan untuk semua orang.
Saat keduanya bicara, Gaksital melempar peringatan di kursi Park. Membuat Ayah-anak itu ketakutan.

Gaksital langsung memukul Reporter Park sampai pingsan. Park In Sam ketakutan, ampuni aku..tolong ampuni aku. Gaksital mengayunkan tongkatnya.

Shunji dan anak buahnya lari menyerbu RS Gubernur Jenderal. Semua orang dalam RS jadi ketakutan.
Shunji menyerbu masuk kantor Direktur Woo. Hasilnya...hanya mendapatkan Dr Woo dan asistennya yang sedang makan siang! keduanya terkejut dan ketakutan. Lalu marah2 pada Shunji.

Taro terkejut saat mendapat laporan itu, bagaimana ini bisa terjadi?

Damsari masuk ke gudang senjata dalam samaran sebagai tukang pos. Ia membuka peti-peti isi peluru, pistol, granat, mesiu dll.
Damsari mengumpulkan kotak2 itu dan mengecek jam.

Tingkap di atas loteng terbuka dan salah satu anggotanya muncul. Orang itu menyamar jadi polisi. Damsari mengangguk dan mulai mengangkut senjata.

Damsari jalan keluar dan berpapasan dengan Taro. Taro menghentikan Damsari, tunggu. Pelayanan umum bukan kearah sana.
Damsari berbalik dan membungkuk, saya mencari petugas Lee Kang To. Saya punya surat untuknya.

Taro menyuruh Damsari membuka tasnya. Tapi seorang polisi datang dan lapor kalau kantor Gyeong Seong Ilbo diserang Gaksital.

Taro terkejut dan segera pergi. Tapi ia berhenti lagi dan minta Damsari berhenti. Taro jalan cepat dan mengambil tas Damsari. Ia menumpahkan semua isinya ke lantai.

Isinya memang hanya surat-surat dan kotak kiriman pos. Taro menyuruh anak buahnya memeriksa, ternyata hanya makanan kering saja. Taro mendengus dan jalan pergi.
Damsari menghela nafas lega.

Sementara diluar, anak buah Damsari menyalurkan persenjataan pada rekannya.

Taro masuk ke kantor Gyeong Seong Ilbo dan menemukan Park ayah-anak diikat bersama dengan mulut disumbat koran ..Ha! Plus peringatan dari Gaksital.

Taro menemui Rie dan mengatakan kejadian ini. Park In Sam dan anaknya telah dipermalukan.
Rie terkejut, tunggu..bukan Direktur Woo tapi Park In Sam/

Taro : Jadi ada kemungkinan kalau anda ditipu oleh gadis itu, ya kan?
Rie marah sekali. Taro berkata masalahnya kita tidak tahu apa yang direncanakan Damsari di acara itu.
Rie : Kau bilang gadis itu akan meninggalkan Gyeongseong hari ini?

Mok Dan menemui Ketua Jo. Ketua Jo membenarkan keputusan Mok Dan untuk meninggalkan Gyeongseong.
Jo : Ketua akan berhasil atau tidak, ia pasti tidak akan meninggalkanmu.

Mok Dan mencemaskan Ketua Jo, anda akan disiksa. Ketua Jo berkata ia tidak akan melakukan ini, kalau ia tidak punya keberanian.
Mok Dan janji akan kembali menemui Jo. Mok Dan minta Ketua Jo menyampaikan salam pada Ny. Oh dan anggota lainnya.

Jo : Tidak ada gunanya mereka tahu kau pergi. Pergilah diam-diam, itu yang terbaik untuk mereka. Cepatlah pergi.

Mok Dan mengerti dan minta Ketua Jo menerima penghormatan resmi darinya. Mok Dan membungkuk sampai ke tanah untuk menghormati Jo yang sudah bagaikan ayahnya sendiri.

Shunji jalan masuk kantornya. Kang to mengikutinya. Shunji tampak marah. Hanya ada satu cara, kita harus menangkap Mok Dan. Tidak peduli itu Damsari atau Gaksital, mereka adalah orang yang ada hubungannya dengan Mok Dan.
Jika mereka tahu hidup Mok Dan dalam bahaya, mereka tidak akan diam saja.

Kang To tampak terkejut. Lalu berkata ia sudah beberapa kali melakukan itu, apa akan berhasil?

Shunji : Apa kau punya ide lain? Besok adalah acara peringatan pendudukan. Apa kau hanya akan duduk disana dan menunggu diserang?

Kang To : Kau..apa kau benar2 tidak apa-apa? Meskipun kau melakukan semua yang kau inginkan, apa kau akan tidak apa-apa dengan gadis itu?

Shunji : Bagi gadis itu, aku hanyalah anjing Jepang. Aku akan ke Sirkus, kau pergi ke penginapan Gyeong Seong. Tangkap dia tanpa ampun. Jangan ragu-ragu.
Shunji keluar. Kang To mengikutinya.

Mok Dan jalan di tengah hutan. Shun Hwa lari menyusulnya, Eonni! Jangan pergi, bagaimana aku bisa hidup tanpa dirimu! Shun Hwa menangis dan memeluk Mok Dan.

Kang To lari ke penginapan Gyeongseong. Ia membuka kamar Mok Dan, terkejut karena kamar itu kosong. Kang To teriak memanggil Manager Song.
Dimana Oh Mok Dan? Manager Song heran, dia pergi ke sirkus, karena ini sudah hampir waktu pertunjukan.

Kang to mengumpat dan lari. Manager Song bingung, kenapa ada banyak orang yang mencari Mok Dan hari ini?

Mok Dan masih bicara dengan Shun Hwa, aku pasti akan kembali. Aku ada dalam bahaya sekarang, jadi aku harus sembunyi dulu untuk sementara.
Shun Hwa : Kau akan benar2 kembali? Kau tidak akan meninggalkanku dan Jang Soo kan?
Mok Dan : Tentu saja tidak.

Mok Dan tidak pamit pada Shun Hwa karena ia takut akan membuat Shun Hwa dalam bahaya.
Shun Hwa : Guru Shunji juga pergi tanpa mengatakan selamat tinggal, apa berarti dia akan kembali lagi?

Shunji tiba-tiba muncul dengan pasukannya. Ia terkejut melihat Mok Dan. Lalu melihat koper di tanah. Shunji teriak, tangkap dia! Polisi langsung bergerak.
Mok Dan lari ke arah hutan. Polisi mengejarnya.

Shun HWa mencoba menghalangi Shunji, Guru Shunji, tolong lepaskan Kakak. Shunji marah dan menampar Shun Hwa sampai jatuh terpelanting.

Shunji mengejar Mok dan. Mok Dan berhasil mendahului mereka karena ia lebih kenal hutan itu.

Shun Hwa duduk dan menangis. Kang To lari mendekat, Apa yang terjadi? Shun Hwa menunjuk, Guru..dan Kak Mok Dan. Dia mengejar kakak..
Kang To langsung lari menyusul.

Mok Dan berhasil sembunyi di bawah batu besar.
Untuk sementara Shunji dan anak buahnya kehilangan jejak.

Mok Dan keluar dan lari ke arah lain. Koiso menoleh dan melihatnya. Dia disana!

Shunji mengejar lagi. Kali ini ia membidik Mok Dan. Shunji benar2 menembakkan pistolnya.

Mok Dan terjatuh. Shunji mendekat dan mengangkat Mok Dan berdiri, ia menarik Mok Dan pergi.
(Btw, behind the scene ep ini lucu. Jin Seyeon perutnya krucuk2 krn lapar, Park Ki Woong jadi ketawa dan harus di-cut.)

Tiba-tiba Gaksital muncul (ganti baju dimana ya si Kang To ini..I wonder.) dan melumpuhkan semua polisi.
Mok Dan tampak gembira. Shunji marah melihatnya. Gaksital lari melompat ke arah mereka.

Shunji menembak Gaksital. Tapi Gaksital berhasil memukul tangan Shunji, dan menjatuhkan pistolnya.

Shunji mengambil pedang dan duel dengan Gaksital. Keduanya duel seru.

Mok Dan yang berdiri bebas, jalan mengambil pistol Shunji di tanah.
Mok Dan menembakkan pistol ke udara. Membuat Kang To dan Shunji membeku. Keduanya menatap Mok dan dengan terkejut.

Mok Dan menurunkan pistol, ia mengarahkan pistol ke Shunji sambil jalan ke arah Gaksital.

Shunji tampak terluka? yang benar saja. Shunji menjatuhkan pedangnya, ia seperti sadar dan kembali menjadi Guru Shunji.

Kang to tidak membuang waktu lagi, ia langsung menarik Mok Dan pergi.

Melihat Mok Dan lari meninggalkannya bersama Gaksital, membuat Shunji tiba2 menangis.

Shunji lalu teriak, murka dan putus asa.

Gaksital dan Mok Dan pergi secepat mungkin dengan kuda.

Shunji melihat surat Mok Dan, ia mengambil dan membacanya : Terima kasih karena membantu ayahku. Aku akan segera meninggalkan Gyeongseong. Jaga dirimu, Boon Yi.
Shunji meremas surat itu dan wajahnya terlihat murka.

Gaksital dan Mok Dan sampai di tengah hutan terbuka. Kang To membantu Mok Dan turun, mirip Kang San juga caranya. Apa mungkin tanpa sadar kakak-beradik punya gesture yang mirip ya hehe..
Shunji juga mirip Kenji gayanya.

Mok Dan memandangi Gaksital. Sedekat itu, herannya tidak tahu kalau itu Kang To.
Mok Dan mendekat dan memeluk Gaksital.

Kang to tertegun, perlahan ia membalas pelukan Mok Dan. Kang To membelai kepala Mok Dan.
Mok Dan menangis.

Keduanya tetap seperti itu sampai langit mulai gelap.

BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]

2 comments: