Yoon Seo akan menyingkirkan fistula tanpa harus memotong kelenjar tiroid Kyu Hyun. Shi On mengerti. Ia mengamati Kyu Hyun dan berjanji dalam hati untuk tetap membantu Kyu Hyun meraih impiannya. Agar Kyu Hyun bisa tetap menyanyi untuk menyembuhkan hati orang-orang.
Shi On janji dalam hati, hyung ini akan membantumu. Shi On bagai melihat dengan mata 3D-nya letak fistula Kyu Hyun. Yoon Seo sudah menyelesaikan proses pertamanya. Do Han minta Yoon Seo berhati-hati, ia juga berkata akan sulit mempertahankan saraf kotak suaranya. Shi On menghentikan mereka, tunggu sebentar.
Yoon Seo terkejut, kenapa? Shi On berkata mereka bisa membuat Kyu Hyun menyanyi. Kita bisa membuat impian Kyu Hyun menjadi kenyataan. Do Han menatap tajam Shi On. Yoon Seo minta Shi On menjelaskan.
Shi On : Ketika kita melihat hasil CT scan, sepertinya mustahil untuk mempertahankan saraf laringnya. Tapi kalau anda melihat ke arah mana fistulanya disingkirkan dan membandingkannya dengan hasil esophagography, masuk sedikit ke dekat pangkal tenggorokan dan bagian atas cabang batang tenggorokan..
Do Han menyambung : ..jika kau memutar jakun (tyroid cartilage) berlawanan arah jarum jam maka kau bisa mempertahankan sarafnya sambil membuang fistulanya.
Yoon Seo : Jadi kita bisa menyingkirkan fistula dengan menghindari saraf itu.
Shi On membenarkan. Yoon Seo berkata kalau Dr. Park bahkan sudah menggambar saraf di bawah jaringan yang membengkak.
Dr. Hong tanya, apa artinya Kyu Hyun bisa menyanyi lagi. Yoon Seo membenarkan, selama operasi ini bisa selesai tanpa kesalahan. Shi On menambahkan, kalau Kyu Hyun bisa pulih dengan baik pasca operasi tanpa infeksi di sekitar daerah yang dioperasi, maka Kyu Hyun pasti bisa menyanyi.
Do Han minta semuanya fokus pada operasi dan pikirkan hasilnya nanti. Yoon Seo mengerti, mulai sekarang kita harus fokus, tahan nafas kalian. Kita akan mulai menyingkirkan fistula dari belakang jakun.
Semua mengerti. Yoon Seo menyelesaikan operasi dan mengumumkan mereka sudah berhasil menyingkirkan fistula dari tenggorokan Kyu Hyun. Shi On dan Do Han kelihatan lega. Semua saling memuji dan Yoon Seo memuji Shi On. Bagus, Dr. Park. Terima kasih, Profesor. Do Han mengangguk.
Do Han keluar dari ruangan operasi. Yoon Seo minta Shi On menyelesaikan menjahit Kyu Hyun dengan rapi. Shi On mengerti. Yoon Seo jalan keluar untuk mengabarkan berita bagus pada orang tua Kyu Hyun.
Shi On menjahit dengan hati-hati. Sun Joo mengusap keringat Shi On. Gil Nam bahkan mengacungkan jempol untuk Shi On. Jin wook juga menyemangatinya. Hanya Il Kyu yang masih kesal dengan Shi On. well, seharusnya Il Kyu belajar lebih keras lagi.
Yoon Seo menghadap Do Han, Kenapa anda tidak mengatakan apa-apa? Do Han berkata tidak ada yang harus ia katakan. Yoon Seo menahan senyum, mana mungkin? Bukankah anda biasanya memarahi saya setelah operasi selesai?
Do Han tersenyum karena hari ini tidak ada alasan untuk memarahi Yoon Seo. Yoon Seo berkata, ini berkat Park Shi On.
Yoon Seo mengerti keputusan Do Han atas spesialisasi Park Shi On, Yoon Seo tidak akan ikut campur. Saya hanya ingin mengajukan satu permintaan. Tolong nilai Park Shi On apa adanya, sesuai dengan kemampuannya.
Shi On jalan di lorong bagian anak dan sedikit terhuyung. Ia pegangan pintu dan menghela nafas. Shi On jalan keluar, ia membutuhkan oksigen. Shi On duduk di bangku taman RS. Ia seperti akan pingsan. Pandangannya mulai kabur. Shi On kehabisan energi.
Tiba-tiba seseorang mendekat, permisi. Uisa-nim..anda baik-baik saja? (Ah..! Yang Mulia Raja Gongmin! Memang hanya Yang Mulia Gongmin yang mengerti hati Uiseon wkk)
Shi On menoleh dan menjawab, Ya, ia hanya sedikit pusing. Saya rasa saya sedikit gugup.
Orang itu mengangguk dan duduk di samping Shi On. Kejadian ini seperti bukan kejadian nyata, keduanya seperti dilingkupi kabut. Seperti mimpi.
Pria itu tanya kenapa Shi On merasa gugup. Shi On mengaku ini karena ia ikut berpartisipasi dalam operasi untuk pertama kalinya, padahal selama ini ia hanya melihat saja dari samping. Saya merasa sangat ketakutan. Saya takut, bagaimana kalau terjadi sesuatu pada pasien itu?
Shi On merasa dia sangat pengecut. Seperti kelinci peliharaan saya. Pria itu tanya, kenapa dengan kelincimu? Shi On diam saja.
Pria itu berkata, anda tahu? kelinci sering dianggap sebagai binatang yang kecil dan penakut, tapi sebenarnya mereka cukup cepat, karena kelinci memiliki kaki belakang yang panjang. Lebih panjang 2 atau 3 kali dari kaki depannya. Sehingga ia bisa lari dengan kecepatan tinggi dan membuat pemangsanya kesulitan menangkapnya.
Kelinci itu cerdas, ia tidak sampai kehilangan hatinya untuk kura-kura. (Dongeng Kelinci dan Kura-kura)
Shi On : Kelinci bahkan memakan kotorannya sendiri.
Pria itu ketawa geli dan membenarkan. Ia minta Shi On tidak memandang rendah dirinya sendiri tapi lari cepat seperti kelinci. Shi On membungkuk, terima kasih.
Pria itu mengamati tangan Shi On, ia komen. Kuku jarimu kelihatan cantik untuk ukuran seorang pria. Bentuknya seperti bulan sabit.
Shi On tertegun, itu kata-kata yang biasa diucapkan kakaknya. Shi On menoleh ke arah pria itu.
Pria itu berdiri, aku pergi dulu ya. Ia membungkuk dan menegakkan bahu Shi On, kau harus menarik bahumu kebelakang. Pria itu melambai pada Shi On sambil tersenyum, lalu jalan pergi.
Shi On menoleh ke arah pria itu. Shi On seperti hampir menangis. Pria itu jalan dan berbalik sekali ke arah Shi On sambil tersenyum. Lalu pergi.
Shi On masuk ke dalam RS. Ia melihat ibu muda yang sedang mengandung itu lagi. Wanita itu duduk dan menangis sedih seperti kemarin. Shi On memandanginya dan ingat dengan wanita itu.
Shi On mendekat dan diam-diam memberikan sapu tangan untuk wanita itu.
Yoon Seo menunggui Kyu Hyun sampai sadar. Yoon Seo minta Kyu Hyun tidak bicara dulu untuk sesaat. Yoon Seo juga mengabarkan berita gembira, bahwa Kyu Hyun akan tetap bisa menyanyi. Dr. Park menemukan sebuah cara dan operasinya sukses.
Sekarang kau bisa melakukan apa yang membuatmu bahagia. Ok? Kyu Hyun tampak gembira. Ia menangis. Yoon Seo menghapus air matanya, jangan menangis. Kalau kau menangis, kau akan membuat tenggorokanmu tegang dan kau akan kesakitan.
Shi On datang melihat Kyu Hyun. Sekarang pengaruh anestesinya sudah hampir habis, kau pasti kesakitan ya kan? Kau hebat Kyu Hyun-ah. Kyu Hyun mengangkat tangan dan Shi On segera menyambut tangan Kyu Hyun.
Yoon Seo masih belum mengerti bagaimana cara Shi On bisa melihat secara 3D dalam kepalanya. Shi On menjelaskan panjang lebar soal 3D. 3D itu terdiri dari panjang, lebar, dan tinggi. Didefinisikan dengan koordinat x,y,z. Tapi 3D yang dilihat Shi On bukan sesederhana itu. Shi On bisa melihat obyek 3D dari segala arah.
Yoon Seo tanya apa maksudnya itu. Shi On mencari sesuatu yang bisa ia jadikan contoh dan menemukan kaleng bekas minuman. Shi On menunjukkan kaleng kosong itu, orang biasa hanya melihat benda itu dari sisi ini, tapi ia bisa melihat dari segala macam arah. Shi On memutar kaleng itu dan bisa menggambarnya di kepalanya.
Yoon Seo mulai mengerti, lalu tanya bagaimana Shi On bisa tahan kalau ia merasa pusing setiap saat? Shi On menggeleng, tidak selamanya ia merasa pusing. Hanya kalau ia memaksakan diri untuk konsentrasi seperti itu
Yoon Seo mengangguk lalu tanya apa kemampuan Shi On itu juga sama seperti sinar X. Kau bisa melihat tembus pandang. Apa kau bisa?
Shi On minta Yoon Seo berdiri di depannya. Lalu ia memejamkan mata dan membayangkan melihat tembus pandang ke arah Yoon Seo. Shi On tertawa sendiri.
Yoon Seo jadi terkejut, apa yang sebenarnya kau lihat dan kenapa kau ketawa? Shi On menutup mulutnya
Shi On membuka matanya dan Yoon Seo sadar apa yang ada di dalam kepala Shi On. Yoon Seo langsung menutupi dadanya, apa yang kau lihat?
Shi On hanya menjawab, siapa di dunia ini yang memiliki kemampuan itu. Shi On mengembalikan kaleng kosong ke boksnya dan jalan pergi. Haha..
Kim Do Han mengamati surat rekomendasinya untuk memindahkan Shi On ke bagian Lab Patologi. Ia ingat kata2 Kang Hyun Tae yang ingin mempublikasikan Shi On dan kata2 Yoon Seo untuk menghargai Shi On sesuai dengan kemampuannya. Lalu Do Han memutuskan merobek surat itu.
Yoon Seo mentraktir rekan2nya makan siang untuk merayakan kesuksesan operasi resmi pertamanya. Semua senang dan mulai membagi-bagikan sandwich raksasa itu. Ternyata Shi On tidak kebagian, sepertinya pihak toko kue salah potong. Yoon Seo ingin membagi dua rotinya tapi Shi On menolak.
Hong Gil Nam tiba2 memberikan sandwichnya untuk Shi On. Perutku tidak enak. So sweet. Yoon Seo terkesan karena ini adalah Dr. Hong, manusia mesin Hong Gil Nam..perutmu mana pernah merasa tidak enak. Hehe.. Shi On berterima kasih atas kebaikan Gil Nam.
Kim Do Han masuk dan mengumumkan bahwa mulai besok, Shi On harus tugas jaga malam 24 jam. Hari ini adalah hari terakhir kau bisa pulang kerja. Hee..
Yoon Seo langsung terlihat gembira. Semua juga kelihatan senang mungkin kecuali Il Kyu. Do Han minta semua melakukan tugas mereka seperti biasa.
Setelah Do Han pergi, Hong Gil Nam langsung bersorak, akhirnya aku tidak jaga malam!
Yoon Seo langsung minta rekan2nya memberi "sambutan" untuk dokter jaga baru. Mereka memaksa Shi On membungkuk dan memukuli punggungnya. Yoon Seo meninju Shi On. Astaga..
Shi On kesakitan, semua ketawa geli. Ia tanya siapa yang memukulnya dengan tinju. Yoon Seo menunjukkan tangannya, aku. Haha. Shi On mengeluh, sakit. Yoon Seo geli dan mengusap punggung Shi On.
Kang Hyun Tae mendengar bahwa Do Han tetap mempertahankan Shi On di bagian bedah anak. Do Han membenarkan. Kang Hyun Tae tanya apa ini karena rencananya untuk Shi On.
Do Han membenarkan, itu memang salah satu alasannya, tapi alasan utamanya adalah karena keinginan Shi On sendiri. Kang Hyun Tae menyayangkan keputusan Do Han, ia menawarkan itu demi kebaikan.
Do Han juga berkata akan menunda rencana mengambil dokter bedah anak dari RS lain dan rencana untuk mendapatkan pendanaan dari pihak lain. Do Han ingin meningkatkan kemampuan internal RS Seongwon. Ia ingin membuat tim terbaik dari dalam RS dulu.
Kang Hyun Tae tanya berapa lama ia harus menunggu. Do Han tidak tahu. Kang Hyun Tae berharap itu tidak akan lama, karena ia cenderung mencari-cari kesalahan orang yang membuatnya menunggu.
Next we see super doc on the move wkk, keren...Do Han main basket sendiri. Dia keren, mau lempar dari jarak jauh maupun dekat semuanya masuk ke keranjang.
Shi On melihat Do Han dan ia memutuskan mendekat. Do Han men-dribble bola sambil tanya, mau bicara apa?
Shi On berterima kasih karena Do Han tidak membencinya. Ia janji akan kerja dengan keras. Shi On membungkuk dan ingin pergi. Do Han memanggilnya. Ia melempar bola ke arah Shi On, masukkan bolanya!
Shi On sekali lagi mencoba memasukkan bola. Ia sudah mengambil kuda-kuda dan kelihatannya bagus. Shi On memusatkan perhatian pada keranjang itu dan melempar....tapi tidak masuk lagi. Shi On langsung lari mengambil bola, ia mengembalikan bola itu pada Do Han.
Do Han melarang Shi On pergi dan memrintahnya untuk melempar bola lagi. Shi On mencobanya, kali ini lebih parah, bolanya justru terlempar ke belakang. Do Han tidak membiarkan Shi On lolos. Lagi!
Shi On sampai buka jas, wow..bisep bo..bisep. Tapi tetap saja, bolanya terpelanting ke belakang. Do Han teriak, lagi! Lagi!
Sampai akhirnya setelah entah berapa kali mencoba, Shi On berhasil juga memasukkan bola ke keranjang. Hore..!
Do Han ternyata pernah mendengar kalau Shi On telah mempermalukan diri di depan dokter2 bedah syaraf. Do Han mengancam Shi On, kalau kau mempermalukan departemen kita lagi, aku akan membunuhmu. Mengerti? Shi On mengiyakan dengan takut2. Wkk..
Ayah-Ibu Kyu Hyun berdiri di luar kamar Eun Ok sambil memandangi anak itu. Apa mereka akan mengadopsi anak itu? Menarik.
Shi On juga mendapat sambutan hangat dari para perawat karena sudah menjadi dokter jaga resmi. Bahkan Perawat Jo langsung mencium pipi Shi On hehe..
Do Han dan Yoon Seo mencuci tangan setelah sebuah operasi. Keduanya bertemu Prof Min dari bagian Ginekologi. Prof Min ingat ada sesuatu yang harus ia diskusikan dengan Do Han dan timnya.
Ketiganya mengamati foto USG seorang janin. Do Han langsung mengenali penyakitnya, ini congenital lymphangioma (limfangioma bawaan, tumor jinak yang biasanya terjadi pada bayi/janin, biasanya ada di kepala, leher, dan ketiak, tapi bisa juga di bagian perut atau paha. Penyebabnya bisa genetik, atau paparan tembakau, konsumsi alkohol, virus dan defisiensi makanan juga bisa menyebabkan limfangioma.)
Prof Min membenarkan, dan tumbuh di dekat kepala dan leher. Lumayan besar juga. Janin laki-laki ini berusia 32 minggu, dan tumor itu ditemukan sekitar minggu ke 24 dan semakin tumbuh besar. Ia takut bayinya tidak bisa bernafas saat dilahirkan.
Do Han merasa itu bukan masalah, kita bisa mengeluarkannya dengan prosedur EXIT (ex utero intrapartum treatment procedure, prosedur mengeluarkan janin khusus yang memiliki kesulikan bernafas. Jadi saat dilahirkan, hanya kepala dan bahu bayi yang keluar, lalu dokter bedah anak membuat jalan untuk nafas bayi, sementara bayi tetap menerima oksigen dari plasenta/ari-ari).
Prof Min membenarkan, tapi masalahnya ada pada ibu sang bayi. Dia adalah istri dari putra tertua, anak tunggal seorang anggota Konggres. Ibu mertuanya ingin ia melahirkan di rumah.
Do Han : Alasannya?
Prof Min : Begitu bayinya lahir, ibu mertuanya akan memberikan bayi itu untuk diadopsi.
Yoon Seo heran kenapa harus diadopsi. Prof Min berkata, kadang memang ada kondisi seperti itu. Saat mereka melihat ada ketidak-normalan pada bayi yang akan dilahirkan, pihak mertua tidak ingin menantunya memiliki bayi itu. Jadi dalam kasus ini, mereka akan memberikan bayi itu untuk adopsi.
Yoon Seo merasa ini konyol, ini bukan cacat tapi bisa diobati dengan pembedahan. Prof Min membenarkan, tapi pihak ibu mertuanya tidak mau mendengar penjelasan itu. Mereka yakin, pasti akan terjadi sesuatu pada anak itu saat ia tumbuh nanti. Mereka tidak menginginkan sedikit noda pun pada keluarga sempurna mereka. Yoon Seo kesal, noda? ibu mertua seperti apa yang seperti itu.
Do Han : Kalau bayinya benar2 cacat maka itu memang bisa menjadi masalah yang harus dipertimbangkan demi masa depan anak, tapi dalam kasus ini banyak yang aneh.
Prof Min : Itu sebabnya ibu bayi memberanikan diri datang ke RS Seongwon untuk mendapatkan pembedahan. Tapi sekarang, ia merasa ragu lagi karena ibu mertuanya.
Do Han tersenyum, sepertinya dia sudah membuat keputusan hari ini. Buktinya ia menemuimu.
Prof Min tersenyum : Ada yang berhasil meyakinkannya dengan baik.
Yoon Seo heran, siapa? Prof Min berkata, orang yang terkenal di RS kita, dokter residen dari departemenmu.
Do Han dan Yoon Seo langsung tahu siapa yang dimaksud Prof Min.
Park Shi On harus berdiri di depan Prof Kim dan Yoon Seo. Do Han tanya apa yang dilakukan Shi On.
Shi On berkata: Prof Kim Do Han dari bagian bedah anak akan melakukan operasinya.
Do Han dan Yoon Seo langsung kelihatan kesal. Tapi Shi On melanjutkan, bukan itu yang ia katakan. Fiuh.. Shi On minta wanita itu untuk konsultasi pada bagian Ob/Gyn lebih dulu. Yoon Seo tersenyum, kau sudah mengikuti prosedurnya. Benar kan Profesor?
Do Han tanya apa yang dikatakan Shi On pada ibu muda itu.
Flashback,
Shi On tidak hanya memberikan sapu tangan untuk ibu muda itu, tapi ia juga cerita, saya adalah seorang anak autis. Tapi dengan bantuan banyak orang ia bisa melewati semuanya dan meskipun belum pulih benar, ia semakin membaik dan sekarang dalam perjalanan menjadi seorang dokter.
Ibu muda itu menatap Shi On. Shi On melanjutkan, tapi bayi anda, kita hanya perlu membuang kistanya saja dan itu bukan cacat bawaan yang sulit disembuhkan. Jika operasinya berjalan lancar maka bayinya akan mampu tumbuh sehat.
Ibu muda itu menangis keras setelah mendengar kata2 Shi On.
Shi On berkata pada Do Han, ia hanya mengatakan itu saja. Ibu itu, bisa dioperasi kan?
Yoon Seo berkata ibu mertua wanita itu akan datang besok jadi mereka masih harus menunggu. Do Han minta Yoon Seo menyiapkan bahan agar mereka bisa bicara dengan wali ibu muda itu.
(Korea ini aneh, kenapa mertua selalu ikut campur dalam kehidupan anak-menantunya, mereka sudah menikah, seharusnya keputusan mutlak ditangan pasangan itu. Aneh.)
Setelah itu, Yoon Seo ingin mengajak Shi On makan. Karena ini adalah hari terakhir Shi On bisa bebas pulang ke rumah.
Reaksi pertama Shi On adalah kelihatan ketakutan. Apa anda akan memasak lagi? Yoon Seo kesal, kenapa wajahmu seperti itu? Setelah yakin Yoon Seo tidak akan masak, Shi On menghembuskan nafas lega. Hahaha..
Yoon Seo mengajak Shi On makan makanan tradisional Korea. Shi On senang dan tanya ada berapa hidangan. Yoon Seo heran.
Shi On : Lima banchan untuk warga biasa, 7 banchan untuk bangsawan dan 12 untuk Raja. Saya ingin makan 7 banchan.
Yoon Seo : Baik, 7 hidangan sama dengan 7 pukulan.
Shi On langsung cepat2 berkata ia akan makan 5 hidangan saja kalau begitu. Yoon Seo geli, ia menambahkan, akan ada seseorang yang ikut makan bersama kita.
Tentu saja ini adalah kesempatan Yoon Seo mempertemukan Shi On dengan ibunya. Ny. Oh menunggu dengan gelisah di restoran.
Ny. Oh tampak gembira melihat mereka. Shi On membungkuk dalam2. Ketiganya duduk dan mulai menikmati makanan. Shi On makan dengan lahap seperti biasa.
Yoon Seo berkata saat ini Dr. Park sudah resmi menjadi dokter residen. Ia sudah mendapat pengakuan dari orang-orang di sekitarnya. Senior dan juniornya sering dibuat terkejut dengan pengetahuan Dr. Park. Beberapa tahun lagi, ia pasti bisa menjadi dokter yang hebat.
Ny. Oh terharu mendengarnya, ia berkata orang tua Shi on pasti akan sangat bangga. Yoon Seo diam saja. Ibu terlihat menahan kesedihannya. Ibu memberikan makanan untuk Shi On, makanlah yang banyak Dr. Park. Shi On tertegun.
Yoon Seo heran, kenapa Dr. Park? Shi On menggeleng, tidak apa-apa.
Ibu Shi On minta anaknya untuk terus mematuhi Dr. Cha sebagai senior dan menjadi dokter yang baik.
Shi On mengangguk, ia janji akan mematuhi perintah Dr. Cha dengan baik dan menjadi dokter yang baik, seperti janji saya pada Hyung.
Ibu tidak tahan lagi dan minta ijin keluar ruangan untuk menangis diluar. Oh mom.
Chae Kyung sudah menunggu di apartemen Do Han. Ia tidak mengerti kenapa Do Han menerima Dr. Park Shi On lagi, kenapa Do Han harus memikul beban yang tidak seharusnya dipikul.
Do Han minta Chae Kyung tidak membahas masalah ini dulu.
Chae Kyung kesal karena Do Han tidak pernah memikirkannya sedikitpun, apa oppa tahu apa yang kulakukan demi kepentinganmu?
Do Han terkejut dan mendekat, apa yang sudah kau lakukan? Chae Kyung mengaku, dia adalah orang dibalik pengunduran diri dua penyandang dana besar RS Seongwon demi menyingkirkan ibu tirinya. Ia ingin menjadi Presdir dan Do Han akan menjadi Direkturnya. Tidak akan ada yang berani melawan Do Han lagi.
Do Han tidak percaya semua yang dilakukan Chae Kyung, bagaimana kau bisa berpikir bahwa Presdir Lee adalah musuhmu? Chae Kyung tidak peduli, ia yakin Do Han akan memahaminya nanti.
Do Han minta Chae Kyung menghentikan semua ini tapi Chae Kyung tetap teguh dengan rencananya. Oppa selalu mengatakan agar aku tidak ikut campur dalam pekerjaanmu. Ini adalah urusanku, jangan ikut campur.
Do Han marah, baik. Tapi jika Chae Kyung terus seperti ini, jangan berpikir kau akan bisa bertemu denganku lagi. Do Han mengancam putus. Chae Kyung sedikit terkejut, tapi sepertinya ia sudah membulatkan tekadnya.
Yoon Seo dan Shi On jalan pulang, ia tanya kenapa Shi On terlihat ragu saat bibi Oh memberikan makanan untuknya. Shi On merasakan sesuatu yang pernah ia mimpikan sebelumnya.
Yoon Seo : Apa seperti Deja Vu?
Shi On tidak tahu menjelaskannya. Yoon Seo minta Shi on memikirkan baik-baik yang terjadi hari ini.
Yoon Seo tanya satu hal lagi sebelum Shi On memulai tugas sebagai residen besok. Apa arti menjadi dokter bagimu? Pertanyaan yang sama, tapi jawaban Shi On berbeda.
Shi On : Menjadi harapan terakhir seseorang. Sudah menjadi tugas dokter untuk merawat pasien sampai akhir meskipun semua orang telah menyerah. Yang harus bertanggung jawab adalah dokter pasien itu.
Yoon Seo mengagguk, lalu apa artinya pasien itu?
Shi On : Seorang teman yang harus berpisah denganmu. Pasien adalah seseorang yang harus kau perlakukan sebagai teman. Seseorang yang harus kau rawat sampai mereka sembuh bahkan setelah mereka pergi, sehingga mereka tidak harus mencarimu lagi.
Yoon Seo tersenyum, merasa senang dan bangga dengan kemajuan Shi On. Ia memukul punggung Shi On. Sampai Shi On kesakitan.
Yoon Seo menggenggam kedua tangan Shi On, perubahan yang terjadi pada dirimu, bukan karena orang lain tapi karena dirimu sendiri. Jadi kau harus lebih mempercayai dirimu. Shi On tidak cegukan kali ini. Yoon Seo mengacak rambut Shi On.
Paginya, Shi On bekerja dengan sungguh-sungguh. Ia selalu melaporkan kondisi pasien pada Yoon Seo dan tidak begitu saja membuat keputusan. Saat jadwal visitee dokter anak, Shi On juga mengikuti rombongan Prof Kim.
Shi On bahkan mencatat setiap instruksi Do Han. Jin Wook geli, kenapa kau harus mencatat segala?
Shi On berkata, ia mencatat agar bisa mengingat kondisi pasien secara mendetil. Semua geli mendengarnya. Do Han juga tersenyum. (Btw, ini seperti adegan Spongebob yang ingin menjadi "normal" dan bekerja di kantor wkk)
Shi On mengecek bayi Dong Soo di NICU lalu bertemu Chae Kyung di lorong RS. Shi On membungkuk pada Chae Kyung. Chae Kyung tersenyum, apa kabar, kau tahu siapa aku kan?
Shi On : Ya, anda adalah GM Yoo Chae Kyung dari Bagian Perencanaan Bisnis.
Chae Kyung tersenyum, apa kau senang karena tetap berada di bagian bedah anak? Shi On membenarkan, rasanya sangat menyenangkan seperti saat saya bisa membeli robot setelah menabung begitu lama. Hee..
Chae Kyung minta Shi On tidak membuat masalah mulai saat ini, paling tidak demi Prof Kim Do Han yang mengijinkanmu tinggal.
Shi On terdiam. Chae Kyung tanya apa dia membuat Shi On tersinggung.
Shi On menggeleng, ia hanya tidak mengerti. Apa maksud melakukan sesuatu "untuk" seseorang. Shi On ingin Chae Kyung mengajarinya. Shi On membungkuk lalu jalan pergi.
Chae Kyung menoleh dan ia kelihatan sedikit geli.
Yoon Seo melihat Do Han merenung dan berkata, anda terlihat sangat kecapekan hari ini. Do Han menyangkal. Yoon Seo berkata, Do Han jelas kelihatan lelah.
Do Han : Cha Yoon Seo, menurutmu apa artinya melakukan sesuatu untuk orang lain?
Yoon Seo berkata itu pertanyaan yang tidak jelas, antara pria dan wanita atau rekan kerja? Do Han menjawab, antara pria dan wanita. Yoon Seo ketawa, apa anda merasa bersalah karena tidak memberi perhatian cukup untuk GM Yoo Chae Kyung?
Yoon Seo belum pernah pacaran jadi tidak bisa memberi masukan berdasar pengalaman. Tapi melakukan sesuatu untuk orang lain adalah jika kau terus memperhatikan orang itu. Tidak cuek atau mengabaikan orang itu, tapi hanya memperhatikan mereka. Itu adalah hal tersulit yang dilakukan, tapi itu akan membuat hubungan bisa bertahan sampai sangat lama.
Do Han tiba2 tanya, apa kau memperhatikanku?
Yoon Seo terkejut dan tampak gugup sesaat. Do Han menambahkan, sebagai rekan kerja maksudku.
Yoon Seo ketawa, anda tahu kalau saya selalu merepotkan anda meskipun saya sudah ada di tahun kedua. Tapi anda selalu benar, jadi saya selalu kalah.
Do Han tersenyum. Terima kasih, karena bersedia mengalah.
Direktur Choi memberikan surat pengunduran diri pada Presdir Lee. Direktur Choi meyakinkan Presdir kalau ia tetap seorang dokter dan akan tetap ada di dekat Presdir Lee.
Presdir Lee merasa ini tidak perlu karena semua orang yang mengganggu Direktur Choi sudah pergi. Tapi menurut Direktur, pengunduran dirinya tidak ada hubungannya dengan itu.
Direktur juga tidak akan pergi dalam waktu dekat ini karena ia harus menyelesaikan sesuatu di RS Seongwon dan memastikan Kang Hyun Tae keluar dari RS ini. Presdir Lee menyerahkan soal Kang Hyun Tae pada Direktur Choi.
Para dokter anak sedang istirahat sambil mempelajari kasus di ruang jaga mereka. Sun Joo mendekati Il Kyu dan tanya beda antara gastroshisis dan omphalocele. Il Kyu tidak tahu jawabannya dan mengelak dengan berkata Sun Joo bisa mempelajarinya nanti karena Sun Joo masih seorang intern. (Dokter yang masih dalam masa training) Sun Joo bahkan belum memilih departemennya. Sun Joo ingin tahu karena di NICU ada dua orang bayi yang didiagnosis itu.
Il Kyu berkata Sun Joo bisa mempelajarinya nanti kalau sudah resmi jadi residen (Dokter yang sudah menyelesaikan masa training.) Il Kyu yang membuktikan bahwa nilainya memang hasil manipulasi justru meninggalkan ruangan karena tidak ingin ditanya-tanya lagi.
Sun Joo akhirnya tanya pada Shi On, senior..apa anda tahu jawabannya?
Shi On secepat kilat berdiri di depan Sun Joo dan menjelaskan dengan detil apa arti kedua penyakit itu. Wow..Sampai Sun Joo bengong.
Sun Joo minta Shi On tidak perlu bicara dengan formal dengannya. Karena ia adalah junior Shi On. Shi On menjawab, karena ini pertama kalinya ia bicara dengan Sun Joo. Keduanya akhirnya bicara dengan lebih santai.
Yoon Seo dan Jin Wook tersenyum melihat keduanya. Jin Wook komen, Shi On sudah berubah banyak dalam satu atau dua hari terakhir ini. Yoon Seo berkata bukannya Shi On berubah, tapi sepertinya ia kembali ke kondisi saat Shi On datang pertama kali ke RS ini.
Yoon Seo : Ini adalah pendapat pribadiku. Tapi sebelum ia datang pertama kali ke RS ini, dia ada di dalam kondisi tahu caranya mengendalikan dirinya sendiri. Saat ia menyelamatkan anak di stasiun kereta itu dan saat ia menyelamatkan Seong Ho. Tapi tidak ada yang bisa dilakukan Shi On di RS kita yang sangat ketat dan terkenal ini. Dia selalu dihentikan untuk melakukan sesuatu karena kita menganggap rendah dirinya dan curiga dengan keahliannya.
Jadi secara alamiah, Shi On menarik diri.
Jin Wook merasa Yoon Seo benar. Yoon Seo mengangguk, tapi kali ini, setelah operasi Kyu Hyun, kurasa ia bisa mengatasi kondisinya. Dia mulai percaya diri lagi dan mendapat pengakuan juga.
Sesuatu terjadi pada Chief Go. Anak buah Prof Kim Jae Joon sama sekali tidak mengacuhkannya saat berpapasan dengan Chief Go. Sampai Chief Go teriak, hei brengsek! Kenapa kalian tidak memberi hormat secara pantas? Kedua dokter itu menoleh lalu membungkuk setengah hati pada Chief Go. Lalu pergi sambil bergosip.
Chief Go berpapasan dengan Shi On. Shi On membungkuk sampai 90 derajat. Chief Go juga kesal dan teriak, hei kau! Kenapa kau berlebihan saat menghormat?
Shi On mendekat, ia tidak berlebihan. Shi On berkata ini karena Chief Go adalah supervisor yang pantas dihormati. Setelah Shi On melihat tangan Chief Go, saya memutuskan untuk menghormati anda. Shi On membungkuk lagi sebelum pergi.
Chief Go sampai kehabisan kata-kata, anak ini..kenapa ia selalu bicara soal tanganku?
Kim Do Han, Yoon Seo dan Prof Min akhirnya bertemu dengan ibu mertua Lee Soo Jin, wanita yang hamil tua itu. Do Han berusaha menjelaskan kondisi bayi dalam kandungan Soo Jin. Setelah pembedahan.
Ibu mertua tanya, jadi meskipun sudah dibedah, kepala bayi itu masih bisa berubah saat ia tumbuh besar, ya kan?
Do Han : Seperti yang saya katakan, perubahannya bukannya tanpa bentuk dan tidak akan menimbulkan masalah pada pertumbuhan dan tingkat kecerdasan anak itu kelak.
Ibu mertua : Bagaimana anda bisa menjamin itu? Ada yang namanya "seandainya" dokter.
Prof Min berkata kalau selalu memikirkan tentang masalah "seandainya" maka kemungkinannya tidak akan habis. Ini juga sama dengan penyakit lainnya. Ibu mertua tetap tidak mau mendengar, menantuku akan melahirkan di rumah, dokter keluarga kami bisa menolongnya.
Yoon Seo kelihatan kesal, saya dengar anda akan memberikan anak itu untuk diadopsi. Tapi itu artinya anda akan melepaskan anak itu. Ibu mertua melirik ke arah Soo Jin. Soo Jin hanya menunduk.
Prof Min : Calon ibu berharap untuk melahirkan dan membesarkan bayi itu, benar kan Ny. Lee Soo Jin?
Soo Jin diam, ia kelihatan ketakutan pada ibu mertuanya.
Ibu mertua minta mereka tidak ikut campur. Yoon Seo meninggikan suaranya, ia mulai emosi, itu hanya tumor jinak bukan cacat. Dan meskipun bayi itu cacat, anda tidak berhak memutuskan apa yang harus dilakukan pada bayi itu. Do Han memperingatkan Yoon Seo, Dr. Cha!
Ibu mertua marah pada Yoon Seo dan langsung meninggalkan ruang dokter sambil menarik menantunya. Soo Jin terpaksa mengikuti ibu mertuanya. Meskipun Yoon Seo berusaha menahannya.
Keduanya bertemu Shi On diluar. Shi On memberi salam pada Soo Jin, apa anda memutuskan untuk dioperasi? Soo Jin tidak bisa menjawab. Ibu mertua jengkel melihat Shi On dan menarik Soo Jin pergi.
Shi On panik, dia harus segera dioperasi, cepat..cepat! Ibu mertua Soo Jin sadar bahwa Shi On tidak normal dan merendahkannya.
Soo Jin minta maaf pada Shi On dan mengikuti ibu mertuanya. Ia menangis. Shi On melihatnya.
Shi On mengikuti mereka sampai ke mobil. Ia minta Soo Jin tidak menangis. Jika anda menangis, akan banyak orang yang merasa sedih. Tapi jika seorang bayi yang baru lahir menangis, banyak orang yang akan bahagia.
Ibu mertua dengan dingin menyuruh Soo Jin segera masuk mobil. Soo Jin tersenyum dan berterima kasih pada Shi On sebelum masuk mobil.
Malamnya, Shi On masuk ke ruang tidur dokter. Ia duduk di tempat tidur tingkat sambil mencoba per-nya hehe..senang sekali dia. Dr. Hong yang tidur di bagian atas terbangun, jangan goyang2. Shi On minta maaf.
Tiba-tiba pintu terbuka dan wajah In Hae muncul. Shi On terkejut, bagaimana In Hae tahu dia ada disini.
In Hae sudah lama dirawat di RS ini, mana mungkin ia tidak tahu ruang tidur dokter. In Hae senang Shi On tugas jaga 24 jam, ini seperti kita hidup bersama dalam satu rumah. Shi On tersenyum tipis wkk..
Dr. Hong terganggu, itu In Hae kan? Apa yang kau lakukan disini? In Hae komen, kenapa Dr. Hong sudah tidur di jam seperti ini. Ia menggoda Dr. Hong, celana dalam Dokter kelihatan. Astaga. haha Dr. Hong cuek dan menarik celananya begitu saja. Shi On komen, astaga (sorry) anusmu memakan celanamu! wehehe. In Hae ketawa geli.
Shi On mengambil kesempatan untuk curhat lagi dengan dewi cinta In Hae. In Hae tanya apa Shi On masih cegukan jika melihat "wanita" itu.
Shi On menggeleng, ia tidak cegukan lagi. In Hae menebak, apa jantung dokter berdebar kencang? Shi On mengiyakan.
In Hae memberikan diagnosanya, berarti dokter masuk ke Tahap ke-dua gejala sakit cinta. Shi On bingung, ia baru mendengar tentang jenis penyakit itu.
In Hae berkata kalau melihat gejalanya, berarti penyakit dokter sudah semakin parah. Apa dokter tidak akan menyatakan perasaan cinta padanya? seperti mengatakan "Aku menyukaimu" atau "Aku mencintaimu".
Shi On tidak mengerti arti perkataan2 itu. In Hae heran, bagaimana bisa tidak tahu padahal Shi On sedang merasakannya. In Hae usul untuk mengungkapkan dengan cara lain, seperti memberikan pujian, katakan : Kau cantik atau kau manis.
Shi On sudah mengatakan itu pada In Hae. Tapi In Hae berkata itu berbeda kalau Shi On mengatakannya pada wanita itu. Ia ingin Shi On mengungkapkannya. Pokoknya kau harus mengungkapkannya. Ini benar-benar membuatku frustrasi.
Shi On sudah mengatakan itu pada In Hae. Tapi In Hae berkata itu berbeda kalau Shi On mengatakannya pada wanita itu. Ia ingin Shi On mengungkapkannya. Pokoknya kau harus mengungkapkannya. Ini benar-benar membuatku frustrasi.
In Hae mengaku ia sebenarnya iri pada wanita itu, siapapun dia. Keajaiban paling mengagumkan adalah membuat hati orang yang kau cintai berdebar.
Paginya, Shi On melihat Yoon Seo di ruang NICU. Yoon Seo mengamati bayi Dong Soo. Shi On mendekat dan berkata Dong Soo sudah semakin sehat. Yoon Seo membenarkan, dia hampir normal. Tapi Yoon Seo tidak bersemangat. Shi On heran, kenapa Yoon Seo menghela nafas padahal Dong Soo sehat.
Ini masalah Ny.Lee Soo Jin, kata Yoon Seo. Aku terus memikirkannya. Kita tidak bisa melakukan apapun. Kita hanya bisa melakukan sesuatu kalau ia masuk ke RS kita dan kita baru bisa merawatnya.
Kita tidak bisa pergi keluar RS dan membujuk pasien.
Shi On ingin Yoon Seo membujuk Soo Jin. Yoon Seo tidak bisa melakukannya, bagaimanapun ada yang namanya batas. Itu berbeda dengan peraturan maupun prinsip RS. Kita harus menghormati keputusan pasien, suka atau tidak.
Yoon Seo mengaku, kali ini sulit untuk menghormatinya.
Shi On : Anda memiliki hati yang sangat cantik. Direktur panti asuhan tempat saya tinggal berkata, hati yang cantik seperti serbuk sari yang selalu terbang ke satu tempat dan membuat bunga berkembang.
Yoon Seo : Kuharap aku akan terbang jauh seperti yang dikatakan Direktur.
Yoon Seo jalan keluar. Shi On bicara sendiri, dia akan terbang, terbang jauh.
Lee Soo Jin berdoa di gereja Katholik (btw ini tempat Gu Ma Jun menikah, Yakhyeon Catholic Church!) Soo Jin mengingat kata-kata Shi On dan Soo Jin memohon kekuatan untuk membuat keputusan.
Paginya, Soo Jin pergi ke RS Seongwon dan menemui para dokter. Prof Min tanya apa Soo Jin sudah mendapat ijin dari ibu mertuanya. Soo Jin belum mendapatkannya dan suaminya juga sedang ada di AS dan baru bisa kembali akhir tahun ini. Suaminya juga tidak bisa menentang ibunya. Tapi saya tidak membutuhkan ijin, ini adalah anak saya.
Do Han mengingatkan Soo Jin kalau ibu mertuanya pasti tidak akan berdiam diri saja jika ia tahu keputusan Soo Jin.
Soo Jin : Tidak masalah, ini tidak akan mengubah keputusan saya.
Do Han : Baiklah, kami akan menghormati keputusan anda. Bagaimana dengan anda, Prof Min?
Prof Min tentu saja setuju. Yoon Seo apalagi.
Soo Jin tersenyum dan berkata ini semua berkat dokter residen itu, jika bukan karena dia, saya tidak akan bisa bertindak dengan berani seperti ini. Saya benar-benar berterima kasih kepadanya. Semua tahu siapa dokter yang dimaksud Soo Jin. Yoon Seo tersenyum.
Dokter residen istimewa itu berusaha menahan kantuk sambil makan mie instant. Yoon Seo geli melihat Shi On, kau tidak bisa tidur?
Shi On langsung berdiri, masih setengah melayang dan mengatakan semua kasus yang harus ia tangani. Sejak malam sampai menjelang pagi, kecelakaan lalu lintas, pasien yang terjatuh dan pasien dengan kemungkinan hernia, semuanya datang bersamaan.
Yoon Seo : Wow..malam pertamamu lumayan berat.
Shi On : Untungnya, tidak ada kondisinya yang serius sehingga harus dibedah.
Yoon Seo berkata Shi On benar, soal serbuk sari itu. Shi On masih blank dan bingung, serbuk sari?
Shi On terkantuk-kantuk saat Prof Kim Do Han dan Prof Min memberikan penjelasan soal prosedur EXIT untuk Lee Soo Jin dan bayinya. Yoon Seo menepuk lengan Shi On dan memintanya memperhatikan. Ia juga merapikan rambut Shi On. (Akting Joo Won keren. Atau dia benar2 ngantuk haha)
Prof Min menunjukkan prosedur EXIT, pertama kita akan melakukan bedah caesar dan mengeluarkan bagian luar tubuh bayi. Dr. Sung melanjutkan, kita akan segera memasukkan oksigen dengan intubasi. Lalu memotong ari2 dan menyelesaikan persalinan.
Shi On tertidur lagi.
Do Han berkata, semua prosedur ini harus selesai dalam 30 menit. Prof Min menyebutkan antibiotik yang digunakan untuk menekan kontraksi rahim. Tapi durasinya tidak boleh melebihi 30 menit. Jika lebih maka sang ibu akan ada dalam bahaya, bisa terjadi pendarahan. Kalau ini terus berlanjut, sang ibu bisa meninggal karena syok hipovolemik (syok karena kekurangan cairan tubuh, berupa darah, plasma dan elektrolit.)
Do Han menambahkan, waktu 30 menit kelihatannya lama, padahal tidak. Intubasi untuk saluran nafas tidak akan mudah untuk bayi ini, dalam kasus sebelumnya waktunya lebih dari 30 menit. Yoon Seo tanya jika mereka gagal membuat saluran nafas dengan intubasi, apa kita perlu melakukan tracheostomy? (membuat lubang untuk bernafas) Do Han membenarkan, tapi harus cepat.
Shi On mengangkat tangan, saya ingin bertanya. Semua mata melihat ke arah Shi On. Shi On tanya jika mereka gagal membuat saluran nafas dan harus melakukan tracheostomy, tapi karena tumor itu yang membuat jalan ke arah trachea menjadi sulit atau jika tiba2 terjadi pendarahan internal dalam tumor, dan membuat proses tracheostomy jadi sulit, apa yang harus kita lakukan?
Do Han membenarkan, itu bisa saja terjadi tapi jika terlihat dari MRI kita sama sekali tidak melihat ada luka.
Shi On masih tanya, bagaimana jika tiba-tiba terjadi pendarahan yang mengakibatkan edema ..(edema, pembengkaan disebabkan oleh cairan dalam jaringan tubuh.)
Do Han memperingatkan Shi On yang mulai kehilangan kendali. Dr. Park..
Yoon Seo memukul pelan pinggang Shi On dan menariknya untuk duduk. Do Han menyimpulkan, begitu kita selesai membuat intubasi untuk pernafasan, kita harus segera menyingkirkan tumornya. Biasanya kita melakukan pembedahan setelah memastikan stabilitas bayi setelah dipindahkan ke NICU, tapi dalam kasus bayi ini, kita tidak bisa menundanya lagi.
Shi On memberanikan diri mengangkat tangan untuk bertanya lagi. Yoon Seo sudah melotot ke arahnya tapi Shi On tetap ingin tanya sesuatu. Membuat Do Han sedikit kesal.
Shi On : Bagaimana jika, ini hanya misalkan, jika kita dihadapkan pada situasi untuk menyelamatkan satu orang saja diantara mereka, siapa yang harus kita selamatkan?
Semua menunggu jawaban para profesor. Do Han menyerahkan jawaban pada Prof Min. Prof Min berkata, selama 25 tahun terakhir, tidak ada wanita hamil yang meninggal saat melahirkan di RS Seongwon. Tapi jika terjadi situasi seperti itu, prioritas kita adalah menyelamatkan sang ibu.
Shi On terlihat sedih dengan jawabannya.
Selesai meeting, Do Han mendekat ke Prof Min, saya minta maaf senior, maknae (paling junior/paling terakhir bergabung dalam tim. Shi On) kami sedikit tidak sopan.
Prof Min justru tertarik, ini menarik, bagaimana residen tahun pertama bisa tahu begitu banyak tentang semua kemungkinan suatu penyakit. Dia lumayan istimewa.
Do Han tampak lega, terima kasih kalau anda berpikir seperti itu. Prof Kim minta Do Han melatih Shi On baik-baik, kelak ia bisa menjadi Kim Do Han junior. Prof Kim tersenyum dan jalan keluar dari ruangan meeting.
Yoon Seo memukul kepala Shi On dengan kertas, kau ini. Meskipun kau ingin tanya, kau harus lihat situasinya. Kenapa di tempat meeting saat ada Prof lain yang hadir?
Shi On bahkan memiliki pertanyaan lain, tapi ia menahan dirinya. Wkk..
Yoon Seo kesal sekali, jantungnya hampir meledak saat melihat Shi On (waktu mengajukan pertanyaan.) Kau menanyakan semua skenario terburuk. Shi On setengah mengantuk menjawab, ia tidak bertanya semua skenario terburuk, tapi situasi yang ia temukan dalam makalah riset.
Yoon Seo minta jawaban Shi On, kalau kau harus menyelamatkan salah satu dari keduanya, siapa yang akan kau selamatkan?
Shi On : Yang harus saya selamatkan...
Shi On tidur. hehe..
Yoon Seo kesal, Dr. Park! Shi On terkejut, ya? Yoon Seo minta Shi On pergi tidur untuk satu jam saja. Shi On mengucapkan terima kasih dan cepat2 pergi tidur. Yoon Seo tersenyum geli.
Kang Hyun Tae telp Presdir misterius itu dan berkata ini saatnya beliau muncul.
Direktur Choi makan bersama rekan2nya di kantin RS. Ibu Shi On melihatnya dan sepertinya memutuskan untuk menemui Direktur.
Shi On tidur dan bermimpi, ia melihat Dr. Choi berusaha menyelamatkan kakaknya dan berulang kali minta maaf. Shi On terbangun, maaf? Lalu ia berusaha kembali tidur sambil bergumam, maafkan aku.
Ponsel Shi On berdering, Do Han meneleponnya. Sepertinya sudah waktunya operasi.
Direktur Choi kembali ke kantornya dan terkejut karena Ny. Oh sudah menunggunya.
Ibu mertua Soo Jin datang ke RS Seongwon bersama orang-orangnya. Dia kelihatan marah sekali. wah masalah besar ini.
Yoon Seo sedang bersama Soo Jin dan menghiburnya, anda tidak perlu cemas karena tim bedah terbaik kami akan bekerja sama untuk operasi ini. Soo Jin tidak cemas sama sekali, ia percaya pada Yoon Seo.
Yoon Seo yakin, beberapa hari nanti Soo Jin tidak akan menangis sedih, tapi akan menangis bahagia.
Tiba-tiba ibu mertuanya masuk, apa yang sedang kau lakukan? Soo Jin terkejut, ia tampak ketakutan. Yoon Seo juga terkejut.
Kim Do Han menunggu Shi On di ruang pengamatan di atas ruang operasi. Shi On membungkuk pada Do Han.
Do Han : Kau pasti tahu sebesar apa kekuranganmu itu.
Shi On mengangguk : Ya.
Do Han : Untuk mengatasinya, tidak cukup hanya dengan bekerja dengan baik. Agar kau bisa mendapatkan pengakuan, ada sesuatu yang harus kau lakukan.
Do Han menoleh dan menatap tajam Shi On, kau harus mengungguliku. Wow!
Karena kau hanya residen, maka aku mengerti kalau kau tidak bisa menjadi asisten, apalagi memimpin operasi. Tapi selain itu, kau harus melebihiku. Harus seperti itu, untuk memaksa orang tidak melihat kekuranganmu.
Shi On : Tapi..masih ada banyak hal yang tidak saya ketahui. Dan bagaimana saya bisa melebihi anda, Profesor?
Do Han berkata, hanya inilah satu-satunya cara agar Shi On bisa bertahan di RS ini.
Ibu mertua Soo Jin mengambil paksa menantunya dari RS. Yoon Seo mengejar mereka, ia memaki dalam hati. Rombongan Soo Jin telah tiba di pintu masuk RS. Yoon Seo berseru menghentikan mereka, bagaimana kalian bisa menyeret wanita hamil dengan paksa? Yoon Seo menepiskan tangan seorang pengawal, lepaskan dia!
Pria itu mendorong Yoon Seo sampai jatuh. Yoon Seo marah, ia bangkit dan melepaskan tangan pria itu dari Soo Jin. Lepaskan dia! Pengawal itu benar2 pria yang tidak tahu kodratnya, ia justru ingin memukul Yoon Seo. Untung super docs (Do Han+Shi On) datang dan menahan tangan pengawal itu, apa yang kau lakukan?!
Do Han marah, Nyonya, apa begini cara anda menyelesaikan masalah?
Ibu mertua minta Do Han tidak ikut campur, Urus saja urusan kalian sendiri.
Yoon Seo merangkul Soo Jin, ini adalah urusan kami. Untuk melindungi pasien kami.
Ibu mertua memerintah anak buah untuk membawa Soo Jin. Yoon Seo mempertahankannya. Shi On juga teriak, anda tidak boleh membawanya, dia harus di RS! Tidak boleh pergi, tidak boleh!
Keamanan RS sudah mulai keluar untuk membantu Do Han dkk. Ibu mertua mengancam, apa kalian ingin melepas jubah itu? (Ia mengancam akan membuat Do Han dkk kehilangan pekerjaan sebagai dokter)
Yoon Seo menantangnya, kalau anda bisa lakukan saja.
Soo Jin akhirnya buka suara : Saya..tidak akan pergi bersama ibu. Saya akan melahirkan bayi saya disini dan akan dioperasi.
Ibu mertua : Benarkah? kalau begitu kau boleh operasi setelah bercerai. (What? damn you mom-in-law!)
Soo Jin terkejut, ia menahan tangisnya. Ibu mertua mengancam, kalau Soo Jin melahirkan bayinya di RS ini, ia tidak akan mengurus Soo Jin maupun bayinya.
Soo Jin tidak peduli lagi, baiklah, saya akan bercerai. Saya juga tidak ingin membesarkan bayi dalam keluarga seperti ini.
Shi On tidak melepaskan pandangan dari Soo Jin, ia tampak panik. Calon ibu..dia dalam bahaya!
Benar saja, setelah mengatakan semua itu, Soo Jin langsung pingsan di lengan Yoon Seo. Yoon Seo panik, Ny. Soo Jin!
Do Han langsung memeriksanya, segera bawa dia ke dalam, aku ingin laporan EKG-nya dan juga fotonya. Cepat! Astaga..apa Soo Jin punya sakit jantung?
Good Doctor [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9]
Notes :
Mendidih melihat ibu mertua Korea ini, kasihan sekali para wanita muda Korea yang ada dalam penjajahan ibu mertuanya.
Geli melihat Shi On yang justru senang saat mendapat tugas menginap di RS haha..benar-benar dokter berdedikasi. I love this drama so much. Joo Won benar-benar semakin cemerlang aktingnya.
Hyung besar dan kecil, mirip juga. |
Shi On- cute. |
Shi On : Melebihi Prof? siapa takut. |
Waaahhh kpan ya kak dvdx dirilis d indo??? Pngen cpet2 liat nya...
ReplyDeleteBtw mnggu dpan udh tmat...
Joo won emnk keren... hehehehe
Fighting kak...
akhirnya yang episode 10 muncul juga... pria yang menemui Shi on itu ceritanya hyungnya to? (aneh aja, masa sudah meninggal bisa muncul dalam versi dewasa. hehe...)
ReplyDeletesemangat terus ya mbak tirza
paling suka lihat jo won di BK kim tak gu. Tapi, dia disini juga lumayan bagus aktingnya. MCW hebat aktingnya dan cantik lagi hehehe...
ReplyDeleteoh iya, mbak, recaps the strange housekeeper- choi ji woo dong hehehe.....
udah nggak sabar nunggu episod slnjtnya, makasih mbak
ReplyDeletehayo mbak dikittti lagi, semangat yak
ReplyDeletetanpa sy sadari trnyta sy pengikut dramanya joo won,
ReplyDeletehaha
mulai dari bread, love and dream, yg padahal d drama ini joo won nyebelin banget,
trs 7th grade level civil servant sm gaksital sy jg nonton, gara2 sblmnya baca sinopsisnya d blognya mba tirza ini ...
trs skrg Good Doctor \^o^/
*smbil nonton ojagkyo brothers d dvd
joo won selalu mnjadi sosok yg berbeda d setiapp dramanya,
berarti dia berhasil memerankan tokoh dalam drama tersebut..
KEREN....
saya jd penasaran, joo won yang asli kyk gmn y ....??
lbh mirip hwang tae hee kah ? atau gu ma jun ? atau han pil hoon ?:D
yg jelas ga akn mirip park shi on kn ? hhihii
sy melting denger joo won nyanyi Snow Flower,
sy menganga liat joo won ber-gangnam stlye satu lagu FULL,
whaaa ....
daebak
akting, nyanyi, dance
apa yang dia ga bisa ....?
urri joo won, daebak lah poko na mah :D
Eh, ko jadi heboh ngomentarin joo won ...???
hihii
mianhae,
kepancing komentarnya mba tirza ; akting joo won semakin cemerlang :D
dtunggu postingan-postingan selanjutnya mba tirza .... :D
suka sama oppa cute iniiii..
ReplyDeleteaku rasa akting ngantuknya beneran nagantuk itu... uuuhh...
Drama yg luar biasa membuat meneteskan air mata.goog job
ReplyDelete