Friday, April 11, 2014

The Prime Minister and I episode 13

Prolog
Da Jung mengakui perasaannya pada Kwon Yul. Ia tidak akan meninggalkan Kwon Yul karena ia mencintai Kwon Yul.
Kwon Yul terkejut, Apa katamu? Nam Da Jung..aku..apa?
Da Jung : Saya mencintai anda, Jong Ri-nim.

Kwon Yul minta Da Jung berhenti main-main. Ini bukan sesuatu yang bisa dijadikan lelucon. Da Jung menegaskan, ia sama sekali tidak bercanda.
Kwon Yul ingat saat Da Jung mengarang cerita dan mengubah kisah dalam Novel 1001 Malam, ia sadar Da Jung memang tidak bercanda. Keduanya berdiri mematung di halaman sambil berpandangan.

Pagi hari
Keluarga Kwon sarapan bersama seperti biasa, ups..tapi ada yang berbeda hari ini.

Ayah dan Ahjumma tidak bicara sama sekali, keduanya diam saja dan hanya saling melirik secara sembunyi-sembunyi. Hee..padahal biasanya ayah paling cerewet dan Ahjumma selalu membela mereka.
Kwon Na Ra berbisik ke arah kakaknya, Oppa..Kenapa suasananya seperti ini hari ini?
Kwon Woo Ri mengangguk, aku tahu, aneh kan?

Kwon Man Se langsung menegur mereka, Ayah!..Ahjumma! Apa kalian bertengkar?
Kwon Yul dan Da Jung terkejut. Keduanya langsung menyangkal. Bertengkar? siapa yang bertengkar?

Kedua anak yang lebih besar membenarkan, ini aneh. Kalian sama sekali tidak bicara apapun. Kwon Man Se mengeluh, kalian minta agar aku tidak bertengkar dengan teman-temanku! Tapi kenapa kalian bertengkar? Kalian harus rukun.
Woo Ri tampak geli, tidak apa-apa kalau kalian bertengkar, tapi kalian harus memberi kami peringatan.
Kwon Yul menghela nafas dan berkata kalau perutnya sakit, ia meninggalkan meja makan lebih dulu tapi minta semuanya makan saja. Da Jung menyusul Kwon Yul, kalian makan saja.

Da Jung mengejar Kwon Yul ke ruang tengah. Ia ingin menjelaskan apa yang dikatakannya semalam.

Kwon Yul memotongnya, Nam Da Jung, aku sudah bilang, kalau hal seperti ini bukanlah lelucon. Da Jung ingin mencoba menjelaskan tapi Kwon Yul menghindarinya, aku sudah terlambat. Aku harus segera berangkat.

In Ho berdiri menunggu Kwon Yul sambil memikirkan wanita yang sekilas ia lihat di RS dengan foto-foto Na Young. In Ho menghela nafas, kurasa aku salah lihat. Dia tidak mungkin masih hidup..
Kwon Yul keluar, semua membungkuk. Ia tersenyum pada In Ho dan mengajaknya segera berangkat.

Jun Ki ada di rumahnya bersama Sekretaris Bae. Jun Ki tidak jadi bertemu In Ho, ia tanya apa Bae sudah memeriksa laporan soal kecelakaan.
Bae berkata laporan yang ada adalah laporan resmi dari polisi yang sudah diketahui Jun Ki dan mereka sulit mendapatkan rekaman CCTV saat itu karena waktunya sudah lama sekali.

Jun Ki mengerti. Sekretarisnya heran, kenapa Jun Ki mencari laporan dari kecelakaan yang sudah berlalu?
Jun Ki hanya ingin mengecek sesuatu, lalu ia terkejut saat mendengar bahwa Sekretaris Seo mengundurkan diri dari kantor Perdana Menteri.

Kwon Yul mencoba meninggalkan pesan di ponsel Hye Joo, tapi membatalkannya. Ia menghela nafas.
In Ho masuk ke kantor dan tanya apa yang harus ia lakukan dengan surat pengunduran diri Chief Seo. Apa anda akan memprosesnya?

Kwon Yul ingin menunggu sebentar lagi. Ia tahu akan sulit untuk meminta Hye Joo kembali tapi ia tidak bisa melepaskan Hye Joo begitu saja.

In Ho komen, PM Kwon pasti sedih karena Chief Seo sudah membantunya sejak mendiang istri PM Kwon masih ada.
Kwon Yul meluruskan, hubungannya dengan Hye Joo sudah terjalin jauh sebelum itu.

In Ho mengambil kesempatan untuk tanya soal istri PM Kwon, apa anda sudah mendapatkan pernyataan Orang Hilang untuk mendiang Nyonya?
Kwon Yul : Pernyataan Orang Hilang?

Kwon Yul belum mendapatkannya, ia tahu istrinya sudah meninggal, tapi tidak mudah baginya untuk menerimanya secara mental, jadi ia terus menunda pelaporannya sampai sekarang.
In Ho tanya apa Kwon Yul akan terus membiarkan kondisinya seperti ini. Kwon Yul menghela nafas, ia akan mendapatkan deklarasi itu sekarang. Ia merasa itu yang terbaik. In Ho akan menyiapkan formulirnya dan jalan keluar.

Hye Joo sedang olahraga di gym waktu ia melihat Da Jung celingukan di dalam gym itu. Hye Joo berhenti lari dan memanggilnya, Nam Da Jung.
Da Jung nyengir. Hye Joo tanya apa yang dilakukan Da Jung disini.

Da Jung langsung lari merangkul lengan Hye Joo. Chief Seo! Hye Joo tidak percaya ini, tapi ia tidak bisa menahan gelinya.
Da Jung membawa Hye Joo makan ke resto yang di ep 1 dan memesan banyak makanan kesukaan Hye Joo. Da Jung heran sekaligus kagum, bagaimana kau bisa makan sebanyak ini dan tetap kurus?
Hye Joo heran bagaimana Da Jung tahu tempatnya biasa olah raga, tempat makannya dan apa yang ia makan.

Da Jung mengingatkan Hye Joo, ia dulu diam-diam menyelidiki Hye Joo saat masih kerja di Scandal News.

Hye Joo mengerti, Da Jung melakukannya untuk mencari tahu apa ada hubungan istimewa antara dia dan PM Kwon. Da Jung nyengir, tapi ia juga mengerti satu hal, ia tahu kalau Hye Joo itu orang yang sangat setia.
Hye Joo pergi ke gym yang sama selama 8 tahun, ke salon yang sama selama 10 tahun, dan makan di resto ini sejak hari pertama restoran ini buka. Da Jung merasa, Hye Joo adalah salah satu dari orang yang, sekali menentukan sesuatu, akan terus berada di jalur itu.

Hye Joo membenarkan, ia memang seperti itu.

Da Jung : Tapi..kenapa sekarang kau berubah? Kenapa kau mengundurkan diri? Jong Ri-nim jadi susah.
Hye Joo : Kalau kau kesini untuk membujukku, jawabanku tetap "tidak."

Hye Joo ; Seperti yang kau bilang, aku tidak pernah mengubah sesuatu yang kusuka. Begitu juga dengan orang. Itulah mengapa aku menyukai satu orang selama 20 tahun. Ya. Aku menyukai Jong Ri-nim. Seperti dirimu, Nam Da Jung.

Mata Da Jung membesar. Hye Joo ingin mengakhiri cintanya yang bertepuk sebelah tangan, itulah mengapa ia mengundurkan diri, jadi jangan mencoba membujukku.
Hye Joo berdiri, tapi sebelum pergi, ia berkata kalau Da Jung salah. Aku tidak pernah makan semua makanan ini, aku memesan semuanya karena aku malu makan sendirian. Hye Joo jalan pergi.

Kwon Yul duduk dan merenung di kantornya. Ia ingat semua kenangan manisnya dengan Na Young.

Serta foto-foto yang ia terima saat Na Young ingin pergi bersama Kang Soo Ho. (Btw, Soo Ho ini enak sekali, sepanjang drama dia cuma tidur dan tetap dibayar, enak bgt)
Kwon Yul sepertinya memutuskan sesuatu.

In Ho bertemu dengan petugas yang akan mengurus surat pernyataan orang hilang, diperlukan waktu 6 bulan untuk mengesahkan surat ini.
In Ho mengerti, ia juga minta tolong apa pria itu bisa menyelidiki semua catatan soal dokumen imigrasi, pembayaran denda dan penggunaan kartu kredit.

Pria itu merasa itu bukan hal yang sulit, tapi kenapa? In ho ragu, siapa tahu. Siapa tahu dia masih hidup.
Pria itu tersenyum, itu tidak mungkin. Kenapa dia tidak muncul kalau dia masih hidup? Kecuali dia menyembunyikan diri. Tapi saya akan memeriksanya. In Ho berterima kasih pada petugas itu.

Setelah pria itu pergi, In Ho mendapat telp dari RS.

Kakak In Ho dikeluarkan dari ICU karena kondisinya mulai membaik. In Ho tampak lega, lalu tanya pada perawat, apa ada orang yang mengunjungi kakaknya. Seorang wanita?

Perawat itu bingung, tidak ada siapapun kecuali In Ho. In Ho mengerti.

In Ho menghempaskan diri ke kursi di sebelah tempat tidur Soo Ho, ia bingung. Benar-benar mirip wanita itu, Park Na Young. Hyung, apa aku salah?

Da Jung memberikan makanan kecil dan susu untuk Na Ra. Anak itu sibuk sekali belajar. Da Jung heran kenapa Na Ra belajar keras sekali akhir2 ini?

Na Ra ingin jadi juara umum di sekolah. Da Jung kagum. Tapi alasan Na Ra adalah Tae Woong oppa-nya. Dia bukan hanya pintar main piano, dia juga juara umum di sekolahnya! Bukankah dia keren sekali?
Itulah kenapa Kwon Na Ra belajar keras.

Da Jung hanya tersenyum, ia mengerti kalau Woo Ri dan Na Ra sama-sama berjuang menjadi juara umum, Jong Ri-nim pasti akan senang sekali.
Lalu Da Jung mendapat telp dari Kwon Yul.

Kwon Yul meminta Da Jung menemuinya di perpustakaan kampusnya.

Beberapa saat kemudian, Da Jung jalan menyusuri lorong dalam perpustakaan universitas. Lalu menemukan Kwon Yul di salah satu lorong.
Da Jung mengamati Kwon Yul, ia terpesona wehehe..Kwon Yul memang terlihat keren saat serius.

Kwon Yul baru menyadari kehadiran Da Jung saat Da Jung sudah ada di dekatnya. Kapan kau datang?
Da Jung : Baru saja.
Kwon Yul : Kau seharusnya memanggilku kalau kau sudah datang.

Da Jung tidak mau mengganggu Kwon Yul, anda tampak sangat konsentrasi membaca buku itu. tapi kenapa anda meminta saya datang kesini?
Kwon Yul tanya apa Da Jung lapar? Bagaimana kalau kita makan dulu?

Keduanya makan bersama di cafetaria kampus. Da Jung komen, Kwon Yul sebagai alumni universitas ini, pasti dulu mahasiswa berprestasi.
Kwon Yul membenarkan, tentu saja. Aku tidak pernah tidak ranking pertama.

Da Jung cemberut, jangan menyombongkan diri. Saya tidak pernah ranking pertama, tapi saya tidak pernah lupa makan. Ha ha
Kwon Yul tiba-tiba tanya kapan cinta pertama Da Jung. Da Jung terkejut sampai hampir tersedak. Kenapa anda tiba-tiba tanya saya soal itu?
Kwon Yul hanya ingin tahu.

Da Jung cerita, waktu ia umur 7 tahun ada seorang anak bernama Shin Dong Wook di TK-nya, keduanya berjanji untuk menikah nanti, tapi si brengsek itu pindah. Lalu, di kelas 4 SD, ada ketua kelas Choi Seung Min. Pokoknya dia cowok paling populer di sekolah, anak itu menyukainya.
Dan ada asisten Pendeta di gerejanya yang keren (mirip Na Ra berarti Da Jung ini hehe).

Kwon Yul susah payah menahan gelinya, apa semua itu adalah cinta pertamamu? Sepertinya, semuanya terlihat seperti cinta bertepuk sebelah tangan. Bukankah cinta pertama adalah saat dua orang yang saling menyukai pertama kalinya?

Da Jung : Ah, itu sebabnya saya ingin membicarakan itu. cinta pertama saya yang sebenarnya ...hei, tunggu kenapa anda mengatakan semua ini pada saya? Apa anda menginterview saya?

Kwon Yul menganggap itu benar, pertanyaan sebenarnya dari interview ini adalah, Nam Da Jung, kenapa kau menyukaiku? Katanya kau menyukaiku. Kenapa kau menyukaiku?

Hye Joo bertemu Jun Ki, keduanya minum bersama. Jun Ki heran kenapa Hye Joo mau datang menemuinya, katanya kau tidak akan pernah memaafkanku?
Hye Joo tahu Jun Ki tidak ada hubungannya dengan penyerangan yang dialami Perdana Menteri. Hye Joo tahu saat melihat mata Jun Ki hari itu, hanya saja saat itu dia sangat marah dan tidak bisa menahan emosinya.
Hye Joo menemui Jun Ki untuk menyelesaikan soal itu sebelum ia pergi. Jun Ki heran, kau mau pergi kemana?
Hye Joo hanya ingin melakukan perjalanan. Kau tanya apa alasan sesungguhnya aku mengundurkan diri, benar kan? Seperti katamu, aku akan mengakhiri cinta bertepuk sebelah tangan yang melelahkan ini.
Kwon Yul mengajak Da Jung duduk di auditorium kosong, memandang ke arah piano di atas panggung. Kwon Yul mengaku, istriku adalah cinta pertamaku. Dia sangat berbeda denganmu. Sangat lembut dan sensitif. Dia sangat rapuh seperti akan hancur. Dia seperti tidak bisa hidup tanpaku.

Perpustakaan tadi, cafetaria, dan disini, semuanya ini adalah kenanganku bersama istriku. Aku bertemu istriku pertama kalinya disini, mengakui perasaanku padanya, dan di hari kelulusan resitalnya, aku memintanya menikah denganku.
Perasaanmu padaku bukanlah cinta. Bagaimana aku harus menggambarkannya..ini sesuatu separti kekaguman atau simpati. Seperti kau menyukai gurumu atau seorang pendeta.

Da Jung tidak suka ini, Jong Ri-nim, bagaimana anda bisa bicara tanpa tahu perasaan saya sebenarnya? Lagipula, katakan saja itu memang rasa kagum atau simpati, apa itu juga tidak boleh?

Kwon Yul berusaha memberikan alasan, Nam Da Jung, aku jauh lebih tua darimu, dan aku sudah pernah menikah sebelumnya. Aku sudah melalui semua hal tentang cinta, dari awal sampai akhir, jadi aku tidak punya harapan atau fantasi lagi. Itulah sebabnya aku tidak ingin mencintai siapapun lagi.
Da Jung tanya apa ini karena Kwon Yul masih mencintai istrinya yang dulu?

Kwon Yul menghela nafas, bagaimana kalau bukan itu..bagaimana kalau sebaliknya..

Kembali ke Jun Ki, ia menuang alkohol ke gelasnya sendiri, lalu tanya apa Hye Joo tahu kalau Na Young memiliki pria lain?

Hye Joo terkejut, senior, apa maksudmu? D..darimana kau mendengar omong kosong ini?

Jun Ki meralatnya, aku tidak mendengar kalau itu benar-benar terjadi, aku hanya...berpikir bagaimana kalau itu terjadi.
Hye Joo menyangkalnya, Jong Ri-nim adalah satu-satunya pria bagi Na Young dan kau tahu itu. Tapi, kenapa kau tiba-tiba berpikir tentang itu?

Jun Ki angkat bahu, kau tahu kalau hubungan Na Young dan Kwon Yul tidak selalu baik. Aku cuma berpikir, siapa tahu ada masalah yang berhubungan dengan pria lain.
Hye Joo menegaskan itu tidak pernah terjadi. Na Young tidak menemui orang lain, kecuali pergi ke RS karena masalah depresinya.

Jun Ki ; Yah, kalau ada sesuatu seperti itu terjadi, kau pasti sudah tahu. Tapi bagaimana jika, ..Na Young memiliki pria lain, apa Yul akan memaafkannya?
Hye Joo tertegun.

Kwon Yul menjawab pertanyaan Jun Ki, Aku..aku ..tidak bisa memafkan istriku. Dia mencintai pria lain, dan aku benar-benar tertekan. Aku masih bisa memaafkannya, dia mencoba lari ke Amerika bersama pria itu dan meninggalkanku dan anak-anak sendiri. Aku bisa memaafkannya.
Tapi..hal yang membuatku tidak bisa memaafkannya adalah..meninggalkanku seperti itu selamanya. Kata-kata terakhirnya padaku yaitu, bahwa dia sangat kesepian. Kesepian. Dia begitu kesepian sampai dia ingin mati, dan dia tidak bisa menahannya. Tidak sekalipun, dia tidak minta maaf sama sekali. Dia tidak memberikan alasan, dan dia hanya pergi tanpa mengatakan kalau dia sangat kesepian.
Aku tidak bisa memaafkannya, tidak. Aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri karena membuatnya merasa seperti itu. Aku membuatnya seperti itu. Aku mengarang alasan dan berkata kalau aku capai. Aku tidak pernah melihatnya. Betapa kesepian dirinya, berapa banyak dia menangis. Aku benar-benar tidak tahu apapun.
Apa orang seperti aku memiliki hak untuk mencintai seseorang lagi? Kau bilang kalau kau mencintaiku, benar kan? Aku sebenarnya goyah. Jantungku berdebar kencang dan aku merasa senang. Saat kau tersenyum padaku, aku merasa kau cantik. Tapi..aku tidak memiliki keberanian lagi. (ah come on.)
Aku takut untuk mencintai seseorang lagi. Aku takut kalau aku akan membuat orang itu kesepian lagi. Aku sangat takut.

Da Jung menangis mendengar semua itu. Kwon Yul hanya menghela nafas. Ia pergi meninggalkan auditorium itu tanpa Da Jung. Da Jung tetap duduk sambil memikirkan semua kata-kata Yul.

Jun Ki dan Hye Joo jalan bersama. Jun Ki tanya Hye Joo ingin pergi kemana. Hye Joo tersenyum, ia hanya ingin memesan tiket apa saja yang akan membawanya ke tempat yang paling jauh.
Jun Ki : Telp aku kalau kau sudah kembali, kau kan sekarang pengangguran.

Hye Joo : Bukannya kau juga? Apa yang akan kau lakukan dengan seorang sekretaris kompeten setelah kau mundur dari kantor?
Jun Ki : Apa kau pikir seorang karyawan yang berkualitas seperti aku akan istirahat selamanya?
Keduanya tersenyum geli.

Jun Ki ingin Hye Joo janji, Hye Joo harus kembali. Hye Joo tersenyum, ia tidak bisa janji untuk pulang. Bukankah aku harus tinggal kalau ada orang asing tampan yang menahanku? Aku ini sudah tua.
Hye Joo mendapat telp dan ia berkata ada janji dengan In Ho hari ini. Hye Joo bicara sebentar dengan In Ho di telp.

Hye Joo menutup telpnya. Jun Ki tanya apa In Ho baru saja dari rumah perawatan? Hye Joo membenarkan. Mobil Jun Ki sudah tiba, Jun Ki harus pergi. Hye Joo melepas Jun Ki.

Setelah Jun Ki pergi, Hye Joo baru sadar. Bagaimana Jun Ki bisa tahu soal Rumah sakit?

In Ho baru saja keluar dari kamar kakaknya. Ia bertemu perawat dan memintanya memperhatikan kakaknya meskipun kondisinya sudah semakin membaik.
Perawat itu mengerti, ia juga minta para sukarelawan untuk memperhatikan kakak In Ho.

In Ho jadi ingin tahu, dari mana asal para relawan itu. Perawat menjelaskan, mereka biasanya berasal dari kelompok religius, dari Gereja Katholik atau Kristen. In Ho tanya, apa mungkin diantara para sukarelawan itu ada wanita bernama Park Na Young?

Da Jung melihat ke arah kamar musik Na Young dan ingat kata-kata Kwon Yul. Da Jung menghela nafas, dia pasti sangat terluka..pasti sangat sulit rasanya.

Ok, saatnya iklan. Da Jung dan anak-anak Kwon pergi mencari jaket Discovery bersama. Man Se dan Na Ra main panjat dinding.
Da Jung mencari jaket untuk PM Kwon. Woo Ri komen, untuk apa membelikan ayahnya jaket. Kata Ayah hanya membeli untuk kami. Da Jung tetap ingin membeli jaket untuk Kwon Yul juga.

Woo Ri minta Da Jung juga membeli untuk dirinya sendiri kalau begitu. Da Jung terkejut, Kwon Woo Ri, apa kau baru saja memperhatikan aku?
Woo Rin menyangkalnya. Tapi ia memilihkan jaket warna merah untuk Da Jung, ini kelihatan bagus. Cobalah. Da Jung tersenyum lebar, ia senang. Baiklah, aku akan mencobanya atas rekomendasimu.

Woo Ri mendapat telp dari Kwon Yul, ternyata ayahnya tidak pulang hari ini karena ada perjalanan bisnis.

Da Jung heran, perjalanan bisnis? Dia tidak mengatakan apapun tadi pagi. Kwon Na Ra muncul, tapi kenapa Ayah mengatakannya pada Oppa? Na Ra menebak, apa kau bertengkar dengan ayah lagi?
Da Jung menggeleng, tidak, bukan seperti itu. Na Ra geleng kepala, pasti, pasti sudah terjadi sesuatu.

Kwon Yul dan rombongan tiba di hotel. Kwon Yul tanya jadwal selanjutnya. In Ho menjelaskan semua pertemuan resmi sudah selesai dan tinggal interview dengan para reporter.
Kwon Yul tertegun melihat Da Jung dan anak2 yang sedang main batu-gunting-kertas di lobby hotel, hei..bukankah mereka anak-anakku? Kwon Man Se!   

Man Se langsung menoleh, Appa! Ia lari ke arah Ayahnya. Kakak2nya dan Da Jung mengikuti di belakang.
Kwon Yul tampak bengong. Da Jung menyapa semuanya dan tersenyum kikuk, Jong Ri-nim, Chief Kang..kalian pasti terkejut ya.

Kwon Yul mengajak keluarganya ke kamarnya. Anak-anak langsung berlarian ke arah jendela, ah bagus sekali.

Kwon Yul tanya apa yang terjadi pada Da Jung. Da Jung mengarang alasan, anak-anak libur dan semua merasa sumpek di kediaman resmi jadi mereka memutuskan ke sini untuk melihat pantai.
Kwon Yul tidak percaya, kalian kesini untuk melihat pantai?
Da Jung berkata sudah membeli baju untuk anak-anak dan ia juga membelikan jaket baru untuk Yul. Da Jung mengukurkan jaket itu dan senang karena ternyata pas sekali dengan Yul.

Kwon Yul : Nam Da Jung..
Da Jung : Kami akan keluar untuk main dan senang-senang, jadi anda pergi dan selesaikan pekerjaan anda. Anak-anak, apa kalian tidak mau ke pantai? Ayo!
Na Ra dan Man Se langsung lari memeluk Da Jung. Da Jung nyengir ke arah Kwon Yul, kami keluar dulu ya. Sampai nanti! Semuanya lari keluar. Kwon Yul kehabisan kata-kata. I love this family.

Anak-anak main di tepi pantai. Da Jung berdiri di tepi pantai sambil bicara sendiri, apa aku membuat PM merasa tidak nyaman? Ah tidak, aku sudah melakukan hal yang benar. Bagus, Nam Da Jung.

In Ho menemuinya, kenapa kau bicara sendiri? In Ho heran kenapa Da Jung tiba2 datang kesini. Da Jung mengarang macam-macam alasan tapi In Ho tahu, ...dan karena ada Jong Ri-nim. Da Jung tergagap sedikit, aku..aku datang untuk melihat semuanya!

In Ho pura2 kesal, ah kau ini keterlaluan. Apa aku ini orang bodoh? Aku pergi saja. Da Jung tertawa dan membujuk In Ho untuk tetap di pantai, ia janji akan membelikan kopi hangat yang manis untuk In Ho.
In Ho menolak, apa aku ini orang yang akan gila hanya karena tidak minum kopi? Lalu ia nyengir, ia hanya bercanda. Aku senang melihatmu seperti ini.

Anak-anak memanggil Da Jung dan mengajaknya main. In Ho juga ikut bergabung dengan mereka.
Da Jung foto selca (istilah kita selfie, tapi Korea istilahnya selca ha ha) dengan Man Se dan Na Ra. In Ho tertawa geli melihat mereka.

Kwon Yul menyusul mereka ke pantai. Man Se melihat ayahnya dan langsung lari ke arah Kwon Yul, Ayah! Anak-anak langsung menyusul Man Se. Kwon Yul memeluk anak-anaknya, apa kalian bersenang-senang?
Mereka langsung mengiyakan dan cerita dengan ceria apa saja yang mereka lakukan di tepi pantai dan Ahjumma yang memotret mereka. Kwon Yul dan Da Jung berpandangan sebentar. Na Ra langsung usul untuk foto bersama. Woo Ri mengejek adiknya, kenapa sedikit2 foto? Kau ini manja sekali.

Tapi Na Ra tetap ingin foto dan minta Da Jung memotret mereka. Man Se protes, Tunggu! bagaimana dengan Ahjumma? Ahjumma harus ada dalam foto juga, karena dia adalah anggota keluarga kita. Mereka ingin In Ho saja yang membantu memotret.

In Ho mengalah dan ia minta Da Jung foto saja bersama keluarga Kwon.

Da Jung mendekat dan berdiri kikuk di sebelah Yul. Man Se langsung menarik Da Jung mendekat ke arah ayahnya, Ahjumma! kenapa kau berdiri jauh sekali? hee..I love this boy.

In Ho mengambil gambar mereka dan semua berpose dengan manis. 1, 2, 3..senyum!

Malamnya, anak-anak makan tteokbokki buatan Da Jung sambil nonton TV, mereka gembira sekali.

Kwon Yul dan In Ho menunggu Da Jung selesai masak. Kwon Yul mengeluh, aku sudah bilang untuk makan diluar, tapi dia tidak mau mendengar. In Ho membenarkan dan berkata ke Da Jung, ada banyak resto bagus di sekitar sini.
Da Jung menolak dengan keras, tidak, tidak, tidak. Makan diluar tidak baik untuk anak-anak. ha..tipikal Mommy Korea dengan kulkas penuh tupperware isi macam-macam banchan.

Da Jung senang masak saat liburan. Ia menyelesaikan masakannya dan minta keduanya makan langsung dari wajannya.
Kwon Yul dan In Ho mengambil garpu, terima kasih sudah masak. Keduanya mulai mencicipi masakan Da Jung.

Keduanya langsung batuk-batuk. In Ho segera minum air. Da Jung tanya bagaimana rasanya, apa enak Chief Kang?
In Ho : Rasanya...unik.
Kwon Yul protes, unik? tidak. Apa ini tteokbokki? Ini hanya masakan gochujang yang kacau. Nam Da Jung seonsaengnim, kenapa kau masak ini dan sebenarnya bagaimana rasanya? Kenapa kau tidak menyajikan gochujang saja?
Da Jung kesal, kalau begitu masak saja sendiri!

Keduanya saling berbantahan yang khas pasangan suami-istri. Akhirnya Kwon Yul tidak tahan dan ketawa geli. In Ho tampak tidak enak, untung ponselnya bunyi, jadi dia bisa langsung mengangkatnya.

In Ho menerima telp dari RS, besok pagi sukarelawan akan datang ke RS. In Ho mengerti tapi jadwalnya padat.
Setelah In Ho selesai telp, Da Jung dan Kwon Yul tanya ada masalah apa. In Ho berkata, ia harus menemukan seseorang. Orang yang ia pikir sudah meninggal, kemungkinan masih hidup.
Kwon Yul terkejut, lalu membebas tugaskan In Ho, pergilah. In Ho merasa jadwal mereka masih padat. Kwon Yul menenangkan In Ho, ia masih punya banyak staf.

In Ho mengerti dan beranjak pergi. Kwon Yul sempat berharap, aku harap orang itu masih hidup. In Ho tertegun lalu jalan pergi. Ah andai mereka tahu orang yang dicari In Ho.

Beberapa saat kemudian, Kwon Yul jalan keluar hotel dan bertemu Da Jung. Da Jung mengantar In Ho keluar. Kwon Yul minta Da Jung istirahat, kau pasti lelah.
Da Jung tahu Kwon Yul pasti terkejut karena dirinya hari ini. Kwon Yul geli, kapan Da Jung tidak membuatnya terkejut. Tidak apa-apa, kau tidak perlu cemas.

Da Jung mengaku, ingin melihat pantai hanyalah alasan. Ia kesini karena ingin bicara kepada Yul. Menurut Da Jung, merasa takut bukanlah pembenaran untuk melarikan diri. Apa yang anda lakukan itu sudah cukup, saya harap anda bisa melupakan luka lama.
Saya tahu kenapa anda tidak mengijinkan saya masuk ke ruangan piano dan kenapa anda tidak bisa tidur setiap malam. Ini semua karena mendiang istri anda. Jangan seperti itu lagi, anda bisa tersenyum, dan anda bisa berbahagia sekarang. Tidak apa-apa. Bukan salah anda kalau dia meninggal. Bukan salah anda dan juga bukan salah istri ada. Ini bukan salah siapapun.

Jadi jangan menyiksa diri anda  lagi atas apa yang terjadi di masa lalu. Ini bukan salah anda. Ini bukan..salah anda. Saya benar-benar ingin mengatakan ini pada anda.

Da Jung jalan masuk. Kwon Yul menahan tangisnya dan berdiri saja disitu sambil memikirkan kata-kata Da Jung.
Paginya, Da Jung bangun tidur dan tidak menemukan Kwon Yul. Jong Ri-nim? kemana dia?
Da Jung menemukan Yul di pantai. Berdiri sambil memandangi laut. Yul menoleh dan melihat Da Jung tersenyum ke arahnya.


Da Jung berseru, Jong Ri-nim, anda tetap disana. Saya akan datang.
Da Jung melangkah perlahan, selangkah demi selangkah sampai mendekati Kwon Yul. Seperti ini, kata Da Jung.

Da Jung : Tidak apa-apa meskipun anda tidak melihat saya. Anda hanya cukup berada di sana saja. Saya akan datang mendekati anda. Satu langkah demi satu langkah.
Satu langkah lagi seperti ini.

Da Jung berdiri beberapa langkah di depan Kwon Yul, berjanjilah, anda akan tetap ada di tempat. Berjanjilah, anda tidak akan pergi lebih jauh lagi. Itu cukup bagi saya.
Kwon Yul menatap Da Jung.

In Ho tiba di RS dan tanya soal tenaga sukarelawan. Perawat berkata kalau wanita itu ada di kamar pasien. In Ho mengerti dan jalan ke kamar kakaknya.


Hye Joo memikirkan semuanya. Ancaman Jun Ki pada Kwon Yul, jawaban In Ho yang seolah bercanda waktu mengaku ingin menyakiti PM Kwon. Jun Ki yang tahu soal RS.
Hye Joo mengerti, pasti ada sesuatu diantara Chief Kang dan senior. Tidak lama ponselnya berdering, dari Jun Ki.


In Ho bertemu sukarelawan itu dan ternyata bukan Na Young. In Ho berterima kasih atas kebaikan wanita itu pada kakaknya.
Wanita itu berkata kalau ia hanya menggantikan tenaga sukarelawan yang biasa merawat kakak In Ho. Wanita itu sakit jadi tidak bisa datang.

In Ho terkejut, ia segera minta alamat wanita itu.


In Ho pergi ke sebuah panti sosial milik Gereja. Sepertinya tempat menampung para wanita yang sudah tua dan tidak memiliki tempat tinggal. In Ho mendekati salah seorang dan berkata ia mencari seseorang. Apa disini ada yang wanita yang bernama Park Na Young?
Mereka menggeleng, tidak ada yang memiliki nama itu.

In Ho tampak kecewa dan hampir saja pergi. Tiba-tiba dari arah dalam keluar seorang wanita membawa nampan. Wanita itu terkejut melihat In Ho, ia menjatuhkan nampannya.


In Ho syok melihatnya dan mengejar wanita itu. In Ho menarik wanita itu, tunggu..tunggu! Park Na Young-ssi. Bukankah anda Park Na Young-ssi?
Wanita itu memang Na Young, ia tampak pucat melihat In Ho. 

Kwon Yul masuk ke ruang musik dan jalan ke arah piano. Ia membuka tutupnya dan mengingat kata2 Da Jung. Kwon Yul memutuskan sesuatu.

Da Jung masuk ruang keluarga dan terkejut karena ada beberapa orang yang memindahkan piano ke ruang itu.
Da Jung mendekati Woo Ri, Woo Ri-ya, ada apa?
Woo Ri tersenyum, Ayah ingin mengeluarkan piano itu ke ruang keluarga. Da Jung terkejut, Jong Ri-nim mengatakan itu?


Da Jung menemui Kwon Yul, Jong Ri-nim! Kwon Yul tanya ada apa. Da Jung menggeleng dan tersenyum tipis. Kwon Yul geli, dasar bodoh.
Da Jung : Jong Ri-nim, anda benar. Maksud saya soal piano.
Kwon Yul langsung memotongnya, maaf ya, aku tidak memindahkan piano karena perkataanmu. Aku hanya tiba-tiba berubah pikiran.

Da Jung tetap merasa senang. Kwon Yul mau tidak mau ikut tersenyum. Hubungan keduanya jelas semakin hangat.

Da Jung mengantar Kwon Yul keluar, ia minta PM Kwon tidak terlalu keras bekerja. Kwon Yul heran kenapa In Ho belum datang, tidak biasanya In Ho terlambat datang. Kwon Yul telp In Ho tapi In Ho tidak bisa datang karena ada keperluan mendesak.
Pasangan Kwon itu mencemaskan In Ho, sepertinya ada hubungannya dengan orang yang ia cari.

PM Kwon menunggu Presiden dan mendengar dari staf Presiden kalau Kepala Komite Urusan Negara (seperti kepala staf kepresidenan) akan diganti dan ada seorang calon yang akan datang menemui PM Kwon untuk diperkenalkan.
Kwon Yul bersedia menemuinya. Tapi ia benar2 terkejut saat melihat pria itu. Karena orang itu adalah Park Jun Ki.

Jun Ki jelas menikmatinya. Ia juga ingin mengenalkan sekretarisnya yang bukan lain adalah Seo Hye Joo. Wajah Kwon Yul tampak pucat. Sepertinya ia benar-benar terpukul dengan koalisi baru ini.

Malamnya, anak-anak keluarga Kwon duduk berjajar di depan piano dan main piano dengan riang. Da Jung duduk di dekat mereka, ia geli dan senang karena anak-anak tampak bahagia.
Da Jung menerima telp dari In Ho dan bergegas keluar rumah. (nama In ho di ponsel Da Jung : suho jinsa 'guardian angel'wkk)

Da Jung menemui In Ho di halaman. Wajah In Ho terlihat bingung dan pucat. Da Jung heran, Chief Kang, kau tidak menjawab telp. Apa kau tahu betapa cemasnya aku? Chief Kang..apa ada sesuatu yang terjadi padamu?

In Ho tidak menjawab, ia mendekat dan memeluk Da Jung. Da Jung bingung, Chief Kang..kenapa kau seperti ini? Pasti terjadi sesuatu. Apa sesuatu terjadi pada orang yang kau temui hari ini? Apa ada yang salah?
In Ho : Tidak. Yang salah adalah aku.

In ho perlahan melepaskan pelukannya, Aku tidak apa-apa, aku tidak peduli kalau terjadi sesuatu pada diriku, tapi bagaimana dengan Da Jung? Apa yang harus kulakukan denganmu?
Da Jung bingung, ia tidak mengerti maksud In Ho.

In Ho mulai bicara : Misalkan...maksudku misalkan...misalkan..
Tapi In Ho tidak sanggup mengatakan maksudnya. Ia jalan pergi. Da Jung bingung melihatnya.

Da Jung tidak bisa menulis jurnalnya, ia duduk di meja Man Se dan memikirkan kata2 In Ho.
Man Se muncul di pintu, Ahjumma..! Ayah pulang. Da Jung tersenyum, baiklah. Ia segera keluar menemui Yul.

Da Jung mengetuk pintu kamar, Jong Ri-nim..apa saya boleh masuk? Kwon Yul sedang membaca buku 1001 Malam, ia tersenyum dan mengijinkan Da Jung masuk.
Kwon Yul tanya apa Da Jung ingin membicarakan sesuatu. Da Jung berkata kalau Chief Kang tadi kesini dan dia terlihat sedikit aneh. Saya khawatir terjadi sesuatu yang buruk padanya.

Kwon Yul menghela nafas, sepertinya hari ini adalah hari dimana semua hal buruk terjadi. Kwon Yul cerita kalau ia bertemu Chief Seo di Blue House hari ini tapi dia sekarang menjadi Kepala Sekretaris Park Jun Ki. Jun Ki sendiri adalah Kepala Komite Urusan Negara.

Da Jung tidak mengerti kenapa Chief Seo melakukan itu, tapi ia yakin Hye Joo memiliki alasannya sendiri. Karena Hye Joo bukan orang seperti itu.

Kwon Yul setuju, pasti ada sesuatu yang tidak ia ketahui. Tapi dia tetap merasa terluka. Jadi untuk mengistirahatkan pikirannya, ia membaca buku 1001 Malam.

Da Jung tersenyum, anda seharusnya meminta saya membacakannya. Da Jung ingin mengambil buku itu, tapi Kwon Yul menahannya. Tidak perlu.

Kwon Yul heran, kenapa kisah ini berakhir di malam yang ke 1001? Setelah lewat 1000 hari, apa kemarahan dan rasa benci itu akan hilang? Atau ide pengarang cerita ini sudah habis? (istilahku writer's block)
Da Jung punya alasannya sendiri, apa mungkin kisah ini berakhir karena Sultan akhirnya bisa tidur setelah 1000 hari?

Kwon Yul : Setelah Sultan bisa tidur, maka kisahnya berakhir. Benar kan?
Da Jung : Setelah Sultan bisa tidur, semua kemarahan dan kebenciannya menghilang. Jadi kisah setelah itu tidak diperlukan lagi, karena dia telah mendapatkan ketenangan batinnya.
Keduanya berpandangan sambil tersenyum.

Paginya, Kwon Yul dan Da Jung tampak tertidur bersama. Da Jung bersandar di bahu Kwon Yul dan kali ini Kwon Yul juga tidur, ia tidak mengusir Da Jung seperti biasanya.

Kwon Yul terbangun lebih dulu dan menghela nafas melihat Da Jung.

Da Jung terbangun, ia kaget melihat Yul. Da Jung langsung duduk, omo..apa yang saya lakukan disini. Jong Ri-nim, kenapa anda tidak membangunkan saya? Anda mungkin tidak bisa tidur sama sekali karena saya.
Kwon Yul tersenyum, tidak. Aku juga tertidur. Da Jung heran mendengarnya.

Kwon Yul menjelaskan, ia bahkan tidak bermimpi dan bisa tidur nyenyak.
Da Jung tertegun. Keduanya bertatapan. Da Jung tiba-tiba merasa kikuk dan bergegas turun dari tempat tidur, anda harus segera bersiap untuk kerja. Saya akan keluar.

Kwon Yul menghentikannya, Nam Da Jung, kau memintaku untuk diam, tetap di tempatku. Tapi kurasa aku tidak bisa memenuhi janji itu. Aku..Karena ..aku menyukaimu.  Da Jung terkejut mendengarnya.

Di luar, ada seorang wanita jalan ke arah kediaman Perdana Menteri. It's Park Na Young.

Kwon Yul : Apa kau tidak keberatan dengan keadaanku? Jika tidak apa-apa dengan keadaanku yang seperti ini, apa aku bisa menyukaimu, Nam Da Jung?

Kwon Yul meraih tangan Da Jung dan menggenggamnya, aku tidak akan melepaskan tangan ini. Da Jung menangis mendengar pengakuan Kwon Yul. Kwon Yul tersenyum. Da Jung akhirnya tersenyum bahagia.

PMI [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12-1], [12-2]


1 comment:

  1. Jadi pengin nonton dramanya ni....thank you gan info sinopsisnya

    ReplyDelete