Friday, September 30, 2011

Sinopsis Sign episode 17

Pengacara Jang berusaha mencegah polisi menemukan bantal biru itu.
Jung Woo Jin, Ji Hoon, Yi Han dll berusaha masuk ke apartemen Kang Seo Yeon, meskipun ditahan petugas keamanan.

Da Kyung keluar rumah dan Myung Han sudah menunggunya diluar. Myung Han ingin serat biru di tangan Da Kyung. Ia ingin membuat kesepakatan dengan Da Kyung.

Ji Hoon menemukan bantal biru itu. Yi Han membenarkan, ini dia, itu adalah inisial nama Seo Yoon Hyung dan Kang Seo yeon.

Myung Han mengajak Da Kyung duduk sebentar di cafe, apa kau memiliki contoh serat dari tenggorokan Seo Yoon Hyung?
Da Kyung : Kesepakatan apa yang kita bicarakan?

Myung Han berkata kalau saat mendapatkan kasus Seo Yoon Hyung, Da Kyung adalah polisi forensik, dan Da Kyung masuk ke ruang penyimpanan lalu mencuri bukti serat itu.
Menyembunyikan bukti adalah kejahatan. Ini bukan ancaman tapi kenyataan. Myung Han bisa menggunakan-nya sebagai alasan untuk mencabut ijin dokter Da Kyung.

Da Kyung berkata kalau saat ia ikut memeriksa Seo Yoon Hyung, saat itu adalah pertama kalinya ia bertemu dengan Myung Han. Orang seperti Myung Han-lah yang membuat Da Kyung ingin jadi dokter forensik.
Karena Da Kyung ingin mencari penyebab sesungguhnya mengapa seseorang meninggal. Karena merekalah (dokter forensik) adalah harapan terakhir orang yang meninggal.

Da Kyung : Mungkin kau, Direktur, berpikir kalau Dr. Yoon Ji Hoon adalah orang idealis. Tapi dia tidak seperti itu. Dia hanya berpikir itu adalah yang paling tepat untuknya.

Aku...ingin menjadi dokter forensik seperti Dr. Yoon Ji Hoon. Jika kau ingin mencabut ijinku sebagai Dokter, lakukan saja. Jika aku harus tutup mulut demi ijin dokterku, aku akan berhenti sebagai dokter forensik.
Da Kyung pergi. Myung Han mengatakan sesuatu padanya.

Myung Han : Berhenti sebagai dokter forensik? lalu bagaimana dengan adikmu? Kudengar ia memerlukan transplantasi jantung.

Da Kyung tertegun. Ia tidak menjawab telpnya, padahal itu dari Ji Hoon.

Ji Hoon merasa Da Kyung tidak menjawabnya karena dalam perjalanan ke NFS.
Ji Hoon, Woo Jin dll bergegas ke NFS.

Myung Han masih membujuk Da kyung menggunakan adiknya. Ini sudah 5 th, tapi kau belum menyerah kan? Pasti berat untukmu, apa ada yang lebih bernilai dari jantung? Jika kau memberikan sample itu...maka aku bisa menawarkan padamu kesempatan terakhir.

Ji Hoon dll sudah sampai ke NFS dan langsung tanya ke Jae Young apa Da Kyung sudah sampai ke NFS. Tapi ternyata Da Kyung belum datang.

Bantal biru itu diserahkan ke petugas lab untuk diperiksa, ini bantal yang kami duga digunakan untuk membunuh Seo Yoon Hyung satu tahun lalu.

Myung Han mendapat telp dari Jang, Direktur, bagaimana? Apa kau mendapatkan sampel serat itu?

Ji Hoon panik dan berusaha telp Da Kyung lagi. Lalu Da Kyung muncul.
Woo Jin : Da Kyung, mana sampelnya?
Da Kyung menyerahkan sampel itu : Ini
Woo Jin heran melihat ekspresi Da Kyung, kau tidak apa-apa? Da Kyung berkata ia tidak apa-apa.

Petugas lab langsung kerja. Woo Jin dan yang lain menunggunya. Tim Lab NFS berkata kalau bentuk dan ukuran seratnya sama dengan yang dibantal. Tapi ia harus melakukan analisis inframerah untuk memastikannya, akan membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Da Kyung jalan keluar dari lab dengan gemetaran. Ji Hoon mengikutinya.

Jang tidak percaya saat mendengar kalau Myung Han tidak berhasil membujuk Da Kyung. Kau membiarkannya begitu saja? Lalu sekarang apa?
Myung Han memiliki cara lain.

Ji Hoon mengejar Da Kyung, apa terjadi sesuatu?

Da Kyung : Aku selalu merasa kalau adikku sudah meninggal. Jadi kalau aku menerima telp yang mengatakan kalau Da Hee meninggal, aku tidak akan sedih.
Tapi..masih ada harapan jantungnya bisa pulih. Sudah 5 th, meskipun ia mendapatkan transplantasi jantung sekarang...dia masih tetap akan koma.
Tapi meskipun demikian, aku masih tetap berharap.

Da Kyung berkata kalau sebenarnya tadi Direktur Lee Myung Han datang menemuinya.
Ji Hoon tanya apa yang diinginkan Myung Han.

Da Kyung berkata Myung Han akan menyelamatkan adiknya dan ia bahkan tidak tahu bagaimana Myung Han bisa tahu tentang adiknya. Jika Da Kyung memberikan sampel itu maka Myung Han akan mengatur agar Da hee bisa mendapatkan transplantasi jantung.

Da Kyung tidak menerima tawaran Myung Han. Ia tidak bisa melakukannya, meskipun ia tergoda, ia tahu kalau itu tidak benar..tapi...aku ingin menyelamatkan adikku.

Ji Hoon menggenggam tangan Da Kyung dan memeluknya, aku salah. Jika aku menyelesaikan kasus dengan baik, kau tidak harus menderita. Ini salahku. Aku minta maaf.

Hasil tes sepertinya sudah keluar. Semua tegang menunggunya.

Capres Kang tanya apa hasilnya sudah keluar. Sekretarisnya berkata kalau bukti yang sudah ditemukan di apartemen Kang Seo Yeon sudah dikirim ke lab NFS.
Partai oposisi bahkan sudah menyiapkan konferensi pers untuk menyerang Capres Kang.

Kang : Bagaimana..bagaimana aku bisa ada dalam situasi seperti ini?

Ji Hoon memberikan sapu tangannya ke Da Kyung, kau tidak apa-apa?

Da Kyung merasa adiknya akan mengerti keputusan yang diambilnya. Ji Hoon salut, ia merasa tidak akan bisa mengambil keputusan seperti yang diambil Da Kyung.

Ji Hoon : Aku sudah mengatakan pada ayahmu dulu kalau kau adalah seorang dokter forensik yang baik. Dan aku akan mengatakan padanya lagi...kalau kau adalah dokter forensik kelas satu.

Woo Jin menemui mereka dan berkata hasilnya sudah keluar. Tapi hasilnya tidak sama. Bantal dan sampel serat itu memiliki bahan berbeda.

Ji Hoon dan Da Kyung kaget, apa? apa maksudnya? lalu bergegas kembali ke lab.
Petugas lab menunjukkan perbandingan hasil tes dan mereka tidak percaya, bagaimana mungkin?

Ji Hoon bahkan ingin mengetesnya sendiri. Tapi petugas berkata hasilnya akan sama.

Capres Kang sekarang tanya apa ia perlu mengundurkan diri dari pemilihan Presiden.
Jang dan Kang Seo Yeon tiba. Jang berkata kalau itu tidak perlu. Karena hasilnya sudah pasti.

Myung Han berdiri di atas gedung, ia menunggu seseorang. Dr. Kim Wan Tae datang.
Myung Han tanya apa Kim Wan Tae membawa barang yang ia minta.

Dr. Wan Tae memberikan serat biru itu ke Myung Han! Kim Wan Tae menukar seratnya. Astaga..bagaimana dia bisa menukar serat itu.

Jadi saat Woo Jin memberikan serat ke petugas lab, Wan Tae dan Dr. Ahn maju untuk membantu. Dr. Ahn membantu urusan fotografinya. Saat semua lengah, Wan Tae mengeluarkan serat lain dari kantungnya dan mengganti serat dari Da Kyung.

Ini pukulan besar untuk pihak Dr. Yoon, Da kyung, Woo Jin, dan Yi Han. Mereka sudah mengetes lagi sampai ketiga kalinya, hasilnya tetap tidak sama.

Bagaimana ini..Saksi, bukti semua hilang. Da kyung jatuh ke lantai, tidak..ini tidak mungkin.

Woo Jin juga duduk lagi, semua lemas. Usaha keras mereka sia-sia saja.

Myung Han menerima serat itu dan mengeluarkan-nya dari dalam plastik, membiarkannya hilang tertiup angin...
Kim Wan Tae : Direktur, apa ini benar-benar akan membantu NFS?
Myung Han membenarkan.

Jang berkata ke Capres Kang : Sekarang semua bukti sudah...musnah.
Capres Kang mengangguk puas.

Pers juga sibuk menyiarkan berita, setelah menggeledah apartemen putri Capres Kang, mereka tetap tidak menemukan apapun.
Juru bicara Capres Kang berkata kalau Capres Kang sudah menjadi tujuan penyerangan dari musuh politiknya.

Da Kyung hanya bisa menghela nafas sambil menggenggam tangan adiknya. Sedangkan Woo Jin duduk diam di kantornya.

Kang Seo Yeon makan malam dengan Myung Han, kau sudah kerja keras.
Myung Han diam saja, Seo Yeon tanya kenapa Myung Han tidak makan, kalau tidak suka makanan-nya, apa harus kupesankan yang lain?

Myung Han : Nona Kang Seo Yeon...Langsung atau tidak langsung, kau sudah membunuh 4 orang. Kau membunuh sendiri Seo Yoon Hyung. Jang Seok Gun terbunuh dalam kecelakaan lalu lintas di Amerika.
Lee Soo Jung terkena sengatan listrik. Dan juga, Joo Seon Yoo meninggal di kamar hotel.

Flashback, Kang Seo Yeon menemui manager Joo dan memberikan uang 2 Miliar Won, ia minta Joo menulis surat 'bunuh diri' yang menyatakan kalau ia tertekan karena Jaksa. Seo yeon minta Joo meninggalkan Korea dan pergi ke Amerika untuk memulai hidup baru.

Bersamaan dengan itu, ada tiga pria yang naik dari tangga darurat. Mereka menunggu di depan kamar 1917. Setelah Kang Seo Yeon mendapat surat dari Joo, ia keluar dan memberikan surat bunuh diri itu pada tiga pria itu. (kenapa tidak kelihatan di CCTV ya..aneh)

Tiga pria itu masuk dan menghabisi manager Joo.

Dr. Yoon tiba di hotel, pk 22.45 dan naik ke atas. Sebenarnya pada saat Ji Hoon menekan bel, manager Joo sudah meninggal. Mayatnya diangkat oleh ketiga pria itu menuju jendela. Untuk dilemparkan ke bawah pada saat yang sudah ditentukan.

Kang Seo Yeon tidak merasa bersalah, apa kau mencoba mempersulitku? Orang yang meninggal itu sudah membuat kesalahan. Mereka jadi keterlaluan dan menghianatiku.

Myung Han memperingatkan : Joo Seon Yoo adalah yang terakhir. Aku tidak akan mengikutimu lagi. Aku hanya menahan ini semua demi NFS. Tapi ini akan berakhir disini. Katakan pada ayahmu...kalau kuharap pemilihan-nya berjalan dengan lancar.
Juga, perjanjian yang kami miliki...kuharap dia tidak melupakannya. Mulai sekarang, NFS tidak akan tunduk pada kekuatan dari luar lagi tapi akan menjadi institusi independen. Kita tidak akan bertemu lagi.

Yi Han muncul di kantor Woo Jin, ia ngomel, aku tahu kau pasti seperti ini. Apa kau belum cukup bekerja?

Yi Han mengajak Woo Jin ke cafe. Yi Han memesan banyak makanan manis, ada wafel dengan ice cream, ice cream, beberapa macam cake, cappucino, jus, es teh, dll
Yi Han : Kenapa? ini masih kurang? jangan melihat saja, ayo makan.

Yi Han memberikan garpu ke tangan Woo Jin, tapi Woo Jin hanya memeganginya saja.

Yi Han menghela nafas dan memotong kue krim sedikit, ayolah. Saat perasaanmu tidak bagus, makanan manis adalah yang terbaik. Yi Han menyuapi Woo Jin.

Woo jin makan kue dari Yi Han. Yi Han memotong cake dan menyuapkan-nya lagi.

Woo Jin makan sambil menahan tangis, ia gemetaran karena marah, apa dunia ini pantas ditinggali?
Yi Han menghela nafas, benar-benar..

Woo jin : Aku benar-benar ingin menangkapnya. Kali ini..aku benar-benar ingin mendapatkannya..
Woo Jin sedikit terisak.

Yi Han : Dunia ini? tentu saja pantas ditinggali. Jika ada ketidakadilan di dunia ini...pasti harus diperbaiki.
Woo jin yakin kematian Seo Yoon Hyung jelas pembunuhan.

Ji Hoon merenung sendirian, ia memikirkan banyak hal.

Satu bulan kemudian.

Da Kyung joging pagi-pagi dan melewati toko tempat Lee (Kim Sung Oh) bekerja. Da Kyung baru tahu kalau Lee sudah pindah rumah.

Ada mayat lagi ditemukan dekat lokasi mereka. Da Kyung menemui polisi dan berkata kalau Lee Ho Jin sudah pindah. Polisi itu juga mengetahuinya, ia tidak menyangka kalau Da Kyung juga menyelidiki Lee.
Polisi itu akan memberi peringatan pada polisi di sekitar lokasi tempat tinggal Lee yang baru.

Sementara itu, 7 hari menjelang pemilihan dan dukungan pada Capres Kang Joon Hyuk mencapai 60%

Woo Jin masih harus menahan diri di tempat kerjanya. Beberapa jaksa tidak senang, bagaimana bisa Jaksa Jung tidak dikeluarkan dari kantor? Bukankah Jaksa Ketua harus bertanggung jawab?

Woo Jin memeriksakan matanya dan dokter berkata kalau ini adalah efek dari lensa kontak. Dokter minta Woo Jin tidak memakainya dulu.

Woo Jin berkata tidak nyaman mengenakan kacamata. Dokter menyarankan untuk mendapatkan operasi Lasik.
Woo Jin : Lasik?
Lalu ia ingat saat Yi Han berkata kalau Woo Jin terlihat cantik saat mengenakan kacamata. Woo Jin akhirnya berkata akan mempertimbangkannya.

Myung Han meminta Joo In Hyuk kembali ke NFS. In Hyuk mengucapkan terima kasih, ini semua karena anda pak.
Myung Han akan membuat NFS menjadi institusi independen.

Yi Han dan rekannya sedang mengintai satu orang. Ia sudah tidak tahan lagi menunggu orang itu.
Lalu orang itu muncul.

Yi Han memberi tanda dan mereka menyergap orang itu. Yi Han membacakan haknya, kau punya hak untuk bicara dengan pengacara dll, Lalu ia marah, kenapa kau tidak pulang lebih cepat? Apa kau pikir kalau kejahatanmu akan menghilang?

Kenapa kau membuat kami harus kerja begitu keras? hahaha..
(Mana ada penjahat yang sadar diri dan langsung menyerahkan diri ke kantor polisi)

Da Kyung menyelesaikan otopsinya dan terlihat tidak bersemangat. Sementara Ji Hoon sekarang ditugaskan di jalan, ia jadi pemeriksa forensik di TKP.

Ji Hoon yang menerima panggilan polisi jika ada mayat ditemukan dan melakukan pemeriksaan langsung. Sebelum mayat itu dikirim ke NFS untuk pemeriksaan lengkap. Ji Hoon diturunkan jabatannya.

Ada mayat yang dibuang di sebuah jembatan. Polisi merasa ini kecelakaan, karena beberapa bulan lalu, pria ini minum-minum dan hampir tertabrak mobil saat menyeberang jalan.

Ji Hoon berkata kalau jika ini ditabrak mobil, pasti terjadi setelah ia meninggal. Orang ini dibuang setelah ia meninggal. Ada noda darah di kelopak matanya dan ada bekas jeratan. Dia dicekik sampai mati. Lalu dipindah kesini seperti kecelakaan lalu lintas.

Polisi itu heran, bagaimana kau bisa tahu itu? (astaga..Dr. Yoon gitu lo, benar2 menyebalkan.)

Ji Hoon hanya berkata kalau otopsi akan memastikannya.

Tapi, ini juga sudah hampir pasti. Catatan di telp akan menunjukkan waktu terakhir ia menelepon, kemarin sore. Itu bisa dibandingkan dengan suhu di dubur. Perkiraan waktu kematian antara jam 12 malam sampai 1 pagi. Jika ada pertanyaan, kontak saja aku.
Polisi mengiyakan. Ji Hoon pergi dan Da Kyung muncul.

Da Kyung marah dengan laporan Ji Hoon. Misalnya, ia marah karena Ji Hoon berani mengubah posisi tubuh mayat, tentang suhu di dubur itu tergantung perubahan lingkungan sekitar dsb.

Ji Hoon mengerti kalau Da Kyung mengejeknya karena frustrasi. Keduanya jalan bersama.

Da Kyung : Mereka berkata kau dikirim keluar untuk mengurus kasus. Mereka juga berkata kau dokter yang bagus. Kemana saja kau akhir2 ini?
Kau tidak menjawab telp, aku pergi ke rumahmu beberapa kali, tapi tidak ada orang.

Ji Hoon : Jika kau tinggal di NFS, kau akan kehilangan kontak dengan dunia luar. Aku ingin menghirup udara segar. Jadi aku tugas diluar.

Woo Jin jalan pulang dan heran kenapa Yi Han tidak telp, apa dia ingin aku telp duluan?

Woo Jin justru bertemu Yi Han di jalan. Yi Han langsung tanya, apa kau memikirkanku selama ini?
Woo Jin : Apa ini...apa kau gila?

Yi Han : Kau mengenakan kacamata.

Woo Jin : Aku tidak memikirkanmu. Dan aku mengenakan kacamata karena lensa kontak-nya mulai mengganggu mataku. Aku sedang memikirkan untuk operasi Lasik.

Woo Jin akan melepas kacamatanya. Yi Han mencegahnya. Jangan melepas kacamatamu ! Jika kau melepas kacamatamu, aku mungkin tidak bisa menahan diriku. Aku tidak bercanda, kau tahu itu. (hahaha..Yi Han gila.)

Yi Han : Aku..Jaksa Jung aku..sangat menyukaimu. Amat sangat menyukaimu.

Yi Han mendekat dan akan mencium Woo Jin. Woo jin teriak, aku sudah bilang jangan memiliki pikiran seperti itu padaku!
Yi Han : Aku bahkan tidak bisa memikirkan dirimu?

Woo jin : Ya, untuk saat ini. Aku tidak tahu darimana kau dapat filosofi cintamu itu, tapi sepanjang yang kutahu. Kuharap pihak lain bisa mempertahankan sikap yang bermartabat. (apa lagi ini..)
Dengan kata lain...maksudku adalah..berciuman dan hal lain seperti itu...membutuhkan dasar pengertian yang lebih lagi. Jadi, kau pergi makan, melihat film..pergi kencan, beberapa kali..bisa seperti itu.

Jadi hari ini...Woo Jin mengecup pipi Yi Han! kita hanya sejauh ini.

Itu tidak cukup untuk Yi Han, jadi dia mengecup bibir Woo Jin dan memeluknya. I like this couple hahaha..

Seorang gadis muda masuk ke dalam toko. Ternyata kasirnya Lee Ho Jin. Gadis itu mabuk dan bicara dengan temannya di telp, suaranya keras sekali.
Gadis itu mengambil air, paman! apa hanya ini air mineral yang kau miliki?
Lee : Ya, hanya itu.

Gadis itu kesal, toko apa ini. Lalu ia membayar minumannya. Gadis itu melempar uangnya ke Lee lalu pergi.
Lee tampak tersinggung dan melepaskan celemeknya. Ia keluar dari pintu belakang.

Da Kyung joging sore dan melewati toko itu lagi, ia heran karena tidak melihat Lee Ho Jin. Da Kyung lari disekitar toko itu dan melihat Lee mengikuti seorang gadis mabuk di sebuah gang.
Da Kyung mengejarnya, tapi terlambat. Saat Da kyung tiba, gadis itu sudah meninggal. Dipukul oleh palu.

Ji Hoon memeriksa mayat gadis itu, namanya Lee Sa Ra. Mahasiswi. Da kyung menyimpulkan penyebab kematiannya pendarahan tulang traumatis, ya kan? Senjatanya palu. Benar juga kan?

Ji Hoon menolak menyimpulkan, kesimpulan tidak bisa diberikan hanya dari penampilan luar. Mayatnya akan dikirim ke NFS. Meskipun sama dengan tersangka dalam kasus di Goeun-dong, kau harus menyelidikinya dulu dan baru menilai kalau sudah selesai.

Da Kyung : Aku tidak perlu otopsi untuk memutuskannya. Kasus ini dan kasus Woo Sang Eun di Goeun-dong memiliki pola yang sama. Penjahatnya juga sama, cepat tangkap dia.

Ji Hoon : Go Da Kyung, kembali dulu ke NFS. Cek lagi, apa objek tumpul yang digunakan sama. Ini prioritas utama.

Da Kyung pergi. Ji Hoon minta Yi Han mengikutinya, apa kau bisa memastikan apa dia pergi ke NFS?
Ji Hoon berkata kalau pelakunya kemungkinan besar sama. Dan ia yakin Da Kyung akan segera ke TKP, tolong hentikan dia sebelum ia terluka.

Yi Han : Dr. Go Da Kyung...kau pasti sangat mencemaskannya.

Ji Hoon : Yang lebih penting adalah, 3 orang dibunuh oleh orang yang sama, kita harus menghentikan itu.
Yi Han mengerti.

Da Kyung melakukan otopsi untuk Lee Sa Ra. Tidak ada CCTV di gang itu dan kepala palunya berbentuk segi delapan. Sama dengan senjata yang digunakan untuk membunuh Woo Sang Eun.

Ji Hoon masuk ke warnet untuk mencari Lee Ho Jin. Ji Hoon melihat Lee dan duduk di seberang Lee, bangku paling ujung.

Ji Hoon mengamati Ho Jin main game. Ho Jin kalah dan pergi dari warnet itu.

Ji Hoon pura-pura tertukar tasnya dengan Ho Jin, ia mendatangi manager warnet, maaf..pemain yang menggunakan bilik no 27, apa dia anggota disini? tas kami sepertinya tertukar. Apa aku bisa minta nomor telpnya?
Manager itu memberikannya, Lee Ho Jin, alamatnya di Seoul Flower Square, ESP Comp.

Ji Hoon keluar dan bertemu Ho Jin. Ho Jin curiga, apa kau bersama polisi?
Ji Hoon : Aku bukan polisi.

Ho Jin tanya kenapa Ji Hoon menyelidikinya. Ji Hoon berkata ia peduli dengan orang yang dibunuh.

Ho Jin menunjukkan wajah ketakutan, aku belum membunuh siapapun...

lalu wajahnya tersenyum menantang, ...hari ini.

Ji Hoon : Aku, juga, hari ini...Aku belum menemukan bukti untuk membuktikan kalau kau adalah pembunuhnya. Tapi jika aku menemukan bukti...kau sebaiknya berhati-hati.

Ho Jin dan Ji Hoon saling berhadapan. Ho Jin makan permen karet dan Ji Hoon makan lolipop. (Astaga..Park Shin Yang dan Kim Sung Oh ini benar2 menggelikan.)

Da Kyung memberikan laporan tentang Lee Ho Jin pada psikolog di NFS.

Ternyata Lee Ho Jin berasal dari keluarga terpandang. Orang tuanya adalah profesor di universitas terkenal. Ho Jin sekolah di sekolah terkenal dan nilainya juga sangat bagus.
Tapi Ho Jin gagal masuk ke universitas. Dia sudah mencoba beberapa kali tapi tidak pernah masuk.
Ho Jin kemudian pindah haluan menjadi game developer. Tapi ia gagal juga. Sebulan lalu, ia bertengkar dengan keluarganya. Sekarang dia kerja paruh waktu

Yi Han dan rekannya mengintai Ho Jin. Mahasiswi yang dibunuh kemarin itu..apa dia tersangkanya? Kau punya bukti?
Yi Han : Kalau punya, aku akan segera menangkapnya. Kau pikir aku hanya akan diam saja disini?

Rekan Yi Han minta Yi Han pergi beli makanan. Yi Han protes, kenapa selalu aku yang harus pergi?
Rekannya berkata, kalau tidak mau disuruh, jadilah seniornya. Yi Han pergi.

Ji hoon menemui pemilik perusahaan game. Ji Hoon tanya apa pria ini kenal Lee Ho Jin.

Boss : Lee Ho Jin itu? Dia adalah orang yang sangat pintar, tapi..pikirannya terganggu.
Orang yang bereaksi berlebihan untuk situasi yang tidak akan dipedulikan oleh orang normal. Dia punya masalah mental yang serius.

Pria itu membenarkan kalau Ho Jin memang memasukkan script game beberapa waktu lalu, tapi tidak bisa dipakai. Sulit mengaplikasikan script ke dalam game. Scriptnya terlalu kejam, dan juga sangat menekan.

Ho Jin tidak menyadari kalau game-nya kejam, ia bahkan berkata bahwa memang Impian setiap orang untuk membunuh orang lain.

Boss itu bahkan hampir dipukul Ho Jin saat menolak game buatannya.

Ji Hoon minta script game milik Lee Ho Jin. Pria itu memberikannya.

Ji Hoon membacanya, judulnya : City Hunter
Isinya tentang kelelahan hidup dalam sebuah kota membuat seseorang ingin membunuh orang lain. Paling tidak kau pasti pernah ingin membunuh seseorang sekali saja.

Semua korban yang ditulis dalam game sesuai dengan korban.
1. Siswi SMA yang baru pulang dari sekolah
2. Wanita yang tidak menerimamu dalam sebuah wawancara.
3. Wanita kasar dengan latar belakang mapan.

4. Yang terakhir, dia yang selalu memarahimu di sekolah, guru wanita yang histeris.
Catatan : guru wanita ini digambarkan berkacamata dengan rambut pendek. Persis Jung Woo Jin.

Woo Jin masuk ke toko tempat Ho Jin berkerja. Yi Han tidak melihatnya karena ia belum kembali dari beli makanan.
Woo Jin membayar dan Ho Jin tanya, apa Woo Jin seorang guru?

Woo jin hanya menjawab, ya seperti itulah. Karena ia tidak ingin banyak bicara dengan orang asing.

Woo Jin pergi. Ia mendapat telp dari Yi Han.
Lee Ho Jin keluar meninggalkan toko. Woo Jin jalan sambil telp dan ia dipukul dengan palu.

Woo Jin teriak, membuat Yi Han segera lari mencarinya.

Woo Jin pingsan. Ji Hoon membaca bagian terpenting dari script game itu, yaitu memastikan kalau lawanmu benar2 sudah meninggal, sebelum pergi.

Ho Jin mengangkat palu diatas Woo Jin yang tidak sadarkan diri...

Sign [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16]

3 comments:

  1. i love woo jin - yi han couple. untung happy ending :D

    hohoho, sign tiap episodenya memang penuh kejutan. semoga dapat banyak award tahun ini :)

    3 episode lagi kak tirza. nggak sabar pengen baca ep terakhir yg bener-bener bikin shock. hwiting !!! ^^

    ReplyDelete
  2. wah...intriknya semakin kuat nih
    fighting mbak tirza!
    aku dah gak sabar nunggu ep selanjutnya

    ReplyDelete
  3. wow. .episode ini juga keren. .
    coment dikit y. .
    kalo q lhat c, sebenarnya dr.myung han orgnya baik tapi dy salah dalam melakukannya, dy ingin NFS jaya, tapi dy terdesak, jadi dy mau mlakukan hal itu. .
    bt kak tirza kok tebakannya bener? kalo wojin dan yihan jdi couple gtu, ,q pikir da kyung m yi han, hehe. .
    kasian da kyung jg, huhu. .
    smgt kak, slam knaL y kak tirza. .

    ReplyDelete