Thursday, July 11, 2013

Shark episode 6

Dibuka dengan flashback, Sesaat sebelum Yi Soo ditabrak truk.
Yi Soo remaja membalik lembaran dokumen lalu menarik selembar halaman atau gambar dari dokumen yang memberatkan Kakek Jo itu. Menyimpannya dalam loker No. 14 di stasiun KA dan membawa sisa dokumen untuk ditunjukkan pada Detektif Byun.

Kembali ke masa kini,
Yi Soo jalan cepat ke arah Hae Woo dan menciumnya. Seseorang memotret mereka. Jadi Yi Soo juga dibuntuti orang atau ini Yi Soo sendiri yang mengaturnya?

Hae Woo melepaskan diri dengan syok dan tampak bingung. Tapi Yi Soo tidak bergeming dan tidak tampak bersalah. Hae Woo jalan pergi, lalu memutuskan untuk berbalik dan menampar Yi Soo.

Yi Soo menghela nafas, ia tampak menyesal karena untuk sesaat ia lepas kendali.

Ternyata yang diam-diam mengambil foto mereka adalah Jang Young Hee. Apa motifnya?
Tapi ekspresi wajah Young Hee menunjukkan ia tidak suka melakukan ini.

Hae Woo baru sadar kalau ponselnya hilang. Ia harus kembali ke restoran lagi. Ponsel Hae Woo ternyata ada di tangan Yi Soo. Aneh juga. Yi Soo jalan kembali ke restoran untuk menitipkan ponsel.
Ada telp masuk, ternyata dari Yi Hyun. Yi Soo tertegun melihat wajah adiknya di ponsel Hae woo. Tangan Yi Soo gemetaran, tapi ia memutuskan menerima telp Yi Hyun.

Yi Soo menahan tangisnya saat mendengar suara Yi Hyun, eonni! ini aku. Halo? Ini aku, Yi Hyun. Tidak ada jawaban. Yi Soo berjuang menahan perasaannya.
Yi Soo akhirnya menjawab, halo.
Yi Hyun : Oppa?
Wajah Yi Soo tampak sangat berharap Yi Hyun mengenalinya dan benar-benar memanggilnya kakak. Tapi Yi Hyun mengira yang menjawab adalah Jun Young. Jun Young oppa?

Yi Soo harus mengatur nafas dan menahan tangisnya saat menjawab : Nona Jo Hae Woo meninggalkan ponselnya.
Yi Hyun tanya apa Hae Woo tahu kalau ponselnya tertinggal. Yi Soo berkata tidak tahu. Yi Hyun bahkan ingin pergi ke tempat Yi Soo untuk mengambil ponsel Hae Woo. Yi Soo melarangnya, ia janji akan menyusul Hae Woo yang baru saja pergi untuk mengembalikan ponsel ini.
Yi Hyun : Ah kalau begitu baguslah. Terima kasih.

Yi Soo menutup telp dengan gemetaran. Tiba-tiba Jun Young muncul, CEO Kim Jun! Jun Young menanyakan Hae Woo. Yi Soo belum bisa menjawabnya, ternyata Hae Woo sudah kembali lagi. Hae Woo ingin mengambil ponselnya ke dalam, tapi Yi Soo menahannya dan memberikan ponsel Hae Woo, pemilik resto memberikannya padaku.
Hae Woo mengucapkan terima kasih. Sikapnya kaku pada Yi Soo.
Yi Soo menjelaskan pada Jun Young, ia mengunjungi resto itu atas rekomendasi Hae Woo dan tanpa sengaja bertemu Jaksa Jo Hae Woo disana.
Jun Young tahu, ia mendengarnya saat di telp. Tempat ini memang favorit Hae Woo sejak kuliah.

Jun Young ingin mengajak Yi Soo minum sesekali. Yi Soo setuju. Jun Young juga ingin mengantar Yi Soo, tapi Yi Soo menolaknya. Hae Woo memotong mereka dan berkata Yi Soo lebih suka naik taksi. Hae Woo langsung mengucapkan selamat tinggal.
Jun Young tampak heran, tapi ia juga mengucapkan selamat tinggal pada Yi Soo.

Hae Woo sangat pendiam dalam perjalanan pulang. Jun Young komen soal hujan, ia pikir hujannya akan lama, tapi kenapa tiba-tiba berhenti.
Hae Woo : Karena ini adalah sonagi (hujan lebat yang tiba-tiba).
Jun Young tertegun, ia sadar Hae Woo menggunakan istilah yang biasa dipakai Yi Soo, Hae Woo masih memikirkan Yi Soo.
Yi Soo jalan dan mengamati langit. Hujannya sudah berhenti.

Jun Young tanya apa terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan dengan CEO Kim Jun? Karena kau tampak kaku dengannya. Hae Woo tersenyum dan berkata ia memang kasar sejak dulu. Hae Woo berkata ia hanya sedikit sensitif karena kasus yang ia hadapi.
Jun Young : Itukah mengapa kau pergi minum sendiri?
Hae Woo tertawa, ia mengaku kalau ada masalah pasti yang pertama ia pikirkan adalah minum alkohol. Jun Young ingin Hae Woo memanfaatkannya, katakan apa masalahmu pada suamimu.

Hae Woo tidak bisa membagi masalah kasusnya, itu rahasia. Jun Young komen, seharusnya tidak boleh ada rahasia diantara pasangan.
Hae Woo : Oppa, kau tidak menyembunyikan sesuatu kepadaku?
Jun Young : Tentu saja.
Hae Woo : Apa itu?
Jun Young : Rahasia. Bibirku berat, dulu aku ini kerang.

Hae Woo tertawa. Jun Young tanya apa kepala Hae Woo sudah lebih simpel sekarang? Hae Woo membenarkan, biasanya memang simpel, hanya kadangkala sedikit rumit.

Jun Young minta Hae Woo tidur saja kalau sampai di rumah dan jangan bekerja lagi.

Hae Woo mengangguk, ia menoleh ke arah Jun Young dengan sorot mata bersalah. Jun Young menggodanya, jangan melihatku seperti itu, atau aku mungkin tidak akan membiarkanmu tidur nanti.
Hae Woo diam saja lalu minta diantar ke toko buku langganannya.

Keluarga Byun sedang makan malam. Mereka benar-benar keluarga yang hangat. Byun dan Yi Hyun membicarakan kebiasaan Hae Woo yang sering kehilangan ponsel. Byun komen, orang-orang pintar memang biasanya pelupa, seperti ibumu.
Ibu : Aku ini pelupa karena sudah tua.
Lalu Yi Hyun lapor soal teleskop barunya. Det. Byun terkejut dan istrinya menjelaskan kalau Yi Hyun memenangkan suatu lomba dan mendapat hadiah teleskop. Harganya 4 kali gajimu.
Byun terkejut : Apa?
Yi Hyun membenarkan, itu sesuatu yang sangat kuinginkan. Aku pasti sangat beruntung.

Insting polisi Byun merasa ini aneh, dari acara apa?
Yi Hyun tampak bangga, aku menang lotre sebagai komentator terbaik. Ayah tahu aku ini penulis yang hebat. Benar kan Bu? Ibunya menggeleng, tidak, kau tidak sehebat itu. wkk Yi Hyun ngambek, ah ibu terlalu jujur. Keduanya ketawa.
Tapi Detektif Byun langsung berpikir dan tanya apa Yi Hyun bisa memberikan alamat perusahaan yang mengadakan undian itu. Yi Hyun heran, kenapa?
Byun ketawa : Aku ingin tahu saja.

Yi Soo jalan ke apartemennya dan sadar kalau ia diikuti orang. Yi Soo melihat sekeliling dan sepertinya mencari lokasi sepi untuk berkelahi dengan orang itu.
Yi Soo jalan ke sebuah gang dan tiba-tiba berbelok masuk ke sebuah lapangan parkir. Orang itu mengejar Yi Soo.
Yi Soo sengaja berdiri menunggu orang itu. Ini menakutkan, kalau mangsamu berbalik menjadi pemangsa hehe..
Yi Soo : Kenapa kau mengikutiku?

Yi Soo berbalik. Orang itu juga berbalik dan sekarang Yi Soo yang mengikutinya. Keduanya berkelahi. (Apa ini karena sudah keluar dari Militer wkk tapi gerakan KNG memang sedikit lebih gesit dari yang dulu.)
Orang itu bukan lawan Yi Soo. Yi Soo berhasil menjatuhkannya dan menginjak orang itu. Bicara!
Orang itu komen, darimana kau belajar berkelahi? Lalu ia mengaku, ia disuruh mencari kelemahan Yi Soo.
Yi Soo : Oleh siapa? katakan!
Orang itu bicara, oleh CEO Moon dari Blue Hotel. Pria yang melakukan pelecehan seksual pada anak kecil yang hotelnya ingin dibeli Yi Soo.

Yi Soo mengambil ponsel orang itu dan melihat fotonya saat mencium Hae Woo. Yi Soo tersenyum dingin. Ia mengambil SIM card milik pria itu lalu pergi.

Dahinya semakin lebar saja wkk
Yi Soo merasa lututnya sakit lagi, tapi tetap jalan pergi. Orang yang dipukulnya berdiri dan sebelum pergi ia teriak ke Yi Soo : Hati-hati pada wanita itu!
Yi Soo terkejut dan berbalik. Wanita yang mana? Young Hee?

Jang Young Hee duduk di apartemennya dan mengamati foto Yi Soo-Hae Woo yang diambilnya. Wajahnya kelihatan bersalah.
Ponselnya berdering, ada telp dari Tuan Junichiro - Jepang. Junichiro ingin mengundang Direktur Oh dan istrinya ke pembukaan resort mereka di Okinawa. Kudengar CEO Jo menyambut Jun kita seperti cucunya sendiri. Jadi aku harus membalas keramahan mereka.
Young Hee mengerti dan akan menyiapkan semuanya. Junichiro akan telp Jun nanti.

Young Hee : Pertanyaan ini mungkin terdengar lancang, tapi pekerjaan saya, bagaimana bisa membantu anda? Apa saya boleh bertanya?
Junichiro : Kau pasti merasa tidak enak.

Young Hee membenarkan. Junichiro mengerti, pasti seperti itu karena dia (Yi Soo) adalah atasanmu langsung. Young Hee tidak keberatan kalau ia memang harus membantu Junichiro, tapi ..
Junichiro : Aku mencoba membantu Jun. Tepatnya, aku mendukung apa yang ingin ia lakukan.
Young Hee : Apa yang ingin dilakukan CEO Jun adalah menghancurkan Hotel Gaya?

Junichiro : Bukan itu yang penting, tapi bagaimana itu bisa hancur ..itu yang penting. (prosesnya) Itulah mengapa Jun membutuhkanku dan aku membutuhkan Jun. Tapi suatu kebetulan atau dorongan hati tidak bisa diperhitungkan dalam tindakan manusia, kadang itu bisa mengubah hasilnya juga. Itulah mengapa aku membutuhkan dirimu.
Young Hee : Apa maksud anda?
Junichiro : Bahkan suatu rencana yang didasari oleh kemarahan dan kebencian juga bisa hancur dalam sekejap. Bagi Jun, hari ini pastilah hari itu.

Junichiro melirik ke foto yang diterimanya, foto Yi Soo yang sedang mencium Hae Woo. Ia tersenyum. Junichiro harus memastikan rencananya memanfaatkan kebencian Yi Soo untuk menghancurkan keluarga Jo tidak boleh gagal. Itulah mengapa ia membutuhkan Young Hee untuk terus mengawasi Yi Soo.

Yi Soo minum obat penahan sakit dan duduk di depan akuarium, memikirkan Hae Woo. Rencana Hae Woo yang ingin melepaskan kasusnya, tapi demi Yi Soo, Hae Woo bertekad meneruskan penyelidikannya. Hae Woo yang mengaku merasa mendapat semangat saat bicara dengan Yi Soo. Lalu saat ia kehilangan kendali dan mencium Hae Woo.
Yi Soo mengambil ikan kecil dari akuarium dan mengamatinya menggelepar di tangannya. Apa maksudnya ini.
Hae Woo dan Jun Young pergi ke toko buku milik paman misterius itu. Hae Woo tanya apa Jun Young bisa memaafkan orang yang lari setelah menabrak Jun Ho, adiknya. Jun Young sepertinya masih sulit memaafkan orang itu. Hae Woo tampak semakin tidak enak.
Jun Young ingin tahu apa yang ingin dikatakan Hae Woo, karena biasanya Hae Woo pergi ke toko buku ini jika ingin membicarakan suatu hal yang penting.
Hae Woo : Apa yang tidak kau ketahui tentangku?
Jun Young : Aku tahu segalanya, kecuali hal2 yang tidak kuketahui. Ada apa?

Hae Woo mengaku, 12 tahun lalu, orang yang menyebabkan tabrak lari adalah ayahku, bukan ayah Yi Soo. Kurasa Sopir Han memutuskan mengakui insiden tabrak lari itu, menggantikan ayahku dan Jung Man Chul membantunya menyembunyikan kebenaran.

Jun Young terkejut, apa kau yakin?
Hae Woo tidak punya bukti untuk membuktikan itu, tapi memang seperti itulah keadaannya. Atau ini sesuatu yang baik, karena tidak ada bukti?
Jun Young tanya apa kasus itu ada hubungannya dengan kematian Yi Soo dan ayahnya.

Hae Woo gemetaran, ia berharap tidak ada hubungannya. Paling tidak untuk memastikannya, Hae Woo harus menggali kasus itu semakin dalam dan semuanya dimulai dari kasus tabrak lari itu. Tapi ada yang lebih rumit yang saling berkaitan satu sama lain. Selain fakta bahwa peristiwa masa lalu itu terhubung dengan kejadian saat ini, tapi tidak ada titik yang menghubungkannya.
Kalau aku bisa menemukan hubungannya, kurasa aku akan bisa melihatnya lebih jelas lagi. Tapi aku tidak tahu apa itu.

Jun Young : Kalau ..aku tahu itu tidak akan terjadi tapi kalau ternyata ayahmu terlibat jauh dalam kasus itu, apa yang akan kau lakukan? Meskipun aku berusaha menghentikanmu, kau tidak akan pernah menyerah, ya kan?
Hae Woo : Kakek...membebani pikiranku, karena dia seorang pria yang terhormat. Aku takut dia akan hancur.

Jun Young merasa Hae Woo sungguh hebat, kalau dia jadi Hae Woo, dia sudah membiarkannya saja. Aku akan memalingkan muka. Karena kebenaran akan membuatku takut. Kalau aku jadi kau, aku tidak akan bisa mencarinya, kau benar-benar hebat. Aku mengatakan ini dari dalam hatiku.
Hae Woo memalingkan muka, ia menangis. Jun Young memeluknya dari belakang. Hae Woo menangis, sejujurnya aku juga takut.

Yi Soo duduk di depan dokumen yang akan ia kirim untuk Jaksa Jo Hae Woo. Yi Soo sedang berpikir.


Hae Woo dan Jun Young jalan keluar, keduanya bertemu paman pemilik toko buku. Hae Woo komen, paman terlalu sering meninggalkan toko buku tanpa dijaga.
Paman itu tersenyum, isinya hanya buku-buku. Hae Woo jalan pergi dan sempat tanya apa sebenarnya isi kotak yang ada di belakang sepeda paman itu. Pemilik toko hanya tersenyum, isinya tidak banyak. Hae Woo dan Jun Young tersenyum lalu pergi.


Paman itu mengamati mereka dan mengeluarkan bolpen. Apa orang ini pelaku pembunuhan misterius itu?

Hae Woo menemui Kakeknya. Kakek Jo awalnya tertidur di meja belajarnya. Kakek mencemaskan bulan madu Hae Woo, tapi Hae Woo berkata mereka menikmatinya.
Hae Woo tanya apa Kakeknya ingat seseorang bernama Kang Hee Soo. Kakek tertegun, Kang Hee Soo?

Ayah Hae Woo pulang dalam kondisi mabuk. Sekretaris Park menyambutnya tapi sikapnya dingin. Jun Young juga menyambut ayah mertuanya, ayah terlambat pulang. Jo Ui Sun menggerutu, buat apa pulang cepat kalau tidak ada yang menyambutku?
Jo Ui Sun terkejut saat mendengar Hae Woo bicara dengan Kakeknya, omong kosong apa lagi yang dibicarakan Hae Woo?

Hae Woo masih bertanya soal Kang Hee Soo, ia dengar Kang Hee Soo menemui Kakek untuk membahas gerakan kemerdekaan.
Kakek Jo membenarkan dan tanya kenapa Hae Woo tiba-tiba bertanya soal itu.

Hae Woo merasa Prof Kang berkaitan dengan kasusnya tapi ia masih belum tahu hubungannya dan tidak bisa mengatakannya pada Kakek. Hae Woo tanya apa ada hubungan antara sopir Han dengan Kang Hee Soo?
Kakek Jo pura-pura tanya, apa orang itu kenalan sopir Han?
Hae Woo : Tidak, bukan itu maksudku.

Jo Ui Sun tiba-tiba menyerbu masuk, ia teriak2 dan ingin bicara dengan Hae Woo. Kakek Jo kesal, besok saja kau bicara dengan Hae Woo, sekarang kau terlalu mabuk.
Hae Woo : Ayah!
Jo Ui Sun : Benar, aku ini ayahmu dan kau adalah putriku.
Hae Woo mengajak ayahnya keluar untuk bicara. Ui Sun tanya mau bicara apa, kalau aku adalah orang yang pantas mati? Kau mau membicarakan soal itu? Ah benar..apa kau membawa buktinya?

Kakek membentak anaknya. Jo Ui Sun mendekat, anak itu..dia tidak percaya apa yang kukatakan. Ayah tahu kan, kalau aku tidak bisa membunuh apapun, bahkan aku tidak sanggup membunuh kecoa sejak kecil. Aku ..adalah Jo Ui Sun aku bukan orang jahat. Dan sejujurnya, dibandingkan orang2 terpelajar dan sukses diluar sana, mereka tidak jauh berbeda denganku.
Anak itu..dia memperlakukanku seperti pembunuh berantai. Kakek membentak Ayah Hae Woo lagi.

Jo Ui Sun ketakutan. Kakek memperingatkan ayah Hae Woo, kau berdiri di depan menantumu, jangan melakukan sesuatu yang akan kau sesali nanti. Pergilah tidur.
Jun Young mendekat dan mengajak Jo Ui Sun minum diluar. Jo Ui Sun membungkuk di depan Kakek, maafkan aku ayah. Hae Woo jadi semakin takut untuk bertanya. Ia takut kalau semua dugaannya benar.

Jo Ui Sun masih mabuk, aku mengagumimu ayah. Kau adalah guru kami yang terhormat untuk selamanya. Ayahku..sarange..Jo Ui Sun membentuk tanda Love di atas kepalanya. Wkk
Jun Young membantu Ayah Hae Woo keluar kantor kakek sambil membahas rencana akuisisi Hotel Grand Blue.  Hae Woo masih di kantor Kakeknya.

Kakek Jo tanya apa terjadi sesuatu antara Hae Woo dan ayahnya. Hae Woo minta maaf pada Kakek. Kakek tanya apalagi yang ingin diketahui Hae Woo tentang Kang Hee Soo?
Hae Woo : Tidak ada, istirahatlah Kek.
Kakek Jo mengangguk. Kakek minta Hae Woo tidak terlalu lelah bekerja, aku mencemaskan kesehatanmu. Hae Woo berkata ia sangat sehat. Kakek senang, harus seperti itu. Karena kau adalah impian masa depanku dan segalanya.

Jun Young mengantar Jo Ui Sun ke kamarnya. Ayah Hae Woo langsung tertidur begitu terbaring. Sekretaris Park masuk membawa air dan minta Jun Young keluar saja, ia yang akan mengurus Jo Ui Sun. Park melihat ke arah Jo Ui Sun dengan wajah penuh kemarahan.
Sekretaris Park menemukan kartu nama Kim Jun dari Giant Hotel. Ia tampak ingin tahu. Apa Sekretaris Park curiga kalau Kim Jun adalah Han Yi Soo?

 
Yi Hyun masuk ke kamar kerja ayah angkatnya tapi Byun tidak ada didalam. Yi Hyun membuka laci untuk mencari Stapler. Yi Hyun kebetulan melihat laporan kasus kecelakaan Yi Soo.
Yi Hyun membuka laporan itu dan tampak heran saat melihat kunci loker yang jadi bukti.

Byun kembali ke kamarnya, ia terkejut melihat Yi Hyun. Byun minta Yi Hyun tidur saja dan berusaha mengambil laporan itu dari tangan Yi Hyun. Yi Hyun menahan ayahnya, Ayah..ada yang aneh.
Byun : Apa maksudmu?
Yi Hyun mengamati kunci loker No. 14 itu dan ingat, bukan itu kunci loker yang ia temukan dari dalam kotak musik pemberian ayahnya. Ayah, ini berbeda.
Byun : Apa maksudmu berbeda?

Yi Hyun : Ini bukan kunci yang diambil Oppa, nomornya berbeda. Nomor kunci dari dalam kotak musik yang diambil Oppa adalah 22. Aku yakin.
Byun : Mungkin kau bingung.

Yi Hyun yakin karena nomor kesukaan ayahnya adalah 22. Ayah bilang itu nomor yang ramah karena seperti dua orang berjalan bersama. Jadi kupikir Ayah ingin memberiku jimat keberuntungan dengan menyimpan kunci dalam kotak musik.
Byun memastikan, kau yakin? Yi Hyun mengangguk. Ia yakin sekali.

Kunci No. 22 itu masih ada di tangan Yi Soo.
Kita kembali ke awal episode, Yi Soo remaja merobek satu halaman dari dokumen yang ditemukannya dan menyimpan dalam Loker No. 14. Yi Soo pergi, tapi ia kembali lagi untuk mengambil kunci Loker No. 22.

Yi Soo dewasa mengamati kunci Loker No. 22, ia bicara sendiri : dimana itu?

Hae Woo menulis di board-nya, Han Yi Soo -- meninggal. Hae Woo merenungkan tulisan itu.

Kakek Jo telp seseorang, ia yakin hanya anak itu yang bisa melakukan semua itu. Anak itu mungkin masih hidup. Han Yi Soo, mungkin masih hidup.

Hae Woo menghapus kata meninggal dan menulis ulang : Han Yi Soo -- menghilang/sil jong.

Yi Soo lari pagi, Young Hee menyusulnya dan lari di sampingnya. Yi Soo kurang suka dan lari menjauh. Young Hee tetap berusaha mengejar bossnya. Yi Soo memperlambat larinya dan membiarkan Young Hee jalan di sampingnya.
Young Hee komen, wow..larimu cepat sekali.
Yi Soo : Aku tidak suka ada yang lari di sampingku, saat aku lari.
Young Hee janji akan mengambil jalur yang berbeda besok. Young Hee menguap. Yi Soo tanya apa Young Hee kerja lembur semalam? Young Hee berkata ia nonton film sampai larut malam.

Young Hee cerita, tokoh utama prianya mencoba mengusir rasa sakit karena putus dengan pacarnya. Ia mengunjungi perusahaan yang bisa menghapus ingatannya akan wanita itu..tapi..
Young Hee menghentikan ceritanya, sudahlah aku melantur, jadwal hari ini adalah..
Yi Soo justru tertarik dengan cerita film itu, jadi..apa pria itu berhasil menghilangkan ingatannya?

Young Hee : Dia berhasil, tapi akhirnya ia jatuh cinta dengan gadis yang sama lagi. Dia menghapus ingatannya tapi ia tetaplah orang yang sama yang jatuh cinta kepada gadis itu sejak mulanya.
Karena itu tidak bisa dihapus maupun diubah. Meskipun itu terhapus dari kepalanya, hatinya tetap mengingatnya.

Yi Soo terhenti dan ingat Hae Woo lagi. Yi Soo menggelengkan kepalanya, berusaha menghapus Hae Woo. Yi Soo komen, itu film yang dangkal. Young Hee merasa film itu lumayan menghibur. Apa kau mendapat telp dari Presdir? di Okinawa. Yi Soo mengiyakan. Wajahnya muram.

Hae Woo menyetir ke kantornya dan ingat saat Yi Soo menciumnya, ia benar2 terganggu dengan insiden itu. Hae Woo masuk kantor, disambut Soo Hyun dan sekretarisnya.  Hae Woo tanya apa yang ditemukan Soo Hyun soal Kang Hee Soo.

Soo Hyun : Ya, dia seorang aktivis di universitas. Dia dipenjara dua kali karena melanggar Hukum Keamanan Nasional. Setelah bebas, ia hidup miskin dan mendapatkan perawatan pskiater. Sepertinya ia menderita trauma akibat dipenjara. (Atau disiksa di penjara. Ayah Yi Soo yang menyiksa Kang Hee Soo waktu itu.)

Soo Hyun juga sedang memeriksa psikiater Kang Hee Soo saat ini. Hae Woo minta Soo Hyun segera memeriksanya. Soo Hyun menambahkan, anda tahu yang selanjutkan. Dia mendapat penghasilan dari mengajar secara paruh waktu. Tapi ia terobsesi dengan penyelidikan untuk meluruskan kembali sejarah.
Hae Woo : Bagaimana hubungannya dengan keluarganya?

Boss Hae Woo datang, semua berdiri menyambutnya. Pria itu memegang jarinya yang terluka, ia datang untuk menemui Hae Woo sebentar. Dia berkata sudah melimpahkan kasus Jung Man Chul pada Jaksa Park.
Hae Woo bingung, tapi itu adalah kasus saya Pak.
Boss : Jaksa Park adalah Jaksa dengan spesialisasi kasus pembunuhan.

Hae Woo ingin protes, tapi bossnya tidak mau membahas itu lagi dan mengajak Hae Woo+Jun Young makan malam nanti. Hae Woo masih tidak terima dan mengejar bossnya.

Hae Woo mengejar Supervisornya dan berkata kalau Jung Man Chul ada di bawah yuridiksinya dan ia satu-satunya yang menangani kasus itu.
Boss Hae Woo menjelaskan, kudengar ada telp antara ayahmu dengan korban. Hae Woo membenarkan dengan berat hati.

Boss : Itulah sebabnya aku memberikan kasus itu pada Jaksa Park. Bukan karena ia adalah hobaeku, tapi karena ia adalah Jaksa yang baik. Percayalah kepadanya. Jangan sampai kau menjadi bahan pemberitaan. Pikirkan juga tentang posisi Kepala Jaksa. (ayah mertua Hae Woo).
Boss Hae Woo menepuk pundak Hae Woo dan jalan pergi.

Kepala Jaksa Oh menemui Kakek Jo. Kakek Jo minta maaf sudah merepotkan Jaksa Kepala Oh. Jaksa Oh hanya membiarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Kakek Jo mengerti.
Kakek Jo menyinggung perkara Jung Man Chul. Apa pendapatmu? menurutku, itu adalah pembunuhan yang dilakukan oleh orang yang mendendam padanya. Kakek Jo mengarahkan kecurigaan pada pemilik bar tempat Jung Man Chul terakhir berada. Jaksa Oh terpaksa menyetujuinya. Kakek Jo tanya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menutup kasus ini.

Kakek mendapat undangan dari Jepang dan ingin mengirim Hae Woo dan Jun Young kesana. Kakek ingin Jaksa Oh menutup kasus itu saat Hae Woo ada di LN.
Kepala Jaksa Oh hanya menghela nafas, ia juga tidak tahu apa bisa melakukan itu.

Sekretaris Jang mengantar Kim Dong Soo menemui Yi Soo. Ini hari pertamanya kerja sebagai sopir "CEO Kim Jun". Dong Soo gelisah dan beberapa kali merapikan diri. Young Hee geli dan memuji dasi Dong Soo untuk membuatnya santai.
Dong Soo mengira CEO ini sudah tua, ia tanya berapa usianya. Apa dia sekitar 60-an th? Young Hee geli, tidak.
Dong Soo : 70-an? 80-an?

Dong Soo bingung, wah ia tidak mengira usianya sangat tua. Tapi Dong Soo promosi, ia sangat populer diantara pria tua. Young Hee hanya tersenyum geli. Dong Soo benar2 mengagumi Young Hee wkk
Yi Soo sedang memberi makan ikan saat Young Hee menekan bel apartemennya. Young Hee mengingatkan Dong Soo, ingatlah satu hal, dia tidak suka jika ditanya urusan pribadi.
Dong Soo langsung tanya : Kenapa? Agar bisa dekat bukankah kau harus membicarakan sesuatu yang bersifat pribadi?

Pintu terbuka dan Young Hee bergegas masuk. Dong Soo mengikutinya. Young Hee menyapa Yi Soo, Tuan CEO, Kim Dong Soo sudah datang.
Yi Soo berbalik dan Dong Soo bengong. Dong Soo langsung membungkuk.
Yi Soo jalan mendekati mantan teman baiknya dan mengulurkan tangan, aku Kim Jun. Dong Soo membalas jabat tangan Yi Soo.
Yi Soo tanya apa Dong Soo hafal jalan di Seoul. Dong Soo mengiyakan dan Yi Soo langsung mengajak mereka pergi.

Kim Dong Soo ngoceh sepanjang jalan. Young Hee melirik Yi Soo dan Yi Soo kelihatan menahan senyum. Young Hee jadi tersenyum.
Dong Soo langsung ingin tahu, ia tanya pada Yi Soo : Saya terkejut sekali, ternyata anda masih sangat muda. Kita sepertinya seusia, anda lahir tahun berapa?
Young Hee memperingatkannya. Dong Soo terkejut, oh saya lupa. Tidak boleh tanya urusan pribadi.

Yi Soo tiba-tiba tanya, apa kau punya pacar? Dong Soo menjawab, saya berharap bisa mempunyainya.
Yi Soo : Bagaimana kalau teman pria?

Dong Soo : Saya punya banyak. Tapi anda tidak mungkin menanyakan hubungan yang tidak normal kan? (gay maksudnya wkk)
Young Hee : Kim Dong Soo-ssi!
Yi Soo : Tapi aku juga menanyakan soal itu.
Dong Soo terkejut, saya bukan seperti itu..sama sekali tidak. sebagai seorang pria Republik Korea, saya jelas..Dong Soo melirik Young Hee, menyukai wanita.

Yi Soo : Sayang sekali.
Dong Soo terkejut : Apa?!

Jun Young tidak bisa menghubungi CEO Moon. Sekretarisnya lapor CEO Moon masuk RS karena sakit dan akhirnya ia bisa tahu tempatnya dirawat dengan susah payah.

Yi Soo yang mengurung CEO Moon dalam RS. Yi Soo menyindirnya, kau ingin mencari kelemahanku, seharusnya kau tidak mengirim orang itu kemarin.
Moon minta maaf, ia sudah melakukan kesalahan. Yi Soo dengan dingin tanya, apa kau ingin tahu kelemahanku?
Yi Soo : Aku tidak mentolerir kesalahan.

Yi Soo menunjukkan sebuah kontrak, isinya Grand Blue Hotel akan membayar harga serta mengikuti prosedur yang diberikan oleh Giant Hotel. Tapi dengan satu syarat lagi, katakan pada Gaya Hotel bahwa kau akan menyerahkan hotel ini seperti yang sudah dijanjikan.

Moon protes. Yi Soo memotongnya, kau tidak punya pilihan. Lalu Yi Soo pura2 ingat, ah ya..kau punya. Pengakuan dari kesadaranmu yang kutawarkan waktu itu. Apa kau berani melakukannya?

Yi Soo tahu Moon tidak akan seberani itu, kau sudah ada di bisnis Hotel selama 30 tahun lebih dan aku ingin kau pensiun dengan cara terhormat. Tapi kau mempersulitnya.
Moon : Tidak peduli seperti apa kau mencintai uang, bukankah seharusnya kau memiliki sedikit hati nurani?

Yi Soo marah : Kau seharusnya tidak mengajarkan pada orang lain, apa yang tidak bisa kau lakukan. Benar kan?
Yi Soo bertemu Jun Young di lobby RS. Jun Young heran melihat Yi Soo. Yi Soo hanya berkata ia menjenguk kenalannya. Jun Young juga sama.
Yi Soo ingin bicara dengan Jun Young. Jun Young setuju dan mengundang Yi Soo ke bar baru di Hotel mereka. Yi Soo setuju. Keduanya mempertahankan sikap ramah tapi tetap resmi dan menjaga jarak.

Yi Hyun bersikap ramah ke Soo Hyun karena Soo Hyun adalah anak buah Hae Woo eonni-nya.

Byun dan Hae Woo masih membahas soal kunci loker. Hae Woo bingung, lalu dimana kunci loker yang ada di kotak musik itu. Kunci yang diambil Yi Soo itu.

Byun : Mungkin tetap di loker No. 22. Saat Yi Soo membuka loker 22 itu dan menemukan dokumen yang ditinggalkan Han Young Man..maksudku, pasti kuncinya kembali ke tempat asalnya.

Hae Woo heran, bagaimana Det. Byun tahu bahwa Yi Soo menemukan dokumen di loker itu.

Byun ingat isi pembicaraannya dengan Yi Soo sebelum Yi Soo ditabrak truk. Tapi Byun tidak mengatakan itu pada Hae Woo, ia heran dengan kunci loker yang ditemukan di TKP (No. 14).

Hae Woo menebak, apa mungkin Yi Soo menyimpannya lagi di tempat lain? Yi Soo mungkin melakukan itu karena ia adalah orang yang lebih berhati-hati dibanding orang lain. Kalau benar, masuk akal jika ada orang yang mencuri kunci loker itu di kantor polisi.
Byun membenarkan, itu karena mereka harus menghilangkan bukti. Karena yang bisa masuk-keluar penyimpanan di kantor polisi adalah orang dalam, jadi Jung Man Chul adalah tersangka utamanya.

Hae Woo ingin memeriksa dari rumah dan bar yang biasa dikunjungi Jung Man Chul. Siapa tahu dia menyembunyikan dokumen itu di satu tempat.
Byun : Atau dokumen itu sudah jatuh ke tangan orang lain.

Hae Woo mencoba menyinggung soal keterlibatan ayahnya dalam  peristiwa tabrak lari 12 th lalu. Detektif Byun memotongnya, kau tidak perlu mengatakannya. Karena aku tahu apa yang ingin kau katakan.
Apa ada kemungkinan aku tidak tahu sesuatu yang bahkan diketahui oleh Jaksa yang pengalamannya baru 3th? Detektif hebat sepertiku?
Ha! aku senang dengan gaya Byun, bisa menenangkan hati Hae Woo.

Byun menyarankan untuk melihat kasus tabrak lari dan pembunuhan itu secara berbeda. Karena kita menganggap dua kasus itu berkaitan maka, kurasa kita kehilangan sesuatu yang penting.
Hae Woo : Kenapa kau berpikir seperti itu?

Byun : Membunuh Han Young Man dan Ha Yi Soo hanya untuk menutupi kasus tabrak lari, kurasa motifnya terlalu lemah. Tambahan lagi, Han Young Man bahkan ingin menyerahkan diri. Yang lebih penting, Kang Hee Soo sama sekali tidak ada hubungannya dengan kasus tabrak lari itu.
Hae Woo membenarkan, ia juga tidak bisa menemukan hubungan Kang Hee Soo dengan kasusnya.

Byun : Satu lagi, dokumen itu. Beberapa hari sebelum Kang Hee Soo dibunuh, ada kesaksian kalau dia menerima amplop berisi dokumen.
(Siapa yang mengirim dokumen ke Kang Hee Soo, apa jangan2 Junichiro? apa motifnya?)

Hae Woo : Dokumen yang ditemukan Yi Soo di loker, apa itu dokumen yang sama?
Byun tidak tahu soal itu. Hae Woo tanya, menurut Byun apa isi dokumen itu. Byun merasa isi dokumen itu adalah kunci untuk mengungkap kasus ini. Saat ini, kita tidak punya pilihan kecuali menyelidiki latar belakang korban.

Byun tanya apa yang akan dilakukan Hae Woo karena ia dengar dari Kim Soo Hyun kalau kasus ini akan dilimpahkan pada Jaksa lain. Hae Woo tidak bisa menjawabnya, ia hanya berkata harus pergi menemui seseorang.

Kim Soo Hyun tanya siapa yang akan ditemui Hae Woo tapi Hae Woo hanya berkata jika ia harus menyerahkan kasus ini pada Jaksa lain, paling tidak ia harus menutupnya dengan baik.

Hae Woo menemui saksi mata Yi Soo, anak bernama Kang Dae Won itu. Dae Won menghindari Hae Woo, ia ingin pergi. Hae Woo berseru, dia adalah temanku. 12 tahun lalu, kakak yang mendengar soal jam darimu, dia adalah temanku.

Dae Won : Lalu?
Hae Woo : Hyung itu..menghilang saat mencoba menemukan orang yang menyebabkan tabrak lari itu.

Hae Woo berkata ia sedang dalam proses untuk mencari alasan apa yang menyebabkan Hyung itu menghilang. Kau melihat jam tangan itu atau tidak, aku tidak ingin tahu. Yang ingin kuketahui adalah, kenapa kau berbohong.
Aku menemuimu karena aku ingin tahu alasannya. Mungkin..apa kau diancam?

Dae Won : Tidak
Hae Woo tanya apa karena biaya RS? Dae Won bingung. Hae Woo mengerti, pasti ada yang membayar biasa RS Kakek Dae Won dan memintanya tutup mulut. Siapa yang minta kau melakukannya?
Dae Won mengaku, seorang paman yang tidak kukenal.

Tiba-tiba Kim Soo Hyun muncul dan memanggil Hae Woo. Hae Woo terkejut, kau mengikutiku? Soo Hyun membenarkan, ia merasa cemas.

Hae Woo masih ingin tahu seperti apa paman yang dimaksud Kang Dae Won, apa kau punya kontaknya?
Dae Won melihat ke arah Kim Soo Hyun dengan sorot mata takut dan serba salah. Hae Woo cukup tajam untuk menyadari ini dan menoleh ke asistennya.

Kim Soo Hyun juga tidak berani melihat tatapan Hae Woo. Hae Woo bingung, Kim Soo Hyun yang meminta Kang Dae Won tutup mulut?
Kang Dae Won : Maafkan aku paman.
Hae Woo benar2 syok, ini? orang ini?

Hae Woo menuntut penjelasan. Tapi Soo Hyun tidak bisa mengatakan apapun padanya, tidak peduli apa yang akan dilakukan Hae Woo. Hae Woo mengancam akan melaporkan Soo Hyun pada Komite Pendisiplin. Soo Hyun tetap tidak bisa mengatakan apapun.

Hae Woo jalan pergi. Soo Hyun berkata ia melakukan semua ini demi Jaksa Jo.
Hae Woo marah, demi aku? Apa kau pikir aku ingin menyembunyikan kebenaran?
Soo Hyun : Tidak.

Hae Woo : Meskipun kau tahu, kau tetap menipuku? Bagaimana kau bisa melakukan itu kepadaku? Aku tidak tahu yang lain, tapi kau seharusnya tidak seperti ini.
Soo Hyun hanya minta maaf. Hae Woo tanya, apa ini karena uang? Apa kau bertemu ayahku? Kalau kau benar-benar memikirkan aku, katakan yang sejujurnya!

Soo Hyun menantang Hae Woo, apa anda siap? Apa anda memiliki kepercayaan diri untuk menggali kebenaran tanpa menyerah sampai akhirnya? Hae Woo ingin tahu siapa orang yang menyuruh Soo Hyun. Jawab, siapa orangnya?
Soo Hyun mengaku : Jaksa Kepala (ayah mertua Hae Woo)

Soo Hyun melakukannya karena kata Jaksa Oh, ini demi Hae Woo. Soo Hyun baru menyadari kalau ada kemungkinan ayah Hae Woo terlibat dalam kasus ini.

Hae Woo menghela nafas, ia tidak bisa menghindarinya. Ia harus berhadapan dengan keluarganya sendiri. Hae Woo jalan pergi. Soo Hyun tahu Hae Woo pasti ingin menemui Jaksa Kepala, ia berusaha mencegahnya tapi Hae Woo tetap ingin menemui ayah mertuanya.

Hae Woo menyetir untuk menemui ayah mertuanya, tapi akhirnya ia menghentikan mobil. Hae Woo tidak sanggup bertemu ayah mertuanya sekarang. Ia takut menghadapi kenyataan.

Yi Soo berdiri di depan lukisan orpheus, ia mengamati lukisan itu baik-baik. Sekretaris Hae Woo menerima paket  yang dikirim Yi Soo.
Jun Young bersiap pergi ke bar menemui Yi Soo. Ia mendapat telp dari Hae Woo. Hae Woo ingin bertemu Jun Young. Jun Young juga ada janji dan minta Hae Woo menunggunya.

Yi Soo bertemu dengan Hae Woo di bar. Yi Soo mendekati Hae Woo dan menyinggung masalah kemarin. Hae Woo memotongnya, tidak apa-apa. Ia mengerti, itu kesalahan karena pengaruh alkohol. Kalau masih tidak enak karena masalah itu, lupakan saja. Karena ia sudah melupakannya. Yi Soo mengerti.

Hae Woo tanya kenapa Yi Soo ada di bar ini. Yi Soo menjawab, ia ada janji dengan Direktur Oh.

Hae Woo : Aku yang datang tiba-tiba.
Yi Soo tidak keberatan kalau Hae Woo bergabung bersama mereka. Hae Woo menolaknya dan akan menemui Jun Young diluar saja. Hae Woo bergegas mengambil barang2nya.

Yi Soo menghentikan Hae Woo : Bagaimana kalau itu bukan kesalahan? Kalau itu bukan kesalahan, apa kau akan mengerti?
Hae Woo terkejut. Yi Soo hanya menatapnya dingin.


Shark [1], [2], [3], [4], [5]

Notes :
Aku berharap Jun Young tidak berubah jadi jahat hanya demi menutupi semua kesalahan ayahnya dan keluarga Hae Woo. Kuharap dia masih bisa jadi teman untuk Yi Soo, karena sepertinya Yi Soo, Hae Woo dan Jun Young, semua memiliki latar belakang keluarga yang tidak sebaik yang mereka pikirkan.
Apa Hae Woo bisa tetap bersama Yi Soo? terlalu banyak luka dan dendam diantara mereka. Hae Woo juga sudah menikah, aku tidak suka kalau ceritanya membuat Hae Woo harus "dipisahkan" dari suami resminya hanya untuk bersama Yi Soo, well..meskipun kelihatan jelas Hae Woo tidak benar-benar mencintai Jun Young. Atau "mematikan" Jun Young. Sebaiknya Yi Soo dengan Young Hee saja wkk..

Aku yakin Junichiro itu juga memanfaatkan Yi Soo untuk dendam pribadinya pada Kakek Jo. Tapi belum tahu motifnya. Mirip City Hunter.

5 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Mantappp.smakin pnasaran. Ayo mbk tirzaa ciayo dilanjut recapsnya..hehehe

    ReplyDelete
  3. uni, cemangka ya buat lanjutannya, setiap hari aku selalu ngecek blog uni lohhh
    hehehe

    ReplyDelete
  4. unni, makasih buat sinopsisnya...aku udah liat sampai episode 14 dan penasaran banget sama episode 15. masih menebak-nebak akhir dari drama ini, dan siapa Jo Sang Gook sebenarnya...

    ReplyDelete
  5. Semoga tidak bad ending, gamau liat oppa KNG di drama yang suram trus :(

    ReplyDelete