Thursday, April 19, 2012

High School in South Korea

A Documentary Film by : Kelley Katz

Kelley Katz warga negara AS, memiliki teman seorang Korea. Teman Kelley cerita kalau siswa SMA Korsel menghabiskan 16 jam untuk sekolah setiap harinya.
Kelley tidak percaya dan merasa temannya itu bercanda. Kelley menyelesaikan pendidikan High School-nya di AS. Setelah lulus, ia memutuskan pergi ke Korsel untuk membuktikan kata2 temannya.

Kelley masuk ke salah satu SMA Putri di Korsel dan mengikuti pelajaran di sana, saat itulah ia sadar, that my friend was not exaggerating. Kalau temannya tidak berlebihan.

Dalam kurun waktu 60 th sejak Perang Korea, Korea Selatan berubah dari salah satu negara termiskin di Asia, menjadi negara ke-13 dengan perekonomian terkuat di dunia. Siswa Korea termasuk siswa dengan nilai tertinggi di dunia dan termasuk siswa yang paling sering diterima di Universitas2 Amerika dibanding siswa dari negara lain.


Tapi, Korea juga memimpin dalam tingkat operasi plastik per kapita dan memiliki tingkat kemungkinan bunuh diri tertinggi dibanding negara berkembang manapun di dunia.

So, seperti apa kehidupan siswa Korea?
Siswa SMP pulang setiap jam 4:30 sore.

Siswa SMA pulang setiap jam 21:30 malam.

Siswa SMA Korea tidak punya hobi yang berarti, bahkan mereka berkata tidak ada kehidupan diluar sekolah. Setelah sekolah selesai pun, mereka pulang ke asrama dan belajar lagi.

Seorang pelajar berkata, saat ia masih SMP, ada kakak kelasnya yang bunuh diri. Sebenarnya kakak kelasnya itu cukup pintar, tapi tekanan membuatnya stres dan ia tidak tahan lagi, akhirnya bunuh diri.
Saat ia masuk SMA, ada temannya yang juga mencoba bunuh diri, untungnya selamat. Temannya ini terus ditekan orang tuanya untuk belajar. Akibatnya ia stres dan mencoba bunuh diri, terakhir ia mencoba melakukannya lagi 5 bulan lalu.

Menurut seorang siswa pria, ada sesuatu yang salah dengan sistem pendidikan Korsel.

Selain sistem pendidikannya, ada satu hal lagi yang menjadikan para pelajar, terutama pelajar wanita stres, yaitu konsep cantik yang diterima masyarakat Korea.

Ms. Jasmine Daniel, Native teacher di sebuah SMA putri tanya pada siswanya :
Who is beautiful?
Why is that person beautiful?
What makes someone beautiful?
What is beauty?

Seorang siswi menjawab, Vanessa Hudgens cantik. Dan saat ditanya kenapa, gadis itu berkata, karena Vanessa memiliki mata yang besar.

Ms. Jasmine menyimpulkan, siswa2nya memiliki konsep yang unik tentang kecantikan dan konsep seperti apa cantik itu dan konsep nilai2nya. Apa artinya cantik dan bisa diterima.

Mereka menunjukkan satu alat kecantikan yang aneh, seperti ketapel kecil dan seperti botol kutex dengan label eye charm.

Semua siswi kalau ditanya siapa yang cantik di kelas, mereka selalu berkata bukan kami, tapi menunjuk temannya yang punya Sang-Ka-Pul. I don't know what it means tapi mereka menunjuk lipatan mata, itu artinya Sang-Ka-Pul.
Mereka berkata, setelah ujian SAT (setingkat Ebtanas sepertinya) selesai, semua siswa tingkat atas minum2 (siswi itu menunjukkan dengan gerakan tangan) dan membuat Sang-Ka-Pul di matanya.

Bahkan salah satu siswi menunjukkan cara membuat Sang-Ka-Pul.

Anak ini sama sekali tidak takut kalau matanya bisa terluka dengan benda mengerikan itu, bahkan ia membuat Sang-Ka-Pul dengan bolpen! (It's really scary to me...)

Dia bilang, Orang Amerika tidak perlu menggunakan lem untuk membuat Sang-Ka-Pul karena mereka sudah memilikinya.

Kenapa mereka suka mata seperti itu? Karena mata asli Korea yang sipit kesannya kuno.

Mereka juga bersedia melakukan operasi plastik demi penampilan, apalagi ibu mereka mendukung dan memuji penampilan baru anaknya.
"Seumur hidup ibuku tidak pernah memujiku, tapi saat aku punya Sang-Ka-Pul, ibuku berkata aku cantik dan ia senang."

Sedangkan di sekolah anakku, setiap menit aku dengar para ibu atau guru-guru memuji anak2 kecil itu cantik, pintar, lucu, dan manis dll. That's the different.

Alasan lain kenapa mereka susah payah mendapatkan kecantikan palsu adalah agar bisa punya pacar. Pria Korea tidak suka jika seorang gadis menggunakan braces (kawat gigi). Jika ada yang pakai braces, gadis itu harus menjomblo dulu sampai kawat giginya dilepas.
Padahal di Indonesia ada yang menganggap kawat gigi itu cute dan bahkan sengaja pakai kawat gigi berlian meskipun tidak perlu.


Brielle Mroczko, seorang siswa pertukaran pelajar dari USA berkata kalau siswi Korea kebanyakan kurus dan ingin menjadi orang lain. Seperti saat ia melihat TV dan ada bintang, maka siswi Korea itu ingin operasi plastik agar bisa mirip bintang itu.

Girls always want to be someone else and they don't accept their own beauty.

Seorang siswi berkata : Aku akan operasi plastik lalu mendapatkan pacar dan kemudian (minum-minum) - Ia memberi tanda dengan gerakan tangan.
Prinsip seperti ini, tidak boleh ditiru oleh remaja Indonesia, ok?

Ketika ditanggapi kalau siswi itu tidak perlu operasi plastik, ia justru tanya kenapa? Aku harus melakukannya, karena kecantikan (fisik) itu penting di Korea.


Tanggapan siswa2 asing tentang pemikiran siswa Korea : Yah, konsep cantik di Korea adalah langsing, tinggi dengan kulit putih. Kalau di Amerika, jika seseorang dipuji cantik, maka orang itu akan berterima kasih.
Kalau di Korea, jika aku memuji seseorang itu cantik, maka mereka berkata tidak, dia jelek. Just odd.

Siswa Korea tanya, apa yang dianggap cantik oleh orang Amerika?
Jawab : Itu tergantung orangnya (kepribadiannya)

Gadis itu tertawa, kalau menurutku, mata besar, dengan lipatan mata, tubuhnya putih dan wajahnya putih. Dengan hidung yang menonjol (mancung). Juga dengan wajah yang mungil.

Tanya : Kenapa kau pikir wajah mungil itu cantik?
Jawab : Aku tidak tahu..aku hanya merasa itu cantik

Bagi orang Korea, wajah yang seperti orang Barat itu yang dianggap cantik.



Jika ingin melihat video utuhnya bisa ke : www.KoreanHighSchool.com

Notes :
The point is, sebagai orang Indonesia, kita bisa mengambil apa yang positif dari Korean people, seperti kerja keras, belajar keras, doa, dan pantang menyerahnya.

Then, buang hal2 negatifnya, seperti kebiasaan minum alkohol dikalangan remaja, mempercantik diri dengan segala cara hanya demi mendapatkan pacar. Lebih mementingkan kulit luar daripada karakter dan nilai2.

Jangan hanya menyerap mentah-mentah saja the Korean Wave ini. Kita harus bisa memilah-milah mana yang sesuai dengan kebudayaan dan kepribadian Indonesia.

Korean lebih cenderung mengatakan kalau kulit putih itu cantik. Apa pendapat ini juga harus kita telan begitu saja? Sedangkan orang Indonesia itu sangat colorful. Apa kulit kuning langsat dan sawo matang tapi terawat dan sehat itu tidak cantik? That's what I mean.

73 comments:

  1. woah pantas saja di drama Equator Man,,, pulang sekolah SMA sampai malam banget ternyata aslinya memang gitu....

    ReplyDelete
    Replies
    1. @anishuchie, ya, itu sebabnya Korean Drama mulainya pasti jam 21:55 waktu Korea. Jadi pulang sekolah, nonton drama dulu baru belajar atau buat PR.

      Delete
    2. uwah... kalo gitu mereka tidur jam berapa? aku kadang tidur 8 jam aja masih kurang... haha.... kebo...

      Delete
    3. @Nu Fa, aku ngga tahu, kasihan ya..mungkin sambil nonton drama, mereka makan. Terus langsung tidur karena capek. PR dan belajarnya subuh2 kali kaya yang di God of Study itu.

      Delete
    4. sesuai pengalaman, tidur mereka bisa jam 12 ke atas.. bahkan jam 3 baru tidur.. tapi klo bangun jam 7-8 pagi.. enakan belajar di Indo mah.. suweerrrrrrr.....

      Delete
  2. Wuaah...
    Mengerikan dan menyedihkan...
    Masa remaja cuma buat belajar, belajar, dan belajar... Sekalinya mau nyeleneh, eh malah ekstrim...
    Pemikiran orang Korea itu unik tapi liar...

    ReplyDelete
    Replies
    1. @twedlesunghyeae, Korean memang sangat terobsesi dengan pendidikan tinggi dan intelektualitas. Orang tua akan bangga sekali kalau anak2nya berprestasi dan bisa masuk Univ terkenal. Karena nanti ada kepastian mereka dalam pekerjaan. Mereka akan bangga kalau bisa masuk ke prsh2 kelas atas spt, Samsung, Hyundai, dll

      Delete
    2. wah kaya di jepang berarti ya mba, anak-anak harus dapet tk bagus buat bisa masuk sd yang bagus, dan kalo mau bisa masuk smp yg bagus harus dari sd yang bagus. begitu seterusnya.. makanya banyak pejabat jepang yang lulusan dari universitas tokyo atau universitas kyoto. karena kedua universitas ini dipandang elit sama masyarakat. kebiasaan ini disebut gakurekishakai. karena kebiasaan ini banyak juga fakta skandal pejabat korupsi dijepang. padahal mereka berpendidikan. mengerikan banget

      Delete
    3. itulah kalau pintarnya gk diimbangi dgn iman
      memanfaatkan intelektual nya untuk hal yg negatif

      Delete
  3. kalo aq bilang adat disana bisa dibilang sedikit kejam.
    Tampilan artis dan aktor yang dilihat sempurna secara fisik yang membuat remaja - remaja Korea tertekan dan ga PD dengan dirinya. Aq denger juga untuk melamar kerja, wanita Korea sangat diutamakan yang berpenampilan cantik sempurna....
    Sedikit ada diskriminasi gitu ya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Fifi, Kim Yoo Jung pemeran Yeon Woo remaja saja ngga pede dengan penampilannya. Dalam satu wawancara, ia bilang Han Ga In-eonni itu cantik. Reporter membalas, anda juga cantik. Eh..malah Kim Yoo Jung bilang : Ngga..aku ngga cantik dan wajahnya sedikit muram. Kasihan..padahal kita lihat dia jelas2 cantik dan manis ya?

      Kalau untuk melamar kerja, memang spt itu. Diutamakan yang cantik, pintar dan masih muda. Apalagi kalau dia lulusan UN ternama dan dari keluarga terpelajar. Pasti langsung sukses diterima.
      Setelah diterima juga, seorang staf wanita tidak bisa mendapat gaji sebesar staf pria. Meskipun mungkin mereka satu level.
      Staf wanita jika sudah menikah dan punya anak, akan semakin sulit membagi waktunya. Prsh tidak akan mau tahu dengan kondisi staf itu yang mungkin anaknya sakit atau apa. Pokoknya harus melakukan pekerjaan dengan baik. Sementara di rumah, ada ibu mertua yang menganggap-nya bukan ibu yang baik karena mengabaikan anak dan keluarga.

      Delete
  4. Aku Takjub sekaligus ngeri. Takjub akan kerja keras mereka, tapi mereka terlalu ekstrim untuk terlihat cantik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Ummi, mungkin karena mereka lihat masy akan membuka pintunya jika mereka cantik.

      Misal, kalau dalam drama selalu ada adegan, tokoh utama co-ce jalan ke pasar dan ajumma2 penjual sayur atau makanan selalu memuji mereka, itu suami/istri/pacarmu ya? dia cantik/tampan sekali...kalian pasangan serasi. Lalu memberikan bonus hanya karena mereka good looking. Hayo..dah berapa kali lihat adegan kaya gitu?

      Delete
  5. jika demikian waktu istirahat kurang dan ketahanan tubuh pasti menurun, knpa aku brani bilang krn aku insomnia yg sring kurang tidur!!
    memang tiap orang punya kriteria kecantikan sendiri tapi jika berlebihan seperti dikorea sana rasanya klewatan!!

    klo baca paragraf terakhir diatas yg bilang orang korea ingin secantik org amerika akan terdengar aneh. krn, orang amerika saja banyak yg buang2 uang untuk memiliki kecantikan gadis2 daerah tropis!! liat aja dibali semua penuh bule yg berjemur kek ikan asin tpi bgi kita itu tdak perlu. krn kita, telah memiliki kecantikan itu sejak lahir!!

    maka orang indonesia berbanggalah kita cantik kok!!

    ReplyDelete
    Replies
    1. @zavitry, hehehe..dijemur kaya ikan asin :) asli aku ngakak jadinya. Yah, itu mungkin penggenapan pribahasa, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. (Ada memang peribahasa kek gitu, Vit?)

      Delete
    2. Sudah lama mau comment dsini tpi g pernah brani. Skrg aku jdi author disebuah blog borongan jga krn terinspirasi dari blog kk!! Terima ksih sudah mau menjadi penulis yayg selalu menginspirasi!! Tetaplah menulis dan mengisnpirasi!!

      Delete
    3. @zavitry, cie..menginspirasi ...aku ngga sadar kalau sudah menginspirasi haha tapi aku senang kalau tulisanku bisa berguna untuk beberapa orang, thank you :)

      Delete
  6. wah menyeramkan yah...
    beruntung aku jadi orang INA :D
    presepsi mereka tentang kecantikan bener2 ngeri..

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Enny Law, intinya always give thank's..bersyukur..bersyukur..:)

      Delete
  7. omo...
    ternyata kebanyaka orang Korea itu 'g percaya diri dengan penampilan mereka yaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Asma, padahal kita suka kagum lihat mereka ya? aku barusan ketemu beberapa biji di Bdg, mereka tinggi2 dan kulitnya sehat.

      Delete
  8. Ngeri banget ya Tirza... aku heran kok minum2 yang sudah jelas mudaratnya masih aja jadi kebiasaan yang umum.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Bulia, soalnya kebiasaan minum alkohol itu adalah tradisi. Diturunkan dari generasi ke generasi. Seperti dalam acara kumpul2 kantor, itu harus. Apalagi karyawan baru, harus ikut kalau senior mengajak minum2 dan biasanya sambil makan daging panggang.
      Kalau senior menawarkan minum, junior harus menerima dan harus menghabiskan gelasnya. Itu akan disebut tahu sopan-santun. Kalau menolak, junior itu bisa dikucilkan di kantor.

      Trik orang yang bukan Korea untuk menghindari kebiasaan ini, biasanya mereka akan terus terang kalau kepercayaan mereka melarang mereka minum2.
      Atau bilang mrk alergi alkohol, bilang saja kalau mabuk akan berubah sangat memalukan dll.

      Trik lain lagi, selalu aktif kalau di meja makan. Jadi selalu inisiatif menuangkan soju untuk rekan2nya. Jadi mereka mabuk, kita aman haha..
      Ada lagi yang bilang, harus menjaga agar isi gelas kita jangan cepat kosong. Jadi minumnya dikit2 sekali, dan ya itu..aktif menuang untuk yang lain. Soalnya mereka pantang lihat gelas kosong Bu.

      Delete
  9. berarti waktu istirahat mereka sedikit skali dunk yah ka....
    trus waktu buat nyantai tu hari apa???

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Junita, akhir pekan mungkin ya, Sabtu-Minggu. Mereka baru bebas dan biasanya suka piknik atau main sepeda dll. Atau hari2 libur bersama kaya Seollal, Chuseok, dll

      Delete
  10. Salah satu yang membuat blog ini menjadi salah satu blog favorit saya adalah...karena blog ini kaya Informasi tentang banyak hal seputar negara Ginseng itu jadi, gak melulu hanya sinopsisnya saja...seperti bagaimana sosial-budaya bangsa Korea (selatan)...
    Mbak Tirza tengkyu banget ya infonya...
    Waktu nonton Drama Playful Kiss si Oh Ha Ni pulangnya juga malam... kirain main ke rumah teman...ternyata memang bener2 pulang sekolah ya...
    Perfectly beautiful as barbie??? pemikiran yang sangat berlebihan sekali..
    Mungkin kurikulum pendidikan di Korea lebih menekankan dan memisahkan antara pendidikan berbasis intelektual dengan pendidikan spiritual, jadi jiwa mereka kering. Akumulasi dari semua itu mereka jadi banyak yang kurang bersyukur dengan apa yang sudah diberikan oleh Tuhan... hal itu terlihat dari pola pikir mereka yang sangat duniawi sekali.Bahkan sejak dari kecil sudah terbentuk demikian...

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Rienz, makasih ya.
      Iya, si Oh Ha Ni itu pulangnya juga malam ya? sampai ketemu orang aneh itu.
      Sepertinya pendidikan spiritual diserahkan pada orang tua/keluarga. Yang di gereja2 kebanyakan para ajumma, youth-nya tidak sebanyak di sini.
      Beberapa kali ada tamu choir dari Korsel, yang datang para ajumma haha...sedangkan choir di tempatku sebagian besar anak muda.

      Delete
  11. Setuju ma Tirza, sbg seorang Ibu sedih bacanya, dunia anak atau remaja harusnya tdk seperti itu, terlalu banyak tekanan ga bagus buat perkembangan anak, makanya angka bunuh diri tinggi di Korea, bener kata Tirza ambil yg baiknya aja, salut ma Tirza ksh 2 thumbs up soale blog ini ga melulu soal sinop k-drama tp banyak pengetahuannya, thx tetep semangat yaaaaa ....

    ReplyDelete
  12. jadi ngerasa malu sama diri sendiri,
    pas udah jadi mahasiswa malah waktunya lebih luang dibanding anak sma. tapi tetep aja ngeluh :D
    aku gak mau kalah ah sama anak sma. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Gizuka-chan, fighting!! jadilah mahasiswa teladan haha..

      Delete
  13. @Hazuki, kuliah aja ngga gitu2 amat ya di Indonesia? paling malam jam 20:00 atau jam 21:00 di Bdg masih ada. Itu karena dosennya sibuk jadi bisanya ngajar malam hari.

    ReplyDelete
  14. sedikit coment
    dari segi kecantikan, emang pada dasarnya semua manusia (cewek) dibelahan dunia manapun, ngga ada yg pernah merasa puas. Org Korea pengen kaya orang `mrik, orang amrik pengen kaya orang indo (menghitamkan kulit biar eksotis), sedangakan orang indo pengen kayak orang korea/chinese ato ada juga yg pengen kayak bule.

    Dari segi pendidikan, bagi saya sekolah di korea tampak mengerikan, sekolah sampai malam??? ada tambahan remidi sore aja udah males banget! ^^ tapi pendidikan itu ada hasilnya, mereka bisa masuk di perusahaan gede yg terkenal. Tapi yg punya otak pas2an sih kasihan, tertekan. Yg pintar aja bisa bunuh diri karena tertekan, apalagi yg pas2an.. pasrah aja kali ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah Ann, ga harus ditekan juga banyak yang sukses kok pendidikannya. Coba deh baca buku Lima Menara atau Totto Chan, gadis kecil di jendela.

      Menurut saya sih kunci utama sukses pendidikan selain usaha adalah niat atau motivasi dari dalam diri seseorang, dan biasanya beriringan dengan senangnya di bidang apa.

      Pak Onno W. Purbo pakar internet dunia asal Indonesia, lulusan ITB lho. Beliau hobinya main radio "roger... roger..." sekarang jadi rujukan dunia untuk urusan teknologi internet yang murah.

      Delete
    2. Wah, ga ditekan juga akan banyak yang sukses kok pendidikannya. Coba aja baca novel 5 menara atau Totto-chan, gadis kecil di jendela.

      Menurut saya sih, selain faktor usaha, faktor niat atau motivasi dari dalam diri seseorang yang menentukan kesuksesannya. Dan biasanya beriringan dengan hobinya dimana.

      Pak Onno W. Purbo adalah seorang pakar teknologi internet dunia yang berasal dari Indonesia, lulusan ITB lho. Dan di ITB tekanannya ga gitu2 amat. Beliau ini hobinya main radio "roger.. roger.."

      Delete
  15. Wah dibalik gemerlap perkembangan dan pencapaian yang ada sedih sekali yah dengan fakta yang ada.. :(
    Kalau yang membuat saya sedikit heran itu tekanan utk dunia entertainment nya, menurut saya tingkat bunuh dirinya jg lbh tinggi dibandingkan USA dan Europe yah.. Rasanya tekanan yang diberikan itu luar biasa... Apa bener demikian.. semoga nantinya ada film dokumenter jg ttg dunia entertaint nya.. :)

    ReplyDelete
  16. pernah suatu ketika, teman saya mengantarkan dokumen ke apartemen bos'y dan bertemu dengan ibu2 muda korea yg jg tinggal disana
    ibu2 muda tersebut memberikan pepaya (hanya boleh makan cemilan pepaya) kepada anaknya...
    karena kasian teman saya itu memberikan makanan cemilan (coklat)... eh malah kena damprat sama ibunya
    menurut ket teman saya, ibu2 muda itu tidak suka anaknya terlalu gemuk krn makan cemilan
    ibu2 korea tidak suka anaknya nanti jika sudah besar gemuk dan ingin tumbuh dengan berat badan ideal
    ketika teman bercerita kpd saya, saya tidak percaya,
    dan saya baru sadar bahwa kejadian itu ada benarnya jika dikorelasikan dengan artikel ini dan beberapa contoh drama2 korea

    ReplyDelete
  17. Segitunya ya menjungjung tinggi kesempurnaan. Plastic surgery, sang-ka-pul, harus pinter, harus minum soju, pulang malem, jaga image dst....ck ck.... Tuntutan tinggi banget sampe bikin orang stress(esp for the ladies)...kirain cuma di korean drama aj, ternyata perwujudan dari realita...Syukur kita di Indonesia yang masih bisa terbilang cuek dan religius. Kalo aku yg pulang malem minum soju bisa2 diusir ama my omonyi.hee
    nice info.Tirza eonni

    ReplyDelete
  18. @ Ann, yah pada dasarnya cewek dimana-mana emang begitu haha, yang punya rambut keriting juga pinginnya rebonding. Eh..yang rambutnya lurus, malah pinginnya keriting kaya Bob marley.

    Yang penting memang bersyukur seperti apapun kita diciptakan dan merawat kesehatan, kalau sehat otomatis kelihatan cantik dan bersinar.
    Sebenarnya kalau pendidikan mending konsentrasi pada minat dan bakat anak saja ya..jadi ngga perlu belajar semuanya. Itu menurutku.

    @ The Coffee Talk, hi! I love your blog. Jerman bagus ya? Bersih. I like the pictures.

    Ya itu dia, aku juga sudah bongkar2 video dan blog atau artikel, susah menemukan dokumenter soal kehidupan asli dunia entertainment Korea. Mungkin kalau ngikuti perjalanan 11 finalis yang dikirim Indosiar ke Korsel mungkin bisa dijadikan gambaran. Tapi itu juga pasti sudah diseting.

    Behind the scene yang kudapat selalu kelihatan ketawa2, atau fans yang mengirim makanan atau sesuatu untuk kru atas nama bintangnya. Atau pesta2 penutupan drama dll. Kalau aslinya mungkin ada yang mengalami kejadian seperti mendiang Jang Ja Yeon yang bunuh diri itu.
    Harus mau oplas lalu menjual diri pada orang2 tertentu demi mendapatkan peran dan tetap eksis. Ada juga yang mungkin karena hutang, artis itu dibiayai mafia dan debut, kalau sudah terkenal baru ia bayar hutang beserta bunga ke mafia. Dunia entertainment sepertinya lebih tertutup.

    @ Unknown, kasihan juga temanmu yang dibentak2 itu ya? Ajumma2 sana memang terkenal sangar apalagi kalau wilayah teritorialnya dilanggar (soal kebijakan dalam keluarga, anak, suami, keluarga ipar, dll)
    Kalau kita sih sekali2 makan coklat ngga apalah namanya juga anak2. Memang sih, kalau demi kesehatan menjaga diet sejak kecil itu penting sekali. Mungkin ibu2 Korsel itu takut anak mereka terpengaruh dengan kebiasaan anak Indonesia yang jajan dengan bebas dan beberapa kelihatan obesitas. Kaya di sekolah anakku banyak yang mulai kelihatan obesitas, sigh..

    Ingat kata Ibunya Ma Hye Ri yang juga obesitas, kalau putrinya tidak boleh bernasib sama dengan dirinya. Hye Ri harus kurus dan langsing, agar tampak cantik dan bisa mendapatkan kebahagiaan. Sampai2 Seo In woo bilang Hye Ri makan makanan kelinci dan tidak pernah makan ramen.
    Jadi kecantikan sama dengan kebahagiaan. Aneh kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah terima kasih sudah berkunjung ke Blog saya :) trm kasih utk pujiannya.. hehehe blog saya masih kalah bagus dari blognya mbak Tirza :)
      Jerman mmg negara dengan kota2 yg luar biasa.. Walaupun sy juga masih tetap cinta Indonesia tapi harus saya akui dalam beberapa aspek saya lebih mencintai Jerman ;)
      Mungkin yg sedikit susah dari Jerman ialah relasi - persahabatan, walaupun sudah kenal lama belum tentu kt disebut sahabat, bisa jadi kita hanya dianggap sbg kolega saja :)
      Sedangkan di Indonesia kalau kt sudah kenal lama dg seseorang, tau seluk beluk dan perjuangan hidupnya, kita bisa saja mndapatkan predikat sahabat atau minimal teman dekat :)
      Kotanya bersih bener bgt, tp kalau mbak Tirza ketemu dengan orang2 dari luar Jerman, maka tingkat atau standard kebersihannya berubah ;)
      Saya baca di bawah sudah ada yg ksh tanggapan juga nih ttg dunia Showbiz South Korea.. :) trm kasih yah.. JYJ itu yang ada personilnya main di Protect The Boss?? hehehe jadi tau sejak sering baca blog ini...

      Delete
  19. Pernah aku nonton the oprah winfrey show, ada liputan dimana sang reporter (Lisa Ling)wawancara anak kecil (masih sd)tentang kategori cantik, dan mirisnya anak itu bilang cantik seperti barbie yg blue eyes dan blonde.
    Trus aku pernah baca liputan tentang anak kecil di korea yang pgn udah gedenya oplas supaya matanya besar (seperti Song Hye Kyo).Jadi emang obsesi perfect itu udah dipupuk dari kecil. Ini agak kontras ya ama korean waves yang lagi melanda dunia, tapi tetap aj wanitanya menasbihkan cantik itu seperti bule & being perfect.
    kalo udah gini, bangga jadi kartini indonesia.

    ReplyDelete
  20. ada lagunya tu mbak tirza: "syukuri apa yg ada... hidup adalah anugrah..." inilah realita yg terjadi di korea, walaupun begitu teteup dramanya ku suka :D ambil yg baiknya saja, buang jauh-jauh yg tidak baik.

    ReplyDelete
  21. waah.. pantesan kebanyakan drama-drama korea nyeritain tentang kisah-kisah di dunia kerja atau cerita tentang mahasiswa. Habisnya klo cerita tentang anak SMA gitu setting tempatnya jd sering di sekolah juga yaa..

    Hidup di korea itu juga gak mudah dong ya buat orang awam.. habis tekanannya macem-macem bahkan tentang fisik juga keras ..

    ReplyDelete
  22. Whoaa.. what a great article..!!!

    Aku merinding bacanya. Memang benar korean wave semakin menjalar ke seluruh penjuru dunia. Dari asia sampai eropa. Sebenarnya aku salut sekali dengan kepribadian orang korea yang mau bekerja keras. Totalitas dalam pakerjaannya. Tapi ternyata di balik semua itu mereka benar-benar banyak berkorban.

    Yang paling bikin penasaran memang dunia hiburan korea. Kalau aku cermati memang mereka berlimang ketenaran. Tapi sekalinya terpuruk, tidak ada yang membela. Bahkan mereka punya antifans. Bahkan dengan fans-nya sendiri sering bermasalah. Sebagian ada yang menjadi Sasaeng Fans (fans yang mengikuti kehidupan pribadi selebriti dan mengawasi setiap gerakan tunggal dengan emosi fan.)

    Jadi teringat kasus akhir-akhir ini dari group idola "JYJ". Mereka mendapatkan skandal dari sasaeng fans yang membuat personilnya tertekan, stress dan ketakutan terhadap fansnya sendiri. Bagaimana tidak tertekan, fans mengikuti idolanya 24 jam/hari full. Merekam dan mengikuti kegiatan idolanya tanpa henti. Sehingga tidak ada lagi wilayah privasi seorang idola yang bisa dimiliki.

    Sebagai orang Indonesia memang patut bersyukur dengan kondisi saat ini. Tipikal orang kita tidak banyak menuntut tapi lebih bisa menerima. Sewajarnya generasi muda kita yang kini banyak berkiblat ke korea lebih bisa menyaring hal-hal positif dari mereka. Tidak serta merta mengikuti pola kehidupan orang korea.

    For ka tirza..Thank you for posting this article


    Aku jadi ingat

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Ida, oh ya aku baca juga soal Sasaeng Fans itu. Bahkan ada yang sengaja menampar Yoo Chun agar bisa diingat terus ama Yoo Chun. Yoo Chun ya jelas ketakutan ya diperlakukan kaya gitu.
      Bahkan ada fans yang bisa menyelinap ke apartemen JYJ ya? memotret barang2 pribadi mereka dan bahkan sampai ada yang bisa mencium salah satu anggotanya?
      Sayangnya JYJ ngga bisa menuntut fans yang kaya gitu, aneh menurutku. Itu kan pelanggaran privasi. Kalau di Amerika bisa ditembak kalau masuk ke halaman orang tanpa ijin.

      Sampai sekarang ya aku ngga pernah ngefans ama bintang sampai kaya begitu. Pernah duduk di samping Mbak Mona Ratuliu, tapi waktu itu kita sama2 nunggu giliran anak kita main, aku cuek aja..soalnya dia kan juga mau liburan, kita kasih space lah. Dianya juga jadi nyantai, tapi mungkin karena itu di Ind ya. Org2nya ngga terlalu fanatik ama entertainer.
      Pernah makan ketemu Mbak Dona agnesia, dianya senyum ke aku. Akunya malah bingung ini siapa ya..aku kenal dimana, pas dah keluar baru sadar tadi itu Dona agnesia ya. Tapi orang2 disekelilingnya juga biasa aja, jadinya para artis juga santai. Makanya artis Korsel suka lari ke Bali kalau liburan haha..

      Delete
    2. aku kan pnh 2 thn kerja di Bali... skitar th 2011 lalu, jalan2 sore skitar daerah pantai Nusadua sobatku bilank eh kayakna itu artis deh aku nya sih gk pcaya lah wajah2 asiakan hampir sama, badan n jalannya sih emang artis banget... aku liatiiin bangeeet dgn serius...tp siapa yah???
      eh dpt beberapa bulan stelah kejadian itu ada foto Yuri SNSD dgn pakaian sm kyk artis yg ktemu di pantai itu...
      hmmmm kalo sampe Bali mana bisa kita bedain turis2 asing yg artis terkenal n mana yg org biasa...
      lagian warga Bali biasa aja kalo ktemu artis, ktemu diliat senyum trus udah jalan lagi....
      kalau pas ke Bali sempatin jalan2 di pantai skitar daerah NusaDua, kalau beruntung kalian bisa ktemu artis2 luar negri yg lagi santai liburan

      Delete
  23. sereeemmm... untung aku lahir dan hidup di indonesia

    ReplyDelete
  24. aku bisa ngertiin juga kok perasaan cewe korea, mereka pasti malu kalo diejek, dikatain bahkan dibully. well, so do i. tapi nusuk-nusukin mata pake pulpen kan nyeremin (?)
    dan aku jadi bikin kesimpulan, kalo cowo korea (atau semua cowo dunia?) rata-rata lihat cewe sebelah mata dong ya? terus terlalu menuntut perfection. kita manusia kan punya kekurangan dan kelebihan. mungkin aja talent kita yg menjadi penutup untuk penampilan kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @little dabelyu, ngga semua cowok kaya gitu kok hehe..memang biasanya dari mata dulu, tapi kalo ngomongnya ngga nyambung juga susah.
      Ingat kata2 Prof Dr. Emil Salim waktu ditanya Kick Andy, kenapa memilih Ibu Rosminie sebagai istrinya, Beliau bilang banyak yang cantik2 di sekitarnya, apalagi dia waktu itu ketua senat mahasiswa UI, tapi yang cantik2 itu ngga nyambung bicaranya haha, jadi beliau memilih Ibu Ros.

      Delete
  25. @sea, cewek Indonesia pada dasarnya sudah punya nilai2 tentang inner beauty mereka sendiri. Cewek Ind pada dasarnya percaya diri, hanya jangan diracuni aja dengan konsep Korean wave yang mati2an pingin putih, langsing, hidung mancung dengan segala cara. Trus segala produk kosmetik pemutih kulit dipakai, akibatnya kalau ngga cocok siapa yang tanggung, ya kan.

    @Doremi, ya..bener :)

    @Adlina, paling kalau anak SMA ya kaya di Dream High itu.

    ReplyDelete
  26. Bersyukur rasanya sbg perempuan lahir dan tinggal di Indonesia, walaupun sih ada juga asumsi cantik bahwa kulit harus putih, langsing, tinggi, rambutnya lurus. Tapi menurutku banyak juga perempuan Indonesia yg ga peduli lagi, dan bangga jadi diri sendiri, walaupun kulitnya tanned, rambutnya keriting, dll. Keluarga dan masyarakat juga sepertinya tidak terlalu menuntut, kecuali anaknya memang di-setting utk jadi artis.

    Kasian juga kalau cuma gara-gara ga merasa cantik mereka jd minder dan tertekan akhirnya bunuh diri. Apa ga ada ya, tokoh idola korea yg bikin perubahan bahwa cantik ga harus sempurna dan semua perempuan cantik?

    ReplyDelete
  27. yang paling ku sukai dari orang korea, jepang ya itu kerja kerasnya,
    wajib ditiru itu :D

    ReplyDelete
  28. Mengerikaaaannn..... Pdahal pd kenyataannya artis2 korea klo liat org2 kita bilang kita org2 berkulit sawo matang cantik,dan mntr mreka kita beragam...jdi tidak membosankan... Bersyukurlah kita

    ReplyDelete
  29. sebenarnya lebih bangga sama artis2 Indonesia yg ga oplas tp cantik dr dlm,,bner ga?! (setidaknya fakta mengatakan begitu)
    bersyukur kalo pandangan cantik org Indonesia masih wajar2 aja ga sampe hrs ubah fisik.
    thx buat info.nya ya.. akan sy bagikan ke tmn2 bsk di Kampus yg lg kena Korean Wave-FEVER AKUT malahan.. :D

    ReplyDelete
  30. astaga segitunya ya mereka melihat definisi cantik, harus maksa seungkapul, oplas dll, pantesan di beberapa drama yg pernah gw liat mrk tuh suka kasi diskon kalau pelangganya cakep *kebayang yg wajah nya rata2 disana * gw jga pernah baca hal serupa dgn blog eonni ini, di kaskus, ttg bagaimana warga korea menganggap bahwa nilai akademik itu ga guna buat masuk kerja sebelum penampilan mrk diubah lewat oplas,
    disini gw tinggal di jepang, sama hubby yg kerja di perusahaan jepang, hubby gw kulitnya gelap, tapi dia pekerja keras dan talentanya oke, puji tuhan bossnya ngasi feed back bagus, dipuji2 malah, ga pernah masalahin penampilan, ga kebayang kalau dia kerja di perusahaan korea, harus oplas kali ya ..
    kerja keras dan sistem pendidikan mereka sama sprti jepang , disiplin tinggi gw rasa...bedanya kalau di jepang pandangan cantik itu tergantung attitudenya jga, kalau di korea bener2 liat penampilan aja ya .. *miris*

    ReplyDelete
  31. Klo untuk kuliah, tekanannya besar juga ga, Teh? Lagi lirik2 buat lanjut ke sana.

    oiya OOT, Teh. Saya lagi pengen belajar maedeup. Dimana bisa Dapet bukunya di Bandung ya, Teh? Nyari2 di Gramedia pas di Jogja ga ada.

    Hatur nuhun pisan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. @tika, aku blom menemukan buku tentang maedeup di Bdg. Coba tanya ke C'Yoyong di Crayon-Bdg siapa tahu dia punya buku tentang Maedeup.

      Delete
  32. waaahhhh ngeri juga ya...ka' tirza memang itu uda kebijakan pemerintah korsel ya sekola selama 16 jam.....!!!!!
    kalo aku pikir2 kesian juga ya wanita2 korea,kalo dinegara mereka ga ngubah cara pandang mereka tentang kecantikan dan sistem pendidikan pasti tingkat bunuh diri makin meningkat,aneh negara maju tapi kolot.
    Merdekaaaaaa aku cinta indonesia,walau kata justin bieber negara kita ga jelas dan berantakan tapi kita bisa hidup apa adanya tanpa perlu mikirin operasi lipatan mata...

    ReplyDelete
  33. cukup memprihatinkan ya.. tak heran kasus bunuh diri banyak terjadi di sana.. bersyukur deh jadi orang Indonesia dgn mata bulat dan Sang-ka-pul kita. Tpi di sisi lain kita perlu meniru kerja keras org korea. :)

    ReplyDelete
  34. @Nora07, Justin Bieber did not know what he's talking about. It's about a country with more than 200 million citizens and he's just a 19-years old boy. Justin itu bukan siapa-siapa tanpa fansnya.

    Kita bgs yang besar, kita kuat di kuantitas. SUJU saja rela konser 3 hari berturut2 demi fans Indonseia, why? krn itu mendatangkan miliaran Won ke kantung mereka.
    Jika semua org Indonesia memutuskan tidak mendengar, download, atau tdk peduli dengan Justin B, dia akan rugi besar. Justin harus belajar.
    Boeing aja, perusahaan besar itu mati2an berusaha membujuk Ind untuk beli pesawatnya, sampai rela saingan dengan Airbus. why? krn kita pasar yang besar. So, kita hrs sadar kita ini besar dan bisa jadi penentu di dunia. Semua sumber alam negara2 maju itu bisa habis, kemana mereka akan lari mencari biogas? Indonesia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. kayaknya orang Korea memang selalu push to the limit buat apa2 juga. Sekolah sampai lama begitu. Cantik juga begitu, total, sampe rela oplas2 sampai mukanya beda dari aslinya (kebayang nggak sih malaykat maut pangling pas mau nyabut nyawa dia karena ngga sesuai dengan gambar yang diberikan Yang Maha Pencipta, hehe kidding). makan juga total,musti yang bergizi2 supaya jangan mudah sakit, biar bisa kerja lebih keras lagi. lihat meja makan penuh dengan lawuh yang macem kerja juga keras banget, sampai banyak adegan mimisan karena kerja terlalu keras dobel shift supaya bisa menghasilkan lebih banyak uang. dan itu sudah terbukti kan sekarang kita lebih dijajah sama Korea daripada negara lainnya? Coba aja di rumah kita, ada berapa perabot rumah tangga yang bikinann korea? Wajan, TV, kulkas, komputer, laptop, HP, modem, dll. Semua hasil keras mereka yang total. Ingat Ratu Seon Deok yang menyuruh mengubah senjata jadi alat pertanian (sekarang jadi wajan hehe). makanya orang Korea enak tinggal di Indonesia, nyantai, Tapi kalau orang Indonesia tinggal dan kerja di Korea, banting tulang bener kayaknya ya... eh duka ketang (entah ya) ^_^ meski geram juga lihat JB menunjukkan kebodohannya dengan bilang kita negara antah berantah, wong dia sekolah aja enggak...kalo di sini dia mungkin sama dengan daoet ijasah paket C yang boleh nembak!

      Delete
    2. @Sisislia, hahaha..tahu aja ya..siapa yang ngga punya LG, Samsung, Yong Ma, dan melototin home shopping sekarang ini ya :)
      Kita contoh aja cara mereka memasarkan produknya. Soalnya produk kita juga ngga kalah, cuma kita kaya kurang pede aja sepertinya.

      Delete
  35. menurutku, yang perlu ditanamkan dalam diri individu tentang kecantikan adalah: "apa yang dikasih oleh Tuhan itu lah yang paling cocok/pas untuk kita". Tidak sedikit orang2 yg mencoba untuk mengubah penampilannya, eh malah jadi aneh hasilnya. Yg pd akhirnya harus ngubah2 bagian yg lainnya juga.
    Makasih kak Tirza buat info2 dan sinopsis2nya.... :D

    ReplyDelete
  36. Aku ini pembaca setia blog Kakak :)
    Tapi baru sekarang berani kasih komen :)

    Kalau dr fisik, mungkin aq jg sangat tidak sempurna.. tp Puji Tuhannya, mamiku selalu mengajari untuk bersyukur selalu dengan apa yg qta punya... Jangan selalu lihat "ke atas", tetapi lihat jg "ke bawah".. I mean, saat kita complaint ttg warna kulit, bentuk hidung, bentuk mata, rambut, dll banyak org2 di luar sana yg ga punya kaki, ga punya tangan, sakit kanker kulit, ga bisa liat, dll dsb dkk... Soooo untuk sekarang aq bersyukur krn aq sangat normal...
    Mungkin itu kali ya yg ga diajarkan di sana... Bahwa di luar sana masih banyak org yg tidak seberuntung mrk, ttp mereka hanya memikirkan bahwa they are not perfect...
    Kasihan juga,,, bangsa semaju mereka tetapi tingkat percaya dirinya sangat rendah :(

    One more thing to be thankful for becoming Indonesian :)

    Thx Kak Tirza bwt post2nya...

    ReplyDelete
  37. sering banget di tv juga disiarin tentang oplas di korea. sampe" ada paket tour ke korea + oplas setengah harga.
    kehidupan di korea memang banyak tekanan+maaahal haha.
    btw artis" sebelum debut juga banyak yg oplas tuh.
    tapi ada juga yg cantik/ganteng alami.
    mereka lebih mementingkan duniawi krn pehaman agama mereka kurang (menurutku) soalnya kan di korea dibebaskan gak mempunyai agama tertentu. tapi salut juga sih sama tekat yg kuat dan industrinya maju, korea jadi negara maju.

    ReplyDelete
  38. uwahhhhhhhhhh Tirza Onni, long time no see ehehehe (sya pemabaca setia blog Tirza onni ehehehe)

    uwah pantesan klo ngeliat drama2 yg anak SMA malem2 masih pada "keluyuran" pake baju seragam, widihhh setuju sangat sama pendapat Tirza Onni, SEMANGAT BELAJAR PELAJAR KOREA patut di contoh!!!!!

    oh iyah (klo boleh berbagi sedikit cerita) kebetulan punya kenalan orang korea tinggalnya di busan, n dia bilang sebenernya dia malu sama negaranya sendiri yg seakan2 plastic surgery itu hukumnya WAJIB apalagi buat anak2 SMA yg baru lulus kebanyakan mereka minta hadiah ke ortunya operasi plastik, trus pas saya bilang "oh klo saya yakin masih ada orang2 korea yg ga' punya pikiran gitu, buktinya kamu" krn kenalan saya ini bilang dia bangga sama apa adanya dia, n dia bilang orang2 korea yg (mungkin) punya karakter sama kya dia (mengHaramkan oplas) jarang ditemui n juga orang2 korea yg wawasannya n cara pandangnya udah berubah setelah mengetahui dinegara lain itu kehidupan remaja2 seumuran mereka kya gimana
    (lohhh saya jadi cerita ehehehe maaff Tirza Onni) ^_^

    ReplyDelete
  39. wah.. pantes ajha yah pinter2..
    pengen deh niru kerja keras dan semangat mereka.. tapi gak deh soal operasi plastik.. syukuri apa yang udah dberikan oleh-Nya :)
    info kak tirza tentang korea kok detail banget sih? pernah tinggal di korea kah kak?

    ReplyDelete
  40. ini yang disebut dengan sesuai harga, ekstrim dan mengerikan, dan hasilnya mengerikan juga, mengerikan sekali hebatnya, susah nandingi, bahkan predikat didunia dalam tingkat pendidikan korea termasuk yang jajaran tinggi, dan akrtis2nya juga seperti song hye kyo yang pernah ngalahik jessica alba dan megan fox didaftar artis tercantik didunia.

    ReplyDelete
  41. Agak serem ya.. Hahaha.
    Tapi mau bagaimana, kebudayaannya memang gitu ><

    ReplyDelete
  42. iyah bener tuh, akan lebih baik kan kita menjadi diri kita sendiri. dan tidak melihat luar,y tapi apa yang ada didalam

    ReplyDelete
  43. Yah buat indonesia, majuin aja negaranya tp kalo penampilan jangan di nomor satukan lahh...

    Kebayang apa aja bahayanya yaa pulang sekolah jam 21.30
    Bersyukur jadi remaja indonesia, santai belajarnya, masih bisa menikmati hidup..

    ReplyDelete