Wednesday, February 29, 2012

City Hunter episode 15

Yoon Sung berhasil menemukan Jaksa Kim dan menariknya keluar dari mobil. Jaksa Kim sadar dan menahan kaki Yoon Sung, ia sempat melihat punggung Yoon Sung.
Untungnya Jaksa Kim pingsan lagi. Hahaha lucu juga.

Yoon Sung langsung telp polisi, basement 3 Apartemen Sejong Barat, Seo Cho-dong. Ada yang pingsan.

Sekretaris Chun, Soo Young kebingungan, ia tanya apa ada yang terjadi pada Presdir Chun. Karena diluar petugas keamanan mereka pingsan.

Chun sudah selesai membakar dokumen dan tidak ingin memperpanjang masalah, hanya minta diperiksa CCTVnya untuk mengetahui apa yang terjadi. Ia menebak pasti City Hunter yang melakukannya, tapi semua sudah terlambat karena dokumen itu sudah lenyap.

Untungnya Chun Jae Man salah, dokumen aslinya ada di tangan Jin Pyo. Petugas Intelijen itu memberikan salinan dokumen untuk Chun Jae Man dan yang asli untuk Jin Pyo karena Jin Pyo membayar lebih besar, tepatnya uang satu mobil penuh. (uang hasil perdagangan heroin hiiy..)

Pria itu juga berkata kalau Jaksa Khusus Wilayah Seoul juga mencari dokumen ini. Jin Pyo tanya apa nama Jaksa itu Kim Young Joo? petugas itu membenarkan.

Jin Pyo telp Yoon Sung, ia mengatakan kalau Jaksa Kim tahu tentang peristiwa Pelabuhan Nampo, th 1983. Dia menemuiku. Dia juga tahu kalau aku adalah Lee Jin Pyo.
Jin Pyo minta Yoon Sung berhati-hati. Yoon Sung merasa ia tidak akan ketahuan, ia akan melindungi semua yang dekat dengannya.

Jin Pyo berkata itu mimpi. Setiap hari mempertaruhkan nyawa, apa yang bisa dijaga oleh Yoon Sung.
Yoon Sung : Aku akan bertahan. Aku harus bertahan untuk melindungi semua yang penting bagiku.

Jin Pyo mengingatkan, Yoon Sung sudah mendesak Kim Jong Shik sampai seperti itu. Jaksa Kim pasti tidak akan melepaskan Yoon Sung. Meskipun ayahnya adalah penjahat..Seorang Ayah tetaplah seorang Ayah.
Yoon Sung : Ayah, biar aku yang mengurusnya.

Jin Pyo menutup telp dan menghela nafas, Yoon Sung..kau dan aku, memiliki hidup yang biasa, hidup yang bahagia..jelas tidak mungkin.
(Aku tahu endingnya Jin Pyo akan meninggal, tapi sebenarnya aku berharap..Jin Pyo bisa menikah dengan Kyung Hee dan hidup tenang bersama Yoon Sung.)

Yoon Sung pulang dan mengecek CCTV di apartemen Jaksa Kim. Ia mengenali anak buah Chun Jae Man. Orang yang ingin membunuh Lee Kyung Wan dan juga Nana waktu itu.

Nana muncul, kau bilang kau mau tugas luar. Tapi justru pergi ke tempat Chun Jae Man.
Yoon Sung terkejut, Kim Nana, kenapa kau selalu masuk tanpa mengetuk pintu?
Nana : Kau tidak dengar aku masuk?

Yoon Sung mengusir Nana, keluar sana aku sedang bekerja. Nana ingin membantu, tapi Yoon Sung menolak, kau sudah melihatku masuk hotel dengan wanita. Kau masih ingin membantu?
Yoon Sung : Aku tidak punya pilihan saat kasus Kim Jong Shik. Tapi Presdir Chun Jae Man, biar aku sendiri saja yang mengatasinya.
Aku tidak ingin membahayakanmu.

Nana heran, apa Yoon Sung memang harus melakukan ini semua. Yoon Sung mengiyakan, apapun yang kau katakan, tidak akan mengubahnya.
Nana mengingatkan untuk menjemput Shik Joon dan menjenguk Kyung Hee. Yoon sung mengerti dan keduanya siap berangkat ke RS

Ternyata Shik Joon jalan masuk. Yoon Sung terkejut. Shik Joon tidak tahan di RS karena TV-nya tidak ada channel Home Shopping. Shik Joon tidak betah dan pulang. Masih banyak barang yang ingin dibeli Shik Joon haha..benar2 shopaholic.

Yoon Sung dan Nana akhirnya ke RS untuk menjenguk Kyung Hee. Mereka melihat seorang anak laki mencari sesuatu di bawah sofa RS.

Nana langsung mendekat, apa kau mencari sesuatu? Kau perlu bantuan? Tunggu..

Nana langsung mengangkat sofa itu, sampai Yoon Sung melongo. Anak laki itu menemukan koin 100 wol 2 biji. Ia senang sekali.
Anak laki itu kagum sekali, Noona..kau kuat sekali.

Nana tanya dimana ibu anak itu. Anak itu berkata kalau ibunya ada di ruangan isolasi.

Nana juga akan ke ruang isolasi, wah kita akan sering bertemu nanti. Siapa namamu?
Anak itu menjawab : Yoon Shik. Kim Yoon Shik.

Nana : Kim Yoon Shik? Kenapa nama ini terasa tidak asing? Yoon shik, Yoon Sung?

(Haha..yang bener aja..don't you remenber that guy, Gom Nana? )

Nana dan Yoon Sung masuk ke kamar Kyung Hee. Nana menanyakan kabar Kyung Hee dan Ibu Yoon Sung berkata bisa menahan kemoterapinya.
Kyung Hee melihat Yoon Sung terus saja memandanginya. Ia geli dan minta Nana berkata ke Yoon Sung, katakan padanya, "Kau sudah membuat lubang di wajah ibumu dengan pandangan itu."

Nana juga geli, dia cuma merasa malu. Lee Yoon Sung mudah merasa malu.

Yoon Sung marah : Kim Nana!

Nana tidak mempedulikan Yoon sung dan terus saja bicara dengan Kyung Hee, menanyakan ini itu. Yoon Sung kesal dan menyuruh Nana diam.

Kyung Hee mengerti kalau anaknya menyukai Nana. Nana lalu permisi keluar untuk memberi waktu ibu-anak itu bicara.

Kyung Hee: Nana sangat cantik. Ya kan? Aku melihatnya tumbuh besar, dia anak yang baik dan cantik.

Yoon Sung mencibir, dia sama sekali tidak cantik. Dia berisik sekali, tukang makan. Aku tidak tahu ia kuat sekali. Barusan, ia bahkan mengangkat sofa hanya untuk membantu anak kecil mengambil koin.
Kyung Hee : Kau sudah bertemu Yoon Shik, ya kan? Apa dia masih memunguti koin?
Yoon Sung : Apa ibu mengenalnya?

Kyung Hee menjelaskan kalau ibu Yoon Shik menderita leukimia seperti dirinya. Sepertinya dia mendapat sakit itu karena kerja di perusahaan kimia Hae Won.
Yoon Sung : Hae won Chemical? Itu anak perusahaan Grup Hae Won kan?
Kyung Hee : Ya, sepertinya begitu.

Lalu Kyung Hee memberikan cincin pada Yoon Sung, ayahmu memberikan cincin ini untukku. Berikan ini..untuk Nana.

Yoon sung menyangkal hubungan mereka, tapi ibunya tidak percaya. Kau jelas menyukainya. Kenapa kau seperti ini?

Kyung Hee menarik tangan Yoon Sung : Menyukai seseorang adalah hal yang menyenangkan. Kuharap kau bisa menemukan kebahagiaanmu sendiri?

Yoon Sung keluar dan melihat Nana tidur di sofa luar. Nana ini kayanya kalau kena sofa RS bawaan-nya tidur haha..karena terbiasa.

Yoon sung duduk di samping Nana dan memandanginya sambil melihat cincin ibunya. Nana terbangun dan Yoon Sung langsung menyembunyikan cincin plus pura2 marah, hei Gom Nana, kenapa kau bisa tidur disini? ayo, paman sudah menunggu.

Nana berkata ke Yoon sung, kalau ia tidak akan ikut campur dengan urusan Yoon Sung lagi. Tapi dengan syarat, kau harus berhati-hati. Hati-hati, sangat hati-hati. Dan jika kau membutuhkan bantuanku, katakan saja. Kau tahu tidak ada partner lebih baik dari aku kan?
Yoon Sung diam saja, ia hanya menarik Nana mengajaknya pergi.

Jang Pil Jae menunggui Jaksa Kim. Jaksa Kim akhirnya sadar. Jang Pil Jae mengira Young Joo ingin bunuh diri. Tapi Jaksa Kim berkata bukan itu. Ia minta Jang menguntit Chun Jae Man.

Jaksa Kim mengecek ponselnya untuk melihat rekaman CCTV. Ia melihat anak buah Chun Jae Man jalan menjauh dari mobilnya. Ia juga mengenali penyelamatnya, ternyata Lee Yoon Sung.

Jaksa Kim minta Jang Pil jae merahasiakan insiden yang dia alami. Jaksa Kim berkata ia diikuti oleh anak buah Chun Jae Man. Ia minta Jang merahasiakan semua tentang Presdir Chun dan menyelidiki siapa orang yang sudah memanggil polisi untuk menyelamatkannya.

Yoon Sung dan Nana jalan keluar, mereka bertemu orang Thailand yang kesulitan mengatakan penyakitnya. Yoon sung membantu menerjemahkan. Pria Thai itu sakit perut dan ingin muntah, ia tidak bisa berdiri tegak.

Jaksa Kim dan Jang Pil Jae melihat mereka. Young joo heran melihat Yoon Sung menguasai bahasa Thai. Mereka juga melihat Yoon Sung memberi salam khas Thailand.

Jang Pil Jae berkata kalau ia kehilangan Yoon Sung waktu itu karena Nana.

Jaksa Kim minta Jang Pil Jae menyelidiki Lee Yoon Sung, keluarga John Lee yang katanya tinggal di Amerika Serikat.
Jang Pil Jae tidak mengerti, Jaksa Kim hampir meninggal, dan masih juga mengejar City Hunter.

Jaksa Kim : Mungkin jika kita melacak City Hunter, maka korupsi Chun Jae Man akan muncul. Juga, kukira Lee Yoon Sung adalah putra Lee Kyung Hee dengan Park Mu Yeol dan semua ini berkaitan dengan Steve Lee.
Selidiki orang tua John Lee.

Jang Pil Jae : Anda sangat terobsesi dengan City Hunter. Apa ini karena ayah anda?

Jaksa Kim : Aku bohong jika berkata tidak. City Hunter, menyerahkan Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak kepadaku. Jadi, aku ingin melakukan sesuatu untuknya. Apa yang terjadi th 1983, aku akan terus menyelidikinya.

Presiden mengunjungi Kim Jong shik, ia menyesal kenapa Kim tidak mendengarnya waktu itu. 200 Miliar..kau ini benar-benar..

Jaksa Kim masuk kamar ayahnya, ia terkejut : Pak Presiden.

Presiden mengajak Jaksa Kim minum diluar, di warung tenda/pojangmacha. Presiden menyesal atas apa yang terjadi pada Kim Jong Shik.

Jaksa Kim juga menyesal karena tidak bisa meyakinkan ayahnya dan tidak bisa menangkap City Hunter. Jika ayah saya menyerahkan diri, maka tidak akan menjadi seperti ini.
Presiden : Apa kau tahu dibutuhkan keberanian besar untuk menyerahkan diri?

Presiden cerita, saat ia di SD, keluarganya sangat miskin. Ia sampai mencuri makan siang temannya karena kelaparan. Guru mereka menyuruh semua anak menutup mata dan pelakunya mengangkat tangan. Ia berjanji akan mengampuni pelakunya.
Tapi meskipun demikian, Presiden tidak bisa mengangkat tangannya. Akhirnya semua anak kena hukuman.
Semakin lama, semakin sedikit keberanian yang kumiliki untuk mengakuinya. Ayahmu juga seperti itu. Aku juga tidak berbeda.

Jaksa Kim pulang dan menemukan Sae Hee menyiapkan makan malam. Sae Hee minta maaf karena masuk begitu saja, tapi kau tidak mengubah passwordnya. Kim Young Joo tampak senang bertemu Sae Hee.

Keduanya duduk dan Sae Hee mencemaskan Young Joo. Kau sangat kesepian, ya kan?
Jaksa Kim : Aku tidak tahu jika tepat mengatakannya, aku merasa seperti pulau.
Sae Hee heran, pulau? Kau tidak pernah mengatakan ini sebelumnya. Sepertinya kau benar2 sangat kesepian.

Sae Hee mencemaskan Kim Jong shik, tapi ia belum menjenguknya karena ayah Young Joo tidak menyukainya. Young Joo menyesal, Ayah, kau dan aku, semuanya jadi kacau.
Sae Hee menggenggam tangan Young Joo, semangat! Pulau tidak cocok untukmu, kau adalah jembatan. Jembatan yang menghubungkan orang.

Jaksa Kim tersenyum, jembatan. Ya, aku sudah merasa kuat.
Sae hee juga tersenyum, aku selalu ingin menjadi kekuatanmu. Tapi kalau kau sudah mendapat kekuatan, kau selalu pergi ke kantor Jaksa. Ini membuatku cemburu.

Paman Shik Joon menyajikan KFC untuk Yoon Sung dan Nana, ia sebenarnya ingin masak ayam Korea tapi belum sehat. Yoon Sung berterima kasih.
Shik Joon menyinggung tentang balas dendam, apa Yoon Sung harus melakukannya. Yoon Sung harus menyelesaikan semuanya, sebelum ini berakhir dia tidak akan hidup normal.

Nana tertegun mendengarnya. Yoon Sung jadi tidak selera makan dan masuk ke kantornya.

Yoon Sung duduk memandangi cincin Kyung Hee, Yoon Sung bicara sendiri, setelah semuanya berakhir..dan jika aku masih hidup..
Nana masuk ke kantor membawa minuman. Yoon Sung langsung menyembunyikan cincinnya.

Nana memberikan teh, ia tanya kapan operasi transplantasinya. Yoon Sung hanya tinggal menunggu hasil tes DNA keluar.

Nana menghibur Yoon Sung, semua akan baik-baik saja. Apapun yang kau lakukan. Aku percaya kau akan berhasil. Dan aku mendukungmu. Kau tahu kalau aku menyukaimu kan?

Yoon Sung ketawa geli, gadis ini..bagaimana kau bisa mengatakan kalau kau suka seseorang dengan mudahnya?

Nana dengan percaya diri berkata kalau menyukai seseorang adalah hal yang baik, tidak perlu menyembunyikannya. Kuharap kau berhasil. Aku pergi.
Yoon Sung ingin mengantar Nana. Tapi Nana menolak, kau banyak pekerjaan, lanjutkan saja.

Yoon Sung hanya memandangi punggung Nana dengan pandangan sedih.

Kim Young Joo mendengar kembali rekamannya. Ia memikirkan semuanya, Operasi Sapu bersih, Pelabuhan Nampo, Lee Yoon Sung. Orang seperti apa dirimu itu?

Staf Blue House juga membicarakan City Hunter. Nana sampai tersedak karena kaget. Manager IT berkata dia mungkin seperti yang dikatakan Presdir Chun, penghianat negara.
Go Ki Joon berkata ia seperti Hong Gil Dong (Robin Hoon Joseon) dsb.

Nana membela City Hunter, ia mengirim orang2 itu ke Kejaksaan. Itu menunjukkan kalau ia berharap hukum bisa menyelesaikan masalah ini. Jika Presdir Chun mengatakan yang sebenarnya, bukankah dia juga bersalah karena pelanggaran?
Semua heran dan melihat Nana. Nana berkata ia tidak bisa mempercayai Chun Jae Man karena tidak mengurus karyawannya yang sakit.

Da hye menunjukkan semua foto Dr. Lee Yoon Sung yang diam2 diambilnya. Da Hye mencetaknya secara online. Lebih murah. Nana dan Eun Ah terkejut, banyak sekali ini puluhan lusin.
Eun Ah : Kau ini benar2 penguntit!
Da Hye : Penguntit apaan? Aku tidak memberikan surat dengan tulisan darah atau memberinya telp aneh.

Da Hye menunjukkan foto Yoon Sung dan Nana. Awalnya ia tidak ingin mencetaknya karena ada Nana. Tapi Da Hye berubah pikiran dan akan memberikan foto itu untuk Nana. Lagipula di foto ini Kakak terlihat cantik.
Nana senang sekali menerimanya. Nana mencari Yoon Sung tapi tidak bertemu, Yoon Sung ijin keluar.

Yoon Sung mengawasi Chun Jae Man dan anak buahnya. Namanya Seok Du Sik, mantan atlit tinju dan juga anggota mafia. Sekarang ia adalah pengawal Chun Jae Man.

Saat sedang konsentrasi mengawasi mereka, Yoon Sung mendapat sms tagihan Credit Card, Oven Listrik 149 ribu Won.
Yoon Sung kesal dan teriak, Paman ini benar2! Haha..urusan home-shopping ini benar2 serius.

Chun Jae Man dan Du Shik menemui ibu Yoon Shik, namanya Choi Myung Suk. Ny. Choi tetap ingin menuntut Chun Jae Man. Tapi Chun memang licin dan membuat ibu Yoon Shik sedikit kebingungan.
Tapi Ny. Choi berkata kesehatannya memburuk setelah bekerja disana, bahkan beberapa pekerja meninggal. Pengadilan bahkan membenarkan kalau ada zat berbahaya dalam pabrik kimia itu.

Chun : Bukankah kau sudah mengetahuinya sejak awal masuk kerja?
Ny. Choi terkejut. Chun berkata kalau perusahaannya harus menggunakan zat2 itu dan bukankah kau sudah mendengar itu sebelum bergabung dengan perusahaan?

Chun membujuknya, apa kau yakin kau masih bisa hidup? anakmu masih kecil, jika sesuatu terjadi padamu maka anakmu harus masuk panti asuhan. Chun menawarkan kompensasi, jika bersedia, ia akan menjamin pendidikan Yoon Shik dan memberinya beasiswa.
Yoon Shik bisa kuliah dan setelah lulus bisa kerja di grup Hae Won.

Asal Ny. Choi tanda tangan kontrak dan menyatakan kalau penyakit ini tidak ada hubungannya dengan perusahaan. Dan jika bisa meyakinkan karyawan lain, maka Chun akan menambahkan uangnya. Chun memberi waktu sampai besok untuk memutuskan. Jika tidak mau tanda tangan, maka Ny. Choi harus segera keluar dari RS.

Chun Jae Man jalan keluar sambil mengomel kesal. Sekretarisnya datang dan memberikan laporan kalau anggota Dept. Kesehatan dan Kesejahteraan sudah pergi ke spa. Chun Jae Man ingin menyuap mereka.

Sekretaris Chun juga memberikan laporan dari Dept Produksi Hae Won, semua daftar bahan kimia yang diproses. Sekretarisnya tanya apa boleh mengirim ini untuk pengaduan masyarakat.

Chun marah, apa kau sudah gila? Jika orang2 tahu kita menggunakan bahan kimia ini, maka artinya bisa diklasifikasikan kecelakaan dalam bekerja. Apa kau bodoh?

Kau harus mengatakan kalau itu informasi penjualan rahasia. Masalah seperti ini tidak perlu ditanggapi!
Chun Jae Man merobek dokumen itu dengan marah dan membuangnya ke tong sampah.

Kebetulan di dekat situ, Kim Yoon shik sedang mencari koin. Koin 100 Won-nya menggelinding dan terinjak Chun Jae Man. Yoon Shik minta Chun mengangkat kakinya, kau menginjak koinku.
Chun sebal melihatnya, ibu dan anak sama saja, mereka berdua pengemis. Pergi sana main diluar. Du Shik memberikan uang 1000 Won untuk Yoon Shik.

Kim Yoon Shik menangis mendengarnya, aku bukan pengemis. Aku benar2 bukan pengemis. Yoon Sung yang melihat semuanya mendekati Yoon Shik, ia memberikan 100 won milik anak itu. Apa yang ingin kau lakukan dengan koin2 ini?
Yoon Shik : Aku ingin membelikan hadiah untuk ibuku.
Yoon Sung tersenyum : Benar2 anak berbakti.

Yoon Sung mengambil dokumen Chun dari tong sampah. Yoon shik komen, Oh! mengambil barang2 dari tong sampah berarti kau pasti benar2 seorang pengemis.
Yoon Sung hanya tersenyum.

Paman Shik Joon konsentrasi menonton saluran Home Shopping, yang langsung dimatikan saat Yoon sung pulang hahaha

Yoon Sung minta Shik Joon menempel kembali dokumen yang ia ambil. Kau selalu nonton Home shopping, lakukan sesuatu yang serius.

Shik Joon berkata Nana datang. Yoon sung masuk kantor dan langsung menegur Nana, pemiliknya tidak ditempat, apa yang kau lakukan disini?

Nana dengan bangga menunjukkan foto mereka yang sudah dipasang dalam bingkai kaca.

Yoon Sung dengan dingin meminta Nana membuangnya.
Nana : Kenapa?
Yoon Sung : Kapan ini diambil? membuat orang kesal saja.

Yoon sung merasa dijebak. Nana meletakkan foto itu di meja Yoon Sung. Ia melihat kasus tentang Hae won chemical.
Nana berkata kalau pekerjaan-nya sebagai pengawal Presiden bisa dikatakan lebih ringan daripada orang2 ini. Mereka bisa sakit kapan saja. Kenapa tidak boleh disebut kecelakaan kerja?

Yoon Sung minta Nana pergi, jangan ikut campur. Sana pergi.

Yoon Sung tanpa sengaja menyenggol foto mereka, sehingga pigura foto itu jatuh dan kacanya retak. Oh no..

Nana marah, piguranya rusak. Kau ini benar2 aneh! Nana keluar dari kantor dengan kesal. Aku tidak peduli ini mau kau buang atau tidak, terserah!
Yoon sung tampak menyesal, ia hanya menghela nafas dan ingat kata2 Jin Pyo, hidup setiap hari dengan mempertaruhkan nyawa. Apa yang bisa kau lindungi?

Yoon Sung keluar dan menemukan Nana membantu Shik Joon menempelkan dokumen, mereka takjub dengan bahan kimia yang diproduksi. Benar2 mengerikan.

Yoon Sung : Kim Nana, kau belum juga pergi?
Nana : Paman kerja sendirian, bagaimana aku bisa pergi.

Yoon Sung menarik Nana keluar, Paman aku keluar dulu. Yoon Sung minta maaf pada Nana. Ia tidak suka difoto.
Nana mengerti dan minta fotonya kembali. Tapi Yoon Sung berkata sudah membuangnya.

Nana : Kau membuangnya? Kenapa? kau ini benar2 aneh.

Nana menemukan tali warna emas di jalan, ia mengambilnya dan membuat cincin dari tali itu, lalu memakainya seperti cincin. Ini seperti cincin kan?
Nana tidak tahu kalau Yoon Sung ingin sekali memberikan cincin kepadanya.

Yoon Sung dapat telp kalau hasil DNA-nya cocok dan ia bisa menjadi donor untuk ibunya. Yoon Sung dan Nana senang sekali.

Jaksa Kim mendapat laporan kalau orang tua John Lee itu hidup susah. Mereka tinggal di apartemen sewaan. John Lee sendiri sering bolos sekolah saat di SD dan SMP. Tapi anehnya, John Lee bisa mendapat gelar MIT, lalu Ph.D dalam 7 th.
Bahkan saat di MIT, nilainya A. Ia juga menerima penghargaan untuk thesisnya.

Jang Pil Jae curiga, kemungkinan ini bukan orang yang sama. Jaksa Kim minta Jang mencari teman sekelas John Lee untuk konfirmasi.

Jaksa Kim dan Jang Pil Jae berpapasan dengan polisi yang menggiring pedagang narkoba dari Thailand. Jaksa Kim tertarik, Thailand?

Seorang perawat menyalakan musik kesukaan Kyung Hee. Kyung Hee terkejut tapi senang, ini lagu lama, bagaimana anak muda sepertimu mengenal lagu ini?
Ternyata Jin Pyo yang menyuruhnya. Perawat itu lapor kalau pasiennya sangat menyukai musiknya.

Jin pyo tanya kondisi Kyung Hee dan perawat itu cerita, saat kembali kondisi Kyung Hee sangat lemah, tapi untungnya ia sekarang ada dalam masa pemulihan. Putra pasien ini sangat perhatian, dan kami juga akan meneruskan dengan proses transplantasi.
Jin Pyo mengerti dan berterima kasih.

Nana menemui Kyung Hee dan menanyakan kondisinya. Ia minta Kyung Hee tidak cemas dan istirahat saja.
Kyung Hee berkata, ia akhirnya bisa bertemu anaknya setelah 28 th, tapi aku tidak bisa melakukan apapun untunya.

Nana menghibur Kyung Hee, Lee Yoon Sung punya lengan dan kaki dari besi. Hatinya juga kuat.
Nana mendorong Kyung hee melakukan banyak hal dengan Yoon Sung, pergi ke berbagai tempat, memasakkan makanan yang enak. Kyung Hee setuju dan berkata pasti mereka akan mengajak Nana.

Kyung Hee tanya apa Yoon Sung memberikan cincin pada Nana. Nana terkejut, cincin? Kyung Hee sadar anaknya belum memberikan cincinnya. Ia tidak memperpanjang lagi.

Nana keluar kamar dan menemukan Yoon Sung dengan baju RS. Yoon Sung kesal, ia tidak suka dengan gaya bajunya haha
Nana : Baju pasien itu sama semua, tidak akan ada yang bisa sesuai dengan standar Lee Yoon Sung.

Nana juga punya hadiah untuk Yoon Sung. Yoon Sung heran, hadiah?

Nana sudah minta perawat, untuk mengijinkan Yoon Sung tidur di ICU bersama ibunya. Dokter juga sudah setuju, ini hanya pelayanan khusus untuk pasien istimewa. Kau menyukainya?
Yoon Sung dengan tulus mengatakan terima kasih.

Nana ingin tanya soal cincin, tapi tidak jadi. Bukan apa-apa.

Kyung Hee memandangi wajah Yoon Sung dan berkata nanti kalau ia bisa keluar dengan sehat, ia ingin di rumah saja saat Chuseok tahun ini dan mengajak Yoon Sung keluar untuk membakar dupa buat ayah Yoon Sung.
Yoon Sung diam saja. Ibunya heran, kenapa kau tidak menjawab?

Yoon Sung : Aku..hanya ingin ibu tidak menderita dan berbahagia.

Kyung Hee : Kalau begitu aku akan bertahan. Karena kau, aku akan bisa sembuh. Ibu sangat bahagia karena bisa bertemu denganmu. Aku akan menyanyi lagu kesukaan ayahmu.

Kyung Hee menyanyikan lagu yang tadi dikirim Jin Pyo. Lagu kesukaan ayah Yoon Sung, lagu tentang kebahagiaan.

Paginya, Jaksa Kim bertemu dengan seorang pria bernama David Chen. Ia satu kelas dengan John Lee. David hanya membawa foto album kelulusan mereka.

Jaksa Kim : Dia lulusan SMA Albert Houston kan?
David mengiyakan, tapi John Lee drop out. Karena ia meninggal setelah mobilnya ditabrak pengemudi mabuk dan John Lee meninggal di tempat.

Jaksa Kim ingin melihat foto John Lee. David memberikan album mereka, ternyata wajah John Lee dan Lee Yoon Sung berbeda. Jaksa Kim tanya apa David yakin ini John Lee.
David yakin sekali, karena mereka sering main saat SMA. Aku lumayan dekat dengannya.

Jaksa Kim kembali ke kantor dan minta Jang Pil jae telp ke Amerika. Jaksa Kim tanya masalah ini pada orang tua John Lee.

Ibu John Lee mengaku kalau ada seorang pria korea Selatan dari Segitiga Emas yang memberikan banyak uang pada mereka. Dia membeli ID John Lee dari US Census registration.
Jaksa Kim : Segitiga Emas?

Ia masuk ke ruang pemeriksaan dimana rekannya sedang menginterogasi 2 pengedar narkoba dari Thailand. Jaksa Kim tidak peduli dengan kesinisan rekannya. Ia hanya ingin bicara dengan 2 pria Thailand itu.

Nana menemui Yoon Sung yang sedang melakukan dialisis darah. (Btw, mesin dialisisnya canggih sekali, jadi darah donor langsung diambil dan masuk mesin dialisis lalu langsung keluar dalam kondisi siap ditransfusi ke tubuh pasien sepertinya.)
Nana memberikan hasil risetnya untuk Yoon Sung. Ini lumayan mudah, aku bagus menyelesaikan puzzle, seperti menemukan gambar yang tersembunyi.

Yoon Sung memujinya, Gom Nana, otakmu telah bekerja dengan keras.

Nana menunjukkan dokumen, ini laporan yang kutemukan di internet tentang Hae Won Chemical. Ada demonstrasi menuntut perusahaan ini. Tapi perusahaan berkata tidak bersalah.

Nana berkata kalau perusahaan ini sepertinya telah membuang limbahnya secara acak. Laporan resmi mengatakan kalau limbah diproses setiap tgl 14 setiap bulan. Tapi ada yang lapor kalau mereka diam2 membuang limbah ke sungai di saat hujan.

Yoon sung tampak kagum. Kim Nana kau tahu bagaimana melakukan ini semua?

Nana kelihatan bangga, Kenapa? Karena aku melakukan yang seharusnya dilakukan Yoon Sung, jadi tiba2 aku terlihat sangat cantik sekarang?
Yoon Sung : Hei! aku sudah bilang, lihat kaca. Apa kau sudah lupa? Apa kau..Dak Nana?

Nana protes : Aku ini bukan hewan ternak, setiap hari kau memanggilku Gom atau Dak (Ayam)

Yoon sung jalan ke kamar ibunya dan Kyung Hee mulai mendapatkan transplantasinya.

Intermezzo sedikit, Da Hye kerja part-time di coffee shop. Eun Ah mengeluh, ia tidak tahu sebenarnya ia kerja dimana, Blue House atau coffee shop.

Da hye berkata ke Eun Ah, ia ingin cari uang untuk membelikan hadiah untuk ayahnya, tidak ada hukum yang melarang anak Presiden kerja kan?
Da Hye sudah menyerah masuk UN. Ia ingin jadi Barista saja, karena Yoon Sung suka kopi.

Shik joon datang untuk pesan kopi. Ia juga ingin mentraktir Eun Ah. Shik Joon membayar dengan credit card. Tapi sampai kartu ke-3 semuanya ditolak.

Da Hye sampai merasa tidak enak. Shik Joon jelas malu dan bingung. Eun Ah akhirnya mengeluarkan kartu dengan enggan.

Tiba2 Ki Joon muncul dan dengan bangga menyerahkan kartunya, pakai kartuku saja. Shik Joon malu setengah mati.

Yoon Sung sibuk menganalisis data tentang Chun Jae Man. Shik Joon masuk ke kamar RS. Yoon Sung meminta Shik Joon pulang dan membawa semua berita terbaru tentang Chun Jae Man dan rencana tentang Hae Won Chemical.

Shik Joon tidak mau, ia ngambek, aku tidak akan pergi, kau pergi saja sendiri.
Yoon Sung heran, ada apa denganmu? Apa terjadi sesuatu?

Shik Joon membanting dompetnya, ia marah sekali karena Yoon Sung memblokir semua Credir Card-nya.
Yoon Sung kesal : Aku sudah bilang jangan menggunakan kartu kreditmu secara berlebihan, ya kan? Apa kau mau aku membaca semua tagihan home shopping-mu dalam setiap kartu?

Shik Joon beralasan ia beli untuk Nana. Yoon Sung tidak percaya, paman hanya alasan saja. Yoon Sung akan memberikan uang tunjangan saja untuk Shik Joon. Ia juga minta Shik Joon membuat budget, berapa yang dibutuhkan setiap minggu.

Shik Joon tersinggung : Kau sudah berubah!
Yoon Sung teriak, Paman! awas kalau berani belanja lewat TV Shopping lagi!

Shik joon balas teriak sambil pergi, bagaimana melakukannya tanpa kartu?! lalu ia menutup pintu dengan kesal.

Yoon Sung geli, dasar..seperti anak-anak saja.

Pertengkaran rumah tangga itu berlanjut, Shik Joon mengemasi barang2nya dan kabur dari rumah. Yoon Sung telp, Shik Joon tidak mengangkatnya. Ia marah.
(ada hatinya lagi haha..)

Yoon Sung tidak percaya, apa kau sedang protes? Tunggu saja, kau akan lihat kalau aku membekukan credit card-mu.
Tidak lama, Gom Nana telp. Lee Yoon Sung, Paman Shik Joon datang ke rumahku. Sepertinya ia kabur dari rumah, ia membawa koper.
Yoon Sung : Apa? Baiklah aku mengerti.

Nana duduk mendengarkan ratapan Shik Joon, ia sudah berubah. Dia tidak pernah seperti ini saat kami masih di Segitiga Emas. Aku sama sekali tidak pelit padanya. Tapi ia tidak rela memberiku apapun!
Kau tahu sedikit sekali yang ia berikan untuk makanan dan pakaian.

Shik Joon malu sekali kalau mengingat semua terjadi di depan Eun Ah.

Yoon Sung tiba, Ajussi, apa yang kau lakukan sekarang? Cepat bangun dan kita pulang.

Shik Joon : Aku tidak mau! Aku tidak ingin hidup bersama denganmu lagi. Aku selalu kena marah. Aku tidak ingin hidup seperti ini.

Nana serius mengamati cekcok rumah tangga ini.

Yoon Sung : Aku memberikannya padamu karena aku percaya padamu. Tapi telpku berdering sepanjang hari karena itu. Apa kau tahu betapa tertekannya aku?

Shik Joon : Kalau begitu jangan biarkan berdering, tutup saja. Waktu aku keluar dari Segitiga Emas, kau berkata ada banyak hal yang bagus. Kau berkata aku bisa melakukan apapun yang kuinginkan. Kau berkata kau akan membuatku hidup bahagia.
Tapi aku dipukuli orang aneh setiap hari. Membersihkan kaca di tempat2 tinggi, pura2 kerja di perusahaan asuransi, dan berbohong pada orang-orang. Aku ingin kembali ke Segitiga Emas.

Yoon Sung : Pergi kemana? Kau mau kemana? Kau tahu aku tidak bisa hidup tanpamu.
Shik Joon : Apa maksudmu kau tidak bisa hidup tanpaku?

Yoon Sung melunak dan merangkul Paman Shik Joon, Aku sudah bilang aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku salah.
Shik Joon : Aku tidak melakukannya untukku sendiri. Bukankah semuanya untukmu, agar kau bisa makan dan memakai baju bagus?
Yoon Sung : Ya, aku salah. Aku akan mengijinkanmu memakai credit card-mu, ok?

Nana komen : Itu, kenapa kalian berdua tidak menyelesaikan pertengkaran suami-istri ini di rumah?

Yoon Sung dan Shik Joon tertegun, Yoon Sung malu dan memukul Shik joon, Apa ini? memalukan. Ini semua gara2 paman. Ayo pulang. Bwahahaha..

Nana pergi ke RS dan berkata kalau Shik Joon baru saja pulang dengan taksi. Yoon Sung duduk di sofa dan tampak lesu. Nana mendekat, kau kenapa? Apa tidak enak badan?
Nana mengecek dahi Yoon Sung, ya memang sedikit demam.

Yoon Sung menarik Nana untuk duduk di sampingnya. Yoon Sung bersandar di bahu Nana. Jangan bergerak sampai demamku turun. Tunggu disini.

Nana ingin tahu seperti apa kehidupan Yoon Sung di Segitiga Emas. Selain dari 'teman telinga besarmu'/gajah, apa kau tidak punya teman lainnya?
Apa disana benar2 panas? Yoon Sung, kau dalam masalah besar. Musim dingin di Korea Selatan dingin sekali.

Yoon Sung : Aku juga pernah tinggal di Amerika Serikat, ingat?
Nana : Ah..benar.

Nana memandangi Yoon Sung. Yoon Sung menyadarinya dan menyindir Nana, apa kau menggunakan mata genitmu untuk memandangiku? Kau benar2 tidak ingin melewatkan kesempatan. Apa aku sebagus itu?

Nana kesal, ia awalnya ingin mempertahankan harga diri. Tapi kemudian ia mengaku kalau ia menyukai Yoon Sung, lalu kenapa?

Yoon Sung tidak percaya, gadis macam apa ini? Mengaku dengan percaya diri.
Yoon Sung mencubit pipi Nana, dasar kulit tebal!

Nana : Tapi Yoon Sung, kenapa kau tidak mengatakannya? Kenapa kau tidak mengatakan kalau kau menyukaiku?

Yoon Sung diam saja, Nana cemberut, Kau selalu akan membuatku merasa kecewa, ya kan? Katakan padaku, ya?
Nana mengulurkan tangan membentuk mic dan mengarahkan pada Yoon Sung. Katakan padaku sekarang, cepat. Katakan..

Yoon Sung menurunkan tangan Nana. Ia memandang Nana dengan serius, Aku tidak bisa mengatakan kalau aku menyukaimu. Jangan berharap apapun.

Nana pasti sakit hati. Tapi ia menutupinya dengan ketawa lebar. ah dasar..aku tidak benar2 ingin mendengarnya, aku cuma asal mengatakannya. Lagipula..aku ini juga wanita dengan harga diri tinggi.
Nana : Tapi musim dingin ini, apa kau bisa menjanjikan satu hal padaku? Aku ingin meminta hal yang sulit. Aku pergi sekarang, kau istirahat saja.

Nana jalan keluar, ia menghela nafas dan bicara sendiri. Benar..Kim Nana. Bukannya kau tidak tahu. Jadi jangan terluka.

Yoon Sung juga menghela nafas, ia menutup mata dan menyandarkan diri ke sofa.

Yoon Sung mulai bersiap, mengenakan baju ringkas, topi, dan membawa ransel. Ia memandang bayangannya sendiri di cermin. Aku harus hidup seperti ini..Bagaimana aku bisa mengatakan padamu, kalau aku menyukaimu.

Yoon Sung pergi ke Hae Won Chemical. Ada demonstrasi di depan perusahaan. Ia keluar dari mobil dan dengan cepat melompati tembok.

Yoon sung jalan ke basement. Berhenti sebentar untuk mengganti rekaman CCTV, jadi CCTV akan menunjukkan gambar yang konstan.

Yoon Sung bertemu seorang penjaga, tapi langsung melumpuhkannya.

Ia jalan menuju penyimpanan bahan kimia dan siap mengambil sampel.
Petugas curiga karena layar CCTV tidak ada perubahan, bukankah sekarang saatnya patroli? Kenapa tidak ada orang? Mereka pergi untuk memeriksa.
Yoon Sung mengambil sampel bahan kimia beracun. Astaga, anak ini bahkan tidak pakai masker.

Petugas datang dan melihat penyusup. Mereka langsung mengenakan masker dan membuka saluran gas kimia.

Yoon Sung menutup hidungnya. Ia sudah mengamankan sampel. Yoon Sung melumpuhkan penjaga dan merebut maskernya. Ia berkelahi dengan penjaga lalu segera melarikan diri.

Yoon Sung berusaha lari sampai gerbang sambil batuk2. Ia berhasil melompati tembok dan masuk mobil.

Yoon Sung menghentikan mobil di pinggir jalan. Ia keluar, jalannya sempoyongan, pandangannya sudah kabur. Yoon Sung terbatuk-batuk dan sesak nafas.
Ia duduk di bawah tiang dan berusaha menghirup oksigen sebanyak mungkin.

Ponselnya bunyi, dari Gom Nana. Yoon Sung mengangkatnya, tapi tidak bisa menjawab.

Nana : Lee Yoon Sung, kau tidak tertidur, ya kan? Lee Yoon Sung, aku sudah memikirkannya. Di hari terakhir tahun ini, kita akan mendengarkan bunyi lonceng Bosingak. Dan kita akan pergi kesana lalu berdoa untuk pemulihan kesehatan Bibi. Apa kau setuju? Kalau setuju, aku akan memesan tempat duduk.
Jangan menyesalinya nanti. Kau mengerti? Ok, kalau begitu ini adalah kencan.

Yoon Sung nyaris tidak sadar. Ia hanya mendengar saja Nana mengoceh. Nana tanya lagi apa Yoon Sung mendengarnya.

Lee Yoon Sung akhirnya pingsan. Ponselnya jatuh di sampingnya.

Nana heran : Lee Yoon Sung, apa kau mendengarkan aku?

Yoon Sung berhasil pulang dengan selamat. Ia jalan naik tangga. Jaksa Kim muncul. Lee Yoon Sung, kau terlambat.
Yoon Sung berhenti. Jaksa Kim berkata telah menunggunya cukup lama.

Yoon Sung : Akan lebih baik kalau kau telp dulu. Katakan apa maumu.
Jaksa Kim : Kau tidak terlihat baik. Apa kau sakit?
Yoon Sung : Main di club sepanjang malam..kau tahu kalau udaranya tidak terlalu baik.

Jaksa Kim mendengus, benar..Lee Yoon Sung ada di nightclub bersama wanita. Jaksa Kim berkata ia mendapat kiriman video dari City Hunter.
Jaksa Kim : Sepertinya Presdir Chun Jae Man ingin aku mati. Aku harus berterima kasih pada City Hunter. Karena mencemaskanku, orang yang ingin menangkapnya.

Yoon Sung tersenyum, ya kalau aku bertemu City Hunter. Aku akan mengatakan itu padanya. Kalau Kim Young Joo sangat berterima kasih.
Yoon Sung berbalik dan jalan masuk.

Jaksa Kim tersenyum : Kau terlihat lelah, tidurlah...Poo Chai.

Langkah Yoon Sung terhenti. Nama itu sudah lama dikuburnya. Nama panggilannya saat di Thailand. Bagaimana Young Joo bisa mengetahuinya?
Yoon Sung tampak syok.

CH [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14]