Monday, July 22, 2013

Shark episode 8

Hae Woo jalan ke arah Yi Soo. Ia menatap tajam Yi Soo, siapa kau? Siapa kau sebenarnya?

Kembali ke Okinawa,
Hae Woo menangis sedih sepanjang jalan, sekarang ada bukti bahwa Yi Soo-nya masih hidup, dimanapun Yi Soo saat ini. Rasa sedih, tidak berdaya, bersalah bercampur menjadi satu.
Hae Woo melihat Yi Soo dewasa dan menatap langsung ke mata Yi Soo. Hae Woo menangis dan memanggilnya, Yi Soo-ya..

Yi Soo jalan mendekat, tapi sebenarnya yang dilihat Hae Woo adalah Han Yi Soo remaja, teman SMA yang dicintainya.
Hae Woo menangis semakin keras saat tiba di depan Yi Soo, ia mengulurkan tangan, ingin menyentuh wajah Yi Soo. Yi Soo ingin memegang tangan Hae Woo tapi sebelum Hae Woo bisa menyentuhnya, Hae Woo jatuh pingsan karena syok.
Jun Young tampak panik karena tidak bisa menghubungi Hae Woo. Young Hee menenangkannya, kadang di beberapa wilayah memang sinyalnya kurang bagus. Jun Young heran kenapa CEO Kim memutuskan mengantar Hae Woo pergi secara tiba-tiba.
Young Hee : Dia berkata tidak pantas membiarkan tamu penting pergi sendiri. Tuan Kim merasa itu tidak aman bagi Ny. Oh.
Jun Young diam saja, tapi jelas kelihatan ia tidak senang dengan situasi ini.

Hae Woo mulai sadar. Ternyata mereka masih ada di tempat yang tadi, Yi Soo membiarkan kakinya dijadikan bantal oleh Hae Woo.
Hae Woo duduk. Yi Soo menanyakan kondisi Hae Woo, tapi Hae Woo sibuk mencari sesuatu. Yi Soo mengulurkan liontin ikan hiu itu, apa kau mencari ini?

Hae Woo langsung mengambil liontin hiu kayu dari tangan Yi Soo.

Hae Woo bergegas berdiri, Yi Soo menjelaskan, Hae Woo tiba-tiba pingsan, tapi tidak lama hanya sekitar 10 menit. Hae Woo mengerti, ia sudah tidak apa-apa. Hae Woo mengucapkan terima kasih pada Yi Soo.
Hae Woo jalan lagi. Yi Soo mengikutinya dari belakang. Hae Woo tiba-tiba tanya, apa ikan hiu hidup di laut sini? Yi Soo sedikit terperanjat.

Yi Soo membawa Hae Woo ke tepi laut. Hae Woo memandangi laut dan bicara sendiri, disini..seperti ini, dia mungkin memandangi laut seperti ini. Aku ingin tahu apa yang dipikirkannya.

 Yi Soo berkata Hae Woo menyebut nama Yi Soo berkali-kali saat pingsan.

Hae Woo jalan pergi. Yi Soo mengingatkan Hae Woo, jika merasa takut, Hae Woo bisa melarikan diri.

Hae Woo berkata ia tidak takut. Ia hanya merasa terlalu senang. Karena ia (Yi Soo) masih hidup. Hae Woo merasa sangat bersyukur. Kenapa ia tidak menemuiku? Aku merasa pedih dan juga merasa menyesal disaat bersamaan. Karena aku merasa sangat bersalah. Aku benar-benar minta maaf.
Hae Woo merasa tidak enak, ia selalu menunjukkan kelemahannya di depan Yi Soo. Maafkan saya. Hae Woo jalan pergi.

Hae Woo telp Jun Young sebelum tiba di Hotel. Jun Young kelihatan menahan kesal, ia sangat mencemaskan Hae Woo.

Jun Young tidak terlalu senang saat melihat Hae Woo kembali ke resort bersama CEO Kim. Hae Woo jalan ke arah Jun Young dan minta maaf. Jun Young tersenyum, apa kau lelah?
Hae Woo membenarkan. Jun Young berterima kasih pada Yi Soo karena bersedia menemani istrinya. Tidak masalah, jawab Yi Soo.

Jun Young merangkul Hae Woo, keduanya masuk ke dalam. Yi Soo menatap tajam mereka. Ia sama sekali tidak melepaskan pandangan dari Hae Woo.
Young Hee tanya kenapa Yi Soo sangat terlambat. Yi Soo tidak menjawab, ia hanya tanya dimana Presdir. Young Hee berkata, di kamarnya. Rencana malam ini ditunda sampai besok pagi karena anda terlambat datang.
Yi Soo mengerti dan jalan pergi.

Hae Woo berdiri di sebuah teras yang menyerupai kapel terbuka. Mungkin biasa untuk upacara pernikahan outdoor. (Resort Okinawa memang terkenal dengan wedding chapel-nya) Jun Young datang dan menyelimuti bahu Hae Woo dengan mantel. Dari ekspresi Hae Woo, Jun Young bisa menebak kalau istrinya sudah menemukan rumah di dalam foto. Hae Woo membenarkan. Jun Young tanya hasilnya.

Hae Woo cerita, bahwa malam sebelum Yi Soo kecelakaan, Yi Soo meneleponnya. Saat itu Yi Soo berkata, bahwa ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan tidak ada orang yang bisa ia percaya. Sekarang aku mengerti kenapa ia berkata seperti itu. Bagaimana perasaannya saat itu, sekarang..kurasa aku tahu.
Jun Young menghiburnya, itu bukan kesalahanmu, kau sudah berusaha sekuat tenaga sampai sekarang. Yi Soo mungkin mengetahuinya.


Hae Woo membenarkan, karena ia sedang melihatnya. Karena ia terus melihatnya selama ini.

Jun Young tidak mengerti. Hae Woo menjelaskan, Yi Soo..masih hidup. Jun Young tampak syok.

Di tempat lain, Yi Soo merenung sendirian.

Hae Woo ingin pulang ke Seoul. Ia yakin Yi Soo ada di Seoul atau di tempat yang dekat dengan mereka. Hae Woo heran, kenapa ia tidak pernah bertemu Yi Soo, kalau ia bertemu dengan Yi Soo sekali saja, ia pasti akan mengenalinya. Hae Woo yakin, meskipun sudah 12 tahun, ia pasti akan bisa mengenali Yi Soo.

Jun Young melarang Hae Woo meneruskan kasus ini. Jika apa yang kau katakan itu benar maka kasus ini tidak boleh kau tangani.
Hae Woo harus tahu apa yang dialami Yi Soo, jika ia menyerah, ia tidak akan bisa bertemu Yi Soo lagi. Jun Young berkata kalau Yi Soo sudah mati.
Hae woo : Dia jelas masih hidup.
Jun Young : Jika Yi Soo bertanggung jawab untuk semua hal yang berhubungan dengan kasus ini, maka Yi Soo yang kita kenal sama saja dengan mati.
Hae Woo melarang Jun Young mengatakan itu, karena mereka tidak tahu apa yang dialami Yi Soo, bagaimana ia sampai disini dan bertahan hidup. Kita tidak tahu itu.

Jun Young setuju, mereka memang tidak tahu, tapi paling tidak aku tahu, Yi Soo sengaja melibatkan Hae Woo dalam kasus ini dengan maksud tertentu.
Hae Woo tetap ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi, hanya itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Yi Soo dari kegelapan.

Bagi Jun Young, melindungi Hae Woo lebih penting daripada menyelamatkan Yi Soo. Lagipula ada orang lain yang mampu menemukan kebenaran.
Hae woo : Itu tidak benar, diluar dugaanmu, ada banyak orang yang terlibat. Pada akhirnya kebenaran akan tersembunyi lagi.
Jun Young kelihatan marah, ia tetap tidak setuju. Jun Young pergi.

Young Hee lapor kepada Tuan Junichiro bahwa pasangan Oh akan pulang dengan penerbangan pertama ke Seoul. Junichiro mengerti, lalu ia menanyakan keluarga Young Hee.
Young Hee tersenyum, mereka baik-baik saja, ini semua berkat Tuan.
Junichiro : Bukan, ini berkat kau bukannya aku.

Flashback - 7 tahun lalu di Jepang.
Young Hee sepertinya bekerja sebagai gadis bar elit dan menemani Tuan Junichiro minum. Junichiro tanya soal kuliah Young Hee. Jadi kau keluar dari kampus di Korea dan pergi ke Jepang. Kudengar kau belajar bisnis di universitas ternama di Korea. Apa situasi keluargamu sedang dalam kesulitan?
Young Hee heran, kenapa Junichiro bertanya soal itu.

Junichiro berjanji akan membantu kuliah Young Hee. Tapi di Jepang bukan Korea. Young Hee tanya alasan Junichiro membantunya.
Junichiro berkata, ia sudah banyak dibantu orang. Tapi tidak satupun yang tulus membantunya. Tapi ia yakin Young Hee berbeda dengan orang-orang itu dan merasakan kejujuran atau ketulusan dalam diri Young Hee. Aku percaya padamu apapun yang terjadi.

Young Hee berkata Junichiro tidak tahu apapun tentang dirinya. Junichiro tertawa, ia sudah banyak mengalami kesulitan dalam hidupnya, meskipun cuma sebentar, ini membuatnya memiliki kemampuan menilai orang lain.
Junichiro akan membantu Young Hee mewujudkan impiannya (kuliah dll), sebagai gantinya Young Hee akan bekerja untuk Junichiro.

Jun Young terbangun tanpa Hae Woo disampingnya. Hae Woo belum tidur, masih berdiri di balkon memandangi bintang Utara di langit malam, sambil memegang liontin ikan hiu kayunya.

Yi Soo juga melakukan hal yang sama, melihat bintang Utara sambil memegang liontin ikan hiunya. Yi Soo mengingat kata-kata Hae Woo yang diucapkan di tepi pantai tadi.

Yi Hyun berkunjung ke kediaman Jo atas undangan Kakek Jo. Yi Hyun berkata ia sangat senang waktu Kakek meneleponnya, ia merasa bersalah karena jarang menelepon Kakek Jo.
Kakek Jo : Siapa yang rindu tentu dia yang lebih dulu telp.
Yi Hyun sama sekali tidak pernah mencurigai Kakek Jo, ia berkata lebih merindukan Kakek.

Ada Ny.Park di dekat mereka dan Yi Hyun minta Ny. Park duduk bersama. Ny. Park menolak tapi Kakek Jo juga mengajaknya duduk. Kakek menanyakan kabar keluarga angkat Yi Hyun dan mendengar cerita Yi Hyun.
Yi Hyun sedikit terbawa emosi (mungkin karena ia merasa bangga dan senang) dan cerita kalau ia sudah menemukan kunci loker yang tertukar. Kakek Jo tampak berubah ekspresi wajahnya. Kakek tanya apa maksud Yi Hyun.

Yi Hyun berkata itu bukan cerita yang menarik. Kakek Jo pura2 santai dan berkata semua kakek2 selalu punya waktu untuk mendengarkan cerita, apalagi cerita dari Yi Hyun yang selalu terdengar menarik.
Yi Hyun cerita kalau kasus yang ditangani ayahnya saat ini mungkin berhubungan dengan kecelakaan yang dialami kakaknya. Kakek Jo tertarik, benarkah? Yi Hyun masih belum pasti, tapi sepertinya kunci loker yang diambil kakaknya saat kecelakaan berbeda nomornya.

Kakek Jo : Apa maksudmu berbeda?
Yi Hyun : Kuncinya ditukar.
Ny. Park memotong dan berkata ia menyiapkan gamjajeon dengan irisan sayur untuk makan siang, apa Kakek Jo menyukainya. Kakek mengangguk, kelihatannya enak. Ny. Park mengajak Yi Hyun membantunya masak. Itu sebenarnya strategi Ny. Park agar Yi Hyun tidak terlalu banyak bicara. Oh untung ada Ny. Park.
Kakek Jo tampak kesal karena tidak bisa mengorek informasi lagi dari Yi Hyun, tapi kata2 Yi Hyun membuatnya semakin waspada.

Ny. Park juga tanya detilnya pada Yi Hyun, tapi Yi Hyun tidak tahu banyak, ia berkata Hae Woo eonni juga tahu karena ini adalah kasus Hae Woo. 

Hae Woo dan Jun Young sudah tiba di Seoul, keduanya bergandengan tangan di dalam mobil, tampak saling mengerti satu sama lain.

Kakek Jo mengeluarkan dokumen dari lacinya, itu dokumen yang dibawa oleh mendiang Prof Kang yang diambil Yi Soo dari loker No. 22. Dokumen itu masih bernoda darah Yi Soo. Aneh, kenapa juga disimpan dengan darah mengering seperti itu. Judul Dokumen itu, "Kebenaran tentang Jeon Yong Bo"
 

Halaman 28 dari dokumen itu hilang. Sepertinya itu yang diambil Yi Soo dan disimpan dalam loker No. 14. Kakek mengingat kata2 Yi Hyun tentang kunci yang ditukar, ia ketawa. Kakek Jo mengerti sekarang kenapa hal 28 hilang. Kakek Jo terdiam, wajahnya tampak geram karena sadar, Yi Soo pasti memiliki hal 28 itu.

Byun masuk kantor dan menanyakan analisis pemeriksaan sidik jari pada bukti2 yang dimiliki Hae Woo. Anak buahnya berkata, tidak ada sidik jadi pada amplop dan kunci lokernya tapi kotak kirimannya penuh dengan sidik jari.

Anak buahnya berkata ada perintah dari atasan untuk menutup saja kasus ini jika mereka tidak juga memiliki tersangkanya, mereka akan menganggap pembunuhan ini karena dendam. Byun setuju, ya sudah kita lakukan saja, kalau itu perintah atasan, apa yang bisa kita lakukan? Kau tahu bagaimana menyiapkan laporannya kan? Anak buahnya mengerti meski sedikit heran.

Byun berkata akan ke sauna dulu karena badannya pegal-pegal. Saat ia menoleh, sudah ada Hae Woo berdiri di depan pintu, dari sorot matanya, sepertinya Hae Woo sudah mendengar kata2 Byun, Hae Woo kelihatan kesal.
Jo Ui Sun bicara dengan Jaksa Oh, ia senang karena kasus Jung Man Chul akhirnya ditutup juga. Orang seperti Jung Man Chul itu pasti tidak akan berakhir baik, perebutan hak untuk bar atau keserakahan apapun pasti akan membawa bencana, benar kan? Tapi bagaimanapun, aku lega karena kasus ini sudah ditutup. Seharusnya sudah ditutup dari dulu. Jo Ui Sun memuji besannya.

Jaksa Oh tidak terlalu semangat, itu diputuskan oleh Jaksa yang memang bertanggung jawab untuk kasus itu. Jo Ui Sun berkata ia tidak suka dengan orang yang suka pura2 baik dan bersikap benar sendiri. Orang-orang seperti itu tidak cocok denganku. Tapi ia tidak bicara soal Jaksa Oh yang terhormat.

Jaksa Oh mengaku, ia sudah mencoba membujuk Hae Woon untuk melepaskan kasus ini tapi tidak bisa.
Jo Ui Sun tepuk tangan, bravo..! Akhirnya kau berkata jujur. Karena kau jujur kau jadi lebih manusiawi. Jaksa Oh tersinggung dan jalan keluar tanpa mengucapkan salam.


Oh Jun Young masuk ke dalam ruangan itu lalu membungkuk ke ayahnya. Jo Ui Sun heran melihat Jun Young sudah tiba di Seoul. Jaksa Oh berkata ia juga sudah akan pergi. Jo Ui Sun mengajak mereka bicara bertiga, tapi Jaksa Oh menolaknya dan bergegas keluar.
Jun Young tampak heran melihat ayahnya.

Byun bertemu dengan Hae Woo. Byun berkata ia terpaksa menutup kasus karena ada perintah dari atasan, bukan hanya dari Kepala Polisi tapi petinggi yang lebih atas lagi. Sebenarnya ini lebih baik. Melempar batu dengan telur itu akan sia-sia saja. Mungkin akan lebih efektif untuk melakukan penyelidikan secara diam-diam setelah membuat para atasan merasa tenang.
Byun heran kenapa Hae Woo sudah pulang ke Seoul. Byun merasa Hae Woo menyembunyikan sesuatu.

Hae Woo berkata ia sudah menemukan siapa pengirim foto itu. Siapa, tanya Byun.
Hae Woo : Yi Soo!
Byun terlihat bingung.

Yi Soo telp rekan misteriusnya, ia menggunakan nama aslinya. Ini aku, Han Yi Soo.

Kakek Jo juga telp seseorang dan yakin bahwa Han Yi Soo telah menyembunyikan halaman 28 itu di tempat lain. Kakek tertawa, anak itu benar-benar pintar. Kakek Jo ingin orang itu menemukannya sebelum semuanya menjadi besar.

Yi Soo juga minta rekannya menemukan foto itu sebelum Kakek Jo.

Byun tidak percaya kalau Yi Soo masih hidup, meskipun Hae Woo sudah mendengar cerita dari paman di Okinawa itu dan menemukan liontin hiu milik Yi Soo. Byun merasa hanya mujizat yang bisa membuat orang selamat dari kecelakaan seperti yang dialami Yi Soo 12 tahun lalu. Dengan luka seperti itu, apa Yi Soo bisa pergi ke okinawa.

Hae Woo juga bingung dan Byun minta Hae Woo tidak terburu-buru menyimpulkan. Dan kalau Yi Soo masih hidup, besar kemungkinan Yi Soo adalah pembunuh Detektif Jung Man Chul.
Hae Woo otomatis menyangkalnya dan berkata mereka tidak punya bukti bahwa Yi Soo pelakunya dan Yi Soo hanya ingin mereka membantunya mengungkap kebenaran 12 tahun lalu. Byun mengalah dan minta Hae Woo fokus mencari Yi Soo sementara dia akan melanjutkan penyelidikan meskipun akan mengalami banyak kesulitan.

Byun juga minta Hae Woo tidak mengatakan soal Yi Soo kepada Yi Hyun. Hae Woo yakin Yi Soo pasti pernah menemui Yi Hyun, apa Yi Hyun pernah mengatakan sesuatu yang aneh.
Byun ingat soal hadiah teropong bintang mahal yang didapat Yi Hyun.

Dan dimana Yi Soo saat ini? tentu saja di depan adik kesayangannya. Yi Soo pergi ke cafe tempat Yi Hyun kerja. Yi Hyun menyambut ramah pelanggan ini dan tanya jus apa yang disukai Yi Soo waktu itu.
Yi Soo : Semua jus waktu itu rasanya lumayan.

Yi Hyun tidak terima, tidak mungkin rasanya hanya lumayan saja. Yi Soo tersenyum, baiklah semua jus rasanya enak sekali. Yi Hyun senang, lalu tanya kali ini Yi Soo ingin pesan apa. Yi Soo minta Yi Hyun saja yang memilihkannya.

Saat Yi Hyun memilih jus, tiba-tiba ia mimisan. Yi Soo terkejut, ia tampak sangat cemas. Yi Hyun tersenyum, tidak apa-apa. Lalu minta rekannya menggantikannya. Yi Soo terus mengamati Yi Hyun dan sepertinya tidak jadi membeli jus.

Yi Soo keluar cafe dan berpapasan dengan Kim Soo Hyun, anak buah Hae Woo. Kamera dipelankan, mencurigakan.

Yi Hyun kembali ke counternya. Rekannya berkata pelanggan itu pergi begitu saja. Yi Hyun heran, benarkah? Soo Hyun mendekatinya. Yi Hyun hanya mengucapkan salam lalu lari mengejar pelanggan aneh itu sambil membawa jus.
Yi Soo jalan sambil memikirkan Yi Hyun yang mimisan. Yi Soo berbalik ingin kembali ke cafe, justru hampir bertabrakan dengan Yi Hyun yang menyusulnya. Yi Hyun mengulurkan jus, ini..anda tidak membawa jus anda. Yi Soo mengambil jusnya, tangannya sedikit bersentuhan dengan tangan adiknya.

Yi Soo tanya apa Yi Hyun baik2 saja. Yi Hyun mengiyakan, itu cuma mimisan. Yi Soo minta Yi Hyun pergi ke RS saja untuk memastikannya. Yi Hyun geli, masa ia harus ke RS hanya karena mimisan. Yi Hyun minta Yi Soo datang lagi ke cafe mereka, lalu pergi. Tapi ia berbalik dan mengucapkan terima kasih karena Yi Soo sudah mencemaskannya. Yi Soo tersenyum. Jelas kelihatan masih cemas dengan kesehatan adiknya.

Yi Hyun kembali lagi ke cafe dan menemukan Soo Hyun masih menunggunya untuk pesan jus. Bwahaha..ada dua cowok yang hanya pesan minum kalau Yi Hyun yang jaga counter. Apa Soo Hyun naksir Yi Hyun. so cute.
Yi Hyun protes karena Soo Hyun menggunakan gaya bahasa banmal (informal). Soo Hyun pura2 terkejut, benarkah? Lalu ia harus pergi lagi karena Hae Woo meneleponnya.

Hae Woo minta Soo Hyun menemukan semua RS atau dokter yang dekat dengan TKP tempat Yi Soo kecelakaan 12 tahun lalu. Soo Hyun tanya alasannya, tapi Hae Woo tidak bisa mengatakannya. Ia juga minta mulai sekarang apapun yang mereka lakukan tentang kasus Jung Man Chul harus dirahasiakan.
Asisten Hae Woo yang lain masuk, ia berkata bahwa interogasi kasus Chungjido telah dijadwalkan pada hari Senin.

Hae Woo kerja seperti biasa lalu mendapat telp yang tidak terduga. Dari CEO Kim. Yi Soo telp sambil memandang lukisan Chagall. Yi Soo tampak gugup dan menanyakan kesehatan Hae Woo.

Hae Woo berkata ia baik-baik saja lalu minta maaf karena tidak sempat pamit pada CEO Kim sebelum pulang ke Seoul. Yi Soo tanya apa Hae Woo ada di rumah besok, ia akan menemui Kakek Hae Woo atas perintah Presdir Yoshimura. Hae Woo sepertinya sadar kalau CEO Kim aneh ini ingin bertemu dengannya. Hae Woo langsung berkata ia mungkin tidak di rumah besok karena banyak pekerjaan. Yi Soo mengerti meskipun sedikit kecewa.

Jun Young tidak konsentrasi kerja karena ingat perkataan Hae Woo  soal Yi Soo dan bahwa ada banyak yang terlibat dalam kasus Yi Soo, lalu saat ia bertemu ayahnya di kantor Jo Ui Sun. Jun Young terganggu dengan kemungkinan bahwa ayahnya terlibat dalam kasus itu.

Detektif Byun menyelidiki perusahaan yang memberikan hadiah teropong bintang seharga 10 juta Won lebih pada putrinya dengan cara aneh. Manager perusahaan itu membenarkan, itu promosi. Byun tidak percaya begitu saja, ia sudah memeriksa keuangan perusahaan dan kondisinya sedang kritis bahkan ada pajak yang belum dibayar.
Manager itu kelihatan gugup, ia berusaha membela diri. Kegiatan itu tidak melanggar hukum. Byun membenarkan, tapi kalau anda mendukung perjudian, itu ilegal. Manager itu ketakutan, perjudian? tidak. Byun mengancam akan melakukan penyelidikan kalau perlu. Byun minta manager itu bicara jujur kepadanya.

Manager itu akhirnya mengaku ada seseorang yang meminta bantuan kepadanya. Tapi ia tidak tahu siapa orangnya, dia membayar dengan tunai dan tidak memberikan nama. Byun masih mendesaknya, tapi paling tidak anda memiliki nomor telpnya kan?

Byun dan Hae Woo mendatangi alamat pemesan teropong bintang yang ternyata adalah Komunitas untuk Meluruskan Sejarah Korea. Keduanya jalan masuk. Paman pemilik toko buku itu mengawasi mereka, ia membawa pena beracunnya.

Byun dan Hae Woo ternyata bertemu dengan pria yang dulu pernah menjadi murid Prof Kang Hee Soo. Detektif Byun langsung bertanya soal teropong bintang pada pria itu. Dia mengaku memang mengirim teropong itu untuk Yi Hyun atas perintah seseorang. Pria itu bersedia membantu orang asing itu karena ia tertarik untuk meluruskan sejarah negara kita.
Byun mengancam akan melakukan penyelidikan pada murid Prof Kang ini. Pria itu tidak gentar karena merasa tidak bersalah.

Hae Woo lebih tertarik untuk bertemu Yi Soo, ia tanya apa pria itu memiliki nomor telp yang bisa dihubungi? Pria itu berkata tidak punya. Dia menyindir Detektif Byun, sebaiknya konsentrasi mencari pembunuh Prof Kang saja daripada mengurus hal ini. Dia komen, orang yang hebat meninggal dengan tidak adil sementara pelakunya masih sehat, itu sungguh tidak masuk akal.

Hae Woo tanya berapa usia orang itu. Pria itu menjawab mungkin sekitar 30 tahun. Hae Woo semakin yakin kalau orang misterius itu memang benar Yi Soo. Hae Woo tanya apa ada luka di wajah atau pundak atau kakinya terlihat kesakitan?
Pria itu hanya menjawab bahwa orang itu terlihat seperti orang baik. Dan tidak bersedia menjelaskan lebih detil lagi.

Yi Soo menerima telp sepertinya dari pria tadi. Yi Soo tampak kagum, Byun dan Hae Woo datang lebih awal dari perkiraannya. Pria itu telp dari telp umum, sesuai permintaan Yi Soo. Yi Soo mengerti, ia juga tidak akan memakai nomor ini lagi. Yi Soo mengucapkan terima kasih atas bantuan pria itu.


Byun dan Hae Woo tidak mendapat petunjuk lain, tidak ada rekaman CCTV. Byun merasa akan gila, ia tanya apa Hae Woo merasa orang yang mengirimkan teropong bintang adalah Yi Soo.
Hae Woo merasa yakin karena Yi Soo sangat tertarik dengan astronomi dan alam semesta lebih dari orang lain. Alasan kenapa Yi Hyun ingin belajar astronomi juga karena Yi Soo.
Byun yakin satu hal, motif untuk membunuh Kang Hee Soo dan Han Young Man sama, yaitu dokumen itu. Siapapun yang membaca dokumen itu akan terbunuh atau hampir dibunuh.

Hae Woo merasa wajah Yi Soo tidak berubah. Katanya dia tampak seperti orang baik. Byun menghela nafas, ia komen, mereka yang terlibat kejahatan juga bisa terlihat seperti orang baik. Kalau orang yakin apa yang dilakukannya itu benar, mereka bisa dengan tenang melakukan kejahatan yang paling besar. Seperti itulah manusia dan tidak terkecuali Yi Soo.

Hae Woo pergi ke bekas SMA-nya dulu dan mengenang Yi Soo remaja. Di saat bersamaan, Yi Soo juga duduk di perpustakaan SMA mereka dan mengenang Hae Woo remaja. Yi Soo tersenyum tipis mengingat Hae Woo.
Yi Soo duduk di bangku perpustakaan dan meletakkan kepalanya di meja, seperti dulu. Lalu membayangkan Hae Woo. Yi Soo memejamkan matanya.

Hae Woo jalan ke perpustakaan dan duduk di bangku yang sama.  Ia mengeluarkan liontin hiu kayu itu dan ingat saat remaja mereka. Hae Woo meletakkan kepalanya ke atas meja, ia melihat Yi Soo remaja. Hae Woo memejamkan mata.

Yi Soo ternyata bersembunyi di balik rak buku dan mengamati Hae Woo. Yi Soo seperti ingin mendekati Hae Woo tapi ia mengepalkan tangan dan menahan dirinya.
Hae Woo tiba2 ingat sesuatu. Ia langsung bergegas pulang. Ny. Park heran melihat Hae Woo, tapi Hae Woo langsung lari ke kamarnya. Kakek Jo juga tampak heran.

Hae Woo mencari foto Yi Soo remaja dan segera memasukkannya ke dalam tas.

Kakek Jo mengajak Hae Woo minum teh bersamanya, tapi Hae Woo menolaknya. Kakek hanya mengingatkan Hae Woo untuk minta maaf pada Junichiro secara resmi saat Presdir Giant itu datang ke hotel mereka nanti. Hae Woo mengerti dan pergi. Ny.Park mengawasi majikannya dengan tajam.

Ternyata Hae Woo ingin mengirim foto Yi Soo pada paman yang ada di Okinawa yang pernah menampung Yi Soo saat itu, ia ingin membuktikan bahwa anak yang ditolongnya memang benar-benar Han Yi Soo temannya. Hae Woo akan mengirim foto Yi Soo ke ponsel tetangga paman itu.

Detektif Byun pulang lebih awal, istrinya heran melihatnya. Lalu ia komen soal Yi Hyun yang mimisan. Byun langsung minta istrinya membawa Yi Hyun ke dokter tradisional untuk mendapat tonik. Young Ju menghela nafas, Yi Hyun itu tidak suka pergi ke dokter tradisional.
Yi Hyun keluar dari kamar mandi, ayah kenapa kau sudah pulang? Byun langsung tersenyum, karena aku merindukan putriku.

Keduanya saling menembak dengan main-main, ibu minta Yi Hyun mengeringkan rambutnya dulu. Keluarga Byun memang sederhana, tapi jelas saling menyayangi dan hangat.

Jun Young menemui ayahnya di kantor Jaksa. Ia ingin mengajak ayahnya minum. Jaksa Oh berkata memiliki waktu 30 menit sebelum harus pergi lagi. Keduanya duduk dan Jun Young mengaku bahwa ia sedikit merasa bersalah kepada ayahnya.
Dulu ayahnya sangat menentang waktu ia bekerja di Hotel Gaya. Jun Young mengerti apa yang dikhawatirkan ayahnya, tapi ia tetap berkeras kerja disana. Jun Young minta maaf atas sikapnya waktu itu.

Jaksa Oh tanya apa sekarang Jun Young menyesal. Jun Young menyangkalnya, ia justru sangat senang bekerja di Hotel. Jun Young justru tanya apa ayahnya merasa nyaman bekerja sebagai pelayan publik, ia mencemaskan penilaian orang terhadap ayahnya. Tapi Jaksa Oh minta anaknya tidak memikirkan pendapat orang, yang paling penting Jun Young bahagia menjalani hidupnya.

Jaksa Oh harus segera pergi. Jun Young ingin mengantarnya tapi ditolak. Jun Young berkata ia sangat mengagumi ayahnya. Jun Young berjanji akan hidup dengan baik dan tidak akan membuat ayahnya malu, ia juga akan menjalani bagian Jun Ho, adiknya.
Jaksa Oh menahan perasaannya, ia hanya menghela nafas lalu pergi.


Hae Woo kembali ke kantor untuk mengopi foto Yi Soo ke ponselnya.
Kim Soo Hyun masuk dan tampak heran melihat Hae Woo masih di kantor, anda masih bekerja? Soo Hyun melihat foto Yi Soo, ia tanya foto siapa itu. Hae Woo segera menyimpan foto itu, ia hanya menjawab, foto teman.

Jun Young telp untuk mengajak Hae Woo minum bersama Kim Dong Soo di Hotel, tapi Hae Woo menolaknya karena ada pekerjaan. Jun Young mengerti seperti biasanya.
Setelah Hae Woo menutup telp, Soo Hyun mendorongnya untuk menemui Jun Young. Kalian pengantin baru, anda tidak seharusnya mengabaikan suami anda seperti itu. Hae Woo tersenyum, ia tampak menyesal, aku tahu.

Dong Soo menemui Jun Young, hyungnim! Dong Soo cerita kalau ia pernah mencari Jun Young untuk urusan bisnis tapi tidak ketemu. Dong Soo juga berkata kalau ia sekarang sudah menjadi sopir pribadi CEO Kim dari Hotel Giant.
Jun Young tampak heran. Dong Soo dengan bangga menjelaskan, kalau ia yang memberikan tiket pesawat ke Okinawa itu. Dong Soo mendengar Jun Young kembali diluar jadwal, jadi ia memutuskan telp Jun Young.

Jun Young tanya bagaimana Dong Soo bisa kerja di Hotel Giant. Dong Soo cerita, ia mengikuti interview dan sebagainya. Jun Young mengucapkan selamat. Dong Soo tanya apa Jun Young kenal dengan bosnya. Jun Young membenarkan, kakek mertuanya dan bos Giant Yoshimura memiliki hubungan baik.
Dong Soo merasa ini sedikit aneh. Jun Young juga membenarkan, ia juga menyinggung rencana Giant Hotel membuka cabang di Seoul. Sebenarnya dimana kantornya?

Dong Soo : Yah, kalau CEO Kim memanggil, baru saya datang menjemput di kediamannya.

Dong Soo yakin, kalau mereka mulai membuka Hotel disini, ia akan kerja disana. Jun Young masih belum tahu lokasi Giant di Seoul. (Yah, pasti Grand Blue Hotel milik Presdir Moon, si phedopilia itu) Dong Soo berkata, menurut Nona sekretaris, mereka akan segera membuka cabang di Seoul.
Dong Soo menanyakan Hae Woo. Jun Young berkata Hae Woo sibuk, jadi kemungkinan tidak bisa datang.

Hae Woo mendapat telp dari paman tua dari Okinawa. Hae Woo langsung mengirim foto Yi Soo ke ponsel tetangga paman itu. Lalu ia menunggu. Hae Woo gelisah sekali.

Yi Soo menerima telp dari seseorang, ia hanya menjawab : tidak apa-apa. Lalu jalan pergi.

Dong Soo mengeluh saat tahu Jun Young juga telp bossnya untuk ikut minum bersama. Dong Soo hanya ingin minum bersama Jun Young.
Jun Young minta Dong Soo santai saja, lagipula Jun Young harus minta maaf kepada CEO Kim. Dong Soo tetap tidak suka, posisi kakak berbeda dengan saya. Saya ini seorang bawahan.

Jun Young : Tanpa bawahan tidak ada atasan.
Dong Soo masih merasa tidak nyaman. Jun Young membujuknya, ini bisa mendekatkanmu dengan CEO Kim. Diluar dugaan, Dong Soo tidak mau dekat dengan bossnya.
Jun Young heran, kenapa tidak bisa?
Dong Soo lihat kanan-kiri dan berkata dengan suara pelan, sepertinya dia menyukai pria.

Jun Young : Apa?!
Dong Soo : Saya pikir boss kami menyukai pria. Jika dia menyukai saya, ini bisa gawat.
Jun Young ketawa geli.

Hae Woo akhirnya mendapat jawaban dari paman di Okinawa. Kurasa itu adalah orang yang berbeda, tidak ada bagian wajahnya yang mirip. Wajahnya berbeda. (Karena Yi Soo sudah operasi plastik. Oplas jadi kaya KNG wkk)
Hae Woo masih minta paman itu mencoba mengingatnya lagi, tapi paman itu tetap yakin bahwa itu adalah orang yang berbeda. Hae Woo bingung, ia yakin sekali anak itu Yi Soo. Hae Woo mengamati liontin ikan hiu itu. Bagaimana ini bisa terjadi?

Hae Woo memutuskan pergi ke Hotel untuk menemui Jun Young dan Dong Soo. Hae Woo melihat CEO Kim jalan di depannya. Ada seseorang yang tanpa sengaja menabrak Yi Soo. Orang itu minta maaf.

Yi Soo jalan kembali sambil memijat bahu kirinya. Hae Woo diam-diam mengamatinya. Lalu ia juga melihat kaki CEO Kim juga sepertinya kesakitan.
Hae Woo terperanjat, ia ingat kata-kata paman tua di Okinawa, sepertinya bahu dan kakinya terluka. Tapi penampilannya baik, ia kelihatan normal. Hae Woo terus mengamati CEO Kim itu. Ia semakin gelisah.

Hae Woo kemudian mengingat semua pertemuannya dengan "CEO Kim" ini, dari komentarnya soal Polaris, kemunculannya di danau rahasia mereka, pertemuan mereka di kedai soju kecil itu, ciuman di depan kedai soju, waktu ia pingsan dan CEO Kim mengulurkan liontin hiunya seolah tahu persis kalau Hae Woo mencari liontin itu dan bukan benda lainnya. Hae Woo syok, apa CEO Kim itu adalah Yi Soo?
Yi Soo menoleh karena merasa ada yang mengawasinya. Ia sedikit terkejut melihat Hae Woo yang menatapnya tajam.

Kita kembali ke awal episode seperti biasa. Hae Woo jalan ke arah Yi Soo. Ia tanya, siapa kau? Siapa kau sebenarnya?

Yi Soo : Siapa aku, kau mungkin tahu dengan baik, Jo Hae Woo.

Shark [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7-1], [7-2]

2 comments:

  1. aku ga tau harus comment apa klo oppa KNG yg main drama... tirza unnie, pernah ga si KNG main romance comedy? i really like KNG, tp knp harus bermuram terus ya?

    ReplyDelete
  2. Mkin sru ni k tirza... gmna nnti reaksi hae woo klo tw smua ny..kkek n ayh ny yg mmicu yi soo jd sprti skrng..

    ReplyDelete