Thursday, December 12, 2013

Good Doctor episode 19

It's confession time...! ^^
Yoon Seo : Akhir-akhir ini, aku jadi..aneh. Maksudku...bukannya aku jadi aneh, tapi ..yah pokoknya..sedikit seperti itu.
Ia memegang tangan Shi On, Jadi, aku tidak suka kalau kau dekat dengan wanita lain, atau kalau kau memintaku mengatur kencan buta untukmu. Itu membuatku tidak senang.

Yoon Seo mendekat, mulai sekarang..aku tidak suka..kalau kau bergantung padaku. Sekarang..aku..aku.. Yoon Seo tidak tahu mau bicara apa lagi, perlahan Yoon Seo memeluk Shi On.

Shi On tampak terkejut, tapi perlahan ia juga memeluk Yoon Seo. Shi On menghela nafas, pembuluh...pembuluh darah saya telah menjadi panas seperti pipa mesin pemanas .(nyehehehe...deskripsinya ini lo, unik tenan.)
Yoon Seo tersenyum geli. Lalu merenggangkan pelukannya, tapi tangannya masih di pinggang Shi On, Yoon Seo memandang wajah Shi On.
Shi On mencoba menjelaskan, dalam hati saya rasanya ada yang sedang memukul drum (yaelah..). Shi On tampak susah payah menahan detak jantungnya.

Yoon Seo tersenyum lembut dan mengulurkan tangan, membelai pipi Shi On. Lalu..bagaimana denganku? Bagaimana menurutmu perasaanku? Aku merasakan hal yang sama denganmu.
Shi On kebingungan, saya..saya..saya tidak merasa tahu segalanya. Saya..saya sama sekali tidak tahu apa yang harus saya lakukan untuk dokter.
Yoon Seo : Kau tidak perlu melakukan apapun.
Shi On tampak lega dan Yoon Seo tersenyum menenangkannya. (Mungkin Shi On bingung, bagaimana pertolongan medis untuk chemistry seperti ini.)

Yoon Seo dan Shi On jalan lagi. Yoon Seo menggosok telapak tangannya, tanganku dingin. Shi On masih belum connect, jadi ia menjawab, saya rasa hari ini memang dingin, hati-hati jangan sampai kena pilek.
Yoon Seo menegaskan, aku akan hati-hati agar tidak pilek, tapi TANGAN-ku dingin. Shi On masih belum ngeh dan menjawab, ah..saya akan membelikan sepasang sarung tangan untuk dokter besok.

Yoon Seo menyerah, ia mengulurkan tangan dan memberi tanda agar Shi On menggenggamnya wkk.
Shi On akhirnya mengerti dan mengaitkan telapak tangannya ke telapak tangan Yoon Seo. Yoon Seo geli, wah kau bergandengan tangan dengan mengaitkan jari jemarimu.
Shi On membenarkan.
Yoon Seo menggodanya, apa kau sering menggandeng banyak tangan wanita? Apa kau ini playboy?

Shi On membantah, bukan. Saya bukan seperti itu. Ia menjelaskan, ini cara pengasuh menggandeng tangan anak autis. Karena anak autis memiliki kecenderungan sering tiba-tiba bergerak, maka para pengasuh harus menggandeng tangan mereka erat-erat. Direktur Choi juga menggandeng tangan Shi On seperti ini waktu Shi On muda.

Yoon Seo : Sekarang, bukan aku yang menggandeng tanganmu. Tapi kau yang menggandeng tanganku.
Shi On mengangguk, Ya. Keduanya tersenyum dan jalan sambil bergandengan erat.

Tiba di depan apartemen Yoon Seo, Shi On tanya satu hal, dokter..apa mungkin anda tidak akan menyesali ini besok pagi? (kasihan, Shi On masih belum percaya diri. Ok, ini memang proses.)
Yoon Seo : Menyesali apa?
Shi on : Saya sering memikirkan apa yang saya katakan waktu malam dan menyesalinya. Saya menyesalinya tepat pk. 6:30 pagi.
Yoon Seo geli, hei..bukannya aku mengatakan ini setelah minum alkohol kan? Jadi apa yang akan kusesali?

Shi On minta Yoon Seo janji, kalau Yoon Seo menyesal, maka Yoon Seo harus mengikat rambutnya besok pagi saat masuk kerja.

Yoon Seo ketawa, apa-apan itu? Shi On mengaku, ia tidak sanggup jika harus mendengar penolakan secara langsung. Ia berharap bisa mengerti hanya dengan melihat saja. Yoon Seo mengerti. Baiklah.
Keduanya melepaskan tangan dengan enggan. Shi On sedikit kikuk, kalau begitu..saya akan kembali ke RS. Shi On membungkuk sedikit dan bergegas lari kkk.. Yoon Seo tersenyum melihatnya.

Shi On kembali ke RS. Ia membaca file, lalu meletakkan tangan di dadanya, Shi On merebahkan kepala di atas tumpukan buku lalu tersenyum malu-malu, ia bahagia sekali. Yeeee..yang sedang jatuh cinta.
Yoon Seo duduk di atas tempat tidurnya, ia merenung lalu memasang alarm-nya. Dalam hati Yoon Seo meyakinkan dirinya sendiri, menyesal? aku tidak akan menyesalinya kan?

Paginya, Yoon Seo mematikan alarm. Jam 6:30 pagi. Yoon Seo mengambil jam-nya, ia mengamati waktu yang ditunjukkan. Jam 6:30 pagi. Is she going to regret it?
 

Shi On ada di kantor dokter. Kakinya bergoyang-goyang, sepertinya ia gelisah dan gugup sekali.
Yoon Seo tiba, selamat pagi..! Shi On tidak berani mengangkat wajahnya, ia menyapa Yoon Seo tanpa melihat. Anda sudah datang?
Perlahan Shi On memberanikan diri mengangkat wajahnya dan tampak kecewa saat Yoon Seo ternyata ..mengikat rambutnya! waduh.

Yoon Seo menoleh, apa? Shi On menggeleng, bukan apa-apa.
Yoon Seo mengerti, ia minta Shi On mengecek keluar. Apa kau tidak tahu kalau diluar itu berangin sekali? Aku hampir terlihat seperti wanita gila mencoba merapikan rambutku.

Mata Shi On bersinar, ia mengerti. Yoon Seo bukannya menyesal, tapi mengikat rambut agar rapi. Shi On komen, angin nakal.
Shi On tampak lega, ia berkata akan pergi ke bangsal anak. Sebelum keluar, Shi On sempat loncat karena gembira.
Yoon Seo nyengir geli. Shi on is so a-dork-able wkkkk

Kang Hyun Tae bertemu Do Han lagi, ia ingin tanya dua hal. Apa Do Han yakin bisa bertahan di lingkungan seperti ini?
Do Han merasa konsep tentang lingkungan kerja antara dirinya dan Kang Hyun Tae berbeda, tidak peduli bagian apa, lingkungan yang paling penting dalam bagian ini adalah para dokternya. Dan bagian luarnya itu nomor dua.

Kang Hyun Tae : Saya akan menanyakan pertanyaan kedua, anda berkata "Kami memberikan masa depan untuk anak-anak." atau berkata "Kami memberikan kebahagiaan." Bukankah dokter-dokter dari negara lain juga akan berpikir seperti itu?

Do Han membenarkan, bedanya RS komersial lain hanya menjamin kebahagiaan dan masa depan sebagian anak saja. Sementara jaminam kebahagiaan dan masa depan anak yang kami buat, tidak termasuk kata "sebagian".
Yoon Seo bertemu temannya, ia dokter di Seongwon juga. Eun Jeong. Eun Jeong protes karena Yoon Seo tidak mengangkat telpnya semalam, lalu komen, ia dengar Yoon Seo bertemu dengan calon potensial untuk jadi suaminya, kudengar ia seorang Jaksa?
Yoon Seo : Apa ibuku meneleponmu lagi?

Eun Jeong menjawab, itu bukan hal baru kan. Yoon Seo bercanda dan usul, kita putuskan hubungan pertemanan kita saja, bagaimana? wkk
Eun Jeong merangkul Yoon Seo, ibumu benar-benar menginterogasiku dengan detil setiap dua hari. Aku bisa gila. Eun Jeong nyengir dan jalan pergi. Yoon Seo tampak kesal, ia pusing juga, bagaimana jika ibunya tahu soal dia dan Shi On wkk..

Shi On mengunjungi ayahnya. Meskipun sudah lemah, tapi tetap saja kata-kata ayah Shi On tetap menyebalkan. Ia menuduh Shi On merasa senang kalau ia sakit. Shi On menjawab, ia tidak senang.
Ayah bahkan menuduh Shi On bohong. Lalu ia mulai mengeluh, Shi Deok..alangkah menyenangkannya kalau Shi Deok ada disini. Dia pasti akan menjagaku dengan sungguh-sungguh. Ibu sedih, kenapa suaminya menyinggung Shi Deok lagi.

Sementara Shi On menunduk, ia terlihat sedih dan bersalah. Do Han lewat dan mendengar percakapan mereka. Ia menghela nafas.

Chief Go merenung di kantornya, ia memikirkan kata-kata kakak iparnya. Kalau ini adalah kesempatan terakhir Chief Go untuk berada di pihaknya.
Chief Go membaca daftar nama Staf Medis Univ Seongwon, terutama staf bagian bedah anak. Anehnya, nama Shi On ada di bawah nama Yoon Seo (ia ada di atas Jin Wook, padahal Jin Wook lebih senior wkk, aneh)
Direktur Choi bertemu dengan Chae Kyung, ia senang karena Chae Kyung ada di sisi Presdir Lee dalam masa sulit ini. Presdir Lee tidak pernah minta Chae kyung melakukan apapun dan justru ingin melakukan yang terbaik untuk Chae Kyung.
Direktur tidak ingin minta Chae Kyung bisa lebih mengerti dan dekat dengan ibu tirinya. Tapi ia berharap Chae Kyung tidak menghindari ibu tirinya, itu saja. Chae Kyung mengerti.

Do Han mengumpulkan anak buahnya, ia sudah mengajukan permintaan untuk bertemu pihak Prof Kim Jae Joon soal operasi In Hae. Yoon Seo senang, apa artinya anda sudah memiliki alasan kuat kenapa kita yang harus mengoperasi In Hae?
Do Han tersenyum, begitulah. Do Han akan membahas masalah anastomosis pembuluh darah dan fistula usus halus. (Anastomosis =hubungan antara pembuluh-pembuluh yang berbeda pangkalnya; penggabungan dua ujung usus yang sehat setelah usus yang sakit dipotong oleh dokter bedah.)

Yoon Seo setuju, bagian bedah anak memang lebih berpengalaman soal fistula. Do Han berkata mereka akan mendapat keputusannya besok pagi.

Jin Wook mengecek pasien2nya, lalu melihat In Hae serius menulis. Jin Wook tanya apa yang ditulis In Hae.
In Hae ingin mengumpulkan semua kejadian menyenangkan yang telah terjadi. Dan ternyata banyak sekali.

Jin Wook tersenyum, ada juga banyak hal yang tidak bisa kau ingat. In Hae ingin buku hariannya bisa diingat dan jika ada sesuatu yang salah, kakaknya tidak akan terlalu bersedih setelah ia membaca ini.
Jin Wook : In Hae-ya, kenapa kau selalu mengatakan hal itu?

In Hae berkata ia tahu bahwa operasi transplantasi usus halus adalah prosedur yang berbahaya. In Hae berharap dokter bedah anak bisa melakukan prosedur itu. In Hae akan merasa lebih tenang apapun yang terjadi.
Jin Wook hanya menghela nafas.

Jin Wook bertemu In Young di luar kamar. In Young tidak tahu kenapa adiknya bicara seperti itu. Jin Wook merasa In Hae mungkin takut setelah pingsan di rumah Dr. Cha waktu itu. Jin wook minta maaf, pihak bedah anak tidak bisa memaksakan untuk mengoperasi In Hae seperti yang diinginkan anak itu.
Jin Wook yakin In Young juga merasa cemas karena In Young juga harus dioperasi. In Young membenarkan, sedikit. In Young merasa kamar operasi pasti dingin sekali.

Jin Wook menggenggam tangan In Young, tangan dokter...lebih hangat dari yang kau pikirkan. Percayalah itu. Jin Wook membungkuk dan jalan pergi. In Young tampak sedikit terhibur.



Kang Hyun Tae menemui Presdir Jeong dan berkata kalau mereka menghadapi banyak penolakan, lebih dari yang diperkirakan. Jeong ingin Kang Hyun Tae menyingkirkan semua orang yang tidak setuju.
Kang Hyun Tae tidak setuju karena orang2 yang menolak adalah talenta terbaik di RS itu.

Presdir Jeong merasa kemampuan dokter tidak akan jauh beda. Kang Hyun Tae membenarkan, tapi ada beberapa poin yang tidak bisa kita lihat.

Presdir Jeong tanya apa sebenarnya maksud Kang Hyun Tae. Kang ingin Presdir Jeong tetap menjadi investor saja. Daripada memaksakan memasang roda yang tidak cocok, bukankah lebih baik memperbaiki rodanya? Jeong marah sekali pada Kang Hyun Tae. Ia tetap pada niatnya untuk mengakuisisi RS Seongwon menjadi komersil.
Yoon Seo menunjukkan aplikasi baru pada Shi On, aplikasi yang menghitung berapa lama sepasang kekasih pacaran. Yoon Seo sudah lama ingin mencobanya. Ternyata mereka sudah...SATU hari jadian. ^^
Yoon Seo menawarkan Shi On untuk men-download app ini.

Shi On menolak, ia menunjuk dahinya. Shi On dengan mudah mengingat sudah berapa hari sejak ia melihat Yoon Seo...

Yoon Seo kesal sekali, sudah cukup! Aku tetap akan memasangnya. Yoon Seo ingin mengajak Shi On kencan secara resmi, kau mau pergi kemana?
Shi On langsung semangat : Kebun Binatang.
Yoon Seo : Kecuali kebun binatang dan warnet!

Shi On berpikir lagi, ia langsung tersenyum, kesana.


Ke tukang ramal. Yaeelah..
Peramal itu berkata Shi On dilindungi banyak roh binatang, jadi roh-roh itu akan melindungi Shi On. Yoon Seo dan Shi On cengar-cengir, itu mirip sekali dengan kondisi Shi On.

Yoon Seo tanya tentang dirinya. Peramal itu langsung tahu kalau Yoon Seo dilindungi dua roh, roh segala roh (alkohol) dan roh api. Shi On nyengir, itu tepat sekali.
Yoon Seo merasa malu, apa itu karena kepribadiannya jelek? Peramal itu menjelaskan, bukan jelek, api itu bukan membakar tapi membawa kehangatan pada orang-orang, negara ini dan bahkan pada udara sekitar.

Yoon Seo senang sekali, benarkah? Lalu ia menggenggam tangan Shi On, lalu bagaimana dengan kami berdua?
Peramal itu berkata hubungan keduanya bagus dan tidak ada kesulitan, tapi hanya ada satu jembatan jiwa. Biasanya pasangan kekasih yang putus dan jadian lagi memiliki banyak jembatan jiwa, tapi Shi On dan Yoon Seo hanya memiliki satu jembatan jiwa. Jika jembatan itu hilang, mereka berdua tidak akan pernah bertemu kembali.

Keduanya meninggalkan peramal itu dan Yoon Seo menghibur Shi On, peramal tadi hanya bicara soal yang aneh, kau tidak boleh percaya dengan hal-hal seperti itu. (Kaya maminya Pil Hoon, shio Macan..shio Macan.)
Shi On : Bukankah dokter yang membawa kita menemuinya dan katanya dia hebat.
Yoon Seo : Kehebatannya sudah menurun.

Yoon Seo melihat promosi di jalan, ia langsung menarik Shi On melihatnya. Ternyata ada tantangan menyelesaikan rubik! (Dari semua tantangan lain, kenapa juga tantangan rubik? kkk)
Yoon Seo ingin mendapatkan alat perebus telur dan Shi On langsung semangat untuk menyelesaikan rubiknya. Shi On minta waktu 10 detik, tidak perlu 2 menit. Yoon Seo terkejut, kau harus minta waktu lagi. 10 detik itu susah.

Tapi Shi On yakin bisa melakukannya. Bahkan ia bisa sambil memejamkan mata. Kalau melakukannya dengan mata terbuka, itu tidak asyik. What?

Shi On mengamati rubik dan mulai mengingat. Pria itu memberi aba-aba dan Shi On mulai beraksi. Shi On cepat sekali menyelesaikan rubiknya. Dalam hitungan ke-10, ia sukses menyelesaikan tantangan. Just wow.
Yoon Seo senang sekali karena mendapatkan mesin perebus telur. Keduanya menikmati telur rebus di apartemen Yoon Seo.  Shi On bersikap bahwa yang seperti tadi itu bukan apa-apa. Dia sering memenangkan hadiah dengan bakatnya. Ia juga pernah memenangkan sekotak bibimmyeon.

Yoon Seo tanya apa Shi On ingin kencan dengan nyaman, ia ingin mengajak Shi On mengakui hubungan mereka di depan semua rekan mereka.
Shi On tidak menjawab, ia diam saja. Yoon Seo tanya apa Shi On takut kalau Yoon Seo akan diejek? Yoon Seo menenangkan Shi On, tidak ada yang bisa mengejeknya.

Shi On tetap tidak yakin, tapi tetap saja ini sedikit...lucu. Yoon Seo menekankan bahwa ia akan baik-baik saja.

Shi On : Bagaimana kalau kita menunggu, dan mengatakannya nanti?
Yoon Seo cemberut, nanti..kapan?

Paginya, para dokter bedah anak memberikan dokumen In Hae pada Do Han. Semua berharap Do Han bisa meyakinkan Kim Jae Joon untuk menyerahkan operasi In Hae pada mereka.
Do Han : Aku tidak akan berkelahi dengannya, tapi aku akan berdebat dengan dasar kasus medis.
Semua tampak semangat mendengarnya. Bahkan wajah Il Kyu tampak berseri. Do Han minta semua tidak mencemaskan itu dan bekerja seperti biasa. Semua mengerti.
Do Han menghadiri pertemuan medis yang juga dihadiri Direktur Choi. Do Han mengajukan pertanyaan pada Kim Jae Joon, pendekatan apa yang anda rencanakan dalam enteroanastamosis?
Kim Jae Joon memberikan jawaban sesuai teori. Do Han menjawab, kalau seperti itu anda tidak bisa intestinal fistula (lubang usus). Do Han tanya apa rencana Kim Jae Joon untuk mengamati usus halus pasca operasi. Satu lagi, ada yang lebih penting dari enteroanastomosis, yaitu anastomosis pembuluh darah, penyambungan pembuluh darah.
Do Han menjelaskan, untungnya dalam kasus In Hae-ssi, ada bagian pembuluh darah besar yang tidak terinfeksi, tapi selama transplantasi dari In Young-ssi, proses penggabungan pembuluh darah itu memiliki kemungkinan besar gagal.

Kim Jae Joon tidak menduga masalah itu. Direktur Choi menahan senyum, dan tanpa diduga Chief Go buka suara.
Chief Go menambahkan pendapat medisnya yang mendukung pemikiran Do Han.
Do Han tersenyum berterima kasih padanya. Cie.. Sementara Kim Jae Joon terlihat kesal pada keduanya.

Kang Hyun Tae menemui Presdir Lee dan Chae Kyung. Kang tidak mempedulikan sikap ketus Chae Kyung, ia hanya tanya apa mereka tidak ingin mempertahankan RS Seongwon? Ini bukan saja mendapatkan Yayasan dan RS, tapi anda dan juga Direktur akan disingkirkan. Jadi mulai sekarang, tolong dengarkan kata-kata saya.
Kita tidak mendengarnya, tapi sepertinya Kang memiliki beberapa cara untuk membantu mereka. Well, it's about time.

Para dokter anak menunggu Do Han dengan gelisah. Lalu Prof Kim Do Han masuk dengan wajah muram. Semua jadi lesu, mereka menduga Do Han gagal meyakinkan dewan dokter.
Semua menghibur Do Han. Tidak apa-apa Profesor, anda sudah berusaha yang terbaik. Anda sudah bekerja keras.

Lalu Do Han berkata : Tidak masalah. Kita yang akan melakukan operasi In Hae.
Semua dokter bersorak dan tepuk tangan. Kecuali Yoon Seo, ia kesal sekali dan memukul Do Han, kenapa anda pura-pura?
Do Han ketawa, kalian lihat? Bagiku, akting teater lebih cocok daripada Kapten Hook. Shi On langsung memuji akting Prof Kim, anda bukan lagi kelemahan kami, anda penuh dengan roh akting! Do Han senang, lumayan bagus kan?

Tiba-tiba Chief Go masuk menemui mereka. Semua terkejut dan membungkuk. Chief Go tanya jadwal mereka. Aku ingin mengajak kalian makan diluar.
Chief Go sudah mengharapkan penolakan, ini mungkin su..lit ya? Diluar dugaan Do Han langsung menerimanya, saya tidak masalah Pak.

Semua terkejut. Prof Kim? bersedia ikut makan dengan Chief Go? Do Han menoleh pada semua dokter, kalian semua bisa kan? Semua langsung otomatis mengangguk, ya Pak.

Chief Go langsung berseri-seri, ya..ya kenapa tidak. Shi On langsung buka suara, saya ingin sekali makan bistik sapi yang kotak-kotak. Chief Go kesal, kalau begitu kau beli saja sendiri, dasar. Semua jadi ketawa, hubungan mereka jadi cair.

Do Han menemui Ayah Shi On. Ia membungkuk dan menanyakan kondisinya. Ayah Shi On mengenalinya, kau ..adalah dokter yang waktu itu. Ayah menggerutu dan menjawab, Do Han tahu persis kondisinya, ia sudah setengah seperti mayat.

Do Han mohon agar Ayah memperlakukan Shi On sebagai orang dewasa dan bukannya anak usia 8 tahun. Shi On adalah dokter resmi di RS ini dan Ayah harus menghargainya sebagai orang dewasa agar Shi On bisa menjadi putra yang matang untuk ayah.
Ayah marah, ia mengusir Do Han dengan suaranya yang hampir habis. Do Han tetap memohon. Ayah Shi On kesal, ini bukan urusan Do Han.

Do Han : Jika kakak Shi On masih hidup, ia juga pasti akan mengatakan hal yang sama. (oh ..secara tidak langsung Do Han memposisikan dirinya sebagai Shi On-hyung. So sweet..)

Yoon Seo merenung dan memikirkan Shi On yang masih enggan mengumumkan hubungan mereka. Yoon Seo menutup wajahnya lalu tertawa lebar, sepertinya ia punya ide cemerlang.
Malamnya, Chief Go dan semua dokter bedah anak makan dan minum bersama. Semua bersulang, cheers...!!
Chief Go minta semua pesan saja makanan yang mereka suka, kecuali Park Shi On. Shi On cemberut, semua ketawa. Chief Go tahu mereka semua sibuk dan ia belum bisa mentraktir semua makan seperti saat ini.

Yoon Seo langsung menjawabnya, tidak apa-apa, kami mengurus diri kami sendiri selama ini. Chief Go minta maaf karena tidak berperan sebagai senior yang baik selama ini. Do Han juga minta maaf karena mereka tidak memperlakukan Chief Go dengan baik.
Chief Go jadi salting, astaga...aku baik-baik saja dan...yah.

Shi On buka suara, omong-omong Pak, jika saya lihat dengan seksama, anda mirip dengan aktor Lee Byung Hyun wkk (aku juga berpikir giginya Chief Go ini kaya siapa gitu..wkkk giginya doang.)
Chief Go syok dan mengeluh, astaga...bocah ini mengatakan hal-hal yang tidak bisa diucapkan... Lalu Chief Go menirukan satu kalimat Lee Byung Hyun, "Katakan, apa kau benar-benar akan membunuhku?"

Chief Go tanya, mirip tidak? Shi On menjawab, anda setengah mirip. Chief Go ngamuk-ngamuk. Do Han menegur Shi On, hei..kau sama sekali tidak sopan pada Chief. Shi On terkejut dan buru-buru minta maaf. Semua tidak tahan lagi melihat mereka dan ketawa geli.
Yoon Seo memasukkan sendok ke dalam botol soju dan minta waktu. Ia ingin mengumumkan sesuatu. Saya..sedang kencan dengan seseorang.  Shi On mulai gelisah.
Semua terkejut lalu bertepuk tangan, wow..kalau begitu Dr. Cha akhirnya menyingkirkan label "single sejak lahir." Selamat Dokter, siapa dia?

Yoon Seo terdiam sejenak, lalu mengaku : Park Shi On.
Semua bingung dan menoleh ke Shi On, semua nyengir tidak percaya. Jangan bercanda. Shi On diam saja.
Chief Go minta Yoon Seo tidak bercanda, siapa dia? Yoon Seo dengan serius menjawab, benar-benar Park Shi On.

Il Kyu tidak percaya, yang benar? kalau begitu seharusnya tidak dikatakan. Yoon Seo akhirnya berkata dengan sedikit kesal, benar-benar Park Shi On!
Il Kyu terkejut. Lalu mereka melihat ke arah Shi On lagi, benarkah? Shi On mengangguk pelan. Wajahnya muram. Do Han juga kelihatan sedikit bingung.

Jin Wook berusaha meredakan ketegangan, pertama..kita beri tepuk tangan dulu. Semua tepuk tangan, meskipun tidak heboh. Shi On minum sendirian, wajahnya terlihat kesal tapi berusaha tidak menunjukkannya. Yoon Seo meringis, ia merasa tidak enak.

Shi On mengantar Yoon Seo pulang ke apartemennya. Yoon Seo tanya apa Shi On marah karena ia mengumumkan hubungan mereka tanpa tanya pada Shi On dulu? Atau Shi On merasa cemas?
Yoon Seo menjelaskan, mereka harus menghadapi ini cepat atau lambat. Mereka tidak bisa terus menyembunyikan ini.

Shi On mengerti. Yoon Seo tersenyum, tapi lega kan setelah mengatakannya? Shi On membenarkan, ya memang rasanya melegakan.
Yoon Seo : Sekarang kau harus ke RS, ya kan?

Shi On mengangguk. Tapi ia tidak segera pergi ke RS. Ia masih ingin bersama Yoon Seo wkk. Shi On meraih tangan Yoon Seo dan meletakkannya di dadanya. Ia meniup kedua tangan Yoon Seo untuk menghangatkannya. Baru setelah itu berlari ke RS. Lucu sekali.
Shi On tidak bisa tidur malam itu, ia tampak murung. Jin Wook heran, kenapa kau terlihat murung? Shi On menjawab, tidak apa-apa.
Jin Wook kagum juga bagaimana Park Shi On bisa mendapatkan hati senior Cha, kau benar-benar hebat! Shi On hanya menghela nafas.

Jin Wook : Hei Shi On, karena kau sudah mendapatkan ijin, kau tidak boleh melepaskannya.
Shi On : Saya tidak akan melepaskannya.

Jin Wook nyengir lebar, ia senang mendengarnya. Tapi wajah Shi On masih tampak muram.

Chae Kyung tampak senang waktu mendengar kabar hubungan Shi On dan Yoon Seo dari Do Han. Mereka pasangan yang cantik, Dr. Cha dan Dr. Park. Tapi kenapa wajah oppa terlihat cemas?
Do Han menghela nafas, ia tidak bisa tidak merasa cemas. Chae Kyung menggodanya, siapa yang oppa cemaskan? Do Han tersenyum, ia mencemaskan keduanya.

Chae Kyung : Kau harus merestui mereka. Kau adalah pendukung terbesar bagi keduanya.

Do Han tahu itu. Chae Kyung tiba-tiba mengatakan sesuatu pada Do Han, ini soal Wakil Direktur. Tapi kita tidak tahu apa yang dikatakan Chae Kyung saat ini.
Jin Wook dan yang lain makan siang. Sun Joo mulai membahas hubungan Shi On dan Yoon Seo, kita seharusnya mengucapkan selamat, tapi ini sedikit..
Hong Gil Nam juga memiliki pendapat sama, kita ini sudah seperti keluarga dan dengan mudah menerimanya, tapi mulut2 di dalam RS ini benar-benar memusingkan. Jin Wook minta mereka tidak perlu mencemaskan keduanya, sudah cukup kalau mereka saling menyukai.

Sun Joo tahu itu, tapi ia tetap merasa tidak akan mudah untuk keduanya. Tiba-tiba Il Kyu komen, hei..apa mereka itu orang bodoh? Apa kalian pikir mereka tidak memikirkan bagaimana mengatasi itu sebelum memutuskan untuk pacaran?

Omo..omo..semua syok dan melihat Il Kyu dengan heran. Anak ini..salah makan apa..wkkk kenapa tiba-tiba membela Shi On-Yoon Seo? Hong Gil Nam benar-benar bengong melihat Il Kyu sampai melupakan rotinya.
Gosip menyebar bagai api di RS Seongwon. Para perawat membahas pasangan baru ini. Mereka sudah tahu pasti ada apa-apa diantara keduanya, karena pasangan itu selalu bersama. Mereka mengakui kalau Dr. Park itu manis, tapi apa iya bisa ada perasaan cinta?
Chief Nam muncul dan menegur keduanya dengan keras. Kedua perawat itu langsung kabur :) Chief Nam hanya menghela nafas.

Shi On bahkan mendengar sendiri orang menggosipkan Yoon Seo. Mereka mengejek Yoon Seo, selama ini dia selalu pura-pura hebat..tapi dia kencan dengan pria seperti itu? Yah, mungkin dia memang wanita yang menyukai orang yang unik.
Shi On tampak marah, tapi ia juga tidak bisa memprotes keduanya.

Shi On jalan dengan lesu dan bertemu Do Han. Do Han tidak suka dengan gaya Shi On yang terlihat sangat lesu. Shi On minta maaf, ia janji kalau di depan pasien, ia tidak akan seperti ini.

Do Han memotongnya, bukan untuk pasien. Orang yang kehabisan energi seperti ini, bagaimana ia akan mencintai dan menjaga orang lain? Kau harus menjadi tiga kali lebih kuat dan bukannya cengeng seperti bayi. Kau mengerti?
Shi On mengangguk. Do Han jalan pergi.



Yoon Seo dan Do Han mencuci tangan setelah operasi. Yoon Seo heran kenapa Do Han tidak mengatakan apapun tentang Park Shi On dan dirinya.
Do Han : Apa yang harus kukatakan soal hubungan antara pria dan wanita?

Do Han mengaku, Yoon Seo lebih bijaksana dari orang lain yang ia temui selama ini. Kau sudah memikirkannya dengan matang dan merenungkannya. Yoon Seo langsung tersenyum lebar, terima kasih.
Do Han tersenyum, ia ikut senang. Kita harus bergegas untuk pertunjukan. Yoon Seo mengerti.


Sekarang waktunya, Peter Pan...!! Chief Nam jadi MC dan membuka acara. Presdir Lee, Direktur, Chae Kyung beserta anak-anak dan staf bagian anak semua kumpul dengan semangat. Chief Nam minta mereka memanggil Peter Pan. Anak-anak teriak dengan semangat.
Shi On, Yoon Seo, Jin Wook dan Il Kyu langsung muncul. Semua tepuk tangan dengan meriah. Mereka mengenalkan diri. Halo, aku Peter Pan dan tinggal di Neverland.
Yoon Seo jadi Wendy. Jin Wook sebagai Shawn dan Il Kyu sebagai Michael.

Peran antagonis muncul. Do Han, Gil Nam, perawat Ga kyung dan Hye Jin muncul sebagai tim bajak laut.
Kapten Hook mulai mengancam Peter Pan, hari ini aku akan menyingkirkanmu!
Peter Pan tidak gentar, lakukan apapun yang kau inginkan! Wendy teriak, Peter Pan..hukum Kapten Hook jahat itu!

Peter Pan teriak memanggil Tinkerbell. Tapi yang muncul bukan that cute Thinkerbell, melainkan Perawat Jo!
Asli, Direktur Choi sepertinya benar-benar ngakak. Ia mungkin tidak mengira ini. Shawn heran, kenapa Tinkerbell jalan dan bukannya terbang.

"Tankerbell" menjawab, oh! aku makan jokbal (sorry, kaki babi) waktu makan siang dan aku tidak bisa terbang karena jadi berat.
Kapten Hook mengganti nama Tinkerbell menjadi Fattybell. Kapten Hook menantang si bell-bell itu, bersiaplah..fattybell!

Tiba-tiba sebuah suara menyela mereka, permisi! Ada suster ngesot pirang! Wkkk..itu Chief Go menjadi putri duyung dan masuk dalam scene.
Semua ketawa ngakak. Peter Pan heran, makhluk laut apa ini.
Chief Go : Aku da-geum-bal (aku ini pirang, permainan kata, suaranya terdengar seperti da-geum-ba-ri, sejenis ikan khas P. Jeju. Kita menyebutnya ikan kerapu.)

Peter Pan tanya kenapa ikan duyung aneh itu datang kesini. Ikan itu ingin mencari obat agar bisa menjadi manusia.
Peter Pan langsung memintanya naik bis ke halte no. 72000, cepat..cepat! Ikan aneh itu minta maaf, ia salah scene. Semua geli.

Kita sampai di adegan terakhir, Peter Pan mengantar Wendy pulang. Tapi Wendy tidak mau, ia ingin tetap bersama Peter Pan di Neverland.
Anak-anak juga tampak kecewa, ah jangan berpisah. Kalian harus pergi bersama! Direktur Choi geli mendengar celotehan anak-anak.

Peter Pan menolak. Wendy masih akan tumbuh besar. Wendy ingin ada disisi Peter Pan dan menjadi anak-anak selamanya. Peter Pan tidak setuju, Wendy harus hidup bahagia bersama orang-orang disini



Keduanya harus berpisah. Adegan itu seperti sungguhan karena ini mewakili dunia dan perasaan Shi On dan Yoon Seo. Adegan ini diakhiri dengan perpisahan. Peter Pan harus pergi dan Wendy terjatuh ke lantai dan menangis sedih.  Selesai.

Para penonton bertepuk tangan. Semua pemain keluar dan membungkuk. Suasana meriah sekali. Sampai Chief Nam teriak, ada panggilan darurat! Anak perempuan usia 5 tahun jatuh dari bukit!

Do Han langsung bereaksi, ia lari sambil mengajak anak buahnya ke ER. Direktur Choi mengikuti mereka.

Do Han dan tim yang masih mengenakan kostum pentas langsung lari ke ER dan menangani pasien kecil itu. Direktur Choi mengikuti mereka dan tersenyum bangga.

Presdir Lee mengikutinya dan tanya apa yang diamati Direktur Choi. Direktur mengaku, ia memang tidak memiliki banyak orang yang bersedia membantunya, tapi ia benar-benar diberkati karena memiliki murid-murid yang baik.
Presdie Lee berkata semua itu karena Direktur Choi berjuang demi mereka.

Direktur Choi tidak merasa seperti itu, ia hanya menjalankan tugas sebagai dokter, tapi para dokter bedah anak ini, sebelum menyelamatkan pasien, mereka tahu bagaimana merawat pasien dengan tulus.
Presdir Lee tersenyum, para dokter anak memang sedikit..unik menurutku. Keduanya tersenyum bangga pada tim kesayangan mereka.



Chief Nam bicara berdua dengan Perawat Jo setelah membereskan setting Peter Pan. Chief Nam mengaku memang ketakutan waktu itu dan ia tanya apa Perawat Jo sudah menyelesaikan semuanya dengan baik.
Perawat Jo membenarkan. Chief Nam tanya bagaimana Perawat Jo bisa keluar dari dunia gangster.

Perawat Jo mengaku memang sulit keluar dari kehidupan itu, tapi ia memiliki seorang keponakan. Setelah kakaknya meninggal, Perawat Jo membesarkan keponakannya.
Satu hari keponakannya sakit parah, pihak RS berkata itu adalah tumor ganas. Perawat Jo sangat menyayangi keponakannya, tapi karena ia bekerja sebagai preman, ia tidak bisa merawat anak itu dengan baik. Akhirnya keponakannya pergi meninggalkannya.
Sebelum pergi, keponakannya menulis surat : "Terima kasih karena mau merawatku. Aku menyayangi paman."

Perawat Jo menangis, ia merasa tidak pantas mendapatkan surat seperti itu, ia merasa tidak melakukan apapun. Ia bahkan tidak merawat keponakannya. Setelah itu, ia menemukan jalan ini. Ia akan merawat anak-anak yang sakit bagaikan keponakannya sendiri. Ia pikir dengan melakukan ini, ia akan bisa memaafkan dirinya sendiri.


Shi On mengantar Yoon Seo pulang. Yoon Seo benar-benar kelelahan dan langsung jatuh ke tempat tidurnya, aku benar-benar lelah hari ini.
Shi On minta Yoon Seo istirahat saja. Yoon Seo berkata ia harus membersihkan make-upnya sebelum tidur.

Shi On : Tidur saja.
Yoon Seo : Tidak bisa. Wajahku akan kacau besok pagi kalau aku tidur seperti ini.
Shi On : Tapi anda tetap cantik.
Yoon Seo tersenyum geli, coba ..apa kau bisa mengatakan itu besok pagi. Tapi aku benar-benar tidak bisa bangun, aku lelah sekali.

Shi On menyelimuti Yoon Seo dan menyuruhnya tidur, ia akan kembali ke RS.
Yoon Seo menahan tangan Shi On dan memintanya menemaninya sampai ia tidur. Shi On duduk di samping Yoon Seo, ia memandangi wajah Yoon Seo dan membelai rambutnya dengan lembut.




Paginya, Yoon Seo bertemu Dr. Eun Jeong. Eun Jeong tanya soal hubungan Yoon Seo, apa Yoon Seo serius. Aku tahu kau bukan orang yang impulsif.
Yoon Seo memang sudah memikirkan dan mempertimbangkan ini. Dan ini juga bukan karena rasa simpati atau kasihan. Aku tulus.

Eun Jeong tanya, bagaimana kalau ibu Yoon Seo tahu soal ini. Apa kau akan mampu meyakinkan ibumu?
Eun Jeong yakin, ini hanya akan membuat Yoon Seo atau Dr. Park terluka. Eun Jeong memberikan pilihan, katakan saja kalau ini hanya pacaran atau kau mengakhirinya sekarang juga. Eun Jeong tahu Yoon Seo mungkin kecewa dengannya, tapi yang kukatakan ada benarnya.

Yoon Seo lumayan pusing mendengarnya. Yoon Seo masuk ke kantor dan tanpa sengaja melukai tangannya sendiri.

Shi On mengobati jari Yoon Seo ^^ Untungnya lukanya tidak terlalu dalam, bagi Shi On, Yoon Seo tidak boleh memiliki luka di tangannya yang cantik.
Yoon Seo geli, apa bagi Shi On ia memang cantik secara keseluruhan? Shi On membenarkan. Yoon Seo geleng kepala, ini gawat. Kau dibutakan oleh cinta.
Shi On mengangkat kelopak matanya, untuk menunjukkan ia bisa melihat. Keduanya ketawa.


Shi On minta agar Yoon Seo mengatakan padanya jika Yoon Seo merasa terluka (hatinya.) karena dirinya.
Yoon Seo menenangkan Shi On, ia tidak apa-apa. Meskipun kadang ia terluka, tapi ia tidak apa-apa. Selama kita tidak apa-apa, itu tidak masalah.

Do Han memberikan briefing sebelum melakukan pembedahan untuk In Hae dan In Young besok. Do Han minta semua mengecek lagi kondisi In Hae secara menyeluruh, mungkin saja ada penolakan dari organ hati, ginjal, pembuluh darah, dll. Bisa saja ada penolakan dari organ2 itu.
Do Han minta mereka tidak panik jika tiba-tiba ada masalah yang tidak terduga, kalian harus menghadapinya dengan baik. Mengerti?

Semua mengerti. Shi On menghela nafas, ia tampak cemas. Yoon Seo tanya apa ia harus memberikan obat immunosuppressants (obat untuk mengurangi kekebalan tubuh) untuk In Hae malam ini. Do Han setuju, ya, cepat berikan.

Kakak-beradik Na itu duduk dan saling berpegangan tangan. In Young harus pindah ke kamar lain, ia minta In Hae tidak takut. Semua akan baik-baik saja.
In Hae menangis, ia merasa ketakutan. eonni..
In Young : kenapa kau menangis lagi?
In Hae : Kakak juga menangis.

In Young menekankan, dalam proses operasi ini, ia bukannya diamputasi bagian tubuhnya, melainkan membagi kebahagiaan menjadi dua. Kau tahu kan, jika sesuatu dibagi dua, maka itu akan menjadi lebih besar, benar kan?
In Hae mengangguk, Yah.
In Young menahan tangisnya: Jadi, jangan pernah merasa bersalah kepadaku.

In Hae menangis, baiklah. In Young memeluk In Hae, aku menyayangimu, adikku satu-satunya.
In Hae : Aku juga menyayangimu, kakakku satu-satunya.

Jin Wook melihat keduanya. Ia menghela nafas. Jin Wook menemui In Young, ia berkata akan menjadi orang bodoh. Ia akan terus dengan perasaannya.
Jin Wook minta In Young menahan rasa tidak nyamannya. Jin Wook janji akan berusaha keras untuk mengganti ketidak-nyamanan itu. Jin Wook menggenggam tangan In Young. Keduanya saling berpandangan sambil tersenyum.
Shi On dan Yoon Seo mengunjungi In Hae. Yoon Seo minta In Hae menunggu sebentar lagi, nanti In Hae akan bisa makan banyak makanan lezat.
Shi On menawarkan diri membuat spaghetti untuk In Hae. Yoon Seo langsung menggeleng, oh ..itu tidak bisa dimakan. Rasanya....

In Hae geli dan memuji keduanya, kalian memang pasangan serasi. Yoon Seo jadi malu tapi Shi On berterima kasih pada In Hae. Semua ini karena In Hae. In Hae minta keduanya untuk selalu bahagia.
Shi On menatap In Hae dalam-dalam.

Do Han masih mempelajari file In Hae. Ia memeriksa semuanya dengan teliti.

Paginya.
In Hae dan In Young didorong ke arah ruang operasi. Kedua kakak beradik itu terus berpegangan tangan sampai tiba di kamar operasi.

Para dokter anak mendorong bed In Hae ke ruang sebelah kiri. Pegangan tangan keduanya akhirnya terlepas. Tapi keduanya terus saling melihat sampai In Hae di dorong kedalam.

Jin Wook juga jalan ke ruang operasi, tapi ia berbalik dan jalan cepat ke arah In Young. Jin Wook minta In Young tidak cemas.
In Young mengerti. Lalu ia mengulurkan tangannya. Jin Wook menggenggam tangan In Young dengan kedua tangannya. In Young tersenyum, rasanya hangat. Bukan sebagai tangan dokter, tapi sebagai tangan Jin Wook-ssi, tanganmu.
Jin Wook tertegun, lalu ia tersenyum bahagia. Artinya In Young mulai bisa menerima perasaannya. Hore..!


In Young akan dibedah lebih dulu. Prof Kim Jae Joon dan tim sudah siap, mereka langsung memulai proses pengangkatan usus.



In Hae masih menunggu di ruang operasi lainnya. Do Han memberi instruksi, kita akan membedah perut In Hae dulu, setelah itu menunggu organ tubuh donor dan mulai operasi. Semua mengerti.
In Hae minta Shi On tetap berada disisinya. Shi On mengerti. Ia menggenggam tangan In Hae.Yoon Seo minta In Hae tidur dulu untuk beberapa jam. Dokter anestesi mulai menyuntikkan obat penenang.

Operasi In Young berjalan lancar. Prof Kim Jae Joon tidak mengalami kesulitan saat mengangkat bagian organ tubuh In Young. Ia minta anak buahnya bersiap mengirim organ tubuh ke bagian penerima.

Do Han menerima usus In Young. Ia membawa usus itu dengan hati-hati dan mulai proses transplantasi.
Do Han dan tim juga hampir menyelesaikan proses transplantasi dengan lancar. Shi On menatap In Hae dan dalam hati bicara : In Hae-ya, hampir selesai, tunggulah sebentar lagi. Sebentar lagi saja.
Do Han : Selesai. Pindahkan dia ke ruangan Aseptic.
Semua dokter membungkuk pada Do Han, anda sudah bekerja keras Prof.

Do Han, Yoon Seo, dan Shi On menunggu In Hae sadar. Ketiganya tampak tegang.
Jin Wook menunggui In Young. In Young sadar terlebih dulu. Jin Wook tersenyum lega.

Shi On mondar mandir gelisah di ruang dokter. Waktu anestesi-nya sudah habis kenapa ia tidak juga sadar?
Yoon Seo juga tampak tegang, tapi ia minta Shi On menunggu sebentar lagi. Tiba-tiba Shi On mendapat telp dari perawat di ruang Aseptic.

Do Han, Yoon Seo dan Shi On lari ke ruang Aseptic. Mereka mengelilingi In Hae, apa yang terjadi?
In Hae ternyata tidak bernafas dan tekanan darahnya rendah. Do Han langsung tahu, ini DIC (Disseminated intravascular coagulation, terbentuknya penyumbatan darah kecil yang menimbulkan pendarahan berlebihan dan mengganggu aliran darah menuju organ.)

Yoon Seo dan Shi On langsung cemas, berarti bisa terjadi hemoperitoneum, pendarahan dalam rongga perut dan organ perut bagian dalam.
Do Han : Kalau kita tidak bisa menghentikan pendarahan, dia mungkin tidak akan bangun lagi.


Good Doctor [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18]
 

Notes :
Satu lagi...fiuh ^^ meskipun lambat tapi akhirnya hampir selesai juga.
Semoga In Hae baik-baik saja. Sudah hampir final, jadi semoga tidak ada kematian lagi.

Aku juga salut pada Yoon Seo, dia berani mengakui hubungannya dengan Shi On. Dalam dunia nyata, belum tentu bisa bersikap seperti Yoon Seo. Well, my baby sister is a doctor too and I'm not sure how to react if she says that she's dating with "Park Shi On", I hope I can be their support. Terus terang, mereka benar-benar pasangan yang istimewa dan kuat.

1 comment:

  1. Kalo di Indonesia mungkin kayak Putri Herlina ya mbak. Suami nya bisa nerima dengan segala kekurangan dan kelebihan nya

    ReplyDelete