Monday, November 29, 2010

Baek Seung Jo Diary - Part 4


Ini konyol.
Apa yang ia pikirkan dan membawa foto itu ke sekolah?
Apa dia ingin sekali dihubungkan denganku?
Dan juga mengapa ibu menerbitkan foto ini di blog...

Bahaya umum Oh! Ha Ni!

"Ya, Baek Seung Jo bukankah dia lucu?
Pura-pura sombong, benar, mulai beberapa waktu lalu.."
"Tapi mengapa harus Oh Ha Ni? Si bodoh itu..."
"Seharusnya? Jangan bilang mereka berdua sudah"
"Tapi Oh Ha Ni, bukankah dia pacaran dengan Bong Joon Gu?"
"Jadi Baek Seung Jo yang merebut darinya?"

Suara bergumam dimana-mana, seluruh sekolah seperti sarang lebah,
setiap kali aku lewat,
tidak mencari tahu dulu dariku kebenarannya,
gosip itu semakin besar seperti bola salju,
mereka bahkan tidak tahu apa yang terjadi dan
tapi bergosip terus,
Aku benci itu, aku seperti di selokan sekarang...
Oh Ha Ni! Menyebalkan!


"Berhenti bersikap seperti ini"
"Aku paling tidak suka orang sepertimu"
"Bodoh, tidak mengerti situasinya
tapi bersikap seolah-olah tahu segalanya"

Dengan dingin, melampiaskan semua amarah yang terkumpul,
sebenarnya tidak semuanya ditujukan pada Ha Ni, hanya saja
ada banyak hal yang membuat frustrasi,
aku hanya mencari pelampiasan kemarahanku.

Jadi..jadi..
Hanya saja, ketika aku melihat sorot putus asa dalam mata polosnya,
Aku memalingkan muka.


"Bukan itu, tapi aku."
"Seung Jo pasti akan berpikir kalau aku sengaja melakukannya"
"Sepertinya dampaknya sangat besar"

Mendengar suara yang aku benci,
suara yang membuatku sakit kepala terdengar lewat jendela.
Bodoh...

Mengapa aku tidak langsung marah?
Ketika teman-temannya ada...betapa memalukan

Mengapa kemarahanku bisa timbul tiba-tiba,
langsung memarahi seperti itu, tidak bisa mengendalikan-nya...
Aku tidak pernah sekejam ini pada seseorang sebelumnya.
Ditemani sinar bulan yang menerobos masuk ke kamar,
aku mendengar suaranya.
Suara sedih yang datang bersama angin



Aku ingin menggodanya setiap kali aku melihatnya.
Bergetar karena sentuhan lmbut, reaksinya sangat menarik.
Setiap disentuh, akan terbuka seperti musim semi, sungguh menakjubkan.

Tadi marah, dan kemudian tersenyum,
kombinasi dari berbagai macam emosi.
Ha Ni seperti anak kecil.

Apa artinya dengan melempar kaus kaki, aku ingin tahu,
tapi dia sangat panik. Lebih cepat dari kelihatannya?
Bahkan orang bodoh pun akan tahu...kekeke

Lari dan jatuh lagi dan lagi,
tersenyum dan lari seperti ini untuk pertama kalinya,
kalau dia ada, aku akan tersenyum sesekali.
Aku akan mengatakannya lagi, hanya sesekali.


Karena perintah ibu,
aku harus membawakan air untuknya

Hal menakutkan hampir terjadi,
hatiku masih berdebaran sampai sekarang,
dan paman yang merasa jatuh dalam neraka saat itu.
Maaf! Maaf! Ha Ni akan menangis jika diteruskan lagi.

Jadilah seperti itu,
dua orang ini adalah dua orang yang bukan keluargaku,
bukan dua orang yang tidak merasakan bahaya.
Benar-benar menyentuh hatiku.

Mungkin jika Ha Ni benar-benar celaka,
paman tidak akan bisa hidup lagi...
Apa yang akan terjadi padaku? Aku...


Bodoh!
Oh Ha Ni! Kau benar-benar bodoh.

Kau tidak bisa berenang dan
kau tetap lompat ke dalam air seperti ini,
kesulitan, kesulitan tanpa henti,
meskipun terus saja menyiksanya dengan semua kata-kata keras,
tapi dalam hatinya,
kenyataan kalau dia bersedia mati untuk melindungi,
keinginan seperti ini terasa sedikit berat

Bong Joon Gu, Oh Ha Ni, kedua orang ini mirip.
Untuk melindungi orang yang mereka cintai,
untuk melompat kedalam api.
Konsentrasi untuk lari dengan segenap hati mereka.
Seperti orang bodoh...

Apa yang sebenarnya ingin kau lindungi?
Apa itu yang sungguh ingin kau lindungi?




Oh Ha Ni
Apa ada batasan untuk tubuh sibukmu?
Dengan kau Ha Ni sebagai permulaan, lalu kedua temanmu,
sekarang bahkan seluruh kelasmu?
Apa yang ada dalam otakmu,
yang memberikan ide membawa begitu banyak orang ke rumah kami?

Meskipun aku menolak karena aku lelah,
tapi melihatmu yang menggosok tanganmu dan memohon padaku,
Aku merasakan ketulusanmu, tidak bisa mengabaikannya akhirnya.

Oh Ha Ni!
Apa itu yang ingin kau lindungi?
Siapa yang memberimu cinta seperti ini?
Hal yang tidak kumiliki, mengapa kau memilikinya...,
mengapa aku harus mengajar kelas 7 yang tidak ada
urusan denganku...Benar-benar tidak mengerti


Oh Ha Ni
Lihat beta[a kuatnya kau.
Bisa membuatku seperti ini...

"Karena aku pintar, aku juga pintar memasak!"

Sebenarnya aku mengatakan itu sengaja agar kau mendengarnya.
Jika demikian, Joon Gu yang seperti orang bodoh, dia seharusnya juga lumayan pintar.
Seberapa enak teokbokki buatan-nya,
memujinya seperti tidak ada hari esok saja.

Kau benar-benar lucu ketika kau jatuh dalam jebakanku.
Melemparkan batu ke arah Oh Ha Ni.

"Bereskan! Bersihkan kompor!"

Wajahnya ketika dia ngomel karena
dia tidak bisa makan satu suap pun,
tidak suka melihatnya.

Kau selalu membuat hatiku berdebar,
aku benar-benar tidak menyukaimu.
Aku menyembunyikan perasaanku lagi hari ini,
ini benar-benar sangat membuat frustrasi.

No comments:

Post a Comment