Raja Munjong mengumumkan kalau ia sudah memilih Jik Gang Kim Seung Yoo sebagai Menantu Kerajaan/Pangeran Pendamping untuk P. Kyung Hye.
Kim Jong Seo dan Pangeran Suyang kaget.
P. Kyung Hye heran, kenapa kau panik sekali?
Dayang Eun Geum lapor kalau Baginda sudah memilih Kim Seung Yoo sebagai calon suami Putri.
(Jikgang : Pejabat tingkat 5, bekerja sbg pegawai negri di Sungkyunkwan.)
Pihak Pangeran Suyang protes, tolong batalkan keputusan Baginda. Bagaimana bisa memilih Puma (Pangeran Pendamping) tanpa mengikuti prosedur pemilihan?
Ini melanggar aturan Kerajaan yang ketat.
Pejabat Kwon Ram : Bagaimana seseorang yang belum lulus tes kualifikasi bisa menjadi Pangeran Pendamping?
Raja : Apa maksudmu putra Perdana Menteri Kim jong Seo, Kim Seung Yoo tidak memenuhi syarat menjadi Pangeran Pendamping?
Lagipula, sesuai pengetahuan saya. Karakter dan kepandaian Kim seung Yoo, sama dengan ayahnya. Dia akan menjadi Pangeran Pendamping yang cocok.
Tapi, aturan kerajaan tidak boleh diabaikan. Kita bisa menyederhanakan-nya dan memasukkan lamaran untuk menunjuk Kim Seung Yoo sebagai Pangeran Pendamping.
Jika saya ditunjuk sebagai Juhon (Juhon = Orang yang bertanggung jawab dalam masalah pernikahan Istana), saya akan merasa sangat berbahagia dan terhormat.
Raja Munjong terpaksa setuju, Suyang cocok sebagai Juhon. Kita akan memprosesnya.
Suyang berkata kalau sekarang ia mengerti jawaban Kim Jong Seo dari lamaran yang diajukannya. Kau memilih membuangku demi Yang Mulia. Selamat.
Kim Seung Yoo jalan mendekat dan marah, bagaimana anda bisa bertindak begitu sembrono? Tanpa melihat kenyataan kalau anda seorang Putri, di Joseon, bahkan seorang gadis biasa, tidak akan di tengah hari seperti ini, berani menunggang kuda di tengah jalan!
Se Ryung : Apa kau berkata dengan berani?
Seung Yoo : Saya akan kembali ke istana sekarang untuk menghukum penjaga dan dayang yang mengijinkan Putri meninggalkan istana sendirian.
Seung Yoo : Apa?
Seung Yoo berkata kalau ia ingin sekali pergi, tapi sebagai guru Putri, dia harus tanggung jawab. Naiklah ke kuda.
Se Ryung : Pinjamkan aku punggungmu.
Seung Yoo kaget, punggung?
Se Ryung : Bukankah kau mengatakan padaku untuk naik ke atas kuda?
Se Ryung merasa itu tidak ada salahnya, kau tidak bisa melakukannya karena harga dirimu? Di depan Putri negeri ini, kau masih berani mencemaskan harga diri seorang pria?
Hahaha..kalau Sukjong diinjak Dong Yi, kali ini Seung Yoo harus-harus membungkuk untuk diinjak Se Ryung.
Seung Yoo : Jika saya berpikir sebagai guru dan bukannya pria, mungkin saya akan bisa mengertinya.
Se Ryung : Benarkah? Jika kau mengendarai kuda di tempat terbuka yang luas, apa kau akan merasa bebas? Kau harus pergi secepat mungkin untuk merasakan angin.
Setakut apapun aku, aku masih berharap untuk mengalaminya sekali.
Sebagai wanita, akan lebih sulit bagiku untuk melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Itulah mengapa aku membutuhkan kenangan yang indah, yang bisa membantuku melawan kehidupan yang sulit dan membosankan.
Raja : Bukan untukku, tapi untuk Putra Mahkota.
Kim Jong Seo : Untuk Putra Mahkota, tentu saja.
Seung Yoo : Anda tidak bisa memasuki istana dengan penampilan seperti ini. Kita disini untuk meminjam baju.
Kita segera kembali ke istana, setelah anda berganti baju.
Se Ryung ragu-ragu, Seung Yoo : Anda tidak akan turun?
Se Ryung terpaksa ikut masuk.
Seung Yoo berkata ia datang untuk meminjam baju bersih.
Mereka heran, untuk apa? Untuk apa, Orabuni? Buat apa? Lalu mereka melihat Se Ryung. Siapa Nona yang terlihat membosankan ini?
Para gisaeng itu mengejek, wajahnya begitu polos dan lugu...aku ingin tahu habis bergulingan dari mana dia. Lalu Gisaeng itu menyadari kalau baju Seung Yoo juga kotor, apa kalian berdua bergulingan bersama? Mereka cekikikan.
Seung Yoo membentak, kalian semua! Dia bukan orang yang bisa kalian jadikan lelucon! Tunjukkan kamar untuknya!
(Se Ryung pasti jengkel karena "tunangan-nya" terbukti biasa main di Gibang)
Se Ryung kaget, ia cepat berdiri dan menghindar. Kau salah orang.
Pria itu terus saja menguber Se Ryung. Untung seorang Gisaeng masuk dan membujuk pria itu untuk pergi. (Kalau ngga, apa mau dipenggal P. Suyang? haha..)
Seung Yoo stress, tidak ada hanbok Gisaeng itu yang tidak transparan. Aku bisa melihat melaluinya! Apa tidak satupun dari kalian yang punya baju yang pantas untuk dipakai?
Se Ryung sepertinya kelelahan. Ia tertidur di balik sekat itu. Seung Yoo melihatnya dan tersenyum geli.
Seung Yoo meletakkan hanbok dan akan pergi. Ia justru melihat mata kaki Se Ryung yang bengkak.
Seung Yoo berkata kalau kudanya sudah terlalu lelah untuk membawa Se Ryung. Saya sudah menyiapkan sebuah Gama (tandu) untuk anda, ayo.
Se Ryung protes, mengapa kau memilih setelan memalukan ini untukku? Tolong pilihkan setelan yang lebih terhormat.
Seung yoo : Terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, benar2 tidak cocok menggunakan kata itu. Sekarang istana pasti kacau karena mencari Anda.
Tolong segera kembali.
Saat keluar, ternyata petugas tandu tidak ada. Seung Yoo bingung, kemana mereka. Se Ryung sadar kalau norigae pemberian Putri hilang.
Se Ryung minta Seung Yoo mencarinya lagi di dalam. Seung Yoo pergi ke dalam dan mendapatkan norigae itu.
Seung Yoo keluar, sekarang tukang tandu sudah lengkap. Ia berkata pada Se Ryung, yang dikira ada dalam tandu, kalau ia sudah kembali. Tidak ada sahutan.
Seung Yoo kebingungan dan mencari Se Ryung. Se Ryung bersembunyi di sudut, ia melihat Seung Yoo yang kelabakan sambil tersenyum tipis. Se Ryung bergegas pulang.
Seung Yoo nyengir, ia berkata ke istana untuk memeriksa mereka, apa mereka bertugas dengan baik. Penjaga itu berkata kalau Seung Yoo punya selera humor. Seung Yoo berkata kalau ia meninggalkan buku di dalam, ia harus mengambilnya kembali.
Seung Yoo menanyakan Putri. Eun Geum heran kenapa Seung Yoo tanya.
Seung Yoo : Aku harus mengetahuinya.
Eun Geum berkata kalau Putri menghadap Raja. Seung Yoo lega, kalau begitu dia sudah kembali. Eun Geum bingung, apa?
Tidak apa-apa kata Seung Yoo. Ia hanya mengembalikan bungkusan, dan minta Eun Geum menjaga Putri baik-baik. Jika terjadi sesuatu pada Putri, kau akan dihukum berat.
Eun Geum : Ya.
Setelah Seung Yoo pergi, Eun Geum membuka bungkusan, ternyata Norigae milik Putri.
Kyung Hye : Tidak ada yang perlu disukai atau tidak disukai.
Raja berkata kalau ia dengar Kyung Hye sudah mengikuti pelajaran Kim Seung Yoo dengan rajin, itu sebabnya Raja yakin kalau Kyung Hye tidak akan menolak Seung Yoo.
Putri : Saya masih akan tetap berada di sisi Putra Mahkota, tolong tunda proses pemilihan Pangeran Pendamping.
Putri menahan tangisnya, Abba Mama!
Raja : Orang yang bisa melindungi Putra Mahkota bukanlah ayahnya yang hidupnya akan segera berakhir atau juga kakak perempuan-nya yang tidak mengerti politik. Hanya ada Kim Jong Seo.
Putri masih berusaha membujuk, selama Abba Mama tetap hidup dengan sehat...
Raja memotong, sampai kapan kau akan membiarkan adikmu percaya harapan kosong itu? Aku tidak bisa lagi memikirkan bagaimana perasaanmu. Ada banyak hal yang harus dilakukan ...dan hatiku sangat berat.
Dayang Eun Geum : Yang Mulia.
Putri : Aku tidak tahu apa Se Ryung tahu masalah ini. Ini tidak boleh terjadi. Aku harus segera bertemu dengan Jikgang Kim Seung Yoo besok dan mengatakan yang sebenarnya.
Ini sudah malam, ada apa? Eun Geum berkata kalau Seung Yoo mengembalikan sesuatu. Ia memberikan bungkusan itu.
Putri membukanya dan kaget, ini..Eun Geum berkata kalau Putri memberikan norigae itu pada Se Ryung-agassi. Putri tertegun, apa artinya jika wanita memberikan norigae pada seorang pria?
Apa kau tidak punya pikiran sama sekali?!
Se Ryung terjatuh karena kesakitan. Yeu Ri (Ralat, Pelayan Se Ryung namanya Yeu Ri) langsung mendekati Se Ryung, Agassi!
Lady Yoon : Janji padaku kalau kau tidak akan naik kuda lagi kelak! Ayo janji!
Se Ryung : Saya tidak akan pernah naik kuda lagi.
Lady Yoon : Jika kau berani naik kuda lagi, kau akan membuatku cepat mati. Apa kau mengerti?
Se Ryung : Ya.
Yeu Ri : Ya, saya sedang melakukannya. Memar di mata kaki anda sudah sembuh.
Se Ryung ingat kata2 Seung Yoo, terhormat? Untuk seorang wanita yang tidur dengan kaki terjulur keluar tadi, tidak cocok mengatakan kata itu.
Se Ryung : Apa dia sendiri yang membubuhkan obat?
Yeu Ri heran, apa? Se Ryung berkata bukan apa-apa.
Dua orang yang ikut hadir adalah Jo Geuk Gwan (Deputi Menteri Hukum) dan Min Sin (Menteri Urusan Militer). Min Sin heran, kenapa Suyang menerima putusan Yang Mulia dan bahkan mengajukan diri sebagai Juhon. Bukankah dia ingin membuat Seung Yoo sebagai menantunya sendiri.
Mereka merasa kalau Suyang Dae Gun tahu dengan niat Baginda dan juga Perdana Menteri. Kenapa dia menerima pilihan Yang Mulia untuk Pangeran Pendamping tanpa protes. Tapi jika Suyang tidak menerimanya, lalu mau apa dia?
Kwon Ram kesal, Pangeran Suyang terlalu pemurah, bahkan menawarkan diri menjadi Juhon. Kenapa tidak jadi mak comblang saja sejak awal.
P. Suyang : Mencari calon lain untuk Pangeran Pendamping untuk menggantikan Kim Seung Yoo.
Seorang pria berkata kalau pernikahan antar keluarga Yangban dihentikan sementara sebelum Putri memutuskan calon pendampingnya.
Makson lapor ke Se Ryung, Agassi, Putri akan menikah.
Putri jadi sensitif karena rencana pernikahan-nya.
Se Ryung : Aku sudah mendengarnya. Mereka mencari calon untuk Pangeran Pendamping.
Dayang Eun Geum heran, tapi..kenapa saya tidak melihat norigae yang diberikan Yang Mulia pada anda?
Se Ryung : Aku meninggalkannya di rumah.
Putri tampak berpikir, Seorang pria menyimpan norigae apa artinya itu?
Eun Geum : Itu..itu..
P. Kyung Hye : Aku ingin memastikan ini sendiri. (Putri curiga sudah terjadi sesuatu diantara keduanya hahaha)
Seung yoo heran, apa maksud anda? Apa maksudnya pelajaran Tuan Putri? Seung Yoo melirik rekannya, saya tidak mengerti mengapa para Jikgang lain mengalami kesulitan dengan Yang Mulia.
Prof tanya : Lalu bagaimana Sang Putri itu?
Profesor dan para Jikgang di ruangan itu melongo. Seung Yoo berdehem dan jalan pergi.
Seung Yoo masih mengingat saat "Putri" memaksanya membungkuk dan menginjak punggungnya, ia cengar cengir sendiri. Lalu menguasai dirinya lagi dan berkata untuk segera diumumkan kedatangannya.
Dayang mengumumkan kedatangan Jikgang Kim dan membukakan pintu.
P. Kyung Hye mempelajari wajah Kim Seung Yoo dan sepertinya ia terkesan.
Seung Yoo : Apa semuanya baik-baik saja semalam?
Se Ryung : Ya.
Seung Yoo : Saya tidak tahu mengapa saya cemas sekali pada Yang Mulia yang baik2 saja di istana. Seharusnya saya tidak perlu cemas.
Se Ryung : Terima kasih untuk perhatianmu.
Seung Yoo menyindir setengah bercanda, hampir kehilangan nyawanya karena kuda yang tidak bisa ditungganginya, melemparkan diri dalam pelukan pria dan berguling di rumput bersama..Apa anda pernah mendengar dongeng wanita yang tidak tahu malu ini?
Mata Putri Kyung Hye membesar karena kaget. Se Ryung membalas sindiran Seung Yoo, aku dengar pria itu bahkan membawa gadis itu ke Gibang tanpa persetujuan-nya dan membuat gadis itu mengenakan baju memalukan.
Se Ryung : Apa yang terjadi dengan norigae yang ia berikan pada pria itu?
Seung Yoo : Jadi anda sudah mendengar tentang itu? Norigae gadis yang tertidur disamping pria dengan ceroboh tapi tiba-tiba menghilang..
Putri Kyung Hye tidak tahan lagi, tangannya gemetaran dan menjatuhkan teko teh.
P. Kyung Hye : Bicara tentang bahaya, bukankah kita sama? Jika kau bisa pura2 menjadi Putri, mengapa aku tidak bisa pura2 menjadi dayang?
P. Kyung Hye menyerahkan norigae ke Se Ryung. Se Ryung kaget, bagaimana bisa? Putri berkata kalau semalam, dayangnya menerima ini dari Jikgang Kim.
Se Ryung : Dia datang mengembalikan ini ?
Se Ryung : Dia bicara tentang saat kami bertemu diluar istana secara kebetulan.
Putri : Dia pria dewasa, tapi kenapa menggunakan bahasa yang menjengkelkan seperti itu, sepertinya kalian berdua sangat dekat.
Se Ryung : Dekat? Tapi orang itu sebenarnya pria kuno yang bicara bagaimana pria dan wanita baik-baik seharusnya bersikap. Tapi, benar2 aneh, kemarin dia bahkan membubuhkan obat untuk kaki saya.
Putri tampak kesal.
P. Kyung Hye : Terima kasih.
Se Ryung pergi dan Putri bicara sendiri, Kim Seung Yoo...bukanlah pria untukmu. (Wow! So Ran the fox is back! haha )
(Shin Suk Ju, adalah ayah Shin Myun)
Kau jelas mampu untuk mengatur negri ini sebagai Perdana Menteri.
Shin Suk Ju : Anda sungguh murah hati.
Raja : Jadilah kekuatanku. Sekarang, dewan istana dipenuhi oleh orang-orang Su Yang. Kau harus mencegah Suyang memperdayaiku.
Shin Suk Ju : Saya akan mengingat itu.
P. Suyang menanggapi dengan tenang, tapi bambu itu kosong di dalamnya.
Kwon Ram : Apa kau sudah menemukan calon yang cocok untuk menggantikan Kim Seung Yoo?
P. Suyang : Ya, aku menemukan beberapa calon yang cocok.
Pihak Suyang mengajukan kandidat lain, Bagaimana dengan putra tertua Jo Bok Hyeon dari Won Ju, Jo Gyeong Tae?
Shin Suk Ju : Ayah Jo Gyeong Tae, Jo Bok Hyeon dan kakeknya, Jo In Seung keduanya punya catatan menerima suap dan bahkan dipenjara bersama. Bagaimana putra seorang pejabat tamak jadi calon Pangeran Pendamping?
Pihak P. Suyang kesal karena Shin Suk Ju terlalu pemilih, jadi kau tidak akan memilih calon ini?
Shin Suk Ju ingin memeriksa kecocokan hari lahir antara Jikgang Kim Seung Yoo dan Putri. Mereka protes, apa anda tidak tahu kalau proses itu adalah proses terakhir.
Shin Suk Ju : Untuk Pangeran Pendamping yang sudah dipilih, untuk apa mengikuti prosedur?
Shin Suk Ju ingin Gwansanggam Park su Cheon dilibatkan dalam memeriksa kecocokan tanggal lahir. (Gwansanggam= Petugas astrologi, geografi, dan pencatatan sejarah Joseon)
Sampai dengan pemilihan berakhir, kantor Petugas Park akan dijaga dengan pengawal istana, hasil kecocokan tanggal lahir tidak boleh bocor. Jadi tolong larang orang masuk ke dalam kantor.
Shin Suk Ju berkata peran P. Suyang sebagai Juhon jauh lebih penting. Keduanya bertemu Kim Seung Yoo.
Kim Seung Yoo menghormat pada keduanya. Shin Suk Ju menyapa, kau mau pulang?
Seung Yoo : Ya.
Shin Suk Ju : Ini Suyang Dae gun.
Seung Yoo menghormat : Saya Jikgang Kim Seung Yoo dari Jong Hak.
Seung Yoo ketawa : Saya tidak merasa itu melelahkan.
P. Suyang : Kudengar kau bertanggung jawab untuk pelajaran Putri. Hubunganmu dengan Tuan Putri pasti sangat dekat?
Seung Yoo berkata kalau ia hanya bertanggung jawab mengajar bagian Klasik saja.
P. Suyang : Hanya melihatmu membuat hatiku sakit saja. Kau boleh pergi.
Seung Yoo menghormat dan jalan pergi.
Shin Myung : Pengacau yang selalu mencari perkara dengan penduduk kota..kita harus menangkap mereka semuanya! (Shin Myun kesal karena mereka suka dibayar untuk memukuli orang, termasuk Jung Jong-temannya sendiri)
Pasukan : Ya!
Satu orang lari. Im Woon (Mungkin namanya Im Woon, kita sebut Im Woon sementara ini. Aku ngga yakin siapa namanya) melemparkan pedangnya ke arah orang itu dan kena di kakinya. Hebat dia, bisa melumpuhkan tanpa membunuh.
Shin Myun dan pasukan tiba, kenapa kau berhenti disini?
Im Woon : Ini adalah Cheong Pung Gwan yang sering dikunjungi oleh pejabat tingkat atas.
Shin Myun turun dari kuda, ini hanya Gibang. Buka pintunya! Beberapa polisi menggedor pintu tapi tidak dibuka.
Im Woon melompat tembok dan membuka pintu dari dalam. Shin Myung masuk.
Gisaeng itu berkata kalau Shin Myun salah tempat. Pengawal Gibang keluar dan berkata kalau mereka menutup pintu karena mereka sedang kedatangan tamu penting, bagaimana Anda bisa menuduh kami menyembunyikan penjahat?
Shin Myun tidak peduli dan masuk ke dalam. Periksa! Polisi menyebar, membuat Gisaeng dan pengawalnya bingung.
Shin Myun tetap membukanya dan ternyata di dalam ada P. Suyang bersama seorang pria.
Pria itu, Han Myung Hoe (Penasihat P. Suyang yang terkenal) ia tanya ada apa?
Shin Myun mengenalkan diri sebagai Pejabat Hanseong dan ia kesini untuk menahan pengacau. Gisaeng dan pengawalnya sudah tiba, keduanya tampak ketakutan.
P. Suyang : Pemimpin pengacau? Sepertinya kau mencariku.
Semua ketawa geli. Shin Myun tidak terpengaruh dan berkata untuk ikut dengan-nya ke kantornya.
Han Myung Hoe tidak percaya, Pejabat Hanseong, apa kau benar2 tidak tahu siapa Tuan Ini? Ia marah, tunjukkan hormatmu! Ini adalah Yang Mulia Suyang Dae Gun!
Han Myung Hoe : Apa kau benar2 sadar kalau kau tidak sopan?
Shin Myun : Sarjana dari Akademi Kerajaan. Shin Suk Ju adalah ayah saya.
Shin Myun segera keluar diikuti pandangan heran Im Woon dan yang lainnya.
Han : Apa maksud anda putra Wakil Perdana Menteri Kim Seung Yoo?
P. Suyang membenarkan, dia terlalu baik untuk diberikan pada orang lain.
Han : Apa lamaran anda ditolak?
P. Suyang : Dia memilih menolakku untuk bekerja sama dengan Hyungnim (Raja Munjong)
Han Myung Hoe : Kalau begitu kita harus memisahkan mereka. Semua akan baik-baik saja selama mereka tidak bisa bekerja sama. Kubur saja semua jejak yang ada, tidak peduli apakah itu pejabat tinggi atau pengemis, semuanya sama kalau mereka mati.
P. Suyang : Mereka akan menuduhku.
Han : Tapi apa yang bisa mereka lakukan? Meskipun mereka curiga, tanpa bukti, mereka hanya gemetar ketakutan karena ketidaktahuan.
Seung yoo melongok melewati tembok, Jong-ah, ini Seung Yoo! Apa kau di rumah?
Seung Yoo kaget, ia membungkuk, bagaimana bisa anda sendiri yang membuka pintunya?
Ny. itu adalah ibu Jung Jong, kami bahkan tidak bisa membayar mereka, bagaimana mungkin mereka akan tetap disini?
Seung Yoo menanyakan Jung Jong. Ibu Jung Jong hanya menghela nafas.
Pemilik toko menolak, bayar dulu hutangmu maka kau bisa mendapatkan obat dariku lagi!
Jung Jong berusaha merebut obat itu, tapi tukang obat menahannya.
Kim Seung Yoo muncul, berapa yang kau butuhkan?
Seung Yoo mendengus, Pangeran Pendamping?
Jung jong sebal, apa kau pikir kau bisa bicara atas nama Putri hanya karena kau adalah gurunya? Coba pikir, kau juga adalah sainganku. Myun tidak termasuk karena kakaknya sudah jadi calon.
Seung Yoo : Sudah sana pulang dan siapkan obat untuk ibumu!
Jung Jong : Ya, ya aku pergi.
Seung Yoo : Pernikahan putri.
Kim Jong Seo : Seperti apa putri itu?
Seung Yoo : Maaf?
Kim Jong Seo : Apa semua gosip itu benar?
Seung Yoo : Maksud ayah..
Kim Jong Seo : Kudengar Baginda sangat menyayangi dan memanjakannya, sehingga dia jadi manja dan sombong.
Seung Yoo : Itu hanya rumor palsu.
Ayahnya heran, bagaimana bisa? Seung Yoo menjelaskan kalau Putri itu orang yang cerdas, pintar dan sangat hidup.
Kim Jong Seo : Sungguh melegakan. Aku sudah memasukkanmu dalam daftar pemilihan Pangeran Pendamping. Tapi sebenarnya ini hanya formalitas.
Seung Yoo : Maaf?
Kim Jong Seo : Baginda sudah memutuskan Pangeran Pendamping untuk Putri. Orang itu adalah kau.
Ayahnya tersenyum. Seung Yoo jalan ke kamarnya, ia tidak bisa menahan kegembiraan-nya karena akan diangkat sebagai Pangeran pendamping untuk "Putri" yang memang diam-diam sudah memenuhi pikiran Seung Yoo. Wah..salah kaprah ini..
Se Ryung : Benar, kudanya...
Se Ryung : Itu pas sekali, aku juga akan melaporkanmu karena sering berkunjung ke gibang. Aku akan mengatakan yang sebenarnya dan meminta mereka melakukan penyelidikan yang menyeluruh.
Seung Yoo : Mengapa anda datang kesini?
Se Ryung : Untuk mencari kuda.
Se Ryung : Aku punya alasan yang tidak akan pernah kau mengerti.
Seung Yoo : Apakah guru akan menghentikan anda atau tidak, atau apakah anda akan terluka karena jatuh dari kuda ..anda akan tetap menunggang kuda?
Seung Yoo : Bagaimana bisa?
Se Ryung : Aku sudah berjanji pada orang yang mencemaskan dan merawatku setiap hari.
Seung Yoo ingat keinginan Se Ryung untuk merasakan kebebasan dengan berkuda di lapangan terbuka. Dan sebagai wanita yang akan sulit melakukan kontak dengan dunia luar setelah menikah. Mungkin juga karena ingin menyenangkan "calon istrinya" sebelum mereka menikah.
Se Ryung berkata akan kembali ke istana dan minta Seung Yoo tidak perlu mencemaskannya.
Saat naik jangan sampai menendang pantat kuda dengan kaki kanan anda. Anda bisa dengan mudah dijatuhkan olehnya.
Se Ryung mengaku : Ah, itu pernah terjadi padaku sebelumnya.
Seung Yoo berlutut dan menepuk pahanya, ia minta Se Ryung menginjaknya, untuk membantunya naik.
Pegang kekang kuda dengan kuat dan sekarang tendang perut kuda dengan perlahan. Kuda mulai jalan perlahan.
Mau tidak mau, Seung Yoo ikut naik ke punggung kuda dan memegang kendalinya.
P. Onyeong heran, Apa maksudnya?
Se Ryung : Aku takut!
Seung Yoo : Saya tidak akan membuat anda terluka. Buka mata anda. Percalah.
Se Ryung memberanikan diri membuka mata dan mulai menikmati pemandangan, ia tampak senang.
Seung Yoo ketawa, sudah lebih baik?
Se Ryung mengiyakan dan Seung Yoo melarikan kudanya. Mereka tidak sadar ada beberapa orang dengan kuda mengikuti mereka.
Se Ryung berseru : Guru! sepertinya seluruh dunia berlari ke arahku!
Seung Yoo : Coba rasakan anginnya. Bukankah menyegarkan?
Se Ryung : Sepertinya dadaku bisa meledak!
Seung Yoo menurunkan kecepatan lari kudanya dan Se Ryung ingin terus naik kuda. Seung Yoo berkata mereka akan terlambat masuk istana. Seung Yoo berkata kalau Se Ryung sudah menaiki kuda sampai puas, nanti Se Ryung tidak boleh naik kuda lagi.
Se Ryung : Tolong ajari aku lagi.
Seung Yoo : Apa?
Se Ryung berkata kalau ternyata belajar berkuda tidak terlalu menakutkan seperti yang dibayangkan. Ia memaksa Seung Yoo mengajarinya lagi.
Kim Seung Yoo terkejut, tapi Se Ryung mendelik, akhirnya Seung Yoo hanya bisa menunduk haha...
Seung Yoo langsung mengecek Se Ryung, Yang Mulia! Yang Mulia! Anda tidak apa-apa?
Se Ryung langsung berdiri dan keduanya lari sambil bergandengan tangan.
PM [1], [History]
'wahh..
ReplyDeleteakhirnya aku nemuin jg sinopsisnya the princess man.sblm beli kasetnya, mending baca sinopsisnya dulu.aku ska bgt sama park shi hoo, udh lama nyari sinopsisnya.kamsa hamnida mba tirza..! :)
hallo tirza aku suka sekali sama blog ini. btw kamu pernah gak nulis sinopsisnya serial taiwan they kiss again. kalau serial koreanya kamu dah tulis ya (playfull kiss) tapi kayaknya lebih bagus serial yang taiwan dech..
ReplyDeleteWahh sinopnya jelas bgzt.. qu nnton nie drama d kset. Tpi bgian awal2nya bxk yg sendt. Dgn bca d sni,, jelass bgtz jdinya.. mksihh sinop lengkapnya yaaa mbaa ^^
ReplyDelete