Semuanya pose dan saling mengabadikan diri dengan berbagai gaya.
Segera saja mereka memasukkan beberapa kardus ke dalam kereta belanja.
Park Ha mendekat dan melihat ikan dalam aquarium kecil, ah cantik sekali. Park Ha menunjuk seekor ikan, ini mirip dirimu, kelihatannya lucu.
Yi Gak ikut mengamati ikan dan menunjuk ikan yang mirip Yong Seol, Chi San, dan Man Bo. Park Ha setuju, memang mirip mereka.
Yi Gak membeli aquarium itu dan Park Ha minta petugas mengirimnya ke rumah mereka.
Presdir senang atas perhatian Se Na. Se Na berkata ia juga harus ke tempat itu untuk urusan bisnis, jadi sekalian saja. Bibi Wang memuji Nenek, kakak kau punya sekretaris yang hebat, lebih dari anak perempuan.
Se Na tanya apa ada yang harus ia siapkan untuk pindahan rumah Tae Yong. Nenek yakin mereka bisa mengurusnya. Bibi mengajak Nenek mengunjungi rumah Tae Yong.
Se Na menawarkan diri untuk membantu menyiapkan makanan.
Tae Mu masuk dan berkata kalau makanan kesukaan Tae Yong adalah kepiting saus kecap, kita harus membawa itu.
Nenek setuju, jika Tae Yong mendengar kepiting saus kecap, ia pasti akan terbangun meskipun sedang tidur untuk memakannya.
Bibi Wang senang, ia tahu tempat yang menyediakan masakan kepiting enak. Bibi mengajak Se Na pergi bersama. Nenek memuji Tae Mu karena sangat perhatian pada Tae Yong.
Tae Mu dan Yi Gak main squash. Yi Gak terus saja kena pukul dan Tae Mu berkata kalau tubuh seseorang tidak akan melupakan kemampuannya. Tae Mu tidak percaya kalau Yi Gak adalah Tae Yong.
Tae Mu minta maaf. Se Na tanya apa mereka siap untuk makan. Nenek mengiyakan. Ia minta Yi Gak duduk.
Yi Gak dan Tae Mu duduk di samping Nenek berhadapan satu sama lain. Se Na keluar dan menyajikan kepiting saus kecap.
Yi Gak tertegun. Tae Mu terus saja mengamati reaksi Yi Gak.
Yi Gak hanya menatap kepiting itu. Direktur Yong heran, apa kau tidak mau makan karena orang tua belum makan? Nenek langsung mengawali makan malam itu, ayo kita makan. Ayo.
Tae Mu mengambilkan kepiting untuk Yi Gak, Tae Yong, bukankah ini kesukaanmu? Silahkan makan.
Se Na keluar dan mencari Yi Gak.
Man Bo-oppa, kau jelas bohong saat bilang kalau ini pertama kalinya kau main kartu. Kau pintar sekali, benar2 ahli.
Man Bo menghitung kartu mereka dan berkata kalau Mimi dan Becky kalah, mereka hutang 2400 Won pada Man Bo.
Kedua gadis itu kesal sekali. Sementara Man Bo nyengir karena dapat uang.
Yi Gak minta Park Ha bergegas, karena tamu2 menunggu mereka.
Park Ha diam saja dan menatap tajam Yi Gak. Yi Gak heran, ada apa?
Bibi tanya ke Se Na apa Tae Yong pergi bersama Park Ha. Se Na berkata mungkin saja karena ia melihat mereka di tangga beberapa waktu lalu setelah makan dan Se Na tidak melihat mereka lagi.
Nenek kesal, anak muda sekarang tidak punya pikiran. Apa yang akan kalian lakukan sekarang?
Se Na menawarkan diri untuk membersihkan sisa pesta lalu pulang. Tae Mu berkata akan menunggu Tae Yong lalu pulang.
Nenek mengangguk dan memuji Se Na, Sekretaris Hong kau sudah kerja keras hari ini.
Se Na : Selamat jalan, Presdir.
Yi Gak : Kenapa aku harus membohongimu?
Park Ha : Itulah mengapa aku ingin tahu. Aku percaya akan semua yang kau katakan. Awalnya kau bilang kalau kau datang dari Joseon dan aku percaya padamu. Kemudian, kau bilang kalau kau adalah cucu Presdir, Yong Tae Yong.
Kupikir "ah, ini ..ternyata sebenarnya seperti ini." jadi aku percaya padamu. Tapi sekarang, kau jadi Putra Mahkota Joseon lagi? Lalu kapan kau akan memutuskan menjadi Yong Tae Yong lagi? Sekarang aku tidak bisa lagi mempercayaimu.
Yi Gak selamat sampai ke seberang jalan. Park Ha lari mendekatinya, ia marah2 apa kau sudah gila?! Kau hampir saja mati!
Park Ha masih marah ia menendang kaki Yi Gak, jangan pernah melakukan hal seperti itu lagi! Katakan saja dengan kata2. Aku akan mempercayaimu.
Yi Gak kesakitan, ia marah,aku akan menghancurkan keluargamu sampai tiga generasi mendatang!
Se Na melepaskan tangan Tae Mu dan berkata ia tidak marah.
Tae Mu yakin ayahnya akan merestui hubungan mereka. Ia minta Se Na menunggu, jangan seperti ini padaku.
Se Na : Kalau kau berubah, maka aku pun akan berubah.
Tae Mu : Aku hanya perlu melakukannya dengan baik, ya kan? Aku tidak akan mengecewakanmu.
Yi Gak membenarkan, ya sepenting itu.
Park Ha : Kenapa? Apa kau ingin uang? Atau kau ingin sukses?
Park Ha sadar, Yi Gak tidak membutuhkan keduanya. Yi Gak juga tidak menginginkan itu.
Park Ha berkata keluarga Tae yong percaya kalau kau adalah Tae Yong dan memperlakukanmu dengan baik, apa yang akan kau lakukan tentang itu?
Yi Gak : Ini adalah alasan aku datang kesini dari Joseon.
Park Ha : Kau punya alasan datang dari Joseon?
Yi Gak : Aku kesini untuk bertemu seseorang.
Park Ha : Seseorang? Siapa orang itu?
Yi Gak : Park Ha, karena kau adalah manusia di jaman ini, aku tidak bisa mengatakannya padamu. Tapi aku tidak akan pernah bohong padamu.
Tae Mu komen, Se Na menakutkan kalau marah. Se Na kesal kenapa Yi Gak dan Park Ha belum pulang.
Park Ha mengiyakan. Yi Gak heran, bagaimana kau melakukannya?
Park Ha : CPR (Cardio-pulmonary resuscitation)
Yi Gak : Bagaimana kau melakukannya?
Park Ha : Dilakukan dari mulut ke mulut dan kau harus meniupkan udara ke dalamnya.
Park Ha : Kalau aku berpikir kau sudah membuatku ketakutan tadi, aku bisa mati karena kesal.
Yi Gak menggoda Park Ha : Di kehidupanmu sebelumnya, kau pasti seorang Jendral.
Park Ha marah, apa? Jendral? Ia memukul lengan Yi Gak lagi.
Se Na melihat sikap akrab keduanya.
Man Bo bertugas mencatat semua pengeluaran Rumah Tangga.
Chi San bertugas mengatur rumah tangga.
Yong Seol, kau harus waspada sepanjang waktu.
Ketiganya mengiyakan.
Park Ha bertugas menyiapkan makanan, bersih2, mencuci baju, dan pekerjaan rumah tangga lainnya. Aku ingin kau memastikan aku bisa tinggal disini dengan nyaman dan lakukan itu tanpa mengeluh.
Park Ha marah, apa? kenapa aku harus melakukan semua itu?
Yi Gak : Aku baru saja mengatakan agar kau tidak mengeluh. Dimana kau tinggal?
Park Ha : Aku? aku tinggal...disini.
Yi Gak : Dan rumah siapa ini?
Yi Gak tersenyum, kau harus melakukan dengan sepenuh hati semua tugas2mu.
Yi Gak berdiri, aku lelah, kalian semua istirahatlah sekarang. Joseon 3 mengiyakan.
Chi San masih berani pesan, Park Ha-noona, pastikan untuk menyiapkan omurice dengan saus besok pagi. Dan juga sup tofu panas/soondubujigae.
Park Ha mendelik. Yong Seol hanya membungkuk dan berkata Park Ha-ssi, selamat tidur.
Park Ha menemukan apa yang ia cari, ternyata Joseon-wangjo-sa, Sejarah Dinasti Joseon/Sillok.
Pyo : Kenapa kau mempercayaiku?
Yi Gak : Karena Nenek mempercayaimu.
Yi Gak : Aku bertemu Tae Mu-hyung di Amerika?
Pyo yakin itu, Tae Mu jelas bertemu denganmu di AS, tapi ia berkata kalau tidak bertemu denganmu. Dia sudah berbohong mengenai itu sampai sekarang.
Yi Gak ingat saat Tae Mu menyodorkan kepiting dan berkata bukankah ini kesukaanmu, Tae Yong? Tae Mu sengaja ingin mencelakainya.
Direktur Yong marah, beraninya Pyo bicara tidak sopan dengannya. Pyo berkata mereka masuk ke perusahaan di saat yang sama, tapi kau mendapatkan posisimu sekarang ini bukan dengan usaha keras, benar kan, Direktur Dong Man?
Ayah Tae Mu kesal dan berkata ke Yi Gak, Tae Yong, lebih baik kalau kau tidak dekat2 dengan Pyo Taek Soo. Kau akan jadi brengsek nanti.
Pyo : Kau ini berisik sekali. Tae Mu, kau benar2 mirip ayahmu dan kau tidak menyukaiku.
Yi Gak : Tae Mu-hyung, bukankah kau jauh lebih kesulitan?
Pyo tampak terkejut dan Direktur Yong mengajak Tae Mu pergi.
Yi Gak berkata ia hanya asal bicara untuk mengetes Tae Mu. Tapi reaksinya cukup mengejutkan.
Bibi Wang langsung semangat, omo! benarkah?
Nenek : Aku tidak tahu kalau kau tertarik dengan itu, kenapa begitu mendadak?
Siapa kencannya?
Direktur Yong : Ibu, kau pasti ingat perusahaan, Dong Hae, kan? Ini dengan putri ketiga keluarga itu.
Nenek mengangguk, benarkah. Ah itu mengingatkanku. Nenek minta Se Na duduk sebentar. Ia tanya apa Se Na sudah punya pacar atau belum.
Ayah Tae Mu langsung berkata, Sekretaris Hong tidak punya pacar. Dia bekerja sepanjang waktu, bagaimana ia bisa punya pacar? Ya kan?
Se Na mengerti, ayah Tae Mu tidakingin hubungan-nya dengan Tae Mu diketahui Nenek. Se Na memastikan, saya tidak punya pacar, Presdir.
Ayah Tae Mu puas, tentu saja. Tae Mu tertegun.
Nenek tahu Se Na dan Tae Yong pernah bertemu diluar jam kerja. Bibi tanya bagaimana pendapat Se Na tentang Tae Yong. Nenek ingin menjodohkan Se Na dengan Tae Yong, dan ia akan berusaha agar hubungan ini berhasil.
Ayah Tae Mu berkata kalau Tae Mu akan bertemu dengan calonnya besok jam 5 sore. Tae Mu terlihat marah karena Se Na tampak senang dengan usul perjodohan yang diajukan Nenek.
Se Na heran, bukankah saat itu kau ada janji kencan buta di Hotel Daehan? (SBS selalu pakai Hotel Daehan, di City Hunter juga)
Tae Mu ingin Se Na tahu seperti apa isi hatinya, dari tempat mana yang akan ia datangi besok sore.
Park Ha duduk dan merenung, mungkin memikirkan kisah sejarah yang barusan ia baca. Park Ha terlihat sedih. Lalu ia dapat telp dari ibu yang akan mengunjungi rumah baru Park Ha.
Ibu justru terkejut saat melihat Joseon 4 berdiri di tangga. Ha ha..bayangkan putrimu tinggal dengan 4 bujangan haha..
Ibu : Omo! Apa mereka adalah teman serumahmu?
Kecuali Yi Gak.
Park Ha melotot ke Yi Gak dan Yi Gak berkata, ah ya halo, santai saja. Lalu jalan pergi.
Ibu : Menikah, punya anak dan punya keluarga.
Yi Gak, Man Bo, Chi San dan Yong Seol menguping pembicaraan itu dari balkon, mereka mengulang kata2 ibu.
Park Ha : Tapi bu, sekarang aku tidak..
Ibu tidak mau tahu, diamlah. Dia itu guru SD. Dia juga sangat tampan. Kau harus bertemu dengannya tidak peduli apapun yang kau katakan. Aku sudah mengatur jadwal pertemuannya. Jadi kau harus bersiap-siap.
Park Ha terkejut, Apa? Ibu sudah membuat janji?
Ibu : Apa aku harus melepaskan kesempatan ini? Tapi rumah atapmu ini, sejak kapan bisa menjadi begini bagus? Selera pemiliknya sungguh sangat unik.
Yong Seol tampak syok mendengar kalau Park Ha akan dijodohkan. Chi San minta Man Bo melihat ke arah Yong Seol.
Chi San membicarakan perjodohan Park Ha, apa priaitu akan menyukai Park Ha. Man Bo yakin pasti ada pria diluar sana yang memiliki selera aneh.
Man Bo heran, kenapa Petugas Woo hanya duduk saja di lantai seperti itu? KUkira kita akan keluar.
Yong Seol tidak semangat dan berkata ingin istirahat saja hari ini. Kalian berdua pergilah sendiri.
Man Bo : Petugas Woo, kapan kau pernah membutuhkan istirahat? Jangan pura2 sakit, dan ayo cepat kita keluar.
Chi San menggodanya, petugas Woo, apa sakitnya disini? Chi San menunjuk dadanya, sakit cinta?
Yong Seol berdiri, dimana aku simpan pedangku? Man Bo langsung menarik Chi San pergi dan berkata ke Yong Seol, petugas Woo istirahatlah. Hahaha...
Yi Gak jalan mondar mandir dan berkata : Buatku, ini olah raga. Kenapa kau olah raga tiba2?
Park Ha : Ini untuk membuat tubuhku langsing dan anggun. Besok, aku akan kencan buta.
Yi Gak tanya apa Park Ha yakin akan bertemu pria yang baik? Park Ha percaya kata2 ibunya, karena ibu berkata ia pria yang baik, aku berharap ia memang baik.
Yi Gak : Jika orang pergi ke kencan buta dan mereka saling menyukai, apa mereka akan menikah?
Park Ha : Ada beberapa pasangan yang menikah dalam satu bulan.
Yi Gak : Benarkah? Kuharap ia seorang pria yang baik.
Yi Gak menghabiskan yakultnya dan meremas botol plastiknya dengan marah. Mulai cemburu dia..
Yi Gak minta Park Ha beli makanan manis kalau pulang.
Park Ha : Apa? Apa aku akan ke supermarket?
Yi Gak : Kau tidak akan belanja? Jangan bilang kalau kau akan pergi kencan dengan penampilan seperti ini?
Park Ha tidak merasa ada yang salah dengan penampilannya. Ini sesuatu yang jarang kukenakan, mungkin karena kau belum pernah melihat sebelumnya. Ini kelihatan cantik di kaca.
Park Ha : Ini adalah masalahku, jangan memusingkannya.
Park Ha masih tidak terima, apa salahnya dengan baju ini?
Man Bo dan Chi San mengarahkan jempol ke bawah. Yi Gak menggoyangkan jari tanda tidak setuju.
Yi Gak : Semoga kencanmu sukses. Jangan menendang kakinya. Aku pergi sekarang.
Park Ha kesal, dasar idiot.
Pria itu tanya apa Park Ha punya nama panggilan. Lalu menebak, pasti permen Park Ha.
Park Ha membenarkan.
Pria itu menjelaskan, sejak kecil wajahku sangat pucat, jadi nama panggilanku adalah : Heo Yeom (what? haha... Ini bagusnya Putri Min Hwa masuk lorong waktu dan teriak2 mengejar Yeom.)
Park Ha geli, itu lucu sekali.
Yeom tanya apa Park Ha suka nonton film. Park Ha suka. Yeom melihat ke arah tiga pria itu dan berkata ia juga penggemar film dan sangat tergila-gila pada film. Jika mengenai film, aku bisa membicarakannya sepanjang malam.
Park Ha melihat ke Joseon 3 dan Yeom tanya, ada apa? Park Ha berkata bukan apa-apa.
Yi Gak mulai kesal dan memberi makan ikan untuk menekan perasaan-nya. Chi San sms lagi, mereka memutuskan akan pergi nonton film, sepertinya semua berjalan lancar.
Park ha minta maaf, ia tidak bisa pergi, tiba2 ada urusan yang sangat mendesak. Kukira aku harus segera pergi.
Yeom : Apa boleh buat, aku akan mengantarmu pergi.
Park Ha : Tidak perlu, aku benar2 harus bergegas. Aku sangat senang hari ini, aku minta maaf, benar2 minta maaf.
Park Ha bergegas pergi. Yeom tampak kecewa lalu melihat ke arah Joseon 3.
Park Ha : Apa ini sebabnya kau minta aku datang kesini?
Yi Gak yakin bisa cepat menguasai mobil karena ia cepat belajar. Park Ha mengajari Yi Gak menyetir mobil.
Yi Gak mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan kura-kura. Park Ha kesal, apa kita ini merangkak? Injak gasnya lagi, lebih cepat kalau kita jalan saja.
Park Ha memberi tanda lampu merah. Yi Gak menekan rem kuat2. Park Ha teriak, aku bilang injak rem perlahan saja! Apa ini, apa kau bodoh?
Yi Gak marah : Satu hari, aku benar2 akan mendisiplin mulut besarmu itu.
Park Ha : Lihat lurus ke depan.
Yi Gak : Ya.
Park Ha mengajar parkir. Pertama, berbalik. Mobil mereka tiba2 diam saja. Yi Gak bingung, kenapa tidak bergerak.
Park Ha : Karena ini dalam posisi netral. Ini sangat mengesalkan, aku bisa mati.
Yi Gak teriak, apa kau bisa setir mobil sejak lahir? Park Ha tidak peduli, kau tidak bisa menyetir kalau kau marah2. Park Ha dengan galak berseru, berbalik.
Yi Gak berusaha memarkirkan mobilnya diantara dua mobil lain. Jaraknya lumayan lebar. Tapi Yi Gak tidak bisa2 parkir. Park Ha kesal, apa kau bisa parkir untuk hari ini? Apa aku harus makan dulu lalu kembali lagi?
Yi Gak marah, aku akan berhenti belajar menyetir kalau harus melalui semua ini.
Park Ha : Bagus kalau begitu. Keluar.
Yi Gak keluar dari mobil dengan kesal.
Park ha juga keluar, tapi masuk ke bagian pengemudi dan langsung memarkir mobil dengan sukses diantara dua mobil lain. Park ha keluar dan mengangkat dagunya ke arah Yi Gak. Yi gak juga sebal.
Park Ha : Kuda? Kau hanya harus naik, meletakkan pantatmu di punggungnya, duduk saja dan kudanya akan tahu kemana harus pergi. Jika kau teriak hiya....maka kuda akan maju dan kalau kau berseru woah maka kuda akan berhenti.
Yi Gak tersenyum tipis.
Yi Gak menahan rasa geli, ia pura2 tanya, apa yang kau lakukan? Ayo maju.
Park Ha ketakutan, ia berkata tunggu..tunggu dulu! Tunggu dulu!
Yi Gak membuat kuda itu bergerak dan Park ha ketakutan. Ia menjerit. Yi Gak meledek Park ha, tadi katanya gampang.
Park Ha : Gampang untukmu!
Yi Gak bicara pada kuda itu, kau seekor kuda. Aku adalah manusia. Kau akan menjadi tungganganku.
Yi Gak minta Park Ha duduk dengan nyaman. Jika kau terus saja gemetaran, apa kau pikir kudanya akan suka? Manfaatkan kesempatan ini, jangan takut dan belajarlah dengan baik.
Park Ha : Dia sangat menyenangkan dan baik padaku. Dia tidak mencoba memerintahku melakukan ini itu.
Yi Gak : Oh, benarkah? Lalu apa tipe pria yang kau sukai?
Park Ha : Bukankah aku sudah mengatakan kalau aku menyukai orang yang baik?
Yi Gak : Bukan itu. Apa kau suka pria yang tinggi atau pendek?
Yi Gak : Kau suka pria yang berambut panjang atau pendek?
Park Ha : Rambut pendek lebih baik daripada panjang.
Yi Gak : Matanya?
Park Ha : Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.
Yi Gak : Lalu, hidung? Mulut?
Park ha tidak menjawab. Yi gak mendesaknya, jawab aku.
Park Ha kesal, apa aku harus menjawab kalau kau tanya? Yi Gak berkata jawab, jika aku bertanya.
Park Ha tidak mau. Yi Gak tanya apa Park Ha menolak menjawab?
Park Ha : Ya!
Yi Gak memacu kudanya untuk membuat Park Ha takut.
Tae Mu kecewa, kenapa kau baru muncul sekarang.
Se Na : Apa kau tidak berpikir kalau aku tidak akan datang? Kenapa kau tidak pulang saja?
Tae Mu : Aku mempertaruhkan segalanya untukmu, jadi bagaimana aku bisa menyerah dan pergi. Aku akan menunggu sepanjang malam.
Aku lapar sekarang, kau harus tanggung jawab.
(Tae Mu cute disini hahaha...)
Se Na : Jika kau mempertaruhkan segalanya untukku lalu kau dikhianati, apa yang akan kau lakukan?
Tae Mu : Jika itu terjadi, aku akan kehilangan ...segalanya. Aku akan kehilangan semuanya.
Tae Mu : Aku tidak akan membiarkanmu lari.
Tae Mu mengulurkan gelas anggurnya dan toast dengan Se Na.
wew...scary couple.
Park Ha menghadap Nenek. Nenek tanya bagaimana kondisi di rumah. Park Ha berkata karena bantuan Presdir semua berjalan lancar.
Nenek tanya kemana Park Ha dan Tae Yong semalam. Park Ha berkata mereka bicara diluar dan ternyata kelamaan, ia minta maaf.
Park Ha mengiyakan.
Nenek berkata ia sebenarnya tidak suka kalau Tae Yong ingin tinggal sendiri, aku tidak suka Tae Yong tinggal di apartemen atap, tapi karena kecelakaan itu dan ia tidak bisa ingat jadi aku mengijinkannya tinggal disana agar ia ingat kembali.
Park Ha : Saya tahu.
Nenek tanya apa ada hubungan khusus antara Park Ha dan Tae Yong.
Park Ha : Tidak, tidak sama sekali.
Nenek dan Park Ha masih bicara, jadi Tae Yong-ku tiba2 muncul di rumah atap-mu. Park Ha membenarkan.
Nenek : Dan Tae Yong tidak tahu siapa dirinya sama sekali?
Park Ha : Ya.
Nenek : Tae yong juga tidak pernah mengatakan siapa dia?
Park Ha : Saya tidak tahu siapa dirinya.
Nenek mengangguk dan tetap minta Park ha berhati-hati dalam hubungan pria-wanita. Park Ha mengerti.
Man Bo ingin mengambil kopinya, tapi Yi Gak memintanya memutar ulang video. Man Bo berkata belnya terus bunyi.
Yi Gak minta Man Bo mematikan saja bel itu, tapi Man Bo berkata ia harus mengembalikan bel ini pada kasir agar dia mematikannya.
Man Bo : Ya.
Yi gak tertarik dan melihat bel itu. Ia pergi ke kasir dan tanya berapa harga bel ini. Ia ingin membelinya.
Park Ha mencoba menyembunyikan bel itu tapi tetap saja bunyi.
Yi Gak tampak senang, oh ini bekerja dengan baik! Bagus..bagus! Kau bisa kembali sekarang. Aku cuma ingin melihat apa alat ini bekerja atau tidak.
Yi Gak teriak, bicaramu kasar sekali!
Park ha : Aku jelas memintamu untuk mengabaikanku kalau kita sedang kerja.
Park Ha jalan keluar. Yi Gak teriak, Park Ha! bawa ini bersamamu! Park Ha! Kalau kau tidak mendengarku, aku akan melemparmu keluar dari rumah!
Se Na menunggu Yi Gak sambil melihat2 gambar sketsa karya Tae Yong. Tiba2 Se Na tertarik dengan inisial E.O yang ada di sebuah lukisan patung Liberty.
Se Na merasa pernah melihat inisial ini sebelumnya.
Park Ha : Berhenti bicara yang aneh2, cepat keluar dari kamarku.
Se Na : Apa kita harus membicarakan, siapa yang lebih licik?
Park Ha : Bicara denganmu membuatku lelah. Jadi tolong keluar, keluar sekarang!
Se Na ingin tahu sejak kapan Park Ha mengenal Tae Yong. Park Ha tidak mengerti.
Se Na : Sejak awal, kau tahu kalau dia adalah cucu Presdir, Yong Tae Yong, ya kan? Kau pura-pura tidak tahu, pura2 manis dan jujur. Membantu orang untuk mendapat kembali ingatannya.
Selama ini, mengharapkan kompensasi yang besar, benar kan?
Park ha : Apa kau gila? Apa kau sudah hilang ingatan? Berhenti bicara omong kosong dan keluar dari kamarku!
Se Na melemparkan buku sketsa Tae Yong ke lantai, ini buku sketsa milik Tae Yong. Jika kau melihat inisial yang ia pakai untuk menandai lukisannya, kau tidak akan bisa membantahnya.
Park ha mengamati dan membandingkan dua inisial itu dan ia terkejut.
Se Na menyeringai, kenapa? apa kau marah karena rencanamu sudah terbongkar? Apalagi ..itu ketahuan olehku. Tanda tangan di buku sketsa Tae Yong dan tanda tangan di kartu posmu, kau tidak bisa membantah kalau keduanya adalah sama, ya kan?
Park Ha bingung, ia masih mencerna bagaimana bisa seperti itu. Terdengar suara panggilan dari luar, Park Ha, dimana? Park Ha!
Park Ha dan Se Na keluar. Presdir dan Bibi Wang datang.
Nenek : Katakan padaku. Lukisan ini..dimana dan kapan kau mendapatkannya?
Park Ha : Dua tahun lalu, di Amerika.
Nenek marah, kau bertemu Tae Yong dua tahun lalu, dan kemudian kau berkata kau tidak tahu siapa dia?
Park Ha bingung, saya tidak tahu siapa yang memberikan kartu pos ini.
Bibi Wang : Apa itu masuk akal? Lalu siapa yang melukis ini untukmu? Tentu saja, orang yang melukisnya yang memberikan ini padamu.
Park Ha : Tapi itu benar. Saya benar2 tidak tahu.
Nenek : Bahkan dengan ini, kau berkata kau tidak mengenal Tae Yong. Kau membawanya ke rumah atap ini. Kau membuat keluarganya menderita selama 2 tahun. Kau membuat Tae Yong menderita saat dia tidak bisa menemukan jalan ke rumahnya.
Park Ha : Benar, saya benar2 tidak tahu.
Jadi, sebenarnya Yi Gak datang ke masa kini, untuk menyambung kembali benang merah antara Tae Yong - Park ha? oh so sweet. Karena sebenarnya jodoh Yi Gak adalah Bu Yong. Ini ceritanya mirip Moon-Sun juga. Kembali ke jodoh semula.
Bagaimana sebenarnya akhir kisah Yi Gak yang dibaca Park Ha, apa akhirnya sangat tragis, sampai Yi Gak harus pergi ke masa depan untuk mengubah sejarah? Jangan2 Yi Gak sampai bunuh diri karena sedih dan jodoh Tae Yong juga putus. Kalau Yi Gak pulang ke Joseon dan berjodoh lagi dengan Bu yong, maka Tae Yong juga akan berjodoh dengan Park Ha.
wow asyik..asyik banget nih dakor aq jath cinta dan g sb liat endingny....gomawo uni
ReplyDeletewekekekee.... lucu mbak hi3, kalau baca rooftop prince ini pasti g berhenti ketawanya, yi gak bisa juga cemburu ^_^ tapi benar kan dugaan ku kemarin, mudah-mudahan yi gak bisa kembali ke joseon dan bertemu lagi dgn bu yong, tapiii... yi gak (masa joseon) cocoknya sama park ha (masa kini), sifat park ha dan bu yong kan beda,
ReplyDeleteudah lama srg mampir ke sini, tp blm pernah komen...
ReplyDeletebtw, Mbak Tirza....
King 2 Hearts,donk...
asli keren bgt...
gomawo... :)
Penasaran banget gimana endingny
ReplyDeletewih..gemes bgt pas liat akhir episod ini >,<
ReplyDeletekeep fight eon ! gomawoyo !