Friday, March 26, 2010
The Woman Who Still Wants To Marry episode 6
Adegan ini sebelum pesta di restaurant Bu Ki,
Ban Seok mencoba setelan jas dan melihat bayangannya di cermin dengan puas, "Mengapa wanita tidak menyadari pria keren seperti aku?" Ban Seok mendapatkan jawabannya beberapa saat kemudian saat kebetulan, Min Jae juga ada di toko itu dan keluar dari kamar ganti, dengan penampilan nyaris sempurna. hehehe...
Ban Seok mengomel, mahasiswa seperti Min jae, buat apa mencoba setelan jas. Huh..
Min Jae membicarakan hubungannya dengan Shin young, dan bahkan Shin young akan mengenalkan Min jae pada temannya (baca : memamerkan..). Ban Seok heran mengapa Min jae repot2 membeli jas atau kencan dengan Shin young jika ia berencana untuk mencampakkan Shin Young setelah Min Jae menang taruhan. Min Jae tidak menjawab ia hanya berkata ini cuma alasan untuk membeli baju baru.
Kembali ke pesta, ketika Min Jae mencium pipi Shin young, Min jae mengambil anak panah (dart) dari papan dan berkata, Jika kau kalah, aku akan benar2 melakukannya. Shin young kelihatan sedikit kecewa dengan ciuman pipi itu dan melemparkan dart dengan malas.
Sang Woo mendekati mereka dan mengenalkan diri sebagai teman Shin Young, Min Jae dan Shin young mengira Sang Woo akan memukul Min Jae saat Sang woo menggulung lengan bajunya, tapi ternyata Sang Woo hanya memamerkan otot biseps-nya dan berkata ia adalah fan Min Jae dan minta Min Jae menandatangani lengannya. Min Jae memberikan tandatangan dengan tidak semangat dan Shin young menendang sang Woo karena tidak sopan.
Saat Shin Young dan Min jae pulang ke rumah, Min Jae menebak bahwa Sang Woo menyukai Shin Young. Apa Shin Young juga menyukainya? Shin young berkata tidak dan mengaku Sang Woo sebenarnya adalah mantannya. Dan sekarang Sang Woo ingin kembali.
Min Jae sedikit murung dan tanya, "Apakah itu alasannya kau ingin berdekatan denganku? Untuk menyingkirkan dia?" Min Jae menyarankan agar Shin Young berkencan dengan Sang Woo lagi, karena ia sepertinya adalahpria baik. Shin young mengucapkan terima kasih pada Min Jae karena bantuannya, dan Sang Woo sudah mundur sekarang.
Shin young menawarkan untuk mengantar pulang min JAe, tapi Min Jae menolaknya. Shin young mendesak, dan Min jae mengaku, "Sekarang perasaanku sedang tidak enak karena kau, biarkan aku pulang sendirian. Aku akan meneleponmu."
Paginya Da Jung punya pengumuman, dia sudah memutuskan untuk tidak menikah. Otomatis kedua temannya tertawa. Tapi Da Jung serius, ia melepaskan harapannya untuk menikah dan konsentrasi dengan karirnya.
Bu Ki berkata bahwa Min Jae sepertinya benar2 menyukai Shin young, Shin Young mengakuinya, "Sebenarnya, aku tertarik dengannya juga. Hatiku berdetak kencang dan berdebaran. Aku bertanya-tanya jika aku menemuinya di stasiun dan aku memusingkan apa yang kukenakan ke kantor. Apa aku gila? bagaimana aku bisa merasa seperti ini dengannya?"
Shin young memikirkan masalah kesenjangan usia dan Bu ki menegurnya karena berpikiran seperti itu, Shin young seharusnya membiarkan dirinya jatuh cinta. Da Jung protes usia mereka harus menjadi pertimbangan, Bu ki mendesah, Yang satu ingin apa yang tidak bisa didapatkannya, dan yang lainnya tidak bisa membukahadiah yang diterimanya.
Di kantor, Myung Seok mengucapkan selamat pada Shin Young yang sukses mewawancarai pacar politisi itu. Shin young juga kaget saat Min Jae berdiri dari grup musisi dan mengucapkan salam padanya. Tapi Min jae masih tidak enak karena kejadian di pesta dan ia terus saja berjalan.
Shin young pusing dengan sikap Min Jae, ia minta saran rekan kerjanya dengan berkata bahwa "seorang teman" punya masalah...Tapi bukannya dapat masukan, rekan kerjanya mengatakan bahwa "teman" Shin young itu gila, bagaimana dia bisa minta pria yang jauh lebih muda pura2 dekat dengannya untuk menyingkirkan mantannya? Jika pria muda itu benar2 menyukai "teman" Shin young, maka tindakannya itu benar2 sangat kasar, dan pria itu akan merasa dimanfaatkan.
Shin young memikirkan saran rekannya dan ia pergi ke bagian musik. Min Jae menemukannya dan tanya apa kau datang karena ingin menemuiku? Shin Young menjawab ya, Min Jae sudah mulai normal kembali, ia sedikit menggoda Shin Young. Shin young bahkan berani tanya, "Aku tebak, kau menyukaiku ya." Min Jae menjawab, "Aku pasti sangat menyukaimu."
Shin young minta maaf karena melukai perasaan Min Jae kemarin malam dan menawarkan makan malam. Min jae berkata ia sibuk, Shin young mendesak dan berkata jangan pura-pura jual mahal..tapi sebelum Min jae menjawab, Shin young teralihkan perhatiannya. Sang politisi sedang bicara dengan Myung Seok. Shin young ingin tahu maka ia langsung pergi dan meninggalkan Min jae, Min jae jadi bertanya-tanya, "Apa dia main-main?"
Ternyata Anggota dewan Park ada di studio TV untuk wawancara dalam progaram Myung Seok. Bukan saja Myung Seok mencuri cerita Shin young, ia juga mendapatkan interview dari sumber yang lebih besar. Myung seok bahkan memperingatkan Anggota dewan Park bahwa ada reporter lain yang akan mewawancarai pacar anda dan berjanji ia akan menghentikan rumor itu.
Shin young menemui bossnya, dan minta agar interviewnya segera ditayangkan. Direktur berkata ia menjadwal ulang acaranya dan mereka harus membatalkan interview Shin young. Shin young bukan anak kemarin sore, ia mengerti bossnya sengaja dari awal. Bossnya memberikan gadis yang terluka itu padanya dan mendorongnya mendapatkan interview, tapi tidak pernah berniat untuk menayangkannya. Justru berencana untuk memancing anggota dewan Park berbicara.
Boss Shin young mengakuinya dan ia menawarkan untuk mengajukan program Shin Young sebagai ganti perlakuan tidak adilnya.
Shin young menemui Myung seok yang bersiap untuk interview-life, Shin young memandangi Myung seok beberapa lama, Myung seok berkata yang terbaik saat ini bagi Shin Young adalah berdiam diri saja. Yang mengejutkan, Shin young memberikan rekaman interview dirinya dengan wanita itu. Myung seok senang, akhirnya Shin young "belajar" bagaimana bekerja dalam tim dan memikirkan kepentingan stasiun dulu!
Shin young hanya memberikan tas plastik pada Myung Seok dan berkata agar Myung seok memakan ini sebelum siaran. Myung Seok membuka tas plastik itu, isinya permen tradisional yeot dan ia mengerti artinya. ("Makan yeot" adalah bahasa slang dari "Fuck you.")
Tim Shin young melihat wawancara dengan pahit hati. Min JAe juga melihatnya dan sadar bahwa Shin young sudah disingkirkan lagi, ia langsung ke kantor Shin young dan tanya apa yang terjadi. Kesal dengan reaksi Shin young, Min Jae menaikkan suaranya, apa Shin young akan menerimanya begitu saja? Shin young seharusnya langsung online dan membocorkan interview dengan wanita itu.
Shin Young mendesah, "Kau masih muda, Ha Min Jae." Min Jae marah, ia keluar dan bersumpah akan mengacaukan jalannya siaran. Shin young langsung mengejarnya untuk menghentikan Min JAe.
Shin Young : Baiklah, kau yang paling benar. Kau yang paling berani. Aku tahu situasi ini kacau, tapi aku sudah pengalaman dengan hal2 yang lebih mengesalkan lagi. Kau harus bertanya mengapa aku tidak mengundurkan diri saja. Hiduplah lebih lama lagi. Maka kau akan tahu.
Min Jae : Apa kau setakut itu?
Shin young : Ya, Aku ingin mengundurkan diri sekarang, tapi kemudian aku berpikir apa yang harus aku lakukan besok dan itu menakutkanku. Mengapa aku merasa salah? hiduplah sedikit lebih lama Ha Min Jae. Kau akan menemukan ada kalanya dimana kau harus menundukkan kepalamu dengan rendah hati.
Min Jae hanya berkata, pasti enak menjadi lebih tua, Shin Young : Pasti enak menjadi muda.
Seseorang menemui Shin Young, siapa lagi, wanita pacar anggota dewan Park. Shin Young menyatakan penyesalannya dan minta maaf karena interview mereka tidak bisa ditayangkan, sudah dihentikan. Setelah Shin Young selesai menjelaskan, wanita itu mengerti ia sudah dimanfaatkan, dan menyiramkan segelas air ke muka Shin Young, "Kau sama saja seperti dia!" Kemudian wanita itu pergi.
Malamnya, Shin Young pergi minum dengan timnya di pojangmacha, rekan Shin Young membujuknya untuk bergembira, Shin Young harus berpikir realistis. Mereka harus konsentrasi dengan proyek mereka berikutnya.
Tiba-tiba, Min Jae muncul, "Aku tidak mengerti orang2 yang minum jika mereka kesal." (yeah kaya si So Yi Jeung itu...) Shin Young membalas, "Lalu apa aku harus menari?" Min Jae, Yeah, ayo kita menari! Min Jae menarik tangan Shin Young dan mengajaknya pergi, dan tidak melepaskannya sampai mereka tiba di tujuannya, yaitu outdoor ice skating rink, wow...(kayanya kali ini bukan yg di Hyatt, oh ini yg di Gwanghwamun Square..nice.)
Shin Young protes, tapi Min jae justru memakaikan sepatu skating, dan berkata dengan riang, "Aku menyembunyikan sepatumu." mau tidak mau kau harus main skating..lalu menggandeng Shin Young ke arena ice skating. Lama kelamaan keceriaan Min Jae menular, Shin Young mulai relaks dan pikirannya ringan. Seorang fotografer memanggil pasangan itu, dan mengambil foto mereka, ia berkata pada Min Jae, kau pasti mahasiswa ya..dan ia menyebut Shin Young dengan pacar Min Jae yang cantik. Ia memuji mereka sebagai pasangan yang menarik dan mereka pasti seumuran.
Beberapa kali Shin Young melirik Min Jae dan Min Jae membiarkan Shin Young berskating sendirian, dan Shin Young jatuh..Min Jae menangkapnya dan Shin Young jatuh ke atas tubuh Min Jae. Hal ini membuat Min Jae tanya, "apa kau dengar saat dia menyebutmu sebagai pacarku? Dan bahwa kita seumur? Dan kemudian Min Jae memecahkan suasana aneh itu dengan ketawa, Ah apa aku kelihatan setua itu? Aku lebih baik merawat diriku..haha.."
Bu Ki menunggu Sang Mi di cafe, ia ingin membukatikan taruhan mereka. Sang Mi datang tapi ia bohong, ia berkata suaminya tidak membawa bunga pulang. Sang Mi berbicara dengan nada terkendali. Bahkan saat Bu Ki berkata ia tahu Sang mi bohong, Sang Mi hanya berkata bahwa penyelewengan suaminya tidak berharga untuk dipikirkan.
Bu Ki akhirnya hanya berkata, ia tahu pria yang mengaku masih single itu sudah menikah karena kemejanya begitu bersih dan rapi. Dan ia menasihati agar Sang Mi jangan terlalu rapi menyeterika bajunya.
Bu Ki mau pulang, saat ia mendekati mobilnya, ia dihadang oleh segerombolan ibu2 yang marah dan kasar, mereka menuduh Bu Ki sebagai wanita lain itu. Mereka siap untuk menyerang dan mencabut rambut Bu Ki.
Tapi Bu Ki lebih dari mampu untuk membela dirinya sendiri, ibu2 itu bukan tandingan Bu Ki. Bu Ki tahu mereka adalah teman2 Sang Mi, Bu Ki menelepon Sang Mi lagi dan tanya mengapa Sang Mi menyiapkan jebakan untuknya.
Bu Ki dan Sang Mi, Bu Ki merasa Sang Mi terlalu baik untuk melakukan hal itu. Bu Ki berkata ia tidak punya affair dengan suami Sang Mi, suaminya hanya berusaha mendekati Bu Ki maka Bu Ki tidak pantas diperlakukan seperti itu. Lagipula ia mengatakan yang sebenarnya pada Sang Mi hanya karena perasaan solidaritas saja, karena ia menyukai Sang Mi. Bu Ki memberikan kartu namanya pada Sang Mi, telp dia kalau Sang Mi mau. Atau apapun.
Bu Ki pergi, setelah sendirian, Sang Mi terlihat hancur, berlawanan ketika ia di depan Bu Ki yang tampak terkontrol dan tenang.
Da Jung harus pergi ke London untuk suatu perjalanan bisnis. Dalam penerbangan itu, juga ada Ban Seok yang ternyata pergi ke seminar yang sama. Tiba-tiba seorang pramugari tanya apa ada dokter dalam pesawat, Ban Seok berdiri, ternyata ada penumpang yang menderita sakit dada. Ban Seok menolongnya dan selama itu Da Jung tetap tertidur. Ia terbangun saat para penumpang memberi applaus pada Ban Seok yang berhasil menolong ibu yang sakit itu.
Di seminar, Ban Seok mendengarkan terjemahan yang disiapkan oleh Da Jung. Ban Seok tertarik dengan suara Da Jung yang menarik, pasti wanita yang cantik. Ban Seok pergi ke ruang translasi dan ia melihat Da Jung. Ban Seok mau berkenalan, saat Da jung meringis kesakitan, Da Jung mengalami gangguan lambung, dan Ban Seok menolongnya dengan akupuntur, yang langsung menghilangkan sakit Da Jung. Da Jung berterima kasih dengan sopan. Ketika Ban Seok kembali ke tempat duduknya, ia tertidur dan memimpikan Da Jung.
Ban Seok mencoba mencari cara untuk mendekati Da Jung, dengan cara kaku dan kikuk seperti biasanya. Da Jung tahu Ban Seok mau mendekatinya, ia memberi penilaian cepat, sepatu bagus, setelan berkelas, tidak pakai cincin di tangan kiri, semua tanda2 bagus.
Ban Seok mengajak makan malam, Da Jung menolak karena ada janji. Ban Seok memberikan kartu namanya..tapi ternyata ia kehabisan, tapi akhirnya Ban Seok tersenyum lebar karena justru Da Jung yang memberikan kartu namanya.
Ketika Ban Seok kembali ke Korea, ia mengunjungi Min Jae dan berkata ia bertemu wanita yang cantik tanpa campur tangan Min Jae. Ban Seok melihat foto Min Jae dan Shin Young di samping tempat tidurnya, Ban Seok mengingatkan Min Jae untuk menyingkirkan foto itu, bagaimana jika ibumu melihatnya? Ibumu pasti marah sekali apalagi kalau tahu betapa tuanya wanita itu. Ban Seok masih berpikir ini permainan, jadi ia mengingatkan Min Jae untuk mengakhiri hubungan segera.
Sang Mi mengeluarkan frustrasinya di studio dance-nya, ia pelatih tari Latin, dan menjelaskan pada partnernya bahwa paling tidak dia dapat mengeluarkan semua emosinya dalam menari, sakit, dikhianati, dan perasaan "yang tertinggal dalam hidupku hanya bertahan".
Sang Mi stress, dia pergi ke supermarket dan berjalan di lorong, mengambil semua junk food dan anggur tanpa melihat lagi. Pada saat mau membayar, ia berubah pikiran dan mengembalikan semua snacks itu ke rak. Ketika di tengah jalan, ia frustrasi dan meninggalkan kereta dorong begitu saja, Sang Mi meninggalkan supermarket tanpa membeli apa-apa. Ia memanggil taksi, saat ditanya mau kemana, Sang Mi hanya menjawab,"Tidak ada tempat yang ingin kutuju." Jadi mereka hanya berputar-putar saja. (kalo Jeremy di You're beautiful naik bis...hehe)
Sang Mi menemui Bu Ki di salah satu restaurantnya. Bu Ki mengundangnya duduk dan minum kopi. Sang Mi mengaku suaminya memang memberikan bunga Bu Ki padanya. Bu Ki merasa simpati dan ia ingin berteman dengan Sang Mi, jadi ia mengundang Sang Mi ikut kelas memasak di restauran-nya dan mengundang minum bersama. Bahkan ia mau membagi cerita tentang masalahnya juga. Tapi Bu Ki sudah melanggar batas, Sang Mi berkata, "Mengapa kau harus mengatakan padaku cerita itu? Karena kau kasihan padaku?"
Percakapan mereka menyinggung tentang pengulangan waktu, apa kau akan mengulangnya kembali jika mungkin? Bu Ki sangat menikmati hidupnya dan tidak akan mengulang lagi waktu, tapi Sang Mi akan kembali pada malam pertamanya dengan suaminya, karena kehamilannya adalah satu-satunya alasan mereka menikah. Sekarang anak laki-lakinya yang berusia 24 tahun adalah satu2nya harapannya.
Bu Ki berkata, ia juga bisa saja punya anak usia segitu, temannya bahkan berkencan dengan pria berusia 24 tahun (kayanya Sang Mi ini mamanya Min Jae..hehehe..kalo benar..ini dangerous..) Bu Ki menasihati wanita itu tidak menempatkan harapannya pada hal lain.
Sang Mi berkata agar Bu Ki tidak memaksa dirinya sendiri untuk berlaku seolah-olah menyukai Sang Mi. Bu Ki membalas, "Aku tahu kau menyukaiku. Jangan memaksa dirimu sendiri untuk menyingkirkanku."
Min Jae mulai mengadakan rekaman pertamanya. Shin Young melihat penampilan Min Jae. Shin Young berpikir :
Shin Young : "Jika waktu berhenti untukku dan berlalu untuknya jadi besok pagi kami akan berusia sama, bagaimana itu? Aku tidak mau kembali ke usianya. Bagaimana aku bisa mengalami lagi semuanya? Aku suka usiaku sekarang. Hanya saja tidak ada pria yang akan memeluk usia ini, dan aku takut tertarik dengannya. Usiaku bukan suatu dosa. Aku tidak tahu aku bis merasa senang dan grogi pada usia ini. Merasa mabuk setelah kehilangan sensasi berkencan, ini Lee Shin Young."
Shin Young dan Bu Ki sudah membuat rencana untuk pergi ke sauna bersama, tapi Bu Ki ternyata ada kerjaan di saat2 akhir. Lalu Bu Ki membawa pulang mesin uap pribadi dan ia mendorong Shin Young untuk memakainya. Setelah Shin Young memasangnya, ternyata itu adalah mesin untuk steam pantat (a BUTT STEAMER bwa...)
Da Jung makan malam dengan Ban Seok, dan ternyata mereka berdua banyak kesamaan. Seperti misalnya, keduanya lebih suka jika makgulli mereka (makgulli = anggur beras yang tidak disaring) tidak dikocok, yang sebenarnya bukan cara lazim untuk menikmati makgulli, biasanya orang Korea mengocoknya dulu, baru diminum, kaya wedang tape mungkin ya..pernah bikin tape ketan putih diseduh air hangat ngga ..?ya kaya gitu kali, enak kan kalo diminum dengan tapenya, nah nih orang cuma minum airnya saja. hehe..
Terus Da Jung senang kalau ternyata Ban Seok itu anak kedua. Ada banyak alasan mengapa wanita KOrea tidak terlalu suka pria tertua, mungkin karena banyak tanggung jawab dan harus serumah dengan ortunya, bertanggung jawab merawat ortunya jika sudah tua, dsb. Bukan cara favorit wanita karir modern menghabiskan hidupnya.
Mereka bahkan sependapat tentang hubungan beda umur. Pria muda kencan dengan wanita lebih tua. Ban Seok bahkan mengatakan ada temannya yang kencan dengan wanita lebih tua karena taruhan. Mereka benar2 menikmati malam itu.
Ban Seok mengantar Da Jung pulang dengan taksi, saat Da jung turun dan mau masuk ke rumah, ia jatuh di trotoar. Ban Seok langsung keluar dan membantu Da Jung, mengantarnya masuk ke apartemen, dan...melihat Shin Young duduk di atas BUTT STEAMER itu hehe..sambil menonton TV. Mereka saling mengenali, Mata Shin Young dan Ban Seok melebar karena shock...
Catatan, yang aku maksud dengan BUTT STEAMER itu haha..adalah alat sauna pribadi dengan tirai, jadi mau ngga mau yang makai harus duduk di Steamernya, yah kaya di iklan2 itu, tapi ini lebih sederhana.hehe..aneh2 aja Korea ini...
The Woman 5
The Woman 4
The Woman 3
The Woman 1-2
The Woman
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
wkwkwm lucu pemanas panta apan tuh...wkwkwkkw
ReplyDeleteenNa, hehehe..kaya sauna pribadi, trus tempat duduknya bolong buat tempat steamernya jadi kaya pemanas pantat gitu hihi..
ReplyDelete