Yeon Jae menguatkan hati dan mengiyakan. Ji wook patah hati dan berkata akan melakukan sesuai keinginan Yeon Jae.
Ji wook : Kau ..kau tidak akan pernah melihatku lagi.
Ji Wook masuk ke mobil dan menangis.
Karena kondisi rumah kacau dan aku bahkan tidak bisa ke sekolah.
Makan, ganti baju, atau tidur..semuanya tidak membuatku nyaman. Jika ia ada di sisiku, orang itu juga akan menjadi seperti itu. Dia akan berubah menjadi orang yang tidak bisa tertawa, makan, atau tidur. Bahkan setelah aku mati..untuk waktu yang sangat lama.
Jadi, aku tidak ingin dia menjadi seperti itu. Aku pergi dulu.
Yeon Jae jalan pulang sambil mengenang kembali saat2 bersama Ji Wook. Lalu saat Ji wook janji tidak akan pernah menemui Yeon Jae lagi.
Yeon Jae ingin membuang atau memberikannya untuk orang lain. Ibu tertarik dengan sweater hitam putih dan tanya apa pantas dipakai olehnya.
Yeon Jae juga membelikan ibunya tas baru.
Lalu saat seorang guru wanita tanya apa Guru Kim Dong Yeong melakukan pelecehan seksual padamu? Yeon Jae diam saja. Tapi diam juga berarti membenarkan.
Tidak lama, seorang teman memanggilnya, Yeon Jae..Guru Kim dipecat. Itu bagus kan?
Pak Kim heran kenapa kau tiba2 mencariku? Selama 16 th, kau menyembunyikannya dan hidup dengan baik.
Yeon Jae menangis, karena aku tidak tahan lagi. Ini membebani hatiku selama ini. Tolong maafkan aku guru.
Pak Kim belum menjawab. Ada pelanggan datang mengambil kue, jadi ia memberi alasan sibuk dan masuk ke dalam toko. Yeon Jae merasa putus asa dan jalan pergi. Pak Kim menoleh dan memandangi Yeon Jae.
Hee Joo hanya tidak mengerti kenapa Eun Seok memilih Yeon Jae dan bukannya dia sebagai partner dansanya. Hee Joo curiga, apa jangan2 kalian ..disaat aku tidak ada, kalian main mata ya?
Eun Seok tersenyum dan berkata kalau mereka sudah kenal sejak dulu, mereka teman SD.
Hee Joo tampak syok haha..Hee Joo tidak mengerti kenapa Eun Seok tidak mengatakan hal itu padanya.
Eun Seok : Apa aku wajib mengatakannya padamu?
Hee Joo cemberut, tapi aku sangat iri, aku benar2 cemburu. Hee Joo menanyakan kondisi Yeon Jae, dia kena kanker empedu kan? Bukankah itu adalah kanker paling berbahaya?
Mendengar itu, kedua kakek itu jadi semangat dan ingin melakukan sesuatu juga. Eun Seok mendukung mereka, ia percaya itu bisa membantu pengobatan. Benar juga, hati yang gembira adalah obat.
Eun Seok telp Yeon Jae dan pergi menemuinya.
Eun Seok menghela nafas dan duduk di samping Yeon Jae, kenapa kau tampak sedih? Yeon Jae berkata semua orang itu kelihatan sangat beruntung dan bahagia.
Yeon Jae berkata udaranya semakin dingin, musim gugur akan segera tiba, menyenangkan kalau waktu berlalu dengan cepat sekarang ini.
Eun Seok mengajak Yeon Jae jalan-jalan.
Ambil waktu libur di lingkungan lain dan menyelesaikan semuanya.'
Ji wook menolak, ia pergi ke gym untuk olah raga.
Ji wook heran, tidak mungkin kau kesini karena aku. Se Kyung membenarkan dan ingin diberi kesempatan lagi oleh Ji wook.
Se Kyung : Orang yang dulu kau lihat itu, bukan aku yang sesungguhnya.
Ji wook tidak tertarik dan pergi. Tapi ia merenung lagi di kamar mandi dan akhirnya pergi minum dengan Se Kyung.
Ji Wook : Apa yang kau kejar? Pernikahan? baiklah, ayo kita menikah dalam bulan ini, tanggal berapa?
Se Kyung kesal, Kang Ji Wook.
Ji wook mendengus, sepertinya begitu.
Jadi, jangan bicara sesukamu sendiri. Kau tidak punya hak menginjak harga diriku.
Se Kyung pergi dengan marah.
Yeon Jae terkejut sekaligus senang. Hye Won berkata ia sudah hamil. Kehamilannya membuat keluarga pacarnya jadi ribut dan akhirnya ia harus menikah.
Hye won merasa malu jadi tidak bisa menceritakan pada siapapun. Punya bayi di saat seperti ini memang sulit tapi ia juga tidak bisa menggugurkan bayi ini, jadi anggap saja memang ini adalah kehidupannya.
Hye Won minta maaf. Yeon Jae berkata apa yang harus dimaafkan, ia senang karena bisa melihat teman baiknya menikah sebelum ia meninggal. Selamat ya.
Ibu tampak terkejut tapi ia segera tersenyum dan mengucapkan selamat.
Yeon Jae tanya Hye Won mau hadiah apa untuk pernikahan ini. Yeon Jae ingin beli kulkas untuk temannya. tapi Hye Won berkata akan tinggal bersama mertuanya jadi tidak membutuhkan hal2 seperti itu.
Hye Won hanya ingin Yeon Jae menemaninya mencari gaun pengantin. Calon suaminya tidak punya waktu dan juga tidak tahu tentang gaya. Yeon Jae mengerti. Hye Won pulang.
Yeon Jae : Dia PNS, hebat kan?
Ibu kesal, apanya yang hebat, lalu apa yang akan kau lakukan? Ibu merasa marah karena sekarang tinggal Yeon Jae saja yang belum menikah diantara teman2nya. Bahkan Hye Won juga akan menikah, apa kurangnya kau dibanding Hye Won?
Yeon Jae tidak mengerti, apa Ibu cemburu karena Hye Won akan menikah? Ibu membenarkan, apa kau pikir aku bahagia untuknya? Aku cemburu, sangat cemburu! Ibu ingin Yeon Jae segera pergi dan mencari pekerjaan besok, bukan asal pekerjaan tapi pekerjaan yang pantas. Agar kau bisa bertemu seorang pria.
Setiap hari, kau hanya main-main saja. Aku bahkan merasa malu meminta orang untuk mengenalkan calon suami untukmu! Aku tidak tahan melihatmu ada di rumah lagi, jadi carilah pekerjaan.
Yeon Jae tidak mau. ibu marah, kau sudah main terus selama sebulan, jadi sudah cukup, kau belum mendapatkan pekerjaan sampai saat ini. Apa kau tidak keterlaluan?
Ibu : Apa yang tidak kuketahui? Apa kau kira hatiku terasa tenang? Hye Won akan menikah. Itulah sebabnya aku minta kau segera menikah! Paling tidak berusahalah! Berusahalah!
Yeon Jae masuk kamarnya dan menangis tersedu-sedu. Yeon Jae masih belum bisa mengatakan pada ibu kalau ia sakit.
Ji wook minta Bibi menyingkirkan pot merah pemberian Yeon Jae ke tempat yang tidak terlihat oleh Ji wook.
Se Kyung : Kita sebaiknya pergi kemana?
Kencan pertama anak konglomerat adalah showroom mobil. Se Kyung minta Ji Wook memilihkan mobil untuknya. Ha!
Eun Seok langsung pesan, jangan makan apapun yang tidak baik untuk tubuhmu. Meskipun ada alkohol kau tidak boleh meminumnya.
Yeon Jae mengerti dan berkata Eun Seok tidak perlu telp dia tiap hari. Eun Seok terkejut dan baru sadar kalau ia telp Yeon JAe setiap hari. Kelihatan sekali memang :)
Yeon Jae keluar dan berkata ke Ibu kalau ia akan pergi bersama Hye Won. Ibu diam saja dan tidak keluar dari kamar.
Hye Won merasa pinggangnya terlalu ketat. Staf wanita di butik itu berkata ukurannya pas. Lalu Hye Won berkata kalau ia sedang hamil. Staf itu memberinya selamat dan berkata akan membuat pinggangnya sedikit longgar.
Hye Won ternyata harus segera pergi menemui bibi calon suaminya dan tidak bisa makan bersama Yeon Jae.
Yeon Jae masuk lagi ke dalam butik dan tanya apa ia bisa mencoba gaun pengantin.
Yeon Jae tertegun melihat bayangannya di kaca.
Yeon jae minta tolong gadis itu untuk mengambil foto dirinya mengenakan gaun pengantin.
Se Kyung datang dan berkata rapatnya berlangsung lama. Ia minta maaf. Tuan Kang menanyakan kondisi Presdir Im, ia senang mendengar Ji Wook dan Se Kyung sering bertemu lagi.
Presdir Kang ingin keduanya segera menikah saja. Ji wook ingin melakukannya dengan alamiah, ia ingin memulai hubungan dengan Se Kyung seperti orang2 pada umumnya, kita akan kencan atau menikah, bukankah kami yang seharusnya memutuskan itu?
Se Kyung juga setuju dan minta agar semua berjalan secara natural saja, kami juga baru bertemu dua kali. Tuan Kang mengerti, bagaimanapun hatiku merasa sangat lega.
Tapi Ji wook masih belum terlalu semangat untuk kencan dengan Se Kyung. Ia meninggalkan Se Kyung di depan apartemennya dan segera pulang.
Yeon Jae pulang, ia duduk di lantai dan berkata ia mengalami masa berat. Ibu merasa bersalah dan minta maaf, kau juga pasti merasa kesal karena pernikahan Hye Won. Aku minta maaf, aku salah. Ibu memeluk Yeon Jae.
Dokter senior berkata ke Eun Seok kalau pihak RS ingin mengundang Yeon Jae makan malam. Selain sudah memberi sumbangan besar untuk RS, Yeon Jae juga menjadi inspirasi untuk pasien lain setelah menyaksikannya berdansa tango. Yeon Jae bisa memberikan harapan untuk pasien lain, itu adalah pesan yang disampaikan Yeon Jae pada mereka.
Eun Seok mengerti dan akan telp Yeon Jae.
Yeon Jae tidak ada. Ibu yang mengangkat telpnya. Eun Seok terkejut dan tanya dimana Yeon Jae. Ibu juga tidak tahu. Eun Seok mengerti dan akan telp lagi nanti.
Hye Won memberikan undangan untuk Ji wook. Ji Wook mengucapkan selamat. Hye Won tidak tahan dan tanya apa yang akan dilakukan Ji wook pada Yeon Jae, apa benar akan mengakhirnya begitu saja? Yeon Jae benar2 sangat menyukai anda, Direktur. Si bodoh itu, ia jatuh cinta pada anda sejak pandangan pertama. Anda juga menyukai Yeon Jae kan?
Itulah sebabnya anda membatalkan pertunangan, ya kan? Apa anda bisa tetap disisi Yeon Jae?
Ji wook hanya berkata semuanya sudah selesai. Ini semua adalah keinginan Yeon Jae.
Ibu telp Hye Won dan menanyakan Yeon Jae, anak itu pergi tanpa membawa ponselnya, aku merasa tidak tenang.
Hye Won mengerti dan berkata kalau ia ketemu Yeon Jae akan segera telp Ibu.
Hye Won telp Eun Seok dan tanya apa Yeon Jae ke RS. Ternyata tidak. Eun Seok akan memeriksanya lagi.
Eun Seok tanya apa Yeon Jae ada jadwal pemeriksaan. Perawat berkata tidak ada. Eun seok akhirnya telp Ji wook, dan menanyakan Yeon Jae.
Ji wook : Tidak, ia tidak ada disini. Ada apa?
Eun Seok : Bukan hal yang penting.
Ji Wook heran, kalau tidak penting kenapa telp. Eun Seok hanya minta Ji Wook mengabarinya kalau Yeon Jae telp.
Tapi sekarang, kurasa aku harus mengatakannya. Kau sudah menutupi kebohonganku selama ini, terima kasih banyak.
Pak Kim keluar mencari Yeon Jae, tapi Yeon Jae sudah pergi.
Ji Wook telp Eun Seok dan tanya apa masih belum menemukan Yeon Jae. Eun Seok membenarkan, di les tango juga tidak ada, apa ada tempat lain?
Ji wook akan pergi melihatnya. Ji wook pergi ke tepi sungai, lokasi kencan terakhir mereka. Ternyata benar, Yeon Jae duduk di sana, tepat di tempat ia duduk waktu itu.
Ji Wook tertegun. Ia seperti ingin menemui Yeon Jae, tapi tidak jadi karena ingat Yeon jae memang ingin putus dengannya.
Eun Seok : Kang Ji Wook yang mengatakannya padaku.
Yeon Jae tertegun : Orang itu datang kesini?
Eun Seok kesal, kalau kau sesedih ini, untuk apa putus dengannya? Kenapa? Kalau kau mencintainya, kau seharusnya mencintainya dengan terus terang, dan tidak seperti ini.
Yeon Jae ingin segera mengakhiri hidupnya saja.
Ibu curiga dengan kondisi Yeon Jae akhir2 ini. Ia tanya Hye Won tapi Hye Won berusaha menutupinya dan berkata tidak tahu.
Hye Won langsung menarik Yeon Jae masuk untuk istirahat.
Ibu mengantar Eun Seok keluar sambil senyum lebar, apa kau yang tadi telp? Eun Seok mengiyakan.
Ibu : Waktu itu kau juga menjemput Yeon jae. Apa hubunganmu dengan Yeon Jae?
Eun Seok pamit pulang. Ibu heran, apa maksudnya menjaga Yeon Jae?
Yeon Jae berkata bukan itu, ia minta Hye won pulang, aku lelah ingin tidur. Hye Won mengerti.
Ji Wook : Baiklah.
Ji Wook diam saja. Eun Seok menutup ponselnya, Ji Wook duduk di tempat Yeon Jae tadi duduk dan memandang ke arah sungai.
Semua staf Line Tour datang. Noh, Yoon Bong Gil, Nam Na ri dll. Mereka menemui Hye Won dan tepuk tangan, wah kau kelihatan cantik.
Noh langsung pergi, aku tidak ingin ketemu dengannya. Semua juga tidak melihat Yeon Jae. Yeon Jae masih di rumah, ia tampak ragu untuk pergi.
Yeon Jae terharu dan memuji penampilan Hye Won. Kau terlihat cantik, teman baikku.
Yeon Jae : Kau harus hidup bahagia untuk waktu yang sangat sangat lama.
Hye Won menangis, Yeon Jae memperingatkan Hye Won, nanti riasanmu luntur. Upacara dimulai.
Yeon Jae menangis melihat prosesi upacara. Lalu diam-diam meninggalkan ruangan itu.
Ji wook mengikutinya.
Yeon jae bingung dan belum sadar apa yang terjadi, lalu ia melihat Ji Wook. Ji wook masih sadar dan melihat ke arah Yeon Jae, memastikan kalau Yeon Jae selamat.
SOAW [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]
wah...balapan nih antara kak tirza ma ind*s**r...semangat kak ^^
ReplyDeletesedih banget episode ini :'(