Kasim Hyung Sun segera memerintah untuk menyingkirkan payung itu. PM Hwon justru berpikir kalau ini pertanda ia bisa bertemu Yeon Woo lagi.
Batu Penyelesai Masalah.
Juga ada surat di bawah batu dari Yang Myung. Apa yang menyusahkanmu sampai kau tidak bisa tidur? Coba bicara pada batu ini dan lihat apa yang terjadi.
Batu pemecah masalah ini bisa memecahkan ratusan kecemasan. Dan akan menyingkirkan semua masalahmu. Kau seharusnya bisa tidur sekarang. Ini hadiah dari perjalananku.
Sepertinya Yeon Woo sering melarang Yang Myung datang dan pergi semaunya sendiri.
Woon dengan mudah mengalahkan Heo Yeom. Seol mengeluh, kenapa Yeom kalah. Yeom memuji Woon, kemampuanmu sungguh diatas rata-rata. Aku benar2 tidak punya bakat bertarung pedang.
Woon : Apa anda tidak apa-apa, Tuan Muda?
Yeom tidak suka kalau Woon memanggilnya Tuan Muda, aku sudah bilang beberapa kali kan, tapi kau tetap melakukannya.
Yeom heran kenapa P. Yang Myung belum datang. Aku sudah merencanakan pertemuan ini lebih malam, tapi ia masih terlambat.
Yang Myung mendekat, jika aku tahu kalau kau begitu merindukan aku seperti ini. Aku tidak akan melakukan perjalanan ini.
Yeom : Yang Myung-gun!
Yang Myung memeluk Yeom, Heo Yeom sayang! Selamat untuk kelulusanmu.
Yang Myung : Chae Woon, aku hanya akan memberimu ucapan selamat setengah saja.
Yeom : Apa perjalanan anda menyenangkan?
Yang Myung : Lebih dari menyenangkan.
(Kenapa perasaanku tidak enak setiap melihat 3 sahabat seperti ini, pasti salah satu harus memilih.)
P. Yang Myung berkata ia harus menemui orang yang ia sayangi, jadi ia terlambat. Maafkan aku, Yang Myung bercanda dan meraih tangan Yeom, Aku punya seseorang yang lebih kusayang daripada kau.
Yeom heran, ia mengira Yang Myung punya kekasih. Kenapa ia tidak pernah mendengarnya. Anda tidak memanjat tembok lagi, kan?
Yeom : Meskipun adik saya masih muda, pria dan wanita tetap berbeda. Waktu itu, saat anda menemuinya, bukankah anda dimarahi habis-habisan? Sudah dimarahi seperti itu, bagaimana anda berani menemuinya lagi?
P. Yang Myung memotongnya, aku tahu. Aku tahu. Aku mengerti dengan baik, jadi jangan membicarakan ini lagi.
P. Yang Myung mengeluh, kenapa ia tidak boleh bertemu Yeon Woo. Agar ia tidak kena marah atau jadi malu. Setiap kali ia menyebut tentang Yeon Woo, ekspresi wajah Yeom pasti jadi galak.
Woon geli dan tersenyum tipis. P. Yang Myung melihatnya dan langsung komen, apa kau tadi tersenyum?
Yang Myung bangga karena bisa membuat Woon tersenyum. Balok es ini tahu bagaimana caranya tersenyum. Ini fenomena yang hanya kau lihat sekali seumur hidup.
Yeom tetap memperingatkan P. Yang Myung agar tidak memanjat tembok lagi dan berkeliaran, kalau tidak, ia tidak akan diam saja. P. Yang Myung mengerti itu.
P. Yang Myung berkata kalau batu ini bagaikan dirinya, kalian harus membawanya terus.
Woon : Ini sedikit berat untuk dibawa-bawa.
P. Yang Myung : Benarkah? Kalau batu no. 2 terlalu berat, aku akan ganti dengan batu no. 4.
Ia menukar batu Woon dengan batu yang lebih kecil haha..
P. Yang Myung heran, ada apa ini? Ayo, ayo, jika kalian sudah mendapatkan posisi, kita tidak akan bisa minum bersama seperti ini lagi. Malam ini, kita tidak akan pulang sebelum kita mabuk. P. Yang Myung mencairkan suasana dan mengajak rekan2nya minum.
Sam Mang = 3 Nama yang direkomendasikan dan Raja harus memilih satu nama.
Para menteri membenarkan. Mereka semua telah dipilih dari Sigangwon setelah berdiskusi dan mereka adalah calon paling bagus.
PM Hwon sudah tahu siapa mereka tanpa harus membacanya, Yun Si Won, Choe Byung Hun, Choe Chi Su.
Kasim Hyung Sun heran, anda sudah mengetahuinya?
PM Hwon ingin tahu apa lagi yang ditemukan Kasim Hyung Sun. Kasim berkata kalau mulai hari ini, ada orang baru yang ditunjuk sebagai guru.
PM Hwon tidak peduli siapa orangnya, semua sama saja. 8 atau 9 dari 10 orang adalah bodoh dan hanya kesini demi kekuasaan.
Kasim Hyung Sun ketakutan, anda tidak bermaksud kalau anda akan membuatnya kehilangan posisi lagi.
PM Hwon : Aku belum bisa ikut terjun dalam dunia politik, jadi aku bisa apa?
PM Hwon nyengir, aku hanya punya satu pilihan. Biarkan mereka melihat betapa sulitnya ini.
Kasim tampak cemas, Yang Mulia.
PM Hwon : Kita tunggu saja berapa lama guru baru ini akan bertahan.
Tidak lama, Heo Yeom jalan melewati mereka. Para dayang terkesima dengan penampilan Heo Yeom.
Kasim Hyung Sun : Yang Mulia. Guru sudah tiba.
Yeom mengenalkan diri dengan sopan, saya diperintah mengambil alih posisi guru literatur. Saya Heo Yeom.
Wajah Heo Yeom memancarkan sinar berkilauan.
PM Hwon terpana melihatnya. Mulutnya sampai terbuka lebar hahaha..
Yeon Woo terkejut, kakak pergi ke Sigangwon? Lalu, apa kakak akan menjadi guru Putra Mahkota?
Ibunya membenarkan, karena kakakmu sudah menjadi Sarjana Sigangwon, itu wajar saja.
Yeon Woo : Tidak apa-apa, pikiran saya ada di tempat lain sekarang.
Ny. Heo mengeluh, anak ini..apa yang kau pikirkan? Kau bisa membaca buku2 sulit itu dengan cepat, tapi kau tidak bisa menyelesaikan sulamanmu.
Yeon Woo bicara sendiri, Apa mungkin ia tahu kalau aku adalah adik kakak?
Ny. Heo heran, kau bicara apa?
Yeon Woo cepat2 menjawab, bukan apa-apa. Yeon Woo ingat saat bersama Hwon, kalau Yeon Woo datang melihat kakaknya mendapat gelar sarjana literatur terbaik.
PM Hwon ingin tahu berapa usia Heom.
Heom : Saya lulus Jihak dalam 2 th.
(Jihak = Ditempuh saat usia 15th)
PM Hwon syok, jadi...kau baru 17 th? Heom membenarkan.
PM Hwon : Dengan usia semuda ini, sepertinya orang yang mendukungmu memiliki kekuasaan besar.
Dae Bi Yoon clan/ Ibu Suri : Apa kau tidak sadar betapa pentingnya posisi itu? Atau kata2ku hanya berlalu saja di telingamu?
Dae Hyung menenangkan Ibu Suri, Heo Yeom tidak akan sanggup mengendalikan PM Hwon. Ia akan mundur dengan sendirinya.
Ibu Suri tetap ingin tahu siapa Heo Yeom.
Dae Hyung menjelaskan kalau Heo Yeom adalah putra Penasehat khusus yang dipercaya Raja, Kepala Sarjana.
Ibu Suri : Apa kau tidak mengerti rencana Yang Mulia?
Yang Mulia telah mulai membentuk kekuatannya.
PM Hwon tetap kesal, lupakan saja! Apa informasimu pernah akurat?
Kasim Hyung meyakinkan, kali ini benar2 tepat.
Kasim mulai mengoceh, saat ia masih menjadi pelajar di Sungkyunkwan, ia benar2 populer.
Jika menginginkan kebaikan, dia punya kebaikan. Dia tidak memiliki satupun kelemahan.
Dia benar2 idola para pelajar!
Para ajumma, Ny. Bangsawan, Gisaeng, dan pelayan wanita pingsan kalau melihat Yeom.
Bahkan saat ada preman yang menghadang Yeom karena cemburu, tiba-tiba jadi baik dan memeluknya, ayo berteman..
Kasim Hyung Sun seperti akan menangis, lalu jalan beringsut-ingsut ke arah sudut dan berdiri dengan wajah menghadap tembok. Bwa haha..Kasim disetrap ..
Yeon Woo melihat wajah kakaknya penuh kecemasan. Yeom heran, kau bisa melihatnya?
Yeom : Bukan seperti itu. Yang Mulia memberiku sebuah tantangan.
Yeon Woo : Apa itu? tolong katakan padaku. Mungkin aku bisa membantu.
Yeom : Kau bersedia membantuku? sepertinya PM salah paham kepadaku. Aku benar2 tidak tahu bagaimana membuka pintu yang tertutup rapat ke dalam hati Putra Mahkota.
Yeon Woo : Kesalahpahaman?
Yeom berkata bukan salah paham biasa. PM tidak bisa menerima orang yang semuda Yeom sebagai gurunya. Yeom bisa mengerti itu.
Yeon Woo berkata itu bukan salah kakaknya. Ia berpikir dalam hati, mungkin karena dirinya. Yeom menyesal membuat adiknya cemas. Yeon woo minta kakaknya tidak cemas, kapal yang mendekati jembatan akan waspada dengan sendirinya.
Yeon Woo : Orabeoni...apa kau ingin memenangkan hati Putra Mahkota?
Yeom : Apa kau punya ide bagus?
PM Hwon menyindir, benar2 orang tidak tahu malu. Kau tidak mengajar apapun, tapi tetap menerima gaji. Apa ini bukan tidak tahu malu?
PM Hwon : Teka-teki?
PM Hwon : Jika aku tidak bisa menjawabnya?
Yeom mohon agar PM Hwon bersedia belajar dibawah bimbingannya.
PM Hwon : Jadi kau ingin membuat kesepakatan denganku? Baiklah, katakan.
Yeom : Karena anda telah memerintah, maka saya akan mengatakannya.
"Apa yang bisa membuat dunia terang dalam sekejap dan apa yang bisa membuat dunia gelap seketika?"
PM Hwon : Ini mudah sekali.
Yeom : Tidak semudah itu.
PM Hwon : Itu hanya pikiranmu saja.
Yeom : Saya harap bisa mendengar jawaban anda di sesi berikutnya.
PM Hwon : Setelah itu, aku tidak harus melihat wajahmu lagi.
Putri Min Hwa sedang jalan di taman dan melihat para kasim membawa tumpukan buku ke arah kamar PM Hwon. Putri Min Hwa heran, kenapa mereka membawa buku dari perpustakaan? Apa mereka memindahkan semuanya ke istana PM?
P. Min Hwa menemui PM Hwon, ia heran kenapa ada banyak sekali buku, kapan kakak akan selesai membacanya?
PM Hwon : Min Hwa, aku tidak punya waktu untuk main denganmu. Jangan pedulikan aku dan kembalilah.
P. Min Hwa tetap ingin tahu dan heran melihat Kasim berdiri menghadap tembok. Ia mendekati Kasim Hyung Sun, kenapa kau berdiri disini seperti ini?
Lalu Kasim menjelaskan kalau PM sedang mencoba menyelesaikan teka-teki dari Sigangwon.
P. Min Hwa tertarik, teka-teki apa? PM Hwon kesal, aku sudah minta kau untuk pergi.
Putri mendesak Kasim. Akhirnya Kasim berbisik, "Apa yang bisa membuat dunia terang dalam sekejap dan apa yang bisa membuat dunia gelap seketika?"
Kasim Hyung Sun juga merasa itu jawaban yang benar.
PM Hwon terkejut. Lalu Yeom memberikan jawabannya. Yang benar adalah ..kelopak mata. (haha..berarti Min Hwa benar.)
PM Hwon marah, kau mempermainkanku?
PM Hwon kaget. Yeom menegurnya, tidak bisa menemukan jawaban dari buku apa anda pikir itu hal rendahan?
PM Hwon marah, jadi jawabannya adalah lelucon ini?
Satu, adalah kesombongan karena tahu jawaban yang benar. Yang lainnya adalah, prasangka anda dalam menggunakan aturan anda untuk menentukan sesuatu. Kesombongan dan prasangka ini, akan menutupi mata dan pikiran Yang Mulia dengan kegelapan. Anda harus menyadari itu.
Anda bicara tentang politik monarki, ya kan? apa yang anda katakan benar. Tapi jika kelopak mata anda tertutup bagaimana anda akan melihat kehidupan masyarakat? Bagaimana anda bisa bicara tentang jalan sebagai Raja? Pertama, tolong perbaiki sikap anda dalam belajar.
Kasim bergegas masuk, Ya, Yang Mulia. Katakan perintah anda.
PM Hwon : Minta bagian dapur menyiapkan manisan.
Kasim Hyung Sun bingung. Tapi PM Hwon minta disiapkan tikar bambu di paviliun untuk duduk. Ia ingin ngobrol dengan guru. Untuk mempererat hubungan guru dan murid.
Kasim Hyung Sun terkejut. Apa? Tapi..Yang Mulia.
PM Hwon membungkuk ke arah Yeom.
Yeom terkejut, ia langsung berdiri dan balas membungkuk pada PM Hwon.
Kasim Hyung Sun terharu.
Penasehat Heo diam saja, tapi wajahnya tampak cemas. Sementara Yoon tampak kurang senang.
Dayangnya menghela nafas, Tuan Putri, anda terlalu keras tertawa. Tolong turunkan suara anda..
Tapi Putri tidak peduli, ia kagum sekali. Benar2 orang yang menarik. Aku harus melihat wajahnya dan memberinya hadiah.
Dayangnya panik, Tuan Putri apa anda ingin mencari Guru Heo?
P. Min Hwa ingin mengatakan kalau ia berhasil menebak pertanyaan-nya yang sulit. Ia langsung keluar.
Yeom membenarkan, ia tidak berani menjilat ludah sendiri setelah membuat kesepakatan dengan Putra Mahkota.
PM Hwon : Kukira kau seorang kutu buku. Tapi ternyata kau punya sisi kuat juga.
Yeom mengaku kalau sebenarnya ini ide adiknya. Adiknya yang sudah memberinya dorongan.
Yeon Woo juga berkata kalau mudah jadi pejabat yang jahat, tapi yang terutama adalah memikirkan jalan terbaik untuk Putra Mahkota.
Jadi, kau harus kerja keras kakak.
Yeom : 13 th.
PM Hwon kaget, 13 th? Lalu, apa anda membagi masalah dengan adik anda?
Kasim mengingatkan untuk minum teh sebelum dingin. PM Hwon mengiyakan dan meminta Yeom mencicipi teh. Tapi yang punya hak mencicipi manisan gandum ini bukan Guru Yeom melainkan adik perempuannya. Karena sebenarnya yang menegur PM Hwon hari ini adalah adik guru Yeom.
Yeom terkejut.
Kasim Hyung Sun : Jika itu adik Guru Heom maka saya percaya itu mungkin saja. Guru Heom juga baru 17 th, dan sudah menjadi Sarjana terbaik.
PM Hwon tiba-tiba sadar, jika Guru Heom adalah lulusan terbaik, maka gadis itu..adalah gadis yang ia temui waktu itu.
Kasim Hyung Sun bingung, saat saya ingin mengatakan pada anda waktu itu, Yang Mulia memerintah saya untuk tutup mulut..
Soksu = Pemberian untuk guru.
Yeon Woo heran, kalau ini Soksu maka seharusnya untuk kakaknya. Yeom berkata ia menceritakan pada PM kalau Yeon Woo yang membangkitkan keberaniannya dan memberikan jawaban jujur kepada PM.
Yeon Woo : Apa? Lalu apa reaksinya?
Yeom : Dia berkata kalau guru sebenarnya bukanlah aku tapi kau.
Yeon Woo ingin tahu apa PM mengatakan hal lain, tapi Yeom menggeleng, tidak ada yang khusus..dia tanya apa teka-teki itu juga adalah idemu.
Yeon Woo : Teka teki?
Yeom : Ya, tapi kenapa kau tadi gelisah?
Yeon Woo : Bukan apa-apa.
Yeon Woo membayangkan Putra Mahkota berdiri di sampingnya.
Yeon Woo : Apa anda benar2 Putra Mahkota?
Yeon Woo berharap Hwon bukan Putra Mahkota. Hwon tersenyum dan menyuruh Yeon Woo mencicipi manisannya.
Yeon Woo mengambil satu dan menggigitnya. Hwon tanya bagaimana rasanya. Yeon Woo menjawab manis sekali.
Yeon Woo : Dengan memberikan ini, apa artinya..anda sudah memaafkan saya? Atau anda mengancam saya? Katakan, apa artinya?
Hwon tersenyum dan Yeon Woo sadar dari imajinasinya.
Yang Mulia bisa duduk di takhta sekarang ini karena siapa? bukankah karena Ibu Suri dan Menteri Personel?
Sekarang putra Heo Yeong Jae diangkat jadi guru PM, maka ini berarti Yang Mulia akan menjadikannya berpengaruh di masa mendatang.
Yoon menatap putrinya, Kau..apa kau mau melihat istana Raja?
Dae Hyung : Kalau kau mau, aku bisa membuatmu tinggal disana.
Dae Hyung bicara sendiri, Ayah dari Ratu, Ayah dari Ratu..
Yeon Woo berkata ini bukan surat, tapi refleksi dari kesalahan.
Seol tidak mengerti, refleksi seperti apa sampai harus menggunakan kertas semahal ini. Apa tidak pergi saja menemuinya dan minta maaf?
Yeon Woo : Dia bukan orang yang bisa dengan mudah ditemui.
Seol tidak percaya, memangnya dia Ratu atau Putra Mahkota? Minta maaf saja dengan perkataan atau biarkan ia memukul Nona beberapa kali sampai mereda kemarahannya.
Yeon Woo : Tidak masalah kalau aku kena pukul. Aku hanya takut ini akan menimbulkan masalah untuk kakak.
Seol tidak sabar menunggu Yeon woo memilih kertas, ia minta ijin pergi ke pandai besi sebentar saja. Yeon woo mengangguk dan Seol langsung lari keluar.
Pelayan Bo Kyung panik, nona..nona! Ia memarahi Seol, apa kau tidak punya mata?
Seol ketakutan dan mencoba membersihkan hanbok Bo Kyung. Ia berulang kali minta maaf. Pelayan Bo Kyung marah, singkirkan tangan kotormu.
Bo Kyung : Sepertinya kau tergesa-gesa. Aku tidak apa-apa. Kau bisa pergi dan menyelesaikan urusanmu.
Bo Kyung heran, ada apa? Pelayannya tampak kesal, ia mengira Seol mencopet uangnya. Tunggu disini sebentar Nona. Lalu ia pergi.
Seol tersenyum lebar, ia ingin tahu apa paman itu menjual pedang. Yang seperti dipakai para pendekar.
Pelayan itu menuduh Seol sengaja mencopet. Kau pura-pura membersihkan baju dan mengambil uang kami kan? Ia mulai memukuli Seol.
Bo Kyung mendekat ke pelayannya dan berbisik marah, ada banyak orang yang melihat. Apa yang kau lakukan?
Seol memohon pada Bo Kyung, percayalah pada saya Nona, saya benar2 tidak mencurinya.
Bo Kyung berlutut dan berbisik ke Seol, benarkah? Kau bilang kau tidak bersalah, ya kan?
Seol mengangguk, Ya.
Bo Kyung : Kalau begitu..buktikan. Kalau kau bukan pencopet.
Yeon Woo diam saja, tapi ekspresinya membenarkan tebakan Yang Myung.
Yang Myung : Sepertinya ini untuk Putra Mahkota. Kalau begitu itu lebih baik. Aku kakak Putra Mahkota, kita lihat yang mana yang disukai Putra Mahkota..
Yeon Woo tidak mempedulikan Yang Myung dan jalan keluar.
Yang Myung : Kau sudah tahu.
Yeon Woo pernah melihatnya dalam buku, tapi ini pertama kali melihat langsung.
Yang Myung berkata kalau ini adalah hasil karya salah seorang keluarganya yang tidak punya kerjaan.
Yang Myung : Berkat kebaikannya, aku kadang meminjam rumah ini. Tempat ini lumayan untuk mengeringkan baju, ya kan?
Yeon Woo tanya kenapa P. Yang Myung tidak belajar di Jong Hak-dang.
Yeon Woo ingin tahu orang seperti apa Raja itu.
Yang Myung : Bagaimana mengatakannya ya? Yang Mulia adalah Penguasa. Dia selalu memikirkan rakyat dan negara ini.
Raja Seong Jo memarahi Yang Myung. Kau benar2 tidak tahu malu. Sebagai anak tidak resmi Raja sepertimu, apa dasar yang kau miliki untuk belajar menjadi Raja?
Yang Myung : Meskipun ia sangat tegas, tapi dia juga punya sisi yang sangat penyayang.
PM Hwon tersenyum lebar, ia juga melihat ke arah Yang Myung. Yang Myung kecil memaksakan diri tersenyum pada adiknya. Kasihan sekali.
Yang Myung : Terus terang, dia benar2 pintar.
Yang Myung ketawa, siapa yang akan menungguku?
Yeon Woo : Putra Mahkota, Yang Mulia..
P. Yang Myung tidak percaya, Yang Mulia dan semuanya sangat sibuk. Mereka tidak punya waktu menemuiku.
Yeon Woo : Untuk orang seperti anda yang bisa menulis puisi, apa mungkin kalau anda tidak tahu apa itu kerinduan? Jika anda terlalu rindu, maka akhirnya akan jadi penyakit. Sebagai Pangeran, bagaimana anda bisa memanjati tembok?
P. Yang Myung : Bagaimana bisa berbeda?
Yeon Woo tetap meminta P. Yang Myung pergi ke istana untuk memberi hormat. Yang Myung ketawa geli.
Yeon Woo heran, karena ia merasa benar.
Yang Myung sudah lama tidak seperti ini, Yang Myung senang karena Yeon Woo bisa memandangnya dan ngobrol lama dengannya.
Yang Myung menjentik dahi Yeon Woo, terima kasih untuk nasihatnya. Tapi kau harus fokus pada dirimu sendiri.
Tapi karena Nona keluarga itu datang, ia dibawa ke kediaman mereka.
Seol mengangkat kepala, Agassi.
Yeon Woo berlutut dan membelai kepala Seol, Kau tidak apa-apa? Kau baik2 saja?
Yeon Woo segera mengenalkan diri, maafkan ketidak-sopanan saya. Saya putri Penasehat khusus Kepala Sarjana, Heo Yeon Woo. Saya dengar pelayan saya mencuri uang anda. Pasti ada kesalahpahaman..
Bo Kyung main sandiwara lagi, ia pura2 marah ke pelayannya, apa yang kalian lakukan? Bukankah aku sudah memerintah untuk mencari tahu kebenarannya? Siapa yang mengijinkan kalian semua memukuli orang tanpa alasan?
Seol bingung melihatnya. Pelayan Bo Kyung juga heran, bukankah Nona tadi berkata, kalau kami bisa memukulinya dengan kejam semau kami, selama dia tidak mati?
Bibi pelayan itu terkejut dan cepat2 menutupi, ia minta maaf ke Bo kyung. Anda sudah meminta saya membebaskan orang ini, tapi saya..
Bo Kyung : Kau tidak perlu minta maaf kepadaku, ya kan?
Bibi pelayan itu membungkuk pada Yeon Woo, maafkan saya. Ini karena bagaimanapun saya menanyainya, ia tidak mau mengatakan berasal dari kediaman mana dirinya.
Bo Kyung berkata kalau masalah seperti ini tidak akan mudah untuk diubah. Dari yang kulihat, sebelum dia (Seol) melakukan kesalahan yang lebih besar, kau seharusnya menjualnya.
Yeon Woo janji akan mengembalikan uang Bo Kyung yang hilang. Bo kyung berkata tidak perlu. Karena kami telah melukai milik kediaman kalian, kita impas.
Bo Kyung terkejut, apa?
Yeon Woo berkata seharusnya tidak boleh ada pemisahan antara kaum bangsawan dan rakyat jelata. Tapi, dalam kepribadian orang, ada yang terhormat dan ada yang rendahan.
Yeon Woo : Meskipun saya tidak tahu berapa besar uang anda yang hilang hari ini, apa itu bisa dibandingkan dengan jumlah luka di hatinya?
Bo Kyung syok, apa katamu?
Yeon Woo membantu Seol berdiri dan memapahnya pulang.
Bo kyung hanya berdiri mematung dan merasa marah pada Yeon Woo.
(Karena bagi Bo Kyung, budak atau pelayan itu bukan manusia. Belum lagi karakternya yang munafik. Benar2 anak yang mengerikan.)
Hadiahnya berupa tabung bambu yang berisi tanah dan juga surat.
PM Hwon heran, sepertinya tanaman untuk ruangan, apa yang ditanam di dalamnya?
Yeom juga tidak tahu. Sepertinya benihnya diambil dari rumah kebun seorang kenalan. Dan apapun itu pasti tumbuh dengan baik.
Yeom menjelaskan kalau ia belajar bersama adiknya setiap malam. Ia bisa membaca teori untuk berbagai masalah dengannya.
PM Hwon terkejut, anda membaca buku dengan adik anda?
Yeom membenarkan, karena sejak kecil adiknya suka membaca. Dia punya banyak hal yang berharga untuk saya pelajari.
PM Hwon mengeluh, ini benar2 berbeda dari adikku, Putri Min Hwa. Anak itu hanya tahu baris pertama dari 1000 Karakter Klasik. Dan dia suka sekali menangis.
P. Min Hwa menangis : Orabeoni, aku membencimu. Aku membencimu!
Min Hwa marah karena PM Hwon mengatakan hal buruk tentang dirinya di depan guru Heo.
Heo Yeom terkejut dan menghibur P. Min Hwa, Saya mengerti, saya mengerti perkataan anda. Jadi, jangan terlalu marah. Jika anda terus seperti ini, maka pipi cantik anda akan terlihat berantakan.
Min Hwa menghentikan tangisnya, ia menyedot ingusnya, aku..cantik? Apa? Apa aku benar2 cantik?
Para dayang istana Putri segera masuk dengan perasaan malu, mereka susah payah menarik majikan-nya keluar dari situ. Min Hwa ditarik keluar tapi masih sempat menoleh ke arah Yeom dengan pandangan penuh kekaguman haha..
Kasim mendekat : Tidak banyak gadis yang mengerti karakter Cina, dan lagi bisa memiliki kemampuan menulis dengan bagus. Tapi apa isi suratnya?
Kasim Hyung Sun ingin mengintip isinya, tapi PM Hwon mendelik tajam ke arahnya. Kasim mematung, lalu jalan beringsut ke pinggir. Ia disetrap lagi.
Yeon Woo bersama Seol mencampur macam-macam bunga dan pewarna alami untuk mendapatkan warna kertas yang sesuai. Keduanya gembira dengan hasilnya.
Seorang pertapa gunung menginginkan cahaya bulan.
Dia mengambil air dari gunung memasukkannya ke dalam botol.
Dan saat ia kembali ke kuil, ia sadar,
jika botol itu ditumpahkan, bulan akan lenyap.
Kenapa anda terus memikirkan kesalahan seorang gadis muda?
Mohon maafkan apa yang terjadi di Gedung Bulan Perak.
Saya sekarang mengaku salah.
PM Hwon kagum, dia telah memecahkan teka-teki yang kuberikan. Memintaku untuk melupakan-nya dan aku berpikir betapa pintarnya dia, tapi dia benar2 bodoh. Bagaimana aku bisa melupakanmu?
PM Hwon memandang pot bambu hadiah Yeon Woo.
P. Min Hwa sampai di depan ayahnya, Abamama! Ini P. Min Hwa. Abamama, apa anda sehat-sehat hari ini?
Raja geli, karena melihat Putri Min Hwa-ku, maka tidak ada penyakit. Tapi Putri, kenapa kau pergi ke Daejeon?
P. Min Hwa ingin belajar sastra juga. Raja terkejut, apa Putri jatuh hati dengan belajar?
P. Min Hwa juga ingin belajar bersama Guru Heo. Raja berusaha menjelaskan kalau itu tidak boleh. Guru PM dan Putri berbeda.
Putri jalan pergi sambil menangis keras. Raja hanya menghela nafas.
Raja tahu ini tidak biasa dilakukan, tapi agar Putri bisa belajar, ini bukan seperti mencari guru begitu saja. Jadi, apa ada seorang gadis bangsawan yang bisa direkomendasikan?
Raja setuju. Tapi dia juga ingin putri Kepala Sarjana Heo dipanggil ke istana untuk teman belajar. Ini menimbulkan ketegangan diantara para menteri.
Heo Young Jae : Apa kau ingin mencobanya?
Yeon Woo : Memasuki istana?
Ayahnya tanya apa Yeon Woo tidak mau. Yeon Woo menggeleng, bukan itu..
Tuan Heo berkata jika Yeon Woo tidak mau, tidak perlu pergi. Ayah akan memberi tahu Yang Mulia.
Tuan Heo berkata kalau Yeon Woo setuju.
Ny. Heo heran, lalu kenapa kau seperti ini?
Tuan Heo cemas, istana adalah tempat yang perlu kehati-hatian untuk setiap langkah yang kau ambil. Kedua anak kita akan ada di tempat seperti itu, aku benar2 cemas.
Istrinya menghibur, bukankah ini hanya untuk menemani Tuan Putri? Tidak perlu cemas berlebihan.
Tuan Heo : Dia tidak tahu apa politik itu. Aku hanya merasa tidak ingin. Sangat tidak ingin.
Ny. Heo berkata kalau Yeon Woo memiliki takdir tinggi, seseorang pernah mengatakan kalau ia akan mempertaruhkan hidupnya untuk melindunginya.
Tuan Heo terkejut, siapa?
Ny. Heo : Ada, jadi jangan terlalu cemas. Kau seharusnya pergi istirahat.
Nok Young ingat perkataan A Ri, hidupku tidak lama lagi. Kau harus hidup dan melindungi anak itu.
Nok Young : Katakan padaku, A Ri. Siapa anak yang harus kulindungi?
Ibu Suri minta Ratu tidak perlu cemas, Min Hwa berasal dari keluarga yang penuh dengan sarjana, dia juga memiliki pemikiran mendalam.
Dayang lapor kalau Guk Mu telah tiba di ibukota. Ibu Suri senang mendengarnya.
Ratu Han tanya apa Ibu Suri ingin minta doa. Ibu Suri berkata kalau alasannya memanggil Guk Mu adalah karena ia ingin Guk Mu melihat wajah kedua gadis yang akan dijadikan teman belajar P. Min Hwa.
Ratu Han : Kenapa Yang Mulia ingin melihat fengshui wajah kedua teman belajar Putri?
Ibu Suri tersenyum, Bagaimanapun, mereka adalah anak-anak yang akan masuk ke istana. Kau harus hati-hati, sangat hati-hati. Diantara mereka, mungkin salah satunya akan menjadi istri Putra Mahkota.
Ratu Han terkejut : Apa?
Bersamaan dengan itu, rombongan Yeon Woo juga tiba dan Yeon Woo keluar dari tandu.
Nok Young melihat ada aura bulan memancar dari Bo Kyung, tapi sinarnya tampak gelap. Dua bulan...?
The Moon [1]
lha mbak itu judul nya belum ada tulisan episode nya.... jangan buru-buru mbak nge-post-nya jadi ga ketulis tuh hehehe...
ReplyDeletenangis bombay nonton episode 5 walaupun tanpa sub huhuhu
Fightiiiing!!!! mba Tirza..
ReplyDeleteMakasih... ^_^
aku lihat juga dramanya, n jadi lebih jelas baca sinopsis cc :) memang nulis itu butuh bakat ^^ gumawo onnie ;)
ReplyDeletek tirza pasti ga bisa nahan godaan klo da film korea jaman joseon ^.^
ReplyDeleteutang sinopsisnya masih bnyk lho kak...
tapi tetep semangat ya kak tirza nerusin sinopsisnya...
Tahu aja hehehe..
DeleteMbak tirza ... salam kenal
ReplyDeleteN selalu ditunggu sinopsisnya Yaaaaa...
memang klo buat sinopsis tentang kerajaan paling ahli! tolong dong buatin sinopsiosnya film korea yang judulnya" TAKE CARE OF US, CAPTAIN"
ReplyDeletek.tirza ....makasih sinopnya ....:)
ReplyDelete"(Kenapa perasaanku tidak enak setiap melihat 3 sahabat seperti ini, pasti salah satu harus memilih."
ReplyDeletehehehe apakah kak tirza masih trauma ya ama kejadian 3sahabat Kim Seung Yoo, Jung Jong, ma Shin Myun. ^_^
drama ini perpaduan lucu dan tegangnya pas banget, nggak bikin headache kyk pas nonton the princess' man ã…‹ã…‹ã…‹
ReplyDeletesalut deh ama para pemain cilik di korea, aktingnya bener2 berkualitas.
Mbak Tirza saya salah satu penggemar anda...dan saya juga salah satu penggemar film2 korea yang khususnya bertema kerajaan..terimakasih Mbak Tirza sinopsinya...
ReplyDeleteBravoo
Mbak Tirza aku salah satu penggermar Mbak lho...thx ya Mbak atas sinopsisnya....
ReplyDeleteMba Tirza, mau tanya dong...PM Lee Hwon ini kalau dalam sejarah yg nantinya jadi Raja Joesoen yg ke-20 bukan sih ?
ReplyDelete@aisha, Lee Hwon ini Raja fiksi. The Moon ini novel fiksi kok. Sepertinya cuma Ibu Suri aja yang benar2 ada.
ReplyDelete