Monday, August 5, 2013

Mandate of Heaven episode 13

Tuan Jang menggunakan surat pengakuan Min Do Saeng sebagai jaminan untuk membebaskan Da In. Tuan Jang dan Do Mun menarik pergi Da In. Da In teriak-teriak, Tuan! Choi Won ditinggal begitu saja di dalam gudang untuk dihabisi oleh Gon Oh.
Da In masih berusaha protes, tidak! aku tidak bisa membiarkan Tuan meninggal seperti itu! Kalau itu terjadi, aku tidak akan bisa hidup lagi. Tuan! Do Mun tetap menarik Da In pergi mengikuti Tuan Jang.
Di dalam pondok, Kim Chi Young memberi perintah pada Gon Oh dan pembunuh lain untuk menghabisi Choi Won sekarang juga.
Gon Oh maju, ia menghunus pedang dan siap menebas Choi Won. Choi Won ketakutan dan panik, ia berusaha berpikir untuk menyelamatkan diri. Akhirnya Won teriak : Perintah Rahasia Bunga Peoni!
Kim Chi Young terkejut. Tahan!  Ia jelas tertarik, apa yang baru saja kau katakan?
Choi Won nekad : Saya memiliki perintah rahasia dari Yang Mulia Ratu, di tangan saya.

PM Yi Ho masih tidak bersemangat melanjutkan prosesi upacara memohon hujan. Kasim Hwang dan para pelayan sudah menyiapkan semua perlengkapan PM Yi Ho.
Pengawal Seo mendekat. PM Yi Ho tanya apa Seo belum juga menemukan Daegun.

Pengawal Seo berbisik, Chun Bong meminta saya untuk mengatakan pada Yang Mulia bahwa Daegun Mama dalam keadaan aman dan baik-baik saja. Tolong jangan khawatir.
PM Yi Ho terkejut, ia baru tahu kalau ini adalah perbuatan Chun Bong. Apa dia benar2 memintamu mengatakan itu padaku? Pengawal Seo membenarkan dan mohon PM Yi Ho melanjutkan upacara meminta hujan.

Kim Chi Young jelas tidak percaya pada Choi Won. Gon Oh menggeledah tubuh Choi Won dan menemukan kantung obat Rang, ia membukanya dan menemukan robekan kertas bergambar bunga peoni khas Ratu Munjeong. Gon Oh memberikan kertas itu pada Kim Chi Young. Membuat Kim syok, bagaimana ini bisa ada di tanganmu?
Choi Won pura-pura mendapatkan perintah dari Ratu Munjeong juga. Kim Chi Young tidak percaya begitu saja.

Tiba-tiba Chun Bong dan anak buahnya menyerbu. Chun Bong lumayan keren, ia bisa menjatuhkan Gon Oh. Anak buahnya juga langsung membereskan pembunuh suruhan Kim Chi Young.
Choi Won lari ke samping Chun Bong. chun Bong langsung melepaskan ikatan Choi Won. Kim Chi Young berusaha lari dengan membawa resep Min Do Saeng.

Choi Won mengejar Kim dan berhasil memukulnya jatuh. Kim Chi Young bukan lawan Choi Won. Dengan mudah Choi Won berhasil merampas resep dari tangan Kim Chi Young.
Choi Won menarik Kim Chi Young mendekat ke arah Chun Bong. Chun Bong minta Won pergi ke paviliun di belakang kediaman sementara PM Yi Ho. Kau akan menemui Yang Mulia disana. Won mengerti dan menyeret Kim Chi Young.

Kim Chi Young berusaha melakukan negosiasi dengan Choi won, ia ingin tahu perintah rahasia yang diterima Won. Tapi Won ingin Kim Chi Young mengatakan lebih dulu perintah yang ia terima. Won menebak, Ratu pasti minta Kim Chi Young sengaja menutupi luka di tangannya. Kim Chi Young tersenyum licik, ia tahu sekarang kenapa PM Yi Ho ingin mempertahankan Won disisinya.
Won kesal, kalau saja ia kuat posisinya, ia tidak akan difitnah dan harus melarikan diri seperti ini. Kim Chi Young berusaha membujuk Won, kalau kau melepaskanku disini, maka kau dan putrimu...

Choi Won memotongnya : Kami akan bisa pergi ke Ming Cina bersama, ya kan?
Kim Chi Young kagum, kau memang pintar. Tapi Choi Won menolaknya, tidak. Hari ini semua kejahatanmu akan diungkapkan pada dunia. Dengan begitu aku bisa membersihkan namaku tanpa harus membuat kesepakatan denganmu.
Won menarik Kim Chi Young pergi. Go Choi Won!!

Jung Hwan menyeret Mak Bong ke kediaman Tuan Jang, ia ingin mempertemukan Mak Bong dengan Tuan Jang untuk meminta surat pengakuan itu kembali. Tapi pelayan Tuan Jang berkata majikannya tidak di rumah. Jung Hwan kesal sekali, si rubah tua itu benar-benar licin. Kemana dia? Pelayan berkata kalau majikannya menghadiri upacara memohon hujan.
Jung Hwan akhirnya membawa Mak Bong ke Uigeumbu. Anak buahnya heran, Tuan..anda sekarang kan..
Jung Hwan : Hanya karena aku sudah dikeluarkan apa artinya aku tidak bisa menangkap budak yang sudah kabur? Baiklah, kalau begitu pura-pura saja kau yang sudah menangkapnya. Tapi kau tidak boleh membiarkan ia kabur lagi.

Anak buahnya langsung semangat, benarkah? Apa saya boleh mengatakan bahwa saya yang menangkapnya? Terima kasih Tuan!
Jung Hwan hanya tersenyum.  Mak Bong diseret masuk ke dalam Uigeumbu lagi.

Jung Hwan jalan dan dihadang oleh Woo Young. Woo Young senang sekali, anda menangkap penipu itu? Jung Hwan membenarkan, wajahnya sedikit bangga dengan dirinya sendiri. Tentu saja, aku menangkapnya.
Woo Young terlalu senang, ia menepuk-nepuk pantat Jung Hwan seperti memuji anak kecil, aigoo..! Anda benar2 luar biasa. Haha..

Jung Hwan terkejut, ia menahan tangan Woo Young. Woo Young memegang tangan Jung Hwan dengan kedua tangannya, anda jelas sangat ahli. Bagaimana anda bisa tidak menangkapnya sejak dulu?

Sekarang saya tahu kenapa mereka menjuluki anda sebagai Setan merah. Kalau begitu, kakak saya bisa membersihkan namanya dan saya tidak perlu menjadi budak lagi, benar kan?

Jung Hwan tampak blank, ia sepertinya sedikit malu karena tangannya dipegang-pegang oleh Woo Young.
Woo Young : Lalu resepnya?
Jung Hwan melepaskan tangan Woo Young, ia berkata Mak Bong tidak memiliki resep itu, semuanya sudah jatuh ke tangan orang lain.

Semangat Woo Young langsung terbang, J-jadi..
Jung Hwan menghiburnya, jangan putus asa. Aku tahu siapa yang memilikinya sekarang, ini cuma masalah waktu saja sebelum aku mendapatkannya. Ini benar. Aku akan pergi ke upacara meminta hujan untuk menemukan resep itu. Kau bantu mengawasi Mak Bong. Jung Hwan pergi.

PM Yi Ho melakukan prosesi upacara meminta hujan. Masyarakat berdesakan melihatnya dengan rasa ingin tahu.
Yoon Won Hyeong ngomel sendiri, Daegun masih belum ditemukan dan mereka terus saja melanjutkan upacara ini. Putra Mahkota, sekarang baru kelihatan karakter asli anda, anda bahkan tidak mempedulikan adik anda. Yoon memerintah anak buahnya mencari Gyeongwon.

Tidak lama, rakyat mulai resah dengan prosesi yang dilakukan PM Yi Ho, lalu mulai kasak kusuk, ini tidak ada gunanya, kalau hujan turun hanya dengan itu, maka hujan pasti sudah lama turun. Tiba-tiba seorang pria marah dan melemparkan batu ke punggung PM Yi Ho. Semua terkejut dan orang ini bisa dihukum mati. Pria itu menggendong anak yang kelaparan, sekalian ambil saja anak yang akan segera mati kelaparan ini sebagai pengorbanan untuk langit. Yang Mulia mengeksploitasi keringat dan darah rakyat.
Hidangan yang anda siapkan tidak akan bisa menggerakkan langit.



Pengawal PM Yi Ho sudah mulai menyeret pria itu untuk mendapatkan hukuman. Tapi PM Yi Ho mencegahnya, ia mengambil anak kecil itu dan minta diambilkan kuah sup yang disiapkan untuk upacara.
PM Yi Ho sendiri yang menyuapi anak itu dengan kuah sup. Petugas tampak cemas, Yang Mulia..anda tidak boleh melakukan itu, bagaimana anda bisa mengambil persembahan untuk langit ..

PM Yi Ho : Jika langit murka karena ini, maka aku tidak akan memohon pada langit yang seperti ini.
Petugas syok. PM Yi Ho tetap bicara, untuk siapa memangnya aku mengadakan upacara memohon hujan seperti ini dan memohon pada langit agar mencurahkan hujan deras? Bukankah agar semua orang yang hidup dibawah matahari tidak akan mati kelaparan lagi karena kekeringan?

PM Yi Ho menyuruh Kasim Hwang untuk menyiapkan makanan untuk anak itu dan membagikan sisa makanan yang ada bagi rakyat yang kelaparan. Cepat!
PM Yi Ho : Kalau langit murka karena ini dan tidak bersedia menurunkan hujan, maka meskipun aku harus mati, aku akan menggunakan air mataku untuk membuat hujan turun.
Wow..Yang Mulia...ini sangat mengesankan.

Rakyat mulai tergerak hatinya dan Yoon Won Hyeong tampak kesal, apa ini? Lagipula kalau tidak hujan, apa gunanya?



Tiba-tiba...langit meneteskan air mata dan jatuh ke dahi anak kecil yang terbaring lemah karena kelaparan.
PM Yi Ho mendongak. Hujan. Setetes demi setetes turun membasahi bumi. Semua terkejut, apa ini? hujan..bukankah ini hujan? ini..

Chun Bong muncul dan teriak, Kemurahan Yang Mulia Putra Makhota pada rakyatnya telah menyentuh langit! Seja Choha, tolong perhatikan penderitaan kami!
Rakyat bersorak-sorai. Chun Bong berlutut dan menyembah PM Yi Ho. Semua mengikutinya dan mau tidak mau Yoon Won Hyeong juga ikut berlutut, Yang Mulia...
PM Yi Ho berdiri, sambil masih menggendong anak itu. Ia menghela nafas lega.

Choi Won dan Kim Chi Young terpaksa berteduh karena hujan. Choi Won tersenyum lega.
Rombongan tuan Jang juga terperangkap hujan. Do Mun minta Tuan Jang berteduh bersama Da In.
 

Da In janji, ia tidak akan meminta Tuan Jang untuk menyelamatkan Choi Won lagi tapi ia minta Tuan Jang mengijinkannya kembali ke kediaman sementara PM Yi Ho.
Tuan Jang marah, apa kau tidak tahu kenapa kau masih bisa hidup? Da In tahu, tapi surat pengakuan itu ada di tangan ayah angkatnya, jadi ia yakin mereka tidak akan..

Tuan Jang memotongnya, apa kau tidak tahu bagaimana perasaanku hanya mengandalkan surat pengakuan itu? Da In mengerti itu, ia berlutut dan memohon, maafkan saya paman, ini terakhir kalinya tolong ijinkan saya pergi. Setelah itu saya tidak akan lagi melanggar perintah paman. Tuan Jang menangis.



Penghuni markas bandit bersorak-sorai dan menari-nari dibawah siraman hujan. Semua wanita membawa ember dan menampung air hujan sebanyak mungkin sambil menari.

Gyeongwon berdiri di pinggir rumah dan tersenyum. Ia senang langit benar-benar membantu kakaknya. Mereka membantu Hyungnim. Gyeongwon menoleh dan melihat Rang yang jongkok diam saja di ujung sana.

Gyeongwon bergeser beberapa langkah ke arah Rang dengan perlahan, hee.. gayanya ini lo..wkkk.

Gyeongwon berdehem : Apa yang kau lakukan disana? Sebagai rakyat negeri ini, apa kau tidak bahagia melihat hujan?
Rang tampak sedih, karena hujan akan membuat penyakitnya semakin memburuk. Kau belum pernah sakit seperti aku, jadi kau tidak tahu, benar kan? Aku takut. Tapi melihat semuanya gembira aku juga ingin bergembira seperti mereka.

Gyeongwon menghela nafas, ibunya juga mungkin tidak suka dengan hujan ini.

Pihak Chun Bong senang sekali, langit memihak Putra Mahkota dan kita. Putra Mahkota sungguh dipenuhi keberuntungan. Tapi apa benar ini keberuntungan?

PM Yi Ho tampak senang, hal yang disebut hujan ini benar-benar membuat kejutan menyenangkan.
Kasim Hwang : Bukankah Yang Mulia sudah tahu sebelumnya kalau akan turun hujan hari ini?

PM Yi Ho tersenyum, kau tahu? (Bwahaha..Yang Mulia pinter juga) Kasim Hwang membenarkan, ia tahu PM Yi Ho memiliki pengetahuan soal astrologi dan ia bisa menebaknya saat mereka pergi ke Gwansanggam (Badan meteorologi dan geofisika Joseon)
Flashback, PM Yi Ho menemui Pil Du teman Choi Won dan mengamati langit. PM Yi Ho senang karena dugaannya tepat, aku sungguh beruntung.

PM Yi Ho mendapat laporan, ada yang ingin bertemu dengannya secara rahasia. Ia pergi ke paviliun dan terkejut karena melihat Choi Won bersama Kim Chi Young yang terikat tangannya.

Choi Won memberikan resep dari Do Saeng, ia berkata tinggal surat pengakuan saja dan ada di tangan kepala pedagang Jang Hong Dal.
Setelah Kim Chi Young dibawa pergi, PM Yi Ho berkata, ia sudah mendengar dari Chun Bong, Choi Won berjasa mencegah pertumpahan darah yang mungkin terjadi dan upacara memohon hujan bisa berjalan dengan lancar.
Choi Won : Ini semua berkat Yang Mulia. Daegun juga berdoa untuk anda.
PM Yi Ho menanyakan kondisi adiknya. Choi Won memastikan bahwa Gyeongwon Daegun baik-baik saja. PM Yi Ho komen, sepertinya Choi Won sudah berusaha keras untuk menebus kematian Deok Pal.

Choi Won : Apa Yang Mulia benar-benar percaya kalau saya membunuh Deok Pal? Sebagai seorang tabib, saya tidak bisa membunuh Deok Pal demi menyelamatkan putri saya. Sampai saat terakhir Deok Pal meninggal, saya sudah melakukan yang terbaik. Tapi, demi menyelamatkan nyawa putri saya, saya harus pergi sebelum berpamitan pada Yang Mulia.

PM Yi Ho masih merasa Choi Won tetap harus menemuinya saat itu dan mengatakan padanya bahwa Won tidak punya pilihan selain melakukan itu.

Choi Won tidak bisa melakukan itu, karena hanya akan membuat PM Yi Ho semakin bersedih. Yang Mulia tidak akan bisa berkata "Bunuh putrimu demi aku".

Choi Won juga tidak datang hanya untuk menjelaskan salah paham diantara mereka. Choi Won tahu, jika PM Yi Ho sudah mendapatkan kepercayaan dari rakyat dan Baginda Raja, maka PM Yi Ho baru bisa membantunya membersihkan namanya. Kali ini PM Yi Ho harus menggunakan resep dan surat pengakuan yang ditinggalkan oleh Do Saeng.

Da In ternyata tidak segera pergi ke kediaman sementara PM Yi Ho, tapi lari kembali ke pondok tempat Won disekap. Tidak ada siapapun disana, Da In hanya menemukan kantung obat milik Rang. Da In menangis, Tuan.
Do Mun minta Da In tidak seperti ini, apa anda lupa sudah berjanji pada paman untuk kembali ke kediaman sementara?

Da In hanya mencemaskan Choi Won, katakan padaku, tidak ada yang terjadi padanya kan? Katakan padaku, katakan padaku kalau Tuan baik-baik saja.
Do Mun : Orang itu pasti sudah dihabisi oleh Tuan Kim Chi Young.

Da In panik sekali, bagaimana kau bisa mengatakan hal mengerikan seperti itu? Lalu apa yang akan kulakukan?Apa yang bisa kulakukan? Da In menangis putus asa, ia lari keluar pondok.

Do Mun mengejarnya, agassi! Tapi ia tidak bisa terus mengejar Da In. Do Mun harus segera kembali pada Tuan Jang, ia hanya bisa memandangi punggung Da In dengan pandangan patah hati.
Da In berlari terus ke arah hutan. Ia berlari di tengah hujan sambil menangis. Kumohon...kumohon, tetaplah hidup.
Choi Won sendiri sudah ada di hutan lagi dan melihat Jung Hwan berkuda di tengah hutan. Choi Won melambai pada Jung Hwan. Jung Hwan menghentikan kuda, apa kau sudah bertemu Yang Mulia, Putra Mahkota?
Choi Won membenarkan, tapi Tuan..kenapa anda disini? Apa anda sudah menangkap Mak Bong?

Jung Hwan mengiyakan, tebakanmu tepat. Aku menyelidiki grup pedagang yang dipimpin Jang Hong Dal dan sesuai saranmu dalam surat aku bisa menangkap Mak Bong. Tapi resep dan surat pengakuannya telah jatuh ke tangan Jang Hong Dal.
Won berkata baru saja bertemu Jang Hong Dal tadi.
Jung Hwan: Benarkah? Aku dalam perjalanan menangkapnya.

Choi Won juga akan menangkap Jang Hong Dal atas perintah PM Yi Ho. Jung Hwan tahu kemana harus mencari Jang Hong Dal. Choi Won terkejut, anda tahu dimana dia? Jung Hwan tersenyum, kau pikir aku tidak tahu itu? Choi Won ingin pergi bersama Jung Hwan.


Do Mun menghadap Tuan Jang, ia minta maaf karena Da In pergi begitu saja, tapi Do Mun yakin Nona mengerti keinginan Tuan dan tidak akan bertindak ceroboh lagi.

Tuan Jang hanya menghela nafas, ia merasa sedih, apa seorang anak yang benar2 mengerti keinginanku akan bersikap seperti itu? Orang bernama Choi Won itu cukup menakutkan. Dia tidak pernah melanggar perintahku, kecuali menolak memanggilku Ayah. Tuan Jang mengerti, benar, masalah ini sama pentingnya dengan menolak memanggilku ayah, itu sebabnya ia melakukan ini padaku.
Do Mun : Tuan.
Tuan Jang membuka rahasia : Lagipula, dia (Da In) dulu adalah seorang Nona yang pernah kulayani, kenapa ia harus memanggilku ayah?

Do Mun tampak syok. Tuan Jang mengangguk, Do Mun..mungkin ini pertama kalinya kau mendengar ini. Dulu saat aku masih seorang pelayan di kediaman Perdana Menteri Hong, Da In adalah Nona yang kulayani. (Mungkin keluarga Da In adalah pendukung Raja Yeonsangun, yang digulingkan oleh Raja Jungjong/Yi Yeok, itu sebabnya ayah Da In dihukum mati dan anak2nya dijadikan budak, termasuk Da In. Tuan Jang mungkin berjasa membantu dalam pemberontakan dan bisa bertahan)
Jung HWan dan Choi Won menggedor kediaman Tuan Jang. Keduanya langsung menyerbu ke dalam. Do Mun mendengar ini dan mengecek keluar.
Jung Hwan dan Won dihadang anak buah Tuan Jang. Jung Hwan hanya menyeringai dan langsung bertempur dengan mereka. Sekarang Choi Won juga bisa bertarung dengan bagus.

Do Mun melihat mereka dan kembali lagi ke dalam. Tuan, Lee Jung Hwan dan Choi Won telah datang. Tuan Jang terkejut sekali, kenapa Choi Won bisa...
Do Mun menenangkan Tuan Jang, ia akan mengurus mereka. Tuan Jang mencegahnya, ia memberikan surat pengakuan dari Min Do Saeng dan minta Do Mun menyembunyikannya. Do Mun tidak mau meninggalkan Tuan Jang, tapi Tuan Jang mendesaknya, apa kau juga tidak mau mendengarku?

Tuan Jang keluar bersama Do Mun. Do Mun langsung bertarung dengan Jung Hwan. Tuan Jang melarikan diri. Otomatis Choi Won mengejar Tuan Jang.
Jung Hwan bertarung untuk kesekian kalinya dengan Do Mun, keduanya seimbang, tapi Do Mun tampaknya tidak ingin mengalahkan Jung Hwan, ia hanya berusaha menghindar dan melarikan diri.

Jung Hwan mengejar Do Mun, tapi ia kehilangan jejak. Jung Hwan tidak mengejarnya dan berbalik mengejar Tuan Jang. Ahhh..padahal suratnya di tangan Do Mun.


Choi Won berhasil menyergap Tuan Jang. Choi Won langsung mencengkeram bajunya, cepat serahkan surat pengakuan itu! Jangan terus menjadi orang yang membuat putri angkatmu Da In merasa malu.
Tuan Jang hanya bisa memaki Choi Won. Choi Won menggeledah baju Tuan Jang, ia tidak menemukan surat itu.

Jung Hwan lari ke arah mereka. Surat pengakuannya? Choi Won menggeleng, dia tidak memilikinya. Jung Hwan ikut menggeledah Tuan Jang, memang tidak ada. Apa kau menyerahkannya pada pria barusan tadi? Aku juga heran kenapa dia mundur begitu cepat dan melarikan diri.
Jung Hwan menghunus pedangnya ke arah Tuan Jang : Kemana orang itu pergi? Tuan Jang memejamkan mata, ia memilih mati saja.

Choi Won menahan pedang Jung Hwan, kita hentikan dulu. Tolong antar dia pada Yang Mulia Putra Mahkota lebih dulu, jika orang ini ditahan, pria itu (Do Mun) pasti akan muncul kembali.
Jung Hwan menyarungkan pedang dan menarik Tuan Jang, ia setuju dengan usul Won.

Choi Won menahan Tuan Jang dan menanyakan Da In, dimana dia? Tuan Jang minta Won tidak mencari Da In lagi, kalau kau mencarinya terus, ia bisa mendapat bahaya. Choi Won mengerti, kalau begitu katakan padanya, kalau ia selamat dan baik-baik saja. Melihat karakter Da In, ia pasti merasa bersalah pergi begitu saja dan mengira Won sudah meninggal.
Jung Hwan : Aku juga akan mengatakan itu padanya. (Ini maksudnya siapa? Da In atau Woo Young hahaha..) Cepat kembalikan Gyeongwon Daegun Mama.
Choi Won mengerti. Jung Hwan membawa Tuan Jang.

Penghuni perkemahan bandit antri makan. Mereka hanya makan sup nasi dan sayur. Rang asyik menikmati makanannya. Sementara Yang Mulia Daegun tampak ragu dan ingin tahu apa yang dimakan Rang. Tiba-tiba perut Yang Mulia berbunyi. GyeongWon terkejut, ini pasti karena upacara memohon hujan yang membuatku cemas, sampai perutku bermasalah. (Haha..Yang Mulia masih asing dengan rasa lapar, itu namanya kelaparan Yang Mulia.)
Gyeongwon tanya apa ada tabib di tempat ini. Rang dengan santai menjelaskan kalau perut Gyeongwon bukannya sakit, tapi ini karena kau lapar. Siapa yang memintamu begitu keras kepala dan tidak mau makan?

Rang menawarkan nasinya pada Gyeongwon, kau bisa makan ini. Gyeongwon marah, kau benar-benar berani. Sudah kubilang aku tidak makan makanan seperti ini. Rang kesal, ya sudah kalau kau tidak mau. Aku juga tidak ingin membaginya denganmu. Aku menawarkannya padamu karena perutmu keroncongan, aku juga sangat lapar.
So Baek juga membawa mangkuk nasi+supnya dan memuji Rang yang makan dengan lahap. Ia menegur tuan muda jahat yang pilih-pilih makanan. So Baek tanya apa Rang mau nasi lagi. So Baek membagi sebagian untuk Rang.
Gyeongwon mencegahnya, ia minta makanan pada So Baek. So Baek memberikan mangkuknya pada Gyeongwon.

Gyeongwon menerimanya, ia masih mencoba membela diri, ini bukan karena aku lapar, tapi aku memakannya untuk merasakan kehidupan rakyat jelata. (yeah..whatever)
Gyeongwon mulai menyuapkan nasi+sup ke dalam mulutnya dan terkejut, apa orang-orang benar makan makanan seperti ini untuk bertahan hidup? Gyeongwon tampak bingung sekaligus sedih. (Sebenarnya ini bekal pengetahuan yang bagus untuk seorang calon Raja)

Rang melihat Da In jalan masuk ke dalam pemukiman itu. Rang senang sekali, eonni!! Rang lari ke arah Da In dan keduanya berpelukan. Da In tampak lelah dan pucat sekali. Da In memeluk Rang dengan penuh kerinduan, apa kau baik-baik saja? Kau jadi lebih sehat. Rang berkata ayahnya sudah merawatnya dengan moksibasi. Lalu Rang menyadari kalau Da In sangat pucat, kakak, apa kau tidak sehat?
Da In menggeleng : Rang-ah, dimana ayahmu?
Rang menggeleng, ayah belum pulang. Da In langsung pingsan di lengan Rang. Rang ketakutan, ia teriak2, eonni! eonni!

So Baek dan Rang membawa Da In kedalam. Rang mencoba mengompres dahi Da In. So Baek bingung, kenapa ini? Apa nona cantik itu benar-benar sakit?
Rang : Melihat badannya yang panas dan ia menggigil, sepertinya dia kena demam. Bibirnya juga berwarna ungu.

Rang minta tolong So Baek mengganti air. So Baek mengerti dan keluar. Ia melihat Won, So Baek langsung lari dan berkata ada yang hampir mati di dalam sana.
Choi Won terkejut, ia mengira Rang atau Gyeongwon yang sakit. Tapi So Baek menggeleng, bukan, tapi wanita cantik itu. Choi Won semakin terkejut, Da In..jadi Da In disini? Choi Won bergegas lari ke dalam.

Choi Won segera masuk dan memeriksa nadi Da In, ia menghela nafas dan kelihatan sedih. Dia kehujanan, ini Sanghanpyojeung (flu).
Rang mengerti kalau ayahnya perlu waktu pribadi dengan kakak tabib, jadi ia menyerahkan kain untuk kompres pada ayahnya lalu menarik So Baek keluar.

So Baek protes, anak pintar kenapa seperti ini? Bukankah katamu, kalau aku mengantarmu pada ayahmu, kau akan membiarkan ayahmu menyukaiku sedikit lebih daripada nona cantik itu? Rang menghibur So Baek, ini karena Da in sakit, jadi ada pengecualiannya.
So Baek memegang dadanya, aku juga sakit. Setiap kali aku melihat ayahmu, yang disini juga berdebar sangat cepat. Ini sakit jantung.
Rang : Itu bukan penyakit, tapi perasaan.

So Baek baru sadar, perasaan? Rang mengangguk pengertian, itu adalah perasaan karena mencintai ayahku setengah mati. wkkk...
So Baek bingung, lalu apa yang harus kulakukan dengan perasaan ini?
Rang garuk-garuk kepalanya, ia juga tidak tahu. Lalu menanyakan Gyeongwon, apa yang sedang dilakukan tuan muda bertabiat jelek itu?
So Baek : Dia makan 3 mangkuk bubur sayur tadi dan sekarang dia tidur disana. hahaha...



Choi Won menggenggam erat tangan Da In. Tidak lama Da In sadar, ia terkejut dan lega melihat Won. Da In langsung berusaha duduk, Tuan..apa ini benar anda?
Keduanya mulai saling mencemaskan lagi. Terima kasih sudah tetap selamat. Jangan mencemaskanku. Kau seharusnya mencemaskan dirimu dan sebagainya. Lalu Da In mulai menggigil karena demam.

Choi Won perlahan memeluk Da In.  Jangan jatuh sakit. Jangan sakit karena diriku lagi.


PM Yi Ho mulai memeriksa Kim Chi Young dan Tuan Jang, ia membanting resep Min Do Saeng. Bukankah ini resep-resep yang berbahaya untukku? Dan kau dengan mudahnya menyetujuinya?
Kim Chi Young masih belum menjawab.

Jung Hwan : Yang Mulia bertanya padamu! Kau harus menjawabnya.
Kim Chi Young berkata kalau ini adalah konspirasi. Choi Won yang sudah memalsukan bukti..
PM Yi Ho tidak percaya, konspirasi? Jung Hwan buka suara, lalu bagaimana soal racun Jim dalam obat Yang Mulia? racun itu dibeli oleh pedagang terkaya di Joseon Tuan Jang. Kau seharusnya mengatakan sesuatu.

Tuan Jang juga menyangkalnya, Yang Mulia saya sudah difitnah, tidak ada bukti yang mengatakan bahwa saya membeli racun jim itu.
Jung Hwan memiliki ingatan kuat, ia berkata sudah membaca sendiri surat pengakuan itu : Lewat grup pedagang, Jang Hong Dal membawa racun Jim dari kekaisaran Ming. Setelah itu, racun jim itu dimasukkan ke dalam obat Yang Mulia oleh peracik obat Deok Pal dan saya. Tuan Jang tetap menyangkalnya.

Jung Hwan : Jadi kau berkata bahwa aku berbohong?
Jung Hwan berkata ke PM Yi Ho, meskipun buktinya ada di tangan Pedagang Jang sekarang, masih ada orang lain yang telah membaca surat pengakuan itu. Orang itu adalah Mak Bong, budak dari Uigeumbu.

Pemeriksaan itu terpotong dengan kehadiran Ratu Munjeong. Jung Hwan dan yang lain berdiri menghormat pada Ratu. Ratu marah pada PM Yi Ho karena masih bisa melakukan ini semua dan tidak peduli dengan hilangnya Gyeongwon.
Ratu Munjeong menuduh PM Yi Ho sama sekali tidak mempedulikan Gyeongwon dan melanjutkan upacara meminta hujan begitu saja disini.

PM Yi Ho membela diri, ia tahu Gyeongwon juga akan senang kalau upacaranya berhasil dan ia sudah mengirim orang mencari Gyeongwon. Dia pasti akan segera ditemukan. Ratu mendesak, bagaimana jika tidak?
PM Yi Ho minta Ratu tenang dan memberinya sedikit waktu lagi.
Ratu : Tidak mungkin anda yang telah menculik Daegun kan?
PM Yi Ho : Apa saya memiliki waktu untuk merancang semua ini? Saya sedang menyelidiki orang-orang yang meracuni saya dibawah perintah seseorang.

Ratu melirik Kim Chi Young dan Jang, keduanya menunduk. Ratu tidak percaya, apa anda akan menyinggung soal peracunan itu lagi?
Ratu menuduh PM Yi Ho terlalu emosi karena Raja tidak jadi turun takhta sehingga mencari masalah. Kita harus segera menemukan Daegun sekarang. Ratu tidak akan pergi dari kediaman itu jika ia tidak melihat Daegun langsung. Cepat temukan putraku!

Choi Won membantu Da In minum obat. Tapi Da In tidak bisa menghabiskannya karena terlalu pahit. Won tidak percaya, bagaimana kau bisa lebih buruk dari Rangku soal minum obat? Ayo habiskan. Setelah itu, Choi Won memberikan manisan dan bahkan menyuapkannya untuk Da In.
Choi Won berkata demam Da In sudah turun, apa kau merasa lebih baikan sekarang? Da In membenarkan. Choi Won mengaku sudah menyerahkan Pedagang Jang Hong Dal, ayah angkat Da In pada PM Yi Ho.


Choi Won merasa tidak menyesalinya, hanya merasa bersalah pada Da In. Da In minta Won tidak menyalahkan dirinya sendiri. Paman dan Tuan Kim Chi Young lah yang sudah bekerja sama membuat tuan menanggung ketidak-adilan ini.
Da In tahu ayah angkatnya memang sudah melakukan perbuatan yang jahat, ia juga tidak ingin semua ini terus terjadi.
Choi Won minta maaf. Da In melarangnya, tuan tidak perlu minta maaf kepada saya. Da In mulai resah, saya harus pergi menemui paman. Choi Won melarangnya, tidak bisa.
Da In putus asa, Tuan..apa yang harus kulakukan? keduanya hanya bisa berpandangan dengan sedih.

So Baek ternyata melihat mereka, ia juga gelisah. Apa yang harus kulakukan? Bagaimana ini..jika mereka terus seperti ini dan kedua mata mereka bertemu?
So Baek menekan dadanya lagi, Hatiku tidak mau mendengarkanku, apa yang harus kulakukan?

Kkeok Jung muncul dan menarik So Baek keluar. So Baek protes, lepaskan aku. Kau sendirian? mana ayahku? Kkeok Jung harus membawa Gyeongwon kembali.



So Baek protes kenapa Kkeok Jung menyeretnya keluar. Kkeok Jung akhirnya mengaku, ia tidak tahan lagi melihat So Baek seperti itu. Mata kita juga harus bertemu.
Da In sudah tidur. Choi Won ingin membelai dahinya tapi tangannya tertahan di udara. Choi Won keluar, ia melihat Gyeongwon. Choi Won membungkuk, Daegun Mama.
Gyeongwon : Bukankah aku harus segera kembali sekarang?
Choi Won membenarkan, ia akan mengantar Gyeongwon pulang. Choi Won menggendong Gyeongwon dan pergi bersama Kkeok Jung.

Ratu Munjeong memaksa Yoon Won Hyeong bunuh diri, tidak mempedulikan permohonan Yoon, Yang Mulia..saya adalah adik kandung anda, bagaimana anda bisa..
Ratu menyalahkan adiknya yang tidak bisa melindungi keponakannya sendiri. PM Yi Ho ada disana, tapi diam saja.

Ratu juga marah pada PM Yi Ho karena tidak melindungi adiknya dan masih tetap bersikap begitu agung. Apa anda begitu tenang karena andalah yang menculiknya.
Ratu teriak pada adiknya untuk segera bunuh diri, agar orang tahu betapa seriusnya kejahatan ini. Yoon sudah menangis memohon-mohon. Tiba-tiba kasim menyerukan kedatangan Gyeongwon.


Menteri Yoon langsung menyambut Gyeongwon sambil menangis, Daegun..! Ratu Munjeong diam-diam menghela nafas lega. Gyeongwon tampak bersalah, Omma Mama.
Ratu Munjeong marah besar dan memukuli betis Gyeongwon sampai berdarah. Gyeongwon menangis kesakitan. Ratu kesal, jadi kau tidak diculik oleh kakakmu ataupun ditahan? Kau bilang saat kakakmu berdoa memohon hujan, kau pergi jalan-jalan?

Gyeongwon menahan sakit tapi ia tetap berkeras pada alasannya, saya merasa dunia luar begitu luar biasa, jadi saya pergi melihat-lihat rakyat. Ratu semakin marah dan minta Gyeongwon menanggalkan jubahnya, mulai saat ini kau bukan putraku lagi.


Ratu : Cepat buka bajumu! Mulai sekarang kau bukan lagi anakku dan tidak ada artinya bagiku. Aku akan mengambil anak dari keluarga kerajaan dan mengadopsinya menjadi putraku. Mulai sekarang, aku tidak memiliki anak lagi seperti dirimu.

Gyeongwon berlutut dan memohon agar ibunya memukulinya sampai puas. Ratu semakin marah, baik. Kalau itu memang maumu. Ratu memukul Gyeongwon lagi. Gyeongwon menangis kesakitan.

PM Yi Ho masuk, ia mengambil tongkat di tangan Ratu dan menarik adiknya. Tolong jangan seperti ini. Apa anda ingin memukuli adik saya sampai mati?
Ratu membenarkan, memang itu rencananya. Karena putranya tidak berbakti, dia seorang anak yang lebih buruk daripada hewan. Apa gunanya tetap mempertahankannya?

PM Yi Ho : Kenapa Yang Mulia seperti ini? Anda lebih baik memukul saya saja. Demi adik saya, saya bersedia..
Ratu menantangnya : Mati?

Ratu minta Gyeongwon memohon pada kakaknya, kalau PM Yi Ho ingin berbaikan dengannya, minta kakakmu membebaskan Tuan Kim Chi Young. Jika tidak, kau harus melepaskan bajumu di depan kakakmu dan pergi dari sini. Ratu tanya apa PM Yi Ho benar2 akan membuang adiknya.
PM Yi Ho bicara pada Gyeongwon, ia minta maaf, aku tidak bisa membuangmu. Jadi kau yang harus membuangku.
Gyeongwon bingung : Hyungnim..

PM Yi Ho memanggil Kasim Hwang untuk membawa Gyeongwon keluar untuk diobati. Lalu bicara pada Ratu, kali ini, saya tidak mau dibodohi lagi oleh rencana Yang Mulia dengan menggunakan adik saya.
Ratu : Apa anda tidak tahu kalau seorang menteri tidak bisa ditangkap begitu saja..

PM Yi Ho tahu itu, itulah mengapa ia akan menemui Raja dan memohon untuk memberikan ijin menangkap orang yang menyuruh Penasehat Kanan untuk melakukan percobaan pembunuhan kepadanya. Dan lagi, tolong jangan membuat tindakan yang sembarangan kali ini.
Ratu hanya bisa menahan marah.

Choi Won kembali ke markas bandit bersama Kkeok Jung serta lainnya. Won langsung lari menuju kamarnya, tapi Da In sudah pergi. Choi Won ingat betapa putus asanya Da In waktu mendengar kalau Tuan Jang dipenjara.

Chun Bong masuk ke dalam, ia memuji Choi Won. Meskipun kau seorang dukun, keahlianmu benar2 mengagumkan. Berkat dirimu, kami semua bisa menyelesaikan upacara memohon hujan tanpa satu pun nyawa melayang. Dan Yang Mulia Putra Mahkota telah mendapat keberuntungan yang luar biasa.
Choi Won berkata ia melakukan ini hanya untuk membersihkan namanya saja. Chun Bong tersenyum, hanya untuk membersihkan namamu? Apa hanya itu? Kau tidak tahu apa yang sudah kau lakukan. Sepertinya tingkat toleransimu sangat berbeda jika dibanding dengan kakekmu.

Choi Won terkejut, kau mengenal kakekku?

Paginya, PM Yi Ho menjebloskan Penasehat Kanan Kim Chi Young dan Jang Hong Dal ke penjara dengan tuduhan percobaan pembunuhan pada batu penjuru negeri ini.
Selain itu, Inspektur Uigeumbu Lee Jung Hwan yang sudah dipecat dengat tidak adil dan mempertaruhkan nyawanya untuk menemukan kebenaran kasus ini akan dikembalikan ke posisinya.

Gon Oh marah-marah dan menarik Woo Young untuk menuangkan arak untuknya. Woo Young terus meronta, lepaskan aku! Meskipun aku menjadi gisaeng, aku tidak akan pernah menuangkan arak untukmu yang lebih rendah daripada binatang!
Gon Oh murka dan menarik rambut Woo Young, apa katamu? Apa kau ingin mati?

Jung Hwan tiba (mati kau Gon Oh!), ia melihat Gon Oh dengan pandangan marah, kau yang sudah gila.


Jung Hwan mendekat dan memukul perut Gon Oh dua kali, ia menelikung lalu membuka topi Gon Oh dan menyorongkan kepala Gon Oh ke arah Woo Young.
Jung Hwan : Kau selalu ditindas olehnya sejak lama, kau pasti menyimpan dendam mendalam. Aku akan memberimu kesempatan untuk membalasnya.
(Oh my..aku belum pernah melihat yang seperti ini wkkk...I love it!)
 

Woo Young masih takut2 tapi memberanikan diri dan menarik rambut Gon Oh. Gon Oh mendelik marah tapi tidak bisa berkutik karena ditahan Jung Hwan.

Woo Young : K-kalau kau berani menyentuhku lagi...kalau itu terjadi..
Jung Hwan tersenyum dan melanjutkan : Katakan saja kalau itu terjadi, kau akan melaporkannya padaku.
Woo Young : Aku akan melaporkanmu padanya!

Setelah itu Jung HWan melempar Gon Oh. Ia mengambil topi Gon Oh dan memakaikannya, lalu mengancam Gon Oh, kalau kau membutuhkan wanita untuk menuangkan arak untukmu, pergi saja ke gibang. Tapi orang ini, jangan pernah menyentuhnya.
Gon Oh langsung pergi dengan marah.

Jung Hwan mendekati Woo Young. Woo Young tampak berterimakasih dan Jung Hwan tersenyum lembut ke arahnya. (my favorite scene ever..ulang lagi haha..)
Jung Hwan mengabarkan soal Choi Won pada Woo Young dan mata Woo Young langsung bersinar, benarkah?
Jung Hwan : Ya, orang-orang yang menjebak kakakmu sudah ditangkap, jadi kau tidak akan menjadi budak lagi.

Jung Hwan menepuk bahu Woo Young dan beranjak pergi. Woo Young memanggilnya, Apa tuan tahu? seragam Inspektur Uiguembu itu paling cocok untuk anda.
Jung Hwan : Kukira apa, aku tahu itu sejak dulu.

Jung Hwan jalan lagi. Woo Young berseru lagi, terima kasih. Karena bisa kembali lagi kesini.
Jung Hwan tersenyum senang.

Da In menjenguk Tuan Jang di penjara, tapi Tuan Jang merasa marah dan tidak mau bertemu Da In, pergilah. Tuan Jang kesal, untuk apa kau menangis? Bukankah ini yang kau harapkan?
Da In : Tidak, bagaimana saya bisa mengharapkan ini terjadi pada paman?

Tuan Jang minta Da In diam, ia yakin akan segera keluar dari sini, masalah ini tidak akan berjalan seperti yang kau harapkan. Hapus air mata buayamu itu. Da In mohon Tuan Jang mau minta ampun atas kesalahannya. Tuan Jang membentaknya, diam! Apa kau tetap akan berdiri di pihak Choi Won?
Da In janji tidak akan menemui Won lagi kelak dan akan selalu ada disisi Tuan Jang.

Da In pulang dan merenung. Choi Won juga merenung di markas bandit.

PM Yi Ho dan Jung Hwan menggelar penyelidikan untuk Kim Chi Young dan Jang Hong Dal. Mak Bong juga diseret ke tengah mereka.
Jung Hwan tidak akan menanyai Tuan Kim Chi Young lagi karena sudah ada bukti yang kuat. Ia menunjukkan resep Min Do Saeng, tinggal Jang Hong Dal.

Jung Hwan bicara pada Mak Bong, katakan padaku. Setelah kau melarikan diri dan surat pengakuan Min Do Saeng diambil oleh Jang Hong Dal, apa kau ingat isi surat yang mengatakan bahwa untuk meracuni Putra Mahkota, Jang Hong Dal diam-diam membeli racun Jim dari Ming?
Mak Bong menyangkalnya, ia berkata baru pertama kalinya melihat Tuan Jang.

Jung Hwan marah besar, kau kurangajar! Ia mencengkeram baju Mak Bong.

Tiba-tiba Gon Oh datang bersama seorang pria, pria itu ingin menunjukkan sesuatu. PM Yi Ho mengijinkannya.

Gon Oh minta disiapkan kertas dan tinta. Pria itu membuktikan bahwa ia bisa menulis tanda tangan Kim Chi Young, persis seperti aslinya. Gon Oh puas dan membandingkan dua surat itu.
Pria itu mengaku bahwa beberapa bulan lalu, tabib Min Do Saeng dari RS Istana menemuinya dan membawa salinan tandatangan Kim Chi Young.

PM Yi Ho terkejut sekali. Jung Hwan marah dan Kim Chi Young serta Jang Hong Dal tersenyum.
Ratu Munjeong tersenyum. Ia tahu Kim Chi Young dan Jang masih harus menderita, tapi ia masih membutuhkan orang2 itu, apa yang harus kulakukan?
PM Yi Ho memukul mejanya, ia marah sekali. Kalau mereka tidak bisa menemukan surat pengakuan besok, Kim Chi Young dan Jang Hong Dal harus dibebaskan karena bukti2 yang tidak cukup.

Jung Hwan juga kembali ke kantor dengan murka, ia membanting rak dokumennya. Choi Won membaca surat dari Jung Hwan, ia tampak cemas, surat pengakuan. Surat itu harus ditemukan.
Malamnya, Do Mun menyelinap ke penjara Uigeumbu dan menemui Tuan Jang, Tuan..apa anda baik-baik saja? Tuan Jang terkejut, apa yang kau lakukan disini? Tuan Jang ingin Do Mun menjaga Da In saja. Do Mun tanya soal surat itu, apa yang harus ia lakukan dengannya.
Tuan Jang tahu memang lebih aman kalau dibakar tapi ia membutuhkannya sebagai jaminan untuk keselamatan Da In. Bawa saja dan sembunyikan dengan baik. (Jang ini ternyata sangat menyayangi Da In. Pasti ia hutang budi pada ayah Da In.)
Jung Hwan menemukan anak buahnya pingsan di depan penjara. Ia ingat kata2 Choi Won, kalau Do Mun pasti muncul jika Tuan Jang ditahan. Jung Hwan sembunyi menunggu Do Mun.
Do Mun keluar dari penjara. Jung Hwan langsung menyerang Do Mun. Keduanya bertarung lagi.

Do Mun ingin memperlambat Jung Hwan, ia sengaja menjatuhkan surat saat melompati tembok. Jung Hwan berhenti dan mengambil surat itu, ternyata itu hanya kertas kosong. Jung Hwan marah sekali.
Choi Won berdiri di depan kediaman Tuan Jang. Ia melihat Da In jalan masuk dengan lesu dan sedih. Choi Won hanya menghela nafas.
Choi won akan pergi tapi ia melihat dua orang pria bertopeng menyerbu masuk ke kediaman Jang. Choi Won terkejut dan mencemaskan Da In.

Pria bertopeng itu menarik Da In keluar dan melemparnya ke halaman. Ia membuka topeng, ternyata orang itu adalah Gon Oh.
Da In ketakutan. Gon Oh minta Da In menyerahkan surat pengakuan itu. Da In tidak tahu soal itu. Gon Oh kesal, kau tidak berguna, lebih baik mati saja. Ia menyuruh anak buahnya membunuh Da In.
Di saat kritis, Choi Won muncul. Ia memukul punggung penyerang Da In dengan batu sampai pingsan. Da In menjerit, Tuan! Gon Oh terkejut dan siap menyerang Won.
Paginya, Jung Hwan terpaksa membebaskan Kim Chi Young dan Jang Hong Dal. Kim Chi Young menyeringai dan menepuk pipi Jung Hwan. Kau seharusnya melihat siapa yang kau rendahkan. Sebagai si setan merah, apa yang akan kau lakukan kalau kau menerima penghinaan seperti ini?

Kim Chi Young dan Jang hanya tertawa. Keduanya jalan pergi. Jung Hwan minta mereka menunggu sebentar. Kim Chi Young berbalik, apa? Kau masih ingin mengatakan sesuatu?

Tiba-tiba seorang pria bertopeng datang. Anak buah Jung Hwan terkejut, siapa kau? Jung Hwan sepertinya tahu siapa orang itu, ia menahan anak buahnya untuk menyerang.
Pria itu membuka topengnya dan menunjukkan wajahnya. Dia adalah Choi Won.
Anak buah Jung Hwan teriak, dia penjahat berbahaya! Jung Hwan tetap menahannya.

Choi Won menunjukkan surat pengakuan Min Do Saeng : Ini adalah bukti nyata yang bisa membersihkan namaku. Surat pengakuan Jubu Min. Sekarang kalian harus menanggung kejahatan yang sudah kalian limpahkan padaku.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12]

Notes :
Adik Se Ryung (Lee Sung) ini ternyata Im Kkeok Jung hahaha
Kwon Hyun Sang lebih impresif jadi bandit wkk...

Well...kita ini teman baik sebenarnya
Always...a dosage of Jung Hwan and Woo Young ^^

4 comments: