Kapten Tim SWAT mendekati Young Joo, anda tidak apa-apa? Young Joo berkata ia baik2 saja. Kapten Tim SWAT memerintah anak buahnya mengejar City Hunter.
Jaksa Kim teriak marah pada Jang. Ia pergi mengejar.
Diluar kantor Kejaksaan, ada mobil yang mengalami kecelakaan. Itu mengalihkan perhatian orang. Jaksa Kim tidak menemukan tanda2 Chun Jae Man. Ia sadar ada orang di dalam Kejaksaan yang membantu Chun Jae Man.
Jaksa Kim minta Jang Pil Jae mengeluarkan surat perintah penahanan untuk Chun Jae Man dan memeriksa rute pelarian, minta bantuan polisi untuk memeriksa lokasi persembunyiannya.
Yoon Sung pulang dan memanggil Shik Joon.
Shik Joon mulai merancang pelarian, kita keluar negeri saja, lewat laut. Aku akan bawa ibumu, kita ketemu di Busan. Ponselku..dimana ponselku?
Yoon Sung berkata kalau Jaksa Kim melepaskannya.
Shik Joon : Apa? Dia melepaskanmu? Dia melihat wajahmu dan membiarkanmu pergi? Benarkah? Benarkah? Benarkah?
Nana kelihatan gelisah.
Nana : Dia akan kembali, itu pasti.
Yoon Sung : Aku pasti akan kembali hidup-hidup.
Jaksa Kim : Tidak ada yang bisa saya katakan.
Kepala Bagiannya kesal : Ini jelas akan mempermalukan reputasi Kantor Kejaksaan, dasar brengsek! Tidak cukup dengan City Hunter menangkapnya, tapi kau bahkan membiarkannya lepas.
Jaksa Kim minta maaf, ia pasti akan menangkap Chun Jae Man kembali.
Boss : Tentu saja kau harus melakukan itu! Karakterku terlalu buruk sehingga tidak bisa jadi Pengacara. Kau juga sama, lupakan, lupakan.
Kau harus tahu kalau ia bebas akan semakin sulit menangkapnya. Bagaimanapun, tangkap dia sebelum City Hunter.
Jaksa Kim mengerti dan akan pergi. Bossnya tanya sekali lagi, apa kau tidak melihat wajah City Hunter? Kalian berdiri sangat dekat.
Boss marah, bagaimana bisa ia mengambilnya? Jadi, dimana senjatamu?
Jaksa Kim : Disekitar situ, tapi tidak ada sidik jarinya.
Boss : Aku mengerti, kau boleh pergi.
Jaksa Kim keluar dan Boss teriak kesal.
Jaksa Kim : Kenapa aku melepaskanmu? Jika aku sebagai anak Direktur Kim Jong Shik, Kim Young Joo maka ..Lee Yoon Sung kau akan diperlakukan sebagai tersangka utama dan akan segera ditahan.
Tapi aku sudah memikirkannya. Hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh hukum, City Hunter telah berhasil melakukannya. Aku tidak punya hak untuk menangkapmu. Karena kau, hukum menang.
Yoon Sung ketawa, Ya ini memang gaya Kim Young Joo. Taat peraturan dan membosankan. Kim Young Joo, jika kau menghadapi situasi yang sama lagi, jangan terlalu sentimentil. Lakukan apa yang seharusnya dilakukan Jaksa.
Young Joo : Bagaimana denganmu, kenapa kau tidak membunuhku?
Yoon Sung : Alasannya sama dengan alasanmu. Kita harus kerja lembur lagi.
Jaksa Kim tanya apa Yoon Sung menemukan dokumen rahasia Chun Jae Man. Yoon Sung berkata itu bukan urusan Young Joo.
Young Joo ingin tahu apa yang terjadi th 1983. Yoon Sung memintanya mencari tahu sendiri, Chun Jae Man dan dokumen rahasianya. Kau pasti akan sibuk, Kim Young Joo.
Yoon Sung pergi.
Yoon Sung memujinya, Presdir Chun, kau lumayan hebat. Sepertinya kau ada di tempat yang ramai.
Chun kesal dan berkata Yoon Sung sudah menyia-nyiakan tawarannya. Ia menutup telpnya.
Du Shik berkata kalau Chun menyembunyikannya di tempat rahasia, ia tidak tahu lokasinya tapi pasti belum dihancurkan. (Sekarang Du Shik berubah haluan, mungkin karena di-doktrin Shik Joon.)
Yoon Sung ingin tahu dimana tempat persembunyian Chun Jae Man. Du Shik berkata kalau ia tahu Chun Jae Man pasti akan mencoba bangkit kembali, ia memperkirakan masih ada beberapa orang seperti dirinya yang mau bekerja untuk Chun Jae Man.
Chun Jae Man selalu menyuap orang dengan uang tunai.
Du Shik akan mengatakannya dengan syarat Yoon Sung harus menyingkirkan Chun Jae Man. Yoon Sung janji. (meskipun konteks menyingkirkan antara dua orang ini mungkin berbeda.)
Du Shik ingin menemukan wanita yang dijadikan kartu as Chun Jae Man. Dia pasti akan mencari wanita itu, setelah bertemu Presiden ..kami diperintah untuk mencari wanita itu.
Yoon Sung : Siapa wanita itu?
Du Shik : Wanita yang membuka warung makanan kecil, karena dia meninggalkan negara ini, dia menghilang. Namanya adalah..Lee Kyung Hee.
Yoon Sung sangat terkejut, Lee..Kyung Hee?
Jaksa Kim tidak peduli, meskipun harus begadang sepanjang malam, ia harus menyelesaikan semua ini.
Jang Pil Jae menunjukkan satu dokumen, dia menemukan dokumen itu di villa Chun Jae Man di Jae Dong. Dokumen ini disimpan dengan sangat rapat, kukira isinya hal penting, tapi isinya cuma ini.
Jaksa Kim menerima dokumen itu, judulnya Sunflower.
Presiden : Akhir2 ini, masyarakat tanpa uang, pendidikan dan koneksi akan sulit bertahan.
Nana : Tapi jika UU sekolah swasta dikeluarkan, mahasiswa yang mengandalkan diri sendiri akan sangat terbantu.
Nana mengaku ia memilih Presiden Choi 4 th lalu karena pandangannya tentang hukum sekolah swasta ini. Saya percaya pada anda dan saya memilih anda.
Nana : Semangat, Pak Presiden.
Presiden : Terima kasih. Aku harus mengambil foto lukisanku dan memasukkannya ke blog, setelah pensiun aku bisa memulai eksibisi seni atau sesuatu seperti itu.
Presiden mendapat telp dari Chun Jae Man. Ia minta Nana pergi dulu.
Chun Jae Man mengancam Presiden dengan Lee Kyung Hee. Kau masih mengingatnya kan? Wanita yang melahirkan anak lelakimu 28 th lalu.
Chun melanjutkan, jika negeri ini mengetahui masa lalu Presiden. Memiliki anak dengan wanita penghibur, bagaimana tanggapan masyarakat?
Kau seharusnya takut, ya kan?
Chun hanya ingin satu hal, kirim aku keluar negeri.
Presiden termangu, ia mulai mengingat saat Kyung Hee berkata kalau Jin Pyo membawa lari bayinya, saat Jin Pyo berkata akan mengirim 'hadiah' untuknya.
Presiden mengeluarkan sapu tangan yang sama dengan milik Nana, bahkan setelah melihat ini, apa kau tidak bisa mengatakannya?
Kyung Hee mengerti. Yoon Sung ingin bicara, tapi Kyung Hee batuk-batuk.
Yoon Sung memberikan sapu tangannya. Kyung Hee senang Yoon Sung membawanya, ia memberikan ini hanya untuk orang2 yang ia sukai.
Yoon Sung : Apa ayah juga memilikinya?
Kyung hee berkata, andai saja ayah Yoon Sung masih hidup, pasti sangat bagus.
Wanita itu akhirnya buka mulut, hidup Kyung Hee sangat berat. Ada yang bilang kalau dia sudah mengandung anak pria lain sebelum menikah. Mereka bilang kalau suaminya tahu semuanya dan tetap menerimanya.
Yoon Sung tertegun : Dia hamil anak pria lain?
Nana mengatakan kalau Presiden juga memiliki sapu tangan bersulam yang mirip kepunyaan mereka. Aku tidak mengatakan apapun karena dilarang oleh Bibi. Tapi Presiden mencarinya, katanya dia berhutang besar pada Bibi. Kukira kau harus tahu ini. Kau mendengarku?
Nana : Tidak, tentu saja aku berkata tidak tahu. Tapi hatiku merasa tidak tenang.
Yoon Sung membenarkannya, kau sudah benar, tolong jangan katakan padanya.
Nana heran, tidak ada yang terjadi kan? Suaramu terdengar aneh. Yoon Sung menghiburnya, tidak apa-apa, nanti kutelp lagi.
Yoon Sung menggenggam tangan ibunya dan mengajaknya duduk.
Yoon Sung : Ibu, aku tidak akan menyalahkanmu. Tapi..aku merasa kasihan pada ibu. Aku minta maaf..aku sudah tahu.
Kyung Hee : Apa maksudmu?
Apakah orang itu..benar2 adalah ayah kandungku?
Kyung Hee gemetar, aku minta maaf. Aku tidak mengatakannya padamu sejak awal.
Yoon Sung ingin tahu apa Presiden membuang mereka. Kyung hee berkata Presiden tidak tahu soal kehamilan dan kelahiran Yoon Sung.
Saat aku hamil dirimu, dia sudah menikah. Presdir Chun Jae Man tahu aku mengandung anaknya, dia berkata kalau aku akan menghancurkan masa depan Choi. Chun mengancamku. Saat itu, orang yang menyelamatkan kita adalah Park Mu Yeol. (Untung Mu Yeol sempat menggendong bayi Yoon Sung sebentar, kasihan sekali Mu Yeol ini. Paling baik dan paling keren diantara tiga pria ini, tapi kenapa justru mati duluan.)
Yoon Sung menarik Kyung Hee dan memeluknya dengan lembut, kenapa aku harus kecewa? Aku tidak akan menyalahkan ibu ataupun kecewa pada ibu. Aku sudah bersyukur kalau ibu hidup.
Kyung hee : Jin Pyo?
Kyung Hee mengangguk. Yoon Sung syok, dia tahu? Ini yang menjadi masalah untuk Yoon Sung, Jin Pyo sengaja melakukan ini padanya.
Yoon Sung mendatangi Jin Pyo, kenapa? Kenapa kau harus melakukan ini? Kenapa kau membesarkanku, berbohong dan berkata aku adalah anak orang lain? Jelas-jelas aku ini anak Choi Eung Chan.
Yoon Sung : Aku akan memastikannya. Dan juga, kau menghancurkan hidupku. Aku akan membuatmu membayarnya.
Yoon Sung pergi. Yoon Sung tidak percaya, apa Jin Pyo pernah benar2 menyayanginya.
Jin Pyo hanya menghela nafas sambil menggenggam kalung peluru Mu Yeol.
Young Joo hanya ingin tahu yang sebenarnya, waktu itu saat Lee Yoon Sung tertembak, bukankah kau menolongnya?
Soo Hee mengalihkan pembicaraan dan berkata ia meninggalkan jaket di apartemen Young Joo.
Young Joo mengatakan masa lalu Yoon Sung, Lee Yoon Sung menggunakan nama Poo Chai saat masih di Segitiga Emas. Dia mendapatkan identitas baru dan datang ke Korea Selatan, hanya untuk kejadian yang terjadi th 1983. Sekarang ia menyelesaikan rencananya satu per satu.
Soo Hee menyesalkan peristiwa yang menimpa ayah Young Joo.
Soo Hee tersenyum dan berkata ia suka dengan Kim Young Joo yang seperti sekarang, dulu saat aku meninggalkanmu, kau adalah pria yang terlalu sempurna tapi hari ini..aku benar2 ingin ada disisimu. Keadaan Lee Yoon Sung mirip denganmu, orang itu juga tampaknya sangat kesepian.
Bagaimana dia bisa bertahan dengan punggung penuh bekas luka seperti itu? Dia mencabut peluru di badannya sendiri, kelihatannya sangat menyedihkan. Seperti anjing kecil di pinggir jalan, kau pasti tahu kalau aku tidak akan bisa menolaknya. Young Joo..bukankah kau dan dia sama?
Soo hee menunjuk vas bunga matahari di mejanya, bunga matahari ini cantik sekali kan? Aku membelinya, bagaimana? Rasanya kita selalu melihat Namsan, ya kan?
Jaksa Kim justru teringat hal lain. Sunflower..
Jaksa Kim mulai mendapatkan relasinya.
Yoon Sung dapat sms dari Jaksa Kim.
Yoon Sung menyindirnya, sejak kapan kau minta ijin sebelum menembakkan pertanyaanmu?
Jika semua ketidak-adilan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan dendammu, Lee Yoon Sung, apa kau masih akan mengoreksinya?
Aku hanya ingin tahu, jika ini tidak untuk balas dendam, apa Lee Yoon Sung akan tetap menjadi City Hunter? Aku hanya ingin tahu, makanya aku tanya.
Jaksa Kim tersenyum : Kau benar2 pantas jadi Lee Yoon Sung.
Jaksa Kim langsung pada masalahnya, ada hal yang ingin kuketahui. Kata Lee Yoon Sung, ia tidak menyesal menjadi City Hunter. Dia tidak bisa melihat orang2 yang terluka dan menderita. Jawabannya membuatku puas.
Menculik bayi yang baru lahir, melatihnya menjadi seorang pembunuh, aku bisa memaafkan dendam Lee Yoon Sung. Tapi aku tidak bisa memaafkan balas dendam berdarahmu yang penuh nafsu membunuh.
Jin Pyo : Kenapa aku harus memohon pengampunanmu?
Itu yang benar2 ingin kuketahui.
Jin Pyo marah, kalau kau ingin tahu tanya saja pada ayahmu! Apa yang dilakukannya sampai membuatku merasa seperti ini? Aku mengambil dan membesarkan Lee Yoon sung. Semua ada dalam dokumen rahasia yang kau cari itu.
Jaksa Kim berkata apapun kejahatan ayahnya, harus diajukan ke pengadilan.
Jin Pyo : Membawa penjahat ke pengadilan, itu yang seharusnya dilakukan Jaksa. Tapi sebenarnya, 20 nyawa diambil oleh negara mereka sendiri. Dan negara menghapus semua jejaknya diam-diam.
Dendamku adalah melawan negara yang menyembunyikan kebenaran, apa kau pikir hanya pembalasan berdarah saja? Negara yang kupercayai dan kulindungi sampai mati, bagaimana bisa mengambil nyawa 20 orang dengan kejam, lalu menyembunyikan keberadaan mereka dan bahkan menyembunyikan kebenarannya? Aku ingin kebenaran.
Jin Pyo menyuruh Jaksa Kim pergi dan mencari tahu kejahatan apa saja yang melibatkan orang2 itu.
Jaksa Kim berjanji akan mencari tahu, juga kesalahan Jin Pyo, aku akan menuntutmu sesuai hukum. Jin Pyo siap, dia selalu ada di rumah.
Jin Pyo : Aku takut kau harus menuntut negara ini.
Jaksa Kim : Jika pemerintah juga melakukan kejahatan, maka negara harus menghadapi konsekuensinya. Tentu saja, ayahku juga. Kuharap kita akan segera bertemu, sebagai Jaksa dan tersangka. Sampai jumpa di pengadilan.
(What a Prosecutor, he's really believe in law, isn't he?)
Shik Joon masuk, ia mencemaskan Yoon sung yang tidak makan sepanjang hari. Shik Joon juga bingung apa yang harus ia lakukan dengan Du shik. Kalau mau dilepas, dia sudah melihat wajah Yoon sung.
Shik Joon tanya apa yang harus ia lakukan pada Du Shik.
Yoon Sung sedang banyak pikiran, dan Shik Joon membuatnya pusing. Shik Joon ketakutan, ia seperti hampir menangis.
Shik Joon hanya mencemaskan Yoon Sung. Yoon Sung menghela nafas dan minta maaf, mungkin ia sedang stres. Shik Joon hanya minta Yoon Sung makan sesuatu sebelum kerja lagi.
Chun Jae Man : Aku, Chun Jae Man tidak akan mati sendirian. Mereka dengan keinginan kuat atau mereka yang memiliki kekuasaan yang akan bertahan? Kita bersaing.
Soo Hee jelas tidak akan menyerahkannya, mereka mengancam akan membunuh Soo Hee.
Tapi preman2 itu hanya mendengus dan memukul Soo Hee. Ia mengambil dokumen di tangan Soo hee dan memerintah anak buahnya untuk membunuh Soo hee.
Jaksa Kim mencari Soo Hee, ia membuka setiap ruangan di apartemennya, tapi tidak menemukan Soo Hee.
Jaksa Kim panik, ia membuka gudang dan menemukan Soo Hee yang pingsan dalam kondisi terikat. Tapi untungnya masih hidup.
Jaksa Kim segera membuka ikatan Soo Hee, kau tidak apa-apa? Soo hee sadar dan berkata kalau dokumen itu dirampas oleh preman. Soo hee minta Young Joo mengejar mereka.
Young Joo berkata sejak mereka masih menikah, Soo Hee selalu begitu. Berkata tidak apa-apa dan menyuruhku kerja.
Itu pesonamu.
Young Joo minta maaf. Soo hee tanya jika ia memberi kesempatan sekali lagi pada Young Joo, apa kali ini Young Joo akan melakukan yang terbaik? Soo hee ingin sekali kembali bersama Young Joo lagi.
Denganmu yang menjagaku, aku merasa sangat bahagia. Aku juga ingin melihatmu mengenakan kemeja yang sudah diseterika saat pergi kerja.
Young Joo tertegun mendengarnya.
Chun Jae Man kesal dan sms Lee Jin Pyo.
Jin Pyo mendapat sms, jika kau ingin dokumen rahasia itu, datanglah ke pembuangan mobil Seoul. Chun Jae Man.
Jin Pyo mendengus, ia justru mengirim sms itu ke Jaksa Kim Young Joo. Jaksa Kim menerimanya saat masih di RS.
Young Joo tampak bersalah, Soo Hee.
Soo hee menenangkannya, jangan cemas, ini RS. Sebelum kau kembali, aku akan mendapatkan perawatan infus dan akan tidur sebentar.
Soo hee tersenyum, selama kau tidak melanggar perjanjian ini, Young Joo.
Young Joo juga tersenyum, kita bicara setelah aku kembali. Aku akan segera kembali.
Nana heran dan tanya sebenarnya apa yang terjadi, kenapa Presiden juga memiliki sapu tangan seperti miliknya dan kenapa Presiden mencari Kyung Hee.
Nana : Ajumeonni, aku berpikir apa spekulasiku benar atau tidak. Apa kau bisa mengatakannya padaku?
Chun Jae Man muncul bersama anak buahnya, aku memanggil Steve Lee datang, tapi dia tidak datang. Kim Young Joo mengapa kau disini?
Apa kau mencari dokumen rahasia itu? Benar2 pria yang gigih.
Chun : Apa yang harus kulakukan? Itu akan lenyap bersama dengan mobil bekas. Kau tidak bisa mendapatkannya. Aku membutuhkannya jadi aku mengambilnya kembali.
Jaksa Kim kesal dan ia jalan keluar, ingin mencari dokumen itu. Chun Jae Man memerintah anak buahnya menangkap Young Joo.
Lalu mereka mendengar keributan. Chun sadar, itu City Hunter.
Young Joo : Jangan berpikir untuk melangkahkan kaki keluar dari sini. Siapa yang ingin mati duluan, ayo maju!
Mereka langsung mengeroyok Young Joo.
Yoon sung nekad masuk ke dalam mobil mencari dokumennya.
Chun berkata ia akan lari lewat laut, dan kapalnya sudah menunggu. Apa kau masih bisa menangkapku dalam kondisi seperti ini?
Aku..Penuntut Umum Seoul Kim Young Joo dengan ini menahanmu, ...Chun Jae Man.
Maksimum hukumannya 22 tahun dan 6 bulan
Young Joo terjatuh ke lantai.
Young Joo sadar dan yang pertama ditanyakan adalah dokumen itu, kau sudah menemukannya?
Yoon Sung : Ya, aku menemukannya.
Young Joo : Kau harus menggunakan dokumen rahasia itu untuk mengungkapkan semuanya pada masyarakat.
Yoon Sung : Jangan bicara apapun, kau masih dalam bahaya.
Young Joo menggunakan nafas2 terakhirnya, Chun Jae Man sedang menuju pelabuhan Hwa Cheon. Cepat dan tangkap dia. Aku...tidak bisa pergi sekarang.
Yoon Sung : Kim Young Joo.
Young Joo : Kau harus menangkapnya.
Kim Young Joo menghembuskan nafas terakhirnya.
CH [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16],
[17], [18]
Kim Young Joo tribute
No comments:
Post a Comment