Ratu Inhyeon meninggal dunia. Dong Yi menangis dan meletakkan bunga di atas jenazah Ratu. Ini mungkin ep 49-50
Aktris Park Ha Sun harus meninggalkan drama. Han Hyo Joo sudah menyiapkan tart-cake untuk perpisahan :)
Bonus : Yi Geum behind the scene...
Han Hyo Joo memanggil pemeran Yi Geum (masih blom tahu nama aslinya aku) dengan Geum ah...Geum ah..
Video aslinya : MBC
hiks3 ratu inhyeon meninggal pasti gara2 hee bin ni, dong yi fighting lanjutkan perjuangan ratu inhyeon :D
ReplyDeleteklo ratu meninggal trus gmana dong yi?
ReplyDeletetrus bntar lagi sapa yang jadi ratu?
masak JHB???
klo dy yang jadi ratu, kan bahaya buat dong yi dan anaknya?
g relaaaaaaaaaa.........
@Ari RF, morning honey...
ReplyDelete@Puspita, dalam sejarah ada satu ratu lagi, Ratu Inwon.
Ada yang menarik, Ratu Inhyeon meninggal tahun 1701 dan Jang Hui Bin juga tahun 1701, berarti sebentar lagi Hee Bin tamat riwayatnya ....
Kalau Dong Yi meninggal tahun 1718, jadi nanti yang menjaga Yi Geum adalah Ratu Inwon.
kasian ratu meninggal..di 47-48 juga ratu udah keliatan sakit2an sih..sering minum obat n muka nya pucet...
ReplyDeleteka tirza, bukannya aslinya JHB n fam yg dituduh meracuni ratu yh?lalu mrka dieksekusi??
Wah kasian yg ratu inhyeonnya meninggal,berarti dong yi lwn hee binnya 1 vs 1 dong he,tapi klo mnrtku serial dong yi ma qsd bgsan qsd,dari segi cerita,intrik di film,akting,musik latar blkng msh bgsan qsd,walaupun dong yi juga bgs,klo mnrt kak tirza dan yg lain bgsan qsd apa dong yi?
ReplyDeleteDong Yi bagus jg sih tp lbh bagusan QSD krn ada KNG disitu ha..ha..ha...pd stuju kan smuanya ^_^
ReplyDelete@Santi, menurutku sih memang jauh lebih bagus QSD hehe, bukan hanya karena KNG ada di situ lo.
ReplyDeleteKalau QSD, ceritanya kompleks dan semua cast punya cerita masing2 dan tdk hanya tergantung cerita Deokman.
Misalnya, Chilsuk punya storinya sdr, kesetiaan-nya ama Mishil, keraguannya membunuh Deokman, cintanya ama Sohwa,dsb
Para Hwarang punya cerita mrk juga, jadi ngga hanya tergantung Deokman, yushin, bidam, mishil sbg main cast.
Di QSD, hampir semua cast menunjukkan kualitas mereka. Bahkan spt Jukbang dan Go Do yg kelihatan hanya peran kecil, ternyata mrk menunjukkan kualitasnya, sbg perwira dan penasihat. Beda kan dengan Hwang Jushik dan Yeong Dal yang kurang di kembangkan karakternya. (diangkat jabatannya bukan termasuk pengembangan karakter, misalnya Godo, awalnya ia penakut, tp Jukbang menyadarkan potensinya, dan waktu ia berhasil menyelamatkan Deokman dan Chuncu, Go Do jadi meningkat self esteem-nya dan akhirnya jd tangan kanan Yushin di medan perang, kan keren..)
Kemudian spt Santak, karakter yg awalnya membuat sebal karena suka menjilat, pada akhirnya berani memilih untuk mengungkapkan kebenaran dan membuat Bidam sadar kalau sudah ditipu oleh Yeomjong, dan mati dengan berani setelah sebelumnya memperingatkan Bidam.
Bahkan peran kecil spt Shi ryeol/sahabat deokman saat masih jd nangdo, juga menarik. shi ryeol penakut sekali sampai Al Cheon ingin membunuhnya karena bisa membahayakan teman lainnya, tp deokman berani menentang Al cheon demi Shi ryeol, pada akhirnya deokman sendiri ingin membunuh shi ryeol krn kesal, lihat waktu Lee yo won menampar shi ryeol? dia benar2 kesal. Tp akhirnya shi ryeol berani bertempur mati2an dan gugur setelah sebelumnya menyelamatkan deokman.
Jadi peran kecil juga dibuat menarik kalo di QSD.
Kalau kata Kim Nam Gil, itu karena sutradara QSD adalah orang yang teliti dan detail, gitu..
Kalo Dong Yi, jelas terlihat yang punya story ya sebagian besar cuma dong yi, kaya para gungnyeo di biro penyelidik itu, mrk cuma kumpul di sana..kumpul di sini, tdk ada kisah sdr, kaya ngga ada kasus kalo dong yi ngga ada di situ.
Misalnya, Jung Im juga ngga kelihatan melakukan apa2, padahal katanya dia berbakat dsb-nya.
Ngga banyak yang mengeksplor cast yang lain, cm kalo dong yi menderita, mrk ikut menderita. Dong yi gembira, semua ikutan..
@Santi & Regina, iya memang lebih bagus QSD, tapi bukan karena ada KNG disitu lo hueehehe
ReplyDeleteQSD bagus karena ceritanya lebih kompleks dan setiap karakternya dikembangkan dengan serius.
Misalnya:
- chilsuk, dia punya cerita sendiri, kesetiaan-nya dengan Mishil, kebimbangan-nya membunuh deokman, sampai cintanya pada Sohwa, itu membuat karakternya menarik dan utuh.
- contoh lain, Jukbang dan Go do, awalnya mereka tidak terlalu berperan, tapi kemudian berkembang menjadi perwira dan penasihat yang bagus. Tp perkembangan mereka bukan hanya dr segi jabatan, juga karakternya, ada latar belakangnya, spt Godo, awalnya ia penakut, tp setelah berhasil menyelamatkan deokman dan chuncu, Go do jadi bangkit self esteemnya dan jadi tangan kanan yushin di medan perang.
Masih banyak lagi karakter QSD yang ngga tergantung sama main cast saja. ceritanya tdk hanya putar2 di sekitar deokman, yushin, bidam dan mishil. Tp main cast memang mempengaruhi plot utama cerita.
Spt Santak dan Shi ryeol, Santak awalnya nyebelin kan, tp akhirnya ia berhasil memilih yang benar dan berani meluruskan salah paham Bidam dan Ratu. Sampai akhirnya ia mati dengan berani di depan Bidam.
Shi ryeol juga, awalnya penakut sekali, sampai Al cheon mau membunuhnya karena bisa membuat teman yang lain celaka, tp deokman menentangnya dan bahkan sampai makan surat perintah Al Cheon demi Shi ryeol. Pada akhirnya, deokman justru ingin membunuh Shi ryeol krn memang ngeselin penakut bgt. Tp Shi ryeol akhirnya bangkit dan berani bertempur mati2an dan gugur setelah sebelumnya menyelamatkan deokman. Jadi ada naik turun dalam satu karakter. kan menarik.
Itu kalau kata Kim Nam Gil karena sutradara QSD orang yang teliti dan detail, gitu katanya..
Kalau dong yi lain, semua terpusat pada Dong yi. Para gungnyeo di biro penyelidik itu spt tidak ada kasus kalo tdk ada dong yi dll.
Kalau dong yi menderita semua ikut susah, kalo senang ikut senang, jadi masing2 cast kurang dikembangkan maksimal.
setuju q kak tirza, emang q liat walau cuma liat lewat net, q rasa dari segi cerita emang lebih menarik QSD ketimbang dong yi...
ReplyDeletedong yi juga bagus se...
tapi klo JHB d bikin mati bareng m RI ap critanya bakalan lebih bagus kayak QSD?
d QSD meski mishil mati tapi critanya g ngebosenin malah bikin jengkel yang liat... soalna ad qudeta bidam....
mudah2an aj dong yi juga g kalah kerennya....
apa karena antara DY dan QSD beda ya?
klo QSD kan ceritanya bnyak perang jadi tonjolannya d otak juga kekuatan
klo DY kan cuma otaknya y yang di gunakan g ad perang2anya?
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete