Tuesday, January 14, 2014

The Prime Minister and I episode 6

Episode spesial Natal
Malam itu, setelah melihat In Ho memeluk Da Jung, PM Kwon Yul memutuskan untuk berperan sebagai suami yang baik untuk Da Jung agar tidak menjadi bahan tertawaan para stafnya. Malam itu juga dia memutuskan tidur satu kamar dengan Da Jung, seperti pasangan suami-isteri normal pada umumnya.

Keduanya menghabiskan malam dengan cara berbeda. Da Jung tidur nyenyak sementar Kwon Yul sibuk bekerja, meskipun sesekali menoleh ke arah Da Jung.

Paginya,
Man Se mogok ke sekolah lagi. Da Jung berusaha membujuknya dengan lemah lembut, pasti ada sesuatu yang tidak disukai Man Se kita ya? Da Jung membujuk Man Se, sepulang sekolah, aku akan main denganmu. Tapi Man Se tetap tidak mau.

Sampai akhirnya Kwon Yul muncul dan dengan tegas menyuruh Man Se segera masuk ke dalam bis sekolah, bisnya sudah ada diluar menunggumu, kau harus segera pergi sekarang. Ayo! Man Se terpaksa jalan keluar dengan lesu.
Da Jung protes lagi, anda harus mengantar anak sekolah dengan hati gembira, bagaimana anda bisa melakukannya dengan begitu keras?
Kwon Yul : Aku sudah melakukannya dengan baik sendirian, bahkan sebelum kau datang kesini.

Kwon Yul menunjuk punggung Da Jung, dan juga..apa ini? Kwon Yul mengambil stiker post-it dari punggung Da Jung. Apa ini? Apa kau mau memberontak?
Da Jung mengambil stiker itu, "Dicari Pacar" Da Jung mengeluh, Kwon Na Ra..gadis itu..

Kwon Yul menyebut Da Jung sebagai Geok Jung lagi, kau benar-benar sumber kecemasan (untuk orang lain). Nam Geok Jung-ssi, ada tiga hal yang harus kau ketahui.
Da Jung : Tiga hal?

Kwon Yul : Pertama, jangan menimbulkan masalah. Diam saja, kumohon. Aku sudah cukup sibuk memikirkan urusan negara. Apa aku masih harus mencemaskan dirimu juga?

Kwon Yul menunjuk hanbok Da Jung, ia tidak mau Da Jung mengenakan baju itu lagi. Aku tidak mau lagi melihat rok dalam-mu kesana sini lagi. Da Jung merasa hanbok cocok dengan gaya kediaman Hanok mereka dan bukankah ini cantik?
Tapi Kwon Yul tidak mau tahu dan ketiga, mulai sekarang, perhatikan anak-anak dan tulislah apa yang mereka lakukan.

Da Jung : Apa itu sebuah tugas? Saya bukan anak-anak, jangan berikan PR pada saya.

Kwon Yul : Katanya kau ingin berkomunikasi dengan anak-anak. Itu ide yang bagus. Paragraf ganda 160 A4 5 halaman, lakukan dengan benar.
Da Jung syok, apa? 5 halaman? (hehehe memangnya tugas dari dosen)

Ny. Na masih murka dengan Da Jung. Ia mengira Da Jung sengaja mengolok masa lalunya. Anak Ny. Na datang dan menunjukkan laporan studinya. Ny. Na senang sekali karena anaknya mendapat ranking pertama (pinter juga). Ny. Na tanya ranking Kwon Woo Ri dan tampak puas setelah mendengar kalau Woo Ri ranking 10.
Jun Ki keluar kamar. Putranya dengan bangga menyerahkan rapornya, Ayah..aku mendapat ranking pertama.

Jun Ki hanya menanggapi dengan datar, bagus, kerja bagus. Ny. Na protes, kenapa cuma seperti itu tanggapannya. Ini bukan hanya ranking 1, tapi ranking 1 dari semuanya (Juara umum sepertinya).

Jun Ki heran, bukannya ia sudah berkata bagus? Apa ada lagi yang harus dikatakan? Putra mereka jadi kecewa dan jalan pergi. Ny. Na mengeluh karena Jun Ki benar-benar tidak perhatian (hahaha lalu apa Jun Ki harus guling-guling dan berkata wow gitu?).
Jun Ki harus menghadiri Konferensi, ia heran kenapa istrinya dandan begitu mewah.

Ny. Na senyum-senyum, aku harus menghadiri Pertemuan Klub Lily (Klub istri pejabat dan semacamnya)

Da Jung juga diundang menghadiri pertemuan itu dan dia datang untuk minta maaf soal kejadian kemarin. Da Jung heran kenapa memilih hotel mewah sebagai lokasi pertemuan, pekerjaan sosial apa yang akan mereka lakukan disini?
Hye Joo menemui Kwon Yul dan memberikan informasi untuk Konferensi hari ini. Hye Joo menanyakan Chief Kang. Kwon Yul berkata kalau In Ho menemui Profesor Kim.
Kwon Yul tiba-tiba ingat saat In Ho memeluk Da Jung lagi, ia tanya apa Hye Joo tahu latar belakang In Ho.  Misalnya, latar belakang keluarga, hobi, dan juga..apa dia punya pacar, yah hal-hal seperti itu.

Hye Joo tidak tahu soal itu dan berkata ia jarang bicara secara mendalam dengan Chief Kang. Hye Joo heran kenapa Kwon Yul tanya soal ini.
Kwon Yul : Ingin tahu saja. Kita sudah bekerja bersama tapi aku masih belum tahu banyak soal dirinya.

Hye Joo mengerti dan tanya soal laporan keuangan tahun depan (2014). Kwon Yul sudah menyelesaikannya tapi ia lupa membawanya ke kantor.
Kwon Yul telp ke rumah, Ahjumma..apa kau bisa minta Nam Da Jung untuk membawakan laporan di mejaku..Apa? Dia menghadiri pertemuan Lily Club?

Da Jung menghadiri pertemuan Lily Club dan jelas mereka sengaja ingin merendahkannya. Mereka minta Da Jung membayar sejumlah uang untuk acara sosial. Presiden Club kami yang lama, Na Yoon Hee juga membayar sejumlah itu. Presiden Club, anda bisa membayarnya kan?
Da Jung terkejut, bagaimana ia bisa membayar uang sebanyak itu. Yoon Hee minta Da Jung duduk saja, ia akan terus menyumbangkan uang sejumlah itu untuk mensponsori klub ini. Mereka ingin membahas topik berikutnya dan ingin mengadakan bazaar.

Anggota Klub Lily ingin pendapat Da Jung soal bazaar. Da Jung benar2 berpikir bazaar yang merakyat seperti menjual kue dadar Korea/Jeon dan menjual baju-baju bekas. Para Nyonya menggeleng dengan jijik, tidak, setelah anda mengumpulkan semua isteri-isteri "kaya" bagaimana kami bisa membuat Jeon dan menjual baju bekas? (sepertinya memang tren pejabat Korea mencari isteri anak konglomerat. Jadi usaha ayah/keluarga mereka akan aman karena menantu mereka adalah pembuat kebijakan.)

Ny. Na usul mengadakan bazaar untuk barang-barang mewah seperti yang mereka lakukan dulu. Anggota klub tentu saja langsung setuju, kita mendapat untung banyak dan terlihat bagus di depan masyarakat.
Da Jung tidak setuju, saya tidak menyetujui ide itu. Semua suami kalian adalah pejabat, jangan Bazaar barang-barang mewah..

Ny. Na dan semua anggota klub merendahkan Da Jung yang tidak ingin mengadakan Bazaar barang2 mewah, tidak punya uang untuk disumbangkan ke klub...lalu apa yang akan anda lakukan sebagai Presiden Klub?
Mereka menghina Da Jung yang memiliki latar belakang reporter berita Skandal, apa anda bisa mendapatkan bantuan dari selebritis? Mereka yakin Da Jung tidak akan bisa mendapatkannya karena pekerjaan Da Jung adalah menyelidiki masa lalu orang secara diam-diam, jadi pasti dimusuhi banyak selebritis.

Ny. Na menghentikan teman2nya dan berkata kalau Presiden Klub bisa memutuskan soal bazaar nanti dan menyudahi pertemuan. Ny. Na juga minta petugas restoran memberikan tagihannya pada Da Jung, Presiden Klub kami.

Da Jung terbelalak syok saat membaca tagihan, 3,5 juta Won lebih! (sekitar 35 juta Rp) Gila..padahal sepertinya cuma minum, kaya pesan catering untuk hajatan aja ibu2 borjuis ini.

Kwon Yul mengirim Hye Joo ke lokasi pertemuan. Hye Joo minta Kwon Yul tidak cemas, ia akan melihat situasi dan meminta Da Jung pulang. Kwon Yul tampak cemas, ia menutup telp dan jalan masuk ke ruang pertemuan dengan para menteri.

Da Jung tentu saja tidak memiliki uang untuk membayar tagihan itu. Da Jung tanya apa dia bisa mencicil tagihan itu selama 12 bulan. Ny. Na minta petugas hotel keluar dulu.
Ny. Na bicara berdua saja dengan Da Jung, ia tanya apa tidak ada yang ingin dikatakan Da Jung kepadanya. Da Jung tidak tahu soal insiden foto Kang Ho Dong. Jadi dia hanya minta maaf karena sudah bersikap tidak sopan waktu itu.

Ny. Na tidak terima Da Jung hanya minta maaf soal kunjungannya waktu itu, ia menunjukkan foto Kang Ho Dong. Da Jung baru sadar dan ia terkejut sekali. Da Jung berusaha menjelaskan pada Ny. Na, tapi Ny. Na benar-benar marah dan menyiramkan air ke wajah Da Jung!

Ny. Na : Kau pikir kau hebat hanya karena kau adalah istri Perdana Menteri? Dasar sampah, kau pikir kau ini siapa! Kau pikir kau bisa melakukan ini dan tetap aman?
Ny. Na ingin meraih gelas dan menyiram wajah Da Jung lagi.

Hye Joo menyerbu masuk dengan marah, apa yang kau lakukan? Beraninya kau melakukan ini pada isteri Perdana Menteri? Minta maaf saat ini juga!

Ny. Na semakin marah melihat Hye Joo. Minta maaf? Wanita yang menggoyangkan ekornya pada suamiku, kau bicara pada siapa memangnya?
Hye Joo sama sekali tidak gentar, ekor? Dulu dan sekarang, kau masih tetap sama. Sebagai seorang wanita, ini cukup menyedihkan.
Ny. Na murka, kau sudah selesai bicara? Ny. Na ingin memukul Hye Joo. Da Jung terkejut dan berusaha menahan tangan Ny. Na, tapi justru Da Jung yang didorong sampai jatuh.

Ny. Na ingin menyerang Hye Joo lagi. Kali ini Hye Joo marah besar. Ia menelikung tangan Ny. Na, mengunci tangan wanita itu di punggung dan mendorongnya sampai tersungkur.

Hye Joo mengajak Da Jung pergi. Da Jung berkata ia harus bayar tagihannya.
Hye Joo : Anda tidak memilih lokasi ini kan Nyonya? Kalau begitu, orang yang memilih lokasi ini yang harus membayar tagihannya.

Hye Joo membanting tagihan itu ke atas meja dan jalan pergi bersama Da Jung. whoa..Hye Joo keren juga.
Ny. Na semakin mendendam pada kedua wanita itu.

Hye Joo marah pada Da Jung, Apa kau tidak tahu orang seperti apa dia? Kenapa kau tidak tanya padaku dulu sebelum datang kesini?

Da Jung berkata ia harus minta maaf pada Ny. Na. Hye Joo semakin kesal, minta maaf? kenapa? Apa kau menimbulkan masalah lagi tanpa sepengetahuanku? Aku memintamu dengan baik-baik, kumohon jangan menjadi gangguan untuk Perdana Menteri.
Da Jung : Gangguan?

Hye Joo : Kau tidak tahu? kau membuatnya terganggu hanya karena keberadaanmu. Pulang saja.
Hye Joo pergi. Meninggalkan Da Jung yang berdiri dengan termangu.

Hye Joo melihat In Ho di hotel itu, apa yang ia lakukan disini? Hye Joo hampir saja memanggil In Ho, tapi batal saat melihat In Ho berjabat tangan dengan Sekretaris Bae. Sekretaris Jun Ki.
Hye Joo langsung balik badan, kenapa Sekretaris Menteri Park bersama Chief Kang? Hye Joo jelas curiga.

Da Jung membereskan ruang tengah sambil bicara sendiri, apa aku seburuk itu? Apa sebenarnya yang kulakukan disini?
Kwon Yul pulang dan memikirkan laporan Hye Joo tentang apa yang terjadi pada Da Jung di Klub Lily. Termasuk kejadian disiram air oleh Ny. Na. Kwon Yul menghela nafas.

Kwon Yul masuk ke kamar. Da Jung berdiri menyambutnya dan memasang senyuman, Jong Ri-nim, kapan anda pulang?
Kwon Yul mengambil jaket, melemparkannya ke arah Da Jung dan mengajaknya keluar. Da Jung mengeluh, ada apa lagi ini.

Hye Joo ada di ruangan CCTV, ia masih memikirkan pertemuan In Ho dengan Sekretaris Bae. In Ho datang dan menyapa Hye Joo. Ia komen, daerah ini tidak ada CCTV-nya, apa kita harus mengeceknya?
Hye Joo : Sudah dipasangi CCTV, apa aku belum mengatakannya? Setelah insiden itu kita memasangnya, atas seijin Perdana Menteri.
In Ho : Baguslah kalau begitu.

Da Jung menunggu Kwon Yul di halaman, kemana dia? Katanya memintaku keluar. Kwon Yul memanggilnya dan langsung melemparkan pedang kendo ke arah Da Jung.
Da Jung menerima pedang dengan wajah terkejut. Jong Ri-nim, saya tidak bisa kendo!
Kwon Yul : Tidak seorang pun tahu bagaimana melakukan ini pada awalnya. Kau bisa mempelajarinya sekarang. Kepala!

Kwon Yul menyerang kepala Da Jung. Da Jung teriak ketakutan, Ah!
Kwon Yul marah, bagaimana kau bisa tetap diam saat pedang berayun ke arahmu? Kau harus mencari cara untuk menangkisnya. Berikutnya, bahu!

Da Jung reflek menahan pedang Kwon Yul yang mengarah ke bahunya. Kwon Yul semakin bersemangat, kau cukup lincah, sepertinya kau punya kemampuan bergerak. Berikutnya punggung!
Da Jung melarikan diri dan teriak2, Apa yang anda lakukan Jong Ri-nim? Sepertinya anda marah saya pergi ke Lily Klub, tapi saya tidak melakukan kesalahan.

Kwon Yul : Aku tidak marah karena kau pergi ke Lily Klub, tapi aku marah karena kau dipermainkan kesana-sini seperti orang bodoh disana.
Da Jung : Apa anda menyebut saya orang bodoh?
Kwon Yul : Kenapa? Apa kau marah? Kalau kau marah, keluarkan saja.

Da Jung murka, anda pikir saya tidak bisa? Da Jung menyerang Kwon Yul. Kwon Yul menangkisnya dan balik menyerang, pinggang! Keduanya beradu pedang.

Kwon Yul memperingatkan, dalam satu pertarungan, bukan kekalahan atau kemenangan yang terpenting. Tapi meskipun kau kalah, kau harus melindungi dirimu sendiri. Bahkan setelah dipermainkan oleh para wanita itu, apa kau tidak marah?
Da Jung : Lalu kenapa anda tidak membantu saya.
Kwon Yul : Untuk apa? Kau harus mencarinya sendiri. Cari jawabannya sendiri.

Kwon Yul menjatuhkan pedang Da Jung. Pikirkan cara bagaimana kau bisa melindungi dirimu sendiri dengan metodemu sendiri. Kwon Yul pergi.

Sekretaris Seo mencoba mengorek soal pertemuan In Ho dengan Sekretaris Bae. In Ho menjawab santai sambil matanya tetap mengawasi monitor CCTV, kami pernah bertemu.
Hye Joo : Kalian bertemu dimana?
In Ho : Kami dilatih bersama, dan kebetulan bertemu di hotel.

In Ho tiba-tiba tertarik dengan sesuatu. Hye Joo ikut melihat, apa ada sesuatu? In Ho melakukan zoom dan heran, bukankah itu Kwon Woo Ri?
Dalam layar terlihat Woo Ri menelepon seseorang. wait, bukannya Kwon Yul melarang Woo Ri memiliki smartphone?

In Ho makan permen loli bersama Da Jung (dua orang ini sebenarnya manis dan cocok, well mungkin another drama but not this time.) In Ho komen, makan makanan manis bisa melepaskan stres. Da Jung tersenyum, ia setuju. Untung ada kau, Chief Kang.
Da Jung berkata, Ayah berkata melihatmu di pusat kesehatan. In Ho membenarkan, kakakku dirawat disana. Da Jung terkejut, kakakmu? Kenapa?

In Ho tampak sedih, ia cerita kakaknya terlibat kecelakaan lalu lintas 7 tahun lalu. Sebelum kecelaan, kami biasa bermain catur setiap Natal. Aku selalu kalah. Aku ingin bisa menang dari kakakku satu hari nanti.
Da Jung menghiburnya, saat itu akan datang. Ada mujizat, kakakmu akan sadar. Aku percaya mujizat seperti itu akan terjadi pada Chief Kang dan juga ayahku.
In Ho tersenyum, aku harap begitu, seperti yang kau katakan.
Da Jung mengepalkan tangannya, percayalah! Itu akan terjadi kalau kau percaya.

In Ho ingin tanya sesuatu, ia terdiam sebentar lalu tanya apa Da Jung menyukai PM Kwon Yul.
Da Jung terkejut, apa? tidak mungkin.

In Ho ingat, beberapa waktu lalu Kwon Yul tanya apa In Ho menyukai Nam Da Jung. In Ho langsung membenarkan. Tidak ada alasan membencinya.
Kwon Yul tersenyum, maksudku bukan itu, aku tanya apa kau tertarik padanya. In Ho heran kenapa Perdana Menteri tanya.

Kwon Yul : Kita terbuka saja, aku melihatmu memeluknya beberapa waktu lalu. Kurasa aku harus tahu hubungan diantara kalian berdua.
In Ho minta maaf, ia hanya melihat Da Jung seperti mendapat kesulitan dan ia hanya ingin menghiburnya. Kami tidak memiliki hubungan seperti itu, anda tidak perlu cemas.

Kwon Yul : Benarkah?

In Ho : Saya tidak memiliki waktu untuk cinta. Sebelum itu, ada sesuatu yang harus saya lakukan.
Kwon Yul tanya apa itu, tapi In Ho tidak bisa mengatakannya, saya akan menjelaskan pada anda satu hari nanti.

Kwon Yul menegaskan, In Ho tidak punya alasan untuk tidak enak dengan Nam Da Jung, tapi karena ada banyak orang yang melihat, kau harus berhati-hati. Kau tidak perlu terlibat dalam skandal yang tidak perlu. Aku tidak ingin itu terjadi.

Da Jung membawa cucian sambil memikirkan pertanyaan In Ho. Chief Kang bagaimana kau bisa tanya hal seperti itu? Astaga. Da Jung menggelengkan kepala. Ia masuk ke kamar Woo Ri dan terkejut karena berantakan sekali haha. Da Jung terbelalak, ini bukan kamar tapi kandang babi.
Da Jung mulai membereskan kamar Woo Ri. Ia menemukan poster pertunjukan band. Ternyata Woo Ri adalah penyanyi utamanya wow!

Hye Joo memberikan laporan pada Kwon Yul, ia berencana mengadakan pertemuan dengan para jurnalis sebelum akhir tahun. Lalu Hye Joo komen, Jong Ri-nim, anda terlihat kurang sehat. Apa anda kurang tidur?
Kwon Yul berkata ia tidak apa-apa dan minta Hye Joo terus bicara. Kwon Yul mendapat telp, ia terkejut, ternyata dari wali kelas Woo Ri.

Da Jung mengerjakan laporannya tapi ia tetap merahasiakan kalau Woo Ri aktif dalam band. Da Jung mengambil botol obat Kwon Yul, ia heran sebenarnya obat apa ini. Ahjumma masuk ke dalam kantor, Nyonya ada telp, dari wali kelas Man Se. wah..ada apa lagi.

Da Jung pergi ke sekolah Man Se. Wali kelas Man Se cerita, kalau Man Se tidak mau ikut serta dalam latihan menari dan menyanyi kelasnya. Man Se hanya duduk dengan wajah murung selama beberapa hari.
Guru : Saya ingin anda tahu, Man Se tidak main dengan teman-temannya dan tidak ikut latihan untuk festival tari TK.
Da Jung : Festival tari?
Guru : TK mengadakan festival tari di malam Natal, anda tidak tahu? Hari itu, semua orang tua harus datang.


Da Jung tidak tahu itu. Ia hanya menghela nafas memandangi Man Se. Setelah itu, Da Jung menemui Man Se. Da Jung tanya apa Man Se ingin dibelikan roti? Atau es krim strawberry? Man Se menggeleng untuk keduanya.
Akhirnya Da Jung menawarkan punggungnya, aku ingin menggendong Man Se di punggung, ayo naiklah. Man Se terbujuk dan naik ke punggung Da Jung.

Da Jung menggendong Man Se sambil jalan-jalan, ia tanya kenapa Man Se tidak cerita pada mereka soal festival. Kau takut ayah tidak akan datang? Apa itu sebabnya kau ingin berhenti sekolah?
Man Se tidak tahu, ia hanya tidak ingin pergi ke festival. Da Jung membujuknya, apa kau tidak tahu kalau festival TK itu sangat menyenangkan? Da Jung janji akan membawa ayah Man Se, bahkan Hyung dan Noona-nya sekaligus.
Man Se mana percaya, pembohong. Ayahku jelas tidak akan datang. Dia bahkan tidak pernah datang ke acara Hyung dan Noona.
Da Jung : Bukan seperti itu, Man Se-ya. Kalau kau memberikan undangan, aku yakin Ayahmu pasti akan datang.
Man Se tampak bersemangat, be-benarkah?

Sayangnya, Kwon Yul langsung menolaknya. Festival TK? Memangnya aku punya waktu untuk menghadiri hal-hal seperti ini? Aku tidak bisa pergi.  Man Se langsung menunduk kecewa.
Da Jung mencoba membujuk Kwon Yul untuk menyisihkan waktu 1 atau 2 jam, tapi Kwon Yul membentaknya, aku tidak punya waktu seperti itu. Apa aku harus bohong kalau memang jelas tidak bisa?

Da Jung tidak bisa membujuk lagi karena Kwon Yul memanggil Woo Ri masuk. Woo Ri jalan masuk dengan wajah bengap. Jelas Woo Ri habis berkelahi. Da Jung terkejut melihatnya.

Kwon Yul mengajak Woo Ri ke dalam. Mereka masuk ke kamar Woo Ri. Kwon Yul tanya kenapa Woo Ri berkelahi.
Woo Ri dengan getir menjawab, sejak kapan ayah perhatian padaku? Ayah tidak perhatian pada apapun yang kulakukan. Kwon Yul tahu anak laki-laki selalu berkelahi, tapi ia harus tahu alasannya. Kenapa kau berkelahi?

Woo Ri : Baik, aku akan mengatakannya pada ayah. Park Hyun Seo, si brengsek itu mengejekku kalau aku pasti senang mendapatkan ibu tiri muda. Itu sebabnya aku memukulnya.
Kwon Yul : Apa hanya itu? Hanya karena alasan itu?

Woo Ri : Tidak. Aku ingin memukulnya, karena aku merasa kesal dan marah. Apa aku harus lebih jujur pada ayah? Aku memukulnya karena aku marah pada ayah! Ini semua karena Ayah! Tujuh tahun lalu, setelah kecelakaan ibu. Aku tidak pernah benar-benar melupakan ibu meskipun hanya sebentar. Tapi ayah tidak, benar kan? Itu sebabnya ayah menikah lagi. Ini membuatku sangat marah, kalau aku berpikir ayah seperti ini!

Da Jung mendengar perkataan Woo Ri dari luar kamar. Ia menghela nafas.

Ny. Na kesal karena Jun Ki tidak terlalu menanggapi kasus perkelahian anak mereka. Apa kau membelanya karena dia keponakanmu? Woo Ri memukul Hyun Seo!
Jun Ki minta istrinya berhenti, ia yakin Hyun Seo juga melakukan kesalahan. Ny. Na panas, apa kau akan mengatakan itu jika Hyun Seo adalah anak kandungmu? (What?? oh apa Hyun Seo anak Kang Ho Dong? hahaha)

Ny. Na : Hyun Seo ranking 1 ataupun dia dipukuli, kau sama sekali tidak peduli. Apa kau akan seperti itu dengan anakmu sendiri?

Jun Ki marah, saat ayah Yoon Hee memintanya menikahi putrinya dan menganggap anak akibat kecerobohan Yoon Hee adalah anaknya sendiri, Jun Ki tidak pernah sekalipun berkata kalau Hyun Seo bukan putranya. Kaulah yang selalu mengatakan itu. Pikirkan bagaimana cara bersikap demi kebaikan Hyun Seo.

Da Jung menjahit di dalam kamar sambil memikirkan Woo Ri. Dia pasti sangat menderita karena ibunya. Kwon Yul masuk ke dalam, ia heran. Kau sedang apa?
Da Jung : Ah ini, saya ingin memberikan hadiah Natal untuk Man Se.

Kwon Yul menghela nafas dan berkata kalau Da Jung lebih baik darinya.
Da Jung menyadari kalau wajah Yul terlihat kurang sehat. Da Jung langsung lari ke arah Jong Ri-nim, apa anda sakit? anda kelihatan tidak sehat.

Kwon Yul mundur, ini karena aku sakit kepala. Tidak apa-apa.
Da Jung kelihatan panik, astaga! lihat keringat di dahi anda. Jong Ri-nim, apa anda mengalami gangguan pencernaan? (masuk angin kata orang kita)

Beberapa menit kemudian, Kwon Yul terlihat ketakutan sementara Da Jung jalan mendekat dengan jarum di tangan. Saya yakin anda mengalami gangguang pencernaan karena kami, saya akan menusuk jari anda.
Jong Ri-nim yang biasa garang tampak ketakutan melihat jarum, singkirkan jarum itu. Aku akan baik-baik saja setelah minum obat. Da Jung tidak mau melepaskan Kwon Yul, ia menarik Yul duduk di tempat tidur dan memijat lengannya untuk melancarkan aliran darah.

Da Jung komen, wow..badan anda bagus. Kwon Yul menahan sakit saat Da Jung mengikat dan menusuk jarinya sedikit dengan jarum.
Kwon Yul : Waktu itu kau berkata kalau aku adalah "Ayah dengan nilai nol". Apa aku Ayah yang seburuk itu?

Da Jung menghela nafas, bukan ayah yang buruk, tapi ayah yang sibuk. Ayah yang terlalu sibuk dan kurang perhatian. Saya rasa anda terlalu sibuk untuk mengerti anak-anak dengan baik. Saya rasa anda juga tidak sering memeluk mereka. Meskipun anda seperti itu dengan Woo Ri dan Na Ra, tapi anda harus sering memeluk Man Se. Dia masih kecil.
Anda harus membersihkan rintangan dan melepaskan yang tersumbat. Rasanya sakit memang tapi anda harus melakukannya agar sembuh.

Selama itu, Da Jung sudah menusuk jari Kwon Yul beberapa kali. Kwon Yul menoleh, omong2, berapa kali lagi aku harus ditusuk seperti ini?
Da Jung heran melihat warna darah yang keluar, seharusnya yang keluar darah berwarna kehitaman, tapi kenapa darah merah yang keluar? apa mungkin bukan gangguang pencernaan?

Kwon Yul kesal sekali, aku sudah bilang bukan gangguan pencernaan, kepalaku yang sakit! Astaga..aku seharusnya tidak repot2 bicara denganmu. Yul jalan keluar.

Kwon Yul sebenarnya sangat memikirkan kata2 Da Jung. Ia masuk ke kamar Woo Ri, Na Ra dan mengamati keduanya saat tidur. Kwon Yul memeriksa Man Se dan membaca undangan festival tari anak itu.

Da Jung mengunjungi ayahnya di RS. Ia memberikan syal untuk hadiah Natal ayahnya. Ayah komen, kenapa hadiah Natal-nya cuma ini. Da Jung heran, lalu apa yang diinginkan ayahnya.
Ayah : Kau benar-benar tidak tahu apa yang kuinginkan? Karena kau sudah menikah, maka seharusnya ada berita! berita! Jika kau tidak merencanakan-nya, kapan kau akan mendapatkan seorang bayi? (hihihi)

Da Jung panik dan minta ayahnya memelankan suaranya, bagaimana kalau ada yang dengar? Ayah mengeluh mual tiap pagi, jadi ia yakin Da Jung pasti akan segera memiliki bayi. Punya anak dua saja, tidak masalah laki-laki atau perempuan, ok?


Da Jung melihat perawat mendorong seorang pria. Ayah berkata kalau pria itu adalah kakak anak buah Perdana Menteri Kwon. Da Jung menoleh, dia adalah kakak Chief Kang? Wow..jadi kakak In Ho sudah sadar? tapi kenapa dibilang belum sadar? Atau dalam kondisi amnesia?
Ayah minta Da Jung pergi untuk memberikan dukungan pada Perdana Menteri. Da Jung tersenyum dan berkata ia memang akan melakukan sesuatu hari ini.


Da Jung bertemu lagi dengan anggota Klub Lily tapi di waralaba Subway (iklan..iklan). Da Jung berkata ia sudah memikirkan apa yang harus ia lakukan sebagai Presiden Klub Lily.

Da Jung ingin mereka melakukan satu pekerjaan. Membuat boneka. Semua Nyonya "terhormat" merasa kesal dan syok, jadi anda mengumpulkan kami disini, hanya untuk mengatakan itu?

Da Jung : Ya. Boneka yang akan kita buat semuanya akan dikirim untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus yang ada di panti di seluruh Korea. Jadi, satu jahitan demi satu jahitan, tolong usahakan sungguh-sungguh seolah anda adalah seorang perajin boneka ulung. Tiap orang menjahit 50 boneka.
Semua syok, 5-50 boneka?

Da Jung : Tapi sayang sekali jika masyarakat kita tidak menyadari usaha yang dilakukan oleh para nyonya yang sangat sibuk ini kan? Jadi, saya mengundang mereka.

Lalu muncullah kepala Editor Go, Hee Chul dari Scandal News dan tidak ketinggalan Reporter Byun dari Goryeo Ilbo yang terkenal. wkk

Da Jung mengambil sandwich-nya dan minta mereka makan sepuasnya. Dia yang traktir. Wah sandwich ini hangat dan enak.

Para nyonya mengeluh. Ny. Na kesal sekali dan harus mengakui kalau Da Jung memang licin. Semua terpaksa memasang senyuman di depan kamera para reporter.

Hye Joo membacakan jadwal Kwon Yul untuk malam Natal. Jadwalnya padat sekali, mulai berkunjung di pasar, sampai mengunjungi panti asuhan, panti wreda, pemadam kebakaran, dll.
Kwon Yul minta jadwalnya dimajukan agar semua bisa selesai tepat pk 6 sore. Hye Joo tanya alasannya. Kwon Yul berkata harus menghadiri festival tari Man Se di TK. Kwon Yul merasa ia sudah tidak memperhatikan anak2nya selama ini.

Hye Joo tampak mengerti dan ia berkata sudah menyiapkan hadiah Natal untuk anak-anak Kwon Yul seperti tahun lalu. Kwon Yul memotongnya, kau tidak perlu melakukannya.
Kwon Yul sudah minta Da Jung menyiapkan hadiah dan minta maaf karena selama ini sudah sangat bergantung pada Hye Joo. Kau mungkin merasa terbeban karenanya. Aku heran apa ini kenapa akhir2 ini kau membuat keputusan yang sembarangan.

Hye Joo berusaha menyangkalnya, bukan seperti itu Jong Ri-nim. Ini sama sekali tidak seperti itu. Ini karena.. karena..(Hye Joo tidak bisa mengatakan perasaannya pada Kwon Yul. Kasihan juga)
Kwon Yul menghela nafas, kau sudah bekerja dengan keras untukku selama ini. Aku sangat berterima kasih dan aku minta maaf. Tapi mulai saat ini aku akan berusaha keras agar kau tidak merasa terbeban.

Hye Joo kembali ke mejanya, ia sudah membelihadiah untuk anak-anak keluarga Kwon. Hye Joo menurunkan ketiga tasnya dengan wajah sedih. Posisinya perlahan mulai digeser oleh Da Jung.

Man Se melompat gembira mendengar berita dari Da Jung kalau Kwon Yul janji akan datang ke festival tarinya. Da Jung membenarkan, apapun yang terjadi dia akan datang untuk melihat pertunjukan. Da Jung juga akan datang.
Man Se langsung bersorak bahagia.

Tapi Kwon Na Ra tampak cemberut, ia menahan tangis karena merasa iri dan kesal. Tidak mungkin. Ayah tidak pernah datang ke acaraku. Ayah keterlaluan, aku tidak akan memaafkannya. Na Ra pergi.

Na Ra juga masih merasa kesal dan tidak ingin ikut menghias pohon Natal bersama Da Jung. Ia membuang hiasan yang dipasang Da Jung lalu pergi. Man Se tetap menari-nari dan Da Jung hanya menghela nafas.

Da Jung pergi mencari hadiah Natal untuk anak-anak. Sepertinya ia ingin membeli gitar vintage untuk Woo Ri, sayang harganya 2,8 juta Won lebih. Mahal bo. Da Jung akhirnya memilih strap gitar saja.

Kwon Yul pulang dan menemukan Da Jung tertidur kelelahan di tengah bahan-bahan boneka untuk Man Se. Kwon Yul menghela nafas dan memutuskan menyelesaikan pekerjaan Da Jung menjahit boneka. Wow keren.
Paginya, Da Jung bangun tidur dan menemukan boneka kodok yang sudah selesai dijahit dengan rapi. Da Jung mengagumi kemampuan menjahit Yul wkk.

Da Jung menemui Woo Ri dan Na Ra. Ia minta mereka mengganti bajunya, kita harus datang di pertunjukan Man Se. Woo Ri dan Na ra koor, aku tidak ikut. Aku juga tidak.

Da Jung mencoba menghentikan Na Ra browsing, Kwon Na Ra..kau akan menyesal kalau tidak pergi. Ada hadiah untukmu.
Na Ra : Apa itu?
Da Jung : Kalau kau ingin tahu, kau harus pergi ke festival. Setelah itu aku akan memberikannya untukmu.

Giliran Woo Ri, Kwon Woo Ri..aku tahu apa yang kau lakukan. Kau sibuk di dalam band kan?

Woo Ri terkejut. Da Jung berkata ia punya cara sendiri untuk mendapat informasi, ia juga tahu kalau akan ada pertunjukan. Bagaimana kalau Jong Ri-nim tahu? Pertunjukan tanpa penyanyi utamanya akan sulit kan?
Woo Ri : Apa kau memerasku?
Da Jung : Tepat sekali! hahahaha I love her.
 

Kwon Yul telp Da Jung, ternyata ada jadwal mendadak. Presiden tiba-tiba berkunjung ke kantor dan Yul harus menemuinya.
Da Jung hanya fokus pada Man Se, bagaimana dengan Man Se? Kwon Yul berkata akan berusaha datang tapi ia tidak bisa janji. Yul minta Da Jung pergi dulu dengan anak-anak.

Da Jung teriak2, halo? Halo..? Tidak peduli Presiden mau berkunjung ke kantor atau tidak, anda tidak boleh...tapi telpnya sudah terputus.
Da Jung akhirnya minta Ahjumma pergi dulu ke TK bersama Woo Ri dan Na Ra. Ia akan langsung menyusul.

Woo Ri masuk ke dalam kamar dan diam-diam telp Jun Ki. Paman, ini aku. Omo.. Woo Ri adalah mata-mata itu?
Jun Ki tampak terkejut waktu menerima telp dari Woo Ri, tapi ia tidak bisa bicara banyak karena sedang makan bersama istri dan ayah mertuanya.

Jun Ki minta maaf pada mertuanya karena gangguan itu. Tuan Na langsung membahas soal PM Kwon yang mulai mengusik proyeknya di Teluk Geum Cheong. Jun Ki minta mertuanya tidak perlu cemas, ia akan mengurusnya.
Tuan Na : Tentu saja. Kalau kau tidak mengurusnya dengan baik, aku mungkin akan ikut campur. Kau harus melakukannya dengan benar. Aku membesarkanmu agar kau bisa menjaga kekayaanku. Sebagai Jindo (anjing penjaga) yang melindungi uangku. Itulah peranmu.

Jun Ki mulai tersinggung, alasan mengapa Jindo baik, itu karena dia hanya menerima satu orang sebagai tuannya. Tapi, saya bukan orang yang bisa menjadi Jindo.

Tuan Na minta Jun Ki bicara. Jun Ki melanjutkan, dalam hidup, ada kalanya seekor anjing menggigit tuannya. Saya mengatakan ini agar ayah tahu itu, tidak ada salahnya berhati-hati. Jun Ki minta maaf dan meninggalkan meja lebih dulu.  Istri Jun Ki memanggilnya tapi Jun Ki sama sekali tidak menoleh.

Yoon Hee mengeluh pada ayahnya, kenapa ayah selalu seperti ini? Aku minta ayah membantuku menasehatinya! Aku tidak minta ayah merendahkannya seperti ini. Aku tidak bisa hidup seperti ini!

Presiden Kim selesai melakukan kunjungan ke kantor PM Kwon. Presiden tampak lega karena semua masalah yang tertunda sudah diselesaikan Yul. Presiden mengajak Kwon Yul makan malam.
Kwon Yul serba salah, tapi ia memberanikan diri menolak. Saya minta maaf, saya harus pergi. Presiden tanya alasannya.

Kwon Yul mengaku harus menghadiri pertunjukan anak bungsunya, ia sudah janji. Untung Presiden tidak tersinggung, ia mengerti apalagi ini malam Natal. Presiden mengajak Yul makan malam lain waktu.

Setelah Presiden pergi, Kwon Yul tanya Hye Joo berapa waktu yang ia miliki. Hye Joo mengecek jam, anda memiliki 20 menit.
In ho sudah minta mobil disiapkan. Tiba-tiba Da Jung datang, Jong ri-nim! Kwon Yul terkejut, kenapa kau disini? Da Jung datang menjemput Yul. Ia tidak peduli, mau itu Presiden atau bukan, Yul harus datang ke pertunjukan Man Se.

Kwon Yul : Aku sudah bilang akan mencobanya. Kau pikir dimana ini?
Da Jung tidak peduli dan menarik tangan Yul. Ayo cepat. Hye Joo melihat keduanya yang semakin mirip pasangan dengan wajah sedih.

Man Se menemui Bibi dan kedua kakaknya. Mana Ayah dan Ahjumma? Bibi menghiburnya, jangan cemas Man Se-ya.
Man Se : Mereka benar2 datang kan?

Na Ra berbisik ke arah Woo Ri, Oppa, aku taruhan 10 Ribu Won, kalau itu tidak akan terjadi.
Man Se sangat mengharapkan kedatangan ayahnya dan Da Jung.

Mobil PM Kwon terjebak kemacetan. Pak Shim komen, saya rasa kemacetan ini karena hari ini malam Natal.
Da Jung resah, sudah hampir mulai. Apa yang harus kita lakukan? Da Jung kesal karena Kwon Yul menolak memblokir jalan.

Kwon Yul kesal : Aku tidak bisa memblokir jalan hanya agar aku bisa menghadiri acara pertunjukan anakku di TK!
Da Jung : Yah benar, tapi ada situasi mendesak
Kwon Yul : Khususnya dalam situasi mendesak, kau harus memegang prinsipmu. (tuh..belajarlah dari Kwon Yul)

Da Jung : Ah, saya frustrasi.

Kwon Yul : Bukankah katanya kau tahu setiap gang dan jalan tikus di Seoul? Apa ada jalan lain?
Da Jung : Tidak ada! semua jalan akan seperti ini di jam ini, kemanapun anda pergi.

In Ho menggunakan smartphonenya (iklan2) dan menemukan cara agar tiba di TK Man Se secepat mungkin. Kita harus keluar dari mobil.

Berikutnya, kita lihat Kwon Yul dan rombongan lari-lari di stasiun bawah tanah. Para pengawal membuka jalan, maaf..permisi..permisi.
Semua orang kaget dan heboh karena menyadari PM Kwon naik kereta api bawah tanah. Mereka memanggil dan memotret PM Kwon.

Kwon Yul dan Da Jung berhasil masuk ke dalam kereta.  In Ho mengajak mereka berdiri di bagian depan.
Kwon Yul tersenyum pada semua penumpang dan sibuk berjabatan tangan dengan masyarakat.

Acara Festival tari mulai dibuka. Kereta yang dinaiki rombongan PM Kwon sampai di terminal tujuan.
Sayangnya Da Jung justru lepas sepatunya dan tidak bisa langsung keluar. Kwon Yul dan In Ho melompat kembali ke dalam kereta. Kereta jalan lagi dan mereka harus berhenti di terminal berikutnya.


Di dalam, Kwon Yul marah-marah pada Da Jung, ini salahmu. Kalau kita tidak bisa melihat pertunjukannya, kau harus siap menerima konsekuensinya.
Da Jung : Apa?
In Ho mengingatkan keduanya agar tidak ribut di depan umum. Bukan masalah, kesalahan siapa ini. Da Jung tampak putus asa, apa yang harus kita lakukan, Man Se-ya..

Mendekati penghujung acara. Sudah waktunya bagi Man Se untuk tampil, tapi kursi Ayahnya dan Da Jung masih kosong. Man Se tampak kecewa.
Na Ra berbisik ke Woo Ri, kenapa ayah lama sekali? Bagaimana kalau dia tidak bisa datang?
Woo Ri tampak tidak heran, kau pikir Ayah akan benar2 datang? Dia tidak akan datang. Dia bukan orang seperti itu.

Man Se dan teman2nya mulai keluar. Mereka harus menari dengan iringan lagu Feliz Navidad. Man Se tidak bisa menari, ia menyebut Da Jung pembohong. Man Se akhirnya menangis. Ah kasihan.

Untungnya sebelum Man Se selesai menari, Kwon Yul dan Da Jung serta In Ho tiba. Kwon Yul berusaha mencari tempat duduknya tanpa menarik perhatian, meskipun jelas orang2 mulai heboh dan menunjuk PM Kwon.

Keduanya akhirnya duduk di depan Woo Ri dan Na Ra. Da Jung menunjuk posisi Man Se dan tersenyum lebar. Kwon Yul minta anaknya menari.
Man Se menghapus air matanya dan menari dengan sebaik mungkin.

Da Jung menoleh, ia tersenyum pada Ahjumma yang (wow) membalas senyumannya! Da Jung menyapa Na Ra, kau datang meskipun katanya tidak akan datang.
Na Ra berkata ia datang karena Man Se :) Tapi Da Jung sudah cukup senang. Ia menoleh dan mengamati wajah Kwon Yul yang tampak bahagia.

Kwon Yul tersenyum bangga melihat Man Se yang menari dengan lincah dan sepenuh hatinya.

Acara selesai. Kwon Yul menunggu Man Se sambil memenuhi permintaan berfoto para orang tua murid, serta berjabatan tangan dengan mereka.

Man Se lari keluar, Ayah! Man Se langsung memeluk Kwon Yul erat-erat dengan wajah bahagia. Da Jung tampak terharu.
Hye Joo ada di kampus lamanya, ia tidak sadar kalau Jun Ki juga ada disitu. Jun Ki jalan terus ke dalam kampus.
Jun Ki masuk ke klub hukum dan menemukan gitar. Ia meraih gitar lalu mulai memainkannya. Ah..berarti bakat musik keluarga Park memang kuat (Na Young- Jun Ki- Woo Ri)

Jun Ki ingat saat pertama kali bertemu Hye Joo. Saat itupun, Hye Joo mencari Kwon Yul.
Jun Ki remaja berkata Kwon Yul tidak ada disitu saat ini. Kenapa kau mencari Kwon Yul? Hye Joo mengenalkan diri dan yakin kalau ia akan masuk ke sekolah hukum ini dan akan menjadi adik kelas Jun Ki.

Jun Ki langsung menyukai Hye Joo yang ceria dan berani, aku Park Jun Ki, senang bertemu denganmu Hoobae.

Jun Ki jalan di lorong kampus dan melihat Hye Joo. Hye Joo terkejut, bagaimana kau bisa menemukanku disini? Jun Ki terdiam, ia hanya mengamati Hye Joo. Hye Joo merasakan salju mulai turun, ia tampak gembira. Salju turun!

Jun Ki : Aku tahu, ini adalah hadiah yang tidak terduga.
Keduanya saling memandang.

Ok, kembali ke kediaman Keluarga Kwon. Semua mendapatkan hadiah masing-masing. Man Se langsung memeluk boneka kodoknya, lucu sekali! Na Ra tersenyum lebar mendapatkan CD dari penyanyi kesayangannya.
Para pengawal dan Pak Shim mendapatkan dasi warna merah untuk memeriahkan Natal. Ahjumma menemukan celemek pink baru dan ia tampak senang, aigoo..bagaimana aku akan memakai ini?

Woo Ri menemukan kadonya, strap gitar baru. Woo Ri menghela nafas.

Bahkan In Ho mendapatkan sekotak catur. Ada pesan dari Da Jung, satu hari kau akan bisa main catur dengan kakakmu lagi. Aku harap ada keajaiban Natal untukmu, malaikat pelindungku.

Pasangan Kwon ada di kamar mereka, minum teh setelah hari yang melelahkan. Kwon Yul memuji Da Jung yang sudah berusaha keras menyiapkan hadiah Natal untuk semua orang. Kau bahkan menjahit banyak boneka.
Da Jung : Anda membantu setengahnya, anda menjahit banyak boneka.

Kwon Yul baru sadar, kenapa ia tidak mendapat hadiah. Da Jung menjawab, apa ada hadiah untuknya? Apa anda menyiapkan sesuatu?
Kwon Yul : Oh, benar juga.

Tapi Da Jung sudah menyiapkan hadiah. Ia mengeluarkan sebuah buku. Kwon Yul meletakkan cangkirnya, apa ini? Apa ini hadiah untukku?

Kisah 1001 Malam. Hei, buku ini dari perpustakaanku. Mana bisa dijadikan hadiah?
Memang bukan itu hadiahnya. Hadiah Da Jung adalah, membacakan buku ini untuk anda.
Kwon Yul : Apa?

Da Jung : Jong Ri-nim, anda menderita insomnia kan? Saya perhatikan anda hanya bekerja saja sepanjang malam, tidak tidur. Karena kita satu kamar, agar saya bisa tidur nyenyak, anda harus tidur lebih dulu. Jadi, mulai sekarang saya sendiri akan membacakan buku ini untuk anda.

Da Jung langsung jalan ke tempat tidur dan duduk. Kwon Yul menolaknya, aku tidak ingin hadiah itu.

Da Jung tidak bisa ditolak hari ini, bagaimana anda bisa tidak menghargai usaha saya? Da Jung menepuk tempat tidur di sebelahnya, ayo kesini, cepat.
Kwon Yul tampak enggan. Tapi Da Jung menepuk lagi, cepat kesini. Wehehe..akhirnya Yul jalan dan duduk bersandar di tempat tidur.
Da Jung tanya kenapa Jong Ri-nim menderita insomnia.
Kwon Yul : Itu bukan urusanmu. Jangan pedulikan itu.
Kwon Yul sudah akan turun lagi, tapi Da Jung menahan lengannya. Jangan bergerak, baiklah saya mulai.


Da Jung mulai membaca Kisah 1001 Malam, Tentang Sultan Shahryar yang terpukul karena Permaisurinya selingkuh. Akhirnya Shahryar mencari Permaisuri baru setiap malam untuk membantu menyembuhkan luka hatinya, tapi keesokan paginya, semua Permaisuri baru itu akan dihukum mati. Sampai satu hari, putri dari Perdana Menteri yang pintar, Scheherazade mengajukan diri menjadi Permaisuri Sultan. Ayah, tolong bantu aku menjadi istri Sultan.

Beberapa waktu kemudian, Kwon Yul tetap duduk sambil menutup matanya. Tidak terdengar suara Da Jung, jadi dia tanya, apa yang terjadi? Kenapa kau tidak membacanya?

Kwon Yul membuka matanya dan menoleh, ternyata Da Jung ketiduran. Sapa yang didongengin..siapa yang tidur hahaha ..Kwon Yul tersenyum geli.

Perlahan Kwon Yul mengambil buku di tangan Da Jung dan membacanya sendiri dalam hati :
"Saat aku tidak bisa menyingkirkan kemarahan dan kesedihanku dan rasa murkaku tidak bisa dihentikan dengan kekejaman. Orang yang menolongku adalah kau, orang yang datang menemuiku saat aku tidak bisa tidur..."

Kepala Da Jung tersandar ke atas bahu Kwon Yul. Kwon Yul tertegun dan menoleh ke arah Da Jung, dia melanjutkan : Scheherazade-ku

PMI [1], [2], [3], [4], [5]
 

Notes :
It's a cute episode for Christmas. Kwon Yul dan Da Jung jelas mulai saling tertarik, tapi belum ada yang berani mengakuinya kkk
Aku geli dengan cara Da Jung memeras Woo Ri. Kasihan juga Woo Ri dan Na Ra, pasti saat ibu mereka masih ada, Yul sibuk sekali sampai tidak pernah melihat pertunjukan seni mereka atau meluangkan waktu untuk mereka. Bisa dimengerti kenapa Na Ra tidak terlalu senang waktu ayahnya berusaha keras memenuhi janjinya pada Man Se. Kuharap nanti Da Jung membantu Yul untuk memberikan perhatian pada Na Ra dan Woo Ri.
Da Jung ini lumayan keras kepala juga, Presiden juga harus mengalah kalau itu demi keluarga :)

6 comments:

  1. aww....sukaa banget ma pasangan ini! jadi penasaran sendiri,kalo d drama selalu se-sweet ini gmana pacaran asli nya Seung Gi-YoonA ya *abaikan wkwkkkkkk

    gomawo mba tirzaa

    ReplyDelete
  2. tengkyu mbak Tirza...
    Ok...abaikan sosok YooNa... yg ada Nam Da Jung... aq suka banget sama episode ini... PM sdh mulai mencair hatinya... dia jg sdh gak kaku lagi memperlakukan anak2nya... itu semua berkat kehadiran Nam Da Jung...

    Kwon man Se... iiihhh gemes...
    Bonekanya buat aq satu dunk...

    ReplyDelete
  3. hyep!!kak nuri,boleh tak kalau saya copy sinopsis akak untuk fans k-drama from malaysia.sebab sy orng malaysia.please akak muzi...

    ReplyDelete
  4. @HunHanLover, who's nuri? I'm Tirza. Jangan di-copy. Kasih link-nya aja, ok? thank's

    ReplyDelete
  5. episode spesial natal ini adalah episode favorit ku <3...
    makin cinta sama pasangan kwon..

    tampaknya Da Jung sadar kalo tidur doi berisik alias ngorok..hahaha
    selain ingin membantu Jong Ri-nim tampaknya Da Jung ingin mengurangi rasa bersalahnya itu..hehe

    ketika pertama menonton, saya bertanya2 knp harus buku cerita 1001 Arabian Nights, ternyata usut punya usut cerita ini merupakan analogi yang sangat pas dengan apa yg dialami kwon yul [sorry sedikit spoiler :) ]

    krn terpesona dengan episode ini saya sampe gugling mencari buku 1001 arabian nights...alhasil buku yg edisinya sangat lengkap memuat 1001 cerita mahal bangettt...hahahaha

    ReplyDelete
  6. @blushing of art, dulu waktu aku masih SD, ada buku kisah 1001 malam yang udah diterjemahkan ke bhs Ind dan bukunya tipis kecil-kecil, jumlahnya banyak sekali, lebarnya seperti dua cersil Kho Ping Ho. Waktu itu karena papiku buka taman bacaan, aku jadi bisa baca serial 1001 Malam. Putri Scheherazade dan adiknya Dynazade?memang bijaksana.

    ReplyDelete