Shunji jalan ke arah sel Damsari. Ia mendengar suara Kang to yang memohon pada Damsari.
Kang To : Kumohon, katakan dimana dia. Mok Dan sekarang dalam bahaya. Mok Dan bisa ditangkap.
Damsari heran kenapa Lee Kang To mencemaskan putrinya. Kang to justru menyebut nama asli Mok Dan. Bun Yi..Bun Yi dalam bahaya.
Shunji terkejut mendengar nama Bun Yi. Ia ingat, Mok dan meninggalkan surat untuk Gaksital dengan nama Bun Yi. Shunji kembali ke kantornya dan merenung.
Shunji mengeluarkan surat Mok Dan. Ia heran, Kang To tahu nama Bun Yi? Kang To ingin menyelamatkan Mok Dan?
Shunji ingat saat ia menanyakan apa orang yang memberikan pisau pada Mok Dan adalah Gaksital. Shunji berpikir lagi, apa Kang To adalah orang yang memberikan pisau itu pada Mok Dan.
Lalu..apa Kang To adalah Gaksital?
Shunji tampak terpukul, lalu apa Kang To membunuh kakak-ku? Shunji ingat saat Kenji dibunuh oleh Gaksital. Shunji menggeleng, itu omong kosong, itu tidak mungkin terjadi.
Lalu Shunji ingat saat Gaksital dengan mudahnya menghindar dari kejaran polisi dan seperti hafal sekali seluk beluk kantor polisi. Shunji curiga, tapi orang itu kenal baik setiap sudut kantor ini.
Shunji keluar dan tanya anak buahnya, 4 hari lalu, siapa petugas yang pergi dengan Letnan Sato ke RS? Semua saling pandang, tidak ada yang ingat pergi dengan Kang To waktu itu.
Shunji : Siapa?
Koiso berdiri dan berkata sepertinya tidak ada yang pergi dengan Letnan Sato. Shunji minta Koiso mengikutinya.
Shunji memerintah Koiso untuk mengamati Kang to 24 jam sehari. Koiso semangat, apa Shunji menemukan sesuatu yang mencurigakan. Shunji tidak menjawab, hanya minta Koiso memperhatikan kapan Kang To tidak berada dalam kantor.
Koiso mengerti. Shunji menambahkan, temukan dimana Ketua rombongan sirkus Jo berada.
Ketua Jo ada di penginapan, ia kesakitan dan dikelilingi anggota sirkusnya. Semua cemas dan tanya apa Ketua tidak perlu ke RS atau apa. Jo minta semua tidak mencemaskannya dan ia tidak apa-apa.
Gye Sun tanya apa Ketua Jo ditangkap karena Mok Dan?
Tiba-tiba pintu terbuka. Semua menoleh dan terkejut bercampur takut. It's Shunji.
Gye Sun tersenyum melihat Shunji. Tapi Shunji sama sekali tidak melihatnya.
Shun Hwa heran melihat Gye Sun. Dia curiga atau mengira Gye Sun suka dengan Shunji ya? Shun Hwa ini polos sekali, seharusnya ia curiga kalau Gye Sun itu mata2.
Shunji minta semuanya keluar. Ia menarik kursi dan duduk di depan Ketua Jo. Ketua Jo memalingkan muka.
Ketua Jo tanya ada apa lagi sekarang, dia sudah menjawab semua pertanyaan Shunji. Shunji berkata Ketua Jo adalah anggota sirkus, jadi kau pintar berakting, ya kan?
Shunji : Malam ini, Lee Kang To akan datang dan menemuimu. Kau harus berakting di depan Lee Kang To.
Ketua Jo bingung, akting?
Shunji berkata Ketua Jo tidak mengatakan apapun padanya, jadi ia tidak tahu dimana Jo dan Mok Dan akan bertemu. Shunji minta Jo pura2 tidak mengatakan apapun padanya, dan hanya mengatakan pada Lee Kang To. Waktu dan tempat untuk bertemu.
Ketua Jo : Kenapa aku harus melakukan itu? Bukankah kau dan Lee Kang To sama-sama polisi?
Shunji : Kau hanya perlu mengikuti permintaanku saja.
Ketua Jo marah, permintaan? Menodongkan senjata dan mengancamku, apa itu permintaan? Aku tidak akan membantumu lagi, bunuh saja aku kalau kau mau.
Shunji mengancam, kalau Lee Kang To tahu tentang permintaanku..aku akan membunuh semua anggota sirkusmu satu demi satu.
Shunji memberikan obat, ini antibiotik. Setelah ditusuk paku, makan ini agar kau tidak kena tetanus. Jaga dirimu. Shunji jalan keluar.
Kang to tiba-tiba masuk ke Hotel dan mengejutkan Manager Hotel. Ia tanya dimana kamar Ketua Sirkus Jo. Manager Hotel gugup dan tidak langsung menjawab sementara Lee Kang to punya kebiasaan membentak, ia teriak, dimana kamarnya?!
Manager : Kamar 15.
Shunji mendengar suara Kang To dan terkejut, ia tampak bingung.
Gye Sun muncul dan memanggilnya. Kapten Kimura. Shunji menoleh dan masuk ke kamar Gye Sun.
Kang To naik ke atas dan melewati kamar Gye Sun. Ia jalan ke kamar no. 15 dan mengetuk pintu kamar Ketua Jo. Ia tidak tahu kalau diam-diam Shunji mengamatinya.
Kang to masuk dan tampak sedih dengan kondisi Ketua Jo.
Kang to duduk di kursi dan Ketua Jo memalingkan muka. Kang to membujuknya, Ayah Mok Dan ditangkap karena mencoba meledakkan bom di acara peringatan itu dan polisi Jepang jelas akan mencoba menangkap kaki tangannya dan Mok Dan. Karena hanya dengan cara itu..Dam Sa ri akan bicara.
Jika Mok Dan ditangkap. Siksaannya akan menjadi 10 kali..20 kali ..100 kali lebih buruk dari yang kau terima. Kau tahu kan? Kakak-ku jadi idiot karena gerakan kemerdekaan itu. Aku tidak tahan melihat ibuku ditangkap dan disiksa karena kakak-ku, jadi aku menjadi polisi.
Aku tahu rakyat Joseon menyebutku penghianat. Dan seperti yang mereka katakan, aku sudah melakukan banyak hal jahat. Orang yang menangkap Pemimpin Dam Sa Ri, membuatnya mendapatkan hukuman mati...adalah aku. Itulah mengapa aku ingin membantunya. Aku tidak ingin Dam Sa ri melihat anaknya sendiri disiksa. Jadi tolong bantu aku.
Ketua Jo menoleh, apa kau benar2 bisa menolong Mok Dan?
Kang to : Kumohon, percayalah padaku.
Ketua Jo : Besok jam 6 sore, di restoran Cina yang bernama Hwa Seong Ru di Hwang Geum Jeong, I Jeong Mok. Aku akan bertemu Mok Dan dan tiga rekanku disana.
Kang To lega, terima kasih. Shunji tidak tahu informasi ini kan?
Ketua Jo terkejut, ia ingat peringatan Shunji. Kalau Lee Kang To tahu soal permintaanku...Aku akan membunuh anggota sirkusmu satu per satu.
Ketua Jo bingung dalam hati, apa aku mendorong Mok Dan ke dalam kematian? Kang to mengucapkan terima kasih.
Gye Sun mencuri dengar pembicaraan mereka. Ia cepat2 kabur saat dengar suara langkah orang.
Kang to keluar dan bergegas pergi.
Gye Sun lapor dan mendapat bayaran dari Shunji. Shunji keluar kamar Gye Sun.
Shunji pergi menghadiri pertemuan Kishokai. Pelayan berkata, Kapten Kimura sudah tiba
Shunji masuk ke ruangan itu dan membungkuk pada ayahnya. Katsuyama Jun juga ada disitu.
Shunji jalan ke arah tempat duduknya dan menoleh ke arah Rie. Shunji terkejut.
Kimura Taro minta Shunji memberi salam, dia adalah putri Ketua Ueno.
Rie berkata ini bukan pertemuan pertama mereka, jadi anggap saja Shunji sudah memberikan salam. Duduklah, Kapten Kimura.
Shunji duduk dan berkata, saat di Angel Club ia mengira Lee Kang To dan Lala ada hubungan istimewa. Apa yang diinginkan putri Ketua Kishokai kepada Lee Kang To?
Taro mengingatkan Shunji, agar tidak kurang ajar, dia putri Ketua.
Shunji : Bukankah saya harus mengamati Lee Kang To, saya hanya mengikuti perintah.
Rie : Jika aku ingin menyingkirkan Konno bukankah aku harus
menyingkirkan kaki tangannya dulu? Kau puas dengan jawabanku, Kapten
Kimura?
Taro minta Rie mengerti karena Shunji akhir2 ini sibuk mengawasi Lee Kang To, itu sebabnya ia tanya.
Rie dalam hati memikirkan Kang To.
Shunji
tanya kenapa Rie memanggilnya. Rie berkata ia sudah melihat aksi
Gaksital dengan mata kepalanya sendiri, jadi ia memutuskan menunjukkan
identitasnya di depan Shunji.
Rie : Di tempat yang dijaga ketat
oleh polisi Jepang, ia masuk dengan hanya membawa tongkat besi.
Keberanian penjahat itu mengejutkanku. Kapten Kimura, hanya kau yang
bisa menyingkirkan Gaksital.
Meskipun ayahmu dijadikan sandera,
dengan keteguhan hati dan kemauanmu, kau harus tetap menembak penjahat
itu, jadi kau pasti bisa membunuhnya.
Rie berkata Ayahnya, Ketua
Ueno akan datang ke Joseon. Saat ayahnya datang, Konno pasti akan
diganti. Posisi itu tentu saja akan menjadi milik Chief Kimura Taro.
Gubernur Jenderal boneka itu juga pasti tidak akan keberatan. Dan kau
tahu apa maksudnya itu kan, Chief Kimura?
Taro ingat, saat ia menghadiri pertemuan Kishokai di Jepang. Ketua Ueno berkata tujuan mereka adalah memindahkan ibukota Jepang ke Gyeong Seong. Setelah mendapatkan darah di tangan kita, dengan membunuh Raja dan Ratu Joseon, Kishokai kita akan mengendalikan mereka yang mengendalikan Joseon.
Kishokai tidak hanya akan mengendalikan Joseon, tapi juga daerah Timur Jauh dan Samudra Pasifik, membawa kejayaan pada Kekaisaran Agung Jepang. Mereka semua bersulang, Kishokai!
Ueno Rie berkata Gyeong Seong dan kepulauan Jepang melalui Shunji akan menjadi satu Kerajaan Besar dan memulai era baru.
Kimura Taro : Kimura Shunji pasti akan menyelesaikannya.
Rie tersenyum, ia mengambil arak dan bersulang, demi Kishokai dan Kekaisaran Jepang.
Gubernur Wada bertemu Konno Koji, Bangsawan Lee dan Park In Sam.
Bangsawan Lee mengeluh tentang berita diantara masyarakat soal penyerangan bom di acara peringatan penyatuan Korea-Jepang. Mereka harus mengendalikan ini, kalau tidak pasti akan menyebar sampai seluruh Korea dan menimbulkan pemberontakan lagi.
Gubernur Wada marah, ia minta Lee tutup mulut. Semua ini terjadi karena kesalahan Lee.
Lee membela diri, kenapa selalu menyalahkannya. Ia cuma cemas jika rakyat tahu maka mereka akan memberontak lagi.
Konno Koji ingin menangkap pemberontak itu
Wada akhirnya memberi perintah, pertama, tidak boleh mengadakan pertemuan dalam jumlah besar. Pertemuan di dalam ruangan harus diawasi oleh polisi dan jika isi pertemuannya tidak sesuai, segera bubarkan mereka. Periksa identitas mereka.
Bangsawan Lee juga usul untuk melarang rakyat Korea mengenakan baju seperti baju Gaksital.
Wada setuju, setelah acara itu, mereka sudah melarang rakyat Korea mengenakan baju putih. Lalu tidak akan memberikan pinjaman pada orang Korea, mereka juga tidak bisa dipekerjakan sebagai buruh.
Koji mengerti. Wada minta Koji segera menangkap kaki tangan Damsari dan jangan tinggalkan satu orangpun.
Polisi Jepang turun ke tengah pasar. Mereka menempel gambar Jeok Pa beserta dua anggota Pasukan 36. Lalu memasang plang, isinya : Mereka yang mengenakan baju putih dilarang masuk.
Mereka memeriksa kartu identitas dan memukuli orang yang tidak membawa kartu identitas.
Kang to duduk di depan Baek Gun. Baek gun langsung mengelap sepatu Kang to. Kang to berkata, situasi akhir2 ini sangat gawat. Untuk sementara lebih baik kau tidak muncul di Gyeong Seong.
Baek Gun berkata itu mungkin karena mereka ingin menghentikan rumor agar tidak menyebar, tapi semua sudah tahu kalau terjadi pengeboman saat acara peringatan persatuan Jepang-Korea.
Kang to : Hari ini, aku akan bisa bertemu rekan Damsari dan Mok Dan.
Baek Gun : Benarkah? Tolong hati-hati.
Kang to ingin membantu mereka dan Damsari untuk lari. Baek gun mengerti dan minta Kang To berhati-hati.
Kang To mengerti, ia berdiri dan akan pergi. Baek gun menahannya, Tuan Muda. Ia memberikan bungkusan, ini obat herbal dan perban. Kang to menerimanya sambil tersenyum.
Shunji bertemu dengan Koiso dan polisi yang mengikuti Kang To. Shunji mendengarkan laporan, semalam, setelah meninggalkan Hotel Gyeong Seong, ia menginterogasi Damsari di ruangan penyiksaan sepanjang malam.
Koiso mengenalkan polisi itu, dia Petugas Ishita, ia cepat dan terkenal di bagian keamanan. Dia bisa lari, bergerak dengan cepat, dan memiliki ketajaman mata. Ia cocok mengikuti Lee Kang To.
Shunji tanya dimana Lee Kang To saat ini. Ishita berkata seharusnya ia ada di ruang interogasi.
Polisi Jepang terus menjalankan aksinya, selain memeriksa kartu identitas, mereka juga sengaja menyiram oli hitam pada orang2 yang memakai baju putih. Mereka semua marah2.
Koiso melihat Kakek tua, ia juga menyiram kakek itu dengan oli. Kakek marah, aku tidak punya uang untuk membeli baju berwarna, bagaimana aku bisa mengenakannya?
Karena kain warna harganya lebih mahal dari kain katun putih biasa.
Koiso marah dan justru menendangi Kakek itu. Cucunya menangis dan menahan kaki Koiso, tapi justru ikut dipukuli.
Kang to kebetulan lewat dan melihat keributan itu. Ia marah dan pergi. Kim Deuk Soo ingin menghentikan mereka dengan kayu, tapi batal karena polisi itu memiliki senjata.
Gaksital muncul. Semua rakyat Joseon teriak gembira, Gaksital! Gaksital!
Kang to langsung beraksi dan menjatuhkan para polisi Jepang.
Terutama Koiso, ia benar-benar menjadi bulan-bulanan Kang To. Semua polisi kalah dan terjatuh. Gaksital membantu Kakek itu berdiri, cucunya berterima kasih pada Gaksital.
Deok Soo langsung mengambil oli dan mengguyurkannya ke Koiso. Semua rakyat Korea mengikutinya, mereka jadi berani dan mengguyur para polisi itu dengan oli. Sekarang keadaan berbalik, polisi2 itu yang harus pergi dengan seragam kotor kena oli.
Kang to melihat tontotan itu dan tersenyum.
Koiso dan rekan2nya kembali ke kantor dalam kondisi menyedihkan.
Shunji terkejut, Sersan. Apa yang terjadi?
Koiso : Saat menjalankan tugas, Gaksital muncul.
Shunji tidak percaya, apa? Gaksital? Lalu ia segera lari ke ruangan penyiksaan.
Shunji tertegun, hanya ada Abe disana. Dimana Sato Hiroshi?
Abe : Letnan ada di ruangan ini sepanjang malam, jadi ia pulang untuk ganti baju.
Shunji bicara sendiri, dengan kata lain, kau tidak ada di kantor polisi Jong Ro.
Shunji keluar dan teriak memanggil Koiso, bagaimana dengan tugas mengawasi Lee Kang To?
Koiso heran bukannya dia ada di ruangan penyiksaan? Lalu ia memanggil Ishita. Koiso marah pada Ishita.
Kang To ada di toilet hotel dan mengobati luka di lengannya dengan bubuk herbal pemberian Baek Gun. Kang to mengikat lagi lukanya dengan kencang
Kang to jalan ke wastafel untuk cuci tangan. Ternyata Katsuyama Jun juga mencuci tangan di sampingnya. Jun melirik dan curiga dengan sisa darah di tangan Kang to.
Kang to melirik Jun, ia terkejut dalam hati dan ingat Jun sebagai samurai yang bertarung dan melukai lengannya waktu itu.
Kang To justru membuka percakapan dan berkata ini sungguh memalukan, aku mimisan setelah kerja lembur. Aku pernah melihatmu sebelumnya, dimana ya?
Jun jelas mengenali Kang To sebagai polisi (dan saingannya untuk urusan Ueno Rie haha) tapi ia diam saja. Lalu jalan keluar.
Kang to mengikuti Jun. Jun sudah curiga, tapi Kang To selalu berhasil menyembunyikan diri.
Jun masuk ke dalam kamar. Kang to jalan ke depan kamar dan mengingat nomor kamarnya lalu pergi.
Setelah Kang To pergi, Jun keluar lagi, tapi tidak ada orang.
Shunji duduk berpikir di kantornya. Kang to mengetuk pintu, apa kau mencariku?
Shunji tersenyum dan pura2 tidak terjadi apa-apa, dia dengar Kang to
lembur semalam, bagaimana bisa seperti itu? Duduklah. Shunji sengaja
memutar cincin Kishokainya agar Kang to tidak lihat tanda Ki itu.
Shunji tanya apa Kang To tinggal di hotel akhir2 ini.
Kang to : Apa aku kelihatan seperti Tuan Muda dari keluarga kaya?
Shunji memberikan kunci rumahnya, aku sekarang kembali ke rumah Ayah. Rumah itu kosong, jadi kau bisa menggunakannya.
Kang to menolaknya, lebih nyaman tinggal di ruang kosong di kantor ini. Shunji tidak percaya, bagaimana kantor bisa nyaman, ambil saja. Ini perintah.
Kang to tersenyum dan mengambil kunci itu. Shunji tanya bagaimana dengan Damsari, apa dia sudah mengatakan sesuatu?
Kang To : Sepertinya ia sudah siap mati, dia tidak mengatakan apapun yang kita katakan padanya.
Shunji ingin menangkap Mok Dan. Kang to tampak heran, Oh Mok Dan? Sepertinya ia sudah meninggalkan Gyeong Seong.
Shunji merasa tidak percaya, apa benar seperti itu?
Kang to berkata Mok Dan tidak ada di sirkus dan tidak ada di hotel Gyeong Seong. Jadi pasti dia sudah pergi meninggalkan Gyeong Seong bersama wanita yang pura2 jadi istri Damsari.
Shunji : Itu tidak mungkin, ayahnya ditangkap, apa dia akan pergi untuk menyelamatkan diri sendiri? Apa Mok Dan gadis seperti itu?
Kang to : Mungkin tidak.
Shunji : Tentu saja tidak. Segera cari dia. Pasang poster sepanjang jalan Gyeong Seong dan tawarkan hadiah.
Kang To mengiyakan. Shunji jalan keluar, Kang to mengikutinya.
Shunji menemui Damsari, ia marah. Kau dan Gaksital bekerja sama mengacaukan acara peringatan persatuan Jepang-Korea. Siapa Gaksital? Siapa penjahat itu?
Damsari : Apa aku harus mengatakan padamu bagaimana menemukan Gaksital? Kembalikan tanah Joseon pada kami. Maka, Gaksital akan menjadi yang pertama yang akan membuka topengnya.
Shunji murka, frustrasi dan stres. Ia ketawa seperti orang gila lalu
memukul Damsari.
Shunji menunjukkan granat tangan itu. Ini dicuri dari
gudang senjata kami, jadi tidak mungkin kau mendapatkan ini tanpa
bantuan dari polisi Jepang. Siapa dia? Siapa yang kerja sama denganmu?
Damsari : Apa maksudmu ada polisi Jepang yang jadi anggota Pasukan Kemerdekaan?
Damsari ketawa.
Shunji mengambil cambuk dan mulai mencambuki Damsari, apa kau pikir Kepolisian Jepang itu lelucon? Kau pikir kau bisa menahan ini sampai akhir. Apa ini menyenangkan? Apa menyenangkan main2 dengan polisi seperti kami?
Shunji menyuruh Kang To menangkap anak Damsari. Aku ingin melihat apa dia masih bisa bertahan saat melihat putrinya mati. Aku akan melihat apa dia bisa berkata jujur saat itu. Jangan urus yang lainnya, tangkap putrinya dulu.
Kang to yang selama itu hanya menonton dengan perasaan cemas tidak menjawab.
Shunji berseru : Letnan Sato!
Kang To akhirnya mengiyakan. Kang to terlihat bersalah karena membiarkan Damsari disiksa lagi.
Orang2 Korea membaca pengumuman dan hadiah yang ditawarkan. Jumlahnya cukup besar dan beberapa ajumma berpikir apa mereka bisa hidup senang dengan uang sebanyak itu.
Kim Deuk Soo kesal, ajumma..apa kau sudah gila? Apa kalian tidak tahu siapa Pemimpin Dam sa ri itu? (Mok Dam Sa Ri, ternyata benar pernah hidup, ia termasuk pemimpin bagian pendidikan dalam Korean independence movement. Sementara Lee Kang San, Lee Kang To dan Kim Deuk Soo adalah patriotic assassins.)
Mok Dan lewat dan melihat pengumuman itu. Ia terkejut lalu ingin pergi. Justru terlihat oleh polisi. Polisi itu teriak, hei Nona, kartu identitasnya!
Mok Dan memilih untuk lari. Polisi2 itu jelas mengejarnya.
Kang to menghentikan mobilnya. ia keluar dengan dokumen. Kang To mendengar ribut2 dan melihat Mok Dan.
Mok Dan terkejut melihat Kang To, ia lari ke arah berlawanan. Kang to melihat polisi ingin menembak Mok Dan.
Kang to langsung menghalanginya, jangan menembak. Dia harus ditangkap hidup2.
Kang To ikut mengejar Mok Dan. Mok Dan lari ke sebuah lorong. Kang To ingin menolong Mok Dan, ia sengaja membagi grup polisi menjadi dua dan mengarahkan ke tempat lain.
Mok Dan sembunyi di sekitar situ. Saat akan lari, Kang to sudah di depannya.
Mok Dan lari lagi. Kang To mengejarnya.
Dalam hati Kang To : Kumohon, saat ini kau harus kutangkap demi keselamatanmu. Kumohon! Kumohon.
Akhirnya Kang to berhasil menarik lengan Mok Dan.
Keduanya berhadapan sebentar.
Tiba-tiba Kim Deuk Soo muncul dan memukul tengkuk Kang To.
Kang to jatuh dan setengah pingsan. Kang to melihat Mok Dan lari menjauh.
Shunji tidak percaya, bagaimana Mok Dan bisa lolos. Bagaimana mungkin? Jika kita menangkap gadis itu, maka kita akan bisa menangkap Gaksital.
Kang to mengompres tengkuknya, aku juga merasa stres.
Shunji : Aku benar kan? Aku sudah bilang ia belum meninggalkan Gyeong Seong
Shunji sengaja meletakkan surat Mok dan untuk Gaksital di meja, lihat ini. Kang to mengambilnya, apa ini?
Shunji : Kau tidak tahu? Gadis itu dan Gaksital saling mengirimkan surat.
Kang to terkejut, ia berpikir darimana Shunji mendapatkan ini?
Shunji : Aku tidak tahu kalau ia dan Gaksital punya hubungan sedalam itu. Aku memohon padanya untuk bicara, kau tidak tahu kan? Gadis itu menodongkan pistol ke mukaku dan lari dengan Gaksital. Demi menyelamatkan Gaksital, ia benar2 menodongkan senjata padaku.
Di depan mataku, keduanya bergandengan tangan. Kang To ya, di depan mataku! Bun Yi, jelas nama gadis itu saat ia masih muda. Si brengsek yang ditemunia saat masih muda..adalah orang yang memberinya pisau itu. Orang itu adalah Gaksital.
Shunji berkata dengan beringas, aku akan menangkap gadis itu dan membunuhnya. Setelah membunuhnya, aku akan menggantungnya di lapangan Gwang Hwa Mun. Agar Si brengsek itu melihat dengan jelas, agar hati orang itu hancur berkeping-keping!
Shunji jalan keluar sambil teriak, Koiso! Shunji menoleh dan melihat Kang To, kau kehilangan dirinya? Apa benar kau kehilangan dirinya?
Kang To justru duduk sambil memegang kepalanya, ia mencemaskan Mok Dan.
Mok Dan menemui Jeok pa dan yang lainnya. Jeok Pa tanya apa yang terjadi di luar. Mok Dan berkata poster mereka ada di mana-mana. Jeok Pa terkejut bagaimana mereka tahu apalagi wajah anggota Intelijaen 36, yang tahu wajah kami hanya Ketua Jo.
Mok Dan yakin, Ketua Jo bukan orang seperti itu.
Mok Dan akan pergi menemui Ketua Jo sendiri di Hwa Seong Ru. Jeok Pa merasa itu sangat bahaya. Jika ketua Jo berhianat, kau akan ditangkap.
MoK Dan : Tapi kita tidak bisa duduk disini dan tidak berbuat apapun. Kita membutuhkan uang segera. Keamanannya sangat ketat, jadi tidak mungkin menyelamatkan Ayah. Ayah juga berharap kalau kau dan tim Intelijen bisa kembali dengan selamat ke markas besar. Karena identitas kalian sudah diketahui, tidak ada cara lain kecuali pergi diam2.
Jeok Pa : Apa kau bisa melakukannya?
Mok Dan minta mereka tidak cemas, aku akan menemui Ketua Jo dan mendapatkan uang. Jeok Pa minta Mok Dan berhati-hati, kalau kau tertangkap sekarang...Ketua dan kau juga..kau tahu kan?
Mok Dan minta Jeok Pa tidak cemas.
Mok Dan jalan ke Hotel Asuka. Dari arah Hotel juga jalan Ueno Rie dengan busana Lala. Keduanya berpapasan tapi Mok Dan tidak mengenali Rie.
Ueno Rie sadar siapa yang baru saja lewat, ia menoleh terkejut. Lalu memutuskan kembali ke Hotel mengikuti Mok Dan.
Mok Dan telp ketua Jo, ia menanyakan kabar Ketua Jo, apa polisi menyiksamu?
Ketua Jo berkata tidak, ia tidak apa-apa. Mok Dan tanya apa ia bisa pergi dan menemuinya nanti. Ketua Jo tampak bersalah, tapi ia mengiyakan, baiklah aku akan bertemu denganmu disana.
Mok Dan : Itu melegakan sekali, kau tidak tahu betapa cemasnya aku. Terima kasih Ketua.
Ketua Jo : Ya.
Ketua Jo meletakkan gagang telp dengan wajah bersalah. Ia menoleh..ternyata seluruh rombongan sirkus dijadikan sandera oleh polisi Jepang. Serba salah dia. Jo hanya bisa berdoa agar Mok Dan selamat.
Mok Dan tidak tahu kalau selama itu, Ueno Rie mendengarkan percakapannya.
Mok Dan berbalik dan melihat Rie. Rie tersenyum dingin dan menyindir, saudari.
Mok Dan ingat, dia biarawati mata-mata itu.
Rie : Apa kau tahu betapa aku merindukanmu, saudari? Apa kau mau minum teh bersamaku?
Rie menarik Mok Dan. Mok Dan melawan, Rie memukul perut Mok Dan. Keduanya saling mengejar di lobi Hotel itu.
Rie berhasil melumpuhkan Mok Dan, ia menindih punggung Mok dan agar gadis itu tidak bisa lari lagi.
Koji mengunjungi Kantor polisi Jong Ro. Shunji dan Kang to menghadap.
Koji tanya soal Damsari. Shunji berkata Letnan Sato yang bertanggung jawab atas Damsari. Koji mengerti dan meminta Shunji keluar dulu.
Setelah Shunji keluar, Koji marah2 pada Kang to, bukankah kau yang bertanggung jawab untuk pemeriksaan? Meskipun ia menyamar seharusnya kau tahu. Apa masuk akal kalau kau tidak bisa mengenali Dam Sa Ri?
Kang to : Saya bersalah dan pantas mati.
Koji kesal : Letnan Sato! Kau pasti merasa santai karena aku menyukaimu. Aku tidak membutuhkan orang Korea yang tidak punya kemampuan. Sampai kau bisa menangkap Gaksital, hukumanmu akan ditangguhkan, tapi kalau kau membuat kesalahan lagi, Sato Hiroshi, kau akan dipecat.
Kang to : Saya akan mengingat itu.
Koji ; Keluar!
Shunji mengecek jam, hampir jam 6 sore. Shunji tukar pandang dengan Koiso dan 2 polisi lain. Mereka sepakat melakukan sesuatu.
Kang to kembali dari pertemuan dengan Koji, Shunji memanggilnya ke kantor.
Kang to masuk ke kantor. Shunji langsung berbalik sambil tersenyum, Kang to..aku akhirnya menangkapnya.
Kang to : Menangkap apa?
Shunji : Oh Mok Dan.
Kang to sedikit terkejut. Shunji berkata, katanya Oh Mok Dan akan muncul jam 6 di restoran Cina bernama Hwa Seong Ru.
Jangan menghabiskan tenagamu, jika kita bisa menangkap gadis itu maka Damsari akan berakhir.
Kang to memaksakan diri ketawa dan memuji Shunji, kau hebat. Bagaimana kau tahu?
Shunji : Bagaimanapun, aku juga Kapten di Kepolisian Jong Ro, di daerah ini aku punya banyak informan di setiap sudut.
Kang to memuji Shunji. Shunji tampak senang, kalau Damsari melihat putrinya disiksa di depan matanya, orang itu tidak akan bisa bertahan.
Koiso masuk dan berkata semua sudah kumpul. Shunji keluar dan mengajak Kang to.
Shunji mengumpulkan semua anak buahnya. Akhirnya, hari ini, kita akan mulai perburuan kelinci, jangan lengah karena ini adalah kelinci. Kelompok Damsari memiliki senjata dan bom. Malam ini jam 6 di restoran Cina Hwa Seong Ru, kelompok Damsari akan muncul. Kalian diijinkan membunuh siapapun disana.
Tapi...Oh Mok Dan harus ditangkap hidup-hidup. Gadis itu adalah umpan untuk membuat Damsari bicara, kita juga membutuhkannya untuk menangkap Gaksital.
Shunji : Letnan Sato, tetap disini untuk menginterogasi Damsari.
Kang To : Baik.
Shunji : Baiklah, kita akan berangkat dalam 5 menit. Bubar!
Shunji melirik Kang To, jika kau adalah penjahat itu, Gaksital. Kau pasti akan muncul di Hwa Seong Ru.
Koiso mendekat. Shunji minta Koiso pesan pada Ishita, kali ini pastikan apa Lee Kang To meninggalkan kantor polisi atau tidak.
Ueno Rie menahan Mok Dan, ia langsung telp Shunji dan merasa senang karena berhasil menangkap Mok Dan, katanya kalau berhasil, aku akan mendapat hadiah 1000 Won?
Shunji terkejut, apa maksudmu?
Rie memberi tanda pada Jun untuk membawa Mok Dan pergi.
Rie : Aku berhasil menangkap putri Damsari.
Shunji justru marah, ia minta Rie segera melepasnya. Ia tidak peduli Rie adalah putri Ketua Ueno, tapi jika Rie merusak rencananya, Shunji tidak akan memaafkannya.
Rie marah, merusak? Aku merusak rencanamu?!
Shunji berkata ia punya rencana menangkap Gaksital, dan menggunakan Mok Dan sebagai umpan. Kau mengerti? Cepat lepaskan dia! Cepat! Jangan sampai dia tahu!
Rie : Baiklah, aku akan melepaskan ikan yang kutangkap, kuharap aku bisa mendapatkan akhir yang sempurna. Tapi jika kau gagal lagi kali ini, kau harus mempertaruhkan lehermu.
Shunji : Kalau aku gagal kali ini karena kau menghalangiku, kau harus menyiapkan lehermu juga.
Shunji menutup telp. Rie tidak percaya ini, ia juga membanting telpnya dengan kesal.
Rie teriak : Katsuyama!
Jun membawa Mok Dan kembali ke kamarnya. Mok Dan marah, siapa kau? Rie menampar Mok Dan.
Mok Dan : kenapa kau menangkapku? Apa hakmu?
Rie :Kau sungguh pemberani. Katsuyama, lepaskan dia.
Rie menyentuh wajah Mok Dan, jaga dirimu..aku akan bertemu denganmu lagi. Mok Dan jalan pergi.
Shunji keluar kantor polisi dan berangkat menuju restoran Cina.
Kang to mondar-mandir di ruang bawah tanah tempat Damsari disiksa. Kang to melihat kolam air, tungku dengan plat besi, kotak paku, cambuk, dan segala macam borgol serta alat siksa yang lainnya. Ia ingat kata2 Shunji yang ingin menyiksa Mok Dan sampai mati di depan ayahnya.
Kang to merasa gelisah dan sangat cemas, akhirnya ia keluar meninggalkan Damsari sendiri.
Ishita melihat Kang to meninggalkan kantor polisi dan mengikutinya.
Mok Dan masuk ke restoran Cina dan menunggu di ruangan yang ditentukan. Mok Dan mondar mandir dan mengecek jamnya. Seorang pelayan masuk, sebenarnya ia polisi Jepang yang menyamar. Pelayan itu meletakkan teh.
Kang to bergegas pergi ke restoran itu.
Mok Dan menunggu terus, jam 6 lewat. Ia gelisah. Kang to menyetir semakin cepat.
Mok Dan sudah tidak sabar lagi dan akan jalan keluar. Tiba-tiba Kang to masuk dan menarik tangan Mok Dan.
Mok Dan tentu saja berusaha melepaskan diri, kenapa kau melakukan ini? Kau tidak mau melepaskanku?
Shunji muncul dengan pistol mengarah pada Kang To. Seperti yang kuduga, ternyata memang kau. Senang bertemu denganmu, Gaksital.
Kang to tampak tegang. Mok Dan heran dan melihat ke arah Kang To.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14]
Notes :
Ternyata nama-nama Mok Dam Sa Ri, Yang Baek, Jo Man Sik (kemungkinan besar Ketua Jo), Lee Seon (Ayah Kang San+Kang To), Lee Kang San, Lee Kang to, Kim Deuk Soo, Baek Geon benar-benar pernah hidup dan ada di sejarah perang kemerdekaan Korea.
Cek ini : http://en.wikipedia.org/wiki/Korean_independence_movement
Kang To dulu ya, aku dah dapat Faith ep 17 tp baru lihat separo terutama yang bagian akhir2 hehehe...blushing.
Ok, ini bonus 1 Night 2 Days - Joo Won ber-Gangnam style. Membuat Yu Shin eh..Uhm Tae Woong kesel haha..
Semangat mbak'e, hehehe, aku juga dah nonton bag akhir episode 17, hihihi. Ditunggu recapnya ya mbak
ReplyDeleteFaith Ep.17, Choi Young hebat euy, kissu-kissu didepan para menteri. wkwkw.... >_<
ReplyDeleteternyata mereka beneran ada..
ReplyDeleteandai Indonesia bisa bikin drama macam gini