Produksi : April 2010
Sutradara : Jo Chang Ho
Skenario : Jo Chang Ho
Time : 104 menit
Warning : 17 th keatas.
Cast :
Kim Nam Gil as Chef Su In
Woo Seul Hye Hwang as Mia
Jung Yoon Min as Sang Byun
Nam Sung Jin as Ki Yeon
Shin So Yul as Min Jung
Kim Jae Rok as priest/Pastur
Dia tampak bahagia sekali.
Keduanya pulang dan Mia ingin Sang Byun mengajarinya teknik sulap yang lebih berat. Mia berkata ia kagum pada Sang Byun, bagaimana kau bisa begitu berkarisma?
Malam itu mereka tidur bersama meskipun Sang Byun sebenarnya menderita AIDS.
Mia keluar dari cafe dan memanggil mereka makan.
Sang Byun bergegas ke cafe untuk menemui Mia tapi cafe terkunci dan Mia tidak ada.
Mia : Katakan padaku siapa yang dicintai Sang Byun!
Jin Ho memetik gitarnya dan minta Mia tenang, letakkan senapanmu.
Jin Ho teriak, Sang Byun katakan siapa yang kau cintai! Sang Byun bingung.
Jin ho kesal, aku lebih baik mati ditembak daripada karena penyakit sialan ini! Ayo tembak!
Jin Ho menarik senapan Mia. Mia kaget dan reflek menarik pelatuknya. Tepat ke jantung Jin Ho. Jin Ho tersungkur, meninggal.
Sang Byun menangis dan memanggil Jin Ho. Sang Byun memutuskan pergi ke polisi, ia mengaku sudah membunuh pacarnya. Sang Byun berkata kalau dia membunuh Jin Ho (pacar gay-nya) pada polisi.
Demi menyelamatkan Mia.
Sang Byun sedang antri makan di penjara.
Di tahanan juga ada seorang pria, Chef Su In. Su In tidak tahan di penjara dan ia ingin sekali keluar dari sini.
Seorang pria berkata pada Su In kalau pesulap itu mungkin bisa membawamu keluar dari sini.
Sang Byun menutupkan telapak tangan ke depan matanya, begini caranya. Su In ikut menutupkan telapak tangan ke depan matanya, memang benar mereka "keluar" sebentar, tapi kenyataannya mereka tetap di penjara.
Su In tanya apa mereka sudah menemukan penjahat sebenarnya? Ki Yeon berkata semuanya sudah terlambat, sepertinya Su In harus tetap dipenjara.
Su In : Mereka bilang aku membunuh istriku. Kalau kau?
Sang Byun : Aku membunuh pacarku, apa itu membuatmu lebih baik? Berapa lama hukumannya?
Su In : Seumur hidup.
Su In berkata kalau Sang Byun bisa menyulap saus untuknya, dia akan membuat makanan ini lebih baik. Sang Byun ketawa, memangnya kau ini chef?
Su In membenarkan, tapi tidak punya banyak pelanggan. Hanya ada satu pelanggan yang makan masakannya, itu juga tidak sering.
Sang Byun heran.
Su In : Maksudku pacar istriku.
Su In mendekat, ia membujuk Sang Byun untuk membantunya lari. Sang Byun berdiri dan pergi meninggalkan Su In.
Sang Byun berhasil melepaskan diri dan mendorong Su In. Su In lemas dan ia jalan keluar.
Su In tertegun lalu berkata dengan sarkastis : Selama itu?
Su In pura-pura tidur dengan Sang Byun untuk mengelabui penjaga. Su In mengeluh, sialan bagaimana kalau aku terinfeksi?
Su In : Apa dia istrimu?
Sang Byun : Bukan.
Su In : Pacar?
Sang Byun : Bukan.
Tidak, kata Sang Byun. Katakan kabarnya padaku. Itu kalau kau berhasil lolos.
Ada dua polisi yang menjaganya. Polisi yang lebih muda ingin keluar, ia melihat seniornya tertidur dan Su In juga. Polisi itu keluar.
Su In melepaskan jarum infus lalu keluar.
Su In : Kau tahu, penyakit ini membuatku tidak hidup lama, aku tidak mau menghabiskan hidupku di tempat seperti ini. Tolong mengerti. Jika kau menembakku, apa kau mau terkena darahku?
Polisi itu ketakutan, jangan menyentuhku! Karena ketidaktahuan-nya akan AIDS. Akhirnya Su In bisa lari. (Meskipun kena darah penderita AIDS, kalau tidak ada luka di tubuh kita, maka tidak akan terinfeksi.)
Su in : Ini pertama kalinya aku mengaku.
Pastur : Ya, teruskan..
Su In : Aku akan membunuhmu!
Su in : Lalu?
Pastur : Aku jatuh dalam godaan.
Su In marah, bagaimana Pastur bisa jatuh dalam godaan setan?
Su in : Lalu kau membunuhnya?
Pastur : Tidak, itu kecelakaan. Itu benar2 kecelakaan.
Su In : Apa yang harus kulakukan denganmu?
(Istrinya Su In ini aneh bin ajaib, punya suami KNG malah selingkuh ama Pastur ngga jelas kaya gini, jauh langit dari bumi.)
Su In dan Ki Yeon mengantar Pastur kembali ke mobil mereka. Tapi tiba-tiba di tengah jalan Pastur melarikan diri.
Pastur itu memutuskan untuk terjun dari atas tebing. Ia mati seketika.
Mia memandang pantai dan ia melihat seseorang yang duduk tidak bergerak di salah satu batu karang.
Su In duduk di situ sampai senja, sampai menjelang malam.
Mia terus mengamati Su In. Tiba-tiba Su In berdiri dan jalan ke arah laut.
Su In berhenti. Mia mengucapkan terima kasih lewat pengeras suara.
Mia : Aku hanya bisa membuat sushi, tapi itu kalau kau mau. Karena banyak yang diare setelah memakannya. Mia ketawa sendiri.
Su In mendapatkan minumannya. Ia minum sambil merenung.
Mia berkata kalau begitu kau harus masak. Apa kau bisa masak? Kau bisa membuat salad, raviolli, dan steak?
Su In mengiyakan dan langsung masak. Teman Mia datang dan heran melihat Su In, kau dapat chef baru?
Mia tersenyum dan makan snack. Sepertinya buatan Su In juga.
Mia masuk ke kamarnya sendiri dan minum obat. Sepertinya dia sakit.
Mia beli ikan dan Su in menunggu di dalam mobil. Su In sempat ketawa geli ketika melihat ikan yang dibeli Mia meloncat keluar.
Mia : Apa namanya?
Su In : Eugene Lim
Mia geli, maksudnya makanan ini.
Mia : Kuharap hanya aku yang akan makan masakanmu ini. Enak sekali.
Su In berkata dia baik2 saja. Hanya tenggorokannya sakit.
Ki yeon berkata kalau polisi terus mendatanginya, apa kau tidak berpikir untuk menyerahkan diri?
Su in : Aku tidak bersalah.
Ki Yeon tanya apa dia lapor saja. Su In melarangnya, nanti semakin kacau. (Ki Yeon bisa dituduh menyembunyikan buronan)
Mia geli, kenapa? kau suka padanya? tanya saja sendiri.
Min Jung melihat anak pemilik toko mainan dan ia menyapanya. Pemilik toko melihat Mia dan jalan mendekatinya. Apa kau tidak pergi berburu akhir2 ini?
Orang itu mengarahkan senapan ke Su in, lalu tiba2 menembak ke air.
Su In kaget. Su In langsung angkat tangan dan menoleh.
Pria itu ketawa, apa kau kerja di cafe? Namaku Cho. Aku tinggal di kota, jika kau bosan memancing ikan apa mau ikut berburu denganku?
Su In tersenyum, aku tetap memancing saja.
Pria itu mengarahkan senapan dan berkata kontak aku kalau ingin ikut.
Su In berkata hanya mengajaknya berburu. Itu saja. Memangnya ada apa?
Mia : Tidak apa-apa.
Keduanya sampai losmen dan Min Jung mengamati Su In. Di tangan Min Jung ada selebaran dari polisi.
Nenek : Jika rahasiamu bagus, aku akan mendengarkannya. Jika jelek simpan saja sampai mati.
Min Jung : Rahasia jelek. Nek, kau bisa mengatakan seseorang itu baik atau jahat dari suaranya kan? menurutmu, Chef Eugene itu baik atau jahat?
Nenek bingung : Apa?
Su In terpesona dengan pemandangan sekitar, ini keren sekali.
Mia : Bukan itu. Maksudku bosmu ini, apa dia baik atau tidak?
Su In tidak menjawab. Ia hanya tersenyum.
Mia : Segala pertengkaran dan perkelahian di dunia, semuanya sia-sia.
Mia : Lalu kenapa kau berdiri di sana seperti itu?
Su In : Aku ingin tahu apa tempat itu adalah daerah terlarang untuk bunuh diri atau tidak.
Mia ketawa, kupikir ada orang yang sedang membuat lelucon.
Mia : Aku lebih menyukai bukit dari pada laut. Tapi beberapa waktu lalu ada seorang teman berkata, kita akan ke bukit jika kita bosan dengan laut. Itulah mengapa aku tinggal disana.
Jika aku ingin pergi, ombak menarikku kembali.
Su In tanya : Dimana temanmu itu sekarang?
Mia : Tidak tahu. Aku tidak mau tahu. Mungkin hidup di suatu tempat atau mati. Aku tidak ingin tahu.
Su In : Kenapa kau tinggal di motel?
Mia : Tidak ada tetangga disekitarku. Bagaimana denganmu. Aku tidak tahu apapun mengenaimu.
Mia ketawa, tipikal cerita seperti biasanya. Orang pendiam tidak punya cerita yang hebat. Aku pikir kau punya rahasia yang besar.
Mia menghias meja dengan lilin-lilin dan minta Su In duduk. Mia minta Su In membuka kotak di depannya.
Su In membukanya dan isinya cuma lilin.
Mia : Tutuplah.
Su In menutupnya lagi dan Mia berkata, sekarang buka. Su In membuka untuk kedua kalinya, voila...ada cake taart dengan lilin no. 1
Mia : Selamat Ulang Tahun
Su In heran, apa ini ulang tahunku?
Su In tersenyum dan meniup lilinnya.
Mia menyandarkan kepala di bahu Su In : Jika kau menggeser bahumu aku akan membakarmu. Aku cuma ingin menyandarkan kepalaku sebentar. Tidak ada maksud lain.
Su in : Aku bisa membuat diriku menghilang.
Su In merentangkan telapak tangan di depan mata Mia. Mia tertegun, itu trik yang biasa dilakukan Sang Byun.
Su in : Apa kau bisa melihatku? Bagaimana menurutmu?
Mia : Siapa yang mengajarimu?
Su In : Dari Sang Byun.
Su in : Di penjara.
Mia : Jadi kau..
Mia langsung pergi.
to be continued...
brrr... another suicide story.... miris kenapa tema seperti ini begitu ringan buat mereka ya...? *bencitemaini*
ReplyDeleteaku benci suicide story....
ReplyDeletenggak enak terus bawaannya... koq mereka ringan banget ngambil tema ini y...