Friday, April 9, 2010

Jumong episode 59

longing for you.........


Sayong dan So seono baru saja masuk ke dalam benteng saat jendral lain menghentikan mereka. Sayong berkata mereka pedagang dari Gaemak dan menyelipkan uang ke tangan orang itu sebagai suap agar tidak diperiksa lagi.

Kemudian, So seono memberikan satu kantung bubuk pada Chansoo untuk ditaruh dalam anggur. Chansoo ragu, ia takut jika itu akan terlalu menarik perhatian apabila mereka membunuh pasukan dengan racun itu. Sayong berkata itu bukan racun, hanya obat pelemas tenaga sementara waktu. Chansoo mengikuti perintah Sayong. So Seono memerintahkan pada yang lain agar tidak bertempur kecuali nyawa mereka terancam.

Anak buah Bubunno tanya apa mereka harus lapor pada Daeso bahwa Jumong meninggalkan gunung Bongae, tidak perlu kata Bubunno, mereka harus tahu kemana Jumong pergi baru melapor. Bubunno mengikuti Jumong.

Malamnya, Jumong dan pasukan Damul berkemah, Bubunno berkata ia akan pergi membunuh Jumong dan akan membawa kepala Jumong kepada Dae So. Bubunno langsung menyelinap ke perkemahan Damul. Tentara Damul sedang menikmati pertandingan gulat dan mereka bersorak sorai. Hyeop Bo menang dan menantang Ju mong. Ju Mong maju dan semua bersorak. Hyeop Bo berkata ia akan bertaruh sekantung uang dan apa taruhan Jumong, Jumong berkata ia akan bertaruh pedang baja yang dibuat Mo Palmo.

Semua prajurit bersorak gembira, Bubunno menyelinap dan menyamar sebagai tentara Damul dan ia melihat pertandingan gulat dengan ingin tahu. Jumong dan Hyeop Bo bersiap dan benar saja Hyeop Bo menang lagi. Ju Mong menyerahkan pedang bajanya. Ju Mong berkata pada Mo Palmo yang sebal bahwa Mo Palmo harus membuatkan pedang baja lagi untuknya. Mo palmo menggerutu, dan berkata apa gunanya jika Ju Mong tidak bisa menang.

Mu Song menggoda dan berkata pada Ju Mong dia akan mencari kayu dan membuatkan pedang kayu untuk Jumong. Semua tertawa dan Jumong juga tertawa. bubunno melihat semua itu dan kagum dengan persaudaraan yang hangat diantara pasukan Damul. Bubunno akhirnya pergi tanpa melakukan penyerangan. Bubunno berkata pada anak buahnya, ini adalah kali pertama ia menyaksikan hal seperti itu, padahal mereka akan perang dan mempertaruhkan nyawanya. Bubunno berkata ia benar2 tersentuh dengan Ju Mong dan pasukan Damul-nya.

Trio Oh-Ma-Hyeop dan trio Jae-Moo-Mook terus memikirkan strategi perang mereka, Ju Mong berkata mereka akan pergi ke Cheon Su dulu untuk menghindari Buyeo. Jaesa berkata itu rencana yang bagus. Setelah itu, Jumong keluar dan melihat anak buahnya tidur di tanah, Jumong mendekati mereka dan menyelimuti mereka. oh..so sweet..hehehe..Jumong kemudian berdiri dan berpikir apa yang akan dihadapinya nanti.

Jumong ingat kata2 Tuan Cheon dan ia sudah menitipkan surat untuk Yoohwa. Tuan Cheon tidak bisa janji apalagi ketika tahu Yoohwa, Ye Soya, dan Yu Ri ada dalam tahanan rumah, tapi ia akan mengusahakan yang terbaik untuk Jumong. Jumong masuk ke dalam dan mendapat laporan dari Ma Ri bahwa ada 2 penjaga terbunuh. Seseorang pasti menyelinap dan mematai-matai mereka. Jumong berkata tidak boleh ada yang tahu kalau mereka ke Gyeru. Ma ri mengerti dan ia akan segera memeriksanya.

Bubunno dan anak buahnya terus mengamati Jumong dari jauh. Anak buahnya mengeluh karena dingin dan ingin kembali tapi Bubunno berkata mereka harus menunggu agar bisa tahu sebenarnya Jumong mau pergi kemana, anak buahnya pergi untuk istirahat dan Oh-Ma-Hyeop melihatnya, Oh Yi membunuh pria itu. Bu bunno dan beberapa prajurit Buyeo muncul dan mereka segera terlibat pertempuran dan Bu Bunno pergi setelah pengawalnya terbunuh.

Di Jolbon, So seono, Sayong dan anak buah mereka bersembunyi dari prajurit. Di Gyeru, Yeontabal memikirkan percakapannya dengan So Seono, lalu Gyepil masuk dan lapor bahwa So Seono dan yang lain berhasil masuk ke dalam benteng Song Yang dengan aman. Yeon Tabal minta Gyepil menyiapkan pasukan untuk berangkat, dan ia menemui adiknya, Yeon Chae ryeong dan minta pendapatnya. Yeon Chaeryeong mencoba mencari cara agar tidak perlu perang, Yeon Tabal berkata tidak perlu takut perang, dan minta Yang Tak untuk siap2.



Di istana Buyeo, Ratu mengundang peramal Mawuryeong untuk melihat putri menteri Jaeboo, dan Ratu meminta dayang keluar. Ratu berkata pada Ma Wuryeong, ia ingin mengangkat gadis itu sebagai selir Daeso. Mawuryeong menyetujuinya karena akan memberikan keberuntungan untuk Dae So.

Yang Seolran marah setelah mendengar dari Haochen bahwa Ratu akan mengangkat putri menteri Jaeboo sebagai selir Daeso. Seolran menyalahkan Ye Soya, ini karena Ye Soya mondar mandir di istana menggendong Yu Ri, sehingga Ratu menjadi iri. Seolran tanya bagaimana dengan racun untuk Yu Ri, dan Haochen berkata tidak berhasil.

Yoo Hwa datang membawa obat yang dikirim Seolran lewat perantaraan dayang. Seol Ran pura2 tenang dan tanya apa yang membawa Yoo hwa datang ke tempatnya. Dan apa isi mangkuk itu. Yoo Hwa berkata dia membawa vitamin berharga untuk Seolran, karena Seolran sungguh murah hati pada Ye Soya dan Yu Ri. Seolran terperanjat tapi berkata ia tidak perlu vitamin dan menolaknya. Yoo Hwa lalu memperingatkan Seol Ran, jika ia berani mencelakai So Ya atau Yu Ri, maka Seol Ran akan mendapatkan malapetaka. Wow..

Bubunno kembali ke Buyeo dan lapor pada Daeso bahwa Jumong meninggalkan gunung Bongae dan pergi tapi ia tidak tahu tujuannya. Na Ro berkata ini kesempatan bagus, dan Dae So bisa menyerang gunung Bongae. Dae so menghadap Raja dan minta persetujuan untuk menyerang gunung Bongae, ia minta pasukan untuk menyerang gunung Bongae. Geumwa minta Dae So menunggu dulu. Lalu Yoo Hwa datang dan Raja meminta Dae So pergi.

Yoo Hwa tanya apa ada harapan untuk kondisi Geum Wa. Raja berkata ini dari langit, tidak ada yang bisa ia lakukan. Yoo hwa minta Geumwa melepaskan Ye Soya dan Yu Ri dan mengirim mereka pada Jumong. Geum Wa berkata jangan mulai lagi. Ia akan mengirim mereka jika sudah tiba saatnya. Raja berkata ia akan menjaga mereka berdua dengan baik selama mereka ada di Bu Yeo. Yoo Hwa berkata seseorang mencoba membunuh Yu Ri dan ia berkata jika Geum Wa tidak mengirim mereka, maka ia yang akan mengirim mereka pergi dan Yoo Hwa beranjak.

Geum Wa menaikkan suaranya dan berkata bahwa ia bertemu dengan peramal dari gunung Shijo yang mengatakan bahwa Buyeo akan dihancurkan dan mengingatkan Yoo Hwa bahwa Jumong adalah orang yang mematahkan busur Damul. Geumwa berkata tanpa ijinnya, Yoo Hwa tidak boleh mengeluarkan Ye Soya dan juga Yu ri dari istana dan Yoo Hwa harus ingat itu. Yoo hwa keluar sambil menangis dan kemudian berkata pada dirinya sendiri, ini adalah saatnya ia harus berpisah dengan Geumwa.

Geumwa memerintahkan Songju untuk mengirim pengawal di kediaman Yoo Hwa dan Ye Soya untuk mengamati kegiatan mereka. Song Ju heran. Ye Soya membawa Yu Ri dan akan menghadap Yoo hwa, ia kaget melihat penjaga ada di depan kediaman Yoo Hwa. Ye Soya masuk dan mengatakan itu pada Yoo Hwa. Yoo Hwa berkata ia sudah tahu, Yoo Hwa berkata pada Ye Soya, mereka akan segera meninggalkan istana Bu yeo dan minta So Ya membuat persiapan.

Dayang Ratu lapor bahwa Raja menempatkan penjaga di depan kediaman Yoo Hwa. Ratu senang mendengarnya dan berkata Yoo Hwa akan segera merasakan bagaimana rasanya dibuang oleh Raja.

Tuan Cheon tiba di istana Buyeo dan menemui kontaknya, Tae Majin. Ia dibawa ke istana Pangeran Yeong Po. Tuan Cheon memberikan hadiah untuk Pangeran Yeong Po. Ma Jin membukanya dan menunjukkan emas dan perak pada Yeongpo. Yeong Po senang sekali dan berjanji pada Tuan Cheon ia akan membantunya di masa mendatang. Tuan Cheon berkata ia mau berbisnis dengan Yeong Po dan ia menginginkan catatan mengenai Joseon tua. Jika Yeong Po bisa memperolehnya, Cheon janji akan memberikan hadiah besar untuk Yeong Po. Yeong Po berkata tidak akan susah untuk mendapatkan sesuatu dari suatu dinasti yang sudah runtuh.


oh..he's so adorable....

Tuan Cheon diantar keluar oleh Majin. cheon berkata ia ingin bertemu Yoo Hwa. Majin kaget, mengapa mau bertemu Lady Yoo Hwa, Yoo Hwa ada dalam tahanan rumah dan susah untuk menemuinya. Cheon menjelaskan ia pernah bertemu Yoo hwa sekali dan Lady Yoo Hwa sangat baik padanya, dan ia hanya ingin mengunjunginya lagi. Akhirnya Majin menyuap penjaga (penyuapan sudah ada sejak dahulu kala..) agar mengijinkan Cheon masuk. Tuan Cheon berhasil masuk ke dalam kediaman Yoo hwa. Cheon berkata ia datang atas perintah Jumong. Yoo Hwa kaget dan sangat terharu. Cheon memberikan gulungan surat dari Jumong dan minta Yoo hwa membacanya.


Tuan Cheon pergi, Yoo Hwa membaca surat Jumong, "Ibu tolong maafkan aku dan dalam setiap kesulitan, ibu, Yesoya, dan Yu Ri adalah orang2 yang selalu ada dalam pikiranku, ada saatnya aku ingin lari dari takdirku dan menemui kalian, tapi aku akan bertahan dan memenuhi panggilan besarku." Yoo Hwa menunjukkan surat itu pada Yesoya yang membacanya sambil menangis, sementara Yoo Hwa memeluk dan mengayun-ayunkan Yu Ri dengan bahagia.

DaeSo berangkat dari Buyeo menuju gunung Bongae bersama pasukan. Ma jin melaporkan ini pada Yeong Po. Yeong Po heran apa Raja sudah memberikan ijin, dan ia mengeluh ia selangkah di belakang Dae so lagi.



Di Gyeru, So seono berkata akan ada perayaan untuk tentara dari Hyeon To malam ini, dia memberi instruksi pada anak buahnya. So Seono mengeluarkan peta yang menunjukkan kediaman Song Yang. Setelah sendirian, So seono ingat saat terakhir ia meninggalkan anak2nya, ia ingat ia berkata pada Biryu (kelak akan tinggal di Michuhol, sekarang Incheon. Biryu kelak akan bernasib tragis, ia perang melawan Onju saudaranya dan kalah lalu bunuh diri ), anaknya, bahwa ia sedang membalas untuk kematian ayahnya dan ia janji pada Biryu bahwa ia akan tetap hidup untuk melindunginya sampai Biryu menjadi raja dari Jolbon. Soseono ingat ini dan ia berharap mendiang suaminya, Woo Tae melindunginya dan membantu membunuh Song yang.

Ju Mong meminta Jaesa berkemah dan ia mengajah trio Oh-Ma-Hyeop untuk pergi ke Gyeru bersamanya. Ketika mereka sampai di Gyeru, Jumong dkk disambut Gyepil dan dibawa pada yeon Tabal. Yeon Tabal berkata So Seono membawa pasukan untuk membunuh Song Yang. Mereka hanya bisa menunggu. Ju Mong kaget dan saat keluar, Ma Ri melapor So Seono dalam bahaya, meskipun ia berhasil membunuh Song Yang, mereka tidak bisa keluar hidup2 dari Biryu. Oh Yi dan Hyeop Bo setuju, mereka harus membantu So Seono, dan mendesak Ju Mong pergi menyelamatkan So Seono. Ju Mong berpikir sebentar dan akhirnya setuju, ia akan pergi ke istana Song yang.

Song Yang menyambut para jendral dari Hyeonto dan mengundang mereka minum2 dan setelah mereka mengalahkan Gyeru, mereka bisa memiliki semua budak2 Gyeru dan harta di Gyeru. Anak buah So Seono mulai menyalakan api dan Song Yang kaget mendengar laporan anak buahnya. Song Yang keluar dan ia melihat api. So seono dan pasukan kecilnya bersembunyi dan melihat prajurit yang mabuk dan sempoyongan bingung dengan api. So seo no menuju ke istana Song Yang dan mereka mulai bertempur dengan pasukan Song Yang. Tapi pasukan song Yang semakin banyak yang datang dan So Seono dkk terkepung.

Song Yang berkata pada pasukannya So Seono datang untuk membunuhnya, jadi ia harus ditangkap dan dibunuh. So seono luka parah di bahunya. Sayong meminta Chan Soo mengawal So Seono pergi dan mereka mulai lari.

Ju Mong melihat dari jauh pasukan Song Yang yang tersebar. So seono bersembunyi dan Sayong berkata lukanya parah dan mereka harus cari obat untuk menyelamatkan So seono. Kalau tidak So seono bisa mati. Chan Soo berkata itu sulit sekali dengan kondisi seperti ini, tapi sayong berkata harus dan mendesak Chan Soo untuk segera pergi. Chan Soo pergi dan So Seono meminta Sayong lari dengan sisa pasukan. Sayong tidak mau. Song yang memerintahkan pasukannya untuk mencari mereka.

Oh Yi lapor pada Jumong, usaha pembunuhan So Seono gagal dan ia luka parah dan sekarang bersembunyi di suatu tempat di Biryu. Ju Mong berkata susah bagi so Seono untuk lari dari Biryu dengan luka seperti itu, mereka harus menemukan So Seono sebelum Song Yang. So seono mulai kehilangan kesadarannya, Ju Mong dan Oh Yi, Ma Ri, dan Hyeop Bo berusaha menemukan So Seono...

Jumong 58
Jumong 57
Jumong 56
Jumong 51-55
Jumong 46-50
Jumong 41-45
Jumong 36-40
Jumong 31-35
Jumong 26-30
Jumong 21-25
Jumong 16-20
Jumong 11-15
Jumong 6-10
Jumong 1-5
Jumong

No comments:

Post a Comment