Gaksital menoleh dan Kang To menyeringai, Bingo! Senang bertemu denganmu. Gaksital kau benar2 licin.
Kang To berkata banyak yang ingin ia ketahui dari Gaksital. Apa hubungan Lee Gong, Kimura dan Hakim Choi.
Tapi Sasaki sadar dan tiba2 melemparkan pisau ke arah Kang To.
Kang To tidak percaya, apa kau barusan..menyelamatkanku? Kenapa? Kenapa kau menyelamatkan...
Kang To mendekati Gaksital dan memaksa membuka topengnya. Siapa kau? buka topengmu!! Cepat buka, brengsek!
Baek Gun tanya kondisi Kang San, Tuan Muda, anda tidak apa-apa?
Kang San meletakkan Kang To dan segera lari. Tidak lama Abe dan pasukan datang, mereka hanya menemukan Kang To yang pingsan dan Sasaki.
Kang San tidak mau, kalau dia tahu yang sebenarnya, apa kau pikir Kang To akan memihakku? Kalau ia tahu aku adalah Gaksital, Kang To pasti akan menangkapku.
Kang San menyesal sudah pura2 jadi anak idiot. Bagaimana aku bisa menunjukkan pada ibu yang sebenarnya siapa aku? Aku tidak bisa melakukannya.
Baek Gun membujuk, mungkin saja dia (KT) akan mendukung pemikiran kita.
Kang San : Apa katamu?
Kang San berkata jika bukan karena Baek Gun, ia mungkin tidak akan bisa menahan semuanya dan tidak akan dilepas dengan alasan gila. Aku tidak akan memaafkan diriku sendiri.
Karena kau, aku tidak pura2 idiot karena ingin bertahan hidup. Aku pura-pura untuk membalaskan dendam ayah dan membantu rekan2 seperjuanganku dalam gerakan kemerdekaan.
Baek Gun : Tuan Muda..
Kang San minta Baek Gun tidak cemas, kalau ia bertemu Kang To lagi, aku tidak akan mati.
Baek Gun : Tentu saja.
Kang San : Sampai saat ini, aku baru berurusan dengan Choi Myung Sub dan Lee Gong. Sebelum Kang to tahu, aku harus bergegas.
Baek Gun minta Kang San sembunyi saja dulu untuk sementara ini. Kang San berkata, Woo Byeong Jun menyebut nama ayah, mereka sedang menyelidiki identitasku. Ini hanya masalah waktu.
1. Woo Byung Jun : Menerima medali dari Kantor Gubernur karena mengidentifikasi keracunan di Hainan.
2. Presiden merayakan ulang tahun Kaisar dengan masyarakat.
3. Asahi Bank memberikan suku bunga tinggi untuk mendapatkan keuntungan.
4. Count Lee Si Young : Demi kedamaian dengan Jepang menyumbangkan tanah di Hawolgok-dong, seharga 70,000 pada Negara.
Kimura Taro dan petinggi lainnya berkumpul di Geum Hwa Jeong. Woo yakin target Gaksital jelas adalah mereka berlima. Lima orang yang sudah menghianati Lee Sun.
Taro menyanggahnya, Lee Sun yang sudah melawan mereka. Woo tetap berkata kalau merekalah yang melanggar perjanjian dengan Lee Sun.
Lee Sun berkumpul bersama lima orang lainnya. Choi Myung Sub/Kwon Su Jeong, Cho, Woo Byeong Jun, Lee Shi Young, Pak In Sam.
Lee Sun (Petugas Penyelidik Rahasia - bertanggung jawab pada Raja Gojong): Sesuai rencana, kami akan mengawal Raja menyeberang perbatasan.
Lee Sung mengerti. Pak In Sam janji, setelah Yang Mulia tiba dengan selamat di Beijing, kami akan segera menjadikan berita itu sebagai headline di koran.
Lee Sun : Terima kasih.
Count Lee Shi Young : Anda harus menyelesaikan tugas yang diatur oleh Raja Gojong dan juga oleh 10 juta rakyat Joseon. Lakukan yang terbaik, Tuan.
Lee Shi Young mengulurkan tangan, semua mengikutinya. Lee Sun mengira semua sepakat, tapi rekan2nya saling melirik penuh arti.
Ternyata Raja Gojong telah terbunuh. (Gojong, Raja ke-26 Joseon. Raja pertama Korean Empire-Dae Han Je Guk. Meninggal secara misterius th 1919)
Pembunuh itu mengejar Lee Sun dan Baek Gun.
Taro janji, meskipun ia harus mengerahkan semua anak buah dari kantor polisi di Jongro, ia akan melindungi mereka semua.
Lee tidak percaya, Choi Myung Sub dibunuh di ruang sidang yang penuh dengan petugas. Bahkan di jalan, yang penuh dengan prajurit ia dengan berani merusak spanduk Lee Gong.
Taro kesal dan menghantam meja : Kishokai akan melindungi kalian!
Semua jadi diam.
Kenji masuk, ia membungkuk. Konno Koji ingin bertemu anda. Taro heran, malam2 begini?
Kenji gemetaran : Ini karena...Sasaki tewas.
Koji marah2 pada Taro, apa kau pikir ini masuk akal? Dia tahanan dengan tuduhan percobaan pembunuhan! Bagaimana ia bisa keluar di jam ini dan menyerang Lee Kang To?
Taro janji akan menghukum orang yang bertanggung jawab.
Koji kesal, apa menghukum orang itu saja sudah cukup? Petugas Lee adalah anak buahku dan ia sudah mencoba membunuh Kang to dua kali! Ini berarti adalah provokasi langsung kepadaku.
Taro merasa Koji berlebihan dan apa ada bukti kalau Sasaki mencoba membunuh Lee Kang To?
Koji : Choi Myeong Sub, Lee Gong, Kimura Taro, bagaimana hubungan kalian dengan Gaksital?
Petugas Lee Kang To, kau harus menangkap Gaksital, mengerti?
Kang To mengerti.
Para gadis menari di belakang Kang To. Kang To mengambil mike dan mulai menyanyi. Tapi Kang To ingat Gaksital lagi. Ia berhenti menyanyi dan menutup matanya. Kang to turun dari panggung dan pergi.
Meri terkejut, oppa..kau mau kemana? Lee Hae Seok juga mengejarnya. Ada apa denganmu?
Kang to minta maaf. Hae Seok menghiburnya, karena Gaksital lingkungan ini sudah bagaikan film aksi spektakuler.
Kang To : Hae Seok, selama dia adalah rakyat Joseon, mau masih kecil atau sudah tua, mereka semua ingin membunuhku, kau tahu itu, ya kan? tapi saat aku dalam bahaya, seseorang mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkanku. Siapa itu menurutmu?
Hae Seok : Jika bukan keluarga, mengapa ada orang yang bersedia menyelamatkanmu?
Kang to tertegun, Keluarga?
Hae Seok : Masuk akal kalau kalian punya hubungan darah.
Kang San akhirnya teriak : Ibu!!!!
Ibu lari masuk dan mendorong Kang To, bunuh saja aku, dasar brengsek. Bunuh saja ibumu!
Kang To : Aku hanya perlu memastikan luka peluru. Bukan kau, bukan kau kan?
Kang San teriak2 terus, jangan pukul aku! jangan pukul aku! Ibu menenangkannya. Lalu berkata, setiap kali Kang To berbuat jahat pada sesama rakyat Joseon, kakakmu pasti diserang dan dipukuli. Apa kau mengerti?
Kang to terpukul, ia baru tahu itu. Lalu jalan keluar kamar dengan lemas.
Ibu sibuk menenangkan Kang San yang masih kejang-kejang. Kang San ini pintar sekali pura-pura.
Pria itu setuju. Dia seorang reporter.
Pelayan minta maaf tapi tetap tidak diterima. Reporter melihat ke arah Rie. Rie tampak muak.
Rie mengangguk dan tersenyum tipis.
Rie bersedia mengikutinya. Ternyata Park mengajak Rie main poker.
Rie menagih janji Park.
Ia minta Jun memberikan baju Park pada pelayan tadi, baju yang lebih mahal dari nyawamu, apa kau tidak ingin mencobanya? Rie jalan keluar.
Kenji kesal, aku kesini untuk menjemput seseorang.
Kenji melihat wajah Rie dengan gaya kurang ajar, lalu ia membuka koper Rie dan membuang isinya begitu saja. Jun sudah mau memenggal Kenji, tapi Rie mencegahnya.
Rie diam saja. Kenji minta Rie menyanyikan lagu. Kenji mengeluh, kalau kau menyanyi dengan baik, aku berpikir untuk melepaskanmu.
Jun sudah tidak tahan lagi dan jalan maju. Mungkin dengan rencana membelah Kenji jadi 9.
Kenji jatuh tersungkur dengan keras, ia bingung, Ayah. Taro menyuruh polisi lain keluar.
Kenji heran melihat ayahnya. Taro menoleh, apa yang kau lakukan. Cepat memberi hormat.
Kenji : Apa?
Taro : Ini Ueno Rie. Putri Ketua Ueno!
Kenji bagai disambar petir, ia langsung membungkuk dengan wajah sampai ke lantai.
Taro : Ya. Nona, tolong berikan..
Belum selesai Taro bicara, Rie langsung menamparnya dengan keras! Wa...Taro tertegun tapi hanya membungkuk. Kenji terperangah, ia syok.
Rie : Aku akan mengatakan pada ayahku kalau upacara penyambutannya sungguh luar biasa.
Taro hanya membungkuk, Ya.
Kenji muncul dan memarahi Abe. Abe bergegas pergi. Kang To mendekat, ia protes kenapa Kenji melanggar perintah Konno...
Kenji sudah sangat emosional, soalnya tangannya habis diremukkan oleh Rie hehe..ia langsung mencabut pistol dan mengarahkannya ke kepala Kang to. Tutup mulutmu! Aku akan menembak kalau kau berani bicara sepatah kata lagi.
Kang To : Semakin kau injak gandum Joseon, semakin cepat tumbuhnya. Kenapa kau tidak menginjaknya terus? (Bukannya dia Sato Hiroshi...Kang to mulai sadar? akhirnya.)
Kang To pergi. Kenji marah2 dan benar2 akan menembak Kang to, tapi Koiso menghalanginya.
Kang to memberi tanda untuk diam dan ia langsung ke atas. Kang To menyiapkan pistol.
Mok Dan menemukannya dan berusaha kabur lewat jendela seperti saat itu. Sayang jendelanya macet.
Mok Dan : Aku tidak tahu.
Kang To : Kau tidak tahu? Apa aku harus membunuh pemilik hotel dulu? baru kau akan bicara?
Kang to tidak percaya, ia mengacungkan pisau, hanya untuk pisau ini? Kau ingin mengambil ini?
Ayahnya, Lee Sun dan Baek Gun pengawal ayahnya memimpin rombongan. Kang To duduk di samping kusir kereta. Nama aslinya Lee Young, jadi ukiran Yung (Chinese karakter) di pisau itu adalah namanya? wow..
Baek Gun turun dan memeriksa ibu Mok Dan, ia menggeleng pada Mok Dan. Ibunya sudah meninggal.
Lee Young turun dan berdiri di depan kuda ayahnya. Aboji, sepertinya anak ini juga akan ke Manchuria. Apa kita bisa mengajaknya bersama?
Lee Sun mengangguk dan Boon ikut bersama rombongan mereka.
Mok Dan duduk dan melihat pisau Kang To, ia mengambilnya. Kang To merampas pisau itu, jangan sentuh. Ini milikku. Mok Dan terdiam.
Kang To menjelaskan, pisau ini dibuat sendiri oleh ayahku dan diberikan kepadaku. Ayah bilang kalau aku tidak boleh menghilangkannya.
Mok Dan : Apa gunanya memiliki pisau? Anda harus tahu cara berkelahi.
Kang To : Aku hebat dalam berkelahi, aku belajar Taekkyeon dari hyungku. Mau lihat?
Kang to berdiri dan menendang pohon. Mok Dan tertawa melihatnya.
Kang To dan Mok Dan main, keduanya tendang2an kaki. Ibu geli melihat mereka, lalu berkata sepertinya mata kaki maknae kita (anak paling kecil) sudah sembuh, melihat bagaimana ia main.
Kang To : Ibu, kalau kita sampai Manchuria, ayo kita cari ayah Boon Yi dan hidup bersama.
Kang To senang sekali. Kau dengar itu? Kita akan hidup bersama.
Kang To mengulurkan kelingkingnya, janji. Keduanya mengaitkan kelingking membuat janji.
Baek Gun terkejut, ini penyergapan! Penyergapan!
Mereka mengejar dari segala penjuru. Menembaki anak buah Lee Sun. Banyak yang mulai jatuh tertembak.
Seorang pembunuh hampir membunuh Ibu dan Kang San, tapi Lee Sun lebih cepat, ia menebas pembunuh itu dan menarik istrinya.
Lee Sun dan Baek Gun bertempur melawan pembunuh. Kang San melindungi Ibu.
Kang To tidak tahan berlari lagi, ia terjatuh kelelahan. Seorang pembunuh sudah hampir menebas kepalanya. Tiba2 ada yang menikam orang itu dari belakang. Lee In/Kang San yang membunuh orang itu.
Ibu memanggil mereka, In! In! Kang San menarik Kang To untuk bergegas lari bersama Ibu. Kang to teriak, hyung! Boon yi, bawa Boon yi juga.
Kang To menangis gemetaran, kau..kau adalah Boon Yi.
Mok Dan kembali ke rombongan sirkus. Ny. Oh mencemaskan Mok Dan, apa kau tahu kau sudah membuat umurku jadi pendek hanya karena mencemaskanmu?
Tuan Cho bertekad akan membunuh Lee Kang To, mereka tidak punya pilihan lain. Mereka tidak bisa membubarkan sirkus dan tidak bisa meninggalkan Joseon.
Shin Nan da heran kenapa tidak bisa. Cho tidak bisa memberi tahu alasannya tapi mereka tidak boleh menyerahkan Mok Dan pada polisi.
Mok Dan ke Tuan Cho, anda tidak bisa melakukan ini sendiri. Saya ingin membantu Tuan. Semuanya jadi ikut.
Gye Sun mendengar rencana mereka dan tersenyum.
Lee Kang To muncul dan mengambil bir Shunji, ia cuek saja dan menghabiskan bir punya temannya itu.
Kang To : Hyungnim-mu ini..aku hampir mati kehausan di depan sumur.
Shunji : Apa maksudmu ?
Kang To : Bagaimana kau bisa menyiksaku seperti ini? (Maksudnya Mok Dan)
Shunji : Apa sebenarnya maksudmu?
Shunji tertegun, ia terkejut mendengar ini. Shunji jadi tahu kalau maksudnya pasti Esther dan tuan muda yang ditunggu Esther selama ini.
Kang to bertekad, kalau itu aku, aku akan tetap membunuhnya. What? Selama aku bisa menangkap Gaksital, melepaskan gadis seperti itu tidak berarti apa-apa. Untuk memancing orang itu keluar, aku bisa mencincangnya (Mok Dan) menjadi 8 bagian dan menyebarkan tubuhnya ke atas pegunungan.
Kau pikir aku tidak bisa melakukan itu? Aku Lee Kang To. Berapa kali aku lolos dari kematian? Biarkan saja mereka ke neraka!!
Shunji menghela nafas, pulanglah ke rumah. Kang To diam saja, ia hanya tertawa seperti orang gila.
Ibu memanggilnya, Kang San, apa kau sudah tidur? Kang San mengubah air mukanya dan menjawab, belum ibu.
Kang San : Ya. Jangan cemas Ibu, aku pergi melihatnya diam-diam.
Ibu hanya mengangguk. Ia menghela nafas, kalau seperti ini terus, aku tidak tahu kapan anak ini akan membuat kesalahan lagi.
Ibu sedang berdoa, saya mohon..saya mohon, pada dewa2 di langit dan bumi, saya mohon. Anak malang saya Kang San, tolong biarkan dia sadar dari mimpi buruknya ini dan hidup dengan normal. Kang to kami, biarkan ia dewasa dengan cepat, dan tolong jangan biarkan dia melakukan kejahatan lagi.
Biarkan dia hidup dengan jujur dan biarkan semua hukuman yang harus ia terima karena dosa-dosanya, ditimpakan pada ibunya ini. Saya mohon..saya mohon..pada dewa2 di langit dan bumi, saya mohon.
Kang to : Hyung..apa sakit sekali? Jika ada yang memukulmu, katakan padaku. Siapapun orang brengsek itu, aku akan membunuhnya.
Saat ayah meninggal, semua pelayan juga meninggal. Saat itulah aku berjanji padanya, kau tidak boleh mati. Aku pasti akan datang dan menemukanmu. Aku benar2 mengira ia sudah meninggal. Tapi ia masih hidup. Apa yang harus kulakukan?
Aku harus membunuhnya. Kang San membuka matanya, ia terkejut.
Kang to menangis, aku juga tidak mau hidup seperti ini. Aku juga ingin mendapatkan pekerjaan yang akan membuat ibu bahagia.
Hyung..kau mungkin tidak tahu. Bahkan hanya untuk jadi penarik ricksaw, juga dibutuhkan backing. Kerja sepanjang hari dan hanya mendapat uang sedikit..kau dipukuli dan dipukuli lagi.
Aku mendapatkan uang seperti ini, karena aku ingin membayar untuk biaya kuliahmu. Aku berpikir jika kau berhasil lulus dari Universitas Gyeongseong, maka semua penderitaan kita akan berakhir. Kita tidak punya uang, tidak punya latar belakang, dan tidak punya pendidikan. Kenapa kita harus bersumpah setia pada penjahat2 itu demi bertahan hidup di dunia ini?
Aku tidak tahu. Aku tidak tahu cara yang lebih baik lagi dari ini. Hyung....
Ibu tampak senang, benarkah?
Kang San : Kang To kita ..bukankah ia suka makan makarel/sarden. Setelah dibakar sedikit, ini pasti enak sekali untuk sarapan Ibu. Ini benar2 gemuk.
Kang San langsung masuk dapur, aku akan membuat sarapan dengan ini. Ibu jalan mengikutinya sambil tersenyum.
Kang to berkata harus kerja (kerja apa..padahal Gaksitalnya ada di depannya haha..) Kang San memaksa Kang to makan, sarapan dulu baru pergi. Kau baru bisa pergi setelah makan, ayo.
Ibu : Hyungmu pergi ke pasar pagi-pagi sekali hanya untuk membeli ikan kesukaanmu.
Kang San : Makan ini, aku sudah mengambil tulangnya. Ini lebih besar lagi. Yang ini masih ada tulangnya.
Kang To makan saja semuanya, ia juga minum supnya. Ibu menggeser mangkuk supnya ke dekat Kang to. Kang To juga mengambil sup ibu dan meminumnya.
Ibu tampak bahagia.
Kang To mengejarnya, berhenti! Ia langsung mengeluarkan pistol.
Kang To melihat penari dengan Gaksital itu, ia mengejar Mok Dan. Bos Cho menyerang Kang To, tapi dengan mudah dipatahkan.
Tiba2 Mok Dan melompat dan mencoba menikam Kang To.
Kang To pucat pasi, ia memeluk Mok Dan dengan wajah ketakutan.
BM [1], [2], [3]
Notes :
Menurut cerita komik, Setelah Jepang dibom Sekutu th 1945, Gaksital tidak akan mati dan pergi dengan kekasihnya. Jadi happy end :)
Semoga ini juga happy end.
Joo Won singing
makin seru aja ni....
ReplyDeleteapa lg saat kang to nd kang san nangis
uh,,,mengharukan bgt sampe2 aq ampe nangis pdhl ni cma sinopsis x apa lg nton filmx. mb tirza emg top dech klw bwt sinopsis.
dtnggu kelanjutannya ....
br kali ini suka genre yg spti ini,smakin seru..kasian liat kangto .. :(
ReplyDeleteSERUUU.. Kog bisa ya si Kang To dengan pandangan yang menusuk langsung ke jantung???
ReplyDelete<3<3<3 Joo Woon <3<3<3 Lee Kang-to <3<3<3
ReplyDelete