Yoon Sung tertegun, tapi tidak menjawab dan langsung melarikan diri.
Jin Pyo menekankan tongkat itu ke Seo. Seo tidak bisa meraih pistolnya.
Jin Pyo menarik gagang tongkat, ternyata tongkat Jin Pyo adalah pedang! whoa! Jin Pyo ini mengerikan tapi keren.
Seo tidak bisa berkutik, ia ketakutan karena Jin Pyo seperti akan mencungkil matanya.
Jaksa Kim datang terlambat. Jang Pil Jae bingung, apa yang harus kita lakukan sekarang?
Yeong Joo : Jangan khawatir, saat kami berkelahi tadi, aku memasangkan GPS pada City Hunter.
Keduanya segera masuk mobil dan mengejar mobil Shik Joon dengan panduan GPS dari ponsel Yeong Joo bersama polisi.
Shik Joon mengingatkan untuk segera menyelesaikan urusan mereka. Karena tidak banyak waktu lagi.
Jin Pyo mengarahkan pistol ke Seo Yong Hak dan tanya mengenai orang-orang dibalik rencana sapu bersih th 1983.
Seo Yong Hak : Jadi ini benar tentang sapu bersih itu..
Seo Yong Hak minta maaf atas kejadian waktu itu, ia mengerti kalau Jin Pyo ingin balas dendam. Baik, aku akan bicara tapi..bawa aku ke tempat aman.
Jin Pyo jadi muak, karena Seo Yong Hak bahkan bersedia menghianati rekannya demi keselamatan sendiri, ia mengokang pistolnya lagi...klik. Fiuh..bikin jantungan juga.
Suara sirene mendekat tapi Jin Pyo tetap ingin jawaban, siapa ? Jin Pyo mengokang sekali ..klik!
Yoon Sung dan Shik Joon sudah siap dengan masker.
Jin Pyo, Sang Gook pusing. Jin Pyo menembak tapi meleset dan ketiga pria itu pingsan.
Hanya ada bekas-bekasnya saja. Seperti pistol, juga GPS itu.
Jaksa Kim mendapat telp. Ternyata dari Yoon Sung, ia mengemudikan ambulance.
Yeong Joo : Apa sebenarnya yang ingin kau lakukan?
Yoon Sung : Mengapa aku membawa Seo Yong Hak ke gudang? Pikirkan ini sebagai PRmu.
Jang tahu itu jaket bermerk dan mahal. Jaksa Kim memerintah Jang untuk segera mengecek merk jaket dan juga parfumnya.
Yoon Sung membawa Seo Yong Hak (yang diikat diatas tempat tidur dorong) di depan Kantor Polisi. Lalu pergi.
Yeong Joo hanya menghela nafas kesal. Apalagi saat rombongan reporter juga mendekat. Sepertinya sudah ditelp oleh Yoon Sung juga.
Yeong Joo melihat tag-name militer lagi di leher Seo Yong Hak.
Seo Yong Hak sebenarnya sudah sadar, tapi ia pura2 pingsan karena malu.
Jaksa Kim minta polisi memeriksa ambulance yang dicuri.
Jin Pyo sadar dan heran, kenapa aku disini? Dimana Seo Yong Hak?
Shik Joon diam saja. Jin Pyo tahu ini perbuatan Yoon Sung. Shik Joon membenarkan dan berkata kalau Seo Yong Hak dibawa ke polisi.
Jin Pyo murka dan menghantam Shik Joon.
Mobil Ambulance itu ditemukan di tepi sungai oleh Polisi, tapi sudah kosong.
Jin Pyo murka, apa sebenarnya yang kau lakukan! Kau benar2 tidak patuh dengan ayahmu!
Yoon Sung : Tolong mengerti. Ini demi kita.
Yoon Sung kaget, paman! apa yang terjadi padamu?
Jin Pyo mengancam, kalau Yoon Sung memberontak, ia hanya akan menyakiti orang2 di sekitarnya.
Yoon Sung langsung ngebut ke rumah Jin Pyo.
Yoon Sung memukuli Sang gook berkali-kali. Sang Gook ini sepertinya hanya menghalangi, ia sama sekali tidak serius memukul Yoon Sung.
Yoon Sung mendekati Shik Joon : Paman!
Shik Joon dan Sang Gook menahan nafas.
Jin Pyo : Kau punya kesempatan sempurna untuk membunuhnya! Kenapa kau mengirimnya ke Jaksa?
Jika bukan karena 5 orang itu, aku pasti akan tumbuh seperti orang lain, dalam asuhan orang tuaku, hidup seperti biasa.
Aku ingin membunuh kelima orang itu lebih dari siapapun. Tapi, darah untuk darah, ini harus dihentikan. Kalau masalah ini sudah selesai, aku masih ingin hidup bahagia dengan ayah. Hidup dalam kehidupan yang baru.
Yoon Sung : Ya. Karena itu adalah balas dendamku.
Jin Pyo : Meskipun kau harus melawanku?
Yoon Sung : Meskipun itu menakutkan..jangan menyentuh mereka yang kusayangi. Aku akan melindungi mereka. Termasuk kau, Ayah.
Jin Pyo : Cari tahu siapa dia.
Ada yang aneh dengan editan drama ini. Waktu Yoon Sung membawa Shik Joon keluar, wajahnya Sang Gook bersih, tidak ada bekas luka.
Padahal adegan sebelum dan sesudahnya wajah Sang Gook babak belur hahaha...yah mungkin karena kejar tayang. Abaikan saja :)
Nana berkata tidak, dia sangat tinggi dan aku hanya melihat matanya saja.
Polisi tanya, mata seperti apa.
Nana : Ada lipatan mata, mata..
Polisi tanya sekali lagi, tapi Nana berkata ia tidak yakin dan terlalu takut untuk mengingatnya. Polisi itu mengerti dan minta Nana istirahat saja.
Shik Joon minta Yoon sung jangan terlalu cemas. Bagaimanapun Kapten itu masih manusia, dia tidak akan membunuhku.
Shik Joon mencemaskan luka di punggung Yoon Sung. Yoon Sung justru menanyakan Nana. Shik Joon tidak tahu karena belum mengeceknya.
Lalu ia mendengar orang masuk.
Soo Hee menoleh, selamat datang. Ia tertegun, Shik Joon masuk dalam kondisi babak belur.
Shik Joon tanya apa Soo Hee kenal Lee Yoon Sung.
Soo Hee terpesona, ini benar rumahmu?
Yoon Sung tersenyum dan menghela nafas, kau tahu satu lagi rahasiaku. Ini berarti kau ada dalam bahaya, Soo Hee.
Soo Hee ketawa, apa aku aneh?
Soo Hee berkata Yoon Sung akan sangat mengantuk karena ia menyuntik anestesi dibahunya untuk menghilangkan bengkak.
Shik Joon berkata ia sudah memeriksa dan Nana pergi ke RS untuk luka di sendi. Lukanya juga tidak serius. Yoon Sung lega. Shik Joon minta Yoon Sung makan.
Yoon Sung berkata sepertinya ia harus keluar dari rumah Nana. Demi keselamatan Nana. Yoon Sung tidak tahu apa yang akan dilakukan Ayahnya pada Nana.
Shik Joon menghiburnya, tidak akan..lalu ia tanya, apa kau..jatuh cinta dengan Nana? itukah mengapa kau tidak menangkap Capres Seo Yong Hak tapi menyelamatkan Nana?
Shik Joon : Jika terjadi hal yang sama di masa depan, kau tetap akan menyelamatkan Nana, ya kan?
Ponsel Yoon Sung bunyi, dari Kim Nana.
Yoon Sung mengangkatnya dan Nana ingin tahu dimana Yoon Sung berada.
Yoon Sung berkata sedang sibuk dan akan menutup telpnya. Nana tanya apa Yoon Sung baik-baik saja.
Yoon Sung berkata ia tidak apa-apa.
Yoon Sung mencabut infusnya dan pergi, aku tidak bisa seperti ini. Aku mencemaskan Nana.
Shik Joon mengejar Yoon Sung, Apa kau gila, bagaimana kondisimu sekarang?
Yoon Sung berkata akan melihat Nana untuk terakhir kalinya. Ia pergi tanpa mempedulikan Shik Joon.
Nana bicara sendiri : Aku merindukannya. Aku cemas.
Yoon Sung : Kau bahkan tidak mengunci pintu sebelum mandi. Kau berani pergi keluar malam-malam hanya karena kau menguasai sedikit judo.
Apa kau tidak bisa pulang lebih cepat agar aku tidak cemas?
Nana hampir menangis, kau membuatku marah dan cemas saat kau tidak mengangkat telpmu. Siapa yang membuatku keluar malam2 seperti ini? Mengapa kau selalu melakukan ini padaku?
Kali ini Nana tidak membanting Yoon Sung :)
Jangan hanya mempedulikan Blackie, kau harus peduli dengan dirimu sendiri juga.
Nana : Apa kau mau kopi?
Yoon Sung : Ya.
Nana minta Yoon Sung menunggu dan pergi ke dalam untuk membuat kopi.
Darimana Nana dapat cangkir kertas dengan merk kopi segitu banyak? memang Nana jualan kopi? haha..iklan..iklan.
Nana duduk di ayunan dan mencoba telp Yoon Sung.
Nana tidak bisa menghubungi Yoon Sung.
Yoon Sung : Paman akan mengantarmu pulang.
Soo hee : Apa kau mengusirku tanpa sarapan dulu? Kau ini pelit sekali.
Shik Joon masuk dan berkata, Dokter cantik, aku sudah masak sup yang enak, kita makan bersama ya?
Yoon Sung juga tersenyum.
Yoon sung dan Shik Joon terdiam.
Soo Hee : Aku tidak tahu apa City Hunter tahu tentang ini, tapi putra Kim Jong Shik yang lulus dari universitas terkenal adalah Jaksa Kim Yeong Joo.
Sang Gook membenarkan. Kudengar hubungan mereka buruk dan Jaksa Kim merahasiakan hubungan mereka di kantor.
Jin Pyo berkata bagaimanapun buruknya, mereka tetap ayah dan anak. "Lengan selalu tertekuk kedalam" artinya hubungan keluarga adalah yang utama.
Shik Joon juga bingung, siapa yang bisa membayangkan kalau Jaksa Kim adalah putra Kim Jong Shik? dunia ini benar2 kecil.
Yoon Sung menyesal, ia seharusnya tahu hal ini lebih cepat. Apa yang kulakukan?
Shik Joon menghiburnya, jangan berpikir seperti itu. Sepertinya Jaksa itu benar2 bisa dipercaya. Kau sudah melakukan yang terbaik, tidak salah.
Telp bunyi. Yoon Sung tahu itu ayahnya. Jin Pyo tanya apa Yoon Sung mengetahuinya.
Kim Jong Shik. Juga Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak yang kau kirim padanya, mereka akan mati di tanganku.
Nana minta maaf, ia tidak menyangka kalau Capres Seo akan melakukan itu padanya. Ini pertama kali terjadi padanya.
Kepala Bagian tidak mau tahu lagi, ia sudah kena tegur dan minta Nana memasukkan surat pengunduran diri. Nana dipecat.
Nana diam saja dan terus mengemas barang2nya.
Yeong Joo ingin tanya apa Nana masih ingat orang yang menolongnya waktu itu. Nana mengiyakan.
Yeong Joo : Apa kau melihat wajahnya?
Yeong Joo : Bukankah matanya kelihatan familiar?
Nana memegang erat tali kotaknya dan berkata tidak yakin, apa kau merasa ia familiar?
Jaksa Kim membenarkan. Kami sekarang memeriksa darah tersangka yang tertinggal saat kampanye dan yang kemarin. Kami hanya tinggal menunggu hasilnya. Lalu apa dia memang orang yang sama.
Yeong Joo tanya apa ini mainan Nana.
Nana : Tidak, ini milik Lee Yoon Sung...Lee Yoon Sung memberikannya padaku.
Yeong Joo ingat ia melihat mainan yang sama di rumah Jin Pyo.
Wanita itu histeris : Suamiku meninggal! Ini semua karena kau! Kembalikan suamiku! Pria jahat!
Seo mengiyakan. Juga kalau dia menyuap anggota dewan Lee Kyung Wan dari Departemen Pertahanan.
Yeong Joo : Kau bahkan tahu ada kelemahan dalam pesawat produksi Mars dari Amerika dan kau tetap membelinya?
Seo kesal, bagaimana aku bisa tahu?
Yeong Joo : Ok, kita mulai dari awal, kau memperlakukan pengawal sebagai sandera dan terlibat percobaan pembunuhan. Benar kan?
Seo Yong Hak mengakui semuanya. Biarkan aku pergi ke penjara yang aman.
Seo : Lakukan yang kau inginkan. Aku akan, akan menerima semuanya!
Seo Yong Hak marah saat mendengarnya, ia pikir Lee menghianatinya.
Kalung itu sama dengan yang ditemukan di leher Lee Kyung Wan waktu itu.
Yeong Joo : Juga pada Oktober 1983. Ada pasukan khusus yang keberadaan-nya tidak diketahui, jika kau punya informasi tentang itu, tolong beritahu kami.
Tapi Seo Yong Hak memutuskan untuk tetap bungkam, aku tidak yakin tentang itu.
Yeong Joo : Apa benar kau tidak tahu?
Seo marah, aku tidak tahu! Yeong Joo mengerti dan mengakhiri penyelidikan.
Jang masuk dan lapor kalau mereka tidak bisa mengakses data militer sampai th 2030.
Yeong Joo mengeluh, tidak ada kemajuan. Tidak ada kemajuan. Apa tidak ada cara untuk mengetahuinya?
Jang : Tunggu sampai th 2030.
Yeong Joo memutuskan menemui Presiden.
Ki Huk akan mendapat penghargaan sebagai pensiunan militer Korea Selatan yang terhormat.
Setiap malam, saat aku berjaga, aku akan selalu berkomitmen pada tugasku.
Ibu, Aku akan berjaga setiap malam. Kau bisa tidur dengan nyenyak.
Ini membuat semua tertawa geli, termasuk City Hunter.
Ki Huk : Ini adalah impianku. Meskipun...aku kehilangan kakiku dan jadi seperti ini. Aku tidak pernah menyesal bergabung dalam militer. Meskipun aku ingin hidup dalam kehidupan militer yang heroik, waktu itu sangat singkat.
Aku harus pensiun sebelum aku tumbuh menjadi tentara yang berani. Ini yang paling kusesali.
Jika bukan karena City Hunter, kita akan membiarkan penjahat yang memberikan sepatu boot jelek itu dipilih menjadi Presiden.
Orang-orang muda, sekarang menggunakan masa muda mereka untuk menjaga negeri ini. Semua politisi, jangan hanya berpikir mengirim putra orang lain satu per satu masuk militer. Aku harap kalian semua bisa melindungi hidup pemuda Korea Selatan kita.
Kumohon.
Serentak, Presiden Choi, para jenderal, semua tentara berdiri dan membalas hormat Ki Huk. Merinding juga..
Sudah siap masuk wamil, Lee Min Ho?
Presiden, saya disini menyalami anda, kata seorang jenderal. Presiden menoleh dan tertawa, apa kabar? Lama tidak melihatmu.
Tiba-tiba Presiden melihat sesosok tentara (seragamnya mirip Kopasus?) yang menatap tajam ke arahnya. Orang itu Lee Jin Pyo!
Presiden mengenal Yeong Joo, kau putra Kim Jong Shik. Mengapa kau kesini? Ini bukan acara yang terbuka untuk umum.
Yeong Joo minta ijin membuka file militer. Dia tidak bisa menunggu sampai th 2030. Yeong Joo menyebutkan peristiwa Oktober 1983 dan memohon Presiden memberikan ijin permintaan-nya mengungkap informasi itu.
Yeong Joo berkata kalau Lee Kyung Wan dan Seo Yong Hak pasti berkaitan dengan peristiwa ini. Jika mereka tidak mengungkapnya, maka penyelidikan tentang City Hunter akan sia-sia dan tidak akan terungkap.
Yeong Joo membungkuk, terima kasih. Saya berharap bisa mendapat kabar secepatnya.
Presiden dan rombongan pergi. Jaksa Kim keluar dan melihat Yoon Sung.
Yeong Joo heran, sedang apa Yoon Sung disini.
Yoon Sung : Aku mengucapkan selamat untuk adik temanku.
Yeong Joo : Apa mungkin kau kenal dengan orang bernama Steve Lee dari Amerika? Dia menguasai operasi peternakan rusa Wyoming.
Yoon Sung memberi alasan sibuk dan segera pergi meninggalkan Jaksa Kim.
Ki Joon mengerang, ini jelas-jelas penyiksaan.
Ki Joon dibanting, dibanting, dibanting dan dibanting.
Yoon Sung diam saja, wajahnya sedikit pucat, jadi Kepala Bagian tanya apa Yoon Sung baik2 saja. Kau terlihat tidak nyaman.
Yoon Sung : Tidak. Sepertinya pencernaanku. Berapa lama sementara itu?
Kepala bagian berkata mungkin Nana tidak akan kembali kerja. Ini karena dia bisa dijadikan sandera oleh Seo. Pengawal tidak boleh seperti itu.
Yoon Sung membela Nana, ia sudah mempertaruhkan nyawanya dan melakukan yang terbaik. Apa itu tidak keterlaluan?
Kepala Bagian heran, kenapa sepertinya kau tahu kejadiannya?
Yoon Sung : Aku melihatnya dari berita.
Semua kaget, Eun ah langsung lari mendekat, Kepala Bagian!
Ki Joon nyengir lebar.
Yoon Sung membuka laci dan memberikan USBnya. Ki Joon melihat ada tas dan komen, ah apa itu hadiah untuk seorang gadis?
Ki Joon menggoda Yoon Sung, untuk siapa? Pacar? Apa kau ikut jejaring sosial? atau kau dugem? Ceritakan padaku. Bibirku terkunci rapat.
Yoon Sung tidak menjawabnya, hanya berkata kalau bibir Ki Joon memang rapat dan tebal.
Jin pyo mengambil ponsel Nana, apa kau sesibuk itu?
Jin Pyo menutup telp dan memberikannya ke Nana. Yoon Sung langsung kabur dari kantor, tanpa minta ijin pada Kepala Bagian-nya.
Nana : Ya. Tidak semua orang bisa bekerja di tempat seperti itu. Untuk terus ada dalam misi besar.
Jin Pyo : Orang itu City Hunter, ya kan?
Nana berkata ia tidak yakin. Tapi jika anda kesini karena salah paham dengan hubungan antara Yoon Sung dan saya...
Nana terkejut, Yoon Sung. Yoon Sung kelihatan panik sekali. Yoon sung mengepalkan tangannya yang gemetaran.
Yoon Sung tertegun, ia langsung menjawab dengan keras, tidak. Aku tidak mencintainya.
Jin Pyo tahu kalau itu tidak benar, negatif yang kuat berarti positif. Kau adalah orang yang menyelamatkan gadis itu dan mencampuri rencanaku membunuh Seo Yong Hak.
Jin Pyo : Benar2 pria bodoh. Aku sudah bilang jangan jatuh cinta. Ingat ini baik-baik. Gadis itu mungkin bisa mati karena kau.
Nana berkata kalau tadi ia berencana menjelaskan hubungan mereka. Aku akan mengatakan segalanya padanya.
Yoon Sung dengan dingin berkata kalau Nana tidak perlu mencemaskan hal itu. Nana berkata ia takut membuat malu Yoon Sung.
Yoon Sung : Aku selalu punya masalah dengan wanita, ayahku sudah lama berhenti mencemaskan hal itu.
Yoon Sung takut sesuatu terjadi pada Nana dan ia akan keluar dari rumah Nana besok pagi.
Shik Joon menyesal, karena aku..Nana jadi begini..apa yang harus kulakukan?
Yoon Sung menunduk dan menemukan anting Nana di bawah sofa.
Yoon Sung berkata mereka harus menyelidiki kejahatan yang mungkin dilakukan Kim Jong Shik, tapi jika tidak ada apapun..
Yoon Sung : Paman, bagaimana kau tahu?
Shik Joon tidak menjelaskan, ia hanya berkata kalau ada masalah, pasti akan ada! Kenapa tanya-tanya?
Shik Joon menyuruh Yoon Sung minum obat dan jalan pergi.
Nana tidak punya pilihan. Bagaimana jika aku benar2 dipecat?
Da Hye mengusulkan, katakan saja itu karena faktor yang tidak terhindarkan.
Nana heran, wah kenapa aku tidak memikirkan itu? Da Hye, kau lumayan pintar! Aku akan mencoba bicara dengan Kepala Bagian.
Nana tanya tentang les Da Hye. Da Hye berkata waktu belajar itu sama dengan penyiksaan! dan memandang matanya yang berkilau, jika aku harus membaca lagi dari bab awal. Taruhan leherku pasti akan disangga.
Nana bercanda, kalau begitu ganti ke Go Ki Joon saja. Da Hye kesal, apa kau mau aku langsung tidur?
Eun Ah tidak terima, apa salahnya dengan Go Ki joon? dia lumayan tinggi!
Da Hye : Dia hanya tinggi saja. (tanpa magnet seperti Lee Yoon Sung hahaha)
Yoon Sung menyuruh Shik Joon mengemasi barang2nya, ia turun ke klinik Soo Hee untuk mendapat perawatan.
Jang berkata kalau parfum yang ada di jaket ini juga parfum edisi terbatas dan ia memberikan nama2 orang yang memesan parfum ini.
Karena barang ini sangat langka, maka mereka selalu memesannya.
Kali pertama aku bertemu dengannya, ia sedang bersama pacar Lee Kyung Wan, Kim Mi Hee.
Hari itu ketika Seo Yong Hak bertemu Hodson di hotel, dia juga ada di hotel.
Saat rekaman video waktu pemilihan itu dicuri.
Dia berkata tidak kenal Steve Lee, tapi ada mainan kecil itu di rumah Lee, itu pasti mainan yang sama yang dimiliki Kim Nana.
Waktu kampanye, saat Seo Yong Hak diculik, Lee Yoon Sung tidak pulang malam itu. Dia mengenakan baju yang kutinggalkan di rumah Soo Hee.
Itu adalah hari saat City Hunter ditembak. Jadi dia pasti sudah mengganti bajunya..
Soo Hee ketawa, kau datang tiba-tiba hanya untuk menanyakan itu?
Soo Hee : Waktu itu hujan dan bajunya basah.
Yeong Joo : Hari itu, tidak hujan.
Yeong Joo : Sepertinya kau bersama pria itu.
Soo Hee : Bukankah sedikit aneh, bicara tentang pria lain dengan mantan suamiku?
Yeong Joo : Seperti saat aku mengejar penjahat dan terluka. Apa kau sudah merawat Lee Yoon Sung?
(oh gitu ya pertemuan mereka...asyik juga)
Soo Hee : Lee Yoon Sung terluka? Kalau begitu, dia harus dibawa ke RS. Kenapa aku harus merawatnya?
Yeong Joo berkata tidak masalah jika Soo Hee tidak akan mengatakan-nya, ia akan menyelidiki sendiri.
Soo Hee mengintipnya dan menghela nafas. Yeong Joo kesal dan pergi.
Soo Hee memberikan baju dan berkata untung tidak ada noda darah di baju, sayang kalau dibuang.
Yoon Sung tertegun mendengarnya. Soo Hee pesan kalau ia sudah memberikan anestesi, jadi mungkin Yoon Sung akan mengantuk. Jadi jangan menyetir dulu.
Shik Joon tanpa sengaja menjatuhkan barang dan ia segera membereskannya. Tidak menyadari kalau foto Ayah-ibu Yoon Sung dan Jin Pyo terjatuh di bawah meja. Shik Joon juga mengantongi kratingdaeng dari Nana.
Yoon Sung datang. Shik Joon menanyakan perawatan luka Yoon Sung dan tanya kenapa Yoon Sung tidak minum kratingdaengnya.
Shik Joon ingin tahu apa Nana sudah tahu kalau Yoon Sung adalah City Hunter. Yoon Sung berkata sepertinya tidak.
Yoon Sung menunggu Nana untuk berpamitan.
Nana akan mengambil bawang dan wortel tapi dibatalkan karena ia tahu Yoon Sung tidak suka. Nana membeli daging dalam jumlah banyak.
Yoon Sung tidak menjawab, ia tidur nyenyak. Nana menghela nafas, kau terlihat sangat lelah.
Nana mengamati wajah Yoon Sung dan menutup wajah Yoon Sung sehingga hanya terlihat matanya saja.
Nana berdiri dan berkata ia tadi hampir bersin, jadi menutup mulut untuk menahannya. Nana takut membangunkan Yoon Sung.
Nana mengajak Yoon Sung makan. Yoon Sung diam saja.
Nana mulai makan, tapi Yoon Sung diam saja. Kau tidak akan makan?
Nana : Lee Yoon Sung.
Yoon Sung : Hanya karena kita sudah berciuman, matamu jadi lain sekarang. Kau tidak berbeda. Terlalu mudah.
Yoon Sung : Ya. Terlalu mudah, jadi tidak ada artinya. Tiba-tiba jadi tidak terasa sama sekali.
Aku sudah memindahkan barangku. Kau bisa tinggal disini selama yang kau mau. Aku tidak akan membiarkan rumah ini kosong.
Saat kita bertemu di Blue House, kita saling menyapa biasa saja. Hanya dengan itu..kita tidak akan menjadi kikuk satu sama lain.
Nana terlihat terluka.
Yoon Sung teringat saat-saat bersama Nana. Saat main air, menempel plester pororo, bermobil bersama, duduk di jembatan, sampai saat ia mencium Nana.
Yoon Sung menahan tangis dan pergi.
Shik Joon memberikan dokumen, kau sudah tahu kalau Kim Jong Shik adalah satu dari lima orang itu? Itulah mengapa kau mengumpulkan kliping berita ini?
Yoon sung heran dan membuka map itu. Ini bukan miliknya, ini milik Nana, tapi kenapa Nana mengumpulkan ini?
Yoon Sung : Ayah! Dia mau membunuh Lee Kyung Wan sekarang!
Yoon Sung langsung lari.
Yeong Joo kaget dan juga gembira, apa? Lee Kyung Wan akhirnya bicara?
Ia juga segera pergi bersama Jang.
Semua kaget, astaga..dia masih sangat muda..
Kamar Lee Kyung Wan sudah dipasang garis polisi, dan banyak orang berkerumun.
Istri Lee menangis. Jaksa Kim menunjukkan badge ke petugas dan masuk. Ia memastikan kalau ini kamar Lee Kyung Wan dan masuk ke dalam.
Banyak orang bisik-bisik,
Dia pantas dibunuh. Ini harga yang harus dibayar karena mencuri uang rakyat.
Dia pantas mendapatkannya.
Politisi itu sama saja.
Tapi Polisi itu tidak melakukan kejahatan.
Jaksa Kim hanya menemukan mayat Lee Kyung Wan.
CH 8
wah,iya kak tirza,aku juga menyadari keanehan wajah sang gook yg itu. beberapa kali juga menemukan keanehan spt ini di kdrama lainnya. bikin ketawa. tp bs dimaklumi secara film keluaran hollywood aja juga pernah bikin kesalahan spt itu :D
ReplyDeletepororo oh pororo. setelah di the greatest love, skg city hunter pun ada pororo. menunggu kdrama apalagi yg bakalan memasukkan unsur pororo :)
Lanjutin City Hunternya dunk kak Tirza.....
ReplyDeleteiya city hunternya lanjutin dooong.. :)
ReplyDeleteLanjutin dong mbak.....
ReplyDeletetau ga.. tau ga.. tau ga sih, ya ampuuun.. saking cintanya sama lee min ho, aku tu sampe mimpiin dia abis nonton drama city hunter n baca ulang sinop personal taste. aku mimpi udah akad nikah segala ama lee min ho! wkwkwk check it http://dreamitdreams.blogspot.com/2011/12/ya-ampun-gue-akad-nikah-sama-lee-min-ho.html
ReplyDeletehahaha.. LOL!
Wah, bagus sekali sinopsisnya! Benar-benar lengkap! Kemarin nonton di Indosiar dari jam 5 sih, jadi awalnya nggak nonton. Kalau download, loadingnya suka lama. Mending baca saja deh, lumayan ada banyak fotonya. Jadi sisanya bisa mengkhayal sendiri. Thanks ya! :)
ReplyDelete