Ji Hoon membaca skenario game milik Lee Ho Jin.
Beberapa saat sebelum Woo Jin dipukul. Rekan Yi Han melihat Woo Jin keluar dari toko itu.
Lalu Yi Han muncul dengan ayam goreng.
Yi Han : Bagaimana dengan Lee Ho Jin?
Rekan Yi Han : Masih di sana. Kau kenal Jaksa Jung Woo Jin kan? Apa dia tinggal di sekitar sini?
Yi Han : Tidak.
Rekan : Dia baru saja keluar dari toko itu.
Yi Han : Jung Woo Jin, ini aku.
Woo Jin heran kenapa telp Yi Han mati. Yi Han tidak sadar kalau baterainya mati, ia pinjam ponsel seniornya.
Lalu partner Yi Han heran kenapa tidak melihat Lee Ho Jin di dalam toko.
Partner Yi Han merasa aneh lalu ia turun dan mengecek toko.
Yi Han masih menggoda Woo Jin, kau datang untuk menemuiku kan?
Tidak, kata Woo Jin. Aku di rumah. Woo Jin gengsi mengakuinya.
Yi Han : Kau baru saja keluar dari toko.
Woo Jin kaget : Darimana kau tahu?
Yi Han : Lokasi pengintaianku di luar toko itu. Jika kau belum jauh, kembalilah, aku ingin bertemu.
Woo Jin : Tapi kau sedang kerja, baiklah aku akan mampir.
Tiba-tiba Woo Jin teriak.
Yi Han keluar dari mobil dan langsung lari ke dalam toko. Toko kosong. Yi Han melihat kalau pintu belakang terbuka.
Yi Han lari mencari Woo Jin, saat sampai di gang, Yi Han teriak memanggil Woo Jin dan si penyerang batal memukul, lalu melarikan diri.
Woo Jin memohon, kejar dia. Kumohon..tangkap penjahat itu. Lalu ia pingsan.
Yi Han panik, tidak! tidak! Rekan-nya datang dan ia minta temannya telp 119. Yi Han terus menepuk pipi Woo Jin, bangunlah!
Lee ketakutan dan mengira kalau Yi Han itu rampok. Uangnya..ambil saja.
Yi Han kesal sekali dan menodongkan pistol ke kepala Lee. Lee menantangnya, ayo, tembak.
Yi Han : Apa?
Lee : Kau marah kan? Jadi, tembak aku.
Yi Han memukul Ho Jin lalu menahan-nya sebagai tersangka dan membacakan haknya.
(Kim Sung Oh benar2 membuat darah Yi Han mendidih hahaha...)
Lee bahkan sempat menyeringai saat diborgol tangan-nya.
Dokter muncul dan mereka tanya kondisi Woo Jin. Dokter berkata Woo Jin beruntung. Pukulan orang itu tidak terlalu akurat sehingga akibatnya tidak fatal.
Dokter sudah mengeluarkan darah yang tersumbat waktu operasi, tapi masih ada tekanan di otak, ada kemungkinan Woo Jin bisa stroke. Tapi yang paling penting, pasien harus bisa sadar lebih dulu.
Da Kyung : Dr. Min juga berpikir seperti itu. Kalau pembunuhan ini direncanakan.
Ji Hoon berkata kalau Woo Jin mirip guru dan Lee mungkin mengira Woo Jin guru.
Yi Han : Lee Ho Jin sudah ditangkap. Dia akan dihukum sesuai UU.
Ho Jin pura2 tidak tahu, kenapa kau seperti ini. Aku benar2 tidak tahu apa-apa.
Gambaran target sesuai dengan para korban, termasuk serangan kepada Jaksa Jung Woo Jin.
Jaksa : Bagaimana kondisi Jaksa Jung? Apa dia masih tidak sadar?
Yi Han : Ya.
Jaksa : Waktu penahanan adalah 48 jam. Kuharap kau bisa menjaga TKP sampai dengan saat itu.
Musuh setiap siswa di sekolah...pengawas sekolah.
Di sebuah sekolah, pengawas jalan memeriksa ruangan kelas yang gelap. Senternya menerpa sebuah bayangan gelap dan ia jalan untuk mengecek lagi...sampai ia diserang dari belakang.
Ji Hoon : Sama persis dengan skenario game.
Ji Hoon minta Yi Han berusaha membuat Lee Ho Jin bicara.
Lee Ho Jin ada di penjara semalam! Yi Han murka, jadi..kita harus tanya orang itu kenapa omong kosong seperti ini bisa terjadi.
Yi Han langsung mencekik Ho Jin, Katakan!
Ho Jin tercekik : Apa?
Yi Han membentaknya, siapa partnermu? katakan!
Rekan Yi Han harus menariknya pergi, Detektif Choi..hentikan. Detektif Choi! Cukup!
Yi Han kesal, dia jelas tahu sesuatu! Ho Jin berkata ia tidak tahu maksud Yi Han.
Ho Jin : Tapi jika kau ingin tahu sesuatu..minta wanita itu datang kesini.
Yi Han marah sekali, apa katamu? Ho Jin tetap tidak mau bicara, tidak menarik bicara denganmu.
Ho Jin berkata ia punya hak untuk diam dan jika mereka ingin dia bicara, ia ingin Da Kyung dipanggil menemuinya.
Yi Han dan rekannya keluar dengan kesal. Yi Han marah, dia benar2 brengsek. Rekannya berkata tidak perlu melakukan semua keinginan-nya.
Tapi mereka tidak punya bukti, kalau ia pembunuhnya dan tidak punya senjata, serta saksi. Saksi satu-satunya adalah Jung Woo Jin dan ia masih tidak sadar.
Jika Woo Jin tidak bersaksi, maka harapannya tinggal skenario game itu dan jika tidak cukup maka polisi harus melepaskan Ho Jin.
Da Kyung : Kudengar kau ingin bertemu denganku.
Ho Jin : Aku cuma bilang kalau kukira kita harus bertemu.
Da Kyung mengerti kalau Lee Ho Jin tidak ingin direkam, ia mematikan kamera.
Da Kyung : Sekarang di ruangan ini hanya ada kita, ayo bicara saja.
Seseorang diluar sana memerankan skenario game-mu. Siapa itu?
Da Kyung : Apa maksudmu?
Ho Jin : Apa yang kau rasakan waktu itu? Saat adikmu ditemukan, pendarahan dan tidak sadarkan diri. Bagaimana perasaanmu?
Kudengar kau hampir saja bisa membantu adikmu. Jika kau keluar malam itu menemuinya...sekarang, hidup adikmu jadi tidak berarti. Jika ada waktu yang ingin kau ulang..pasti adalah malam itu, ya kan?
Ho Jin : Apa?
Da Kyung : Cinta pertamamu di SMA menolakmu di depan umum. Kau belajar keras untuk masuk ke universitas, tapi kau gagal.
Itu kisahmu, ya kan? Jadi..kau ingin membalas dendam. Lalu kau menulis pembalasanmu dalam skenario game.
Kau ingin memulainya lagi, ya kan? Kau ingin menjadi...siswa nomor satu yang dijadikan panutan seluruh sekolah?
Da Kyung seperti sangat menikmati menyiksa Ho Jin secara psikologis. Tapi..kau tidak bisa kembali ke masa lalu. Jadi, setiap saat, setiap orang harus melakukan yang terbaik. Itu adalah hidup.
Da Kyung : Meskipun kau tidak mengatakan apapun..kau pasti akan ditangkap. Jadi kau..dan temanmu yang membunuh orang diluar sana pasti akan membayar kejahatan kalian. Tunggu dan lihat saja.
Karena hanya ke-7 orang itu yang tahu isi skenarionya. Salah satu dari mereka pasti kaki tangan Ho Jin.
Mereka akan berusaha menutup ini dari media, agar tersangka kedua tidak memiliki kesempatan untuk melarikan diri.
Jaksa : Tidak perlu cemas, aku akan mengurus masalah media. Prioritasnya sekarang adalah menangkap kaki tangan itu.
Ho Jin bergumam : Kau akan menyesal! permainan belum selesai!
Seorang tentara minum bersama rekannya di dekat kampus. Lalu terbunuh.
Ji Hoon bahkan menelepon untuk tanya apa ada anggota militer yang meninggal. Kantor pusat berkata tidak ada. Ji Hoon lega. Ia hanya minta ditelp kalau ada kasus seperti itu.
Yi Han segera telp Ji Hoon, ya Detektif Choi?
Yi Han berkata kalau kali ini juga sesuai dengan skenario. Tapi masalahnya adalah bagian berikutnya.
Di skenario tertulis : Saat ulang tahun, tidak ada yang mengingatnya. Balas dendam pada orang2 itu. Pergi ke tengah banyak pasangan lalu bunuh 10 orang. Misi selesai.
Ji Hoon tidak peduli dan berkata terus terang pada Myung Han, aku ingin minta bantuan.
Ji Hoon menyerahkan skenario game City Hunter, ia berkata 6 orang sudah terbunuh, siswi SMA, staf kantor, mahasiswi..satu persatu.
Kematian mereka sesuai dengan apa yang digambarkan di skenario itu dan kemarin bahkan ada tentara yang dibunuh. Diserang dijalan dan dipukul dengan benda tumpul.
Ji Hoon berkata kalau yang akan terjadi kemudian lebih menakutkan. Dalam skenario ditulis akan membunuh 10 orang dalam ruangan penuh pasangan kekasih.
Myung Han : Jadi apa yang kau inginkan dariku?
Ji Hoon : Dua pembunuhan terakhir, pengawas sekolah dan anggota militer, tolong bawa mayat mereka ke NFS. Dan tolong berikan prioritas otopsi.
Ji Hoon berkata kalau ini sangat mendesak, otopsi ini mungkin akan memberikan petunjuk.
In Hyuk masih berkata kalau jadwal otopsi mereka penuh, tidak peduli dengan nyawa orang lain. Dan berkata kalau Ji Hoon tidak kerja lagi di NFS.
Tapi Myung Han berkata ia akan mengijinkannya. In Hyuk protes.
Myung Han : Mengungkapkan penyebab kematian akan meningkatkan keamanan nasional, itu merupakan tugas NFS.
Ji Hoon berkata kalau mereka harus menentukan apakah senjata dan pelakunya sama dalam dua kasus ini.
Myung Han mengerti dan berkata kalau mereka harus melakukan otopsi bersamaan, untuk mengurangi kesalahan.
Myung Han : Kau melakukan inspeksi di lokasi, ya kan? Kalau begitu kau yang akan melakukan otopsi bersamaku.
Myung Han minta In Hyuk membawa kedua mayat itu ke NFS.
Ada tiga retakan tulang di bagian kiri kepala dan memar di bahu serta tungkai.
Benda tumpul yang menyebabkan luka adalah palu segi delapan.
Senjata yang digunakan untuk melukainya juga benda tumpul yaitu palu segi delapan. Keduanya mulai otopsi.
Dr. Min berkata kalau suara Ho Jin tidak seperti orang berpura-pura atau bohong. Dari yang ia katakan, seperti yang kau kira. Skenario itu ditulis oleh Lee Ho Jin dan berdasar pada kisahnya sendiri.
Menurut Dr. Min pukulan terbesar Lee Ho Jin sepertinya saat ia masih di SMA.
Anggota keluarganya juga tidak sekolah disana. Semua staf kelihatan bersih.
Lalu Da Kyung telp. Ia tanya perkembangan interogasi Yi Han.
Yi Han berkata sepertinya tidak ada jawaban. Lalu bagaimana dengan analisis rekaman suaranya?
Da Kyung berkata sepertinya waktu yang paling berat bagi Lee Ho Jin adalah saat ia di SMU.
Yi Han : Itu SMA Guyun-dong kan?
Da Kyung : Itu adalah SMAku dan adikku.
Jeong Do Hoon juga sama, sebelum Jeong Do Hoon meninggal, ia sepertinya berkelahi dengan si pelaku.
Ji Hoon membenarkan, ia sudah melihat TKP dan jelas memperlihatkan tanda perkelahian.
Ji Hoon : Meskipun Kim Jeong Ho itu kuat badannya, tapi ia dalam pengaruh alkohol saat diserang. Karena mabuk, dia tidak bisa mengendalikan tubuhnya.
Dia mungkin tidak bisa melawan pembunuhnya.
Pembunuhnya jelas menggunakan tangan kanan (bukan kidal). Keduanya diserang dibagian kepala sebelah kiri.
Myung Han membenarkan, tapi yang aneh adalah..keduanya dipukul disebelah kiri dan keduanya terluka dibagian kepala. Kalau ada orang yang diserang dengan obyek tumpul seperti palu, biasanya arahnya dari atas, atas ke bawah. Itu normalnya.
Tapi disini, kita tidak melihat pukulan dari atas, lebih cenderung serangan dari bagian samping.
Serangan ini kurang kuat dan tidak akurat, dibanding kalau dari arah atas.
Mereka berpikir kalau si penyerang justru lebih pendek dari korban. Itu sebabnya arah ayunan palu ke atas. Tapi meskipun lebih pendek, masih mungkin untuk memukul ke arah bawah. Mereka tidak bisa memperkirakan tinggi badan penyerang hanya dari retakan tulang korban.
Myung Han : Jika jarinya terluka..maka palu tidak bisa diangkat dengan normal.
Ji Hoon : Itu tidak akan mempengaruhi genggaman tangan, ayunannya masih bisa cepat. Meskipun jarinya luka, benturan palu masih cukup untuk membunuh.
Tidak peduli kapan pembunuhan-nya, tubuh keduanya akan menunjukkan pola pembunuhan yang mirip.
Tapi kedua orang ini...sisi kepalanya luka.
Myung Han : Bahu.
Ji Hoon : Bahu?
Myung Han berkata kemungkinan bahu penyerang luka, bukan retak, tapi terkilir (uratnya) jadi orang itu tidak bisa mengangkat tinggi tangannya. Orang itu bisa minum obat penghilang bengkak atau mendapatkan perawatan fisioterapi untuk mengurangi sakit.
Ji Hoon : Aku tahu siapa orangnya. Salah satu staf perusahaan game itu tersangkanya.
Keduanya berpandangan. Seharusnya mereka bisa menjadi tiang kuat untuk NFS, keduanya hebat.
Yi Han : Apa?
Ji Hoon : Salah seorang dari staf perusahaan game.
Ji Hoon tidak tahu namanya, tingginya sekitar 170 cm, berat sekitar 65 kg. Yi Han pusing, bagaimana ia bisa tahu orangnya kalau deskripsinya seperti itu.
Keduanya bergegas ke perusahaan itu.
Rekannya membantunya, sakit lagi? Pria itu membenarkan, penyakit ini benar2 menyita waktu. Apa ya namanya ..kerusakan otot traumatis.
Da kyung duduk di tempat tidur, kau senang sekali ya?
Da Kyung memukulkan bantal ke wajah Da Hee lalu tidur lagi. Da hee menarik selimut kakaknya dan terus saja bicara kalau guru disana benar2 memujanya.
Da hee juga ingin masuk ke universitas yang sama dengan Da Kyung.
Da Kyung : Kalau begitu kau harus berhenti jadi wanita.
Da Hee ikut tidur dan menempel pada kakaknya, tapi aku benar2 ingin seperti dirimu!
Da Kyung berusaha melepaskan pelukan adiknya, keduanya ketawa geli. Jelas hubungan mereka sangat dekat.
Tapi satu kali ada insiden aneh, dia tiba-tiba berkata ke seorang guru wanita yang masih muda..."Aku harus membunuhmu." Kemudian orang tuanya dipanggil dan masalah itu diselesaikan setelah banyak diskusi.
Dan juga dia punya teman baik di tahun pertama.
Da kyung : Apa namanya Woo Jae Won?
Guru Da Kyung membenarkan. Ya benar, Woo Jae Won.
Mereka bergegas ke kantor game-developer itu.
Ji Hoon, Yi Han, beserta polisi segera menyerbu masuk kantor itu, membuat semua kaget. Apa ada yang melihat orang dengan luka di urat lengan kanan-nya?
Salah seorang staf tanya, orang dengan sakit di lengannya? Apa maksud kalian Woo Jae Won?
Staf 1 : Dia baru saja keluar kantor.
Ji Hoon : Kemana dia?
Tapi staf itu tidak tahu.
Ji Hoon tanya Yi Han, tgl berapa hari ini?
Y Han : tgl 27, ada apa?
Ji Hoon : Ulang th Woo Jae Won.
Mereka bergegas pergi, kita harus segera menghentikannya. Yi Han minta Ji Hoon jangan ikut karena bisa bahaya.
Ji Hoon : Aku bisa mengenalinya, lebih baik jika kita pergi bersama.
Yi Han setuju dan minta bantuan polisi lain.
Yi Han mencoba melacak Woo Jae Won, ia telp dari samsung-nya itu, Tuan Woo Jae Won ?
Yi Han : Kami tahu rencanamu. Batalkan!
Jae Won menyeringai, aku tahu siapa kau. Detektif itu, ya kan?
Yi Han : Jika kau tidak ingin menghabiskan waktumu di penjara, hentikan segera.
Jae Won : Dengar, bagiku..dunia ini adalah penjara neraka. Maaf. aku sibuk sekarang. Aku tutup. Bye!
Di depan Hwang Shin Lee, lantai 3.
Woo Jae Won sudah tiba di mall yang dimaksud. Ia mengenakan jaket hitam dan topi. Jae Won jalan sambil melihat-lihat.
Ji Hoon dan Yi Han tiba di mall, mereka berpisah. Ji Hoon dapat telp dari Da Kyung, ia tahu dimana Jae Won.
Ji Hoon berkata kalau mereka juga sudah tahu. Da Kyung tanya apa mall dekat Hwang Shin Lee.
Ji Hoon tanya darimana Da Kyung tahu.
Da Kyung berkata kalau sejak SMA, Woo Jae Won dan Lee sering nongkrong disitu, Lover's Lane dekat air mancur. Itu adalah tempat dimana banyak pasangan kekasih.
Tapi tidak lama, pacar gadis itu datang. Wajah Jae Won tampak kesal. Ji Hoon ada di lantai atas dan ia melihat Jae Won menyiapkan pisaunya.
Jae Won : Jadi korban pertamanya adalah kau, Dokter?
Yi Han muncul dengan pistol terarah ke Jae Won, jatuhkan! Jatuhkan pisau itu!
Woo jin : Dimana aku?
Choi : Kau di RS. Apa kau ingat bagaimana kau sampai disini?
Woo jin langsung tanya dimana Detektif Choi Yi Han, apa dia baik-baik saja?
Ayah Yi Han hanya menghela nafas.
Tapi kau seharusnya mengenali mereka. Salah satu dari mereka dibunuh oleh Lee Ho Jin dan kau. Beberapa dibunuh olehmu saja. Kau membunuh Jeong Do Hoon dan Kim Jeong Ho.
Yi Han : Jadi, siapa yang membunuh wanita lainnya?
Jae Won diam saja. Yi Han teriak, jawab aku. Jika kau terus seperti ini, kau akan menanggung kejahatan ini sendirian.
Yi Han tanya lagi, apa skenario game itu ditulis oleh Lee Ho Jin? Apa kau mendorongnya untuk membunuh bersamamu? jawab aku!
Yi Han : Apa?
Jae won : Ho Jin tidak tahu apa-apa..tentang skenario ataupun pembunuhan. Semuanya perbuatanku. Aku seorang diri.
Yi Han teriak sambil berdiri : Woo Jae Won!
Yi Han berkata kalau kata Jae Won, Ho Jin tidak terlibat dan semua adalah perbuatan Jae won. Tapi Yi Han yakin kalau Ho Jin terlibat.
Woo Jin berkata kalau yang dikatakan Jae Won benar. Yi Han kaget. Woo Jin membenarkan, itu yang terjadi. Aku melihatnya. Hanya ada Woo Jae Won.
Yi Han : Apa?
Woo Jin : Aku mengingatnya dengan jelas, Lee Ho Jin tidak disana.
Yi Han tidak mengerti, tidak mungkin. Jaksa rekan Woo Jin berkata kalau mereka tidak bisa menahan Ho Jin lagi. Ini perintah.
Orang tua Ho Jin menyewa pengacara dan ia minta peninjauan lagi.
Jaksa harus membebaskan Ho Jin. Yi Han tidak terima, ia benar2 yakin Ho Jin terlibat. Yi Han memohon ke Woo Jin, apa kau tidak bisa berkata kalau melihat Ho Jin?
Jika kita tidak bisa menghentikan kecanduan game gila ini, pembunuhan akan terus berlangsung.
Jaksa mengerti dan mereka harus menangkap basah Lee Ho Jin, ia akan mengawasinya 24 jam. Lalu minta orang menyelidiki rumah Woo Jae Won untuk menyita semua dokumen di komputernya lalu kirim ke NFS.
Jaksa itu berkata akan mengantar Woo Jin kembali ke RS. Woo Jin bersedia dan jalan pergi bersama rekannya.
Woo Jin membalasnya : Lupakan saja, aku lebih mencemaskan dirimu. Menurut skenario Lee Ho Jin, orang yang dalam kondisi paling bahaya adalah kau, petugas Choi.
Woo Jin menoleh ke Yi Han sambil tersenyum manis.
Rekan Woo Jin heran, kau punya keponakan?
Woo Jin tersenyum, dia adalah anak yang tinggi, besar dan kuat. Rekan Woo Jin geli.
Beberapa polisi mengikuti Lee Ho Jin.
Seo Yeon : Apa aku boleh masuk sebentar?
Seo yeon jalan sambil melihat-lihat isi apartemen Ji Hoon, apa menarik?
Ji Hoon : Apa?
Seo Yeon : Pekerjaanmu? Kurasa sedikit menakutkan.
Seo Yeon duduk di atas tempat tidur Ji Hoon dan tanya kapan Ji Hoon akan ke Amerika. Kudengar kau menyelidiki kematian Jung Seok Gun di Amerika.
Seo yeon : Kemarin, ibu Seok Gun menemuiku, seorang dokter forensik menemuinya dan berkata kalau kematian Seok Gun bukanlah kecelakaan. Kau masih ingin menyelidikinya lagi?
Ji Hoon : Karena itu adalah kebenaran.
Seo yeon : Jaksa, Polisi, NFS, mereka semua menyerah. Tapi dokter, kau tidak tahu bagaimana cara menyerah.
Seo Yeon tersenyum, kau benar. Jika kau menyerah maka akan sangat disayangkan. Kita lihat apa yang bisa kau lakukan.
Ho Jin jalan cepat dan mengecoh polisi. Ia keluar lewat pintu belakang mall.
Woo Jin telp Da Kyung. Da Kyung menanyakan lukanya, dan Woo Jin berkata tidak apa-apa, ia berkata kalau mereka harus melepaskan Lee Ho Jin.
Da Kyung terkejut. Woo Jin berkata mereka terpaksa melakukannya karena Woo Jae Won berkata ia yang melakukan kejahatan itu sendirian dan melindungi Ho Jin.
Woo Jin : Kukira kau harus tahu itu.
Da Kyung : Baiklah aku mengerti, jaga dirimu.
Da Kyung mendapat telp lagi dari bagian riset NFS, kau bilang kami harus telp kalau kami menemukan dokumen dari komputer Woo Jae Won.
Da Kyung membenarkan dan jalan ke bagian riset, ia meninggalkan ponselnya. Ji Hoon telp dan tidak ada jawaban.
"Setiap kali, bunuh dan sembunyi. Lalu, menguasai kota."
Sign [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17]
Lanjut mbak Tirzaa... Hoho,,, makin greget aja...
ReplyDeleteSekretaris Kim walau perannya jadi pembunuh, tapi tetep aja lihatnya lucu. Qiqiqi,,,
lanjut kakak..
ReplyDeletewah, udda gag sbar nunggu episode slanjut na nich..
lanjut mbak... .
ReplyDeletemakin penasaran,,tinggal 2 episode lagi...
semangat mbak.....
again...Myung han mempunyai maksud yg baik untuk perbaikan NFS, tp sayang caranya... :(
ReplyDeleteKim Sung Oh tidak hanya membuat darah Yi Han mendidih kakak, tp aku juga. huftt, emosi klo liat orang ini dari awal kemunculannya.
2 epiode lagi kakak...hwaiting ^^