Nana menembak dan mengenai punggung kanan Yoon Sung.
Jatuh bergulingan di aspal dan bergegas masuk ke mobilnya. Lalu pergi.
Seo tiba2 sadar. Ny Seo memanggil suaminya, sayang, sayang...kau dapat mendengarku?
Ny. Seo ingin suaminya segera ke RS tapi Seo Yong Hak menolak. Siapa yang mengijinkan menunda nominasi? Aku tidak apa-apa.
Anak buahnya juga melarang, tapi Seo berkeras. Aku akan tetap pidato.
Seo Yong Hak melihat Jaksa Kim di ruangan itu dan marah. Jaksa Kim, jangan hanya berpikir untuk menangkapku.
Tangkap mereka yang ingin menyerangku dan mereka yang akan menculikku! Dasar bodoh!
Apa aku sudah gila karena ingin jadi Presiden? Tidak. Hari ini, masih ada banyak masalah dalam sistem pertahanan kita.
Percayalah pada mereka yang peduli pada kesejahteraan rakyat. Pertahanan militer kita dipertaruhkan. Jika Seo Yong Hak tidak disini...keamanan negeri ini akan dalam bahaya, saudara-saudara!
Semua bersorak mengelu-elukan : Seo Yong Hak! Seo Yong Hak!
Jin Pyo tidak tahan dan keluar dengan marah.
Sang Gook : Dia pasti terluka parah saat mencoba lari.
Jin Pyo menghela nafas.
Jaksa Kim melihat darah di tepi tembok dan minta diperiksa golongannya.
Jang berkata orang itu pasti tertembak, karena tidak ditemukan peluru.
Yeong Joo mengerti dan minta Jang memeriksa DNA yang cocok dengan darah itu. Cek semua CCTV yang jadi jalan melarikan diri.
Jang : Apa mungkin ini Steve Lee?
Yeong Joo : Tidak, tidak ada saksi yang mengatakan kalau kakinya kaku.
Jang berkata kalau tali yang digunakan bukan tali biasa. Yeong Joo minta Jang menyelidiki hal itu juga.
Yoon Sung mengernyit menahan sakit.
Ia mengenakan bajunya lagi.
Soo hee bisa merasakan ada orang di belakangnya. Ia menoleh dan syok saat melihat Yoon Sung berdiri di sudut dengan wajah pucat.
Soo Hee kaget : Yoon Sung!
Yoon Sung : Hutang budimu padaku...apa aku bisa memintanya hari ini?
Soo Hee membersihkan sofa, ia menyadari kaca jendelanya pecah. Lalu melihat mobil polisi patroli.
Yoon Sung : Tidak apa-apa. Dosisnya berbeda, tapi tetap sama saja dengan manusia. Jahitannya lumayan, jika menimbulkan bekas, aku akan mengatakan pada semua orang kalau kau adalah dokter yang payah.
Soo Hee tersenyum. Kau sepertinya baik-baik saja. Coba, apa kau demam? Soo Hee mengecek dahi Yoon Sung.
Soo Hee lega, bagus..sepertinya tidak serius.
Soo Hee : Apa? tentang luka itu?
Yoon Sung : Kenapa aku tidak pergi ke RS tapi justru sembunyi di klinik dokter hewan.
Soo Hee berkata ia yakin Yoon Sung punya alasan. Soo Hee pernah merawat anjing yang ditembak senapan angin dan lukanya mirip dengan luka Yoon Sung.
Soo Hee menyalakan TV dan minta Yoon Sung santai. Tapi di TV justru terlihat Seo Yong Hak yang dielukan oleh banyak orang.
Soo Hee mulai mengerti apa yang terjadi dan mematikan TV. Ia berkata polisi sepertinya sibuk dan minta Yoon Sung tinggal saja di kliniknya.
Jin Pyo marah, kau seharusnya membunuh petugas keamanan itu.
Yoon Sung minta maaf.
Yoon Sung : Tidak serius, hanya tergores (what?)
Jin Pyo : Segera kesini.
Yoon Sung : Ya.
Wanita itu Kim Nana. Keduanya saling mengarahkan senjata.
Yoon Sung menembak Nana, keduanya saling tembak dan terkapar berlumuran darah.
Nana : Ya, kau seorang pria. Dan bukan sembarang pria, pria yang sibuk setiap malam.
Yoon Sung : Pria yang berbahaya.
Soo Hee minta Yoon Sung pergi kerja. Ia memberikan baju milik Yeong Joo.
Yoon Sung tampak heran. Soo Hee berkata kalau Jaksa Kim adalah mantan suaminya. Kau sepertinya punya ukuran sama, jadi aku bawa ini.
Yoon Sung : Terima kasih.
Soo Hee menemukan bekas luka lain di punggung Yoon Sung dan berkata luka2 ini pasti menyakitkan.
Yoon sung tidak menjawab dan segera memakai bajunya.
Soo Hee minta Yoon Sung minum obat 30 menit setelah makan. Soo Hee berkata ia tidak memberikan klaim asuransi. (Jadi Yoon Sung harus bayar)
Yoon sung : Apa?
Soo Hee mengacungkan tangannya, 50 ribu Won.
Yoon Sung geli. Soo Hee berkata Yoon Sung bisa mentraktirnya makan.
Nana minta maaf dan segera pergi.
Yoon Sung melihat Nana, ia mengejarnya, Kim Nana.
Yoon Sung menahan sakit dan bangkit, kita bicara. Nana menolaknya.
Yoon Sung : Apa kau melakukan kesalahan? Kenapa kau lari?
Nana berkata ia buru2, tidak lari.
Nana berkata kalau perkataan Yoon Sung sudah kuno. Ia kesal karena Yoon Sung pamer kemesraan di pagi hari.
Nana : Kau ingin orang salah paham dan berasumsi di belakang punggungmu? tentang kau dan kak Soo Hee? Aku juga tidak yakin apa itu salah paham atau kenyataan.
Nana minta maaf, memang seharusnya ia tidak mencemaskan Yoon Sung. Nana hanya takut orang melihat Yoon Sung tidak pulang. Ia membawakan baju ganti untuk Yoon Sung (kaya Kae In aja haha..)
Yoon Sung sebenarnya merasa tidak enak, tapi berkata kalau Nana tidak punya selera dalam berbusana, tidak matching semua, antara dasi dan jasnya.
Nana menyindir, kalau rumah itu (klinik) sepertinya punya baju bagus untuk Yoon sung. Nana pergi duluan. (Kenapa tidak melihat betapa pucatnya wajah Yoon Sung...dasar)
Kepala Bagian teriak, menembak tepat sasaran itu susah. Latihan sungguh membantu. Semuanya, pikirkan target itu sebagai City Hunter.
Pikirkan kalau melepaskannya kalian akan mati.
Semua menembak tapi Yoon Sung tidak bisa. Ia ingat saat Nana menembaknya. Yoon Sung sepertinya masih syok.
Nana : Kau mencemaskanku tapi tidak meneleponku kemarin.
Nana menyesal tidak menarik City Hunter kemarin. Yoon Sung tanya, apa Nana merasa City Hunter itu orang jahat.
Nana : Aku..harus melindungi Seo Yong Hak. Itu pekerjaanku.
Yeong Joo kaget. Bahkan semua kamera yang terhubung dengan kepolisian juga dimatikan. Tapi CCTV sekitar pertokoan dan bank tidak mengalami masalah.
Polisi berkata CCTV-nya sudah kena hack.
Jang : Sepertinya dari IP Address Blue House.
Yeong Joo : Blue House IP. Video dari acara Seo Yong Hak waktu itu juga punya IP dari Blue House kan?
Jaksa Kim mengajak Jang bergegas ke Blue House.
Kepala bagian kaget, IP B..Blue House? Bukan aku!
Yeong Joo ingin mengecek IP Address mereka dan Kepala Bagian berkata IP ini dipakai semuanya, jadi tidak bisa ketahuan siapa yang menggunakan IP Address itu.
Yeong Joo mengerti, berarti kami harus menyita semua komputer di departemen IT ini untuk penyelidikan.
Yeong Joo akhirnya memberi waktu 3 hari untuk menyiapkan dan mengirim semua komputer ke kantor Jaksa. Juga untuk menyiapkan back-up data. Ia hanya ingin menemukan siapa orangnya.
Yeong Joo sebenarnya menyadari kalau Yoon Sung mengenakan bajunya.
Yoon Sung : Go sunbae, bukan kau kan? Kau ahli hacker berpengalaman dan waktu itu juga ada insiden.
Ki Joon marah, apa kau gila? Ditahan dua hari sudah membuatku gila. Lalu pergi.
Yoon Sung tidak menyangkal, benar, ini milikmu. Soo Hee yang meminjamkannya padaku.
Yeong Joo marah, apa kau selalu seperti ini...pada semua wanita?
Yoon Sung berkata ia hanya meminjamnya karena terjadi sesuatu. Perkataanmu sungguh tidak enak didengar.
Yoon Sung : Lagipula ini juga bukan gayaku. Aku tidak suka meminjam baju orang lain juga. Jadi, aku akan segera mengembalikannya.
Tapi, kalian berdua sudah berakhir. Kau cemas seperti ini, bukankah itu terlalu konyol?
Yeong Joo : Soo Hee adalah wanita yang pantas dikasihani, dia seharusnya bertemu pria yang baik. Bukan orang sepertimu.
Yoon Sung marah, memangnya kenapa denganku?
Yeong Joo : Dia terlalu murni untuk dipermainkan oleh orang sepertimu.
Kau seharusnya juga mengurus perasaanmu sendiri. Aku tidak akan sepertimu, pura2 jadi Paman Kaki Panjang dan mengendalikan dari belakang.
Jang Pil Jae mendekat dan berkata sudah menyita sepertiga komputer. Yeong Joo pergi dengan Jang.
Shik Joon malu dan dia hanya menunduk. Mana ada tauge tergantung di telinga Paman Shik Joon lagi...hahaha
Yoon Sung jalan masuk dan melihat Shik Joon. Paman! Yoon Sung segera mendekati Shik Joon.
Shik Joon senang sekali melihat Yoon Sung, kau tidak apa-apa?
Yoon Sung : Aku baik-baik saja.
Shik Joon : Yoon Sung! Terima kasih karena kau masih hidup!
Yoon Sung ingin merangkul Shik Joon, tapi Shik Joon melarangnya. Kau bisa jadi bau. Semua orang menghindariku.
Yoon Sung ketawa, ia tidak peduli dan tetap memeluk Shik Joon yang hampir menangis. Wow kau benar2 bau..Yoon Sung ketawa.
(Aku suka sekali scene ini, tidak tahu alasannya.)
Karena penilaian naifmu, Seo Yong Hak mendapatkan sayap dan bukannya peluru.
Yoon Sung menunduk, aku minta maaf.
Jin Pyo : Aku tidak mau kehilangan kau juga. Caramu terlalu baik untuk orang2 ini.
Jin Pyo menanyakan luka Yoon Sung. Yoon Sung berkata tidak apa-apa. Jin Pyo ingin mengambil alih masalah ini.
Yoon Sung : Jangan, biar aku yang melakukannya. Dendam ini bukan hanya untukmu. Tapi juga untuk ayahku.
Yoon Sung mengerti.
Ruang pengendali ada di lantai 12. Dari lantai 12 ke lantai 5, dengan kecepatan Yoon Sung..2 menit sudah cukup. Wow...keren.
Shik Joon : Masalahnya, kita tidak bisa melihat Seo Yong Hak dari studio.
Jika aku menunggunya untuk melarikan diri di parkir mobil basement, aku bisa menunggunya.
Tapi jika dia lari dari belakang...
Shik joon membenarkan, karena kemarin mereka tidak mendapatkan Yoon Sung.
Jin Pyo berkata kali ini akan lebih mudah untuk menembak. Dan semoga tidak bertemu pengawal yang bersedia mempertaruhkan nyawa.
Yoon Sung diam saja. Ia tahu ayahnya menyindirnya.
Jin Pyo ingin jika ada yang menghalangi, mereka harus membereskannya.
Shik Joon : Apa tidak apa-apa membunuh orang hanya karena ingin mendapatkan Seo yong Hak?
Jin Pyo marah : Dan juga karena kesetiaan pada negara, bagaimana dengan ribuan orang tidak bersalah yang sudah kehilangan nyawa mereka?
Jin Pyo : Lukamu sepertinya tidak apa-apa. Kali ini kau harus sukses.
Shik Joon cemas, ada apa? Apa karena lukamu? Apa mau kusuapi?
Yoon Sung ketawa, tidak apa-apa. Tidak terlalu serius.
Shik Joon berkata Yoon Sung ini masih sama saja seperti di Thailand. Dipukuli, lalu makan, dipukuli, makan..terus saja begitu.
Yoon Sung mengaku, itu Nana.
Shik Joon kaget, Nana? Nana menembakmu? Apa dia mengenalimu?
Yoon Sung berkata kalau Nana mungkin tidak melihat dan tidak berpikir kalau itu adalah Yoon Sung.
Shik Joon lega. Yoon Sung ingin Nana tidak mengawal Seo Yong Hak kali ini. Karena sangat bahaya.
Shik Joon tidak setuju, nanti kaki Nana bisa patah.
Yoon Sung punya ide lain, atau...dengan obat pencahar?
Shik Joon kesal, bagaimana bisa membiarkan seorang gadis bolak balik ke toilet?
Astaga ..CH ini tidak terduga, tiba2 jadi lucu..(kaya roller coaster, tegang, terharu, tegang lagi, lucu, nangis, romance, dll..)
Yoon Sung : Paman, tapi kupikir ini bukan ide bagus.
Shik Joon : Obat pencahar saja? Apa kau ingin membuat seorang gadis kena diare dan bolak balik kamar mandi?
Yoon Sung : Tapi jika salah sasaran akan ada masalah!
Shik Joon berkata ini sangat aman.
Yoon Sung menghalanginya. Shik Joon berkata ia panik. Lalu meraih pot bunga besar. (Astaga..ini lucu sekali)
Yoon Sung tidak tega dan melarangnya, keduanya rebutan pot bunga. Tapi justru tanpa sengaja menjatuhkan pot bunga kecil dan panci ke arah kepala Nana!
Nana murka, ia teriak..siapa itu? Sakit!
Terdengar suara Nana dari bawah, kalian akan mati!
Yoon Sung dan Shik Joon ketakutan. Cepat! Lari!
Yoon Sung mengajak ketiga gadis minum kopi bersama. Nana, Eun Ah dan Da Hye.
Yoon Sung memastikan kalau kopi Nana adalah Iced Americano. Lalu menaruh obat pencahar dalam kopi Nana.
Nana mengambil kopi dan akan meminumnya. Yoon Sung dalam hati berharap, minum...minum..Minum cepat!
Yoon Sung pucat. Ia tidak bisa melarang dan pasrah saja saat kopi itu diminum Eun Ah.
Da hye mengajak ketiganya ke karaoke. Yoon Sung menolak tapi Putri Presiden memaksa.
Da Hye ingin ke kamar mandi. Eun Ah juga. Ketiganya pergi bersama. Da Hye mengancam jika Yoon Sung pergi, ia tidak akan mengembalikan tas Yoon Sung.
Yoon Sung mengeluh, ia bicara sendiri. Kenapa membiarkan Eun Ah minum kopi itu. Lalu menerima telp dari Shik Joon.
Shik Joon ada di kamar no 3. Yoon Sung mengerti.
Shik Joon mengeluh, aigoo..bahkan tulangmu juga hancur.
Yoon sung : Tidak apa-apa.
Shik Joon minta Yoon Sung tidak menjalankan misi kali ini. Tapi Yoon Sung tidak bisa. Aku harus melakukannya. Jangan katakan ini pada ayah!
Shik Joon : Sepertinya lebih nyaman saat kita ada di Segitiga Emas.
Yoon Sung ingin membalas untuk kematian ayahnya.
Shik Joon memberikan ID staf TV untuk Yoon Sung.
Da Hye tahu Eun Ah sakit perut dan memintanya ke toilet. Aku tidak apa-apa.
Karena Nana meninggalkan posnya, dua orang gadis masuk ke toilet dan menyalahkan Presiden karena mereka harus bayar karaoke.
Keduanya saling mengejek, kau memilihnya karena percaya padanya kan?
Da Hye menahan emosinya. Tapi ia marah saat mereka berkata kalau putri Presiden itu tolol dan bahkan tidak bisa membaca.
Kedua gadis itu terus saja bicara dan Da Hye tidak tahan. Ia marah pada mereka. Apa kalian mengenal putri Presiden?
Eun Ah keluar dan menengahi mereka. Tolong hentikan, ok.
Mereka menuduh keduanya gila. Da hye marah dan memukul salah seorang gadis.
Eun Ah berusaha memisahkan mereka, tapi perutnya sakit lagi. Ia harus segera ke toilet lagi.
Apa ini? Kim Nana, apa kau punya backing? Beraninya kau bertingkah sombong dan meninggalkan posisimu?
Nana minta maaf. Atasannya marah, kau dipuji sedikit saja sudah besar kepala. Senior Kim Jin U, aku tidak tahan melihatnya terbaring di RS.
Sekarang video perkelahian Putri Presiden ada di Youtube dan paling dicari. Ini memalukan bagian keamanan.
Hukumannya : Shin Eun Ah, potong gaji satu bulan.
Kim Nana, Potong gaji enam bulan. Skors tanpa gaji selama 2 minggu.
Nana syok, enam bulan? skors..?
Atasannya berkata jika tidak setuju, mengundurkan diri saja.
Nana marah, Lee Yoon Sung-ssi. Kau jelas tahu bagaimana perasaanku sekarang, ya kan?
Bagaimana kau masih bisa memintaku pergi dan bersih-bersih? Pria sepertimu benar2 yang terburuk. Nana pergi.
Nana tidak mengerti, ayahnya jelas adalah korban. Tapi kenapa tiba-tiba jadi tersangka dalam insiden ini?
Shik Joon berkata ia mabuk saat itu, jadi tidak melihat jelas. Mobil ayahmu yang tiba2 menabrak mobil lain. Dia mengerem agar tidak menabrak mobil lain.
Shik Joon : Aku hanya mengatakan fakta, kalau saat itu..aku mabuk, mobil putih menabrak duluan.
Nana marah, tidak seperti itu! Shik Joon teriak, hei! ada orang dewasa yang sedang bicara!
Bi Man Deok, identitasnya juga sudah dihapus. Nana kesal karena disaat harus tugas justru kena skors.
Nana marah, ia berdiri dan akan pergi. Yoon Sung menarik tangan Nana dan mengajaknya turun.
Yoon Sung : Kenapa?
Nana : Kenapa kau baik padaku?
Nana bicara terus, kenapa Yoon Sung selalu baik, sebelum tinggal bersama. Cara bicaramu mengerikan dan kelakuanmu mengesalkan.
Tapi kau membantuku membayar biaya RS ayahku. Membeli rumahku yang dilelang dan mengijinkanku tinggal disitu.
Dan seperti sekarang, kau mengajakku jalan-jalan. Benar2 tidak bisa dipercaya.
Yoon Sung teriak2, ia meneriaki Da Hye yang mengesalkannya.
Nana meneriaki Yoon Sung dan mengeluarkan semua kekesalan-nya.
Yoon Sung membalas : Hei Kim Nana! hanya karena kau bisa judo, bukan berarti kau boleh arogan. Kau tidak bisa berkelahi, tapi tetap saja lari kesana sini dengan senjata.
Keduanya ketawa lega. Yoon Sung geli, kau sudah merasa lebih baik?
Nana mengiyakan.
Banyak gadis yang ingin melompat melewati rintangan hanya untuk bersamaku. Semuanya antri di stadion Jamsil.
Keduanya panik, dingin! mereka akhirnya basah kuyup kehujanan.
Yoon Sung : Yang benar saja. Apa ini salahku?
Lalu ia menyadari kalau Nana mengenakan blus putih. Yoon Sung bisa melihat semuanya dengan jelas karena basah.
Yoon Sung gugup dan melemparkan jaket ke Nana, hei tutupi itu! Mataku terkontaminasi karena kau! Tubuhmu jelek sekali. Yoon Sung langsung pergi.
Yoon Sung memberikan baju ganti untuk Nana. Ia menyuruh Nana membersihkan diri.
Yoon Sung ke atas untuk ganti baju dan mandi juga.
Yoon Sung minum obat dan juga menyuntik lengannya.
(seperti tidak bisa bernafas hahaha)
Nana : Lee Yoon Sung...kompornya tidak mendengarkanku.
Yoon Sung mendekati Nana, biar aku saja yang melakukan-nya.
Nana : Kalau begitu aku akan mengambil mangkuk.
Tapi mangkuknya ada di rak atas. Nana terlalu pendek untuk meraihnya. (Bagaimana cara Shik Joon mengambil mangkuk ya..mungkin dia punya tangga hahaha)
Jadi ia loncat2 untuk mengambil mangkuk.
Yoon Sung pergi. Nana bingung, kita makan bersama..
Nana minum anggur sendirian sambil melihat drama. Ia jadi ngantuk dan langsung tertidur di sofa.
Nana juga tidak mengelak dan justru memejamkan matanya.
Tiba-tiba ponsel Yoon Sung bunyi...from Daddy %^&#@#!!
Jin Pyo mengingatkan : Besok adalah harinya. Apa kau bisa melakukannya?
Yoon Sung mengiyakan. Jangan cemas.
Yoon Sung : Ya.
Yoon Sung : OK.
Nana berterima kasih pada Yoon Sung. Bad mood-nya sudah hilang.
Yoon Sung minta Nana masuk, ia akan pulang terlambat malam ini. Nana tanya apa ia perlu memasak untuk Yoon Sung. Katakan saja kau ingin makan apa.
Yoon Sung : Jangan pakai wortel atau bawang. Siapkan saja daging yang banyak dan tumis sayur campur/Japchae.
Yoon Sung pergi. Nana geli, dasar pria pemakan daging.
Direktur juga setuju, jadi kami akan membatalkan skorsingmu. Bergembiralah dan lakukan yang terbaik.
Nana senang sekali, benarkah? terima kasih, terima kasih Kepala Bagian.
Padahal Yoon sung sudah mati-matian cari cara agar Nana tidak pergi kerja.
Seo Yong Hak menyalami dan tersenyum pada semua orang. Semua mike dan peralatan audio disiapkan.
Pembawa Acara berkata sekarang kita dengar calon kedua. Calon Presiden dari Partai Nasional Baru Seo Yong Hak.
Seo Yong Hak tersenyum dan memberi salam. Jaksa Kim, Jang Pil Jae datang dan ikut melihat.
Seo : Halo semuanya, aku Seo Yong Hak. Aku mengabdi di militer selama hampir 40 th..dst.
Seo Yong Hak panik, matikan cepat! Saingan Seo, Anggota Dewan Lee langsung menyerangnya. Capres Seo, apa itu?
Pers tidak percaya, konspirasi apa?
Seo Yong Hak lari, ia mengajak Nana pergi. Ayo! cepat!
Oh Lee Min Ho...kenapa gaya jalanmu keren sekali hahaha...jadi ingat BOF yang pas di tol itu..he's a natural-born model.
Yeong Joo langsung sadar, itu City Hunter!
Yoon Sung berkelit dan melepaskan diri. Ia melompati tangga dan lari ke bawah.
Yoon Sung keluar dari pintu darurat lalu jalan mendekat. Seo kaget melihatnya.
Yoon Sung dan Yeong Joo kaget. Jang Pil Jae bersama polisi melihat dari lantai atas.
Seo : Jangan mendekat. Aku bilang jangan mendekat!
Seo Yong Hak menembakkan pistol ke atas, hampir kena Jang Pil Jae.
Nana berhasil bergantungan di tepi pagar. Seo Yong Hak lari.
Yoon Sung meraih tangan Nana. Jin Pyo juga melihat keduanya.
Darah mengalir dari lengan Yoon Sung, lukanya mengeluarkan darah lagi.
Nana kaget, lepaskan! Jangan pedulikan aku!
CH 7
CH makin seru, makin bagus, makin menarik!!!!!
ReplyDeletelucu ada, seru tegang ada, romance jg ada komplit deh smuanya TOP TOP!!!!!
seerruu....
ReplyDeletelanjutkaaan mbaak :D :D
setuju kak tirza. tiap episode city hunter keren + seru. jadi inget pas nonton sign, tiap episodenya juga penuh kejutan.
ReplyDeletepaling suka komentar tambahan dari kak tirza, bikin ketawa :) apalagi yg ini : tampangnya tidak terdefinisikan, wahahahaha....
memang lee min ho di sini body-nya keren banget, suka klo liat dia lg jln, apalagi pas lg beraksi. makin naksir :D