Nenek : Cukup! Hentikan semuanya. Kalian semua keluar.
Yi Gak membenarkan. Benar, Nenek.
Nenek menangis sambil memeluk Yi Gak, benar! Bagaimana mungkin aku tidak mengenal cucuku. Bagaimana mungkin aku tidak mengenalmu, Nak?
Tae Yong! Tae Yong! Cucuku..
Se Na : Apa yang sebenarnya terjadi?
Park Ha menjelaskan, ia menerima telp dan Yi Gak koma, makanya ia langsung lari kesini.
Se Na berkata bukan itu masalahnya. Pihak RS menelepon wali Yi Gak dan ternyata orang itu adalah kau, Park Ha! Kenapa kau dan aku selalu dikaitkan bersama? Kenapa kau selalu muncul di depanku?
(Curiga...jangan2 Se Na dan Park Ha benar2 reinkarnasinya Hwa Yong dan Bu Yong, sepanjang masa selalu bersama meskipun tidak menginginkannya hahaha)
Park Ha : Apa kau merasa sangat kesal kalau aku muncul di depanmu?
Se Na terus terang : Seperti yang kau ketahui, aku berkencan dengan orang itu yang kau lihat di belakang sana. Aku sudah berbohong padanya. Aku juga berbohong pada Presdir. Aku mengarang latar belakang keluargaku. Ibuku bukanlah penjual ikan di pasar.
Aku juga tidak punya adik dengan nama keluarga yang berbeda. Ibuku, adalah Profesor di sebuah universitas di Inggris. Aku lahir dari keluarga kaya dan tumbuh besar seperti seorang putri.
Aku pasti akan menikah dengannya. Kau mengerti? Jadi aku memohon agar kau tidak muncul di depanku lagi. (Yah..another Ripley here..)
Park Ha : Jadi itu sebabnya kau ingin aku kembali ke Amerika?
Se na : Kau menerima uang dariku dengan syarat itu, ya kan? Atau kau tidak membutuhkan uang itu lagi?
Park Ha : Aku membutuhkannya.
Se Na : Kalau begitu cepat dan pergilah. Ingat janjimu.
Se Na : Oh, tidak apa-apa, kenapa kau keluar?
Tae Mu berkata kalau Nenek mencari wali Yi Gak. Sena menjawab Park Ha sudah pergi, ia harus pergi mengambil sesuatu. Kenapa?
Tae Mu : Nenek ingin membawa orang itu pulang, itu sebabnya.
Se Na : Aku akan mengatakan hal itu padanya (Park Ha)
Park Ha pulang ke apartemen atapnya.
Chi San memuji rambut Man Bo. Sarjana Song, rambut anda semakin halus dan berkilau. Saya merasa iri.
Man Bo : Benda yang disebut sampo itu...setiap kali aku menggunakannya, busanya membersihkan rambutku dan membuatnya bersinar.
Chi San : Saya mengerti, Sarjana Song menggambarkannya dengan sangat bagus, anda sangat pintar.
Chi San menawarkan diri membantu mengurus rambut Woo Yong Seol. Yong Seol menolaknya, tidak perlu. Chi San cemberut.
Park Ha kesal melihat tiga pria itu mengurus rambut mereka, orang di bawah mengeluh karena saluran air tersumbat gara2 rambut mereka.
Nenek tanya apa piyama, baju ganti dan kamar mandinya sudah siap. Pembantu mengiyakan. Nenek mengerti dan menyuruh pembantunya istirahat.
Nenek : Tae Yong, kita akan bicara tentang semuanya besok pagi. Sekarang, kau tidur saja dengan nyenyak. Naiklah ke kamarmu dan istirahatlah. Ayo.
Yi Gak : Ya, Nenek.
Nenek berkata ini kerugian besar untuknya. Yi Gak tanya apa harganya terlalu mahal.
Membeli apartemen itu sama sekali bukan masalah untuk Presdir Yeo, tapi rencana Yi Gak yang ingin tinggal disana sampai ingatannya pulih, itu yang ditentangnya.
Yi Gak janji akan membayar kembali kebaikan Nenek.
Nenek : Baik, aku mengerti kalau kau mau tinggal di apartemen atap itu. Aku akan membeli apartemen itu dengan satu syarat. Kau..semua rambutmu itu...harus dipotong.
Nenek : Kalau kau sudah potong rambut, baru aku akan membeli apartemen itu.
Yi Gak datang. Park Ha masuk ke rumah. Joseon 3 langsung menyambut Yi Gak, Yang Mulia..ada masalah. Park Ha ingin meninggalkan rumah atap ini. Kita harus tidur di jalanan.
Yong Seol : Ini adalah kediaman Yang Mulia, saya akan mempertaruhkan nyawa saya untuk melindunginya.
Park Ha keluar dan memberikan semua baju tradisional milik mereka. Semuanya sudah di dry-clean.
Man Bo heran kenapa mereka mendapatkan baju mereka padahal belum lunas membayar hutang pada Park Ha.
Park Ha : Lupakan saja,aku hanya mengembalikan baju2 ini padamu.
Yi Gak menyuruh ketiganya keluar dulu, mereka membungkuk dan keluar.
Park Ha berkata Yi Gak pasti senang bisnisnya hancur. Yi Gak menyuruh Park Ha berkata ke pemilik rumah kalau ia tidak akan pindah dari apartemen atap ini.
Park Ha : Lupakan, apa kau benar2 cucu Presdir?
Yi Gak : Benar.
Park Ha : Aku akan gila, kenapa aku percaya pada orang dengan begitu mudah. Apa kau benar2 dia?
Yi Gak : Ya, itu yang sebenarnya.
Park Ha : Kau adalah dia atau bukan terserah, panggil teman2mu dan minta mereka berkemas, karena aku juga akan berkemas.
Yi Gak terkejut dan segera mengambilnya, jadi ternyata disana. Aku mencarinya selama ini.
Yi Gak membentangkan sapu tangan sulam karya Bu Yong yang dikira buatan Hwa Yong, ia terkejut karena kupu2 kuning itu masih ada di sana.
Apa yang terjadi, kupu2nya menghilang tapi sekarang sudah kembali.
(Kupu-kupu kuning dalam kebudayaan Korea bisa berarti Raja, Putra Mahkota atau keberuntungan. Melihat kupu2 kuning berarti mendapat keberuntungan. Kalau kupu2 putih artinya kematian.)
Mimi terlalu emosional dan menjatuhkan kaleng biskuit Park Ha, membuat isinya jatuh berantakan. Kedua gadis itu merasa marah dan sedih karena Park Ha eonni harus pindah, apa yang akan kami lakukan tanpamu?
Yi Gak ingin mereka potong rambut, tapi ketiganya menolak. Yong Seol bahkan minta PM Yi Gak memenggalnya saja daripada potong rambut.
Yi Gak berkata mereka punya dua masalah, satu, menyesuaikan diri dengan dunia ini dan dua, melindungi apartemen atap itu sebagai jalan kembali ke Joseon. Solusinya adalah potong rambut.
Man Bo dan Chi San menghentikan tangisnya dan menoleh ke Yong Seol, mereka segera mencegah Yong Seol. Siapa yang mau mati?
Bahkan Yi Gak juga berusaha menghentikan Yong Seol, tapi tekad Yong Seol sudah bulat, bahkan Putra Mahkota juga tidak bisa menghalanginya. Chi San menaiki punggung Yong Seol berusaha mencegahnya, tapi dengan mudah Yong Seol melepaskannya.
Tae Mu kesal dan berkata jelas bukan, si brengsek itu bukan Tae Yong. Ayahnya ingin lapor polisi.
Tae Mu terkejut dan mencegahnya, ia beralasan tidak baik membuat orang luar tahu masalah keluarga mereka. Tae Mu juga takut jika polisi mulai memeriksa sana-sini, seperti kalau Yi Gak bukan Tae Yong lalu dimana Tae Yong dll.
Tae Mu usul untuk mengadakan pertemuan keluarga saja malam ini.
Nenek ingin tahu berapa lama bisa di dapat hasil tesnya. Tae Mu berkata bisa dalam waktu sehari.
Nenek setuju. Tae Mu meminta dokter melakukannya. Dokter berkata akan mengambil sampel dari cucu dulu baru kemudian dari Nenek.
Tae Mu menyeringai tipis, ia menahan Yi Gak dan pura2 membujuk kalau ini cuma sebentar. Yi Gak meronta2.
Bibi memungut ponsel itu dan menghidupkannya. Ia terkejut karena melihat foto Nenek dan Tae Yong sebagai wallpapernya.
Bibi menunjukkan foto itu pada semuanya, lihat! Ini Eonni dan Tae Yong! Bibi memberikan ponsel itu pada Nenek.
Nenek mengambil ponsel itu dan melihatnya, oh Tuhan. Ya ini sudah pasti benar! Ponselnya dimatikan sebelumnya, oh Tuhan.
Nenek menyuruh Tae Mu menelepon ke ponsel Tae Yong, cepat! Tae Mu dengan gemetaran mencoba menelepon ponsel itu.
Tae Mu syok. Nenek senang sekali dan Bibi Seol Hee langsung merangkul Yi Gak. Ini benar2 kau..Tae Yong. Kemana saja kau selama ini?
Tae Yong, kau pasti sudah menderita 2 th ini. Tae Mu juga pasti merasa lega sekarang.
Tae Mu mengiyakan. Nenek berkata tidak punya alasan untuk merasa ada kesalahan atau curiga. Nenek berkata ke Tae Mu+ Yi Gak, sekarang hanya tinggal kalian berdua, kalian harus bersahabat seperti dulu lagi.
Tae Mu dan Yi Gak mengiyakan.
Direktur Yong tanya apa Tae Yong ingat dirinya, aku ini pamanmu. Yi Gak menggeleng, ia tidak ingat.
Bibi Seol Hee tiba2 punya ide. Tae Yong hilang selama 2 th dan ponselnya tidak pernah diganti. Jadi, kalau mereka membuka isi ponselnya, pasti akan ketahuan apa yang terjadi pada Tae Yong selama 2 th ini. Mereka bisa mengecek foto dan pesan di ponsel ini untuk melihat bagaimana Tae Yong hidup.
Se Na menerima ponsel Tae Yong dan mencoba membuka file-nya. Tapi ternyata dikunci dengan password. Se Na tidak tahu passwordnya.
Direktur Yong tanya ke Yi Gak apa ingat passwordnya. Yi Gak berkata tidak ingat. Se Na berkata mereka bisa membawanya ke pusat service dan membongkar passwordnya.
Nenek setuju, ia minta Tae Mu mengambil identitas Tae yong di kamar dan mengantar Tae Yong ke pusat service ponsel. Agar semua bisa tahu apa yang terjadi pada Tae Yong selama ini di NY.
Tae Mu melihat itu, tapi ia diam saja.
Tae Mu mengambil ponsel Tae Yong, ia mematikannya dan menyimpan ponsel di sakunya. Tae Mu tersenyum puas.
Yi Gak memberikan ID Tae Yong, tapi panik saat tidak menemukan ponsel itu. Tae Mu tersenyum tipis, tapi pura2 cemas, ada apa? kau kehilangan ponselnya?
Ibu : Darimana lagi? tentu dari Park Ha.
Se Na tampak kesal, tapi membiarkan ibunya masuk. Ia memberikan minum pada ibunya. Ibu tampak kagum dengan apartemen Se Na.
Ibu berkata ia ingin membantu Park Ha mengumpulkan uang 40 juta won. Ia ingin mencari pinjaman 20 juta dan ia minta Se Na menutup sisanya.
Se Na sebal, kenapa aku harus melakukan itu.
Ibu meyakinkan Se Na kalau Park Ha bisa membayar kembali uang itu, ia hanya merasa kasihan pada Park Ha yang sudah berusaha keras selama 2 th untuk memulai bisnisnya, sekarang justru harus kembali ke Amerika.
Se Na dengan dingin berkata kalau mereka sama sekali tidak ada hubungannya.
Ibu kesal, bagaimanapun dia itu adalah adikmu.
Se Na marah, adik? Adik apa? Aku tidak pernah mengakuinya sebelumnya. Jadi, ibu jangan berkata seperti itu!
Tae Mu ingin ke apartemen Se Na. Ia berkata pasti akan sampai lebih dulu.
Ibu kebingungan dan meninggalkan tasnya di apartemen Se Na. Se Na mengantar ibunya keluar.
Tae Mu menemukan batu apung, ia mengambil batu dan mencoba memecahkan ponsel. Hanya kena kaca dan sedikit retak. Se Na datang.
Se Na : Kudengar sepupumu kehilangan ponselnya. Apa Presdir kecewa?
Tae Mu mengiyakan, ya mungkin saja.
Se Na menyadari tas ibu, ia tampak gugup dengan tas itu. Tae Mu juga. Keduanya gugup melihat tas itu dengan alasan berbeda.
Tae Mu berkata ia merasa lapar dan Se Na langsung mengajak Tae Mu makan mie diluar. Se na dan Tae Mu keluar dari apartemen.
Saat mereka diluar, Se Na melihat ibunya jalan kembali ke apartemen. Se na tiba2 berkata ia melupakan sesuatu dan harus kembali ke dalam.
Se na keluar mobil dan minta Tae Mu pesan mie duluan.
Se Na minta Ibu tidak mengatakan apapun tentang uang pada Park Ha.
Ibu : Ya aku tahu, dasar gadis jahat.
Se Na mengeluarkan dua lembar 50 ribuan dan memberikan ke ibu untuk ongkos taksi, lain kali ia minta ibu telp dulu kalau mau datang, jangan tiba2 mampir.
Ibu mengambil uang Se Na dengan kesal lalu jalan pergi. Diluar, ia bertemu Tae Mu. Tae Mu seperti ingat, tapi lupa dimana ia pernah melihat Ibu. Tae Mu masuk lift dan pergi ke apartemen Se Na.
Se Na heran, apa kau mencari sesuatu?
Tae Mu tanya, bukankah tadi ada tas kertas disini? Se Na berkata sudah membuangnya di tong sampah, kenapa kau mencarinya?
Tae Mu : Tadi..kukira aku menjatuhkan kartu nama didalamnya.
Se Na tanya apa perlu mencari tas itu di tong sampah. Tae Mu berkata tidak perlu. Ia bisa mendapatkan nomornya di kantor besok pagi.
Se Na masak spaghetti dan minta Tae Mu mengambil anggurnya. Keduanya tampak lega karena berhasil mengatasi masalah mereka masing2.
Park Ha minta waktu sebentar untuk mencari barang yang penting. Park Ha mengaduk2 kotak2 di jok truk.
Sebaliknya Joseon 3 memandang makanan di depannya dengan bingung. Hidangan malam itu beef steak dengan salad. Haha..
Bibi Seol Hee tanya apa teman Tae yong juga artis/pelukis seperti Tae Yong, sejak kapan kalian memanjangkan rambut kalian?
Man Bo berkata sejak mereka lahir. Bibi mengerutkan wajahnya, itu jorok sekali.
Nenek berkata ia sengaja menyediakan steak, makanan kesukaan Tae Yong, apa kalian menyukainya?
Nenek : Kalau begitu ayo kita makan.
Chi San, Man Bo dan Yong Seol memegang pisau-garpu mereka dengan canggung, bagaimana cara memakannya. Chi San berkata Yong Seol ahli dalam soal pisau.
Yong Seol minta ijin apa boleh menggunakan pisaunya. Nenek mengiyakan, tentu saja. Bibi juga berkata kalian memang harus menggunakan pisau jika mau makan steak.
Chi San dan Man Bo mengangkat piring2 mereka dan Yong Seol beraksi, memotong daging, kentang, dan sayuran dengan cepat dan rapi. Lalu membuat potongan2 itu jatuh ke piring dengan sempurna.
Ketiganya protes, kenapa Yi Gak berkata seperti itu. Yi Gak dengan tegas minta mereka jangan memanggilnya Yang Mulia.
Yong Seol : Kami hanya bisa patuh jika anda memberikan alasannya.
Yi Gak menjelaskan, ia bukan lagi Putra Mahkota, melainkan Tae Yong. Tidak lama lagi kau akan melihat Putri Mahkota juga.
Yi Gak mengangguk.
Man Bo : Apa anda tahu kalau Putri Mahkota sudah reinkarnasi dan ada disini?
Yi Gak mengiyakan, itu sebabnya ia harus menjadi Tae Yong sekarang. Man bo menebak, kalau begitu Tae Yong adalah reinkarnasi anda? Yi Gak mengangguk lagi.
Man Bo langsung berdoa : Oh Penguasa Langit dan Bumi..
Yi Gak mengira Tae Yong mungkin sudah meninggal di satu tempat atau kalau tidak aku tidak akan datang ke sini dari Joseon.
Man Bo : Yang Mulia anda sungguh pintar. Jadi maksud anda, dua tubuh yang identik sama tidak akan bisa berada di ruang dan waktu yang sama.
Yi Gak : Tepat, seperti itu kesimpulanku. Kenapa Tae Yong menghilang dan bagaimana itu bisa berhubungan dengan pembunuhan Putri Mahkota? Aku akan mencari tahu kebenarannya. Saat kita tahu yang sebenarnya, kita akan bisa kembali ke Joseon.
Aku bukan Putra Mahkota, melainkan Tae Yong. Kalian harus ingat itu.
Joseon 3 mengiyakan, kami akan mengingatnya.
Park Ha mengeluh dan berusaha meraih mainan itu, tapi tangannya kurang panjang, sehingga Park Ha harus benar2 merentangkan badannya. Ini sebenarnya bahaya, Park Ha bisa kehilangan keseimbangan dan jatuh ke bawah.
Yi Gak lari dan langsung memeluknya dari belakang. Yi Gak menarik Park Ha menjauh dari tepi tembok, ia memeluk Park Ha terlalu keras, sampai Park Ha tercekik haha.
Park Ha berusaha melepaskan diri karena tercekik, tapi Yi Gak tetap memeluknya dengan erat, janji dulu kau tidak akan lompat!
Park Ha tidak bisa bernafas, dan berseru, Ya!
Yi Gak heran, kalau tidak lalu kenapa seperti itu? Park ha menunjukkan mainan batunya yang terjatuh.
Yi Gak mengambilkan mainan itu untuk Park Ha, tingkah lakumu seburuk biasanya.
Park Ha tersenyum, ia tampak geli.
Man Bo berterima kasih, ibuku yang di surga pasti akan bahagia, ayo kita buat peringatan sederhana tengah malam ini.
Yi Gak heran, apa maksudmu?
Park Ha : Kau tidak perlu tahu.
Yi Gak mencibir. Ia tanya kenapa Park Ha bicara seperti itu padanya, kenapa kau tidak menyapaku dengan sopan?
Park Ha : Katanya kau cucu seorang Nenek yang kaya? Itu artinya kau tidak lebih tua 300 th dariku, aku memperlakukanmu dengan sopan sebelumnya karena kupikir kau itu kakek usia 300 th.
sekarang kita cari tahu, kau yang oppa atau aku yang noona. Berapa usiamu tahun ini?
Yi Gak menawarkan soju lagi, ayo minum. Park Ha menghela nafas dan berkata ia juga tidak ingat. Keduanya berpandangan.
Park Ha tidak punya kenangan indah masa kecil. Kapanpun aku merasa lelah karena kerja cari uang, aku akan membayangkan aku bersantai di bawah pohon palem.
Park Ha menunjukkan foto pantai yang menjadi wallpaper ponselnya. Seperti ini. Park Ha belum pernah ke pantai seperti itu, tapi hanya membayangkannya saja ia merasa lebih baik.
Tiba-tiba ada pohon palem dan matahari virtual di apartemen mereka haha..
Yi Gak : Tapi kenapa kau masih seperti ini, kenapa kau tidak mencoba membuat harapan?
Park Ha kesal, ia melotot ke Yi Gak. Lalu memberikan boneka itu dan memintanya mengucapkan harapan.
Yi Gak : Tunggu dan lihat saja.
Tapi Bibi salah sangka, ia pikir ini penjaga akhirat yang akan menjemputnya. Tidak! Aku belum siap untuk pergi. Aku tidak bisa pergi.
Bibi sangat ketakutan, ini bukan waktuku. Aku tidak akan mati, tidak. Ia memukul Yong Seol.
Yong Seol bingung, apa yang kau lakukan? Bibi pingsan.
Park Ha mengiyakan, ia sudah beli tiket pesawat dan sudah menemukan rumah.
Yi Gak : Kalau kau bisa tinggal di rumah ini, apa kau masih harus pergi?
Park Ha : Semua sudah selesai, aku harus pergi.
Yi Gak : Tinggal saja di rumah ini.
Tiba2 sesosok wanita muncul. Ia berdiri di depan Joseon 3.
Man Bo syok, Eomeoni! Mereka pikir itu arwah ibu Man Bo. Sekarang giliran Joseon 3 yang pingsan.
Sopir menahan ketawanya.
Yi Gak menunjuk Se Na, disana, itu dia. Apa kalian melihatnya? Jaket biru, bawahan pink.
Man Bo : Orang yang baru saja berhenti jalan.
Yi Gak membenarkan, ya wanita itu. Dia adalah Putri Mahkota.
Man Bo dkk : Bin Gung Mama..
Yi Gak tanya siapa yang mau masuk duluan. Chi San sebagai Kasim merasa itu adalah tugasnya, Yang Mulia, saya akan masuk mencari Bin Gung Mama dan mengajaknya keluar.
Tidak lama, petugas keamanan menggotong Chi San dan melemparkannya keluar. Orang dengan rambut panjang, kecuali wanita dilarang masuk!
Penjaga membentaknya, kau pria dengan rambut panjang, cepat pergi!
Man Bo langsung balik kanan dan menghadap Yi Gak dengan kepala tertunduk, Yang Mulia..dia bilang saya tidak bisa masuk.
Yong Seol menghajar mereka kembali. Dua orang itu langsung KO.
Karena kita hidup di dunia ini, maka kita harus mengikuti aturan dan tata-cara mereka. Hanya ada satu cara.
Tiga stafnya masih belum siap : Yang Mulia!
Yi Gak : Rambut panjang kita akan tumbuh kembali.
Park Ha mencobanya dan boneka itu jatuh ke depan dua kali dan kebelakang sekali.
Park Ha berkata jika Yi Gak berusaha menahannya, apa aku tetap disini saja? Dia dengar suara langkah kaki orang. Park Ha tersenyum dan membuka pintu.
Yi Gak : Kudengar ada benda yang disebut foto peringatan. Kami kesini untuk mengambil foto peringatan.
Park Ha : Foto peringatan?
Yi Gak membenarkan, cepat dan bawa keluar mesin fotonya. Yi Gak menyuruh anak buah memindahkan meja, siap2 foto.
Yong Seol, apa kau sedang kesal? Coba senyum sedikit. Yi Gak juga mengikuti perintah itu. Chi San harus menurunkan dagunya sedikit. Song Man Bo jangan menyilangkan tangan. Rileks saja.
Yi Gak bergeser. Wow..Yoo chun bisa geser duduknya tanpa mengangkat pantat lo. keren..
Mereka berlima foto bersama dengan macam2 gaya yang aneh.
Empat penata rambut saling memandang dengan bingung.
Man Bo, Chi San, dan Yong Seol syok. Ketiganya menoleh dengan panik.
Do Chi San panik, ia berdiri dan ingin melarikan diri, saya tidak bisa melakukannya, tidak bisa. Yong Seol berdiri dan memanggilnya, asiten Do kembali.
Man Bo membujuk Yi Gak , masih belum terlambat bagi kita untuk tidak memotong rambut. Lepaskan saja apartemen rooftop itu.
Penata rambut maju dan mulai memotong rambut Yi Gak. Rambut itu jatuh ke lantai dengan slow motion.
Joseon 3 teriak : Yang Mulia!! Yang Mulia, jangan memotongnya!
Yi Gak menutup mata dan air matanya mulai keluar.
Bua hahaha..aku tidak mengira masalah rambut bisa sebesar ini. Di Jaman Joseon, rambut melambangkan bakti pada orang tua, kehormatan dan harga diri. Itu sebabnya mereka mati2an menjaganya.
Pria itu membantu Yi Gak berdiri dan ingin mengajaknya ke RS. Yi Gak berkata ia tidak apa-apa dan ingin mengejar bis tadi. Sopir truk berkeras ingin mengantar Yi Gak ke RS.
Pria itu menolak, ini pesanan orang. Aku sudah janji akan mengirimnya. Yi Gak mengeluarkan credit card hitamnya dan pria itu terkejut, apa ini credit card yang tanpa limit itu?
Truk itu jalan sejajar bis dan Yi Gak berusaha mencari Park Ha. Yi Gak teriak2,menunjuk Park Ha dan minta bis untuk berhenti.
Park Ha syok melihatnya.
Yi Gak : Kenapa kau naif sekali? Kita akan potong rambut, bukankah itu harus difoto dulu sebelumnya?
Aku menemukan pantai tropis untukmu, kau tidak perlu pergi jauh lagi untuk merasa lebih baik.
Yi Gak berkata ke Park ha, mulai sekarang, hanya akan ada kenangan indah. Mata Park Ha berkaca-kaca.
Tiba2 terdengar suara klakson keras sekali. Park Ha terkejut dan hampir jatuh dari truk.
Yi Gak reflek meraihnya dan memeluk Park Ha.
RP [1], [2], [3], [4]
di tunggu kelanjutannya,,ka tirza..
ReplyDeletehwaiting!!
thanks mbak.. :)
ReplyDeleteSuka Korea?? Mau jalan2 ke Korea GRATIS?? Ikut aja kontes blog Touch Korea Tour di FB Korea Tourism Organization (KTO) Indonesia. Kontes blog temaya wisata Korea. hadiah utama jalan2 ke Korea bareng Miss A & 2PM sekalian bikin video wisata Korea sama mereka :)
ReplyDeleteBwahahahaha...asli lucu bgt liat ekspresi 4 joseon waktu di potong rambutnya. Sayang belum dapet dvdnya, nonton lebih lucu kali yaa...?! Thanks Tirza..!
ReplyDeletecakep... wah di One Channel baru tgl 7 nih ep :D
ReplyDeletehuwaa..mulai suka nih yi gak sama park ha...muehehehe...
ReplyDeletedramanya makin lama makin lucu.. !
gomawoyo eon.. !