Park Ha muncul dan memanggil Yi Gak. Ia melihat mobil Tae Mu, Park Ha bergegas lari ke arah Yi Gak. Tae Mu menekan gas dan akan menabrak Yi Gak.
Yi Gak menoleh ke arah mobil Tae Mu, tapi terlambat. Park Ha tanpa pikir panjang, mendorong Yi Gak dari jalan.
Yi Gak syok. Se Na juga terkejut. Ia tidak mengira Park Ha yang akan menjadi korban. Tae Mu tampak ketakutan, ia segera memundurkan mobil dan pergi dari situ. Tae Mu menjemput Se Na lalu cepat2 berlalu.
Yi Gak segera bangkit dari tempatnya jatuh dan melihat tubuh Park Ha yang mengapung dipermukaan danau. Park Ha..Park Ha! tidak! tidak!
Yi Gak menggenggam tangan Park Ha : Aku benar2 berharap aku bisa mengingat wajah tersenyum-mu dibawah sinar mentari selamanya.
Lalu Park Ha menutup matanya.
Tae Mu membuang muka, yang terjadi, terjadilah. Tidak ada gunanya memikirkan banyak hal. Masuk saja dan istirahatlah.
Tae Mu punya rencana untuk pergi meninggalkan Korea. Ia akan mencari kapal, kita akan ke luar negeri. Tidak masalah kemana kita pergi, asalkan kita berdua bisa hidup bahagia.
Se Na terkejut, kau bilang akan ke Luar Negeri?
Tae Mu : Kita akan pergi segera setelah aku mendapatkan kapal. Aku akan pergi membeli makanan. Kau masuk saja.
Se Na : Kau dimana sekarang.
Alasan aku memanggilmu bukan bertanya siapa yang menabrak Park Ha, tapi memohon agar kau menyelamatkan Park Ha. Bukankah kau kakak Park Ha?
Se Na berbalik, kami tidak punya hubungan seperti itu.
Yi Gak menahan tangannya, Hong Se Na-ssi, ada sesuatu yang harus kuberikan padamu.
Se Na : Apa yang kau bicarakan? Jika kau hanya ingin mengatakan hal yang aneh, aku akan pergi.
Se Na hampir jalan pergi dan Yi Gak ingin menahan tangan Se Na lagi, tapi kali ini tangan Yi Gak mulai transparan lagi.
Kemarin, Park Ha juga tahu kalau kau berniat jahat, dia tidak memanggil polisi tapi lari kesana sendiri. Ini bukan hanya untuk menyelamatkanku, tapi juga untuk menyelamatkan dirimu. Karena Se Na adalah kakak Park Ha.
Aku sering berpikir, betapa kejam dan gigihnya takdir itu, sehingga kalian be-reinkarnasi sebagai saudara perempuan lagi. Sekarang, satu-satunya orang yang mampu menyelamatkan Park Ha hanya dirimu.
Sekarang, kau harus memutuskan rantai dari takdir yang gigih dan tidak adil ini. Dan, semuanya tergantung pada dirimu.
Yi Gak meletakkan kamera mobil dan kunci apartemen Tae Mu di meja. Ia memberikan semua bukti yang memberatkan Se Na dan Tae mu. Yi Gak tidak membutuhkannya, baginya..kalau Park Ha selamat itu sudah cukup. Selamatkan saja Park Ha.
Yi Gak pergi. Se Na masih berdiri termangu di atas gedung.
Saat Se Na berkata kalau mereka bukan saudara kandung dan menyakiti hati Park Ha. Saat ia menyiram wajah Park Ha, menamparnya, lalu saat sengaja mengaku sebagai In Joo, putri Jang.
Jang berkata kalau ia punya dua putri, Se Na kau adalah kakak In Joo.
Apalagi saat Yi Gak menyadarkannya, kalau Park Ha sengaja tidak lapor polisi demi menolong Se Na.
Tae Mu tidak percaya, apa? Se Na mencemaskan Park Ha. Park Ha, karena kecelakaan kemarin ia membutuhkan operasi transplantasi hati. Orang yang bisa menyelamatkan Park Ha sekarang adalah aku.
Chi San seperti hampir menangis mendengar ini, Park Ha nuna..
Yi Gak : Apa yang kau inginkan?
Yi Gak mengulurkan amplop, periksalah.
Tae Mu merampasnya. Tapi ia tidak memeriksanya, kita harus saling percaya satu sama lain, ya kan?
Yi Gak berkata ia tidak akan mengungkit masalah lagi diantara mereka.
Tae Mu menyuruh Yi Gak kembali ke RS dan menunggu mereka. Kami pasti akan tiba disana saat waktu operasi.
Tae Mu : Kau tidak boleh terlambat untuk operasi. Masuklah.
Tae Mu : Kalau ide kita ke luar negeri membuatmu gugup, maka kau tidak perlu seperti itu. Si pemalsu itu sudah memberikan kepadaku semua saham dan aset milik Nenek.
Tae Mu menunjukkan mapnya ke arah Se Na.
Se Na terkejut, apa? Kau benar2 menggunakan Park Ha untuk mendapatkan uang darinya? Lalu bagaimana dengan Park Ha? Kita seharusnya paling tidak menyelamatkan nyawanya dulu.
Tae Mu marah, Hong Se Na! Kuasailah dirimu! Ini adalah uang yang bisa membuatmu bahagia. Bukankah ini adalah uang yang selalu kau inginkan? Ada banyak orang di RS yang bisa menyelamatkan Park Ha selain dirimu.
Yi Gak telp Se Na. Tae Mu melarang Se Na menjawabnya.
Man Bo lari2 dan berkata ia menemukan dari file kantor, sebuah villa yang dimiliki Yong Dong Man, lokasinya di luar kota.
Se Na sengaja memancing Tae Mu, kita mau kemana?
Tae Mu : Kita akan naik kapal ke Cina. Dari sana, kita akan naik pesawat.
Se Na : Kita akan naik kapal? sekarang ini?
Tae Mu sudah memesan kapal yang akan berangkat dari pelabuhan terdekat. Se Na tanya apa mereka punya waktu untuk membeli sepatu dan barang keperluan lain?
Tae Mu berkata mereka akan berangkat jam 7 malam.
Se Na : Aku tidak akan pergi bersamamu.
Tae Mu : Se Na, kita hanya perlu naik ke kapal itu dan pergi.
Yi Gak tiba. Tae Mu tidak percaya, Se Na, apa kau menelepon si brengsek itu? Kenapa kau melakukan-nya?
Se Na menampar Tae Mu, sadarlah! Sudah waktunya menghentikan semua ini!
Yi Gak berusaha menahan Tae Mu agar tidak mengejar Se Na. Se Na berhasil masuk ke mobil Yi Gak. Tae Mu marah dan minta Se Na keluar dari situ. Yi Gak justru minta Se Na segera pergi.
Tae Mu berusaha melepaskan diri dari Yi Gak. Lepaskan aku! Lepaskan.
Joseon 3 tiba juga dan Yi Gak menyuruh mereka mengantar Se Na ke RS.
Tae Mu sadar kapalnya pergi, ia mengejar kapal itu. Yi Gak mengejar Tae Mu dan keduanya berkelahi. Tae Mu melarikan diri.
Yi Gak tanya kenapa Tae Mu membunuh Yong Tae Yong.
Tae Mu : Kalau kau tahu kebenarannya, kau benar2 harus mati disini. Apa kau ingin tahu?
Aku pergi naik kapal dengan Tae Yong di New York. Tapi si brengsek itu benar2 membuatku kesal. Lalu aku memukulnya sekali dan ia jatuh ke dalam air. Tapi aku tidak ingin menyelamatkannya. Dalam hatiku, aku selalu berharap kalau ia akan menghilang.
Tapi, soal aku bertemu Tae Yong di New York, adalah hal yang tidak diketahui siapapun. Itulah mengapa kau juga harus lenyap.
Polisi datang, Yong Tae Mu! Kau ditangkap karena penipuan dan percobaan pembunuhan! Polisi menahan Tae Mu.
Tae Mu teriak2 : Ditangkap? ditangkap? Apa kalian punya buktinya? Apa kalian punya buktinya?!
Tae Mu : Lepaskan!!
Park Ha : Yang Mulia..apa kau baik-baik saja?
Yi Gak : Dasar bodoh, kondisimu seperti ini dan kau masih mencemaskan diriku?
Saat kau tertidur, aku juga tidak bisa hidup. Jangan melakukan hal seperti ini lagi, mulai sekarang jika ini demi kau, aku akan melakukan segalanya.
Park Ha mengulurkan jari kelingkingnya. Yi Gak heran, apa ini?
Park Ha : Kalau kau tidak memegang janjimu, kau mati.
Yi Gak mengulurkan jari kelingking, aku janji.
Park Ha : Cap-nya.
Keduanya mengatupkan jempol mereka.
Yi Gak minta Pyo menjaga perusahaan sampai Yong Tae yong bangun.
Pyo : Karena menjadi cucu yang baik untuk mendiang Presdir kami, aku sangat berterima kasih padamu. Bagi kami, kau adalah Yong Tae Yong asli.
Keduanya tersenyum dan berjabat tangan.
Park Ha : Eonni, aku hidup karena dirimu. Terima kasih.
Se Na : Aku akan pergi ke kantor polisi.
Se Na menggenggam tangan Park Ha, tetaplah sehat.
Se Na berbalik dan jalan pergi. Park Ha berseru, eonni, aku akan menunggumu. Se Na tersenyum pada Park Ha.
Jang : Se Na, apapun kesalahan yang sudah kau lakukan, sebagai ibumu, kami bisa mengerti itu dan kami bisa menerimanya. Kami akan selalu berdiri di pihakmu.
Man ok : Karena kau menyelamatkan nyawa Park Ha, hutangnya sudah terbayar. Polisi juga akan mempertimbangkan itu. (Untuk pengurangan hukuman)
Kau memiliki dua orang ibu paling kuat di Korea, apa yang kau cemaskan? Jangan khawatir.
Se Na tidak tahan lagi, ia menangis tersedu-sedu. Kedua ibunya memeluk Se Na erat-erat.
Yi Gak : Tagihan RS-nya besar, apa ada yang bisa kita lakukan untuk membantunya?
Joseon 3 ingin mulai kerja paruh waktu. Park Ha nuna selalu terluka dan menderita karena kita.
Man Bo : Bagaimana kalau kita membuka toko untuknya?
Yong Seol : Aku juga punya pikiran sama.
Yi Gak : Toko...
Joseon 3 ikut syuting film drama sageuk. Adegan laganya kurang bagus, Yong Seol maju dan menawarkan diri mencoba. Ia tentu saja bisa melakukan adegan dengan bagus. Semua tepuk tangan.
Chi San : Aku sibuk sekali hari ini, jadi aku bahkan tidak punya kesempatan untuk makan. Aku harus makan ini.
Chi San makan burger. Man Bo heran, apa kau memang harus makan sekarang di tempat sempit ini? Yong Seol juga berkata tidak bisa menekuk lengannya.
Park Ha tanya apa Chi San mau tukar tempat duduk dengannya, tapi Man Bo berkata tidak apa, aku akan bergeser sedikit lagi.
Yi Gak menghentikan mobil, ia dan Park Ha menoleh dan tampak pucat. Semuanya syok.
Yi Gak : Chi San!
Man Bo dan Yong Seol sepakat untuk menyiapkan baju mereka yang pantas untuk pulang. Mereka mengingatkan Yi Gak untuk menyiapkan bajunya juga.
Yi Gak minta semuanya tenang. Jangan terlalu panik.
Lalu Yong Seol menyadari kalau Chi San menghilang dari foto mereka bersama.
Aneh juga, datang sama-sama kenapa pulang sendiri-sendiri haha..
Yi Gak membukanya : Yang Mulia, saya mengundang anda datang dan melihat pemandangan malam. (gaya Joseon banget haha)
Lalu videonya : Idiot, aku menunggumu. Cepat datang. (haha..masa kini banget.)
Yi Gak tersenyum geli.
Yi Gak heran kenapa Park Ha memanggilnya Yi Gak-ssi, itu kesannya aneh.
Park Ha mengingatkan Yi Gak : mmm.
Park Ha : Yi Gak ssi, kau menyukaiku, ya kan?
Yi Gak : mmm
Park Ha : Aku juga, aku juga menyukai Yi Gak.
Park Ha menutup matanya, Menikahlah denganku. Woa..Park Ha melamar Yi Gak.
Yi gak terkejut, seumur hidup mana mungkin ada cewek Joseon yang berani mengatakan ini padanya haha..Park ha membuka matanya dan berkata, menikahlah denganku. Aku melamar dirimu, apa kau tidak tahu apa artinya lamaran? Untuk meminta seseorang menikah. Apa tidak ada di Joseon? Kau hanya perlu berkata ..mmm.
Yi gak diam saja, lalu minta Park Ha mengikutinya.
Park ha bingung, apa ini? Yi Gak menjelaskan, kau adalah orang yang akan terus hidup di sini sementara aku harus pergi. Mulai sekarang kau harus hidup untuk dirimu sendiri.
Park Ha, demi dirimu aku sudah menyiapkan toko ini untukmu.
Park Ha menangis, siapa yang meminta kau melakukannya.
Yi Gak : Chi San sudah pergi, aku tidak tahu kapan aku akan pergi..
Park Ha memotongnya, itulah mengapa kukira kita harus melakukannya. Ayo kita lakukan seperti orang lain. Apa kau pikir, kalau orang menikah, mereka berharap akan hidup bersama selama 100 atau 200 tahun? Bagiku, bahkan sehari saja sudah cukup.
Park Ha : Yang Mulia, jika setiap pernikahan punya akhir sedih, hanya masalah waktu kapan kita berpisah. Kita tidak bisa apa-apa, selain mencemaskannya. Aku tidak ingin kita menjadi pengecut yang mencemaskan hal2 tidak berguna. Aku benar2 ingin melakukan semua yang dilakukan orang lain.
Jika ini memang takdir kita kalau cinta kita harus berhenti di tengah jalan, maka tidak ada yang bisa kita lakukan.
Yi Gak : Kenapa kau ingin memiliki kenangan yang begitu menyakitkan?
Yi Gak : Aku ingin melihatmu hidup dengan baik disini. Aku tidak ingin mencemaskan bagaimana kau akan menghidupi dirimu.
Park Ha : Jika hatiku kosong, apa gunanya menggunakan tubuhku untuk hidup dengan baik?
Aku bisa hidup dengan baik bahkan tanpa bantuanmu. Aku sudah hidup seperti itu sejak lama. Kita menikah saja.
Yi Gak : Jangan keras kepala.
Park Ha menangis dan pergi. Yi Gak memanggilnya, Park Ha!
\
Yong Seol tanya apa terjadi sesuatu antara Yang Mulia dengan Park Ha.
Yi Gak tidak menjawab, hanya tanya apa yang mereka bawa. Man Bo dan Yong Seol sengaja membawa barang2 untuk berjaga-jaga, siapa tahu mereka tiba2 pulang ke Joseon.
Man Bo tiba2 berlutut : Pelayan anda ingin bertanya sesuatu. Apa mungkin karena Yang Mulia menyiapkan diri kembali ke Joseon sehingga anda menjauhi Park Ha?
Yong Seol juga berlutut : Sebagai seorang pria, anda tidak boleh melakukan ini.
Yi Gak teriak : Baik! Lakukan saja apapun yang kau inginkan! Apapun yang kau inginkan! Jika itu memang yang kau inginkan, aku akan melakukan sesuai keinginanmu!
Park Ha : Melakukan apa yang kuinginkan? Kau bahkan tidak mengerti apa yang ada dalam hatiku.
Yi Gak : Idiot. Aku berkata, ayo kita menikah. Kalau itu memang maumu.
Dulu maupun sekarang, hanya ini satu2nya yang belum berubah dari tempat ini.
Park Ha tampak kurang sabar, kau tahu kalau kita sibuk menyiapkan pernikahan kan?
Yi Gak : Ada satu hal disini yang berbeda, yaitu kau. Saat di Joseon, kau tidak seberisik ini.
Park Ha cemberut, benarkah?
Yi Gak menunjukkan paviliun lotus yang juga tidak berubah. Park Ha tahu itu, ini istana, pasti tidak ada yang diubah. Kita benar2 tidak punya waktu, apa kita bisa datang lain waktu?
Yi Gak melihat sekeliling, lalu mengambil sesuatu dari bawah batu. Park ha terkejut, kau sedang apa? Cepat keluar.
Park Ha : Okwanja?
Yi Gak : Kancing dari batu giok yang dijahit ke ikat kepala pria.
Park Ha : Oh yang kau letakkan di dahimu?
Yi Gak : Aku menyembunyikan ini disini 300 th lalu saat aku main disini waktu masih anak2. Aku menyembunyikan okwanja dibawah batu. Ini adalah hadiah pernikahan. Artinya 300 th lalu, aku menyiapkan hadiah ini untukmu.
Park Ha : Artinya, ini hadiah yang harus kutunggu selama 300 th sebelum mendapatkannya?
Park Ha melepas kalungnya dan menjadikan okwanja itu sebagai liontin-nya. Ia minta Yi Gak membantunya mengenakan kalung.
Mereka masuk dan mencoba jalan di gang bersama Yong Seol dan Man bo.
Yi Gak heran melihat mereka, apa tas kalian tidak berat? Keduanya harus membawanya, meskipun berat untuk jaga-jaga.
Yong Seol tanya apa Park Ha suka dengan gedungnya. Park Ha mengaguminya, bagaimana kau bisa mendapatkan gedung sebagus ini?
Yong Seol : Kami tidak menemukannya, kau hanya beruntung.
Park Ha : Tapi, ada satu tempat lain dimana aku benar2 ingin menikah.
Yi Gak : Apa tidak sebaiknya kita melepaskan tangan?
Park Ha : Apa sakit? Tapi bagaimana kalau kau tiba2 menghilang? Tapi jika kau merasa tidak nyaman, tidak apa kalau mau dilepaskan.
Yi Gak : Tidak, tidak apa-apa.
Keduanya tetap bergandengan tangan. Park Ha bahkan menyuapi Yi Gak.
Park Ha ingin tahu apa Chi San, Man Bo, dan Yong Seol telah kembali dengan selamat di Joseon?
Yi Gak : Aku yakin mereka selamat.
Park Ha : Kalau saja mereka bisa telp.
Yi Gak : Idiot.
Park Ha : Idiot adalah kata2ku. Itu caraku memanggilmu.
Yi Gak : Terima kasih.
Park Ha : Jangan mengatakan itu.
Yi Gak : Aku minta maaf.
Park Ha : Jangan mengatakan itu.
Park Ha : Lagi...katakan lagi.
Yi Gak : Aku mencintaimu.
Park Ha menangis : Lagi, katakan lagi.
Yi Gak : Aku mencintaimu.
Park Ha memeluk Yi Gak erat-erat.
Park Ha memberikan kalung untuk Yi Gak sebagai hadiah pernikahan. Yi Gak berkata tidak membutuhkan hadiah.
Tapi Park Ha berkata ia tidak ingin menjadi satu2nya yang menerima hadiah.
Park Ha minta agar Yi Gak terus mengenakannya dekat dengan hatinya. Yi Gak janji.
Kami berjanji.
Bukan upacara pernikahan resmi tentu saja, tapi janji ini adalah janji yang akan terikat selama ratusan tahun. Sekarang, kelak, atau 300 tahun yang lalu mereka akan tetap bersama.
Yi Gak tersenyum dan mengangguk pada Park Ha.
Park Ha tertegun, sunyi..tidak ada siapapun. Apa kau sudah pergi? Kata-kataku...apa kau bisa mendengarnya?
Park Ha melihat ke segala arah sambil menangis. Sekarang Park Ha benar2 sendiri.
RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18]
Bonus :
Sisters
© Angelica Machado
© Angelica Machado
God sent us to be sisters
So we can be best of friends
To be there for one another
Even when there is pain
I thank the Lord for sending my sisters to me
For whom I truly love and care
We shared so many things together
Like laughter and some scares
It’s funny how we sometimes argue
I guess its normal, in this world
But, having you as my sister
Means more to me, more than you'll ever know
I wouldn’t trade you for anything
I will never let go
As our friendship continues to grow
So will my love for you
Just always remember you can talk to me
I'll be the best friend you ever knew
(sisters poem)
So we can be best of friends
To be there for one another
Even when there is pain
I thank the Lord for sending my sisters to me
For whom I truly love and care
We shared so many things together
Like laughter and some scares
It’s funny how we sometimes argue
I guess its normal, in this world
But, having you as my sister
Means more to me, more than you'll ever know
I wouldn’t trade you for anything
I will never let go
As our friendship continues to grow
So will my love for you
Just always remember you can talk to me
I'll be the best friend you ever knew
(sisters poem)
Waah asyiknya se na punya dua ibu :)
ReplyDeletepark ha tegar banget, pikirannya pas ajak nikah itu saluuut (emg baner sih)
ini adegan yg yi gak mo pergi kayak 49 days deh, sedihhh...
enaknya punya sister :)...ini abisnya lama bgt 20 episod yaaa...
thx sinopnya eon ! :)
btw itu videonya daleeem bgt, nge cover nya keren..dari lagu *ehem* dugem, jadi mellow gitu..ngena abis ^^
ReplyDeleteSetelah seram baca artikel iluminati, hati adem baca resensi RP. kebayang banget sedihnya park ha ditinggal Yi Gak dan Joseon 3, padahal aku udah baca resensinya di blog laen tapi tetap aja kurang mantap kalo belom baca kadorama (tirza eonnie yang nulis)..hehe,si teteh bisaan euy.
ReplyDeletekurang 1 lagi....
ReplyDeletekira2 gantinya apa nih? :)
kak, ini belum final episode kan?
ReplyDeletehuhuhu
sedih bacanya.
ini... ini... kenapa endingnya sedih kayak begini...? hiks hiks... kukira bakal haaapppyyyy >.<
ReplyDeletekocakk...tapi sedih.. dalem banget...
ReplyDeleteaaaahh ini episode yang bikin aku kejeeerr.. bikin nangis jugaaa..
ReplyDeleteya ampuuun nyesek banget tau ditinggal orang yang dicintai hiiikkss.
oya, nanti di episode terakhir kasih komentar terhadap endingnya yaaaa >.<
episode ini bnr2 sedih bgt, paling sedih pas park ha ditinggal sendr setelah nikah ma yi gak T.T pdhal aku paling gensi namanya nangis gara2 nonton film, tp nonton adegan yg satu it, air mata ku ga bs ak tahan (untung pas nonton eps ini penghuni rmh yg lain pd masih tdr :D jd ga da yg tau hehehehe)
ReplyDeleteeoni,aku ngelink sinop rooftop ke blog eoni blh ga?
Aaah, gak bisa lihat konyolnya joseon 4 di era modern.. hiksss..
ReplyDeleteSalut buat kaka yang bikin sinopsis!
mba Tirza aku izin share link nya ya (: terimakasihhh (:
ReplyDelete