Pose dulu...sebelum rambut dan wajah acak-acakan karena berkelahi :)
Gaksital bertarung dengan mereka dan mengalahkan dua samurai itu. Sekarang ia jalan ke arah Taro.
Shunji memacu mobilnya semakin cepat ke arah rumahnya.
Gaksital mendekat, ia memegang pisau dengan tulisan merah itu. Gaksital berkata ke Taro : Aku datang untuk membalas dendam ayahku yang meninggal di tanganmu.
Taro bersiap dengan pedangnya : Lee Kang To. Berapa lama kau pikir kau bisa mengenakan topeng itu?
Gaksital : Aku akan mengenakan topeng ini sampai kalian semua..para pencuri diusir keluar dari tanah ini!
Selesai bicara, keduanya langsung bertarung. Tapi Kang To dengan mudah mengalahkan Taro. Ia memotong perut Taro dan menikam jantung Taro dengan pisau kecil.
Taro menahan sakit, tapi ia masih berusaha bicara : Meskipun Kimura Taro mati, Kekaisaran Jepang Raya akan hidup selamanya.
Pedang Taro terjatuh.
Kang To : Jeok Ak Yeo Ang, Kejahatan akan dibayar dalam penderitaan. Kekaisaran Jepang Raya pasti akan hancur!
Kang To menarik pisaunya. Membuat Taro muntah darah dan tubuhnya terjatuh ke lantai. Kimura Taro meninggal.
Tepat saat itu, Shunji lari masuk. Kang To terkejut, ia tidak mengharapkan Shunji datang. Shunji melihat tubuh ayahnya yang berlumuran darah. Ia syok dan mengambil senjatanya.
Kang To memanfaatkan itu untuk mendorong Shunji dan lari. Shunji mengejarnya.
Shunji menembak ke arah Kang to, tapi meleset. Kang To merunduk dan berhasil menjatuhkan senjata Shunji.
Keduanya berkelahi dengan tangan kosong. Kang To hanya membela diri dan bertahan, sementara Shunji melampiaskan kemarahannya dan memukuli Kang To. Sampai Shunji berhasil memojokkan Kang To ke sebuah pohon.
Shunji teriak murka.
Kang To melawan dan menjatuhkan Shunji. Shunji bergegas berdiri dan keduanya berhadapan. Kang To akhirnya melepaskan topeng dan tongkat/serulingnya.
Shunji menatap Kang To dengan wajah murka penuh kebencian.
Keduanya bertarung lagi, melampiaskan semua kemarahan dan luka mereka. Sampai keduanya jatuh ke tanah. Keduanya mulai kehabisan tenaga, wajah dan tangan mereka berdarah.
Shunji mulai tidak berdaya, ia duduk dan bersiap menerima pukulan Kang To. Kang To menjatuhkan Shunji ke tanah. Ia mencekik leher Shunji. Shunji hanya menahan bahu Kang to dengan sisa tenaganya.
Kang To teriak murka, ia siap melancarkan pukulan terakhir untuk menghabisi nyawa Shunji, tapi tiba-tiba Kang To ingat masa lalu mereka.
Saat Shunji masih sekolah dan sengaja meninggalkan bekalnya di ricksaw untuk Kang To. Kau makan saja! Shunji tertawa lalu melambai padanya.
Kang To tersenyum dan menerima bekal itu dengan wajah bahagia.
Shunji berusaha bernafas dan melepaskan diri dari cekikan Kang To. Kang To menangis, ia tidak bisa membunuh Shunji, meskipun Shunji sudah tampak pasrah. Kang to merenggangkan cekikannya lalu berdiri. Ia mengambil topeng dan tongkatnya lalu lari.
Shunji terengah-engah lalu menangis. Shunji berusaha duduk lalu berdiri. Bibi lari-lari dari dalam rumah. Tuan Muda! Tuan Muda..apa yang sebenarnya terjadi?
Shunji melepaskan tangan Bibi lalu jalan ke dalam dengan terseok-seok. Bibi menangis sedih.
Shunji masuk ke ruang tengah dimana mayat ayahnya berada. Shunji melihat sekeliling, lalu berlutut di depan mayat Kimura Taro. Ia menangis keras, Aboji..! Maafkan aku Ayah...! Ayah!!!
Mok Dan gelisah menunggu Kang To. Ia menggenggam erat rosarionya. Tidak lama, terdengar suara ringkikan kuda. Kang To muncul. Mok Dan lega sekali dan menyongsongnya. Keduanya berpelukan erat.
Mok Dan : Terima kasih..terima kasih..
Kang To : Kau sudah lama menunggu ya?
Mok Dan membelai wajah Kang to, ia tampak cemas melihat luka2nya, lalu Mok Dan tersenyum, kau lapar kan? Kang To tersenyum.
Mok Dan menyajikan doenjang jjigae untuk Kang To.
Kang To komen, sudah berapa lama sejak kau masak makanan untukku?
Mok Dan senyum dan janji mulai sekarang akan masak untuk Kang to setiap hari, makanlah sebelum dingin.
Kang to mulai makan, tapi wajahnya berubah. Mok Dan heran, kenapa? ada apa? Terjadi sesuatu kan?
Kang To : Saat ini..bagaimana menurutmu perasaan Shunji?
Mok Dan : Kenapa?
Kang To menahan tangis : Aku membunuh Kimura Taro, ayah Shunji. Dan..ketahuan Shunji. Kuharap aku tidak akan bertemu Shunji lagi.
Aku sudah membunuh ayahnya, Shunji pasti tidak akan menyerah mencoba menangkapku. Tapi aku dan Shunji pasti akan bertemu lagi satu saat nanti.
Kang to menangis. Mok Dan tampak gelisah.
Shunji duduk di depan altar Ayahnya. Ia mengambil foto Ayahnya dan memandanginya.
Shunji berjanji : Ayah, aku akan menangkap bastard itu dengan tanganku sendiri. Aku akan memenggal kepalanya dan membawanya ke hadapanmu.
Shunji telp Ketua Ueno. Ketua Ueno menyampaikan bela sungkawa, ia juga merasa hatinya sakit, saat ini kau pasti merasa lebih sakit lagi. Aku akan mengijinkanmu mengurus wanita yang tahu identitas Gaksital itu.
Shunji tanya apa ia benar2 bisa membunuh Ueno Rie. Ketua ueno menjawab semua terserah Shunji, mau dibunuh atau diselamatkan, lakukan sesukamu. Aku sudah lama menunggu untuk mengurus wanita itu.
Shunji : Saya mengerti. Saya akan melakukan sesuka saya.
Ketua Ueno : Pertama, bunuh wanita itu untuk mengendalikan kemarahanmu. Kemarahanmu harus menjadi senjatamu. Jika kau menjadi budak kemarahan, kau tidak bisa menangkap penjahat itu.
Kimura Shunji, ingat ini, masa depan Kishokai tergantung padamu.
Shunji berkata ia akan mengingatnya. Ketua Ueno berkata, baginya, Kimura Taro sudah seperti anaknya sendiri dan Shunji sudah ia anggap sebagai bagian keluarganya juga.
Rie masuk menghadap Ayah angkatnya. Ketua Ueno berkata, Kimura Taro dibunuh oleh Gaksital. Pergi dan ucapkan belasungkawa untuk mewakiliku.
Rie terkejut mendengar berita ini. Ketua Ueno tanya kenapa Rie tidak menjawab.
Rie : Saya akan segera kembali, Ayah.
Rie pergi ke kediaman Kimura. Ia minta Katsuyama Jun menunggu diluar, ia masuk sendiri.
Rie jalan masuk dan menemui Shunji. Shunji mengangkat wajah memandang Rie dengan pandangan tanpa emosi.
Rie membungkuk di depan altar Taro. Lalu membungkuk pada Shunji. Rie menyampaikan pesan Ketua Ueno, Ketua juga merasa sangat...
Shunji langsung berdiri dan menarik Rie keluar ke kamar lain. Shunji melempar Rie ke kamar belajar ayahnya.
Shunji mengambil pedang dan menghunusnya ke arah kepala Rie! Katamu aku tidak bisa mengendalikan kemarahanku? Omong kosong. Aku bisa melakukannya.
Meskipun aku tidak membunuhmu, aku bisa mengendalikan kemarahanku.
Rie : Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau menyembunyikan identitas Lee Kang To akan membuat ini terjadi.
Shunji menarik pedangnya, lebih baik kau tidak kembali ke Geum Hwa Jeong. Kemanapun kau pergi, pergi saja. Aku akan merahasiakan ini.
Rie heran, lalu sadar. Ayah pasti telah memberikan aku kepadamu. Aku selalu gelisah dan ingin tahu kapan Ayah akan membunuhku.
Rie bangun dan tersenyum sedih. Daripada mati ditanganmu, lebih baik mati di tangan ayahku. Aku tidak ingin kau membunuhku karena aku tidak ingin menambah bebanmu.
Terima kasih karena mengijinkanku bersiap secara mental.
Shunji heran, kenapa Rie mau kembali padahal jelas kau tahu akan dibunuh?
Rie hanya menjawab sambil tersenyum : Aku pergi sekarang.
Ketua Ueno minum bersama Gubernur Wada dan Murayama. Wada sudah teriak2, yang berikutnya pasti aku. Aku! Target berikutnya pasti aku. Wada!
Murayama membenarkan, itu mungkin saja. Murayama berkata ia akan memancing Yang Baek dll keluar dengan membunuh semua tahanan yang ada dalam daftar hitam mereka.
Ketua Ueno marah, dasar bodoh! Apa kau akan menghancurkan rencana yang besar untuk sesuatu seperti ini? Kita membutuhkan mereka di medan perang sebagai sasaran peluru, jadi bagaimana kita bisa membunuh mereka? Apa yang akan kau lakukan jika pembunuhan ini akan menyebabkan pemberontakan?
Wada menyambung : Benar, jika berita pembantaian itu tersebar, situasinya akan menjadi tidak terkendali. Tapi, Chief Kepala sudah meninggal, kita tidak bisa diam saja!
Ketua Ueno membentak Wada, Gubernur Jendral! Diamlah. Ini adalah saat yang paling menentukan untuk negri kita. Kita harus mendorong orang Joseon untuk ikut berperang.
Tidak peduli itu sukarela atau paksaan, kau bisa menggunakan cara yang kau suka.
Ueno Rie jalan masuk. Ketua Ueno seperti melihat hantu, ia tidak mengira Rie masih dibiarkan hidup oleh Shunji.
Rie membungkuk : Saya sudah kembali, Ayah.
Kang To berkumpul bersama Yang Baek dll. Dong Jin menyebut semua yang sudah mereka lakukan, dari membakar catatan keluarga, mencuri uang dan persenjataan. Lalu mereka juga sudah membunuh Kimura Taro yang memaksa orang menjadi tentara. Jadi sekarang mereka pasti mempercepat perekrutan tentara pelajar.
Kang To membenarkan, berita pelajar yang diseret menjadi tentara sudah jadi pembicaraan di kota. Reporter Song berkata orang Jepang bahkan mulai mengawal pelajar dan orang tuanya.
Guru Yang ingin menyelamatkan para pelajar itu yang dipaksa jadi tentara pelajar. Kalau terdengar berita bahwa kita menyelamatkan mereka, mereka akan datang dan mencari kita.
Dong Jin setuju, kalau mereka punya tambahan orang yang bisa dilatih, maka kita akan selesai menyiapkan pemberontakan manse.
Guru Yang : Ini semua berkat para komrad, khususnya Gaksital yang telah bekerja keras.
Kang To tersenyum, tidak. Semuanya telah kerja keras. Agar usaha kita tidak sia-sia, kita harus sukses.
Shunji masuk kerja dan menghadap Murayama. Murayama menepuk bahunya, kau harus tabah Kapten Kimura. Kau harus membalas dendam.
Shunji berterima kasih. Murayama meminta Shunji duduk.
Murayama berkata mereka tahu Dong Jin dan Yang Baek kerja sama untuk melakukan pemberontakan bersenjata, tapi kami tidak tahu kapan dan dimana penjahat2 itu akan muncul.
Shunji : Kita harus segera menemukan markas Dong Jin secepat mungkin.
Murayama setuju, kalau markas mereka bisa ditemukan, Shunji bisa segera menangkap mereka semua. Shunji janji akan melakukan yang terbaik.
Murayama : Kau harus bergegas, mereka sudah memiliki senjata. Di saat seperti ini, mereka berani membunuh Kepala Polisi, bagaimana mereka tahu rencanamu?
Shunji tampak berpikir, jangan khawatir.
Shunji, Koiso dan dua polisi lain menghentikan mobil di depan Angel Club. Shunji melihat Reporter Song keluar dari dalam klub. Song jalan dengan cepat melewati mobil mereka.
Shunji : Koiso, bukankah itu anggota staf itu?
Koiso menoleh dan mengenalinya, itu Reporter Song!
Shunji dan semua anak buahnya segera keluar dan mengejar Song. Song melarikan diri. Shunji kehilangan jejaknya. Tapi Shunji tahu sekarang peranan Angel Club.
Shunji segera menemui Tasha. Ia merangkul bahu Tasha, Madam apa hubunganmu dengan orang yang baru saja pergi tadi?
Tasha pura2 tidak mengerti, apa maksud anda, Kapten Kimura?
Shunji marah dan menarik rambut Tasha, yang kumaksud adalah Reporter Song. Reporter Song!
No Sang Yub tampak terkejut. Koiso segera menyadari kalau No Sang Yub dan Tasha pasti kenal reporter Song.
Shunji membungkuk, kau ingat kan? Betapa terkejutnya Lee Kang To waktu mendengar tentang kematian Hae Seok. Itu artinya Lee Kang To dan Hae Seok tidak mungkin bekerja sama untuk mencuri uang pertahanan keamanan itu. Jadi, siapa orang yang menghubungkan mereka berdua?
Tasha : Apa anda sekarang mencurigai saya?
Shunji : Apa kau masih ingin pura2 tidak tahu apa-apa? Baik, kalau begitu aku hanya bisa mengundangmu ke ruang penyiksaan dimana Presiden Park dari Jeong Ja Ok mati.
Para gadis dan No Sang Yub pucat pasi.
Shunji tidak bercanda. Ia menyeret Tasha dan No Sang Yub ke ruang penyiksaan.
Koiso memborgol No Sang Yub dan siap mencambuknya. Shunji mendudukkan Tasha di depan No Sang Yub.
Sang Yub teriak, Komrad Tasha, saya bisa menahannya. Jangan mengatakan apapun pada mereka karena aku, ok?
Shunji berkata belum terlambat untuk mengatakannya sekarang. Kenapa Reporter Song, anggota staf Dong Jin, datang ke Angel Club?
Tasha ; Reporter Song hanyalah salah satu pelanggan tetap klub...
Shunji marah dan menampar Tasha. Woa! Ia teriak, aku akan tanya lagi!
Tasha tetap teguh dan berkata kalau Song hanya salah satu pelanggan klub mereka.
Shunji mencambuk lantai di dekat Tasha untuk peringatan. Lalu ia mencambuk No Sang Yub beberapa kali. Akhirnya No Sang Yub tidak tahan, ia menangis. Komrad Tasha, katakan saja! Katakan saja!
Tasha tetap bungkam dan menangis. No Sang Yub tidak tahan. Ia teriak, dia datang untuk bertanya tanggal upacara perpisahan untuk tentara pelajar...
Tasha syok, ia terpukul dan melihat No dengan pandangan sedih.
Keduanya dibebaskan. Tasha jalan meninggalkan kantor polisi dengan lunglai. Ia tidak mengenakan sepatunya.
Tasha kembali ke Club dan duduk. Para gadis ketakutan melihat kondisi Tasha. Madam...!
No Sang Yub meletakkan sepatu Tasha di dekat kakinya. Ia menunduk dan menangis, saya minta maaf. Saya sudah siap mati dan tidak mengatakan apapun. Tapi saya sangat ketakutan...
Tasha menghela nafas, tidak, Mr. No. Jika kau tidak mengatakannya lebih dulu, aku mungkin yang akan mengatakannya.
Aku benar2 pengecut, aku wanita seperti ini dan aku membentaknya setiap hari, berkata kalau dia adalah orang yang tidak berguna (Hae Seok).
Tasha berkata akan menutup Club. Mari dan dua rekannya bingung, Madam..bagaimana dengan kami?
Tasha : Kita semua harus hidup bagaimanapun juga.
Shunji menghadap Murayama. Ia lapor kalau pemberontak itu akan menyerang saat hari upacara pelepasan tentara pelajar. Murayama mengerti, pemberontak itu juga membutuhkan pasukan untuk penyerangan. Mereka pasti akan muncul. Murayama minta Shunji bersiap. Shunji mengerti dan minta Murayama tidak khawatir.
Shunji memanggil Koiso lalu membisikkan sesuatu.
Koiso : Apa dua saja sudah cukup?
Shunji mengangguk, cari yang muda dan pintar. Koiso mengerti dan pergi.
Shunji melihat ke jendela ia bicara sendiri, baik, Lee Kang To. kita lihat apa yang bisa kau lakukan.
Dong Jin, Kang To, Jin, dan Ahn membahas posisi masing2 dalam penyerangan. Reporter Song datang dan berkata upacaranya besok.
Song : Setelah upacara penghormatan ke arah Tokyo selesai, akan diadakan upacara pelepasan untuk tentara pelajar grup pertama itu di tengah kota Gyeong Seong.
Kang To berkata ke Dong Jin, ia akan pergi bersama Ahn dan Jin Hong. Tolong berikan kami 10 orang anggota pasukan berani mati Dong Jin yang terbaik.
Dong Jin : Apa 10 orang saja cukup?
Kang To membenarkan, asalkan semuanya berani mati, maka termasuk saya ada 13 orang. 13 anggota tim berani mati lebih dari cukup.
Dong Jin minta Song memilih 10 orang yang setara dengan 100 orang. Song mengerti dan jalan pergi.
Dong Jin mengulurkan tangan, Komrad kuharap kalian semua sukses. Kang To, Ahn dan Jin Hong juga mengulurkan tangan bersama.
Book Jeok Do! Hap Pil Lip! Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh!
Deuk Soo gelisah dan melihat dengan curiga bercampur cemburu. Ia melihat Shun Hwa dan Kang To jongkok dan asyik membuat sesuatu, keduanya ketawa dan tampak akrab.
Deuk Soo garuk2 kepala, sedang apa mereka sebenarnya..
Jang Soo datang mengajaknya mencari ikan. Deuk Soo justru menyuruh Jang Soo pergi menemui keduanya, lihat apa yang mereka lakukan.
Jang Soo tidak mau tapi Deuk Soo memaksanya. Jang Soo akhirnya lari ke Shun Hwa, Nuna..
Kang To pergi dan berterima kasih ke Shun Hwa. Shun Hwa tersenyum dan menemui Jang Soo.
Deuk Soo kesal, apa yang kalian lakukan selama sejam? Shun Hwa terkejut, kau membuatku takut. Kenapa kau marah?
Deuk Soo mendengus, bagaimana aku tidak marah saat ini?
Shun Hwa mengajak Jang Soo pergi, aku akan menangkapkan ikan untukmu.
Deuk Soo tidak mau ditinggal, ia segera menyusul keduanya. Shun Hwa kita pergi bersama!
Kang To lari mencari Mok Dan. Mok Dan sedang jalan2 di hutan, ia tertawa melihat Kang To.
Kang To minta Mok Dan menutup matanya, ayo cepat. Mok Dan memejamkan matanya.
Kang To memasangkan cincin dari bunga di jari tangan Mok Dan. sekarang ..buka matamu.
Mok Dan membuka mata dan tertawa melihat cincin itu, ia senang sekali. Apa kau membuatnya sendiri?
Kang To : Aku belajar dari Shun Hwa. Aku gagal membuatnya sekitar...7 kali.
Mok Dan ketawa, ini cantik sekali. Kang To janji akan membuatnya setiap hari untuk Mok Dan.
Kang To : Boon In. Apa kau mau menikah ...denganku?
Sebelum Guru Yang Baek kembali ke Shanghai, di depan Guru, aku ingin kita melakukan upacara pernikahan. Guru juga sudah setuju untuk meresmikan pernikahan kita.
Tapi apa tidak apa-apa tinggal di tenda di pegunungan seperti ini?
Mok Dan mengiyakan, tentu saja. Waktu kita sebulan hidup di tenda selama dalam perjalanan ke Manchuria, adalah waktu yang paling membahagiakan dalam hidupku.
Kang To : Apa itu artinya kau setuju?
Mok Dan mengangguk.
Kang To tersenyum lalu mendekat dan mencium Mok Dan.
Malam hari, Geum Hwa Jeong.
Ueno Rie minta Katsuyama pergi tidur saja. Katsuyama menolak.
Rie : Kau tidak tidur sama sekali semalam.
Katsuyama : Saya harus melindungi anda. (bodyguard yang bikin jealous banyak cewek haha)
Rie minta Katsuyama tidak cemas, Ayah tidak akan membunuhku diam-diam. Apa kau pernah melihat Ayah ragu-ragu seperti ini saat ia ingin membunuh seseorang?
Itu artinya aku masih bisa hidup.
Katsuyama : Kenapa anda tidak pergi saja?
Rie : Aku tidak punya tujuan. Apa ada tempat yang sekuat dan sama statusnya seperti disini? Jika ada tempat yang seperti itu, aku akan segera pergi.
Katsuyama memandang Rie dengan matanya yang penuh ekspresi itu. Agassi, saat ini anda dalam bahaya. Saat nyawa anda terancam, apa artinya status dan kekuasaan?
Rie berbalik, apa kau ingin aku lari denganmu? Apa yang bisa kau lakukan? Selain pedang itu, apa lagi yang bisa kau lakukan?
Katsuyama tidak tahan lagi : Apa anda tidak bisa melihat hati saya? Anda bisa melihat hati Lee Kang To dan hati Kimura Shunji, kenapa anda tidak bisa melihat hati saya?
Rie : Katsuyama, aku ini wanita yang telah diinjak pria sejak usia 9 tahun. Aku harus lebih kuat dan berkuasa daripada pria.
Katsuyama : Tapi pada akhirnya, anda mencintai Lee Kang To. Bukankah itu membuat anda menghadapi resiko kehilangan segalanya?
Rie teriak, karena aku tidak mampu meninggalkan Ayah dan aku menyesalinya! Apa kau harus membuatku mengatakan itu dengan mulutku sendiri?
Rie berbalik dan menangis tersedu-sedu. Katsuyama terlihat sedih.
Guru Yang Baek, Dong Jin, dan Ketua Jo mengucapkan selamat jalan untuk 13 anggota Pasukan Berani Mati (Jadi ingat dulu ada serial silat Cap Sa Tay Po wkk, 13 Pengawal) yang bersiap berangkat untuk membebaskan para pelajar yang dipaksa jadi tentara.
Kang to tersenyum pada mereka. Ia tampak yakin dengan misi hari ini.
Shunji mempelajari peta rute arak2an. Koiso datang bersama dua polisi Jepang yang masih muda, mereka mungkin polisi baru. Keduanya menghormat pada Shunji.
Shunji : Kalian sudah mendapat penjelasan dari Letnan Koiso kan?
Keduanya membenarkan. Shunji minta mereka melakukannya dengan baik. Mereka akan pura2 jadi pelajar Joseon yang dikirim ke medan perang. Ide ini memang bagus.
Presiden Hyun dari sekolah Joseon memimpin para pelajar berbaris. Ia terus pidato dan meyakinkan betapa pentingnya mengabdi pada Kaisar Jepang dalam peperangan suci melawan kekuatan Barat.
Min Kyu adik Gye Sun dan dua mata-mata Shunji juga ada dalam barisan itu.
Gye Sun dan semua keluarga mereka berjalan mengiringi anak dan keluarga mereka sambil menangis. Semua rakyat Gyeong Seong merasa sedih, aigoo..mereka masih sangat muda. Orang-orang muda yang akan binasa.
Shunji dan Koiso mengenakan setelan biasa mengamati mereka di sudut jalan.
Presdir Hyun masih teriak2 di atas mobil untuk menekankan betapa pentingnya perang ini.
Tiba-tiba Gaksital muncul di depan rombongan mereka. Hyun ketakutan. Tentara Jepang langsung siap membidik, tapi Gaksital lebih cepat, ia melemparkan pisau ke arah mereka dan naik ke atas mobil.
Shunji mengamati dari sudut jalan, wajahnya kelihatan marah.
Rakyat Gyeong Seong bersorak-sorai. Itu Gaksital! Gaksital! Para siswa juga terkejut bercampur gembira.
Gaksital menjatuhkan tentara di atas mobil dan mengarahkan tongkatnya ke Hyun. Ia memukul Hyun sampai pingsan.
Anggota pasukan berani mati Dong Jin muncul dan bertarung dengan para tentara, mereka mengalahkan tentara Jepang itu. Rakyat bersorak-sorai. Gye Sun menangis dan bersorak.
Pasukan Dong Jin benar2 membunuh semua tentara Jepang itu. Reporter Song naik ke atas truk dan memberikan orasi. Shunji dan Koiso harus menahan diri mereka untuk tidak menyerang.
Song : Para pelajar muda, kami adalah pasukan berani mati Dong Jin!
Semua bersorak-sorai.
Mulai sekarang, kalian semua bebas! Kalian bisa kembali pada keluarga kalian, tapi jika kalian bersedia berjuang demi kemerdekaan Korea, ikutlah dengan kami!
Ada dua buah truk yang datang mendekat. Semua pelajar semangat, daripada mati untuk Jepang mereka memilih belajar menjadi pejuang bersama Dong Jin untuk merebut kembali Korea. Semua berebut lari ke atas truk.
Dua mata-mata Shunji juga naik ke atas truk itu.
Min Kyu juga ingin ikut. Gye Sun teriak memanggilnya dan memeluk adiknya.
Min Kyu : Nuna, aku akan pergi. Tapi aku akan kembali. Jangan khawatirkan aku.
Gye Sun tersenyum, ia mengangguk. Baiklah, pergi dan berjuanglah. Aku akan menjaga keluarga. Min Kyu memeluk kakaknya, lalu ikut naik ke atas truk. Semua bersorak gembira.
Shunji bergegas masuk mobil dan memerintah Koiso mengikuti truk itu diam2.
Gubernur Wada stres, bagaimana bisa pasukan berani mati Dong Jin ini berani melakukan penyerangan di siang hari bolong, di tengah kota Gyeong seong? Mereka mengambil tentara pelajar kita! Apa ini masuk akal?
Murayama minta Gubernur tidak terlalu cemas, Kimura Shunji saat ini sedang mengejar pasukan berani mati Dong Jin. Kami yakin kali ini akan berhasil karena kami menempatkan mata2 diantara pelajar itu.
Wada senang mendengarnya, Kimura Shunji memang lain. Murayama yakin mereka akan segera menemukan lokasi Dong Jin. Wada minta mereka segera menghancurkan markas itu begitu ditemukan. Murayama mengiyakan.
Para pelajar tiba di markas Dong Jin. Guru Yang Baek dan Dong Jin senang mendengarnya, apalagi tidak ada korban yang jatuh. Mereka menyambut para pelajar itu.
Min Kyu semangat dan berkata pada "pelajar" di sampingnya, bukankah rasanya seperti mimpi? Guru Yang Baek saat ini berdiri tepat di depan kita.
Pelajar gadungan itu adalah mata2 Shunji, terpaksa mengangguk. Ini sekalian memastikan kalau benar Guru Yang Baek dan Dong Jin ada di markas ini.
Guru Yang Baek memberikan kata sambutan, semuanya..ada pepatah yang mengatakan kalau seekor lipan bisa melakukan apapun di dunia ini. Artinya, serangga dengan 100 kaki tidak akan takut mati, meskipun serangga itu jatuh.
Agar negri kita merdeka, kita tidak perlu berjuang seperti serangga tanpa kepala. Kita membutuhkan kaki yang telah pengalaman dalam berbagai kesulitan, dan saling membantu. Kaki-kaki itu harus kuat seperti baja dan punya tekad keras bagaikan batu karang. Agar ketika menghadapi banyak tantangan, kita tidak akan jatuh dengan mudah.
Siapa kaki-kaki itu? Itu adalah kita semua yang berdiri disini, termasuk aku. Beberapa ribu kaki yang akan melindungi negri ini bersama. Suatu negri dimana kaki-kakinya saling mendukung satu sama lain dan jalan bersama ke manapun kita ingin pergi.
Itulah mengapa kita harus bekerja sama untuk menciptakan suatu negri yang merdeka! Korea yang merdeka!
Semua bersorak-sorai dan teriak dengan semangat.
Sorak-sorai itu kedengaran oleh Shunji dan Koiso yang menunggu di hutan tidak jauh dari markas Dong Jin. Shunji tampak terkejut, meskipun sedikit sepertinya mulai ada ketakutan di mata Shunji. Rasa takut kalau satu hari nanti Jepang benar2 harus angkat kaki dari Korea.
Bibi Kim menyiapkan sayuran. Mok Dan dan Shun Hwa menyiapkan bibimbap. Bibi Kim berkata ia sibuk sekali. Besok adalah pernikahan Mok Dan. Ia harus menyiapkan kue beras dan makanan lain.
Mok Dan ketawa, tidak perlu seperti itu Ajumeoni.
Tapi Bibi Kim berkata Ketua Jo sudah memberinya uang untuk menyiapkan semuanya. Bagi Ketua Jo, ini seperti putrinya sendiri yang akan menikah.
Bibi ketawa dan menunjuk Ketua Jo yang jalan ke arah mereka, coba lihat pria itu.
Ketua Jo mendekat. Mok Dan berkata seharusnya Ketua Jo tidak perlu mengeluarkan uang untuk semua ini.
Ketua Jo : Itu adalah uang yang ditinggalkan Komrad Damsari untuk pernikahanmu.
Ketua Jo minta Bibi Kim pergi ke penginapan Gyeong Seong untuk mengambil baju yang ia titipkan pada Manager Song. Bibi Kim mengerti.
Ketua Jo berkata anak2 itu sudah kelaparan, berikan sendok, biar kami campur sendiri. Ketua Jo membawa baskom isi bibimbap ke meja untuk dimakan bersama Min Kyu dan seorang pasukan Dong Jin. Mereka makan bersama. Mok Dan berkata kalau kurang mereka bisa minta lagi.
Kang To bergabung dengan mereka. Aku ikut juga.
Kang To langsung mengambil sendok dan mengambil nasi satu sendok besar, ia ketawa. Banyak sekali ya?
Mok Dan, Ketua Jo dan semuanya ketawa melihat selera makan Kang To.
Disamping meja mereka, kedua mata2 Shunji juga ikut makan. Salah satu dari mereka menyelinap pergi.
Kang To tidak mengenali mereka karena sepertinya mereka masih taruna.
Shunji dan Koiso menunggu. Mata-mata itu muncul. Mereka langsung keluar dari mobil.
Mata2 Shunji lapor, Yang ia ketahui ada Yang Baek, Dong Jin, Gaksital, sekitar 100 pasukan berani mati Dong Jin dan 200 pelajar yang bergabung dengan mereka. Ada sekitar 300 orang.
Shunji menghadap Ketua Ueno dan lapor ia sudah menemukan persembunyian Dong Jin. Ueno memujinya. Shunji mengatakan hal yang sama yang ia dapat dari mata2nya.
Shunji ingin menyerang markas itu saat mereka merayakan kemenangannya. Ueno setuju.
Shunji : Saya berencana menyerang markas itu besok pagi (No!! it's the wedding day!)
Shunji minta bantuan Ueno. Ueno berkata militer akan membantu Shunji karena mereka kehilangan pelajar yang seharusnya mereka rekrut.
Kali ini, kau harus menangkap Yang Baek dan Dong Jin hidup2. Shunji setuju dan ia menagih janji Ueno, ijinkan saya mencabut nyawa Gaksital.
Ueno : Tentu saja.
Shunji : Terima kasih ketua.
Ueno tanya kenapa Shunji tidak membunuh Ueno Rie. Shunji berkata tanpa membunuh Rie, ia tetap bisa mengendalikan kemarahannya.
Ketua, saya ingin menjelaskan satu hal. Anda sudah memberikan nyawa Ueno Rie pada saya. Saya tidak pernah mengembalikannya pada anda. Shunji membungkuk dan pergi. Ueno tersenyum.
Shunji bertemu Rie diluar. Rie mengundangnya minum bersama.
Rie berterima kasih pada Shunji, aku tidak tahu kapan aku akan mati jadi aku ingin memastikan aku sudah berterima kasih padamu.
Shunji : Ketua Ueno tidak akan membunuhmu. Aku sudah negosiasi dengannya, jadi kau bisa hidup dengan tenang.
Rie heran, kenapa Shunji melindunginya. Kau mungkin benar2 ingin membunuhku karena aku menyembunyikan identitas Lee Kang To.
Shunji juga tidak tahu alasannya. Bagaimanapun, saat aku tahu bahwa kau bukanlah putri kandung Ketua tapi orang Joseon yang diadopsinya, aku merasa cemas kalau kau akan dibunuh.
Shunji berkata ia sudah tahu dimana Lee Kang To dan Oh Mok Dan. Rie tampak cemas, apa kau akan membunuh mereka berdua?
Shunji : Untuk apa aku membunuh keduanya?
Rie : Sepertinya kau hanya akan membunuh Lee Kang To.
Shunji tahu hati Rie pasti akan sakit kalau ia membunuh Kang To. Rie berkata hati Oh Mok Dan akan lebih sakit. Tidak..gadis itu mungkin akan mati bersamanya.
Shunji menggeleng, tidak. Ia bisa hidup bahagia disisiku. (What?) Aku akan menunjukkan kalau ia bisa berbahagia.
Rie tidak percaya, apa kau....bodoh?
Shunji yakin, selama Mok Dan..bukan, Esther ada disisiku, kurasa aku bisa kembali pada diriku yang dulu. (Shunji ini sudah sakit jiwa.) Aku pasti bisa kembali pada waktu dimana aku menyanyi dengan anak-anak!
Rie terpana memandang Shunji, ia kasihan pada Shunji.
The Wedding Day
Ketua Jo memberikan bungkusan pada Mok Dan. Mok Dan tanya apa isinya. Ketua Jo berkata, ini adalah baju pengantin untuk pernikahanmu.
Mok Dan terkejut. Kang To heran, anda menyiapkan ini untuk kami?
Ketua Jo cerita, saat Komrad Damsari kembali kali ini, ia sudah menyiapkan diri untuk pernikahan kalian. Dia membeli baju ini di Shanghai dan menyeberangi perbatasan untuk membawanya kesini.
Akan sangat bagus kalau Komrad Damsari bisa mengantarmu jalan ke altar, tapi hari ini, ijinkan aku menjadi ayahmu, bagaimana menurutmu?
Mok Dan tentu saja setuju, ia sudah ingin minta Ketua Jo melakukannya. Ketua Jo tersenyum lebar dan menggenggam tangan Mok Dan, selamat!
Lalu menoleh ke Kang to, kau akan membuat Mok Dan kami bahagia kan?
Kang To : Tentu saja. Saya pasti melakukannya.
Ketua Jo menyalami Kang To, terima kasih. Atas nama Komrad Damsari, aku dengan tulus berterima kasih padamu.
Kang To : Mulai sekarang, saya akan menganggap anda seperti ayah saya sendiri.
Ketua Jo menangis, ia berkata semua sudah menunggu. Kalian cepat ganti baju dan keluarlah.
Mok Dan membuka kotak baju dari ayahnya. Ia melihat gaun pengantin yang cantik. Mok Dan menangis. Kang To memeluknya.
Shunji bersiap menyerang markas Dong Jin. Shunji berkata pada anak buahnya, militer akan membantu mereka menyerang markas Harimau.
Yang Baek, Dong Jin, dan Oh Mok Dan harus ditangkap hidup-hidup. Semuanya boleh kalian bunuh. Tapi, aku yang akan membunuh Lee Kang To.
Semua mengiyakan. Mereka berangkat.
Upacara pernikahan mulai. Guru Yang Baek menjadi pemimpinnya. Pengantin Pria, silahkan masuk.
Kang To jalan dengan setelan jas yang dibeli Damsari. Semua bertepuk tangan, tampan sekali! Kang To ketawa. Ia menghormat pada Guru Yang Baek lalu menghormat pada hadirin.
Guru Yang : Pengantin wanita, silahkan masuk.
Mok Dan jalan digandeng Ketua Jo. semua juga tepuk tangan dan mengagumi Mok Dan, cantik sekali. wow...baju pengantinnya mini hehe...lumayan modis untuk jaman perang ya :)
Shunji, polisi dan militer berbaris menuju markas Dong Jin.
Kang To membungkuk pada Ketua Jo. Ketua Jo memberikan tangan Mok Dan pada Kang To. Kang To menerimanya dan keduanya saling tersenyum bahagia. Pernikahan yang indah di tengah kekacauan perang.
Shunji berlari ke arah markas Dong Jin dan melihat upacara pernikahan itu. Shunji syok.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19], [20], [21], [22], [23], [24], [25], [26]
Notes :
Satu episode lagi!!! kenapa momen paling bahagia mereka juga adalah momen paling menyedihkan? Hiks..tapi okelah ini film perjuangan, disaat perang, dimana orang tidak tahu kapan dan siapa yang akan meninggal. Tapi ini terlalu sedih.
penulis naskahnya kejam :'(
ReplyDeletedi awal episode,,, udh banyak yg mati...
di akhir episode,,, org yg sangat penting bg kang to akan mati T.T........
ah, baiklah. sejak awal juga emg udah siap2 bakal ada yang mati. shunji mati atau kangto mati atau mok dan atau mati semua semua.
ReplyDeletejadi klo beneran mati, ya wes. the end. korea merdeka. heheh
mba tirza.. teruskan!
Merdeka......
ReplyDeleteTeruskan perjuangannya mba tirza
Thx u so much
kenapa Shunji ga melepaskan Mokdan dan memilih Rie aja
ReplyDeletepasangan yg berbahagia cuma ShunHwa-DeukSoo nih
@Emii
bener banget tuh dari awal banyak yg mati. ujung2nya tokoh yg penting yg masih bernyawa cuma Kangto sama Ueno Rie