Wednesday, April 16, 2014

The Prime Minister and I episode 14 part 1

Kwon Yul mengakui perasaannya pada Da Jung. Da Jung terharu dan meneteskan air mata. Kwon Yul menghapus air mata Da Jung, kau menangis lagi. Apa kau memang secengeng ini?

Da Jung menggeleng, ia tidak biasa seperti ini. Kenapa saya seperti ini?
Kwon Yul meraih tangan Da Jung dan menggenggamnya, ia minta maaf karena selalu membuat Da Jung menangis selama ini. Meskipun aku tidak bisa menepati janjiku untuk tidak membuatmu menangis, tapi aku akan menepati janji ini apapun yang terjadi, Aku janji tidak akan pernah melepaskan tangan ini.
mirip Lee Seung Gi kecil wkkk
Tiba-tiba Man Se masuk ke kamar ayahnya dan mendelik marah melihat mereka. Ahjumma...kenapa kau tidak tidur di kamarku? hee..
Da Jung dan Kwon Yul buru-buru melepaskan tangan mereka, keduanya sedikit salah tingkah, ah itu..Man Se, kau tahu..

Man Se menoleh ke arah tempat tidur ayahnya dan cemberut sambil menghentakkan kaki, apa kau tidur disini semalam? wkk
Da Jung langsung membujuk Man se keluar untuk siap-siap sekolah. Ia minta Kwon Yul segera bersiap kerja. Da Jung tersenyum bahagia diluar kamar.

Sementara itu, Na Young berdiri di depan kediaman resmi PM Kwon. Pengawal wanita lari mendekati Na Young, maaf..ada yang bisa saya bantu? Na Young tampak bingung menjawabnya.
Pengawal itu berkata kalau Na Young tidak bisa datang seperti ini begitu saja. Apa anda punya alasan datang kesini? Na Young diam saja.

Di saat bersamaan, Jun Ki mengamati foto adiknya. Na Young-ah..ap Kwon Yul benar-benar penyebab kematianmu?
Jun Ki berjanji pada dirinya sendiri kalau ia tidak akan pernah memaafkan Yul.

Yoon Hee menemui suaminya dan berkata bahwa Manager Seo datang. Yoon Hee keberatan kalau Hye Joo bekerja untuk Jun Ki, kau tahu aku tidak menyukainya! Apa kau memang harus melakukan ini?
Jun Ki menjelaskan : Yoon hee-ya, aku tahu perasaanmu. Aku tahu kenapa kau membencinya. Ya, memang benar aku menyukai Seo Hye Joo, tapi aku tidak memanggilnya karena perasaanku padanya.

Yoon Hee juga tahu itu. Jun Ki berniat untuk mengambil semua yang dimiliki Kwon Yul dan Seo Hye Joo adalah yang pertama. Jun Ki keluar.
Yoon Hee heran, apa Jun Ki memang sangat membenci PM Kwon. Yoon Hee merasa sudah saatnya suaminya berhenti melakukan itu.

Pengawal PM Kwon membicarakan soal wanita aneh yang berkeliaran di sekitar kediaman PM. Wanita itu tidak menjawab waktu ditanya dan pergi begitu saja.
Kwon Yul keluar dan tanya ada masalah apa. Para pengawal menghormat dan lapor soal wanita yang berdiri di sekitar kediaman PM Kwon. Kepala Pengawal menenangkan Kwon Yul, wanita itu mungkin hanya ingin mengajukan protes. Banyak yang seperti dia, anda tidak perlu mencemaskannya Pak.

Kwon Yul mengerti dan akan segera berangkat. Da Jung menyongsongnya, ia baru saja melepas Man Se ke sekolah. Da Jung menyadari dasi Yul yang kurang rapi dan membantunya merapikan dasi. Kwon Yul tersenyum dan masuk ke dalam mobil.

Keduanya saling melempar senyum sampai mobil Kwon Yul pergi. He he..

Iring-iringan mobil PM Kwon melewati Na Young yang jalan sendirian. Herannya, Kwon Yul tidak melihatnya. Na Young berdiri dan melihat ke arah suaminya dengan pandangan bersalah.

Da Jung masuk ke kamar kerja Kwon Yul dan mulai bersih-bersih. Hei..dimana Ahjumma ya, aku kangen dia wkk.
Da Jung berdiri mengamati kursi Kwon Yul dan ingat pengakuan cinta Kwon Yul kepadanya. Da Jung tersenyum lebar.

Da Jung duduk di kursi Kwon Yul dan mulai merapikan dokumen. Ia menemukan jepit rambut berbentuk pita itu. Da Jung terkejut, kenapa ini ada disini? Lalu ia ingat kekikukan Kwon Yul saat itu dan tanpa alasan yang jelas mulai menyinggung rambutnya.
Da Jung sadar, ah ..tidak mungkin. Apa saat itu dia ingin memberikan jepit ini kepadaku? Da Jung tersenyum geli.

Da Jung memutuskan menemui Kwon Yul di kantor dan membawa makan siang untuk suaminya. Kwon Yul terkejut tapi jelas senang.
Da Jung membuka kotak makan kuning yang cute, wow..isinya macam-macam kimbab dan buah. Kwon Yul kagum, apa kau membuatnya sendiri?

Da Jung membenarkan, ia buat sendiri tidak membelinya. Cicipilah.
Kwon Yul mencicipi kimbap Da Jung dan mengaku rasanya beda dari tteokbokki pedas yang dibuat Da Jung waktu itu. Da Jung berkata kalau tteokbokki itu adalah kesalahan. Keahliannya adalah kimbab. Kimbab.

Da Jung sudah membuatnya sejak SMP. Kwon Yul terkejut, sejak SMP? Da Jung cerita, ibunya meninggal ketika ia masih sangat kecil. Sementara dia harus pergi piknik dengan teman2nya dan tidak ada yang membuatkan kimbab untuknya. Itulah sebabnya ia pintar membuat kimbab.

Kwon Yul sadar, Da Jung juga tidak memiliki ibu. Ia tanya apa itu sebabnya Da Jung sangat baik pada anak-anaknya?
Da Jung merasa ia tidak sebaik itu. Tapi Kwon Yul mengaku kalau sejak kehadiran Da Jung dalam keluarganya, anak-anaknya sangat berubah dan ..aku juga berubah.

Da Jung tampak malu meskipun senang. Ia menyadari ketidakhadiran In Ho, saya tidak melihat Chief Kang? Kwon Yul berkata In Ho tidak masuk kerja hari ini, dia pasti sakit karena dia mengambil cuti.

In Ho sakit parah sepertinya, ia berbaring di tempat tidur dan mengingat percakapannya dengan Na Young.
Na Young berkata kalau selama ini In Ho salah, kau salah In Ho. In Ho pucat pasi, ia tampak kacau dan marah. Omong kosong. Aku masih ingat dengan jelas apa yang dikatakan kakakku. Sejak ia bertemu Kwon Yul, ia berkata kalau ia takut.
Dia ketakutan! Jadi itulah mengapa ia ingin lari ke Amerika bersama denganmu!

Na Young : In Ho..apa kau pikir itu yang terjadi?
In Ho merasa kalau Kwon Yul yang mengejar mobil mereka pada hari itu. Kwon Yul adalah yang melaporkan kecelakaan itu. Dan orang yang memperbaiki mobilmu..
Na Young memotongnya, tidak. Dia tidak bersalah. Kecelakaan itu terjadi karena kesalahanku.

Da Jung mencoba telp In Ho tapi In Ho tidak mengangkatnya. Chief Kang pasti benar-benar sakit. Kwon Yul membenarkan, In Ho bukan tipe orang yang bisa membatalkan sesuatu. Kecuali memang sangat penting.
Kwon Yul hampir selesai makan dan minum airnya. Da Jung berbalik dan mengambil jepit pita itu, lalu mengenakannya di rambutnya.

Kwon Yul menoleh dan hampir saja tersedak. Astaga..kasihan banget ha ha.. Bukankah itu..?
Da Jung menahan geli dan menunjuk jepit rambutnya, anda membeli ini untuk saya kan? Kwon Yul tidak langsung mengiyakan, yah..sepertinya.

Da Jung komen, kalau memang Kwon Yul membelinya, seharusnya langsung diberikan padanya saat itu. Kenapa anda meletakkan ini begitu saja disana? Anda hanya berkata kalau rambut saya perlu dijepit.
Da Jung tanya bagaimana penampilannya.

Kwon Yul berkata kalau Da Jung terlihat kuno, seperti gadis desa dengan jepit itu. Da Jung cemberut, ia kesal karena dikatakan kuno dan mau pergi saja.

Kwon Yul menahan tangan Da Jung, tunggu. Kwon Yul menarik jepit rambut Da Jung dan memasangkannya kembali dengan lebih rapi. Ia merapikan rambut Da Jung dan tampak puas, sempurna. Sekarang terlihat manis.
Da Jung langsung senang lagi, Jong Ri-nim.
Kwon Yul langsung mengusirnya, kukira kau mau pergi. Kenapa masih berdiri saja disini? Cepat pergi sana!
Da Jung nyengir, ia memberi semangat untuk Yul, Jong ri-nim, Fighting! Kwon Yul tersenyum. Adorable :)

Da Jung keluar dari kantor Yul dan menerima telp dari In Ho. Da Jung langsung tanya kondisi In Ho dan ingin menemuinya.
Hye Joo mulai bekerja untuk Jun Ki. Ia bersikap resmi pada Jun Ki. Jun Ki minta agar Hye Joo tidak bersikap terlalu resmi kepadanya jika mereka hanya berdua.
Hye Joo menolaknya, ia memang lebih nyaman seperti itu. Ia terbiasa memisahkan pekerjaan dan kehidupan pribadi. Hye Joo lebih nyaman seperti itu.

Jun Ki : Itu sebabnya kenapa Kwon Yul tidak tahu kalau kau menyukainya selama 20 tahun. Jujur saja..aku masih tidak mengerti kenapa kau menerima tawaranku untuk menjadi asistenku.
Hye Joo mengaku ia tidak bisa kembali pada Perdana Menteri dan ia tidak bisa main-main saja. Jadi ia langsung mengambil kesempatan yang ditawarkan Jun Ki, lagipula..ia sekarang masuk Blue House, jadi ia tidak menyesal melepaskan pekerjaannya.

Jun Ki merasa itu masuk akal. Hye Joo juga tanya, kenapa Jun Ki menginginkannya menjadi asistennya? Apa itu..untuk menunjukkan pada Perdana Menteri?
Jun Ki mengakuinya, jadi..selama kau bekerja untukku, kau bukan milik Kwon Yul. Kau mengerti maksudku kan? Hye Joo mengerti. Jun Ki tersenyum, kalau begitu aku lega.

Da Jung tiba di apartemen In Ho. In Ho membukakan pintu. Da Jung terkejut melihat wajah In Ho yang pucat pasi. Da Jung membantu In Ho berbaring lagi, Chief Kang, kau tidak apa-apa?
In Ho demam tinggi. Da Jung memintanya istirahat. In Ho minta maaf, ia hanya bisa memikirkan Da Jung. Da Jung mengerti, ia juga sudah lama hidup sendiri, jadi ia tahu betapa sedihnya kalau kita sendiri saat sakit, rasanya seperti ingin menangis.

Da Jung minta In Ho tidur saja, ia akan masak bubur untuknya. Da Jung meletakkan tas dan mantelnya di atas lemari kecil dekat tempat tidur, tanpa sengaja menjatuhkan amplop berisi foto-foto Na Young.
Kwon Yul bertemu dengan Jun Ki dan Hye Joo. Pertemuan yang tidak bisa dicegah. Jun Ki ingin memberi salam secara resmi pada Kwon Yul. Mereka terlihat tegang.

Kwon Yul menyindir Jun Ki, selama Jun Ki ada di sekitar Presiden, sepertinya akan sulit bagi Kwon Yul untuk pergi ke Blue House. Jun Ki tanya, apa hanya itu yang dicemaskan Kwon Yul. Kwon Yul tidak mengerti maksud Jun Ki. Jun Ki berkata Kwon Yul akan segera mengetahuinya.

Kwon Yul ingin bicara secara pribadi dengan Hye Joo. Jun Ki mengijinkan keduanya bicara.
Kwon Yul tanya bagaimana rasanya bekerja di Blue House. Apa Hye Joo tidak apa-apa? Hye Joo menahan perasaannya, ia tanya apa Kwon Yul tidak membenci dirinya.

Kwon Yul merasa tidak punya hak untuk membenci Hye Joo. Tapi ia tetap ingin bicara berdua saja dengan Hye Joo paling tidak sekali.
Kwon Yul : Selama ini aku tidak sadar, aku menyakitimu dan kau mungkin mengalami masa yang berat. Aku minta maaf. Dan..terima kasih.

Kwon Yul yakin Hye Joo akan bisa lebih berkembang di Blue House. Karena apapun yang kau lakukan, aku tahu kau akan melakukannya dengan baik. Aku sudah terlalu banyak bicara. Kau boleh pergi.
Hye Joo menahan tangisnya, Jong Ri-nim. Saya tidak menyesali waktu yang saya habiskan bersama anda. Dan..berhati-hatilah pada Chief Kang.
Kwon Yul tampak heran.

Da Jung selesai masak bubur, tapi In Ho tidur. Da Jung tidak ingin membangunkan In Ho. In Ho mengigau dan memanggil kakaknya.
Beberapa waktu kemudian, In Ho terbangun dan melihat Da Jung. Ia heran kenapa Da Jung belum pergi. Da Jung tidak mau meninggalkan In Ho yang sedang sakit sendirian. Da Jung ingin In Ho makan bubur tapi In Ho benar-benar tidak bisa makan saat ini.

Da Jung heran, kenapa In Ho bisa sakit sampai separah ini, apa yang sebenarnya terjadi.

In Ho cerita, orang yang ia pikir masih hidup itu adalah...kekasih kakakku. Kukira dia sudah meninggal. Ternyata orang itu masih hidup.

Da Jung tidak mengerti, bukankah itu bagus? In Ho membenarkan, ya memang. Aku harus berpikir kalau itu hal yang bagus, tapi...orang yang membuat kakakku seperti itu adalah..wanita itu.
Selama tujuh tahun ini...aku hidup dengan pikiran untuk membalas dendam..pada orang yang membuat kakakku seperti itu. Aku bisa menahan semuanya dengan niat itu. Tapi setelah tahu bahwa semuanya salah...aku tidak bisa mempercayainya.

Da Jung merasa mungkin saja memang itu yang diinginkan kakak In Ho. Apa menurutmu, kakakmu akan suka kalau kau membalas dendam? Kalau aku jadi kakakmu..aku tidak ingin satu-satunya adikku hidup menderita seperti itu. Yang benar-benar diharapkan kakakmu...adalah agar kau hidup dengan bahagia, Chief Kang.

Kwon Yul mondar-mandir di ruang depan. Ia menunggu Da Jung cie...tapi Kwon Yul lebih gelisah memikirkan kata-kata Hye Joo tadi, berhati-hatilah pada Chief Kang.

Da Jung minta In Ho untuk makan meskipun dia tidak ada disini. In Ho menawarkan diri mengantar Da Jung meskipun Da Jung menolaknya.
Da Jung akhirnya melihat foto-foto Na Young dan ingat kalau memang itu adalah istri Kwon Yul. Da Jung heran kenapa foto-foto Na Young ada disini.

In Ho panik dan segera memungut amplop itu. Ia tanya bagaimana Da Jung tahu kalau itu adalah istri Kwon Yul. Da Jung mengingatkan In Ho, dia dulu adalah reporter Scandal News dan sempat menginterview Perdana Menteri. Jadi ia tahu soal istri Kwon Yul dan kecelakaan itu.
In Ho akhirnya berkata kalau ia menyimpan foto-foto itu karena Perdana Menteri menyuruhnya mengurus laporan orang hilang. Da Jung tampak bisa menerimanya.

Kwon Yul masih mondar-mandir menunggu Da Jung. Da Jung akhirnya pulang, ia terkejut.Oh..Jong Ri-nim! kenapa anda diluar? Kwon Yul kelihatan kesal, menurutmu kenapa aku diluar? Da Jung tidak percaya, jangan-jangan..apa anda menunggu saya?

Kwon Yul : Lalu..selain dirimu, siapa lagi yang akan kutunggu di jam seperti ini?
Da Jung senang sekali, benarkah? apa anda benar2 menunggu saya? Kwon Yul menggerutu, aku membeku kedinginan sampai hampir mati dan kau membuatku menderita seperti ini diluar. Kwon Yul jalan masuk. Da Jung segera menyusulnya, Jong Ri-nim! tunggu! ha ha..dua orang ini..

Da Jung belum makan, ia membuat nasi campur dan makan dengan lahap. Kwon Yul mengamatinya, ia heran apa yang dilakukan Da Jung sampai belum makan sama sekali.
Da Jung tidak enak makan di dekat orang sakit.

Kwon Yul tanya apa In Ho benar-benar sakit. Da Jung membenarkan, ia merasa ada baiknya juga In Ho sakit, jadi ia bisa merasa lebih baik dan nanti Senin, Chief Kang akan kerja lagi. Kwon Yul mengangguk, itu melegakan.

Da Jung : Tapi Jong Ri-nim...kenapa anda tidak mengatakan apapun? Kalau dipikir..saya ada di rumah seorang pria sepanjang hari. Apa itu tidak mengganggu anda sama sekali?

Kwon Yul tanya apa yang sebenarnya ingin didengar Da Jung darinya, "paling tidak cemburu" apa itu? Da Jung mengiyakan, apa anda..sama sekali tidak cemburu?
Kwon Yul mendengus, cemburu? Apa aku kelihatan seperti tipe pencemburu? Lalu ia mengaku, aku memang cemburu. Tentu saja aku cemburu. Apa? kau pikir aku bukan seorang pria?

Da Jung tersenyum senang. Kwon Yul memberi peringatan, aku akan membiarkannya sekali ini saja. Tapi nanti..aku tidak akan pernah membiarkan kelakuan seperti ini lagi, mengerti? Kau mau aku cemburu seperti ini?
Da Jung nyengir, rasanya menyenangkan melihat anda cemburu.

Kwon Yul mengaku ia juga merasa senang. Rasanya menyenangkan menunggu seseorang, sudah lama ia tidak merasakan hal seperti itu. Kau mengajariku bagaimana merasakan hal seperti itu lagi. Itu sebabnya aku merasa berterima kasih padamu.
Da Jung tersenyum.

Kwon Yul tanya rencana Da Jung untuk mengunjungi ayahnya. Da Jung ingin pergi, tapi ia membatalkannya karena Kwon Yul harus keluar besok pagi dan ia tidak mau meninggalkan anak-anak.
Kwon Yul menawarkan diri menemani Da Jung menemui ayahnya besok sore. Da Jung senang, benarkah? Kwon Yul membenarkan, tapi sebagai gantinya ia harus menyelesaikan pekerjaannya malam ini agar besok bisa pergi.

Kwon Yul jalan masuk. Da Jung memanggilnya, Jong Ri-nim..terima kasih sudah mau pergi bersama saya menemui ayah dan juga ..karena menunggu saya.
Kwon Yul tersenyum, kau ini selalu saja berterima kasih.

Kwon Yul masuk kamar kerjanya. Ia membaca surat untuk melaporkan pernikahan. Kwon Yul serius untuk menjadikan pernikahannya dengan Da Jung sebagai pernikahan yang sesungguhnya.

In Ho mengamati foto-foto Na Young. Ia telp Na Young yang ternyata mengganti namanya, jadi Kim Min Jung.

Na Young bersedia bertemu In Ho dan bicara. Setelah itu, Na Young teringat percakapannya dengan In Ho dan In Ho yang tidak mau mempercayai apa yang sebenarnya terjadi. In Ho percaya, Kwon Yul adalah orang yang mencoba membunuh kakaknya.
Na Young menjelaskan, In Ho salah. Untuk apa aku bohong? Aku akan mengatakan semuanya.

Flashback, Soo Ho dan Na Young pergi bersama, keduanya ingin ke bandara. Tapi tiba-tiba Soo Ho berubah pikiran dan membelokkan mobil.
Na Young : Kita mau kemana sekarang?
Soo Ho : Kita tidak akan ke Amerika, kita pulang.

Na Young marah, kau benar-benar kejam Soo Ho. Kau berkata dia (Kwon Yul) tahu semuanya. Dia tahu semuanya dan kau ingin aku kembali? Kalau kau menyuruhku kembali..apa kau pikir aku akan bahagia?
Soo Ho : Kau juga tidak akan bahagia meskipun pergi ke Amerika bersamaku. Jadi kembalilah pada hidupmu.

Na Young : Aku sudah meninggalkan anak-anakku tapi sekarang, kau ingin aku kembali? Lebih baik aku mati saja.

Na Young nekad membuka sabuk pengamannya dan ingin membuka handel pintu mobil. Soo Ho terkejut dan menahan tangan Na Young, apa kau sudah gila?
Na Young histeris, lepaskan! Lebih baik aku mati saja! Soo Ho berusaha menenangkan Na Young tapi gagal.
Mobil mereka oleng dan Soo Ho menabrak pembatas jalan dan jatuh terguling ke jurang. Pintu mobil terbuka dan Na Young terlempar keluar dari mobil, sementara Soo Ho luka parah dan tidak sadarkan diri.
Na Young menangis mengingat itu semua. Ia membuka album dan ternyata Na Young diam-diam memotret anak-anaknya. Terutama Man Se, Na Young membelai foto Man Se dan menangis. Oh come on.
Editor Go dan Hee Chul dari Scandal News mentraktir Reporter Byun makan. Akhirnya tiga orang ini muncul juga wehehe..

Byun heran kenapa mereka tiba-tiba ramah kepadanya. Editor Go menyangkal, apa maksudnya tiba-tiba ramah. Mereka selalu ingin makan bersama Reporter Byun.

Byun tahu mereka pasti ingin tahu hubungan Chief Park dengan Manager Seo Hye Joo. Go nyengir dan memuji kepintaran Reporter Byun. Mereka memang ingin tahu soal itu. Byun tidak yakin ada sesuatu diantara Chief Park dan Manager Seo. Byun tidak suka membahas gosip dengan mereka.

Hee Chul menyindirnya, jadi kau tidak tahu apa-apa. Benar kan? Kau berkata kalau kau dekat dengan Chief Park, semua itu bohong kan? Kau hanya menjilat Chief Park untuk mendapatkan sesuatu darinya. Byun marah-marah dan hampir memukul Hee Chul, untung dia bisa ditenangkan oleh Editor Go.
Akhirnya Reporter Byun duduk dan memberikan kesimpulannya. Dari kesimpulanku, Chief Park dan Seo Hye Joo ..jelas tidak memiliki affair. Seo Hye Joo..adalah mata-mata bagi Park Jun Ki.
Tim Scandal News syok, mata-mata?

To be continued..
PMI [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12-1], [12-2], [13]

No comments:

Post a Comment