Wednesday, October 17, 2012

Sinopsis Faith episode 19

Choi Young mengemasi barang-barang Eun Soo sambil bicara. Deok Heung adalah satu2nya orang yang tahu kalau aku bersama Eui Seon. Jelas kalau dia dan utusan Yuan itu dipihak yang sama.
Young tidak sabar menunggu Eun Soo ganti baju. Eun Soo jalan keluar. Ia sudah selesai.


Eun Soo : Kalau utusan Yuan ingin aku ikut, maka aku harus mengikutinya? Meskipun aku menolak?
Young membantu Eun Soo memasang buntalan di punggungnya. Kau masih tidak tahu aturan di sini?
Young : Sebelum ini jadi perintah Kerajaan, kita harus melarikan diri. Jadi, kita harus bergegas. Aku serius.


Eun Soo : Itu tadi maksudku, apa kau ingin ikut dalam pelarianku? Kau sang Woodalchi Daejang?

Young sibuk menalikan buntalan Eun Soo lalu mendorongnya jalan keluar, kau pergi dulu. Nanti aku menyusulmu setelah memberi salam pada Yang Mulia.
Eun Soo heran apa Raja akan memberikan ijin padanya untuk kabur di saat seperti ini. Young menjelaskan, ia tidak akan minta ijin Raja.

Eun Soo tanya lagi dengan cemas, jadi apa kau akan mengundurkan diri karena aku?
Young : Saat ini, Eui Seon ada di bawah perlindungan Yang Mulia Raja, jadi utusan itu akan meminta pada Raja. Dan aku tidak mau Yang Mulia harus membuat keputusan seperti itu.
Pertama, kalau Yang Mulia Raja setuju, anak buah Raja yaitu aku harus menangkapmu dan mengirimmu ke Yuan. Apa kau mengerti?

Eun Soo tampak blank, ya pada intinya.
Young memandangi Eun Soo. Eun Soo heran, apa?

Young : Aku merasa gelisah , karena harus berpisah denganmu.
Eun Soo : Kalau begitu kau harus cepat, sebelum aku mendapat masalah.
Choi Young memanggil Dae Man. Dragon ball-ku muncul dan Young minta anak itu mengawal Eun Soo baik2.
Eun Soo jalan mengikuti Dae Man, ia masih menoleh ke Young.

Young hanya memandangi mereka sambil tersenyum tipis. (Do you feel your heart beating faster than before, Young?)
Do Chi menghadap Raja, ia berkata ada surat dari Utusan Yuan. Do chi membukanya dan terkejut. Utusan itu mengadakan pertemuan Dodang. (Pertemuan Parlemen Goryeo)


Gongmin tampak marah, Utusan Yuan itu mengadakan pertemuan dengan para menteriku dan mengundangku?! Aku ini Raja. Gongmin geram sekali, berani sekali orang itu.


Choi Young jalan menuju Balairung istana, ia bertemu Ratu. Young berhenti dan menghormat.


Ratu kelihatan senang melihat Young. Apa kau akan menemui Yang Mulia Raja? Young membenarkan.
Ratu berkata kalau Raja menunggunya sejak kemarin, dan juga hari ini. Raja bertanya kenapa Young tidak kelihatan.

Choi Young : Saya minta maaf.
Ratu tanya masalah serius, apa kehilangan para Woodalchi membuat Young merasa bersedih?
Young : Bukan karena itu.

Ratu : Yang Mulia mengatakan ini beberapa kali, "Mereka adalah anak buah yang paling disayang oleh Choi Young, Choi Young pasti sangat sakit hati."
Choi Young tersenyum : Ya, kalau Yang Mulia Raja mungkin memang akan berkata seperti itu.


Ratu tersenyum dan berkata tidak akan menahan Young lagi, pergilah dan temui Raja. Ratu jalan pergi. Young membungkuk. Bibi Choi menoleh ke arah Choi Young.
Raja Gongmin masuk ke ruang pertemuan. Utusan Yuan itu berbalik dan menghormat pada Raja. Gongmin terlihat kesal, orang yang memanggil Raja negeri ini untuk menghadiri pertemuan ..adalah kau?

Utusan itu mengenalkan diri, Saya Sohn Yoo yang menduduki posisi Dansaguan, Yang Mulia. (Dansaguan = Pejabat Pemerintah Yuan, seperti duta besar mungkin)


Gongmin duduk dan tanya apa yang diinginkan Sohn Yoo. Sohn Yoo mengatakan perkataan Raja Yuan, Banyak Raja telah duduk di takhta Goryeo selama beberapa puluh tahun ini tapi semuanya tidak kompeten. Aku tidak percaya lagi pada Raja Goryeo.
Gongmin marah, Woodalchi tampak tersinggung. Para Menteri kesal dan menunjuk Sohn, Yang Mulia, apa anda perlu mendengarkan kata2 ini? Kata-kata ini bahkan tidak pantas untuk dipikirkan Yang Mulia.

Gongmin : Lalu?
Sohn Yoo tanya apa Gongmin pernah menghilangkan stempel Kerajaan yang diberikan Yuan dan gagal melindungi properti istana.
Gongmin : Ya benar. Lanjutkan.
Sohn Yoo : Tindakan anda adalah justifikasi bagi Yuan untuk menurunkan Raja yang tidak kompeten ini. Lalu menjadikan Goryeo sebagai bagian Yuan dan menjadikannya benteng untuk Yuan.

Para menteri tampak murka. Gongmin berkata itu tidak mungkin.
Sohn Yoo : Kalau begitu, anda akan bertempur melawan militer Yuan.

Gongmin : Karena aku tidak punya pilihan selain duduk dan menyerahkan negaraku, tentu saja aku harus bertempur.
Sohn Yoo tanya apa Gongmin yakin menang dalam peperangan ini.

Gongmin : Ada hal di dunia ini yang harus kau perjuangkan meskipun kau tidak bisa menang.

Sohn Yoo : Meskipun tampaknya itu adalah kata-kata yang mengesankan, tapi masalahnya ada pada rakyat Yang Mulia yang harus masuk ke medan pertempuran hanya karena kata-kata itu.

Gongmin : Jangan main-main dengan perkataanmu. Mereka adalah rakyat yang akan kehilangan negara mereka, rakyat mana yang akan merasa takut untuk bertempur?

Sohn menjelaskan, meskipun ia punya kedudukan di Yuan, dia adalah orang Goryeo.
Gongmin : Lalu kenapa?
Sohn Yoo : Jadi saya datang untuk memberi kesempatan terakhir agar Goryeo bisa tetap menjadi negara bebas.
Gongmin tampak curiga.

Young datang dan ingin masuk ke ruang rapat tapi ditahan Kasim. Hanya orang yang diundang saja yang boleh masuk ke dalam.


Sohn Yoo berkata ia memiliki surat untuk menaikkan Yang Mulia P. Deok Heung menjadi Raja Goryeo.  Tapi dengan syarat, dia harus menjadi Raja terakhir Goryeo dan dengan tangannya sendiri akan menghapus Goryeo dan membuat Goryeo menjadi bagian Yuan dan tetap menjabat sebagai Perdana Menteri di benteng.

Gongmin : Kalau itu adalah Pamanku, tentu saja dia akan menyetujuinya.
Sohn Yoo membenarkan.

Gongmin : Tadi kau bilang masih ada cara terakhir bagi Goryeo untuk tetap bertahan.

Sohn Yoo : Benar. Pertama, mulai gunakan lagi stempel Kerajaan yang diberikan Yuan .
Kedua, tangkap biang keladi yang sudah membuat pikiran Yang Mulia Raja menjadi kacau.

Gongmin : Biang keladi?
Sohn Yoo : Wanita yang disebut Eui Seon.
Gongmin : Eui Seon?

Sohn Yoo : Wanita yang tidak saja menyihir Yang Mulia Raja tapi juga Keluarga Raja dan juga Kepala Militer anda. Eksekusi wanita itu.
Gongmin : Apa?!

Sohn Yoo : Eksekusi wanita itu dengan tangan Yang Mulia sendiri. Setelah itu saya akan lapor ke Yuan kalau Yang Mulia sudah menyingkirkan hal jahat yang sudah mempengaruhi istana dan mendapatkan kembali kebijaksanaannya.

Gongmin marah, wanita itu tidak bersalah. Sohn berkata kalau wanita itu terkenal di Yuan. Ini cara terbaik.
Pertemuan selesai dan para menteri jalan keluar. Mereka melihat Young dan hanya menghela nafas saja. Mereka sibuk membahas persyaratan Yuan. Sohn Yoo jalan keluar melewati Young, ia tidak tahu siapa Young.
Choi Young ingin bertemu Raja. Kasim mengumumkan, Jend. Choi Young ingin bertemu Yang Mulia Raja.
Sohn Yoo menoleh dan mengamati Young.


Yang keluar justru Woodalchi Young. Choi Young heran, ada apa? Kasim Ahn membungkuk, Yang Mulia tidak akan menemui Anda.
Choi Young kelihatan cemas : Yang Mulia...tidak terjadi sesuatu kan?

Ahn Do chi mengulang : Yang Mulia berkata dia tidak akan menemui anda.
Young melirik ke Deok Man. Deok Man menggeleng dan Woodalchi hanya menunduk. Sohn Yoo pergi.

Gongmin duduk sendiri di ruang pertemuan, ia tampak merenung. Gongmin harus mengambil keputusan sulit. Dia tidak mungkin menghukum mati Eui Seon dan tidak sudi memakai stempel Yuan lagi, tapi konsekuensinya adalah perang. Apa Goryeo akan sanggup.
Markas Woodalchi
Choong Suk menghadap Young dan lapor kalau mereka diperintah untuk menambah jumlah Woodalchi sampai 200 orang. Untuk mengganti jumlah Woodalchi yang gugur.
Choi Young sedang mengemasi barang-barangnya. Dia Jend Besar tapi barang2nya sedikit dan kebanyakan hanya buku-buku dan senjata.

Young : Jujur saja, orang yang sebenarnya memimpin Woodalchi selama 7 tahun ini adalah kau.
Choong Suk : Ya, dalam hal tertentu anda bisa mengatakan seperti itu.


Young minta Choong Suk mengirim beberapa Woodalchi pada Utusan Yuan itu. Choong Suk tanya, untuk mengawal atau mengawasi.
Young terdiam sebentar, sadar kalau ini bukan bagiannya lagi. Young akhirnya berkata, sudahlah.

Young : Apa Yang Mulia Raja tidur terlambat lagi kemarin?
Choong Suk : Ya, hampir menjelang Fajar. Yang Mulia sibuk dengan dokumen-dokumen.

Young : Kurasa Deok Heung-gun dekat dengan Utusan Yuan itu. Choi Young ingin memerintah untuk menambahkan penjaga disekitar Raja, tapi tiba-tiba diam.

Choong Suk tampak heran. Akhirnya Young melihat ke mata Choong Suk, jangan berpikir kalau masalah sudah terjadi. Selalu berpikir sebelum sesuatu terjadi.
Choong Suk : Saya mengerti.

Young : Yang Mulia Raja adalah orang yang terlalu banyak berpikir, kalau sudah malam, lakukan apapun yang perlu untuk mengantarnya pada Ratu.
Choong Suk : Baik.
Young : Dan juga..
Choong Suk : Ya?
Young : Tolong jaga Yang Mulia baik-baik.
Choong Suk mengiyakan, lalu ia heran, Apa? Young menghela nafas dan menutup petinya. Kotak ini berisi barang-barang pribadiku. Choong Suk mengambil kotak itu, Apa anda ingin memindahkannya?
Young : Terserah kau saja, buang saja kalau perlu.
Young jalan pergi dan Choong Suk membawa peti itu dengan wajah kebingungan, membuangnya? Apa?


Eun Soo jalan bersama Dae Man. Dae Man cerita, saat ia berusia 9 atau 10 tahun, ia mulai hidup sendirian.
Eun Soo terkejut, sendirian? Di gunung? Bagaimana anak kecil bisa bertahan hidup sendirian?

Dae Man : Aku memang bertahan.
Eun Soo : Astaga.Lalu?

Dae Man berkata saat ia berusia 13 atau 14 tahun (Gak yakin dia dengan umurnya sendiri haha), ia bertemu Daejang. Eun Soo komen, itu melegakan. Dae Man cemberut, melegakan apanya, saat aku bertemu dengannya aku menggigitnya.
Aku menggigitnya di tangan dan kaki (yay..) Saat aku melarikan diri, dia mengejarku lagi dan saat aku tertangkap, aku menggigitnya lagi. Dan itu berlangsung selama..5 hari dan 5 malam? Seperti itu.
Lalu aku kelelahan dan tidur. Dae Man nyengir, saat aku bangun, Daejang sudah membakarkan ikan untukku. Eun Soo ketawa, jadi saat itulah kalian mulai dekat? Dae Man ketawa dan mengangguk.
Dae Man tiba2 waspada. Ia melihat kusir kereta Yuan yang waktu itu. Dae Man langsung bergeser dan melindungi Eun Soo
Untung kusir kereta itu tidak melakukan apapun. Ia hanya jalan melewati mereka saja.

Eun Soo heran, ada apa? Dae Man berkata, langkah kaki orang itu tidak kedengaran. Ia tidak mau berkelahi dengan orang seperti itu. (Karena pasti kalah.)
Dae Man segera mengajak Eun Soo pergi.
Young menunggu bibinya, ia heran kenapa Raja tidak mau bertemu dengannya. Apa bibi tadi bertemu dengan Yang Mulia? Aku ingin mengatakan kalau aku akan meninggalkan istana sebentar dan kalau dia tidak memberikan ijin...
Bibi Choi memotongnya, dia bilang dia memberikan ijin. Dia mengijinkan, jadi cepat pergilah, kata Yang Mulia.
Flashback, Raja dan Ratu mengerti perasaan Young, Raja meminta bibi Choi menyampaikan pesan mereka. Katakan padanya untuk membawa Eui Seon pergi ke tempat yang jauh. Dan jangan kembali lagi.
Ratu Nogook menambahkan, sampaikan salamku pada Eui Seon.
Bibi Choi : Di depan umum, Yang Mulia sudah setuju untuk menyerahkan Eui Seon. Tapi sebelum kau tahu apa yang menjadi keputusan Raja, kau sudah pergi. Itu maksud Raja. Agar kau tidak menjadi penjahat yang melanggar perintah Raja.

Young : Kenapa Yuan menginginkan Eui Seon? Apa yang bisa dilakukan orang itu di Negara Yuan?
Bibi Choi tanya, kau mau mengawal Eui Seon ke langit kan?
Young mengiyakan. Bibinya tanya kenapa Young tidak bisa tetap disini saja dan membiarkan Eui Seon dikawal anak Suribang saja.


Young : Sekarang sampai bulan purnama berikutnya, hanya tinggal 20 hari lagi. Bibi ingin aku  melepaskan semua itu dan berpisah dengannya disini?

Bibinya mengingatkan, Young juga bisa kehilangan semua yang sudah ia kerjakan selama ini hanya demi 20 hari itu. Kau juga terancam tidak akan bisa kembali kalau kau pergi seperti ini.
Tapi bagi Young, kebersamaan-nya dengan Eun Soo sangat penting.

Young : Selama 7 tahun ini, aku hidup di istana. Tapi 7 tahun itu, tidak peduli sekuat apa aku mengingatnya, aku tidak benar2 mengingat apapun.
Tidak ada yang harus ditukarkan, itu maksudku.


Young berdiri, aku pergi. Bibi Choi mengingatkan, jangan sampai tertangkap. Sebenarnya mereka tidak akan membawa Eui Seon ke Yuan. Yang diinginkan Utusan Yuan itu adalah untuk mengeksekusi Eui Seon di depan umum.
Young berbalik dan tampak marah, lalu kalau tidak ada Eui Seon, apa yang akan diderita Yang Mulia Raja?


Bibi Choi mulai menjelaskan tapi Young memotongnya, tidak. Jangan katakan padaku. Aku tidak bisa disini, kalau aku sudah pergi seperti ini, aku tidak punya hak untuk kembali lagi. Orang brengsek seperti diriku...tidak perlu tahu apa yang akan terjadi pada Yang Mulia Raja.
Sohn Yoo memang bersama Deok Heung. Deok Heung tanya apa keponakannya menyetujui semua syaratnya. Sohn Yoo membenarkan.
Deok Heung : Dia berkata akan mengeksekusi Eui Seon dan menggunakan lagi stempel Kerajaan dari Yuan?

Sohn Yoo membenarkan dan Deok Heung merasa itu sedikit tidak mungkin. Sohn Yoo tanya apa Deok Heung menyuruh kusirnya melakukan sesuatu. Aku dengar kau mengirim surat untuk wanita yang disebut Eui Seon itu.
Deok Heung mengakuinya.


Sohn Yoo : Apa itu untuk menyuruhnya melarikan diri? Agar Yang Mulia Raja meskipun ia ingin mengeksekusi Eui Seon, Raja tidak menemukan wanita itu?
Deok Heung ketawa, jangan seperti itu. Dia adalah wanita yang pernah bertunangan denganku. Aku tidak tahan melihatnya dieksekusi.

Sohn Yoo : Orang yang pergi bersama wanita itu namanya Choi Young, ya kan? Apa itu juga disengaja? Menyingkirkan orang itu dari dekat Raja?
Deok Heung kesal : Dia pria yang tidak berguna.
Wei..ada yang punya rambut baru haha..Choi Young memotong rambutnya dan melepas ikat kepala Woodalchinya. (It's not mirror haha salah lihat. Thank's to farra ..) Saat Nenek dan yang lain keluar, Young menyimpan ikat kepala itu ke balik bajunya.

Young menjemput Eun Soo dari kediaman Suribang. Young berpesan pada Dae Man lalu berpamitan dengan Nenek Man Bo. Nenek menggenggam tangan mereka berdua, kalian hati2. Kusir Sohn Yoo mengamati mereka .


Deok Heung menyambung kata-katanya : Jend Pemegang Komando Militer, yang mengepalai pasukan Raja dengan mudahnya meninggalkan majikan dan anak buahnya. Raja justru mengandalkan orang seperti itu.
Deok Heung minta Sohn Yoo segera menyelesaikan masalah ini. Sohn berkata, menurut pengamatannya. Raja sudah siap untuk berperang kalau kau memaksanya.

Deok Heung : Keberanian itu, kepintaran dan bakat..dia tidak memilikinya untuk mengadakan perang. Aku tahu itu.

Sohn Yoo : Aku ini seorang birokrat. Untuk menyelesaikan misiku, aku harus mengeluarkan biaya sekecil mungkin untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin.
Misi yang kubawa saat ini adalah dengan pengorbanan sekecil mungkin aku akan bisa membuat Goryeo sebagai kota administrasi Yuan.

Kalau perlu bantuan anda, saya akan memintanya sendiri nanti. Deok Heung tampak kesal.


Eun Soo dan Young istirahat dekat pohon. Choi Young langsung membuka perban di lengan Eun Soo, ia ingin memeriksa racun Eun Soo.
Eun Soo menenangkan Young, ukuran lukanya masih sama dan tidak melepuh. Tidak demam dan juga tidak timbul gejala. Jadi jangan cemas.

Choi Young : Setelah kau sampai di langit, kau bisa segera mengeluarkan racunnya kan?


Eun Soo mengangguk, tentu saja, cukup satu kali pemeriksaan dan satu suntikan, itu sudah cukup.Choi Young berkata akan mempercayai Eun Soo dan membalut tangan Eun Soo lagi.


Young duduk di samping Eun Soo. Ia melihat Eun Soo melemaskan pundaknya. Kau sedang apa? Young tanya.

Young menepuk bahunya sendiri. Eun Soo menoleh, apa? Young menepuk bahunya lagi, disini. Maksudnya, Eun Soo bisa bersandar di bahunya kalau lelah. Sweet.
Eun Soo dengan senang hati bersandar pada Young.


Choi Young tanya, Eun Soo tidak bisa jalan terlalu banyak kan. Eun Soo berkata kalau di dunianya ia tidak banyak berjalan. Tapi disini aku banyak berjalan.
Young ingin tahu apa ada yang disukai Eun Soo setelah datang ke Goryeo. Eun Soo merenung.

Young jadi cemas, tidak ada? Sama sekali tidak ada?
Eun Soo dapat ide : Ada satu!

Choi Young melihat ke arah Eun Soo, berharap dipilih. Apa?
Eun Soo minta Young melakukannya lagi.
Young bingung, Apa?
Eun Soo : Itu yang kusuka.

Eun Soo menirukan cara Young bertanya, Apa? Apa itu? Apa yang kau lakukan?


Choi Young tersenyum dan merangkul pundak Eun Soo erat-erat
Raja Gongmin mengadakan pertemuan penting dengan Dewan istana dan pejabat Militer. Kursi Young diisi Oleh Choong Suk. Raja ingin tahu berapa jumlah pasukannya dan akan merekrut pasukan lagi.
Raja mempromosikan Ahn Jae agar bisa menggerakkan militer di saat darurat. Raja minta Ahn Jae menyiapkan diri untuk perang dan kedisiplinan pasukan.


Ahn Jae berdiri dan berusaha protes. Ahn Jae mengusulkan agar Raja minta Choi Young yang bertanggung jawab karena Young tidak pernah kalah dalam peperangan, kecil maupun besar.
Pasukan Kerajaan akan mengikuti perintahnya, apapun yang terjadi.

Gongmin memotongnya : Kau yang memegang kekuasaan komando itu. Ahn Jae dengan pangkat Jendral Pemegang Komando Militer.
Ahn Jae akhirnya menerima : Baik, saya menerimanya
Gongmin tanya apa ada laporan intelijen soal Yuan. Lee Jae Hyun lapor soal pemberontakan Red Turban di dalam Yuan yang semakin kuat. Lee tanya apa Raja benar2 ingin terlibat dalam perang dengan Yuan?
Lee Jae Hyun akan pergi ke Yuan dan bertemu dengan beberapa oarng.


Gongmin setuju dan tujuan mereka adalah memastikan perang tidak pecah begitu saja. Kalau Yuan ingin tanah mereka, Yuan harus menumpahkan darah dulu. Aku ingin menunjukkan itu pada mereka. Apa pendapatmu, Daejang?
Astaga..Raja tidak sadar dan masih mencari Young. Semua terdiam. Raja menoleh dan melihat Choong Suk yang memandangnya dengan serba salah.
Gongmin terdiam, ia baru menyadari (meskipun sudah tahu kalau Young pergi), kalau Young tidak ada disitu. Young tidak ada disisinya. Kasihan Raja.


Deok Heung bertemu Ki Cheol dan menyampaikan kalau Eui Seon lari dengan Choi Young. Benar, Tunanganku dan orang yang mencuri tunanganku pergi ke desa di sebelah Utara perbatasan.

Ki Cheol curiga, kenapa Eui Seonku bersama pria itu? Deok Heung jalan mundur, ia berbohong dan berkata baru mengetahuinya. Kukira kau mungkin ingin mengetahuinya. Jadi, aku datang untuk mengatakan itu, kau mengambil Eui Seon dan aku akan mendapatkan stempel Kerajaan yang ada di tanganmu.
Ki Cheol marah, bagaimana mungkin kau baru tahu. Kecuali Yang Mulia membiarkan Eui Seon pergi..bagaimana..bagaimana bisa Eui Seon yang seharusnya dikurung di istana bersama dengan pria itu? Kediamanku..seharusnya Eui Seon ada disini bersama denganku!


Ki Cheol mulai mengerahkan hawa esnya dan akan menyerang Deok Heung. Deok Heung jalan mundur dan ditahan Eum Ja. Ia tidak bisa berkutik dan nyawanya pasti tamat.

Deok Heung : Hei..tunggu dulu, aku datang karena ada yang ingin kukatakan padamu. Eui Seon..aku punya rencana rahasia yang bisa membawa Eui Seon itu kembali.
Ki Cheol murka : Rencana rahasia darimu ..sudah membuatku muak! (how I love this! I like Ki Cheol for this reason haha)
Ki Cheol mengarahkan hawa esnya ke Deok Heung, tiba-tiba Ki Cheol mendapatkan serangan dan ia terjatuh karena tidak bisa menguasai energinya. Eum ja lari dan berusaha menolong Ki Cheol dengan memegang bahunya, tapi tangan Eum ja seketika jadi beku dan Eum Ja kesakitan.


Yang Gak dan Su In masuk. Yang gak memperingatkan, jangan memegangnya. Dia sering mengalami serangan saat ini. Su In akhirnya mengerahkan hawa panas dan memegang tubuh Ki Cheol membantunya berdiri.
Ki Cheol berendam dalam bak isi larutan obat. Ki Cheol kesakitan, tapi ia berkeras harus menemukan Eui Seon.

Su In dan Eum Ja menawarkan diri mencari mereka. Ki Cheol meminta Yang Gak mengerahkan semuanya dan semua orang, kelompok pembunuh, pemburu bayaran, siapa saja, siapapun yang berhasil membawa Eui Seon akan mendapatkan 1000 Nyang. Dan mereka juga harus membunuh Choi Young.
Tidak ada waktu lagi..tidak ada waktu lagi.


Eun Soo dan Young tiba di sebuah penginapan. Young menahan Eun Soo, ia ingin memeriksa dulu sebelum masuk ke dalam. Setelah yakin aman, Young mengajak Eun Soo ke dalam.


Keduanya masuk dan melihat di dalam ruangan penuh orang mencurigakan. Young melihat mereka sekilas dan merangkul Eun Soo untuk duduk di salah satu meja.
Young pesan dua porsi makanan. Eun Soo juga ingin pesan alkohol. Young menggelengkan kepala. No way!
Eun Soo memohon, satu saja..Young hanya menunduk. Dia tidak bisa melarang imja wkk


Eun Soo melambai ke arah bibi, disini! Semua jadi menoleh ke Eun Soo. Young segera menurunkan tangan Eun Soo agar tidak menarik perhatian.
Bibi pemilik penginapan mendekat. Eun Soo tanya apa ada alkohol. Ia ingin pesan satu. Bibi itu menoleh ke Young dulu, dan saat Young mengangguk, bibi itu pergi.
Eun Soo berkata ada bar yang mirip dengan tempat ini dan makgeolli disana benar2 enak. Choi Young melihat seorang pria yang jalan keluar.


Pria itu ternyata mencocokkan wajah Eun Soo dan Young dengan poster yang dibuat Ki Cheol. Pria yang diluar tadi masuk lagi dan bicara dengan rekan2nya.


Makanan dan makgeolli Eun Soo+Young tiba. Eun Soo menuang ke cawan dan mengajak Young bersulang. Jendral, bersulang! Young bersulang tapi tidak minum.
Eun Soo menikmati minumannya dan heran, kau tidak minum? Young minum sedikit. Eun Soo berkata kalau dipikir, ini pertama kalinya mereka minum bersama. Benar kan?

Young : Benar.
Eun Soo : Kau tidak suka alkohol?
Young : Tidak terlalu suka.
Eun Soo : Kenapa?
Young : Imja..saat aku bilang "sekarang" kau harus segera menundukkan wajahmu.
Eun Soo mempraktekkan maksud Young, maksudmu begini? Young langsung berseru : Sekarang!
Eun Soo langsung menunduk. Young berdiri dan mulai pertempuran. Young meraih bangku dan melemparnya ke penyerang. Wow cepat sekali. Young mengalahkan mereka semua, kecuali dua pria dengan topi yang sepertinya mengukur kekuatan Young.

Seorang penjahat jatuh di tengah meja Eun Soo. Eun Soo mendorongnya dan menyelamatkan makgeollinya haha..ini orang
Young mendekati Eun Soo, kau tidak apa-apa? Eun Soo langsung duduk tegak dan menghela nafas lega, ia menyempatkan diri minum dulu.
Choi Young melihat sekeliling dan melihat kertas putih di saku salah satu penyerangnya. Young mengambil kertas itu, ternyata itu pengumuman untuk mencari mereka. Ada hadiah besar untuk menemukan Eun Soo.
Eun Soo ikut melihatnya, ini kita? Apa ini seperti iklan pencarian orang?

Young : Ini poster penampilan kita, harga Imja lumayan tinggi.
Eun Soo protes dengan lukisan wajahnya, aku seperti ini? Ini keterlaluan. Young mencemaskan jumlah hadiah yang ditawarkan, perjalanan kita akan jadi lebih sulit.

Eun Soo mengambil poster itu, tetap saja..apa aku kelihatan seperti itu? lalu membandingkan kartun Young dengan Choi Young asli. Tidak mirip.
Choi Young mengamati dua pria yang mengenakan topi, ia sudah mencurigai mereka sejak tadi.


Ratu Nogook masuk ke ruang kerja Raja. Raja Gongmin masih mengamati stempel kerajaan Goryeo, ia tampak ketakutan dan berkata kalau ia sebenarnya baru mau istirahat.
Ratu tampak kesal dan jalan ke meja suaminya, ia membereskan peralatan Gongmin. Dayang Choi menarik Ahn Do Chi keluar.

Gongmin : Ini benar..aku baru mau pergi untuk istirahat.


Nogook diam saja dan terus membereskan dokumen2. Lalu ia berkata, sekarang katakan pada saya, apa masalah hari ini? Saya tahu setiap hari timbul masalah baru, tapi saya hanya bisa mendengar sedikit saja, jadi saya akan mendengar masalah untuk hari ini saja.
Saya akan membantu memecahkan masalah itu dan begadang bersama, itulah mengapa saya datang.

Gongmin tersenyum dan mulai membicarakan masalah untuk hari itu. Pihak Yuan mengancam akan menyerang Goryeo kalau Goryeo tidak bisa menunjukkan stempel dari Yuan dan tidak menyerahkan Eui Seon. Kecuali, Gongmin menyerahkan Goryeo pada Yuan.

Nogook awalnya mendengar, apa Yang Mulia ingin berperang?
Gongmin masih belum tahu, itu sebabnya aku tidak bisa tidur.

Gongmin : Bu in..
Nogook : Ya, Chonha.

Gongmin tanya jika dia adalah rakyat Goryeo dan mendapatkan perintah untuk perang, apa yang akan kau lakukan? Jika kau Ratu, adalah istri dari seorang pria biasa yang suaminya diminta pergi ke medan perang, apa yang akan kau lakukan?
Nogook : Saya akan...jika itu adalah saya..


Lalu Nogook mual. Ia menutup mulutnya dan membungkuk. Gongmin terkejut, Bu in..kau kenapa?

Nogook semakin mual. Gongmin panik dan merangkulnya. Bu in..! Gongmin teriak memanggil Dayang Choi, apa ada orang?!
Dayang Choi dan Ahn Do Chi lari masuk dan melongo melihat Ratu. Raja panik, ia benar2 panik. Ratu sakit. Bu In! Ada apa dengan Ratuku?
Nogook bergegas pergi bersama Dayang Choi. Gongmin mengejarnya, Bu In!  Ia bicara ke Do Chi, Do Chi! dia..Ratuku!
Tapi Do Chi hanya tersenyum penuh arti pada Raja. Gongmin memandang Do Chi seperti Do Chi sudah gila. Ratuku sakit, dan kau tersenyum? Hahaha..he's so cute.


Dayang Choi mengantar Nogook ke kamarnya. Jang Bin memeriksa nadi Ratu. Lalu ia menoleh ke Dayang Choi sambil tersenyum.
Dayang Choi senang sekali, ia menepuk tangan dengan semangat. Ratu mengandung.


Jang Bin menghadap Gongmin, ia berkata Ratu menunjukkan tanda-tanda kehamilan. Selamat, Yang Mulia.
Ahn Do Chi tersenyum dan mengucapkan selamat. Gongmin syok tapi kelihatan bahagia. Jang Bin menambahkan, denyut nadi Ratu sedikit lemah, jadi Ratu harus sangat berhati-hati.

Gongmin mengerti dan tanya apa dia bisa menemui Ratunya. Jang Bin tersenyum dan mengiyakan.
Gongmin masuk ke kamar Ratu. Dayang Choi memberi selamat.
Gongmin menemui Nogook, Gongmin tampak cemas tapi kelihatan jelas ia sangat bahagia. Gongmin tanya apa Nogook baik-baik saja, kau tidak merasakan sakit?
Nogook tersenyum dan mengangguk, ia baik2 saja.

Gongmin menangis, Bagaimana aku bisa ...bagaimana aku bisa bertemu dengan orang seperti dirimu, Ratuku.


Gongmin mendekat dan perlahan memeluk Nogook.  Terima kasih..aku benar-benar berterima kasih padamu.

Nogook tersenyum dan membalas pelukan Gong Min.


Eun Soo terbangun dan mencari Young di sekeliling kamar, tapi Young tidak ada di situ. Eun Soo jalan keluar.


Choi Young ternyata mondar mandir diluar. Young diam sebentar dan mengamati ke satu arah. Lalu ia menoleh dan melihat Eun Soo. Eun Soo menyilangkan tangan dan tersenyum.
Eun Soo duduk. Young duduk di sampingnya. Young berkata, ia merasa akan ada yang menyerang malam ini. Eun Soo menguap.
Young memandangnya, tapi kau bisa masuk dan istirahat saja di dalam, kau tidak perlu cemas.


Eun Soo memandangi Young. Young heran, kenapa?

Eun Soo menunjuk ke arah jalan, itu jalan ke istana kan? Young diam saja. Eun Soo berkata, semalam sebelum tidur, ia juga melihat kalau Young selalu melihat ke arah jalan itu.
Young : Masuk dan tidur saja, kau jelas terlihat mengantuk.
Eun Soo : Kau mencemaskan Rajamu kan? Kalau begitu, begini saja..antar aku ke desa dimana pintu langit itu terbuka dan kembalilah. Aku tidak akan membebanimu.
Young : Aku tidak bisa kembali. Sebagai Woodalchi Daejang, aku juga akan mengusir Woodalchi seperti diriku.

Eun Soo : Woodalchi seperti apa?
Young : Jika seorang pejuang ragu-ragu menggunakan pedangnya, dia akan mati. Pejuang yang saat ini merasa ragu..tidak bisa menjaga Yang Mulia Raja.

Eun Soo tanya, sepanjang hidup Young, apa ada satu hari saja kau melakukan apa yang benar-benar kau inginkan dan bukannya mengikuti keinginan dan perintah orang lain?

Young : Kemarin dan..hari ini.


Eun Soo tersenyum. Tapi ketenangan mereka terganggu. Young merasakan kehadiran pembunuh. Young menarik Eun Soo masuk ke dalam rumah. Young berhasil menghindari sebuah pisau terbang.
Young membawa Eun Soo masuk, orang2 itu menginginkan darah kali ini, jadi kau harus tetap disini. Eun Soo mengangguk. Young menatap tajam Eun Soo, ia menghunus pedang lalu menendang pintu.


Kedua pembunuh itu sudah di depan pintu. Dua pria bertopi di penginapan kemarin. Young bertarung dengan mereka.


Eun Soo membuka jendela dan mengamati pertarungan itu. Ia lega saat melihat Young mengalahkan pembunuh itu.
Paginya, Deok Man dan Deol Bae makan di Suribang, sepertinya mereka ketagihan sup buatan Nenek Manbo. Pendekar pedang itu sekarang mengincar Deok Man haha dia suka dengan yang klimis sepertinya.


Nenek Manbo datang membawa makanan lagi dan berkata Deok Heung itu dan Utusan Yuan, mereka dipihak yang sama. Aku bisa mengatakan dimana Deok Heung tinggal sekarang.
Pendekar pedang : Deok Heung ada di Youngbinguan.
Ji Oh datang dan berkata, dia akan ke kediaman Jo Dong Man hari ini, kemarin dia ada di kediaman Man Jo.

Shi Weol datang, apa kalian tahu Yang Gak dari kediaman Bangsawan Deok Seong? Akhir2 ini dia membeli banyak sekali obat-obatan herbal.
Nenek Manbo tanya untuk apa obat2an itu. Shi Weol tidak tahu. Nenek kesal dan menendangnya (hee..jadi tahu sekarang darimana Young mendapatkan contoh tabiat.) Woodalchi dan anak2 Suribang lain ketawa geli. Sementara Nenek masih marah2 dengan Shi Weol, kalau cari informasi jangan setengah2.


Choong Suk melaporkan itu pada Raja Gongmin, kalau Deok Heung sekarang tinggal berpindah-pindah dan berusaha menggandeng banyak bangsawan.

Gongmin sadar, Pejabat Yuan itu sudah tahu sejak awal, kalau aku tidak memiliki stempel dan Eui Seon tidak disini.

Gongmin minta Do Chi memberikan apa saja yang dibutuhkan Suribang. Lalu menyuruh Choong Suk bertanya pada Suribang, bagaimana kondisi hubungan Ki Cheol dengan Deok Heung saat ini.

Seseorang menggunakan stempel Yuan yang pernah dipakai Sohn Yoo untuk membuat surat.


Sohn Yoo menemui Gongmin dan meminta Stempel serta Eui Seon. Sohn Yoo janji akan membujuk Yuan agar tidak mengganggu Goryeo jika Gongmin melakukan yang mereka minta.
Gongmin tanya kenapa harus melakukan taktik seperti ini, kau tetap datang untuk menyingkirkan Goryeo.

Sohn Yoo membenarkan, memang itu tujuannya datang ke Goryeo.
Gongmin menantang Sohn Yoo untuk melakukan rencananya tanpa harus melakukan macam2 taktik, aku akan melawan kalian dengan semua kekuatanku.

Sohn Yoo : Apakah Takhta itu akan menjadi Takhta Raja Goryeo atau Gubernur Administrasi, hanya ada dua calon pemimpin Goryeo. Satu yang duduk di depan saya, demi menjaga nama Goryeo berkata akan berperang. Dan yang satunya lagi, menempatkan keselamatannya sendiri diatas hal yang lain di dunia ini.


Gongmin mengerti, jadi kau sedang memilih diantara keduanya? Apa itu juga misi yang kau terima dari Yuan?
Lalu apa yang harus kulakukan untuk membuatmu senang? Apa aku harus menari untukmu?
Sohn Yoo mendekat dan mengingatkan Raja, ia hanya ingin stempel Yuan dan Eui Seon. Tapi dia tidak bisa menunggu lebih dari tiga hari. Sohn Yoo pergi.
Gongmin kelihatan marah sekali.


Sohn Yoo menyuruh pengawalnya/kusir kereta itu, untuk segera mencari Eui Seon dan menyingkirkan pria yang ada di dekatnya.
Meskipun kudengar ilmunya sangat tinggi, tapi karena ada wanita di dekatnya, ia tidak bisa menggunakan setengah dari kemampuannya. Orang sepertimu seharusnya bisa melakukannya tanpa masalah.
Ratu mendapatkan surat. Ia membacanya dan tampak terkejut.
Dayang Choi masuk dan Ratu menyembunyikan surat itu.
Choi Young dan Eun Soo melanjutkan perjalanan. Eun Soo jalan zig-zag di depan Young. Ia tidak mau selalu menerima pengajaran dari Young. Seperti berkuda atau menggunakan pisau. Eun Soo juga ingin mengajari Young sesuatu.
Young jalan menghindar, ia menolak dan jalan terus. Eun Soo menarik jubah Young, berhenti dulu.


Eun Soo ingin mengajarkan "mantra langit" yang dipakai di langit.
Eun Soo menepuk bahu Young, pertama, pelajari baik-baik dan Jendral kau harus menggunakannya dan ajarkan pada para Woodalchi dengan baik.
Young : Pendahuluannya terlalu panjang.


Eun Soo mengajarkan mengepalkan tangan, buat kepalan seperti ini. Tapi terlalu girly ..jadi Young tidak tertarik mengikutinya.
Eun Soo mengepalkan tangan : Aja!
Young diam saja. Eun Soo berkata, kalau kau merasa lelah dan tidak punya energi, dan mengantuk. Maka kau harus mengepalkan tangan, Aja! Ayo cobalah! Aja!


Young hanya memandangi Eun Soo lalu jalan pergi. Eun Soo menoleh, apa susahnya? Hanya dua suku kata. Aish..!


Eun Soo mengejar Young lagi, hei..Tuan Jendral. Tolong berhenti dulu. Eun Soo berkata di dunia Young, jika ingin membuat janji, maka kau berkata : Sebagai Pejuang Goryeo aku akan memberikan nyawaku sebagai jaminan untuk janjiku
Young tampak geli. Eun Soo mengajarkan Young membuat janji dengan mengaitkan kelingking. Lalu mengopinya (Eun Soo seperti melakukan scanning ke telapak Young haha).

Eun Soo : Kalau kau janji seperti itu, kau tidak perlu menjaminkan nyawamu.
Young : Aku mengerti.
Eun Soo mengajari satu hal lagi, High Five. Eun Soo memohon agar Young mengikutinya kali ini saja, lihat aku sudah memohon seperti ini..
Young mengangkat tangannya. Eun Soo berkata, kalau yang ini, tidak perlu kata2. Kau hanya perlu memberi dan menerima dari hati ke hati. Lalu Eun Soo tos dengan Young.
Eun Soo minta Young melakukannya dengan Raja juga.

Young hanya memandangi Eun Soo. Eun Soo tanya, apa yang kau pikirkan?
Young : Apa yang dipikirkan orang ini? (Apa pikiran Eun Soo)

Eun Soo mencoba tos lagi, tapi Young menggenggam tangan Eun Soo, lalu menariknya, jangan jalan dibelakangku tapi jalan di depanku agar aku bisa menjagamu dengan lebih baik.

Eun Soo ingin mengajari Young lagi, tapi Young menghentikannya, Sudah cukup.
Eun Soo : Sekali lagi..
Young : Sudah cukup.


Keduanya sampai desa dan melihat banyak pasukan. Eun Soo heran, apa mereka mencari kita. Young menjawab, bukan, mereka pasukan propinsi. Mereka pasti baru direkrut melihat seragam dan senjata baru mereka.
Eun Soo mengerti, Young pasti ingin tahu ada masalah apa. Eun Soo meminta Young mencari informasi, ia akan ke klinik obat herbal dekat situ.

Young tampak cemas, Kenapa? Apa kau merasa sakit?
Eun Soo : Tidak, aku hanya perlu cadangan obat herbal saja. Kau jemput aku disana, ok?


Eun Soo langsung lari ke dalam klinik. Eun Soo mendekati tabib, permisi saya membutuhkan obat. Tabib itu sedang memeriksa anak kecil, ia minta Eun Soo menunggu.
Eun Soo ikut melihat dan tahu, oh itu atopy, sejenis alergi.
Anak buah Sohn Yoo mengamati Eun Soo. Eun Soo menunjukkan luka racunnya pada tabib itu.


Choi Young mendekati antrian orang. Apa ada perekrutan tentara? Mereka membenarkan, katanya negara membutuhkan pria yang bisa jadi tentara. Mereka minta Young juga segera ikut (Ha!), Raja membebaskan para budak dan memberikan baju, makanan dan senjata. Mereka bangga karena akan menjadi tentara yang melindungi negara.


Choi Young mendekati seorang prajurit, ia tanya apa ada sesuatu di daerah perbatasan?
Prajurit itu berkata kalau Young mau melamar, kau antri saja disana.

Choi Young yang selama ini selalu didengar perkataannya jadi kesal, mana atasanmu? (wkk)
Prajurit : Apa?
Choi young : Mana atasanmu, kataku! (Boss marah)

Prajurit itu juga akan marah, kau ini siapa? Mau membuat keributan? 
Young tidak mau cari perkara. Ia melihat pembunuh mulai mengincar Eun Soo. Young jalan pergi. Young melihat beberapa pemanah. Ternyata masih banyak yang mengincar mereka.
Eun Soo menunjukkan lukanya. Tabib itu berkata ini racun serangga yang terbang. Tidak ada obatnya.
Eun Soo kesal, si brengsek itu. Awas nanti kalau ketemu lagi.

Tabib itu berkata ia bisa mengurangi rasa sakitnya dengan pengobatan akupuntur. Eun Soo senang, ia ingin belajar karena ia tidak ingin orang di dekatnya melihatnya kesakitan.
Tabib itu tertawa, karena kau cantik, maka aku akan mengajarimu.
Anak buah Sohn Yoo bertemu pembunuh yang mengincar  Eun Soo. Tapi Lee Bang membunuh pria itu dengan mudah.
Young lari ke arah klinik. Ia melihat Eun Soo duduk di depan klinik dan melambai ke arahnya.
Young melihat ke sekitar, tapi tidak menemukan pembunuh yang tadi. Eun Soo heran, ada apa?


Young membantu Eun Soo berdiri lalu menggandengnya pergi.
Young tersenyum pada Eun Soo. Keduanya jalan cepat.


Ratu membantu Raja berpakaian, tapi Gongmin minta Bu in-nya istirahat saja.
Nogook tersenyum. Gongmin heran, ada apa? Nogook hanya menjawab tidak apa-apa.

Gongmin akan pergi karena ada urusan dan akan segera kembali.
Nogook minta Gongmin menyelesaikan urusannya dengan tenang, ia akan ke kuil untuk berdoa.

Gongmin berkata akan segera menyusul ke kuil setelah urusannya selesai. Nogook geli dan berkata ia bisa sendiri. Gongmin merasa jika mereka berdoa berdua pasti akan lebih efektif.
Dayang Choi tampak geli. Gongmin ingin menyentuh perut Nogook, tapi menoleh ke dayang Choi yang pura2 tidak melihat. Gongmin tampak malu-malu. Ha.


Gongmin ternyata pergi menemui Ki Cheol. Ia dengar Ki Cheol tidak sehat. Ki Cheol berkata kalau ia sehat dan terkejut karena Raja bersedia pergi ke kediamannya.

Gongmin tahu Ki Cheol memiliki stempelnya, Karena kau yang membawa surat yang menyatakan Deok Heung sebagai pejabat pengganti Raja. Gongmin ingin Ki Cheol mengembalikan stempel itu.

Deok Heung mendengar kalau Raja menemui Ki Cheol. Deok Heung tahu, Raja pasti ingin meminta stempel itu kembali. Bangsawan Ja Woon tanya apa Ki Cheol akan menyerahkannya.
Deok Heung merasa Ki Cheol pasti menyerahkan stempel, karena Ki Cheol sudah mulai gila dan hanya konsentrasi pada hal lain.


Ki Cheol tanya jika ia memberikan stempel itu, apa balasannya. Gongmin janji akan melepaskan Ki Cheol dari tahanan rumah, katanya kau ingin pergi ke satu tempat.
Mengherankan, Ki Cheol langsung setuju dan memanggil Yang Gak untuk mengeluarkan stempel itu.

Gongmin heran, ia tidak percaya kalau Ki Cheol dengan mudah bersedia mengembalikan stempelnya.

Ki Cheol minta Raja tidak menertawakannya. Tidak ada yang tidak bisa dimiliki pelayan anda ini. Apapun yang saya inginkan, saya akan mendapatkannya. Kalau saya mau, saya bahkan bisa menjadi Raja. Raja Ki.
Gongmin tahu itu.


Ki Cheol menyentuh dadanya, tapi dalam satu sudut di hati saja, selalu ada lubang hitam yang tidak pernah bisa terpenuhi. Sampai saya bertemu dengan orang dari langit itu.
Dia berkata ada dunia lain selain dunia ini, itu surga atau neraka, saya tidak peduli. Saya harus pergi kesana.

Gongmin : Kalau kau pergi ke sana, apa lubang hitam dalam hatimu akan tertutupi?

Ki Cheol dengan pandangan penuh harapan : Bukankah begitu?
Gongmin sampai tertegun dan mulai sadar kalau Ki Cheol ini sudah setengah gila.
Deok Heung minum teh bersama Ja Woon. Deok Heung berkata orang-orang selalu menuntut banyak dariku, padahal yang kuinginkan hanyalah membaca buku. Tapi mereka tidak membiarkanku.
Ja woon tampak heran. Deok Heung berkata meskipun aku tidak ingin bertindak sejauh ini, orang-orang selalu mendesakku, jadi apa yang bisa kulakukan?
Ratu bersiap pergi ke kuil untuk berdoa. Dayang Choi membantunya bersiap dan berkata, hari ini anginnya sangat dingin, kenapa Yang Mulia tidak pergi di waktu lain saja?
Nogook berkata hatinya tidak akan bisa tenang dan ia ingin melakukan sesuatu. Dayang Choi mengerti dan akan mengantar Ratu, ia juga ingin Jang Bin ikut untuk berjaga-jaga. Tapi Ratu menolak, ia ingin pergi dalam rombongan kecil saja.


Ratu tiba di kuil dan masuk ke ruang doa. Dayang Choi meninggalkan Ratu sendiri dan membagi tugas untuk para Moogakshi, jangan biarkan orang tidak dikenal masuk. Mereka mengerti.
Dayang Choi semangat sekali, bayi Kerajaan ini, seorang Putri atau Pangeran ya..Yang Mulia Raja tampan dan Ratu cantik, bayi Yang Mulia itu pasti sangat manis. (Kebayang ..Dayang Choi pasti jingkrak2 kalau Young yang punya anak, Choi kecil yang lari-lari membawa pedang hahaha..)

Ratu menyelinap pergi ke sebuah ruangan. Dayang Choi kembali ke ruang dalam dan terkejut. Ratu menghilang! Dayang Choi panik, Ma Ma! Dayang Choi segera menyebar Moogakshi untuk mencari Ratu.


Ratu masuk ke satu ruangan. Nogook berseru, aku datang setelah menerima surat dari Utusan Yuan.
Nogook bicara dengan bahasa Yuan, Aku putri Raja Hui (Huizong/Ukhaantu Khan), Botap Shilri. Orang yang berkata memiliki surat dari ibuku, dimana kau?
Nogook akan keluar, tapi tiba-tiba semua pintu ditutup. Nogook dikurung.


Choi Young lari bersama Eun Soo. Mereka dikejar kelompok pemanah itu. Young minta Eun Soo lari lebih dulu.


Young melihat mereka tapi memutuskan menyusul Eun Soo. Young meminta Eun Soo menunggu sebentar diantara bebatuan, jangan membuat kekacauan.
Eun Soo : Aku bahkan tidak ingin membuat keributan.
Young memegang bahu Eun Soo, lalu mengangguk. Ia pergi.
Eun Soo berdiri dan rambutnya tersangkut pohon di dekat situ. Hiasan ikat kepala Eun Soo lepas dan menggelinding ke bawah batu. Eun Soo jongkok dan mencari hiasannya.
Eun Soo membongkar batu-batu itu dan mendapatkan hiasannya. Kejadian itu membuatnya ingat kejadian lain.


Eun Soo mencari lagi ke bawah batu itu dan dia menemukan tabung plastik itu. Seperti tabung film Kodak. Tabung itu sudah lumutan dan lama. Jaman Goryeo mana mungkin ada plastik, ya kan?


Eun Soo membuka tabung itu dan mengeluarkan kertas di dalamnya, kertas dari buku hariannya. Eun Soo membaca isinya.


Para pemanah membidik Choi Young. Tapi Young berhasil menghindarinya. Tiba-tiba Young menghilang dari pandangan mereka. Saat pemanah itu menoleh, Young sudah berdiri di belakangnya.
Young menghabisi pemanah2 itu. Lalu bergegas lari kembali ke Eun Soo.


Eun Soo bersandar di batu dan menyembunyikan tabung plastik itu saat melihat Young.
Young : Imja..ada apa?
Eun Soo diam saja, wajahnya pucat.

Young bingung, lihat aku, kau kenapa? Apa ada yang datang? Eun Soo menggeleng, tidak. Young heran, lalu kenapa wajahmu seperti itu?


Eun Soo minta Young memeluknya saja. Choi Young duduk di samping Eun Soo dan memeluk Eun Soo, ada apa?
Eun Soo diam saja, ia menoleh ke arah tempatnya menemukan tabung plastik.


Kita lihat, ada film hitam putih, Eun Soo mengenakan baju jaman kuno mencium tabung plastik itu sebelum menyimpannya di bawah batu.


Suara Eun Soo membaca isi suratnya :
"Kau mungkin adalah orang yang membaca surat yang tersembunyi disini. Jika kau membaca tulisan ini, itu artinya kau bersama orang itu sekarang. Aku ingat semuanya tentang hari itu...pandangan jujur orang itu saat ia melihatku...dadanya yang hangat. Ya, Eun Soo-ya, aku adalah dirimu di masa depan."
Eun Soo masa depan memandang ke arah Eun Soo saat ini yang berada dalam pelukan Young.


Eun Soo masa depan tampak sedih. Mungkin ia merindukan Young.


Faith [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18]
  Notes :
Eun Soo hitam putih ini adalah Eun Soo yang kembali ke th 2012 lalu karena satu hal, dia mungkin kembali lagi ke masa lalu dan memberi peringatan untuk dirinya sendiri. Eun Soo yang hitam putih itu adalah Eun Soo yang menyadari ada kesalahan dalam keputusannya, sehingga ia kembali untuk memperbaikinya.
Tapi intinya, Eun Soo hanya ingin melindungi Young. Sampai bersedia melakukan perjalanan lintas waktu berkali-kali.

Episode ini panjang sekali rasanya. Aku sebenarnya ingin bikin singkat saja biar cepat, tapi setiap scene, setiap kata rasanya berharga wkk..so I just want to grasp every Young and Eun Soo' moments because they're too precious.


Preview ep 20 .....^_^


Eun Soo is a Woodalchi now and she stays in Daejang's room ..wkk

BTS pictures :

20 comments:

  1. duch tambah penasaran aku sama tulisan2 eun soo yg lain-nya, apalagi kelanjutan dari halaman terakhir buku harian-ya.
    aku berharap ending-nya dibuat seperti drama aj, jgn sad ending poko'ee hehehehe
    well eun soo yg hitam putih adalah eun soo yg d'peluk choi young? atau apa......
    #bingung.com

    thanks so much much wat @admin_mbak_Tirza
    kalo mbak tirza gak nulisin sinops'y aku bakaln penasaran bangett, nunggu ampe faith tayang d'indosiar gak tw kapan!
    makasih banget y...
    terus SEMANGAT wat nulis eps selanjutnya ampe eps terakhir!
    keep smile!

    aku bakaln terus UPDATE page'y mbak tirza wat eps selanjut'ya soooo jgn menyerah yach_

    ReplyDelete
  2. mba tirza...ayo..lanjut eps 20nya...walaupun udah nonton di dramacrazy, tp blm lengkap klo blm baca sinopsisnya... sama halnya kayak dong yi... aku ampe lebih dari 3x baca sinopsisnya di sini...hahahhaha....bahasanya ngena banget.... mudah2an happy ending ya... ampe ga bisa berkata2 ni klo mba tirza udah ngulik satu drama terutama yg ada sejarahnya....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Idem. Habis nonton juga, pasti ttp baca sinopnya mbak Tirza. Addicted.

      Delete
  3. tirza, yang dipegang choi young waktu ubah model rambut itu bukan cermin kayanya, tapi ikat kepala yang diikat2 waktu jadi woodalchi, dia mengenang waktu jd orangnya raja, bukan bercermin, bener ga ya, hehe, soalnya kalo cermin ga mungkin

    ReplyDelete
  4. thank Ka Tirza buat translate-nya.

    ReplyDelete
  5. penasaraaaaannnnnnnnnnnnnnnnn...............

    ReplyDelete
  6. tengkyu mbak tirza...
    terus terang aq kurang suka sm choi young d episode ini, krn dia telihat skl. terbelahlemah scr emosi... mngkn krn fikiranny terbelah kali y n dia sulit mnentukn ppilihn....
    itu pamanny raja gongmin bener2 deh...
    aq bingung d mbak tirza...itu Uen Soo d masa depan maksdny pas zaman Jeoseon gitu y...lallu s Eun Soo brp kli y mlakukn time traveler....brarti ada distori sejarah yg mpengaruhi reinkarnasi y.... hedeh...hedeh....

    ReplyDelete
  7. ini sampai epi berapa yah....................

    ReplyDelete
  8. new hair cut?? I smell 21st century nih young., hhahhaah mungkinkahhhh??? semangat terus mba tirza., makasih sinopsisnya

    ReplyDelete
  9. gak sabar nunggu episode 20-end ny...
    ayo d kebut mbak tirza..
    wkwkwkwkwk...

    ReplyDelete
  10. wahh bener² deh episode 19 ne ribet bgt ngertiin nya :( mana surat²an lg, mana ratu terjebak lg, ato jgn² jebakan ratu ada kaitan nya dgn Kicheol.mana mugkn dia melepaskan stempel bgtu sj -_-' ribetttt...tunggu sinop 20 biar jelas :D wkwkkw...
    *buat mba tirza cahyoo trus yah gemes deh ma tulisan nya :p hhhaa..

    ReplyDelete
  11. suka banget pas adegan di penginapan..pas eunsoo ngeliat selebaran wantedny..
    itu mimikny..ga nahan..
    orang lagi serius krna ad yg mencari mereka..si eun soo malah sibuk merhatiin gambarny mirip apa ga???
    wkwkwk...ga tw situasi nih orang..haha...

    oia..kykny pas bagian ini.."Eun Soo membongkar batu-batu itu dan mendapatkan hiasannya. Kejadian itu membuatnya ingat kejadian lain."
    kykny bukan kejadian deh..lebih tepatny pas dia nyari2..dia ngerasa ada sesuatu yang ga seharusny ad..mkny dipastiin lagi..
    kan yg naro tmpt film itu kan eunsoo masa depan..ga mungkin donk dia bisa inget..ya ga...??

    ga sabar buat lanjutany..ngeliat epi 20 kykny klo mereka tetep lanjut ke heaven door n ga balik..mungkin eunsoo di abad 21 sempet baca buku ttg sejarah gongmin yg berubah..ratuny meninggal trus rajany shock gtu..n akhirny si young ngerasa bersalah..jadiny ada sesuatu yg terjadi gtu sama young..
    n akhirny eun soo mutusin buat balik..tapi sayangny bukan balik ke jaman young tapi balik ke jaman 100th sebelum young..makany dia bikin surat buat dirinya sendiri..

    ReplyDelete
  12. Setuju sama Tirza ... every scene between Young and Eun Soo is precious
    Lanjuuuuttt Tirza

    ReplyDelete
  13. duuuh... bingung banget knp eun soo-ny ada dua ya mbak,mksdnya dia bolak-balik gitu ya... jadi makin penasaran. thanks mbak mudah2an masih semangat nulis sinopnya!

    ReplyDelete
  14. Bingung bcaY pa lgi nontonY eun soo msa depan eun soo msa lalu sbenrY eun soo tu brpa org sie? Pi seneng liat choi young ma eun soo bersama(^_^) thanx sinopsisY mba tirza (^_-)

    ReplyDelete
  15. @Ququdz, Eun Soo itu ada satu orang, cuma dia sepertinya melakukan banyak perjalanan lintas waktu. Eun Soo sendiri suka lupa, itulah mengapa Eun Soo yang ingat segera meninggalkan surat2 untuk Eun Soo yang datang berikutnya.

    Aku juga pusing sebenarnya Eun Soo ini sudah berapa kali melakukan lintas waktu.
    Intinya, Eun Soo th 1351 pernah melakukan kesalahan, ia mungkin kembali ke th 2012, lalu sadar kalau sejarah berubah. Eun Soo cepat2 mencari pintu waktu lagi dan mendarat di waktu yg lain sekitar 100 th sebelum 1351.

    Eun Soo cepat2 menulis semua yang ia ingat dan berharap 100 th lagi, kalau Eun Soo berikutnya lewat tempat itu, Eun Soo yang itu akan ingat dan mengambil keputusan yang benar meskipun Eun Soo bisa kehilangan nyawanya. Intinya mungkin gitu.

    Mungkin endingnya, Eun Soo 100 th lalu itu bisa kembali ke th 2012 lagi dan lega kalau sejarah tidak berubah dan Young tetap jadi Jend Besar. Mungkin akan ketemu Young modern di cafe Gangnam hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo eun soo yg 100th lalu tu kembali ke th 2012 trus eun so yg skrg bersma choi young gmna? Pa tetep tinggal di goryoe? Drama ni membingungkn pi tetep buat pensran ma kelanjutnY (^_^) thanx sblumY taz penjelsanY mba tirza

      Delete
  16. setuju tirza, kalo eun soo harus balik lagi ke masa depan, ketemu Young modern yaa... hahahaha
    atau ga usah balik aja eun soo nya, jadi istrinya Choi Young, nanti anaknya nikah sama calon raja ya? betul ga? paksain aja lah, namanya juga cerita, yang penting ga merubah sejarah. wkwkwk

    ReplyDelete
  17. Serius deh, dulunya benci banget ma Min Hoo di BBF, terus mendadak cintrong gara2 jadi Yong Sun di City Hunter. N sekarang di drama ini I want to says, ILOVE U...Hhahahaaha, semoga sering2 aja dapet peran kayak gini.Cocok soalnya sama tampang angkuh tapi nggemesinya Min Hoo

    ReplyDelete