Saturday, August 28, 2010

Dong Yi episode 44

Sukjong masih memacu kudanya. Jang Mu Yeol memberi salam pada Dong Yi di kantor Hanseong. Jang Mu Yeol minta kesaksian Dong yi dicatat oleh petugas. Dong Yi mengajukan syarat, sebelum ia memberi pernyataan, ia ingin semua stafnya seperti Jeong Sang gung dll segera dibebaskan.

Sukjong tiba di kantor Hanseong, dan ia memerintah anak buahnya mencari Dong yi segera.

Min terperanjat melihat Sukjong, lalu memberi hormat. Sukjong ingin tahu dimana Dong yi lalu membentak Min, apa kau mendengarku?

Dong Yi menunggu sendirian, lalu Sukjong masuk menemuinya. Dong yi berdiri kaget. Sukjong jelas kelihatan marah karena Dong Yi melanggar perintahnya.

Dong Yi : Yang Mulia? Dong Yi menghindari kontak mata dengan Sukjong.
Sukjong : Mengapa kau ada disini? Apa kau sudah lupa apa yang kukatakan padamu? Ayo! kita kembali ke istana!!
Dong Yi : Yang Mulia!
Sukjong : Mengapa kau masih berdiri di situ? Aku minta kau kembali denganku segera.

Jang Mu Yeol masuk dan memberi hormat, Yang Mulia?
Sukjong : Aku sudah menyatakan dengan jelas dan mengatakan padamu kalau aku tidak mengijinkan kau menyelidiki Sukwon, jadi lebih baik kau minggir, Seo Yoon!

Jang Mu Yeol : Yang Mulia! Maafkan saya, sulit bagi saya mengikuti perintah Anda.
Sukjong marah besar

Jang Mu Yeol : Yang Mulia Sukwon sudah dicatat kesaksiannya di kantor Hanseong, ia mengaku apa yang terjadi dalam insiden itu.

Sukjong terperanjat.

Jang Mu Yeol : Yang Mulia sudah mengungkapkan identitasnya yang sudah ia rahasiakan mengenai putri siapa dia sebenarnya dan hubungannya dengan Geumgae dalam insiden Shinyu. Juga tentang memberikan bantuan pada pemimpin Geumgae untuk melarikan diri dan semuanya sudah dicatat dalam kesaksiannya. Masalah ini sekarang adalah pernyataan tercatat dan tidak mungkin menghentikan prosesnya, Yang Mulia, Jadi tolong pertimbangkan lagi keputusan anda.

Sukjong melotot pada Dong yi : Dong Yi!!!

Dong yi masih tidak berani kontak mata dengan Sukjong.

Sementara itu di Istana, Ratu Inhyeon terperanjat ketika mendengar dari Shim Yun Taek kalau Dong yi menyerahkan diri ke Hanseong.

Shim Yun Taek : Ya, Yang Mulia. Mereka menangkap semua staf yang tidak bersalah dan Sukwon tidak tahan mendengar semua penghinaan yang diterima Baginda dibawah tekanan politik dan juga protes. Yang Mulia Sukwon benar-benar tidak punya pilihan untuk tetap bertahan.

Ratu Inhyeon : Mereka sudah merancang taktik seperti ini untuk melawan karakter Sukjong dan mengambil keuntungan dan memaksanya (Dong Yi) mengambil langkah ini.

Ahn Sang Gung juga merasa cemas, apa yang harus kita lakukan Yang Mulia? Kalau begini terus Baginda juga tidak punya pilihan. Ratu Inhyeon terlihat pusing.

Sukjong dan Dong Yi di Hanseong, Yang Mulia?

Sukjong tidak mengerti, mengapa Dong yi harus melakukan ini. Bagaimana kau bisa melakukan ini padaku? Menyerahkan dirimu sendiri, apa kau tidak tahu apa akibat semua ini, mengakui kejahatan ini, kau tidak akan pernah keluar dengan selamat tanpa terluka, Dewan istana akan bergabung untuk membuatmu kehilangan nyawa!

Dong yi melihat ke arah Sukjong, Saya mengerti dan memahami situasinya, Yang Mulia. Tapi, di dunia ini ada yang lebih penting bagi saya dibanding nyawa saya..yaitu nyawa anak buah saya yang tidak bersalah. Juga Yang Mulia...

Sukjong : Jangan katakan sepatah katapun!! Jangan bilang kau melakukan ini demi diriku.
Dong Yi : Yang Mulia!

Sukjong : Jika kau benar2 berpikir kau bisa melakukan sesuatu demi diriku. Jika hatimu memikirkanku sedikit saja, maka kau tidak akan melakukan ini. Dan kau seharusnya mengatakannya padaku, aku akan meninggalkan takhtaku untuk lari bersamamu selamanya..apa kau ingin aku menyerahkanmu pada mereka? Aku tidak akan melakukan itu, apa kau sudah jelas? Aku tidak akan melakukan itu!!!

Dong yi : Yang Mulia?

Sukjong meninggalkan Hanseong dengan murka lalu berdiri termangu di depan Hanseong. Seo Yong Gi mendatangi Sukjong dan memberi salam. Sukjong sedang down, dia berkata dia tidak perlu simpati dari Seo Yong Gi dan jangan panggil aku sebagai Yang Mulia, karena sekarang aku tidak ingin jadi Raja dan tidak akan melakukan taktik lagi dan akan menentang mereka.

Dong Yi duduk : Yang Mulia! Aku mohon padamu tinggalkanlah saya, kumohon anda tidak boleh tenggelam dan jatuh lagi, Yang Mulia

Oh Ho Yang lari mendatangi ayahnya yang mabuk dan berkata kalau Dong yi sudah tamat, dia mengakui semua kesalahan-nya, ia tidak percaya Dong yi mencari kematiannya sendiri.

Ny. Park berkata, Dong Yi adalah orang paling aneh di dunia, dia datang dan mengakui semua kesalahannya, apa dia itu idiot? Oh Ho Yang berkata Dong yi memang seperti itu, selalu baik, jika orang lain menderita karena dirinya, Dong yi pasti akan sakit hatinya. Ayahnya marah karena Oh ho Yang membela Dong yi. Tapi Oh Ho Yang tidak peduli dan berkata andai saja Dong yi datang ke pelukannya, ia pasti tidak akan mengalami semua ini. Mengapa ia harus jadi Selir Raja...Ibunya berkata lalu apa yang akan dilakukan Baginda.

Jang Mu Yeol menghadap Jang Hee Bin. Hee Bin ingin Dong Yi mendapat hukuman mati. Jang Mu Yeol mengangguk.

Jang Hee Jae : Sukwon memiliki seorang Pangeran, tidak akan lama kelak Pangeran itu akan menjadi ancaman bagi Putra Mahkota, jadi kita harus menghancurkan kesempatan itu dengan melenyapkan Dong yi.

Jang Mu Yeol : Tenanglah, saya jamin Sukwon tidak akan lolos.

Dewan Istana melakukan protes diluar Injeongjeon, berkata kalau Dong yi menodai kehormatan keluarga Raja. Dia sudah memberikan bantuan pada Geumgae yang sudah mengancam keamanan dan stabilitas negara, dan ini sangat mengejutkan karena Baginda sudah berlaku diluar batas karena membela Dong Yi.

Mereka berseru, Dong Yi tidak boleh diampuni karena kesalahannya dan minta agar Dong Yi dihukum mati untuk menstabilkan kembali negara dan pemerintahan. Mohon Baginda mempertimbangkan. Jang Mu Yeol melihat protes ini dari kejauhan.

Jung In Guk menghadap Ratu Inhyeon, Bukan hanya partai Namin, partai Seoin juga setuju untuk tidak mencampuri urusan ini. Ratu Inhyeon terperanjat mendengarnya, Apa katamu?

Jung In Guk : Yang Mulia? sekarang mereka tidak punya hak prerogatif untuk menyelamatkan Sukwon. Jadi saya menyarankan kalau Ratu juga jangan mencampuri masalah ini.

Ratu marah, Dae Gam!! Jika tidak ada Sukwon, hari ini aku tidak akan duduk di kediaman ini, beraninya kau mengatakan omong kosong ini!

Jung In Guk : Yang Mulia?
Ratu : Kau! panggil semua pejabat Namin untuk menghadapku di sini. Aku sendiri akan mengatakan ini pada mereka dan meyakinkan mereka..

Shim Yun Taek dan Do Seong Ji menemui Sukjong.

Shim Yun Taek lapor ada protes pada pemerintah dari 3 biro sekretariat, lalu para sarjana Confusius-Sungkyunhwan juga protes. Do Seong Ji lapor, bukan itu saja Biro dan Administrasi yang lain juga mengajukan protes.

Sukjong marah, katakan pada mereka untuk mempertimbangkan lagi, jika mereka tidak mau kerja sama maka bubarkan saja mereka.

Sukjong berkata pada Do Seong Ji, kalau mereka minta dia untuk mempertimbangkan sentimen publik dan ia akan memberikan pada mereka apa yang mereka inginkan. dan jangan membuat kacau keadaan dan mengganggu administrasi harian.

Shim Yun Taek terkejut, Sukjong berkata lihatlah sekarang siapa orang yang sudah menggoncangkan negara. Sukjong berkata ini adalah niatnya.

Sukjong jalan kembali ke Daejeon. Kasim Han sangat mencemaskan Baginda tapi Sukjong ingin sendirian saja, ia pusing sekali. Sukjong berkata pada dirinya sendiri, aku tidak akan pernah menyerahkan Choi Dong Yi pada mereka..tidak akan pernah..

Dong Yi melihat semua protes itu dan merasa sangat bersedih karena Sukjong menolak untuk mundur.

Dong Yi : Sepertinya aku sudah membuat Yang Mulia mendapatkan kesulitan besar. Dong Yi menghela nafas.

Pengasuh P. Yeong Su membawa Pangeran yang menangis. DOng yi mengunjungi anaknya. Dayang menyapanya. Dong Yi berkata ingin melihat P. Yeong Su.

Dong yi tanya apa anaknya rewel? Dayang menjawab bukan Yang Mulia. Dong Yi menggendong anaknya untuk menenangkannya tapi ia heran ketika melihat anaknya, kenapa ia pucat?

Dong Yi : sepertinya P. Yeong Su sakit, apa kau tidak merasa aneh?
Dayang : Apa?

Dong yi menggoyang anaknya untuk menenangkan, sepertinya ia kurang nyaman.
Dayang : Biasanya di jam seperti ini, dia jadi rewel karena ingin tidur, dia selalu begitu..
Dong Yi : Benarkah?
Dayang : Ya, saya akan memanggil pengasuhnya, kalau P. diberi susu maka ia akan tenang.
Dong Yi : Baik, pergi dan panggil dia.

Setelah dayangnya pergi, Dong yi memeriksa Yeong Su dan membuka bajunya. lalu ia menemukan merah2 di seluruh badan Yeong Su. Dong Yi teriak, ini..ini...apa ada orang?

Tabib istana dan tim bergegas ke kediaman P. Yeong Su. Tabib istana memeriksa Yeong Su. Dong Yi tanya, apa diagnosanya?

Tabib istana : Ini cacar, Yang Mulia.

Dong Yi terperanjat mendengarnya. Tabib istana minta perawat menyiapkan tonik obat dan minta semua tabib istana di rumah sakit istana untuk segera datang ke kediaman Pangeran Yeong Su, segera.

Perawat pergi dan Dong Yi panik, ia memanggil-manggil Yeong Su. Anakku!! Anakku..

Sukjong mendengar dari Kasim Han kalau Pangeran Yeong Su kena cacar. Sukjong terperanjat dan ia tidak percaya, bagaimana ini bisa terjadi pada Yeong Su.

Jang Hee Bin juga mendapat laporan dari Jo Sang Gung. Bagaimana sekarang keadaan pangeran? Jo Sang Gung berkata tidak baik. Hee Bin menegaskan, maksudmu tidak baik adalah benar2 kritis?

Pangeran Yeong Su menangis lagi dan Dong Yi panik sekali. Bagaimana ini, apa diagnosisnya, apa ada pengobatan..
Tabib : Saya sudah melakukan yang terbaik, Yang Mulia

Dong Yi : Warna kulit Pangeran Yeong Su aneh dan nafasnya pendek2 dan susah.
Tabib istana : Bawa tonik Ma Hwang kesini, segera!

Dong Yi : Aku dengar tonik Ma Hwang itu sangat kuat, bagaimana kau bisa meresepkan obat seperti itu untuk bayi seperti Pangeran, apa kau tidak memikirkannya?
Tabib istana : Sekarang, kami tidak punya pilihan lain, Yang Mulia. Jika kami tidak menurunkan demamnya segera, kami tidak bisa melanjutkan pengobatannya.

Dong Yi berpikir lalu berkata bagaimana dengan bunga honeysucle (atau Lonicera Japonica atau bunga kecombrang) ? apa kita bisa menggunakannya? Ayahku sering memberikan obat itu padaku ketika aku kecil.

Tabib istana : Tapi Yang Mulia, ini hanya obat dari kalangan umum, tapi disaat genting seperti ini, dimana kita bisa mendapatkan tanaman obat itu?
Dong Yi : Biarkan aku..aku akan pergi dan mencarinya.
Tabib istana : Apa?

Dong yi langsung lari keluar dari kediaman Pangeran Yeong Su (mirip Deokman) lalu minta Bong Sang Gung mengumpulkan semua staf untuk menemukan bunga itu. Dong Yi terlihat putus asa.

Sukjong dan rombongan menuju kediaman Pangeran Yeong Su.

Dong Yi membawa anak buahnya ke satu tempat dan mulai mencari bunga itu. Dong Yi memberi gambaran seperti apa bunganya. Carilah bunga honeysuckle, bunganya berwarna keunguan dan berambut di tengahnya, cepat temukan segera. Mereka segera berusaha menemukan bunga yang dimaksud Dong Yi.

Sukjong tiba di kediaman P. Yeong Su dan terperanjat melihat para tabib istana yang sangat sibuk, Ratu Inhyeon datang dan memberi salam pada Sukjong. Bagaimana P. Yeong Su? Apa ia baik2 saja? Ratu terlihat sedih. Sukjong mendesak, bagaimana dia?

Ratu Inhyeon : Sepertinya ini sulit, tidak banyak harapan, Tabib istana berkata sulit menyelamatkan-nya, Yang Mulia.

Sukjong terpukul mendengarnya lalu terdengar tangisan dari dalam, Pangeran Yeong Su meninggal dunia....!

Dong Yi akhirnya menemukan bunga itu dan menggali tanaman itu, aku sudah menemukannya..disini..! Bong Sang Gung lari dan berteriak memanggilnya. Dong Yi kaget, ada apa Bong Sang Gung?

Dong Yi tidak percaya lalu ia kembali ke kediaman Yeong Su dengan bunga honeysuckle di tangannya, ia melihat semua stafnya menangis atas kematian Pangeran. Dong Yi menjatuhkan bunga itu dengan bingung.


Sukjong keluar dan mendekati Dong yi yang shock. Dong Yi?

Dong yi lari kedalam dan Ratu Inhyeon ada di samping jenazah Pangeran Yeong Su, melihat bayi itu dengan sedih. Dong Yi terlihat kosong, dan tidak percaya ini terjadi.
Ratu Inhyeon : Sukwon?
Dong Yi bahkan tidak menyadari kehadiran Ratu dan langsung menuju Yeong Su, anakku...

Dong yi menggendong jenazah anaknya lalu menggoyang anaknya dengan perlahan seolah ingin membangunkannya, anakku..ibu disini, nak buka matamu, anakku, lihatlah ibu, Nak, lihat ibu...Nak..Nak buka matamu..anakku..mengapa kau tidak membuka matamu? Nak..buka matamu, ibu disini, Tabib Istana, minta mereka segera datang, minta mereka datang kesini..Nak buka matamu...

Dong yi menangisi anaknya dan mencoba menghangatkan kembali tubuh Yeong Su yang sudah dingin..lalu memeluk Yeong Su di lengannya dan meraung.

Ratu Inhyeon hanya bisa menangis, ia tidak sanggup lagi mengatakan apa-apa.

Sukjong kembali ke Daejeon dan ia teringat ketika berkata pada Yeong Su, kau baru berusia 2 bulan dan sudah mulai belajar bicara, kau ini sungguh pintar lalu mengajar putranya memanggilnya Ah Ba ..

Sukjong menangis terisak-isak atas kematian putranya.

Shim Yun Taek mengunjungi Cha Cheon soo di penjara, dan mengatakan kematian Pangeran Yeong Su padanya. Cha Cheon Soo tertegun mendengarnya. Semua berduka cita atas kematian Yeong Su, baik Jeong Sang Gung, Jung Im, Seo Yong Gi, bahkan biro musik ikut berduka.

Dong Yi masih memeluk jenazah anaknya dengan penuh kasih sayang sambil menangis terisak..

Ratu Inhyeon memerintahkan untuk segera mengosongkan kediaman Yeong su, karena upacara pemakaman Pangeran sudah siap, Ratu tanya apa yang dilakukan Sukwon sekarang?

Jung Geum berkata : Dia berduka atas kematian Pangeran di dalam kuil.

Dong Yi berdoa dan tetap berada di kuil peringatan putranya. (Kuil Bogwangsa di Paju, adalah kuil favorit Selir Choi, ibu Raja Yeong Jo, disana ada kuil peringatan dan foto Selir Choi dan kuil itu dekat dengan makam Selir Choi, Soryeongwon, see kbs)

Sukjong pergi ke kediaman Yeong Su dan terkejut melihat Dong Yi juga ada di sana, melihat dengan pandangan kosong dan kelihatan pasrah. Dong Yi terkejut melihat Sukjong. Keduanya kembali ke Bo Gyeong Dang.

Sukjong dan Dong Yi duduk dalam diam dan Dong Yi menyimpan semua barang2 pribadi Pangeran Yeong Su dan ia melihat barang2 itu dengan rasa sayang.

Dong Yi : Saya sudah menjahit baju ulang tahun untuk Pangeran Yeong Su dan ingin menunggu sampai tahun depan ketika dia berusia satu tahun untuk memakai ini, tapi saya tidak pernah membayangkan kalau saya akan kehilangan anak saya dengan cara seperti ini.

Sukjong : Dong Yi?

Dong Yi : Yang Mulia! Mengapa kita tidak..mengakhiri saja semuanya ini, apa kita tidak dapat mengakhiri ini semua? Saya tidak ingin kehilangan apa yang paling saya cintai dan sayangi, Orrabuni akan dibuang ke pengasingan, Gae Do Ra, saya takut tidak akan bisa diampuni nyawanya ..saya sudah kehilangan semuanya..seperti itu..

Sukjong : Dong Yi? Dong Yi memandang ke arah Sukjong
Dong Yi : Apa anda tidak tahu, apa yang paling berharga dan saya sayangi...
Sukjong tahu itu.
Dong Yi : Jadi, jangan biarkan saya menyaksikan hanya karena saya maka anda akan menderita dan mendapatkan kesulitan ..demi saya apa anda bisa melakukan ini demi saya?

Sukjong : Dong Yi?

Sukjong keluar dari Bo Gyeong Dang dan melihat ke belakang sekali lagi, sementara ..

Dong yi ada di dalam memegang erat baju Pangeran yang sudah dijahitnya.

Seo Yong Gi menghadap Sukjong dan menyerahkan surat pengunduran diri, ia berkata ia sudah tahu mengenai masa lalu Dong Yi sebelumnya, tapi demi Pangeran Yeong Su, dia merahasiakan ini pada Sukjong, tapi sepertinya sudah tidak ada lagi yang bisa ia lakukan sekarang.

Sukjong menolak pengunduran diri Seo Yong Gi, aku tidak ingin kau mengalah. Aku sudah kehilangan segalanya yang aku sayangi..aku kehilangan Pangeran Yeong Su, aku takut akan kehilangan Sukwon juga, Sukwon..anak itu sudah berkata padaku, kehilangan Pangeran Yeong Su sudah sangat berat baginya dan ia tidak mau melihatku menderita lagi. Ya benar, aku sudah tahu ini semua karena keserakahanku, ini karena aku tidak ingin kehilangan dirinya sehingga aku membiarkannya menderita karena harus ada di sisiku.

Jang Hee Bin mendapat laporan kalau Sukjong akhirnya membuat keputusan untuk Choi Dong Yi. Jo Sang Gung membenarkan. Ny. Yoon heran, mengapa tiba-tiba membuat keputusan, bukankah Sukjong itu keras kepala untuk masalah ini. Jang Hee Bin kelihatan tidak terlalu puas.

Sukjong bertemu dengan Dewan Istana

Sukjong : Hari ini, aku akan memberikan keputusanku yang sudah lama ditunggu oleh Dewan Istana, mengenai masalah Geumgae yang menyebabkan kekacauan di negara ini. Geumgae sudah terlibat pembunuhan dan itu adalah masalah serius yang membuat negara kacau, dan juga istana, maka aku akan menghukum mati penjahatnya, Pemimpin Geumgae, semua yang mengikutinya akan dibuang ke pengasingan, tapi mengenai insiden Shinyu, biarpun kita sudah men-cap mereka sebagai penjahat tapi sudah terbukti kalau mereka tidak bersalah kala itu dan sudah difitnah.

Dong Yi melihat Cha Cheon Soo berjalan ke pengasingannya.

Sukjong : Tapi petugas Nae Geum Bu, Cha Cheon Soo sudah terlibat kejahatan, dia merahasiakan identitas aslinya, akan dibuang ke pengasingan di pulau.

Sukjong : Juga, mengenai Sukwon yang terlibat insiden ini, merahasiakan identitas aslinya lalu memberikan bantuan pada pemimpin Geumgae untuk melarikan diri, kejahatan itu sangat serius. Tapi karena kondisi bahwa Sukwon sudah kehilangan Pangeran Yeong Su, maka aku memberikan pengampunan atas nyawanya tapi mulai sekarang dan seterusnya ia akan mendapat posisi sebagai anggota Keputren biasa tapi semua protokoler istana akan dicabut, Sukwon akan dibuang untuk hidup di luar tembok istana, dan aku tidak akan pernah menemui Sukwon lagi selamanya.

Jang Mu Yeol terlihat puas, sementara Sukjong terlihat terpukul. Jang Hee Bin mendengar keputusan itu.

Jang Hee Bin : Dibuang ke rumah pribadi dan ini adalah keputusan yang dibuat Sukjong.
Jang Hee Jae : Ya, Yang Mulia, meskipun kita tidak bisa melenyapkan dia, tapi dia akan menghilang dari depan anda, Yang Mulia.

Jang Mu Yeol : Kematian Pangeran Yeong Su membuat partai Namin merasa terlalu kejam untuk tetap menuntut Sukwon dihukum mati lagipula jika kita berkeras, maka akan memicu perdebatan dengan partai Seoin.

Hee Bin : Tapi di kediaman pribadi, bagaimana jika satu hari Sukjong menemuinya lalu memanggilnya kembali ke istana..

Jang Mu Yeol : Harap anda tenang, Yang Mulia. Ini juga sudah diputuskan oleh Baginda. Jika kebetulan Baginda melanggar keputusan-nya sendiri, maka ini akan membuat Sukwon terlibat dalam kekacauan lagi maka Baginda terancam akan kehilangan posisinya sebagai Raja dan ini pasti akan menyebabkan kematian Sukwon.

Jang Hee Jae : apa yang dikatakan Seo Yoon benar, jika baginda tidak ingin melihat Sukwon diseret untuk dihukum mati, dia tidak akan mengambil resiko itu.

Jang Hee Bin masih tidak bisa percaya.

Yoo Sang Gung mendapat laporan kalau Dong yi akan segera pergi.

Dong yi meninggalkan Bo Gyeong Dang dan melihatnya untuk terakhir kalinya. Bong Sang Gung dan Ae Jung ikut bersama Dong yi dengan barang bawaan mereka.

Bong Sang Gung dan Ae Jung : Yang Mulia!
Dong Yi : apa yang kalian lakukan?
Bong Sang Gung : Jika anda ingin mengusir kami, maka itu akan sia-sia saja, kami akan mengikuti Yang Mulia selamanya.
Dong Yi : Bong Sang Gung?

Ae Jung : benar, bahkan jika anda mengusir kami, kami akan selalu bertahan mengikuti Yang Mulia, bahkan jika anda tidak memberikan ijin, kami akan menggantung diri di kediaman ini.
Dong Yi terharu : Ae Jung?

Jeong Sang Gung dan Jung Im datang mengantar Dong Yi. Semua gungnyeo dari biro penyelidik akan mengantar Dong yi. Dong Yi heran, mengapa kalian melakukan ini, mereka sudah menderita karena dirinya.

Jung Im berkata mereka sudah belajar keras kepala dari Dong Yi, ini yang sudah anda berikan pada kami. Shim yun Taek minta agar Dong Yi mengijinkan mereka belajar keras kepala dan gigih seperti Dong Yi. Seo Yong Gi juga mengangguk agar Dong Yi memberi ijin.

Dong Yi masuk ke tandunya dan melihat pada orang2 yang mengantarnya dan tersenyum pada mereka. Bong Sang Gung minta Dong Yi menunggu dulu, siapa tahu ada berita dari Daejeon. Ae Jung membenarkan, paling tidak mereka bisa mengucapkan selamat tinggal.

Dong Yi berkata jika perpisahan, maka ia akan melakukannya di sini. Lalu Dong Yi memberi penghormatan ke arah istana. Semua sedih melihatnya.

Dong Yi : Yang Mulia!

Dong Yi masuk ke dalam tandu. Sukjong ada di Daejeon. Dong Yi meninggalkan istana dengan semua staf mengantarnya pergi.


Dong Yi ada di kediaman pribadinya, dan ia menyentuh cincinnya. Dong Yi mulai menyesuaikan diri dengan kehidupan sederhana kembali. Bong Sang gung dan Ae Jung mencuci, sementara Dong Yi bercocok tanam. (Sepertinya yang lebih susah justru Bong Sang Gung dan Ae Jung yang tidak pernah hidup susah hahaha...cukup bersedih, mulai malam ini, ada harapan baru untuk Dong Yi!)

Malam hari, Dong Yi menjahit bersama Bong Sang Gung.

Bong Sang Gung merasa tempat tinggal ini terlalu sederhana dan ia merasa tidak nyaman untuk Dong Yi (atau untuknya sendiri?) Dong Yi berkata ia tidak minta Bong Sang Gung mengikutinya dan tinggal di tempat ini. Dong yi hanya tersenyum.

Dong Yi : Jangan cemas, Bong Sang Gung, tempat dimana aku dilahirkan dan dibesarkan sebelumnya jauh lebih menyedihkan dari rumah ini. Aku justru mencemaskan kalian berdua. (tuh kan..)

Bong Sang Gung : Oh Yang Mulia. Saya lebih merasa susah saat di biro penyelidik internal, ini tidak bisa dibandingkan dengan itu, dan ini hanya latihan, inilah saya, juga, Ae Jung itu bukan wanita tapi seorang pria dalam tubuh wanita.
Dong Yi : ssh..dia mungkin akan mendengar kita. Bong Sang Gung membenarkan, tempat ini kecil sekali, gosip ini bisa langsung di dengar olehnya.

Tiba2 pintu terbuka dan membuat Dong Yi dan Bong Sang Gung terperanjat. Ternyata Ae Jung!
Ada apa? Tanya Dong Yi ..
Ae Jung terbata : Chu Sang Cheon Na ada di sini..Yang Mulia

Dong Yi : Apa?
Ae Jung : Dia diluar sekarang, Chon Na datang! Dong Yi terperangah.

Dong Yi bergegas keluar dan menemui Sukjong. Ternyata Sukjong datang dalam kondisi mabuk berat dan didukung oleh Kasim Han, yang memberi salam pada Dong Yi.
Dong yi mendekati mereka, Yang Mulia? Dong Yi kaget melihat kondisi Sukjong.

Sukjong mencoba untuk memusatkan perhatian pada Dong yi lalu berkata Sukwon?

Sukjong terhuyung2 dan memegang tangan Dong Yi, ya, ini benar2 kau..apa kau Dong Yi, apa ini benar kau? Aku ingin mengatakan sesuatu, itulah mengapa aku datang, ada yang harus kukatakan..sesuatu.

Sukjong terhuyung lagi dan jatuh ke arah Dong Yi, yang menahannya, Yang Mulia!
Kasim Han berkata pada Dong Yi : Yang Mulia, tolong bawa dia masuk, cepat.

Dong Yi membantu Sukjong masuk ke dalam, Sukjong jatuh lagi dan membuat Dong yi ikut jatuh ke lantai bersamanya.
Dong yi merasa cemas, Yang Mulia sebentar, saya akan segera minta seseorang menyiapkan madu untuk menghilangkan alkohol ..

Dong Yi akan pergi, tapi Sukjong menahan-nya. Sukjong menoleh ke arah Dong Yi, Kenapa kita tidak melarikan diri saja bersama, Dong Yi, seperti ini saja, kita lari bersama..

Dong Yi : Yang Mulia? Sukjong tertawa..

Sukjong : Ya benar, kau tidak akan pernah setuju denganku. Ini karena aku adalah Raja dan harus hidup sebagai Raja dari negri ini, tapi bagaimana dengan aku sebagai pria biasa, bagaimana aku seharusnya hidup, apa yang harus kulakukan hidup tanpa dirimu...mengapa kau harus membuat masalah seperti ini, tidak bisa melihatmu, tidak bisa menyentuhmu di pelukanku, apa kau ingin aku hidup seperti itu seumur hidupku di tengah penderitaan ini, jadi..jadi aku datang kesini untuk mengatakan ini padamu. Aku benar2 membencimu karena itu aku datang kesini untuk mengatakannya betapa kesalnya aku padamu juga..juga betapa aku sangat merindukanmu.

Dong Yi memandang Sukjong dan menangis. Sukjong terjatuh dan Dong yi menangkapnya, Dong Yi sedih melihat suaminya seperti itu. Yang Mulia!!

Sukjong tertidur di pangkuan Dong Yi, Dong Yi menangis dan membelai lembut Sukjong.

Kasim Han dan yang lain juga merasakan kesedihan keduanya. Dong Yi membelai wajah Sukjong yang tertidur pulas. Dong Yi minta Sukjong mengampuninya,

Dong Yi : Apa saya benar2 membuat anda menderita Yang Mulia, penderitaan yang sangat dalam sampai membuat anda kurus, saya mohon maafkan saya Yang Mulia, saya mohon anda harus memaafkan saya sekarang.

Malam itu Sukjong menginap di rumah Dong Yi.

Paginya, Sukjong pergi dari rumah Dong Yi dan berkata pada Kasim Han dia tidak akan mengunjungi rumah Dong Yi lagi.
Kasim Han : Yang Mulia?
Sukjong : Lain kali, kau tidak perlu membawaku ke arah rumah ini lagi. Sukjong pergi. Di dalam rumah, Dong Yi melepas cincinnya dan menggenggamnya dengan penuh perasaan.

Bong Sang Gung susah payah memotong sayuran dan Ae Jung datang dengan membawa ikan. Ae Jung menunjukkan ikan dengan bangga, aku menangkapnya di sungai (hahaha..jadi ingat anak2 kecil cari ikan untuk ngabuburit di kali ..) Yang Mulia sudah lama tidak makan ikan segar.

Bong Sang Gung senang dan ingin segera memasaknya. Lalu Dong Yi masuk ke dapur, Oh itu! biar aku yang melakukannya.

Bong Sang Gung melarang Dong Yi masuk, Dong Yi berkata jangan seperti itu, biarkan aku melakukannya sekali ini, kau tidak boleh menyia-nyiakan ikan yang berharga..

Bong Sang gung : apa?
Dong Yi berdehem, dan mengaku kalau seni memasak Bong Sang gung agak..hahaha you know..Ae Jung membenarkan, iya, saya juga tidak bisa lagi makan masakan Nyonya. Bong Sang Gung : Apa??

Ae Jung : Sebenarnya, sungguh melegakan kalau Nyonya dulu ada di biro penyelidik, tidak bisa saya bayangkan kalau anda ada di dapur istana, anda pasti akan diusir dari istana. (bwa haha..ini mengejek Dayang Min, hei..dia kan akhirnya jadi Suragan Sang Gung haha)

Dong Yi minta Ae Jung memberikan ikan itu, ini saya berikan pada anda, saya juga berharap bisa menikmati ikan berharga ini. Dong Yi mengambil ikan itu dan ia tiba-tiba merasa mual.

Bong Sang Gung terkejut, Yang Mulia? Dong Yi berkata tidak apa-apa, ini mungkin karena bau amis ikan. Tapi Dong Yi semakin mual, dan semakin menjadi-jadi.

Dong Yi akhirnya memberikan ikan itu pada Ae Jung kembali dan keluar dari dapur untuk menenangkan diri. Bong Sang Gung dan Ae Jung mengikutinya dengan cemas.

Dong Yi mual dan Bong Sang Gung menepuk2 punggung Dong Yi untuk meredakan rasa mualnya.
Dong yi : Bong Sang Gung, tanggal berapa hari ini?
Ae Jung menghitung..tanggal 6 bulan delapan, ada apa?
Dong Yi : Tanggal 6 bulan delapan?
Bong Sang Gung sadar, Dong Yi terlambat, dan berarti hamil! Yang Mulia? Dong Yi juga menyadarinya...

Bong Sang Gung : Yang Mulia..anda pasti mengandung, Yang Mulia
Ae Jung dan Bong Sang Gung bersorak.

Malam hari, Dong Yi menyentuh perutnya dan merasa sangat bahagia, lalu berseru pada Sukjong, Yang Mulia!

Waktu berlalu, dan tiba saat Dong Yi harus melahirkan (padahal aku ingin sekali melihat HHJ perutnya besar haha..)

Jeong Sang Gung dan Jung Im bergegas menuju kediaman Dong Yi. Dong Yi sedang berjuang melahirkan anaknya dibantu oleh Perawat istana. Bong Sang Gung memberikan dukungan moral pada Dong Yi, Yang Mulia bernafas, huf huf ho..

Ae jung menyambut Jeong Sang gung dan Jung Im, bagaimana kondisi Yang Mulia? Ae Jung berkata sekarang sedang melahirkan.

Dong Yi berusaha untuk mendorong (rasanya seperti mendorong bongkahan batu besar dan yang sama sekali tidak bergerak biarpun rasanya sudah didorong sekuat mungkin hahaha), Yang Mulia, hanya sekali dorongan lagi dan akan segera selesai, tolong berikan kekuatan anda untuk mendorong, Yang Mulia, bayinya akan segera keluar, Yang Mulia, hanya satu kali dorongan terakhir.

Dong Yi berteriak dan mendorong sekuat tenaga lalu anaknya lahir. Terdengar suara tangisan bayi.

Jeong Sang Gung dan Jung Im gembira mendengar suara tangisan itu. Bong Sang Gung keluar dan mengumumkan kelahiran seorang Pangeran : seorang Pangeran, Yang Mulia sudah melahirkan seorang Pangeran Kerajaan.

Semuanya bersorak gembira. Bong Sang Gung menyembah pada Yang Maha Kuasa. Terima kasih banyak..

Dong yi beristirahat dan mengatur nafasnya, dan perawat istana menempatkan Pangeran di samping Dong yi dan mengucapkan selamat, Yang Mulia, selamat, ini seorang Pangeran.

Dong Yi melihat kearah putranya dan tersenyum. Bayi itu menggenggam jari ibunya, dan mulai bereaksi dan Dong Yi menepuk2 anaknya. Pangeran kecil kelihatan sangat nyaman.

Daejeon...

Sukjong mendapat laporan dari Seo Yong Gi atas kelahiran Pangeran.
Sukjong : Seorang Pangeran Kerajaan?

Seo Yong Gi : Benar, Yang Mulia.

Sukjong tidak bisa menahan sukacitanya dan hampir saja ingin segera pergi untuk melihat Dong Yi tapi ia menahan dirinya, dan ingin tahu bagaimana kondisi mereka?

Seo Yong Gi : Yang Mulia Sukwon dalam keadaan selamat dan sehat.
Sukjong sangat lega.

Seo Yong Gi mengunjungi Dong Yi : Baginda tidak memberikan pesan apapun melalui saya..hanya minta memberikan ini pada anda, Yang Mulia.

Seo Yong Gi menyerahkan amplop pada Dong yi dan Dong yi membukanya, lalu membaca karakter Geum artinya terang seperti sinar mentari.

Dong Yi : Ini adalah namanya.
Seo Yong Gi tersenyum
Dong Yi : Yang Mulia memberikan nama untuk anak ini, namanya Geum, benar2 nama yang bagus, Yeong Gam. Dong Yi memanggil putranya : Geum-ah..

Sukjong melihat ke arah rumah Dong Yi. Dong Yi menepuk2 anaknya, Geum-ah, anakku, nama ini diberikan oleh Ah Ba Mama (Ayah Raja) Geum-ah..ayahmu ingin kau menjadi cahaya, anakku, jangan lupa akan arti namamu. Kau harus menjadi cahaya bagi kaum yang paling rendah dan menjadi orang yang seperti itu.

Lalu dalam sekejap, 6 tahun berlalu..

Hwang Ju Shik menunggu Yeong Dal dan kesal karena Yeong Dal terlambat. Yeong Dal berkata Doseong sangat sibuk karena Utusan Qing datang ke Doseong. Yeong Dal berkata ia terlambat karena ini, ia mencari Omija dulu untuk hadiah (Omija = teh 5 rasa, teh spesial). Hwang Ju shik mengira itu untuknya. Bukan, kata Yeong Dal, ini untuk Dong Yi sebagai hadiah.

Hwang Ju Shik melihat Yi Geum bersama teman-temannya, apa itu Yi Geum bukan ya..tapi ia tidak terlalu yakin. Yeong Dal teriak, ayo cepat.

Yi Geum memang mirip Dong Yi, rada2 nakal hehe...

Ae Jung teriak memanggil Yi Geum, Won Ja Mama (Yang Mulia Pangeran)! Ae Jung takut Yi Geum menghilang lagi. Bong sang Gung tanya, kau tidak menemukannya?

Ae Jung mengeluh, kemampuan melarikan diri Yi Geum benar2 mirip Dong Yi. Bong Sang Gung pusing, mengapa Yi Geum harus mirip ibunya?

Ae Jung mengeluh, Yi Geum baru 7 tahun dan ia mulai merasa takut. Kita tidak bisa mengatasi seorang Choi DOng yi, sekarang jika seperti ini, kita tidak akan mati di usia tua tapi akan mati karena stress. Ae Jung lalu bergegas mencari Pangeran kecil mereka. Sementara Bong Sang Gung memanggil Dong Yi.

Utusan Qing berbaris masuk ke Doseong. Biasa, ada yang memanfaatkan situasi dengan menjual tempat duduk untuk melihat iring2an pasukan dan pedagang Qing. Dia menjual seharga 5 nyang, itu murah.

Yi Geum dan teman2nya juga ingin melihat keramaian. Salah seorang dari mereka usul, kita naik ke atas atap saja. Anak2 melihat Yi Geum, siapa kau? apa yang kau lakukan disini? apa kalian tahu siapa dia?
Anak-anak : Tidak kenal dia. Siapa kau?

Yi Geum menjawab dengan resmi : Aku tinggal di desa Ban Cheon disana..namaku Geum.
Anak2 berkata mereka tidak pernah melihat Yi Geum, apa kau benar2 tinggal di Ban Cheon?

Yi Geum : Ya, aku dengar kalian semua kesini untuk melihat Utusan Qing, jadi aku kesini untuk ikut melihat juga. Senang bertemu kalian semua.

Anak2 bingung, tapi baiklah, ikut saja asal jangan ketahuan. Hei, dia omong apa sebenarnya? Anak-anak yang lain juga tidak mengerti.

Anak-anak mulai memanjat atap rumah dari jerami itu melalui tangga. Yi Geum mengingatkan mereka, tolong hati-hati dan perhatikan langkahmu ketika diatas, kau mengerti?
Anak-anak : Dia omong apa?

Mereka naik dan menonton rombongan Qing itu, anak-anak senang sekali dengan keramaian itu.

Lalu pemilik kedai memarahi mereka dan menyuruh mereka turun. Anak2 panik dan berusaha kabur tapi jatuh merusakkan atap jerami dan membuat seorang Yanban terperanjat lalu menangkap anak2 itu.

Yanban : kalian anak nakal, beraninya seorang Cheonmin ada di sini dan melihat keramaian sementara para Yanban ada di tempat ini, sepertinya aku harus memberimu pelajaran.

Bangsawan itu memukul anak Cheonmin itu, dasar anak pengemis..

Yi Geum : cepat lepaskan anak itu!! melihat penampilanmu kau pasti seorang sarjana yang mempelajari aturan klasik, bagaimana seorang sarjana melanggar aturan dalam buku aturan?

Yi Geum diperkenalkan sebagai Pangeran Yeoning (kelak akan menjadi Raja Yeongjo)

Yanban : Apa ini?

Yi Geum menyebutkan Doktrin aturan bab 14, ketika seseorang dalam posisi termasyur dan beruntung, dia akan bertindak termasyur dan beruntung. Ketika seseorang dalam keadaan miskin dan status hina, dia bertindak miskin dan hina. Dalam situasi yang tinggi, dia tidak berlaku semena-mena pada yang lebih lemah. Dalam posisi yang rendah, dia tidak mencari perhatian atasannya. Dia menguasai dirinya sendiri, dan tidak menginginkan apapun dari yang lainnya, jadi dia tidak akan punya ketidakpuasan. Dia tidak akan berkeluh kesah pada Surga, atau kesal pada sesamanya..Meskipun kau seorang Yanban bagaimana kau bisa secara brutal memukul seorang anak. Cepat lepaskan anak itu!! (Intinya kalau lagi di atas jangan semena-mena, kalau lagi di bawah jangan menjilat, good point)

Yanban : Kurang ajar! Kau hanya seorang anak kelas Cheonmin yang tidak tahu tempatmu dan berlagak sombong. sepertinya aku harus memberimu pelajaran agar kau bisa sadar. Apa yang kalian lakukan!! Cepat tangkap dia!

Pelayan orang itu akan menangkap Yi Geum.

Yi Geum : Tahan! tetap disitu..aku adalah Pangeran..(nah kalo ini mirip Bapaknya haha..)

Semua menertawai Yi Geum

Yi Geum : Apa kau tidak mendengarku..kataku aku adalah Pangeran negeri ini

Lalu Dong Yi memanggil anaknya, Geum-ah!

Yi Geum lari pada Dong Yi, Eomeoni!

Dong Yi heran melihat ekspresi semua orang, ia ingin tahu apa yang sudah dilakukan Yi Geum. Yi Geum melihat ibunya dan tersenyum.

Dong Yi 43

10 comments:

  1. semangat kak tirza...
    meskipun q ud liat video onlinya q tetep setia tunggu recapsnya kak tirza....

    ep 42-44 bener2 menguras air mata....
    tapi gpp bentar lagi kan bisa ketawa2...

    SEMANGAT YA KAK......

    ReplyDelete
  2. Wow... cerita dong yi jd mengharu biru...
    sikap dong yi emang sikap pemimpin sejati, cocok banget kalo jd raja.. HHj emang paling cocok meranin dong yi... lanjutkan! hwaiting kak!

    ReplyDelete
  3. kak tirza...kak tirza go...
    kak tirza...kak tirza go...
    kak tirza...kak tirza go...

    ayo kak tetap semangat buat nulis dong yi na...
    aQ selalu ngikutin crita na dong yi lho kak...

    btw kapan dong yi balig age k istana kak???
    hee bin kapan ko'id na...
    aq suka gregetan ngiliat doi ma si hee je...

    ReplyDelete
  4. @princess kristie: dong bentar lagi kemabli k istana d episode 46 salah satunya dikarenakan rumah kediaman dong yi d bakar m orang suruhan ibunya JHB...
    sukurin ya, senjata makan tuan....

    buat kak tirza semabgat nulis recapsnya dong yi ya? coz q kurang begitu ngerti bahasa korea....

    ReplyDelete
  5. Kalau dibuat ala sinetron Indonesia, pasti Jang Hee Bin akan memfitnah kalau Dong Yi selingkuh dengan Do Ra. Dong Yi hamil setelah keluar istana. Apalagi Sukjong pernah mendapati langsung Dong Yi waktu mau menyelamatkan Do Ra.

    Syukurlah scripwriter Dong Yi tidak memasukkan script 'rendahan' bgt ke drama ini. Good job!

    ReplyDelete
  6. @merlin=setuju wkwkwkwkkwkw, bisa2 gitu klo script indo
    itu cepet amat ya dong yi hamil lalu melahirkan hehehe, tapi yi geum pintar kayak ibunya, hafal aturan doktrin :D ampe lengkap gitu :D

    ReplyDelete
  7. wah kayaknya anak-anak ini sangat berbakti kepada orangtuanya ya..

    yang pertama, pangeran mahkota yang menyelamatkan Jang Hee Bin dari hukuman mati dan pengusiran dari istana

    dan P. Yeong Su yang menyelamatkan dong yi dari hukuman mati

    mereka (kedua pangeran) dijadikan bahan pertimbangan Sukjong sehingga hukuman Hee Bin dan Dong Yi menjadi "agak" ringan

    ReplyDelete
  8. @puspita, calista, princess, thank you :)

    @merlin, bener...soalnya masyarakat jaman Joseon masih takut dengan kasta, biarpun tinggal sendiri, tp kalau wanita itu adalah selir Raja biarpun sudah diasingkan diluar istana tetap mereka ngga berani macam2. Kaya Ratu Inhyeon dulu juga ngga ada yg brn aneh2 kan, ya kecuali suruhan Jang Hee bin atau emaknya..

    @Rona, iya, lagipula Pangeran Mahkota itu orangnya memang baik, sayang sakit2an dan badannya lemah.

    ReplyDelete
  9. Pangeran Yi Geun rambutnya gak jabrik kayak Kakaknya ya..???

    ReplyDelete