Keduanya berkelahi di luar, Yi Gak murka, kau yang menyebabkan kematian Nenek, ya kan? Yi Gak mencengkeram baju Tae Mu dan memukulnya lagi.
Tae Mu marah : Kau gila!
Aku akan memastikan kalau kau membayar hutang semua kesalahanmu..itu pasti!
Aku minta maaf, Yong Tae Yong. Aku tidak bisa melindungi Nenek untukmu. Aku sudah melakukan kesalahan yang sangat besar kepadamu.
Yong Tae Yong, kau harus kuat.
Yi Gak : Sama seperti di Joseon, Hong Se Na dan kau adalah benar2 saudara kandung. Tapi mendengarnya dari dirimu langsung, aku merasa itu sangat luar biasa. Satu bagian teka-teki yang membuatku bingung telah terpecahkan.
Karena kau tidak tahu kebenarannya selama ini, kau pasti merasa sangat menyesal. Jika kau tahu lebih awal kalau kalian adalah saudara kandung, mungkin kau tidak akan merasa sangat kesepian.
Tapi sekarang kau sudah menemukan ibu kandungmu, bukankah itu sesuatu yang harus disyukuri?
Park Ha membenarkan, ya kalau saja kami tahu sejak awal...dan telah bertemu sejak awal.
Park Ha merasa sedih. Ia menangis tapi tidak ingin Yi Gak melihatnya. Park Ha berdiri dan menangis diam-diam.
Yi Gak tampak bingung, tapi ia bohong dan berkata tidak ada apa-apa. Park ha heran melihat ekspresi wajah Yi Gak.
Yi Gak jalan menjauhi Park Ha.
Yi Gak tampak jalan dengan linglung. Park Ha menyusul Yi Gak.
Yi Gak bicara dengan nada bingung : Ada sesuatu yang sangat aneh. Tadi barusan, aku menghilang dan tidak bisa melihat tubuhku. Aku tidak bisa memelukmu di dalam lenganku.
Park Ha : Bagaimana aku bisa mengatakan itu dengan mulutku sendiri? Bagaimana aku bisa mengatakannya?
Park Ha mengangguk, jika memang seperti itu, kau harus segera kembali.
Park Ha : Kau juga datang untuk mencari tahu tentang pembunuhan Putri.
Tapi Yi Gak ingin memanfaatkan waktu yang ada hanya untuk Park Ha. Aku tidak punya banyak waktu.
Park Ha mengingatkan Yi Gak, kalau ia juga harus mencari tahu apa yang terjadi pada Nenek. Yi gak setuju, ia bertekad untuk mencari tahu bagaimanapun caranya.
Man Bo : Polisi sekarang menanyakan orang-orang disekitar Presdir.
Yi Gak yakin kalau Tae Mu terlibat dalam kematian Nenek. Chi San membenarkan tapi mereka tidak punya bukti.
Tentu saja ini membuat Yong Dong Man dan Tae Mu marah sekali. Tapi manager Pyo tampak lega.
Bibi Wang mengeluh, eonni sama sekali tidak memikirkan diriku.
Pengacara akan segera meresmikan surat wasiat itu dan jika ada yang ingin menguji wasiat ini, harap mengirimkan dokumen ke firma hukumnya.
Pyo berkata mereka sama sekali tidak keberatan dengan wasiat itu.
Dong Man keluar ruangan dengan marah, diikuti Tae Mu. Dong Man kesal, wanita tua itu selalu ingin memberikan perusahaan ini pada Tae Yong.
Tae Mu tampak panik, ayah. Apa aku harus membiarkan saja Tae Yong mengambil warisanku begitu saja dariku?
Ayahnya : Itu ada dalam wasiat, apa lagi yang bisa kita lakukan? Tae yong sekarang sudah normal, jika ada sesuatu yang aneh mengenainya, kita bisa mengajukan keberatan.
Tae Mu terkejut, ia melihat Tae Yong yang ini, sengaja memasukkan tangannya ke dalam selimut. Jelas dia bukan Tae yong asli.
Tae Mu kesal sekali, Aku sudah tahu. Dua orang ini adalah orang yang sama!
Polisi itu mengenalkan diri dan ingin bertanya soal kematian Presdir Yeo Gil Nam.
Tae Mu menyembunyikan tas itu di dalam mobil. Isinya seperti tiket dan uang dollar AS dalam jumlah banyak.
Yi Gak tertawa geli, kau sungguh pengertian. Park Ha tanya apa Yi Gak belum menemukan petunjuk, apa yang terjadi pada Nenek.
Yi Gak sudah hampir tahu apa yang terjadi, tapi belum punya bukti yang jelas.
Yi Gak melihat iklan dan tanya ke Park Ha, apa kotak hitam itu dipasang pada setiap mobil?
Park ha membenarkan, sekarang ini hampir semua mobil memilikinya.
(Kotak hitam itu mirip kamera CCTV kecil yang bisa merekam kondisi sekitar mobil, sangat berguna jika ada kecelakaan lalu lintas)
Yi Gak ingat, saat kematian Nenek ada mobil yang mengalami kecelakaan di depan rumah Nenek. Ia mengatakan hal ini pada Park Ha.
Park Ha mengerti, kalau orang yang terlibat kecelakaan punya kotak hitam di mobil mereka, maka kemungkinan kotak itu akan merekam siapa yang masuk dan keluar dari rumah Nenek.
Dua bengkel berkata tidak. Bengkel ke-3 ingat kejadian itu. Pria itu memang yang mengurus perbaikan mobil itu.
Yi Gak dan Park Ha langsung minta alamat keluarga Ny.itu.
Park Ha mengajak Yi gak pulang lalu cepat2 ke Gwangju untuk mencari rumah pemilik mobil.
Yi Gak setuju.
Polisi : Apa kau benar2 Yong Tae Yong asli?
Yi Gak : Ya, saya Yong Tae Yong.
Polisi itu menahan Yi gak, kau ditahan karena menyamar sebagai Yong Tae Yong dan sebagai tersangka dalam kematian Presdir Yeo Gil Nam. Kau berhak tetap diam dan mendapatkan pengacara.
Mereka membawa Yi Gak. Yi Gak bingung dan berusaha menyangkal. Park Ha membantu menahannya, tapi sia-sia saja. Polisi itu langsung memasukkan Yi Gak ke dalam mobil dan pergi.
Polisi memperlihatkan tas hitam yang tadi dimasukkan ke mobil oleh Tae Mu, ia menumpahkan isinya di depan Yi Gak. Ada tiket dan gepokan uang dollar AS. Kami menemukan ini di mobilmu. Kau pura-pura sebagai Tae Yong dan masuk ke rumah itu.
Setelah itu kau membunuh Presdir Yeo. Mencuri uang perusahaan dan bersiap untuk melarikan diri ke LN. Itu sangat masuk akal. Kenapa kau tidak mengaku saja?
Yi Gak terkejut, aku tidak tahu apapun mengenai itu. Ini pertama kalinya aku melihatnya.
Yi Gak minta Tae Mu mengatakan itu pada polisi.
Yi Gak kaget sekali, apa yang kau katakan sekarang? Saat aku ingin pulang, kau menahanku dan memintaku minum lagi.
Tae Mu berkata pada polisi, jika polisi membutuhkan saksi, ia bisa minta Hong Se Na datang sebagai saksi Tae Mu.
Polisi berterima kasih atas bantuan Tae Mu dan mengijinkan Tae Mu pergi. Polisi paling bloon rasanya. Cari bukti itu gampang, kros cek saja dengan bar yang disebut Yi Gak, periksa kartu kredit Tae Mu, cek apa tas hitam itu ada sidik jari Yi Gak. Menyebalkan.
Tae Mu : Kukira itu bukan kata2 yang pantas diucapkan penipu seperti dirimu. Lagipula, semuanya akan segera berakhir besok siang. Sampai dengan saat itu, kau mendekam saja disini. Setelah itu, aku akan menghancurkanmu sekali untuk selamanya.
Yi Gak : Itu tidak akan terjadi seperti yang kau inginkan.
Tae Mu menyeringai tipis, lalu pergi. Yi Gak menahan marahnya.
Yi Gak mengguncang pintu sel, bukan aku! Orang yang membuat Nenek meninggal adalah si brengsek itu, Yong Tae Mu!
Yi Gak teriak2, Tae Mu sengaja memasukkan aku kesini agar dia bisa mendapatkan perusahaan, jika aku tidak keluar sekarang, semuanya akan berakhir. Aku tidak bisa menyerah sekarang, aku harus keluar. Kumohon, keluarkan aku.
(Aneh juga PM Yi Yun waktu di Dong Yi pernah ditangkap polisi karena dikira pencopet.)
Polisi itu mendekat, jadi kau mau keluar? Yi Gak mengangguk. Polisi membuka pintu sel, Yi Gak tampak lega. Tapi polisi itu mana mungkin mengeluarkan Yi Gak. Ia justru memborgol tangan Yi Gak karena kesal.
Polisi itu mengancam, kalau Yi Gak tidak diam, ia akan menuduh Yi Gak mengganggu proses penyelidikan. Diamlah.
Yi Gak terpaksa diam, ia tampak putus asa.
Se Na : Benarkah?
Tae Mu membenarkan, jadi lupakan semua kekhawatiranmu.
Yi Gak mengingat syarat dari pengacara dan ancaman Tae Mu.
Polisi marah dan membanting berkas di mejanya, tutup mulutmu!
Park Ha melihat sapu tangan Yi Gak dan menyadari ada sulaman kecil di ujung sapu tangan.
Park Ha menghiburnya, tidak semua hal akan berjalan sesuai yang mereka inginkan. Park Ha menunjukkan sapu tangan sulam itu. Lihat ini, apa artinya ini, seperti singkatan dalam bahasa Hangeul.
Yi Gak mengamatinya dan ia terkejut, Bu Yong.
Park Ha heran, Bu Yong?
Yi Gak sadar, sapu tangan yang kata Putri Mahkota ia sulam sepanjang malam ternyata dibuat oleh Bu Yong.
Park Ha : Kenapa kau tidak mengetahuinya selama ini?
Tiba2 tangan Yi Gak menghilang lagi, lalu tubuhnya juga hampir hilang. Park Ha ketakutan.
Yi Gak mengulurkan tangan menembus kaca, ternyata bisa! Lalu Yi Gak benar-benar menghilang.
Seorang polisi masuk membawa tahanan. Park Ha pura2 telp dan berkata kalau Yi Gak sudah masuk lagi ke dalam.
Keduanya berbelok dan bergegas keluar dari kantor polisi.
Yi gak langsung pergi.
Pyo kesal, bukankah kita masih memiliki 3 menit lagi?
Yi Gak tiba di kantor Home Shopping. Ia lari menuju lift, tapi terlambat.Liftnya sudah tertutup.
Yi Gak lari menaiki tangga. Wow..sebagai bangsawan Yi Gak ternyata bisa lari haha...
Pengacara Presdir : Pengacara kedua pihak akan bertindak sebagai saksi-saksi. Kemarin, wasiat ini sudah dilaporkan ke pengadilan dan kita akan mengkonfirmasi nama-nama penerima.
Sebagai pewaris semua properti Yeo Gil Nam, penerima utamanya adalah Yong Tae Yong. Apa Tuan Yong Tae Yong hadir?
Tidak ada jawaban karena memang Yi Gak belum sampai. Dong Man dan Tae Mu tampak sangat gembira.
Apa Tuan Yong Tae Mu hadir? Tae Mu langsung mengangkat tangannya dan Dong Man tepuk tangan.
Pyo memejamkan matanya, ia sudah pasrah. Pengacara menyerahkan surat wasiat pada Tae Mu, tolong konfirmasi surat wasiat ini.
Tae Mu menerima surat itu dan membacanya. Ayahnya sudah nyengir2 penuh kemenangan pada pihak Pyo.
Tae Mu membuka stempel dan membasahinya dengan tinta.
Pyo tampak lega melihatnya. Tae Mu yang hampir membubuhkan stempel seperti melihat hantu dan Dong Man marah.
Yi Gak tersenyum : Jika saya ini palsu, bagaimana saya bisa berdiri disini? Yong Tae Yong hadir.
Pyo menepuk lengan Yi Gak, aku hampir saja mengira kalau si brengsek, Tae Mu akan mewarisi semua properti nenekmu. Aku ketakutan setengah mati.
(Kasihan juga Tae Mu, dia memang cucu tiri, tapi sebenarnya ia masih ada hak biarpun tidak semua hartanya. Haha..si Nenek kalau sudah sengit, tidak bisa dilawan biarpun sudah meninggal.)
Yi Gak : Ya, sungguh beruntung kita bisa melindungi kekayaan Nenek.
Pyo minta sebagai CEO, Yi Gak mendepak Tae Mu dan ayahnya keluar dari perusahaan ini dan memperbaiki lingkungan kerja disini.
Yi Gak : Serahkan masalah Tae Mu padaku. Aku punya rencana untuknya.
Pyo setuju, baiklah.
Pyo terkejut, seperti salah dengar, Presiden Pyo? Siapa..? Lalu ia sadar, aku?
Yi Gak tersenyum. Pyo juga tampak surprise.
Yi Gak berkata kalau Nenek hidup, itu juga pasti yang dikehendaki Nenek.
Pyo tanya apa Yi Gak akan menyelidiki kematian Presdir. Yi Gak membenarkan, aku pasti akan melakukannya karena itu pasti yang diinginkan Nenek.
Man Bo mengeluarkan chip dari Black box dan memasukkan-nya ke USB, lalu ke laptopnya. Man Bo memutar rekaman itu.
Tae Mu marah, apa kau pikir kau tidak akan apa-apa, setelah melakukan sesuatu seperti ini?
Yi Gak : Telp Hong Se Na!
Tae Mu tidak punya pilihan dan memanggil Se Na. Keduanya akhirnya duduk di depan Yi Gak dan Joseon 3.
Yi Gak : Video ini direkam sekitar waktu saat Nenek meninggal.
Yi Gak : Saat kematian Nenek sama dengan saat kau meninggalkan rumah itu.
Tae Mu menyanggah, perkiraan waktu kematian bisa berbeda satu atau dua jam. Hentikan mengatakan hal seperti ini dan menyingkir dariku!
Dan semua uang yang sudah kau curi dari perusahaan, harus dikembalikan secara utuh. Jika kalian tidak melakukannya, kau akan merasakan kesakitan karena anggota tubuhmu ditarik lepas. (Ini hukuman ala Joseon. Hahaha)
Tae Mu marah, ia berkata pada Se Na tidak perlu mempedulikannya dan menarik Se Na pergi.
Yi Gak : Ini kesempatan terakhir yang kuberikan padamu! Aku dan kau, sama-sama tidak punya banyak waktu lagi. Ingat itu.
Tae Mu menarik Se Na pergi. Yi Gak memberi kode pada Yong Seol untuk membiarkan mereka.
Tae Mu murka, ia janji akan membunuh Yi Gak. Aku harus mengakhiri ini sekarang.
Yi Gak sudah berbaring, tapi masih belum tidur, ia menyuruh Park Ha tidur.
Park ha : Baiklah, selamat malam.
Tapi Park Ha belum beranjak. Tiba2 ia memanggil Yi Gak lagi, idiot. Apa kau benar2 tidur?
Park Ha : Bagaimana bisa orang yang tidur menjawab pertanyaan?
Park Ha : Seperti saat di kantor polisi, aku takut kalau kau akan tiba-tiba..menghilang.
Yi Gak menghela nafas dan menarik Park Ha masuk ke kamarnya. wow...ehm!
Park Ha mengangguk, kalau kau tidak menghilang saat di kantor polisi, kau tidak akan bisa melindungi perusahaan, ya kan?
Kau harus kembali ke Joseon, untuk memecahkan pembunuhan Putri Mahkota, ya kan? Kau harus kembali, ya kan? Itu memang hal yang benar.
Biarlah kita menggunakan semua waktu yang kita miliki untuk membuat kenangan indah.
Yi Gak minta Park Ha memikirkan apa yang ingin ia lakukan dengannya besok malam. Sekarang, tidurlah.
Park Ha mengangguk dan mulai tidur. Keduanya tidur dengan tangan saling menggenggam.
Se Na mengiyakan. Tae Mu memintanya membawa Tae Yong sialan itu ke tempat ini. Bagaimanapun caranya.
Se Na merasa ia harus minta maaf. Maafkan aku, sebelum aku bisa datang dan bicara kepadamu, aku membutuhkan waktu.
Aku tidak bisa kembali ke rumah ibu dan aku tidak bisa menghadapi ibu kandungku, atau bahkan kau, Park Ha. Apa aku mati saja? Jika aku mati, apa aku akan dimaafkan?
Se Na menangis. Park Ha terkejut, kenapa bicara seperti itu? Park Ha memberikan tisue untuk Se Na, jangan bicara seperti itu lagi. Park Ha berkata ia akan mengambil sesuatu untuk dimakan.
Se Na membacanya dan ternyata sms dari Yi Gak, apa kau masih belum bisa memutuskan mau pergi main kemana malam ini?
Se Na mengambil ponsel Park Ha dan masuk ke kamar mandi.
Se Na membalas sms Yi Gak : Temui aku jam 8 malam di danau Gongreung. Ayo kita memancing malam-malam.
Se Na tersenyum, mungkin geli karena balasan sms Yi Gak. Lalu ia cepat2 keluar.
Park Ha langsung masuk ke dalam. Ia mencemaskan Se Na. Jangan pergi begitu saja, ayo makan baru pergi, aku yang bayar.
Se Na serba salah, ia tidak bisa mengusir Park Ha.
Se Na : Apa? tidak..
Park Ha : Kau tidak berpikir ingin bunuh diri, ya kan?
Se Na : Tidak, ini cuma salah seting.
Park Ha : Kalau kau membuat banyak kesalahan, kau masih bisa memperbaikinya kalau kau hidup. Kalau kau melakukan kesalahan,kau hanya perlu minta maaf saja. Jangan menganggap hidupmu begitu ringan.
Se Na : Jangan cemas, aku hanya mau pulang.
Tiba2 ponsel Park Ha di dalam tas Se Na berbunyi. Se Na tampak panik. Park Ha heran, ringtone-mu sama dengan milikku. Se Na hanya tersenyum dan mematikan ponsel tanpa mengeluarkannya dari dalam tas.
Yong Seol menawarkan diri untuk menemani Yi Gak karena berbahaya kalau pergi malam hari.
Chi San dan Man bo langsung menyuruh Yong Seol diam. Mengganggu orang kencan saja! haha..
Yi Gak mencoba telp Park Ha lagi, tapi tetap tidak diangkat. Chi San tanya apa Park Ha noona tidak mengangkat telpnya lagi.
Yi Gak berkata mereka sudah janjian jadi dia pasti akan datang kesana.
Chi San tersenyum, tidak masalah. Lalu ia mencari sesuatu di kantung bajunya, dan ke saku celana. Ternyata tiket baseball mereka ketinggalan di rumah. Man Bo dan Yong Seol mengeluh.
Chi San berkata akan pulang mengambilnya, ia minta rekannya pergi dulu. Semua keluar dari toko, Yong Seol berbalik dan berbisik pada Yi Gak, Yang Mulia, Good Bam (haha..apa maksudnya? mungkin Good night? )
Yi Gak tampak terkejut.
Yi Gak sudah sampai di tepi danau. Ia menyiapkan bangku, lampu, umpan, dan perlengkapan pancing. Lengkap sekali. Yi Gak menunggu Park Ha.
Park Ha bingung, memancing?
Chi San bicara sambil lari, Yang Mulia sudah pergi memancing. Aku akan pergi dulu! Selamat bersenang-senang! Kami tidak akan menunggu dan akan pergi tidur saja.
Park ha tidak mengerti, memancing apa? Tapi Chi San sudah kabur.
Park Ha tiba2 menyadari sesuatu.
Yi Gak melihat ke sekitar danau. Dari jauh ia melihat seorang wanita dengan dandanan mirip Park ha. Mengenakan jeans, t-shirt Chi San dan topi. Dia sebenarnya Hong Se Na.
Yi Gak teriak, kenapa kau terlambat sekali. Kau seharusnya telp kalau mau datang terlambat.
Park Ha tiba di sekitar danau. Ia cepat2 turun dari taksi.
Tae Mu melihat Yi Gak berdiri dan mulai menjalankan mobilnya perlahan ke arah Yi Gak.
RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17]
Ganyangka sinopsis nya udah nyampe sebanyak ini eonni. Gilaa. Jahat bener si Taemu. Aku udah nntn sbnrny, tp videonya broken. Haha. Makasih eonni. Tetep semangat!
ReplyDeleteuwaa...
ReplyDeleteudah mau tamat.
trims kakak sinopsisnya.
haduwh-haduwh, sampai tamat duo jahat masih aja kejam.
aaaahh....makin sedih aja ceritanya ga abis2 suspense nya dari awal ampe akhir..thx sinopnya eon.. !
ReplyDeletehuaaaaaaahhh,, sad ending :'(
ReplyDeletekereeeen banget ceritanyaa..
big thanks nih buat sinopsisnyaaaa...!!!
Thanks sinopx...telat ya ngomongnya....hehehe ga tau dah brapa Kali nih mampir ke sini... Anyway Kain sulam buyong inisialnya kok pake aksara hangeul ya...emang dah Ada ya....thanks jawabannya..
ReplyDelete