Pembunuh itu sudah diatas angin dan siap menusuk Seung Yoo. .
Tapi tiba2 Seung Yoo teriak keras dan membalikkan pedang! Ia menusuk pria itu hingga tewas.
Seok Ju terpana, apalagi si pembunuh yang sekarat di tangan Seung Yoo.
Seok Ju marah pada Seung Yoo, kalau kau mau mati jangan bawa-bawa aku!
P. Suyang dan Lady Yoon menegurnya. Apa yang kau pikirkan? Apa kau tidak bisa tidur karena pernikahanmu?
P. Suyang tersenyum senang, kau akhirnya membuat ayahmu merasa tenang.
Seung Yoo berterima kasih pada Seok Ju.
Seok Ju berjanji sambil mengangkat tangan-nya yang dirantai, selama kau hidup, aku juga bisa bertahan.
Pembunuh 2 berkata mereka harus menggunakan jebakan untuk mengalahkan tahanan itu. Jika kita mau menangkapnya (Seung Yoo), kita harus menggunakan umpan.
No Geol mengeluh, kapan mereka bisa lolos. Jika terus seperti ini semua akan mati kelaparan. No Geol ingin tahu pekerjaan Seung Yoo, tapi Seung Yoo tidak tertarik mengatakan-nya.
No Geol : Ini membuatku tertekan. Aku akan mengenalkan diriku. Dengar, namaku Wang No Geol.
Semua heran, Wang No Geol? No Geol membenarkan, aku ini keturunan kerajaan Goryeo. Orang rendahan seperti kalian hanya tahu menggunakan pedang, garis darahku jelas berbeda.
Tahanan lain heran, bukankah kau dulu berkata kalau kau ini pejuang? No Geol diam saja.
Suyang tersenyum senang, jadi menantuku disini.
Shin Myun : Ya.
Shin Myun mencari Se Ryung dan Lady Yoon berkata kalau Se Ryung pasti sibuk karena mempersiapkan diri untuk pernikahan.
Shin Myun berkata akan menemui Se Ryung.
Tapi hanya Yeo Ri yang berhasil ditemui Shin Myun. Yeo Ri berkata kalau nona-nya sedang tidak enak badan. Shin Myun tampak cemas, tapi Yeo Ri berkata kalau sakitnya tidak serius.
Shin Myun mengerti dan pergi.
Yeo Ri : Lihat, bahkan mas kawin-nya sudah dikirim. Apa lagi yang bisa Nona lakukan? Jangan seperti ini lagi.
Lusa adalah hari pernikahan Nona, meskipun Nona tidak bersedia, anda harus mencoba menumbuhkan perasaan padanya.
(Hahm = Mas kawin jaman Joseon terdiri dari kain sutra berwarna merah dan biru, yang dihias dengan benang warna senada, kertas berisi data astrologi pengantin pria, tgl lahir dll, serta perhiasan. Dikirim oleh pengantin pria ke kediaman pengantin wanita. Biasanya dibawa dalam sebuah kotak yang digendong oleh seorang petugas. Nanti pihak keluarga pengantin wanita akan memberikan makanan sebagai tanda terima kasih pada petugas yang membawa hahm.
Kalau jaman sekarang, makanan-nya diganti uang. Jumlahnya dari 400 ribu Won s/d 1 Juta Won. Sekedar info siapa tahu ada yang mo nikah dengan orang Korea hahaha..)
P. Geum Sung : Kita harus membunuh Suyang hyungnim, sekarang Anpyeong hyungnim sudah tiada, siapa yang berikutnya? Jelas, target berikutnya adalah Yang Mulia.
P. Kyung Hye : Tapi bertindak sembrono hanya akan membahayakan Yang Mulia.
P. Geum sung yakin kalau ia bisa mengerahkan pasukannya dari Chong Tong Wi. Pasukan itu sudah terlatih dengan baik, jadi jangan khawatir.
Jung Jong ragu, apa kita harus menggunakan cara yang sama seperti yang mereka lakukan?
P. Geum Sung : Jika kita kehilangan kesempatan ini, kita mungkin tidak akan bisa membalik keadaan.
Seok Ju berkata pada Seung Yoo: Sekarang, hidup atau mati, terserah kau.
Ia menepuk bahu Seung Yoo dan jalan pergi. Seung Yoo mengikutinya.
Pembunuh 1 muncul, apa kau mencari ini?
Tiba-tiba No Geol muncul. Semua kaget, Jendral Wang, kukira kau sudah mati.
Seok Ju marah, apa kau pikir kau punya banyak nyawa? No Geol berkata ingin menghirup udara segar.
Salah satu tahanan mulai kelaparan dan makan kulit pohon! No Geol menggunakan kesempatan ini untuk membujuk rekan2nya, berapa lama lagi kita akan terus seperti ini?
No Geol : Jika seperti ini terus, kita tidak punya tenaga untuk bertempur. No Geol berkata ia bisa menyelamatkan mereka semua.
Seok Ju kesal, apa kau masih punya sesuatu untuk disombongkan?
No Geol berkata ke Seok Ju kalau ia pergi negosiasi dengan para pembunuh dan yang diinginkan pengejarnya bukan mereka semua, hanya satu orang.
Seok Ju kaget, apa?
No Geol : Hanya satu pria saja. Mereka janji padaku, kalau kita menyerahkan dia, maka mereka akan melepaskan kita.
Semua memandang Seung Yoo yang tidur sambil bersandar di pohon.
Seung Yoo berdiri waspada, siap menahan serangan mereka. Seok Ju mencoba menghentikan rekan-rekannya yang panik.
Para pembunuh datang menyerang, bunuh mereka semua! Kedua kelompok langsung bertempur.
Dua tahanan tewas, tapi untungnya Seung Yoo, Seok Ju dan No Geol lolos. Mereka sembunyi.
Seok Ju ingat kata2 No Geol kalau mereka hanya ingin satu orang saja.
Seok Ju : Hanya jika kau mati, maka semua akan berakhir.
Tapi pengawal menghalangi mereka. P. Kyung Hye kaget sekali.
Jung Jong marah, beraninya kalian mengarahkan senjata pada Yang Mulia Putri! Minggir semua.
Penjaga tidak beranjak dan tetap melarang pasangan itu masuk ke Daejeon. Anda berdua tidak bisa menemui Yang Mulia. Ini perintah dari Suyang Dae Gun.
Putri Kyung Hye tidak percaya ini.
Jung Jong : Beraninya kalian! Apa kalian semua punya keinginan terakhir? Orang yang seharusnya mendapatkan kesetiaan kalian bukan P. Suyang! Melainkan Yang Mulia Raja!
P. Kyung Hye meninggalkan istana dengan wajah syok. Jung Jong mengikutinya dari belakang.
Suyang : Untuk posisi Sekretaris Istana yang akan membantu Yang Mulia dari dekat, saya merekomendasikan Shin Suk Joo.
Untuk Wakil Sekretaris Istana, Kwon Ram akan sangat cocok. Lalu biarkan P. Onyeong untuk mengatur Kementrian Personel. Semuanya akan melayani Yang Mulia.
Danjong tidak bisa membantahnya, Paman, lakukan saja semaumu.
Suyang juga mengusulkan untuk memberi hadiah pada orang2 yang berjasa, yaitu dengan memberikan tanah dan rumah2 para "penjahat" pada mereka. Sedangkan anggota keluarga dari pemberontak yang masih tersisa akan diberikan pada mereka sebagai budak.
Suyang membenarkan, daripada membuat mereka menjadi budak pemerintah atau dayang istana, bukankah lebih berarti kalau menggunakan mereka sebagai hadiah pada pejabat yang berjasa?
Danjong tidak bisa berbuat apa-apa kecuali setuju. Ia melihat semua menteri yang duduk di depannya, tidak satupun yang memihaknya. Semua adalah orang Suyang.
Han Myung Hoe menenangkan, ia sudah mengirim seseorang untuk mengawasi P. Geum Sung. Kwon Ram senang, bagus sekali.
Han Myung Hoe berkata kalau P. Geum Sung mulai mengontak pasukan Chong Tong Wi yang pernah dipimpinnya. P. Onyeong dan Kwon Ram gelisah, kalau melibatkan Chong Tong Wi dalam masalah ini, bisa bahaya. Kita tidak bisa diam saja.
P. Onyeong : Setelah menyingkirkan P. Geum Sung, jalanmu ke takhta akan sangat mulus tanpa halangan.
Suyang tersenyum tipis : Takhta?
Tiba-tiba melihat Seok Ju lari mengejar Seung Yoo. Para pembunuh langsung mengejar mereka.
Anak buah Han mendekat dan minta semuanya berhenti. Aku akan mengirim kalian ke neraka hari ini.
Seok Ju berkata akan membereskan Seung Yoo untuk mereka.
Seok Ju keluar dari semak-semak. Ia membawa tongkat pohon dan memberikannya ke Seung Yoo, raih ini!
Seung Yoo menolaknya, aku belum bisa mati sekarang.
Seung Yoo dan Seok Ju meletakkan mayat rekan mereka ke dasar jurang untuk mengelabui para pengejarnya.
Seok Ju duduk dan marah pada No Geol. No Geol merasa bersalah, maafkan aku, aku membuat kesalahan besar. Bunuh saja aku.
Seok Ju tidak membahas lagi dan mengajak semuanya pergi. Mereka mengamati para pengejar yang pergi meninggalkan pulau itu. Ternyata ada satu perahu yang ditinggalkan di pantai.
No Geol membantu Seung Yoo jalan, ia cemas dengan luka Seung Yoo. Seok Ju tidak mau disalahkan, apa? Aku cuma menggoresnya sedikit.
P. Onyeong puas, sekarang tidak akan ada lagi jejak Kim Jong Seo di dunia ini.
Shin Myun jalan pulang sambil memikirkan saat2 terakhir Seung Yoo.
Yeo Ri masuk dan Se Ryung minta Se Jeong membawa baju pengantin itu ke kamarnya saja.
Se Jeong curiga, ada apa? Apa kau ingin aku pergi? apa ini karena Kim Seung Yoo lagi?
Se Jeong : Aku berbeda dari Kakak. Bagaimanapun, aku masih berharap Ayah bisa menjadi Raja. Maka, aku akan menjadi Putri. Aku akan senang sekali mendengar orang memanggilku Tuan Putri.
Se Ryung diam saja, mereka jelas beda frekuensi. Ngga akan nyambung. Se Jeong keluar dengan baju pengantin dan perhiasannya.
Yeo Ri lapor, kalau semua anak-anak dan wanita yang ada di kantor Hanseong akan menjadi budak untuk pejabat yang berjasa.
Se Ryung kaget : Pejabat yang berjasa? Jadi mereka tinggal di kediaman orang-orang yang membunuh keluarga mereka? Sebagai budak? (Terjemahan Se Ryung benar2 pas. Mana ada pejabat berjasa. Pembunuh semua.)
Yeo Ri lapor kalau Menantu Kim Jong Seo dikirim ke kediaman P. Onyeong. Se Ryung tanya dimana ayahnya. Yeo Ri berkata kalau P. Suyang belum akan pulang sampai petang nanti.
Se Ryung tanya kediaman P. Onyeong dan pergi kesana. Ia melihat sendiri, Lady Ryu yang menggendong Ah Kang jalan sambil membawa cucian.
Se Ryung dan Yeo Ri mendengar percakapan itu, dan merasa sedih. Lady Ryu melihat Se Ryung, ia kaget. Se Ryung tidak bisa mendekati Lady Ryu. Keduanya hanya berpandangan saja.
Se Ryung : Mereka kehilangan keluarga mereka karena ayahku dan kau.
Se Ryung ini selalu to the point hahaha..great.
Se Ryung : Dan, mereka harus bekerja di kediaman musuh yang membunuh keluarga mereka sebagai budaknya. Apa ada hal lain yang lebih menakutkan lagi di dunia ini?
Shin Myun : Yang Mulia memerintah budak-budak itu sebagai hadiah pada pejabat yang berjasa. Nona, apa yang bisa kau lakukan untuk mereka?
Shin Myun tidak percaya dengan keterbukaan Se Ryung.
Se Ryung : Jika mereka tahu..jika aku harus dihukum, aku akan menyerah untuk dihukum setelah aku memastikan keselamatan mereka. Jika kau mau melapor pada ayahku, kumohon tunggu sampai aku selesai.
Se Ryung langsung pergi tanpa mempedulikan Shin Myun.
Seorang budak menunjuk Lady Ryu, tanya saja dia. Dia bisa membaca. Yeo Ri senang dan menunjukkan surat itu ke Lady Ryu, tolong bantu saya.
Lady Ryu membacanya, ia kaget. Isi surat ini memang ditujukan untuknya.
Surat Se Ryung : Saya orang yang anda temui di Hanseong. Saya ingin membawa anda ke tempat aman. Saya akan menunggu di tempat terakhir kita bertemu. Tolong datanglah apapun yang terjadi.
Yeo Ri memandang Lady Ryu penuh arti. Budak lain tanya isi suratnya dan Lady Ryu dengan pintar berkata kalau isinya hanyalah salam dari Ayah Yeo Ri.
Tapi Lady Ryu memang datang bersama Ah Kang. Se Ryung senang sekali. Lady Ryu berterima kasih, saya menghargai kebaikan anda.
Lady Ryu mencemaskan Se Ryung, Nona bisa celaka jika seperti ini terus. Se Ryung minta Lady Ryu jangan mencemaskan-nya.
Lady Ryu : Meskipun saya jadi tidak tahu malu, tapi demi anak ini, saya akan menerima bantuan anda.
Se Ryung membawa Ah Kang ke tabib. Shin Myun berjaga di depan pintu tabib.
No Geol terpesona dengan kecantikan gisaeng2 itu, mereka cantik sekali. Ia ingin memanggil Seok Ju dengan sebutan hyungnim. Apa hubunganmu dengan wanita2 itu?
Chohi mendekati gisaeng baru, ia menegur gisaeng muda itu, jual apa yang bisa kau jual. Apa kau pikir menjual anggur dan tubuhmu itu mudah?
Gisaeng baru itu, Soaeng berkata kalau orang akan datang jika kita menunggu dengan tenang. Kenapa harus membuang waktu dengan usaha keras? Gadis yang tidak populer akan melakukan itu.
Chohi tidak percaya mendengar ini.
Seorang pria tertarik, apa aku bisa main denganmu? Muyeong mengiyakan.
Gisaeng di dekat mereka geli, jangan sampai ia membodohimu. Dia...seorang pria.
Pria hidung belang itu tertegun. Muyeong menatapnya tajam, dan ketika pria itu mau kabur, Muyeong sudah siap dengan pisau untuk mengancamnya, jika tidak mau main, maka pergilah! hahaha....ini lucu juga, jaman Joseon sudah ada gisaeng wadam.
Seok Ju duduk bersama Chohi di dalam. Chohi tidak pernah mengira Seok Ju akan bisa lolos dari hukuman mati dan kembali.
Seok Ju tanya apa kepulangannya membuat Chohi sedih. Seok Ju tanya tentang Gong Chil Gu. Chohi berkata kalau orang itu kadang pergi ke gibang ini. Seolah semua gibang dan lokasi gisaeng yang kau kelola sebagai miliknya semua. Dia juga menyulitkan gadis2 kita.
Seok Ju : Tapi kita harus menyelamatkan seseorang.
Seok Ju : Dia seorang yang istimewa.
Dua biksu cilik itu mengamati Ah Kang dengan penuh rasa ingin tahu.
Lady Ryu merasa tidak enak, saya terlalu merepotkan Nona.
Se Ryung berkata ia melakukan ini agar merasa tenang.
Lady Ryu : Anda tidak perlu cemas, setelah mendengar berita tentang Seung Yoo, saya merasa langit sudah runtuh. Tapi sepertinya Tuhan itu masih ada.
Lady Ryu menjelaskan, kalau kapal yang menuju pulang Gang Hwa tenggelam, apa anda belum mendengar itu?
Se Ryung syok, tenggelam?
Lady Ryu : Saya dengar hampir tidak ada yang selamat.
Se Ryung jalan keluar kuil dengan limbung, ia langsung tanya Shin Myun. Apa benar kalau Guru sudah meninggal? Mengapa kau tidak mengatakannya padaku?
Soaeng mendekat dan mengamati Seung Yoo. Seung Yoo mulai sadar dan minta air.
Shin Suk Joo : Saya juga menunggu hari itu.
Suyang tersenyum : Masih terlalu dini untuk mengatakannya.
P. Onyeong mengeluh, ada budak yang menghilang dari kediamannya. Menantu dan cucu Kim Jong Seo yang seharusnya ada di kediamanku, menghilang tanpa jejak.
P. Suyang heran, anggota keluarga Kim Jong Seo?
Kwon Ram marah, orang-orang itu..tangkap mereka dan siksa. Beraninya budak itu..
P. Suyang ingat saat Se Ryung menolong keluarga Kim Jong Seo dan tanpa takut mengakui perbuatannya. Suyang bisa menebak, kalau Se Ryung dibelakang ini.
Shin Myun : Bukan, saya yang melakukannya.
Suyang terkejut, tapi ia mengerti Shin Myun pasti membela Se Ryung. Suyang menghela nafas, ini membuatku lega kalau menantuku mau menutupi kesalahan putriku. Tapi kita tidak bisa membiarkan Se Ryung terus melakukan ini.
Dia bahkan mengancam dengan pedang di leher untuk menyelamatkan Kim Seung Yoo, ya kan?
Suyang mengalah, sampaikan pesanku pada P. Onyeong besok pagi, katakan padanya untuk menghentikan pencarian terhadap anggota keluarga Kim Jong Seo. Juga sebarkan gosip kalau mereka bunuh diri.
Shin Myun : Baik.
Jung Jong : Bagaimana dengan Seung Yoo? Bagaimana dengan orang2 di kapal itu?
Eun Geum berkata seluruh penumpang tidak ada yang selamat.
Jung Jong susah payah menahan tangisnya. P. Kyung Hye juga ikut sedih.
P. Kyung Hye masuk ke dalam rumah dengan marah.
Jung Jong minta Shin Myun pulang. Shin Myun berkata tidak lama lagi adalah pernikahannya, seperti pernikahanmu dulu, jadilah Hu Haengku kali ini. Aku datang minta tolong. Dari semua temanku, hanya tinggal kau, Jong.
Jung Jong ingat rencana pemberontakan P. Geum Sung, yaitu saat hari pernikahan Se Ryung. Jong minta Shin Myun cari orang lain.
Shin Myun : Aku akan menunggumu.
Terdengar jawaban seorang pria, belum ada berita. Jadi tolong istirahat saja.
P. Kyung Hye kaget, siapa itu. Pintu kamarnya dibuka dari luar, ternyata Jong.
P. Kyung Hye heran kenapa Jung Jong ada disini. Jung Jong berkata ia sengaja minta semua pelayan pergi dan istirahat. Ia akan menjaga tempat ini dengan baik.
Jung Jong menenangkan Putri, jangan cemas dan istirahat saja. Lalu ia menutup pintu dari luar.
P. Kyung Hye mulai bisa merasakan kesedihan Jong, ia tanya apa ini karena masalah Kim Jikgang, sehingga kau tidak bisa tidur?
Dilihat dari manapun, wajahnya benar2 suatu mahakarya. Apa anda sudah sadar, Tuan Muda?
Chohi kesal dan mengusir gisaeng2 itu, kalian semua, keluar.
Seung Yoo menanyakan tempat ini pada Seok Ju. Seok Ju menjelaskan kalau ini adalah gibang dekat pelabuhan Mapo, tempat ini aman, jangan khawatir.
Seok Ju minta Seung Yoo istirahat saja dulu, jangan kemana-mana. Lukamu lebih dalam dari yang kukira. Jangan kemanapun sampai lukamu sembuh. Kita bertiga..kita tidak ada lagi di dunia ini.
Shin Myun : Saya akan bicara pada Ayah, tolong penuhi keinginan saya.
Lady Yoon : Jangan pikirkan masa lalu lagi. Semua orang sudah berpikir kalau kau dan Petugas Shin akan menjadi suami-istri.
Se Ryung tidak mempedulikan kata2 ibunya, saya harus pergi ke satu tempat sebentar.
Lady Yoon melarang, tubuhmu masih lemah. Tapi melihat ekspresi wajah Se Ryung, ia menghela nafas. Lakukan sesukamu. Kapan kau pernah mematuhi ibumu?
Dua biksu kecil itu tidak tahu kemana mereka pergi.
Se Ryung : Kemana kau mengirim mereka? Anak kecil itu dan wanita lemah..ke kediaman pejabat berjasa mana kau mengirim mereka? Kenapa kau tidak menjawabnya? Apa mungkin mereka ke kediaman Petugas Shin?
Se Ryung : Untuk orang yang sudah membunuh teman baik beserta ayahnya, bagaimana aku bisa menganggapnya orang yang baik?
(Ouch..pedes juga..)
Shin Myun keluar kantor, siapkan kuda!
Shin Myun menaikkan Se Ryung ke atas kuda, lalu ia juga naik dan memacu kudanya. Yeo Ri panik, nona! nona.
Suara ayahnya, lalu kakak ipar, suara Ah Kang yang manja.
Seung Yoo melihat seorang wanita jalan bersama putrinya di depan rumah itu dan mengira itu Ah Kang. Ia lari mendekat, ternyata bukan. Seung Yoo tertegun.
Se Ryung menoleh ke arah Shin Myun, tapi Shin Myun sudah menghilang.
Se Ryung heran darimana Lady Ryu tahu kalau ia sakit.
Lady Ryu berkata dari seorang pria yang tidak dikenal. Ia berkata adalah teman lama adik iparnya. Dia yang mengatakannya pada saya.
Pria itu juga mencarikan tempat tinggal untuk mereka dan tidak pernah menemui mereka secara langsung. Semua mulai dari makanan dan baju juga disediakan oleh orang itu.
Lady Ryu : Agassi, apa anda mengenalnya?
Se Ryung mengangguk, baiklah.
Seung Yoo jalan ke satu tempat.
Shin Myun : Jika ia tahu kalau orang itu aku, dia akan memakiku sebagai munafik dan meludahiku.
Shin Myun : Apa kau akan mempercayaiku? Kau mengira aku mengirim mereka ke satu tempat untuk dibunuh, kau pasti ketakutan. Di mata Agassi, aku adalah orang seperti itu.
Alasan mengapa aku mengambil pilihan itu juga tidak ingin kau dengar. Dengan darah dingin aku membunuh temanku sendiri, dan orang yang tidak tahu malu yang tidak tahu apa sakit itu..itu yang kau pikirkan, ya kan?
Se Ryung berbalik, aku masuk ke dalam dulu.
Se Ryung terkejut, tapi tetap tidak tersentuh. Kumohon, pergilah.
Se Ryung kaget tapi tidak bisa melepaskan diri.
PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
keren mba Tirza.... ceritanya complicated banget.... Poor Se Ryung
ReplyDeletewaduh..ga sabar tunggu lanjutannya..
ReplyDeletehuwaaa, udah nonton, tapi baca rekaps eonni tetep nangis ya T_T
ReplyDeletese ryung memang tangguh :))
gara-gara di tv ikan terbang di cut, untung ada recapsnya eoni tirza...baca...bacaa deh.., gomawo
ReplyDelete