Shunji jalan ke arah kamar Mok Dan di Hotel Asuka dengan membawa bunga. Ia tampak puas dengan dirinya sendiri.
Shunji terkejut waktu melihat dua polisi di depan kamar Mok Dan pingsan. Ia lari masuk dan melihat Takeda pingsan di dalam. Shunji menyadarkan Takeda.
Shunji teriak, Takeda! Takeda! dimana Mok Dan?
Takeda tersadar dan merasa kesakitan, ia berkata ada seorang pria dengan setelan hitam tiba-tiba..
Shunji menebak, setelan hitam? Apa dia bertubuh tinggi? Dan berjenggot? Takeda membenarkan.
Shunji tahu, itu pasti Katsuyama Jun. Ia langsung pergi mencari Mok Dan.
Ueno Rie bersama Taro dan Jun berdiam diri dengan wajah marah. Mereka gagal membunuh Mok Dan.
Shunji menyerbu masuk ke dalam Geum Hwa Jeong dan melihat ayahnya. Shunji tidak peduli, ia tanya pada Rie, dimana Oh Mok Dan.
Taro sekarang melihat sendiri bagaimana reaksi Shunji. Taro marah.
Shunji tidak peduli, ia justru mengarahkan pistol pada Ueno Rie, bukankah aku sudah memperingatkanmu, dimana Oh Mok Dan?!
Katsuyama menghunus pedang dan mengancam leher Shunji. Taro berdiri dan minta Shunji meletakkan senjatanya.
Shunji : Ayah, Setiap orang memiliki seseorang yang ingin mereka lindungi. Aku sudah memintanya untuk tidak melukai gadis itu. Aku jelas-jelas mengingatkan wanita ini.
Kenapa aku tidak bisa menyukai gadis Joseon? Kenapa Kishokai harus ikut campur dengan perasaanku?
Rie : Kapten Kimura. Kalau kau mau, kau bisa menyukai sebanyak mungkin gadis Joseon yang kau inginkan. Tapi gadis itu, dia ada hubungannya dengan Gaksital. Kalau kau melindungi gadis itu, itu artinya sama dengan melindung Gaksital.
Bagaimana kami bisa membiarkannya?
Shunji : Meskipun aku harus menangkap Gaksital, aku tidak bisa melepaskan gadis itu sekalipun aku mati. Kau mengerti? Dimana O Mok Dan?
Rie : Jangan khawatir, dia sekarang sangat aman.
Shunji : Aman?
Rie : Gaksital ikut campur dan membawanya pergi.
Shunji tertegun dan menurunkan pistolnya. Jun juga menarik pedangnya.
Mok Dan menunggu Gaksital di hutan tempat mereka biasa bertemu. Mok Dan menunggu sambil berdoa. Kemudian terdengar langkah kuda mendekat.
Gaksital menelungkup di punggung kuda, ia luka parah dan pingsan.
Mok Dan mendekat dan menangis. Ia mengulurkan tangan lalu membuka topeng Gaksital. Mok Dan terkejut, itu Lee Kang To!
Mok Dan tidak percaya. Ia melihat topeng Gaksi di tangannya, dan luka2 itu, itu benar Gaksital. Tapi kenapa Lee Kang To.
Kang To membuka mata dan melihat ke arah Mok Dan, ia terlalu lemah dan menutup matanya lagi.
Mok Dan menangis. Ini kenyataan, Lee Kang To memang Gaksital. Kang To menegakkan tubuhnya dan berusaha turun.
Kang To turun dari kuda dengan berpegangan pada Mok Dan. Mok Dan membantu Kang To berbaring dan meletakkan kepala Kang to di pangkuannya.
Kang To melihat ke arah Mok Dan lalu memberikan pisaunya. Mok Dan menerimanya dan menangis.
Mok Dan ingat semua kata2nya pada Kang To, Lee Kang To harus mati dan Gaksital harus hidup. Mok Dan menangis lagi, perasaannya benar-benar kacau.
Kang To menghapus air mata Mok Dan dan membelai wajah Mok Dan. Ia tampak lega, sekarang Boon Yi sudah tahu siapa dirinya.
Flashback, Saat Kang To tahu untuk pertama kalinya, bahwa Mok Dan adalah Boon Yi di RS. Semua makian Mok dan pada Kang To dan betapa Kang To berusaha memohon agar Mok Dan mengingatnya.
Mok Dan terisak, lalu melihat luka di lengan Kang To. Mok Dan merobek kemejanya dan mengikat luka Kang To dengan kain itu.
Mok Dan ingat saat Kang To mengaku bahwa dia adalah Lee Yeong. Tapi Mok Dan marah dan kecewa, aku kira Tuan Muda adalah Gaksital. Keluar! keluar!
Kang To berdiri. Mok Dan menyadari luka di kaki Kang to. Ia ingin mencari kain lagi, tapi Kang To menahan tangan Mok Dan lalu memeluknya erat-erat.
Kang To sudah merasa sangat lega bisa memeluk Boon Yi lagi, yang penting Boon Yi hidup sesuai janji mereka. Kang To membelai kepala Mok dan.
Kang To melepas pelukannya dan mencium Mok Dan.
Gye Sun sedang menggunakan krim wajah. Shun Hwa mengamatinya, ia heran, Eonni, darimana kau mendapat uang untuk membeli kosmetik? Gye Sun minta Shun Hwa mengurus masalahnya sendiri.
Shun Hwa tanya apa Gye Sun dekat dengan Guru Shunji. Gye Sun membenarkan, memangnya kau belum tahu
Shunji tiba-tiba masuk ke kamar mereka dan tanya pada Shun Hwa tentang Mok dan, apa dia mengontakmu?
Shun Hwa tidak tahu soal Mok Dan.
Gye Sun : Apa Mok Dan lari dari penjara lagi? Kau seharusnya mematahkan kakinya. Kalau dia pincang ..
Shunji marah dan menampar Gye Sun. Ha! katanya dekat. Shunji tanya ke Shun Hwa lagi, kau tahu kan kalau aku tidak akan melukai Mok Dan? Jika ia menghubungimu, kau harus memberi tahu aku.
Shunji pergi.
Ketua Jo mengatakan pada Shin Nan Da dan Ny. Oh kalau ia berencana membubarkan sirkus ini, Ketua Jo tidak sanggup lagi dan ia ingin istirahat. Lalu pergi bersama temannya.
Ny. Oh tampak cemas, Ketua, apa terjadi sesuatu?
Shunji masuk dan membuat mereka ketakutan. Shunji tanya dimana Mok Dan, ia menghilang. Shunji minta Shin Nan Da dan Ny. Oh keluar dulu.
Jo tanya apa Shunji benar2 ingin mengeksekusi Pemimpin Damsari di depan umum. Shunji minta Jo mengatakan pada rekan Damsari soal eksekusi ini.
Jo : Akupun tahu kalau ini jebakan. Gaksital dan rekan2 Damsari tidak bodoh, bagaimana mungkin mereka muncul?
Shunji tidak tahu soal rekan2 Damsari, tapi kalau Gaksital, ia pasti muncul. Meskipun Gaksital tahu kalau ini jebakan, ia pasti akan muncul.
Gaksital tidak akan mengecewakan rakyat semenanjung yang berharap bahwa Gaksital akan menyelamatkan Damsari.
Shunji minta Jo mencari berita soal Mok Dan hari ini. Jo menolak, ia sudah dihukum mati oleh rekan2nya, aku tidak bisa membantumu dalam hal ini.
Shunji : Siapa yang berani memerintahkan hukuman mati padamu? Aku akan melindungimu selama kau hidup.
Kuharap kau tidak akan mengecewakan aku lagi sehingga aku harus membawamu ke kantor polisi Jong Ro lagi.
Shunji kembali ke kantor dan mengadakan pertemuan. Shunji berkata bahwa lusa adalah hari eksekusi untuk Damsari di depan umum. Kita bisa menangkap Gaksital dan rekan Damsari..
Shunji menoleh dan heran melihat kursi Kang To yang kosong. Dimana Sato Hiroshi?
Abe : Dia belum datang.
Shunji terkejut, belum datang? Abe membenarkan. Shunji curiga, Lee Kang To tidak muncul disaat Oh Mok Dan menghilang?
Baek Gun sedang menyiapkan peralatan semir sepatunya saat Kang To masuk dipapah Mok dan. Kang To luka parah dan pucat sekali.
Baek Gun terkejut, Tuan Muda. Baek Gun segera merawat luka Kang To. Ia menaburi luka Kang to dengan serbuk herbal. Kang To menyeringai kesakitan.
Beberapa saat kemudian, Kang To dan Mok Dan duduk diluar. Mok Dan cerita, ia melihat Kang To pertama kali adalah saat di pengadilan, saat ayahku mendapat hukuman mati dan kau ada di sampingnya untuk berfoto. Aku benar2 ingin membunuhmu.
Saat kau ingin menangkap Gaksital, kau membuatku berdiri di tengah lapangan di pasar Jong Ro. Lee Kang To yang mengarahkan senjata padaku jauh lebih menakutkan daripada hantu. Mok Dan masih belum mengerti, kenapa Lee Kang To itu..bagaimana polisi Kerajaan Lee Kang To ..bisa menjadi Gaksital?
Kang To tampak bersalah mendengar cerita Mok Dan. Ia cerita, saat aku menggunakanmu sebagai umpan untuk menangkap Gaksital..orang yang sangat ingin kutangkap, aku baru tahu kalau ternyata dia adalah kakak-ku.
Kenji membunuh ibuku jadi kakak-ku murka dan ingin membalas dendam. Aku tidak tahu kalau Kenji membunuh ibuku. Aku memihak Kenji dan bertempur dengan Gaksital. Lalu aku menembaknya. Aku menembak kakak-ku sendiri dengan senjata.
Kang to : Awalnya, aku mengenakan topeng ini untuk membalas dendam ibuku dan menyelesaikan misi balas dendam kakak untuk ayahku, tapi..meskipun aku berhasil membalas dendam ayahku, kurasa aku tidak akan bisa melepas topeng ini.
Masih banyak hal yang harus kulakukan. Kemanapun aku melihat, ada banyak orang menderita.
Mok Dan meraih tangan Kang To, ia menangis. Mok Dan berkata ia tidak
akan membiarkan Kang To jalan sendirian di jalan itu. Aku akan selalu
mengikuti dan memberimu semangat. Meskipun aku harus melewati air dan
api. Aku akan selalu pergi bersamamu.
Kang To menangis dan memeluk Mok Dan.
Keduanya berpelukan erat2. Mereka sudah mengadakan rekonsiliasi, tidak ada waktu untuk saling menyakiti lagi karena mungkin saja hari ini adalah hari terakhir untuk mereka.
Shunji marah dan menendang Ishihara. Ishihara membela diri, saya memastikan kalau dia pulang ke rumah. Dia tidur dan bahkan mendengkur.
Shunji : Mendengkur? Dia sudah tahu kalau kau mengikutinya! Apa kau idiot! (Shunji sering tidur sekamar dengan Kang To dan sepertinya Kang To tidak mendengkur haha)
Abe dan Takeda masuk, mereka lapor Kang To tidak ada di rumahnya, tidak ada tanda-tanda kalau ada yang tinggal disana. Kang to juga tidak ada di Angel Club dan ia juga tidak ke klub semalam.
Shunji kesal dan mengusir mereka semua. Ia berpikir, Kimura Shunji..Oh Mok Dan menghilang tidak ada hubungannya dengan Lee Kang To yang tidak masuk kerja. Tenanglah. Dua hari lagi, dan aku akan bisa menangkap Gaksital. Dua hari lagi..
Lee Kang To tidur pulas. (Sepertinya Joo Won benar2 tidur hahaha..kecapekan karena syuting 1N2D? )
Mok Dan memandangi Kang To, ia tanya Baek Gun, Tuan Muda tidak akan apa-apa kan?
Baek gun : Dia hanya kelelahan secara mental dan fisik. Dia akan segera sembuh.
Mok Dan : Paman, tolong jaga Tuan Muda. Aku harus segera kembali ke hotel.
Baek gun terkejut, kembali? Mok Dan berkata kalau orang2 yang ingin membunuhnya semalam melihat Gaksital menyelamatkannya. Karena aku menghilang dan jika Tuan Muda tidak masuk kerja, maka dia akan dicurigai sebagai Gaksital.
Baek gun mencemaskan Mok Dan. Tapi Mok Dan berkata, Tuan Muda berjuang di dalam area musuh, jadi apa artinya bahaya ini dibandingkan dengan itu? Kalau Tuan Muda bangun, katakan padanya aku kembali ke Asuka Hotel.
Baek Gun : Tunggu dulu, Tuan Muda punya rencana untuk menyelamatkan Damsari. Jika Ketua Damsari dan rekan2nya punya rencana, sementara Tuan Muda sakit seperti ini, kau harus mengatakan pada mereka kalau rencananya harus diubah.
Mok Dan mengerti dan akan menemui rekan2 ayahnya.
Mok Dan menemui Jeok Pa dan intel 36. Jeok Pa memeluk Mok Dan, apa yang terjadi? Apa kau melarikan diri?
Mok Dan : Tidak, tapi tidak perlu mencemaskanku. Apa kalian sudah bertemu Gaksital?
Jeok Pa membenarkan, mereka sudah bertemu dan mereka akan kerjasama di lokasi eksekusi untuk menyelamatkan Ketua.
Mok Dan terkejut, lokasi eksekusi? Apa maksudmu dengan lokasi eksekusi? Apa Ayah akan dieksekusi?
Jeok Pa heran, Mok Dan tidak tahu soal ini? Di depan stasiun Gyeong Seong. Mereka ingin mengeksekusi Ketua di depan umum. Tapi jangan cemas, dengan Gaksital kami yakin bisa menyelamatkan Ketua.
Mok Dan tampak cemas, tapi bagaimana ini? Semalam, demi menyelamatkanku, Gaksital terluka.
Jeok Pa dan intel 36 terkejut. Apa katamu?
Mok Dan : Kondisinya sekarang ini, tidak memungkinkan untuk menyelamatkan Ayah.
Jeok Pa mengerti : Kita harus mengubah rencananya. Terima kasih karena mengatakan ini.
Mok Dan mencemaskan mereka. Jang berkata mereka bisa melakukannya. Jeok Pa cerita, beberapa hari lalu, untuk menyelamatkan Ketua Damsari yang akan dikirim ke penjara, Rekan Yoon tewas. Demi rekan Yoon, kami harus berhasil.
Mok Dan : Rekan Yoon?
Jeok Pa : Dia ditembak Kimura Shunji.
Jang berkata setelah menyelamatkan ketua Damsari, mereka akan membunuh penghianat negara Lee Kang To yang sangat ingin dibunuh oleh rekan Yoon.
Mok Dan melarangnya, tidak boleh. Kalian tidak boleh membunuhnya, apa kau tahu siapa Lee Kang To itu?
Jeok Pa dan Jang kelihatan heran.
Shunji memikirkan pelaksanaan hukuman mati untuk Damsari, ia mempelajari peta Jong Ro dan penempatan polisi. Rie telp. Rie tanya kenapa Shunji tidak datang padahal sudah dipanggil.
Shunji dengan dingin menjawab, apa Rie tidak mendapat pesan kalau dia
sibuk saat ini. Shunji menutup telp.
Rie marah, aku ingin bertemu denganmu dan kau tidak datang. Katsuyama, siapkan mobil!
Ueno Rie masuk kantor polisi Jong Ro. Ia minta Katsuyama tinggal di mobil saja. Rie masuk dan melihat Shunji sedang rapat. Shunji tampak kesal, tapi Rie tersenyum manis pada semua polisi untuk menghilangkan kecurigaan.
Shunji minta anak buahnya mengantar Rie ke kantornya. Shunji meneruskan rapat.
Rie menunggu Shunji selesai rapat, ia marah sekali karena sudah satu jam! Dia, Ueno Rie harus menunggu selama itu! Rie marah dan mengintip lewat tirai jendela.
Shunji selesai rapat dan masuk ke kantornya. Apa yang kau inginkan?
Rie marah dan akan menampar Shunji.
Shunji menahan tangan Rie. Aku tanya, apa yang kau inginkan?
Rie : Ketua Ueno akan tiba di Gyeongseong pada hari yang sama dengan eksekusi Damsari.
Kali ini, kau tidak boleh membuat kesalahan.
Shunji : Bukankah aku sudah berkata tidak akan bisa memaafkan diriku sendiri kalau ini gagal?
Rie : Jika timbul masalah pada eksekusi di depan umum itu, kita akan sulit menyingkirkan Konno Koji.
Dan Chief Kimura juga akan sulit untuk kembali ke posisinya lagi.
Shunji meyakinkan Rie, tidak akan ada kesalahan. Shunji minta Rie kembali. Rie mengingatkan Shunji, kalau ia memanggil, Shunji harus segera datang.
Shunji : Aku akan mencobanya.
Rie tidak percaya ini. Beraninya kau memperlakukanku seperti ini?
Shunji : Apa aku harus menurut padamu? Ah..karena kau putri Ketua? Ingat, aku bergabung dengan Kishokai untuk menangkap Gaksital, bukan karena aku punya ambisi yang sama denganmu.
Rie mengejeknya, benarkah? Tapi ayahmu, Chief Kimura adalah orang yang sangat berambisi, jika kau seperti ini, tidak akan baik untuk masa depan ayahmu.
Shunji terdiam. Rie menyindir, sekarang kau diam? Inilah kekuatan dari kekuasaan itu..
Telp berdering dan Shunji mengangkatnya. Apa katamu? Mok Dan?
Shunji bergegas pergi dan Rie tampak terkejut.
Mok Dan kembali ke Hotel Asuka dan duduk di depan Takeda dll yang mengarahkan senjata padanya. Shunji masuk dan minta semua keluar.
Mok Dan berkata ia hampir mati semalam, ia ditangkap wanita bernama Lala. Wanita yang dekat denganku saat ia menyamar jadi Biarawati.
Shunji tahu itu. Ia tanya dengan dingin, bukankah Gaksital menyelamatkanmu?
Mok Dan terkejut, bagaimana kau tahu itu? Wanita itu..apa kau mengenalnya?
Shunji : Kemarin aku pergi ke Geum Hwa Jeong karena ada laporan, bukankah kau melarikan diri bersama Gaksital?
Mok Dan : Tidak. Saat Gaksital berkelahi dengan pria yang mengenakan setelan hitam itu, aku melarikan diri.
Shunji tanya dimana Mok Dan selama ini. Mok Dan berkata ia sembunyi di gereja.
Mok Dan tahu kalau Lala sepertinya tinggal di hotel ini, beberapa waktu lalu, ia menangkapku di coffee shop. Aku tidak ingin tinggal di sini, biarkan aku tinggal di rumah Shun Hwa.
Shunji mendekati Mok Dan, ia heran kenapa Gaksital selalu muncul di sekitar Mok dan. Mok Dan berkata ia juga merasa aneh, aku pikir Gaksital adalah Tuan Muda yang kutemui saat aku masih muda. Tapi setelah menyelamatkanku, dia tidak akan menunjukkan wajahnya dan hanya pergi tanpa mengatakan apapun. Aku mungkin salah mengiranya.
Shunji perlahan memeluk Mok Dan. Mok Dan tampak ngeri tapi ia bertahan. Shunji janji akan melindungi Mok Dan, aku mengenakan seragam ini untuk melindungimu. Tidak peduli apa atau siapa, aku tidak akan membiarkannya melukaimu.
Mok Dan : Biarkan aku tinggal di rumah Shun Hwa.
Shunji setuju dan mengantarnya ke sana.
Shun HWa langsung memeluk Mok Dan erat2, eonni! eonni!
Jang Su melihat Shunji dan tampak ketakutan, ia lari masuk ke dalam. Shunji tanya apa Mok Dan bisa tinggal disini. Shun Hwa tentu saja langsung mengiyakan.
Mok Dan juga berkata ia lebih senang disini daripada di Hotel. Shunji meninggalkan dua polisi dan minta Mok Dan menganggap polisi itu sebagai pelindungnya bukan mengawasinya. Mok dan mengerti.
Shunji minta Shun Hwa menjaga Mok Dan. Shun Hwa mengiyakan. Shunji berkata akan sering datang.
Shunji pergi. Mok Dan memanggilnya, Shunji, ayahku baik-baik saja kan? aku bisa percaya kalau kau akan menghentikan eksekusi itu kan?
Shunji : Ya, kau bisa percaya padaku.
Kang To sadar, ia melihat sekeliling dan tidak ada tanda-tanda Mok Dan disana. Kang To langsung duduk dan ingin berdiri tapi ia kesakitan.
Baek Gun masuk, Tuan muda anda tidak apa-apa?
Kang to menanyakan Boon Yi. Baek Gun cerita kalau Boon Yi kembali ke hotel itu. Kang To terkejut, kau seharusnya menghentikannya.
Baek Gun menjelaskan, Tuan muda tidak bisa pergi kerja, kalau Boon Yi juga menghilang, Shunji bisa mencurigai Kang To sebagai Gaksital, jadi Boon kembali ke sana. Baek Gun tidak bisa menghentikan Boon Yi.
Kang to mencemaskan keselamatan Boon Yi, karena wanita yang ingin membunuh Boon itu juga tinggal di hotel yang sama.
Baek Gun : Tuan Muda, Boon Yi tidak kembali ke sana tanpa tahu situasi itu. Tapi meskipun ia tahu itu berbahaya, ia tetap pergi demi melindungi Gaksital.
Anda harus memikirkan perasaannya.
Kang to : Sudah terbukti kalau wanita yang mencoba membunuh Boon Yi ada hubungannya dengan Shunji. Aku terus berpikir, kekuasaan apa yang dimiliki Shunji sampai bisa melakukan eksekusi di depan umum, padahal Konno Koji menentangnya.
Ini bukti kalau Shunji dan wanita itu berhubungan dengan organisasi dimana Taro dan Choi Myeong Sub bergabung.
Baek Gun : Kalau itu adalah organisasi tempat Taro dan Choi Myeong Sub, berarti mereka adalah orang2 yang menghianati ayah anda dan mantan Raja?
Kang To berkata mereka harus segera mengungkap identitas orang2 itu secepat mungkin.
Shun Hwa menyiapkan bindaetteok (martabak kacang hijau) dan makgeolli untuk polisi Jepang yang berjaga di rumahnya. Polisi2 itu senang sekali bisa istirahat, keduanya bersulang arak beras. Shun Hwa memberi tanda pada Mok Dan untuk pergi. Mok Dan berhasil menyelinap keluar.
Kang To duduk dan minum obat dari Baek Gun. Mok Dan lari masuk, dan tanya kondisi Kang To. Mok Dan duduk di depan Kang To.
Kang To tanya apa Mok Dan masih di hotel itu. Mok Dan berkata ia sekarang di rumah Shun Hwa. Shunji menaruh penjaga di rumah Shun Hwa tapi ia tidak mencurigaiku.
Kang to : Hati-hati. Kau lihat sendiri kan? Ayah Shunji dan wanita yang ingin membunuhmu, mereka ada di pihak yang sama. Shunji ada di kelompok yang sama dengan wanita itu.
Mok Dan mengerti. Mok Dan berkata ia sudah bertemu rekan Ayahnya dan setelah mereka mendengar Gaksital terluka, Bibi Jeok Pa minta Gaksital tidak perlu muncul saat eksekusi.
Kang To : Kalau aku tidak pergi, mereka tidak akan berhasil.
Mok Dan : Aku juga berharap Gaksital bisa menyelamatkan ayahku. Tapi jika terjadi sesuatu, apa yang akan dipikirkan Ayahku?
Pikirkan itu, kalau terjadi sesuatu pada Gaksital yang ingin menyelamatkannya. Ayah pasti akan sangat sedih.
Gaksital harus tetap hidup. Karena Gaksital memberikan cahaya pada rakyat Joseon yang tinggal dalam kegelapan. Ayah tidak ingin cahaya itu hilang. Kau berkata kau selalu melihat orang-orang yang menderita, dan itulah mengapa ada banyak hal yang harus kau lakukan.
Jangan pergi ke lokasi eksekusi. Kau tidak boleh pergi.
Kang to memeluk Mok Dan. Ia membelai rambut Mok Dan, tapi sepertinya Kang To tetap bertekad pergi.
Shunji marah2 pada anak buahnya, mereka tampak ketakutan. Shunji marah dan membalikkan meja isi makgeolli dan makanan itu. Shunji tanya Shun Hwa sekali lagi, kemana Mok Dan.
Shun HWa ketakutan, ia benar2 tidak tahu.
Shunji: Apa aku ini orang yang akan melukainya? Mok Dan dalam bahaya, ada orang yang ingin membunuhnya, kau bisa dipercaya, itu sebabnya aku membawanya kesini. Jika ia pergi sendiri, bagaimana kalau dia ditangkap mereka lagi, bagaimana kalau sesuatu terjadi padanya? Dimana dia sekarang?
Mok Dan datang. Shunji tampak marah. Ia tanya Mok Dan pergi kemana tadi. Mok Dan berkata ia ke gereja untuk berdoa. Shunji heran, kenapa tidak membawa polisi yang ia tugaskan menjaga.
Mok Dan berkata ia tidak bisa berdoa dengan tenang kalau diikuti polisi. Mulai sekarang, aku tidak mau dijaga polisi. Jika kau ingin menjagaku 24 jam, lebih baik masukkan aku kembali ke penjara. Mok Dan jalan masuk. Sikap Mok Dan membuat Shunji tampak curiga.
Paginya, Shunji mengadakan rapat lagi tapi kursi Kang To masih kosong.
Shunji : Sato Hiroshi..apa dia tidak telp kantor hari ini?
Koiso : Sepertinya dia sudah mengundurkan diri.
Shunji kembali pada rencana eksekusi untuk Damsari dan minta anak buahnya mengawasi orang2 yang menonton. Besok pagi, jangan ijinkan orang-orang yang mengenakan baju putih mendekat.
Shunji ingin hari ini semua terus memeriksa orang2 di Gyeongseong. Mereka mengerti.
Mok Dan mendengar dari Shun Hwa kalau Ketua Jo akan membubarkan sirkus. Shun Hwa cerita, setelah Shunji menangkap Ketua Jo..aku tidak tahu dimana dan bagaimana ia disiksa, dia tidak akan mengatakan apapun. Setelah itu, polisi selalu mengikuti ketua Jo kemanapun ia pergi..
Shunji muncul dan minta Shun Hwa pergi. Shun Hwa segera masuk.
Shunji berkata ke Mok dan kalau Lee Kang To menghilang. Dia tidak masuk kemarin dan juga hari ini. Dia bukan orang seperti itu, apa kau tahu dimana dia?
Mok Dan marah : Apa maksudmu? bagaimana aku tahu dimana si brengsek itu.
Shunji tanya karena Kang To berkata ia mencintai Mok Dan, jadi siapa tahu orang itu mengontakmu.
Mok Dan : Tidak, ia tidak melakukan itu.
Shunji : Benarkah?
Mok Dan kesal apa sebenarnya maksud Shunji. Shunji minta maaf, ia sudah mencoba segala cara tapi tidak bisa membantu. Damsari akan dieksekusi besok pagi di depan stasiun Gyeong Seong, jadi lebih baik kau tidak keluar.
Bangsawan Lee dan istrinya bertemu dengan pasangan kaya lainnya. Mereka setuju kalau Damsari dieksekusi. Pasangan itu adalah pemilik sekolah swasta Joseon tapi masih belum diakreditasi.
Mereka memberikan uang dalam jumlah besar pada bangsawan Lee untuk memudahkan prosesnya. Karena Bangsawan Lee dekat dengan Gubernur Jend Wada.
Manager Bong meninggalkan Angel club. Ia tidak tahan lagi setelah waktu itu dibawa ke kantor polisi. Bong merasa takut tinggal di Gyeongseong apalagi dengan eksekusi yang akan terjadi. Aku ingin hidup dengan sederhana di kampungku dan kerja di kapal nelayan saja.
Pelayan Club menangis dan tampak berat dengan kepergian Bong. Sementara Tasha dan Lee Hae Seok hanya berpesan agar Bong jaga diri baik-baik.
Hae Seok tanya dengan gaya santainya, apa aku sebaiknya pergi saja, agar aku tidak harus melihat semua kejahatan ini? Madam, kau mau pergi bersama?
Tasha : Akan ada orang yang dieksekusi. Benar, orang yang lapar dan orang yang kenyang akan susah menjadi satu.
Tasha tersenyum dan pergi. Hae Seok awalnya masih senyum, tapi senyumnya menghilang saat ia sendiri. Hae Seok mencintai Tasha tapi sepertinya Tasha tidak percaya padanya. Kalau mau menentang pemerintah pun, Hae Seok sepertinya tidak punya keberanian, dia sudah lama hidup nyaman.
Kishokai mengadakan pertemuan. Mereka menyambut Ketua Ueno.Ada pengawal pribadi Ueno yang sangar itu. Rie dan Jun juga ada. Rie berkata pada ayah angkatnya tentang eksekusi Damsari dan setelah Damsari mati, mereka bisa mengakhiri harapan para pemberontak yang mulai bangkit setelah insiden pengeboman waktu itu.
Taro : Dengan kematian Damsari, kita bisa mengakhiri semua rencana pemberontak.
Shunji : Dengan kematian Damsari, saya akan berusaha membunuh Gaksital dan menghancurkan harapan pemberontak.
Ketua Ueno minta semua tetap waspada untuk memindahkan ibukota ke Gyeongseong! Ueno mengulurkan cawan, Kishokai!
Semua mengulurkan cawan arak : Kishokai! Kishokai!
Hari eksekusi Damsari tiba. Panggung eksekusi disiapkan di depan stasiun Gyeong Seong.
Ketua Jo mengenakan baju hanbok putih dibawah baju berwarnanya.
Ny.Oh melihatnya dan tampak heran.
Damsari dikeluarkan dari kurungannya. Abe membantu Damsari berjalan. Shunji ada disitu mengamati Damsari.
Kang To masih mengobati lukanya dengan bantuan Baek Gun.
Damsari dibawa ke lapangan depan stasiun Gyeong Seong. Kepalanya ditutup dengan topi jerami. Semua orang melihatnya. Ketua Jo dan anggota sirkus ada disana. Tasha dan anggota Angel Club juga ada. Pelayan club tampak menyesal.
Damsari terjatuh. Semua rakyat tampak sedih. Shunji justru mencambuk Damsari di depan umum. Membuat rakyat Joseon kelihatan marah.
Damsari dibawa ke atas panggung dan ditempatkan di tengah. Kepalanya dikalungi tali untuk menggantungnya.
Mok Dan berdoa sambil menangis : Tuhan, Kau tahu hatiku, ya kan? Kau tahu seperti apa situasinya saat ini, ya kan? Tolong selamatkan ayahku.
Apakah itu rekan-rekan ayahku maupun Gaksital, tolong lindungi mereka. Saat ini, Hanya Kau yang kumiliki. Tuhan, aku serahkan semuanya dalam tanganMu.
Kang To mengenakan hanbok putih. Ia bertekad pergi ke lapangan eksekusi hari itu.
Kang To mengambil topeng Gaksinya dan mengenakan topeng itu.
Shunji berdiri di tengah panggung, Hari ini eksekusi untuk penjahat Damsari akan dimulai. Terdakwa, Damsari telah bersalah karena melanggar Hukum Tata tertib Umum, percobaan pembunuhan, perampokan dengan pembunuhan, dan pemilikan senjata secara ilegal. Sebagai kriminal kejam yang tidak ada tandingannya, ia akan dieksekusi di depan umum.
Ketua Jo tiba-tiba membuka jubahnya dan lari mendekat. Ia teriak, Komrad Damsari! Ini aku! Aku akan pergi bersamamu!
Damsari tampak terkejut, ia menangis melihat rekannya. Polisi mulai memukuli Ketua Jo.
Ny. Oh juga membuka jubahnya dan ternyata ia juga mengenakan hanbok putih. Ia lari ke arah Ketua Jo dan kena pukul.
Kejadian itu membuat semua rakyat Joseon marah, mereka membuka baju luar mereka dan ternyata banyak yang mengenakan baju putih di balik baju warna mereka. Semua mulai melawan dan terjadi kekacauan.
Koiso mencoba mengendalikan kerusuhan dan teriak2.
Tiba-tiba Ny. Oh tertembak. Koiso terkejut dan menoleh ke arah tembakan.
Shunji yang menembak Ny. Oh. Ketua Jo terkejut dan teriak, Dong Nyeon! Dong Nyeon! Shin Nan Da juga syok, ia lari ke arah Ny, Oh.
Semua anak2 sirkus mendekat. Bibi!! Shin Nan da langsung menggendong Ny. Oh dan membawanya mencari pertolongan.
Polisi Jepang berhasil menekan perlawanan. Semua orang Joseon yang mengenakan baju putih dipaksa berlutut dengan tangan diatas.
Damsari terharu melihat mereka, masih ada harapan untuk Joseon. Damsari tersenyum, ia lega meskipun ia akan mati hari ini, pasti banyak yang akan meneruskan perjuangannya kelak. Ia merasa berterima kasih.
Shunji marah, ia teriak : Eksekusi, mulai!
Tiba-tiba ada mayat polisi yang terlempar dari atas. Gaksital melompat dari atas gedung. Rakyat Joseon teriak bersemangat, itu Gaksital!!
Gaksital memotong tali gantungan Damsari.
Shunji menembak Gaksital dan kena kakinya. Ini aneh, Kang To biasanya lincah. Gaksital turun ke bawah dan Shunji berhasil menembak dadanya.
Gaksital tidak berusaha menghindar. Polisi Jepang mengepungnya. Gaksital
membuka jubahnya dan ternyata tubuhnya dililit bom! Itu bukan Lee Kang
To.
Gaksital ini adalah Jang, anggota Intel 36 yang sudah bertekad mati bersama orang2 Jepang itu. Jang menyalakan sumbu bom.
Shunji terkejut melihatnya, tapi terlambat. Bom bunuh diri meledak dan melukai para polisi di sekitarnya.
Semua orang ketakutan, mereka teriak dan tiarap.
What an episode..wow.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17]
No comments:
Post a Comment