Tuesday, July 21, 2009
Sinopsis Boys Before Flowers Episode 8
Di hari pertandingan, siswa Shinhwa berkumpul untuk memberikan dukungan pada Yi-jung dan Woo-bin yang mewakili Jun-pyo. Namun begitu duel renang dimulai, Ji-hoo yang mendapat giliran pertama unggul dari Woo-bin.
Namun di giliran kedua, Jan-di yang sempat unggul cukup jauh mulai tersusul oleh Yi-jung. Mendadak, kolam renang menjadi gelap-gulita karena lampu penerangan di sekitar tempat itu mati. Melihat Jun-pyo melangkah keluar, Jun-hee tersenyum lebar dan bisa menebak apa yang terjadi.
Berdasarkan pengamatan terakhir, Jan-di dan Ji-hoo dinyatakan sebagai pemenang. Setelah mengumumkan hasilnya (tanpa kehadiran Jun-pyo), Jun-hee mengucapkan terima kasih pada Jan-di. Setelah semuanya usai, Jan-di dikejutkan oleh ajakan kencan Ji-hoo.
Dikamarnya, Jun-pyo tersenyum simpul sambil bergumam kalau dirinya telah membalas hutangnya pada Ji-hoo. Rupanya di masa lalu, Jun-pyo kecil pernah merusak mainan yang begitu disayangi Ji-hoo sehingga diam-diam dirinya terus merasa bersalah.
Perubahan sikap Jun-pyo membuat Yi-jung dan Woo-bin tersenyum lega sekaligus kaget, begitu pula dengan Jun-hee yang mampu merasa kalau adik tercintanya sudah mulai dewasa. Namun keesokan harinya, Jun-pyo mulai berubah mendengar Ji-hoo berkencan dengan Jan-di.
Ucapan Woo-bin dan Yi-jung yang berandai-andai membuat Jun-pyo semakin kelabakan, diam-diam ia memutuskan untuk mengikuti Ji-hoo dan Jan-di. Kencan sendiri awalnya berjalan lancar, sampai Ji-hoo mengajak Jan-di ke tempat dimana gadis itu pernah berkencan dengan Jun-pyo.
Dirumahnya, Ji-hoo berusaha mencium Jan-di namun gadis itu menghindar. Dari situ Ji-hoo sadar bahwa sama seperti Seo-hyun, ia juga harus melepas Jan-di agar gadis itu bisa berbahagia bersama Jun-pyo.
Sayang, Jun-pyo tidak tahu akan hal itu dan akhirnya sempat terlibat adu jotos dengan Ji-hoo saat keduanya bermain hoki es. Rupanya, Ji-hoo sengaja memanas-manasi Jun-pyo untuk mengetahui bagaimana perasaannya terhadap Jan-di.
Malamnya, Jan-di mendapat telepon dari Yi-jung yang menyampaikan kabar genting : Jun-pyo mengalami kecelakaan dan dirawat dirumah sakit dalam keadaan tidak sadarkan diri. Keruan saja, Jan-di menangis tersedu-sedu di sisi ranjang sambil mengutarakan perasaannya pada Jun-pyo.
Sambil tersenyum bandel, Jun-pyo mendadak bangun sambil meminta Jan-di mengulang ucapannya. Keruan saja, gadis itu langsung mengamuk dan tambah kesal saat tahu tiga personil F4 lainnya ada disana dan menjadi bagian dari rencana tersebut.
Untungnya kemarahan Jan-di tidak berlangsung lama, ia tidak menolak saat diajak menonton sebuah film di bioskop pribadi Jun-pyo. Sama-sama gugup, keduanya nyaris saja berciuman kalau saja ponsel Jan-di tidak berdering secara tiba-tiba.
Cuma bisa tersenyum mendengar suara keras Jun-pyo, yang menunjukkan perhatiannya dengan cara unik, Jan-di dikejutkan oleh kunjungan pria itu. Yang membuatnya protes, Jun-pyo dengan seenaknya memanggil kedua orangtuanya dengan sapaan Ayah dan Ibu.
Apa yang terjadi berikutnya sama sekali tidak pernah dibayangkan Jan-di : Jun-pyo meminta ijin supaya diperbolehkan tidur bersama keluarga gadis itu. Sia-sia usaha Jan-di untuk menolak, karena ia kalah suara.
Personal Thoughts :
Ji hoo kelihatan sedih ketika melihat Jan di dan Jun Pyo di rumah sakit, dia benar2 suka dengan Jan di..tapi rasa setia kawannya lebih besar. Agak kasihan melihat Ji hoo.
Kadang aku berpikir lebih baik Jan di dengan Ji hoo aja, biar rumah dan hidup Ji hoo yang sunyi itu jadi rame..he..he, alasan kedua, Jan di lebih sering tertawa dengan Ji hoo dibanding saat dengan Jun Pyo.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
tertawanya Jan di kn bukan berarti Jan di Cinta ma Ji hoo :)
ReplyDeleteAku juga kadang lebih seneng klo liat jan di sama ji hoo :-D
ReplyDeletekasian ji hoo :(
ReplyDelete