Genre : Period, romance
Episode : 24
Produksi : KBS2, 20 Juli s/d okt 2011
Sutradara : Kim Jung Min
Screenwriter : Jo Jung Joo
Main Cast
Moon Chae Won as Lee Se Ryung
Park Shi Hoo as Kim Seung Yoo
Song Jong Ho as Shin Myun
Hong Soo Hyun as Princess Kyung Hye
Lee Soon Jae as Kim Jong Seo
Kim Young Chul as Prince Suyang (later King Sejo)
Lee Min Woo as Jung Jong
Background :
Kisah cinta yang bisa dikatakan seperti Romeo+Juliet-nya Joseon huehehe..
Antara putri Pangeran Suyang dengan putra Jenderal Kim Jong Seo. (King Sejo-wiki)
Setingnya selama pemerintahan Raja Mun Jong (1450-1452), dan Raja Sejo (1455-1468)-Dinasti Joseon Korea.
Aku akan buat keterangan-nya di post lain. Historical drama is always a little bit complicated, but exciting.
Dibuka dengan Kim Seung Yoo (Park Shi Hoo) yang berdarah-darah berusaha lari dengan kuda. Ia dikejar oleh beberapa penunggang kuda. Ada pertikaian dimana-mana dan banyak korban meninggal.
Peristiwa bersejarah dimana Penasehat/Perdana Menteri Kim Jong Seo dan Pangeran Agung An Pyung dijebak sebagai penghianat dan dieksekusi karena melawan pemberontakan Pangeran Agung Suyang.
Suyang : Aku percaya kalau ia tidak sadar kalau kau melakukan ini dengan sengaja?
Shin Myun : Saya yakin, ia tidak menyadarinya. Yang Mulia.
Untuk sejenak, wajah Kepala Hanseong Shin Myun tampak resah. (Mungkin karena merasa bersalah sudah menghianati teman dekatnya.)
Jendral Kim juga luka parah, tapi berkata ia tidak apa-apa dan ingin pergi ke Kementrian militer (Byeongjo = Bertanggung jawab untuk pengerahan pasukan, logistik, senjata dan pertahanan Joseon). Ia minta Seung Yoo membantunya.
Seung Yoo membantu ayahnya berdiri, tapi anak buah Shin Mun sudah tiba dan langsung menyerang pelayan dan semua orang di kediaman Jendral Kim.
Jendral Kim sendiri menghadapi para penyerang dan luka sangat parah. Keduanya terjatuh.
Jendral Kim mengulurkan tangan ke anaknya, Seung Yoo!
Seung Yoo : Ayah!
Tapi Jendral Kim sudah tua, ia tidak tahan lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya.
Seung Yoo terpukul, lalu kita melihat flashback dari Jendral Kim, Pangeran Suyang, Shin Mun, Putri Kyung Hye dan saat-saat bahagia bersama Se Ryung.
Se Ryung menyelinap ke istal kuda, ia ingin sekali naik kuda. Se Ryung membelai kudanya, begitu tenang dan lembut. Sekali saja..hanya sekali ini saja, ya?
Se Ryung : Satu, dua, tiga..
Ia berusaha keras naik ke punggung kuda dan berhasil. Aku berhasil! Tapi tidak lama, Se Ryung terjatuh dari kudanya.
Para pelayan ribut, Nona Muda! Nona ..aigoo..anda terluka lagi?
Se Ryung kesal, aku hampir saja berhasil..
Pelayan Se Ryung mencemaskan luka Nona mereka, bagaimana kalau Yang Mulia (Ibu Se Ryung/ Lady Yoon) mengetahuinya. Se Ryung berkata kalau kuda itu baru kali ini mengijinkannya naik.
Lady Yoon (Kelak, Ratu Jeonghui) tiba. Semua pelayan berdiri menghormat. Lady Yoon menegur putrinya, kau kemana saja? Apa kau mengendap-endap lagi di istal kuda.
(Anak-anak keluarga Istana ada waktunya untuk masuk ke istana dan menerima pelajaran. Meskipun keluarga mereka tinggal di luar istana. Ingat anak-anak yang menemani P. Yi Geum belajar saat di Dong Yi? Mereka adalah anak saudara atau sepupu Raja Sukjong)
Se Ryung : Ya, Ayah.
Suyang : Bangsawan tidak boleh mempermalukan diri mereka dengan hal-hal seperti ini, jadi kau harus berkomitmen dalam pelajaranmu.
Kim Jong Seo (Penasehat Dewan Kanan/Wakil PM) mendapatkan proposal pernikahan dari Pangeran Suyang.
Kim Jong Seo dan putra tertuanya, Seung Kyu merasa bingung, dia tidak mengajukan pertunangan antara Seung Yoo dan putrinya kan? Apa Seung Yoo menginap diluar lagi?
Seung Yoo bergegas bangun dan pergi ke istana, ia tidak menyadari kalau si gisaeng meninggalkan bekas lipstik di pipinya! Gisaeng itu geli, mereka berteman tapi mengapa begitu berbeda? (maksudnya antara Kim Seung Yoo dan Jung Jong)
Se Ryung kaget : Perjodohan? yang benar saja.
Se Jeong : Tapi aku mendengar Ibu dan Ayah membicarakan itu.
Mereka mengirim utusan ke kediaman Penasehat Kim Jong Seo.
Se Ryung : Dan aku akan dijodohkan?
Adiknya membenarkan, lalu berkata ia tahu Se Ryung tidak ingin menikah, Se Jeong minta Se Ryung mengatakan itu pada Ayah dan Ibu, agar membiarkan ia saja yang menikah.
Se Jeong : Putra bungsu dari penasehat kanan kita yang agung. Kim Seung Yoo..bukankah namanya memiliki kesan agung?
Se Ryung berkata kalau mereka harus menemui Putri untuk memberi salam. Se Jeong tidak mau dan minta Se Ryung saja yang melakukannya.
Se Jeong kesal, ia sama sekali tidak punya rasa hormat pada putri yang terlalu mengagungkan kecantikannya sendiri.
Guru menjelaskan tentang ajaran Confucius, Jaesang Bulgyo, Goyi Bulwi = Menjadi tinggi namun tetap rendah hati, menjadi bermartabat tapi tetap adil. Menjadi agung tapi tetap sederhana, menjadi agung dan tetap adil untuk mendapatkan rasa hormat.
Goyi Bulwi, Soyi Jangsugwi ...
Putri Kyung Hye bosan. Guru..
Guru : Ya, Yang Mulia
P. Kyung Hye : Sepertinya aku tidak menemukan kalimat yang baru saja kau kutip.
Guru bingung, bagaimana bisa. Putri Kyung Hye yakin.
Guru : Hamba anda ini sudah mempelajari buku ribuan kali...
P. Kyung Hye marah : Apa kau menuduhku melakukan pemalsuan?
Guru : Hamba tidak akan pernah berani..
Guru terpaksa membuka tirai dan tertegun dengan wajah Putri yang memang cantik. Guru mendekat dan mencari kalimat yang dimaksud.
Guru itu ketakutan dan melarikan diri.
Mereka bingung, setiap guru baru yang dikirim pada Putri selalu menghadapi nasib yang sama. Reputasi Universitas Sungkyunkwan kita dipermalukan.
Seorang Profesor mengeluh, Im Chang Gyo, Lee Eungsu, Gil Byeongwon semuanya mengundurkan diri karena Putri. Dan tidak hanya itu, sekarang bahkan Guru Yeom? Apa aku tidak memperingatkanmu untuk jangan pernah mengangkat tirai?
Guru Yeom : Saya hanya bisa berkata kalau saya sudah mempermalukan diri sendiri.
Mereka membujuk Kepala Profesor untuk mengirim guru baru untuk Putri. Profesor itu kesal, kemana orang itu..Apa yang membuatnya terlambat.
Profesor Kepala mengajak Kim Seung Yoo keluar dan tanya kemana saja Seung Yoo, kenapa baru datang.
Seung Yoo : Saya terlalu banyak belajar Dok Seo Sam Do di perpustakaan, saya takut saya mungkin..
(Dok Seo Sam Do = Belajar dengan menggunakan tiga hal, dengan mata, mulut dan pikiran)
Lihat wajahmu itu!
Seung Yoo heran, wajah saya? Lalu meraba pipinya dan kaget melihat bekas lipstik di telapak tangannya, apa ini?
Profesor semakin kesal, kau tanya aku?!
Seung Yoo merasa malu, anda mencari saya? Profesor minta Seung Yoo segera ke kediaman Putri.
Seung Yoo heran, bukannya Guru Yeom yang mengajar Putri? Profesor Ketua berkata kalau guru Yeom mengundurkan diri.
Se Ryung membalas kata2 Putri : Mengapa Anda mengoleksi sepatu dari sutra padahal anda tidak pernah memakainya?
P. Kyung Hye : Karena aku menginginkannya.
Se Ryung : Sama dengan saya. Karena saya menginginkannya. Dan mencoba menghentikannya, membuat saya semakin ingin naik kuda.
P. Kyung Hye : Terakhir kudengar, kau bahkan bisa meraih pelananya?
Se Ryung bangga, ia memang berhasil meraihnya meskipun cuma sebentar.
Dayang Putri mengingatkan sudah waktunya belajar, Lady Se Ryung juga harus belajar.
Se Ryung kaget, bagaimana kalau Baginda mengetahuinya.
Putri Kyung Hye : Abba Mama tidak berdaya menghadapiku.
Keduanya ketawa geli.
Se Ryung : Jika saya dikurung dalam rumah setelah menikah, mungkin saya mengerti penderitaan Yang Mulia.
P. Kyung Hye : Apa artinya itu?
Se Ryung : Bukankah terperangkap dalam istana ini rasanya sungguh menyesakkan?
P. Kyung Hye tidak merasa demikian, karena tidak ada yang tidak bisa ia temukan dalam istana ini.
Coba lihat tamanku, kau tahu berapa banyak bunga langka yang memenuhinya?
Se Ryung : Dibandingkan dengan bunga yang sengaja ditanam dengan istimewa, saya lebih menyukai bunga yang tumbuh bebas di luar.
Seung Yoo tersenyum geli. Ia jalan sambil kipas-kipas. Seung Yoo tidak sadar kalau di lehernya masih ada bekas lipstik hahaha
Seung Yoo minta dayang mengumumkan kedatangannya.
Dayang : Yang Mulia, Guru Kerajaan disini.
Anda kecewa dengan saya? Kenapa anda tidak mengeluarkan suara anda yang indah itu? Tolong buka buku tentang Bakti.
Dijalan, P. Kyung Hye ingat saat Se Ryung membujuknya untuk tukar tempat.
P. Kyung Hye : Bagaimana dengan pelajaran-nya?
Se Ryung bersedia menggantikan Putri. Putri marah, beraninya kau!
Se Ryung mengaku : Sebenarnya guru Kim Seung Yoo adalah calon suami saya. Saya ingin melihatnya sendiri.
Putri jalan keluar bersama dayangnya. Dayang mengeluh, seharusnya Yang Mulia menghentikan Lady Se Ryung. Tapi kenapa anda justru kerjasama dengannya?
P. Kyung Hye minta dayangnya tidak menyebut Yang Mulia lagi. Kalau tidak aku akan menghukummu tanpa ampun.
Se Ryung berusaha melihat wajah Seung Yoo dari balik tirai, tapi tidak bisa.
Seung Yoo : Apa itu Tiga Kepatuhan?
Mereka berkata kalau wanita harus mematuhi ayahnya saat muda, pasangannya setelah hidup dalam pernikahan dan anak laki mereka sampai kematian memisahkan mereka.
Dengan kata lain, mereka menunjukkan bagaimana wanita hanya bisa hidup dalam bayang-bayang pria.
Se Ryung : Bayangan?
Se Ryung sibuk memeriksa memar di pergelangan kakinya. Seung Yoo merasa "Putri" mencoba menggodanya. Seung Yoo marah, tolong hentikan itu.
Seung Yoo menantang "Putri", mungkin berikutnya adalah tirai? Biarlah kita mengagumi kecantikan yang sudah membuat seluruh akademi kerajaan kacau. Tapi tidak ada skandal yang akan membuat saya terbuai.
Jika seorang putri menggunakan kecantikannya seperti hiasan murah, bukannya itu tidak berbeda daripada gisaeng rendahan?
Saya tidak bisa lagi membiarkan usaha seperti ini untuk menantang guru-guru anda. Kita akhiri saja pelajaran hari ini. Tolong angkat tirainya.
Seung Yoo tertegun.
(Ajaran dalam kitam Hyodo klasik)
Tapi, Guru. Apa aku mendengar sesuatu yang lebih pribadi? Katakan padaku, apa yang kau pikirkan? Melihatku mengangkat baju dalamku sehingga kau bisa mengintipnya? Atau mungkin kecupan lembut di lehermu itu?
Se Ryung menyindir Seung Yoo, yang tampaknya terpelajar dan sopan. Tapi memiliki tanda dari gisaeng di tubuhnya. Berani menuduhnya berbuat macam-macam, bukankah ini munafik.
Se Ryung : Tapi ini adalah dinding istana yang agung yang kau masuki. Melihat kebiasaan yang biasa dilakukan di gibang benar-benar sungguh hina.
Wanita mungkin akan jalan dibawah bayang-bayang pria, tapi wanita seperti apa yang akan percaya dan bergantung pada pria ceroboh dan palsu seperti itu?
Raja sedang sakit dan tabib istana sedang merawatnya. Lalu kasim berkata kalau P. Suyang ingin menghadap. Raja segera meminta tabib istana untuk sembunyi.
Raja tidak ingin adiknya tahu kalau dia sakit parah.
Pangeran Suyang menghadap kakaknya. Keduanya membicarakan putri-putri mereka. Kita sudah dianugerahi anak perempuan yang hebat.
P. Suyang membenarkan. Raja berkata kalau P. Kyung Hye tumbuh besar tanpa ibunya (Ratu Hyeondeok meninggal th 1441. Putri lahir th 1436, jadi sejak usia 5 th sudah tidak punya ibu.), Raja berharap P. Suyang bisa membantu Putri.
P.Suyang : Bukankah pria ceroboh ini (maksudnya dirinya sendiri) harus belajar memahami putrinya sendiri lebih dulu?
Raja Munjong : Aku menyayangi Se Ryung bagai putriku sendiri. Kuharap kau melakukan hal yang sama pada Putri dan membantunya.
P. Suyang : Ya, Yang Mulia.
Raja Munjong : Apa kau bisa melakukan hal yang sama untuk Putra Mahkota (PM Yi Hong-wi, kelak Raja Danjong- Raja ke-6 Joseon)?
P. Suyang : Sudah seharusnya saya melakukannya.
Raja berkata ia merasa lega. P. Suyang pamit dan akan ke balairung (Pyeon Jeon), Saya akan menunggu Yang Mulia bersama anggota dewan disana.
Setelah P. Suyang pergi. Raja Munjong terlihat sakit. Kasim Kepala panik dan memanggil Tabib istana lagi, tapi Raja minta Kasim merendahkan suara karena P. Suyang baru saja pergi.
Tabib istana itu ternyata juga anak buah Pangeran Suyang. Ia lapor kalau Raja Munjong menanyakan isi pesan P. Suyang untuk Penasehat Kim. Tabib juga lapor kondisi kesehatan Raja.
Raja tiba di balairung istana. Agenda dewan adalah untuk mempercepat perjodohan Putri Kyung Hye. Raja ingin tahu pendapat para bangsawan.
Pangeran Anpyeong (Adik ke-3 Raja Munjong) berkata kalau pernikahan Putri bukan saja penting untuk negara, tapi juga langkah penting yang harus diambil Putri sebagai keturunan Raja. Setelah mereka memilih Menantu Kerajaan untuk Putri, mereka juga harus memilih calon Putri Mahkota (untuk PM Yi Hong - kelak Raja Danjong).
Ini akan memperkuat posisi Putra Mahkota.
Menteri Onnyeong mengusulkan agar Menantu Kerajaan dipilih oleh Komite Keluarga Kerajaan yang dipimpin Pangeran Suyang.
Pihak lain tidak setuju, jika harus memilih Menantu Kerajaan maka itu adalah tugas Kementrian Ritual (Yejo), bukan Komite Kerajaan. Yang Mulia, mohon anda mempercayakan pemilihan pada kementrian ritual.
Pihak P. Suyang tidak setuju dan berkata sejak Mendiang Raja (Sejong Dae Wang/ Raja Besar Sejong), Komite Kerajaan telah dipercaya untuk memutuskan masalah Keluarga Raja, apa maksud anda ritual perjodohan bukan masalah keluarga?
Kim Jong Seo berkata kalau jelas itu adalah masalah negara!
P. Suyang memutuskan untuk mengikuti saran Penasehat Kim. Bagaimana bisa masalah politik kecil menghalangi acara yang besar seperti ini. Kita seharusnya dengan senang hati menyerahkan masalah ini pada Kementrian Ritual.
Setelah pertemuan itu, pihak lawan politik P. Suyang heran, bagaimana P. Suyang bisa menyerah dengan begitu mudah? Mereka dengan senang hati menyerahkan masalah ini ke kementrian Ritual? Apa sebenarnya rencana mereka?
P. Suyang mendekati Penasehat Kim, saya menunggu jawaban pesan itu, Tuan.
Raja Munjong mengamati mereka semua dengan cemas. Kasim lapor kalau putra bungsu Kim Jong Seo ditunjuk sebagai Guru Putri Kyung Hye yang baru.
Putri Kyung Hye kaget : Sia..siapa kau?
Pria itu, Jung Jong (kelak menjadi suami Putri Kyung Hye), justru terpana melihat kecantikan Puteri.
Putri marah, aku tanya padamu! Jung Jong panik, hush..ia menutup mulut putri dengan tangannya.
Jung Jong terpana melihat kecantikan Putri Kyung Hye. Putri tampak syok.
Jung Jong sedang melarikan diri dari kejaran lintah darat. Mereka berhasil menangkap Jung Jong yang masih terpesona dengan Kyung Hye.
Anak buah lintah darat itu menemukannya : Ini dia Tuan! disini!
Jung Jong dibawa pergi, tapi Jung Jong justru terus saja memandangi P. Kyung Hye dengan tampang bloon.
Dayang Putri lari, Yang Mu..maksud saya Nona. Apa anda tidak apa-apa?
Kyung Hye gemetaran, Mak Son..sudah cukup. semua ini menakutkanku. Kita segera kembali!
Kyung Hye tidak ingin melihat Jung Jong yang dipukuli oleh anak buah lintah darat itu.
Kyung Hye : Kau tidak boleh mengatakan pada siapapun mengenai ini.
Mak Son : Ya.
Dayang Putri masuk, Lady Se Ryung. Ini gawat. Yang Mulia Putra Mahkota menuju kesini.
Se Ryung kaget : Apa?
PM Hong Wi sampai di kediaman kakaknya. Dayang mengumumkan kedatangan-nya, Yang Mulia, PM ingin menghadap.
Se Ryung kelabakan, tapi untung Putri Kyung Hye tiba tepat waktu. Yang Mulia..
PM Hong Wi : Noonim, ini Hong Wi. Kakak?
PM Hong Wi masuk dan memberi salam pada Putri juga Se Ryung. PM berkata kalau dia mendengar soal perjodohan kakaknya. Putra Mahkota merasa cemas, Ibu sudah lama meninggal dan jika kakak juga meninggalkan istana, apa yang akan terjadi denganku?
P. Kyung Hye : Aku hanya melakukan tugasku saat waktunya tiba. Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidak pernah menunjukkan kelemahan di depan orang lain?
Yang Mulia...suatu hari nanti kau akan mengambil alih negara kita. Kesulitan apapun yang kau hadapi, kau harus tetap tenang.
PM Hong Wi : Saya pasti sudah membiarkan kelemahan mempengaruhi pikiran saya untuk sekejap. Saya akan pergi sekarang.
Kasihan..Putra Mahkota masih remaja dan ia hanya bergantung pada kakaknya. Sementara Ibu sudah meninggal dan Raja sakit-sakitan.
Kyung Hye : Belum lagi betapa sulitnya bernafas dengan semua debu itu.
Se Ryung : Benarkah?
P. Kyung Hye : Katakan padaku, bagaimana dengan calon pendampingmu itu?
Se Ryung berkata kalau pria itu jenis yang suka pergi ke Gibang dan mendapatkan tanda (lipstik) di lehernya. Seorang Han Ryang (Sarjana tidak berguna yang biasanya tidak menggunakan ilmunya dengan efektif. Yeah..)
Putri heran, bagaimana orang seperti itu bisa menjadi guru kerajaan? Dan bagaimana Se Ryung bisa melihat tanda semacam itu? Apa kau mengangkat tirainya?
Dayang Putri membela Se Ryung, tapi itu bukan salah Lady Se Ryung, guru yang mengangkatnya sendiri.
Putri merasa itu lebih baik, karena sekarang Guru Kim menganggap Se Ryung sebagai dirinya, ini menguntungkannya. Putri tidak harus menghadiri pelajaran dan bisa menyirami bunga di tamannya.
Putri : Jadi aku akan membiarkanmu dan calon pendampingmu untuk bisa akrab.
Se Ryung : Yang Mulia!
Kim Seung Yoo menonton latihan itu dan tersenyum. Apa anak buahmu tahu kalau atasan mereka menghabiskan malam dengan minum2?
Shin Myun : Lihat siapa yang bicara. Satu-satunya hal yang bisa kau ajarkan pada orang adalah seni minum kan?
Jika kau mau berhenti minum, kau harus menjauhi Jong (Jung Jong).
Mereka bertaruh kalau Jung Jong pasti ada di Gibang, apa dia bisa menolak rasa manis menyenangkan dari anggur? Mereka jalan ke kota dan melihat Jung Jong dibawa paksa oleh para lintah darat.
Shin Myun langsung membentak mereka, beraninya kalian memperlakukan seorang Yangban seperti ini?
Mereka berkata kalau bangsawan ini menolak membayar hutangnya pada mereka. Jadi mereka akan mengawal Jung Jong ke tempat mereka untuk diskusi. Benar kan, Tuan Muda?
Jung Jong : Aku tidak pernah berkata aku tidak akan membayar hutangku.
Shin Myun minta mereka melepaskan Jung Jong, aku akan menyelesaikannya nanti.
Mereka ingin tahu bagaimana caranya. Shin Myun menunjukkan badge-nya, apa ini tidak cukup menjawab pertanyaanmu?
Lintah darat itu mencibir, Petugas Kehakiman dari Ibukota (Hanseong = Kantornya Jang Mu Yeol di Dong Yi), aku mengerti. Dia berkata pada Jung Jong, kalau Jung Jong beruntung memiliki teman yang cukup berpengaruh. Mereka pergi.
Raja resah, Menghadapi kelemahan seseorang memerlukan keberanian besar. Jangan biarkan itu mempengaruhi tujuan. Apa kau tidak juga semakin menguasainya?
Raja : Suyang dilahirkan untuk menduduki takhta.
Kim Jong Seo terkejut : Yang Mulia...itu terlalu berprasangka.
Raja merasa waktunya tidak lama lagi, tanpa dukungan ayahnya, bagaimana anak itu bisa menahan pamannya yang ambisius..
Kim Jong Seo : Yang Mulia..
Raja berkata ia akan bersedia menemui ajalnya dengan sukarela jika ia bisa memastikan keamanan Putra Mahkota.
Raja merasa bisa mengandalkan Kim Jong Seo selamanya, tapi sayangnya ia tidak bisa lagi melakukannya.
Kim Jong seo kaget : Apa yang membuat Anda berpikir seperti itu? Bolahkah saya mengetahui alasannya, Yang Mulia?
Munjong : Apa yang kau rencanakan bersama Suyang?
P. Suyang juga bertemu dengan sekutunya. Mereka merasa Raja tidak akan diam saja setelah mendengar kalau P. Suyang mengirim pesan ke kediaman Penasehat Kim.
Sampai sekarang Kim Jong Seo belum juga mengirimkan jawaban atas tawaran pertunangan dari P. Suyang. Sementara Kim Jong Seo dan Raja sangat dekat hubungannya. Ini berarti Kim Jong Seo tidak akan masuk ke dalam kelompok Suyang.
Suyang bertekad untuk mengikat keluarga dengan Kim Jong Seo.
Apa kau tidak tahu betapa berbahayanya lintah darat pasar itu. Mereka menginginkan lebih banyak darimu tidak peduli betapa parahnya sakit ibumu.
Seung Yoo dan Shin Myun menawarkan bantuan, berapa jumlahnya? Tapi jangan berpikir kalau kami tidak akan meminta bunga.
Jung Jong masih terpesona dengan gadis yang ia lihat di tandu tadi, aku melihat seorang gadis dengan kecantikan yang tidak tertandingi hari ini.
Mungkin hanya bisa ditandingi oleh kecantikan bunga delapan propinsi, Putri Kyung Hye.
Seung Yoo : Bunga tercantik? tidak sejauh itu...dia terlihat biasa saja bagiku..
Semua kaget, jangan bilang kau sudah melihat Putri Kyung Hye? Ayo katakan sesuatu.
Seung yoo mengaku kalau ia dipercaya menjadi guru Sang Putri. Teman-nya tidak percaya, kenapa kau baru mengatakan ini pada kami sekarang? Apa dia benar2 sangat cantik?
Seung Yoo : Putri atau bukan, dia hanyalah seorang wanita.
Seung Yoo sampai rumah, ia mabuk. Ayah, saya pulang. Ada tamu ya?
Kim Jong Seo : Kau minum lagi?
Seung Yoo berkata hanya minum sedikit dengan teman. Ayahnya menyuruh Seung Yoo tidur
Ternyata Kim Jong Seo sedang menerima P. Suyang. Suyang berkata kalau Seung Yoo sepertinya anak muda yang cukup berani.
P. Suyang : Sayangnya aku tidak bisa mengatakan hal yang baik tentang putriku.
Kim Jong seo tanya apa hanya itu niat perjodohan ini. P. Suyang berkata kalau Penasehat dan dirinya yang bisa mencegah terjadinya tragedi.
Kim Jong Seo : Tragedi?
P. Suyang : Jika aku berkata setelah Yang Mulia mangkat..
Kim Jong Seo marah, jaga perkataan anda!
P. Suyang berkata kalau ia bersumpah akan melindungi takhta dan juga Putra Mahkota. Apa Tuan akan mempercayaiku?
Kim Jong Seo : Bahkan sampah yang berkeliaran di jalan tidak akan percaya itu. Kau adalah orang yang akan menyarankan kalau satu-satunya cara melindungi keturunan-nya adalah membantai calon yang tepat untuk menduduki takhta, Suyang.
P. Suyang tahu, kalau ini berarti salah satu dari mereka akan mati demi bertahan. Ini bukan hanya kita Tuan. Apa anda siap menyaksikan anak-anak kita harus menanggung ini semua? Tapi jika kita bergabung, hidup mereka tidak perlu dikorbankan dengan sia-sia.
Putri berkata jika memang Se Ryung tidak tahan lagi, ia bisa mengatakan-nya pada Kim Seung Yoo yang sebenarnya. Putri sendiri yang membantu Se Ryung mengenakan hanboknya.
P. Kyung Hye juga memasangkan hiasan/norigae di hanbok Se Ryung.
Seung Yoo tidak ingin menerima gangguan apapun. Putri juga harus mengartikan setiap kalimat, lalu catat semua hal penting yang saya ajarkan. Anda juga harus menyerahkan catatan itu pada pertemuan berikutnya serta menghafal isi hasil belajar kita pada hari itu.
Seung Yoo akan melakukan ujian lisan jika Putri gagal. Kenapa anda tidak menjawab?
Seung Yoo : Terima kasih Yang Mulia.
Se Ryung : Jika kau menyalahgunakan posisimu sebagai guru untuk membalas apa yang terjadi kemarin, sebagai seorang murid aku tidak akan membantah. Mengenai sikap guru sebelumnya, aku akan memberikan maaf dengan lapang dada.
Keduanya sepakat melanjutkan pelajaran.
Raja Munjong tiba-tiba mengunjungi Institut Kerajaan (Jong Hak). Para Profesor kaget, Yang Mulia.
Raja berkata ia dengar putri sudah berganti guru lagi. Profesor Kepala minta maaf, Hal ini disebabkan karena ketidakmampuan hamba.
Raja ingin menemui Putri.
Seung Yoo : Bibeop buleon, Bido bulhaeng
Se Ryung : Bicara dengan kata yang tepat dan tidak mengambil jalan yang salah.
Seung Yoo : Gumu Taekeon, Shinmu Taekhaeng
Se Ryung : Bicara dengan kata-kata yang sopan/tidak semaunya. Berlaku seperti yang sudah dicontohkan (yang baik).
Seung Yoo terlihat kagum, Jaeosabu Isamo Ihaedong.
Se Ryung : Jika kau mencintai ibumu seperti halnya ayahmu, mereka akan sama-sama dicintai.
Seung Yoo : Jaeosabu Isagun Igyeongdong
Se Ryung : Mencintai Penguasamu seperti yang kau lakukan pada ayahmu dengan sikap penghormatan yang sama.
Seung Yoo : Anda menyebutkan artinya dengan lancar. Cukup mengagumkan.
Raja berkata ia ingin melihat bagaimana putri belajar, ia berterima kasih pada Seung Yoo.
Seung Yoo : Ini sama sekali bukan beban, Yang Mulia.
Raja tanya apa dia bisa duduk untuk mengikuti proses belajar. Seung yoo mengiyakan. Tapi Se Ryung panik, bagaimana kalau Pamannya tahu.
Seung Yoo mulai mengajar lagi, Go Mochwigiae, Igun Chwigigyeong, Gyeomji Jabuya. Yang Mulia tolong jelaskan artinya.
Se ryung tidak ingin Raja tahu, jadi ia tidak menjawabnya, hanya bergumam saja.
Raja Munjong berkata kalau Putri sepertinya masih butuh bimbingan, Aku harap Guru Kim bisa menjadi pembimbingnya.
Seung Yoo tampak malu, Maafkan hamba Yang Mulia.
Raja sepertinya tidak terlalu mempermasalahkan ini, sudahlah.
Raja tampak senang dengan Kim Seung Yoo dan ia menolak menemui Putrinya. Raja tidak ingin mengganggu proses belajar putrinya.
Raja : Kudengar kau tampan dan pintar. Ajarkan pengetahuan berhargamu itu kepada Putra Mahkota juga bukan hanya untuk Putri.
Seung Yoo : Kemurahan Paduka tidak terukur.
Raja pergi.
Se Ryung berkata untung saja pertukaran mereka tidak diketahui Baginda. Tapi bagaimana kalau Raja datang lagi..
P. Kyung Hye menenangkan sepupunya, Abba Mama tidak akan datang lagi, setelah pelajaran Klasik, guru akan diganti. Bertahanlah sebentar lagi. Atau kau ingin mengungkap kebenaran-nya sekarang?
Se Ryung : Tidak. Saya tidak akan membuat Yang Mulia dalam kesulitan karena saya.
Sementara Kim Seung Yoo masih kesal karena dipermalukan "Putri". Lalu Seung Yoo melihat Se Ryung. Ia mengikuti Se Ryung.
Seung Yoo bingung, Yang Mulia...apa ini?
Lalu ia melihat kalau kuda Se Ryung kehilangan kendali dan Se Ryung menangis ketakutan di punggung kuda.
Seung Yoo lari mencari kuda dan ia bergegas menyusul Se Ryung.
Para menteri ingin tahu siapa calonnya.
Raja Munjong : Aku telah memilih Putra Penasehat Kim Jong Seo sebagai Menantu Kerajaan.
Pangeran Suyang dan Penasehat Kim Jong Seo sama-sama kaget, mereka juga tidak tahu menahu masalah ini.
Kuda itu terus saja berlari mendekati tebing. Seung Yoo tidak punya pilihan, kecuali memeluk Se Ryung erat-erat dan melompat dari kuda!
Notes :
1. It's because of Park Shi Hoo.
2. Karena ceritanya menarik dan happy-end haha..so, I'll do my best to finish it.
Hahah.. eonniii tirza... fighting! hehe.. aku tunggu lanjutannya yaa... :D
ReplyDeletewa. .da park si hoo, kyknya bakalan bagus neh, ,hehe
ReplyDeletekak tirza jg suka m oppa park si hoo y?. .wah dLnjut kak recaps nya. .mkasih. .
asik mba tirza review princess man!! :D :D :D
ReplyDeleteterimakasih..
asiikk,park shi hoo ^_^
ReplyDeleteit's a good drama!! awal'a biasa aja, seru'a pas bokap'a seung yu udh di bunuh... gw ngikutin'a di kbs world... hebat'a ni drama pas di bagian akhir episode selalu dibikin gantung en deg2an...jd penasaran terus ma cerita'a....
ReplyDeleteKisah cinta yang bisa dikatakan seperti Romeo+Juliet-nya Joseon huehehe..
ReplyDeleteAntara putri Pangeran Suyang dengan putra Jenderal Kim Jong Seo. (King Sejo-wiki)
bukannya Pangeran Suyang ya mba tirza yang King Sejo itu?
Waaah.. eonni tirza tau banget, ak lgi nyari sinops this drama... Aszek~azek... Eonni jjang
ReplyDeleteditunggu kelanjutan recaps The Princess Man sampai tamat eonni. Soalnya klo cerita tentang sejarah kerajaan Korea suka ada yang bikin bingung, dan recaps + notes eonni bisa bikin jelas semuanya :))
ReplyDeletewahh eonni thanks bgt sinopsisnya ^___^
ReplyDeleteuhuhuu TT akhirnya ada waktu jga mampir kesini..
dah gak kuat neh panas denger tmen2 ngomongin The Princess'Man hikss..
*ditunggu notes history nya :)
yes aku dah nonton sampe abiz....
ReplyDeletelucu & mangharukan,sangat menyentuh banget sampe aku terus meneteskan air mata.....
kakak..bikinin sinopsis queen of reversal dooong
ReplyDeletekan disitu juga ada park shi hoo :D
woaa...park shi hoo lagi.
ReplyDeleteasyik nih, setting cerita model saeguk.^^
thanks kak sinoipsisnya.
hwaiting!
huaaaaa.... bacanya sampe ngos2an kek nonton film nya lagi..
ReplyDeleteah pengen nonton lagii..
keren banget blog nya chingu XD
PSH emang oks!!
Seru banget ceritanya :')
ReplyDeletemo nanya dunk, scene yg bca puisi ma first kiss tu episode brapa yaa?
ReplyDeleteAda videonya gk?? Cari dmn2 gk ada video yg sub indo jadi sedih ini drama favorit
ReplyDelete