Sunday, September 11, 2011

You Are My Destiny episode 173

Sae Byuk jalan mendekati mereka, ia tanya siapa orang yang seharusnya menerima transplantasi sumsum tulang belakangnya.
Katakan padaku Dokter, apa orang ini? Apa sumsum tulangku hampir disumbangkan padanya?
Ada telp dari Ho Se, tapi Sae Byuk membiarkannya.

Dokter Kim mengajak keduanya ke kantornya. Sae Byuk mengangkat telp Ho Se dan berkata ada di RS. Mi Ok melarikan diri.

Sae Byuk : Ho Se, aku..aku tidak bisa menyumbangkannya, maaf, maaf Ho Se, kita bicara nanti.
Ho Se : Sae Byuk!
(Well Ho Se, seperti katamu sendiri, kita harus lebih mengutamakan ibu kita sendiri.)

Sae Byuk belum masuk ke kamar di RS dan keluarga Kang bingung. Ho Se berkata akan pergi dulu. Ia mencari Sae Byuk.

Sae Byuk mengejar Mi Ok, Mi Ok lari dengan taksi. Sae Byuk mengejarnya dengan taksi lain. Ho Se terlambat.

Ho se kembali ke kamar Sae Byuk dan berkata pada Ayahnya kalau ia kehilangan kontak dengan Sae Byuk. Presdir Kang kaget, lalu bagaimana dengan operasi ibumu?
Ho Se minta ayahnya menunda operasi dulu. Yu Ri mengira Sae Byuk takut. Ho Se berkata pasti ada alasan lain, tapi bukan karena takut.

Dr. Kim mengatakan pada Ny. Seo kalau operasinya ditunda. Ny. Seo bingung, apa yang terjadi? Apa adikku belum tiba dari Amerika?
Dr. Kim sulit menjelaskannya. Ia menyerahkan pada Presdir Kang untuk menjelaskan ke Ny. Seo.

Ny. Seo : Dokter, aku harus hidup, kau yakin aku akan dapat donor, ya kan?
Dr. Kim : Tentu saja, jangan khawatir, istirahatlah.

Tae Pong mulai memasang Bokjori di rumah mereka, di kamar Nenek, kamar Mi Ok, kamar So Young. Keluarga Kim berharap Nenek sehat, keluarga mereka tenang dan So young bisa melahirkan bayi yang sehat.

Ho Se datang dengan berlari, ia mencari Sae Byuk. Dae Jin heran, setelah pergi denganmu, dia tidak pulang lagi. Apa terjadi sesuatu?
Keluarga Kim dan Ho Se berkumpul, mereka baru tahu kalau Sae Byuk memutuskan untuk mendonorkan sumsum tulang untuk Ny. Seo. Bukankah waktu itu bibimu yang akan menjadi donor?

Ho Se berkata ada sesuatu yang terjadi pada bibinya, dia tidak bisa membantu.
Tae Pong heran, lalu kemana Sae Byuk? Yeong suk membuka rahasia Mi Ok, mungkin Sae Byuk sedih dengan kondisi ibunya dan pergi. Mi Ok juga kena leukimia.

Semua kaget. Yeong Suk membenarkan, katanya sudah kronis. Sae Byuk juga baru tahu sekarang.
Nenek tidak percaya, ia minta Tae pong memanggil orang Amerika itu dan ingin mendengar sendiri. (Nenek selalu memanggil Mi Ok, Orang Amerika haha) Tae Pong mengira Mi Ok datang ke Korea karena sumsum tulang Sae Byuk.

Yeong Suk mengatakan ke Dae Jin kalau dia juga baru tahu dan Mi Ok melarangnya mengatakan hal ini. Yeong Suk tidak bisa menghubungi Sae Byuk. Kemana dia?

Sae Byuk masih mengikuti taksi Mi Ok. Sopir Taksi Mi Ok berkata kalau taksi dibelakang mengikuti mereka.
Mi Ok minta taksi berhenti. Sae Byuk turun dari taksi dan masuk ke taksi Mi Ok. Kau mau kemana? baiklah kemanapun kau pergi, kita pergi bersama.
Mi Ok : Soo Jin..
Sae Byuk : Paman, ayo jalan.

Dr. Kim memberi penjelasan ke Presdir Kang. Kalau Jeong Mi Ok, ibu kandung Sae Byuk juga cocok sumsum tulangnya dengan Sae Byuk.
Presdir Kang lemas, jadi Mi Ok dan istriku sama-sama menderita Leukimia.

Dr. Kim : Ya, Ny. Seo sudah akut dan Mi Ok kronis. Tapi Mi Ok menjadi akut belum lama ini.

Presdir bingung. Ho se jalan masuk. Ia berkata kalau Mi Ok juga mengidap Leukimia, ia baru tahu dari keluarga Kim.
Presdir : Apa kau juga tahu kalau Sae Byuk dan Mi Ok juga cocok sumsum tulangnya?
Ho se kaget, apa Sae Byuk tahu masalah ini? Dokter Kim mengiyakan, baru saja.

Yeon Shil merindukan Bok Dong kecil yang manis. Ia teriak memanggil suami dan putrinya. Mereka berkata selalu memperlakukan Yeon Shil sebagai ratu di rumah ini.
Yeon Shil mengeluh, Bok Dong biasanya selalu duduk dan main disini.

Setelah itu mereka mulai menggeser dan memindahkan perabot untuk ganti suasana. Lalu ada yang mencari Soo Bin dan Dae Gu. Keduanya meninggalkan Yeon Shil dan sibuk sendiri.

Tae Young berkata ke Yoon Hee kalau dia ternyata memasukkan form pendaftaran untuk Yoon Hee, cobalah sekali lagi. Aku yakin pasti bisa.

Ny. Lee memberikan uang dalam jumlah banyak ke So Young. Ini untuk menyuap, agar Tae Young benar2 bisa mengajar sebagai Profesor.
So young menolak, Tae Young tidak perlu cara kotor seperti ini untuk jadi Profesor.

Ny. Lee menarik uangnya kembali, tapi So Young berkata sudahlah, lakukan saja Bu. Tapi rahasiakan ini dari Tae Young.
Ny. Lee setuju, tapi kau juga harus hati-hati. Tae Young masuk, membuat mereka kaget. Ada Apa? kenapa kalian terkejut?

Ny. Lee dan So Young berkata, ah tidak ada apa-apa..
Tae Young melihat amplop itu dan mengambilnya, apa ini? Tae Young tahu dan berkata ia tidak suka dengan cara ini.

Mi Ok dan Sae Byuk masuk ke hotel dan keduanya memandang ke arah jendela.
Mi Ok : Sekarang atau nanti, pemandangan bersalju ini sangat cantik seperti biasanya. Aneh rasanya, saat aku melihat salju ini, aku merasa hangat meskipun saljunya dingin.

Sae Byuk : Mengenai transplantasi sumsum tulang belakang itu...
Mi Ok : Lupakan, jangan membicarakan itu dulu. Setelah menangis dan memohon di RS, aku merasa lapar. Kita makan dulu setelah aku merapikan diri.

Sae Byuk telp Ho Se. Ia minta maaf karena sudah membuat cemas. Sae Byuk tidak bisa mengatakan apapun saat ini, berikan aku waktu sehari. Aku akan pulang ke Seoul besok pagi.
Sekarang aku sangat bingung, tidak tahu apa yang harus kulakukan, terlalu rumit.

Ho Se berkata ia mengerti. Sae Byuk minta maaf pada ibu mertuanya dan semua keluarga. Aku pasti sudah mengagetkan mereka, aku benar2 minta maaf.

Yu Ri masuk kamar Ho Se dan tidak mengerti kenapa Sae Byuk begitu tidak bertanggung jawab, ia mempengaruhi hidup ibu dan juga hidup kita. Dia keterlaluan, apa dia tahu kalau dia memegang pisau di tangannya?
Ho Se juga serba salah, Yu Ri kembalilah ke kamarmu dulu.

Sae Byuk masuk ke kamar mandi dan Mi Ok ingat saat Sae Byuk tanya Dr. Kim tadi. Ponsel Sae Byuk berdering dan Mi Ok mengangkatnya.

Dari Yu Ri, Kakak ipar, kau dimana? Kau janji untuk mendonorkan sumsum tulangmu ke ibuku. Bagaimana kau bisa menghilang dan tidak telp kami. Kau keterlaluan, aku harap kau tidak ketakutan dan lari.

Mi Ok menutup ponselnya, ia kaget, apa yang ia katakan? Orang yang akan menerima sumsum tulang Soo Jin adalah Min Jung?
Mi Ok ingat saat Dr. Kim mengatakan kalau donatur itu membatalkannya karena anggota keluarganya juga membutuhkan sumsum tulangnya juga.

Sae Byuk menemuinya, kau tampak pucat sekali, apa kau baik-baik saja? Mau kembali ke Seoul?
Mi Ok menolak. Sae Byuk memaksanya kembali ke RS.
Mi Ok : Tidak, aku bilang tidak. Kita sudah berbaikan. Jangan bicara tentang sakit hari ini. Aku lapar, kita makan dulu, ayo.

Sae Byuk dan Mi Ok makan bersama di resto. Sae Byuk minta Mi Ok makan makanan pembuka yang lembut dan supnya juga jangan dimakan panas2.
Sae byuk minta air dan pelayan juga akan memberikan teh gandum.

Mi Ok kagum, putriku tahu bagaimana merawat ibunya. Waktu kau kecil, kau susah makan, kau ini pemilih.

Sae Byuk berkata tidak ingat apapun sebelum masuk panti asuhan. Hanya ia ingat kena marah karena pilih-pilih makanan.

Sae Byuk dan Mi Ok jalan-jalan di salju. Mi Ok main-main dan melempar salju ke Sae Byuk.

Sae Byuk kesal, ia sedang tidak niat main-main.

Mi Ok : Saat kau ada di tengah padang salju yang indah, apa kau tidak merasa tubuh dan jiwamu terbuka dan menikmati setiap hembusan udara yang segar. Jangan memperlihatkan wajah cemberut itu, kau akan segera keriput nanti.

Sae Byuk : Kehidupanmu enak, kau bisa melakukan apapun yang ingin kau lakukan.
Mi Ok : Apa maksudmu waktu aku membuangmu dulu?

Sae Byuk : Kau pikir kau bisa memanfaatkanku dan berharap aku hanya berdiri di sini dan membalasmu. Jangan lupa aku dulu suka mengirimkan susu dan koran selama bertahun-tahun. Aku punya kekuatan.

Mi Ok : Benarkah?
Sae Byuk : Kau pikir aku tidak akan bereaksi?
Mi Ok : Tidak, lemparanmu lemah sekali.

Lalu keduanya main lempar salju dan bersenang-senang. Mereka membuat boneka salju, kita selesai.

Mi Ok dan Sae Byuk berbaring di atas salju.

Mi Ok berkata dalam hati : Aku ingin hidup, benar2 ingin hidup. Aku ingin hidup bersama putriku selamanya.

Ny. Seo ada di kamarnya, ia menunggu "adiknya" bagaimana jika ia tidak datang besok, berarti aku akan mati.

Mi Ok dan Sae Byuk berendam bersama. Mi Ok berkata mereka sudah tidak pernah mandi bersama selama 19 th, dia dulu harus membujuk Sae Byuk dengan ice cream sebelum Sae Byuk mau mandi. Karena Sae Byuk takut air.
Sae Byuk : Tapi kau akhirnya meninggalkanku di pantai.

Mi Ok memegang tangan Sae Byuk dan berkata kalau nama ayah Sae Byuk adalah Kim Do Jin. Kami adalah siswa seni miskin, kami berdua yatim piatu, jatuh cinta pada pandangan pertama. Seperti kau dan Ho Se.

Kami saling mencintai dan akhirnya memiliki kau. Lalu mimpi buruk itu mulai. Setiap hari bagaikan hidup dalam peperangan. Kami bertengkar karena apapun. Ongkos bis, warna, susu untukmu dan makanan sehari-hari.
Akhirnya aku pergi sambil membawamu sebelum kami saling membenci satu sama lain, tapi...

Sae Byuk : Tapi apa?
Mi Ok ingin punya uang dan hidup dengan baik, jadi aku keluar dari sekolah dan cari pekerjaan di bagian konstruksi. Mi Ok merasa hidupnya bagai di neraka setelah membuang Sae Byuk. Ini pasti hukuman untukku.
Maaf, ini pasti kedengaran seperti alasan saja. Aku sudah bersalah. Tolong maafkan ibu.

Sae Byuk tanya dimana makam ayahnya. Ternyata ada di atas bukit di seberang hotel. Teman baik ayahmu menyebarkan abunya di sana, ia suka dengan pegunungan.
Sae byuk memunggungi Mi Ok dan tidur.

Mi Ok membelai pipi dan kepala Sae Byuk, cantik sekali seperti malaikat. Mi Ok mendengar sms dari ponsel Sae Byuk, dari Ho Se.
Ho Se mengirim pesan : Aku mencintaimu, dimanapun kau berada, apapun yang kau lakukan, aku akan berada di sisimu.

Mi Ok menghapus air mata di pipi Sae Byuk, jangan khawatir. Ibu ada disini, aku akan menjagamu, cintamu, suamimu dan keluargamu. Ibu akan melindungi dan mengawasimu.

Mi Ok telp Ho Se, ia jalan meninggalkan hotel. Ini hotel Carajan, di Kangwon-Taebaek. Sae Byuk ada di kamar 501, jemputlah dia. Mi Ok masuk taksi dan pergi.

Paginya, Sae Byuk terbangun tapi tidak bisa menemukan Mi Ok, ia mencari ke seluruh penjuru kamar, Bibi..bibi..Ibu..

Ny. Seo dikembalikan lagi ke kamarnya. Ia ingin tahu ada apa tapi baik Dr. Kim, Yu Ri, maupun suaminya hanya memberi alasan tidak jelas.
Ny. Seo kesal dan mengusir mereka semua, kalian keluarlah aku ingin istirahat.

Presdir, Yu Ri dan Dokter keluar. Mi Ok tiba di RS, ia berkata sendiri kalau ibu akan bertindak. Ibu akan memastikan kebahagiaanmu.

Ny. Seo merasa resah, ada yang tidak beres. Ia merasa takut dan tidak aman. Ia berusaha naik ke tempat tidur tapi hampir jatuh.
Mi Ok masuk ke dalam kamarnya.

Ny. Seo mengira itu Yu Ri, ia minta tolong, lalu kaget karena melihat Mi Ok.

YMD [140], [141], [142], [143], [144], [145], [146], [147], [148], [149], [150], [151-152], [153-154], [155], [156], [157], [158], [159], [160], [161], [162], [163], [164], [165], [166], [167], [168], [169], [170], [171], [172]

No comments:

Post a Comment