Saturday, April 10, 2010

Jumong episode 61

Ye Soya kelelahan karena berlari sambil menggendong Yu Ri. Yoohwa mengambil alih Yu Ri dan berkata perjalanan mereka masih panjang. Pelayan melihat penjaga dan ke-4nya bersembunyi saat penjaga mencari mereka. Naro berkata pada Songju, mereka pasti ke arah Jolbon. Jadi kita harus segera ke sana.

Ratu mendengar Yoo Hwa dan Yesoya lari, Ratu berkata pada Dae So, seharusnya kau membunuh mereka dari dulu. Dae So berkata mereka perlu Yoo Hwa dan Ye Soya untuk mencegah Jumong menyerang Bu Yeo. Ratu kecewa, dan ia ingin Dae so segera memerintah Bu Yeo sebelum terlambat.

Yoo Hwa dan Yesoya sampai di gerbang perbatasan yang dijaga dengan ketat. Mereka berusaha mencari pintu gerbang yang tidak begitu banyak penjaganya. Tapi semua dijaga ketat. Yoo Hwa berkata mereka harus menunggu sampai malam. Mereka sembunyi dan Yoo Hwa melihat Tuan Cheon. Yoo hwa mendekati Tuan Cheon dan Cheon sangat kaget melihat Yoo Hwa, Yoo hwa berkata mereka melarikan diri dari Buyeo untuk bertemu Jumong.

Yoo Hwa minta tolong pada Tuan Cheon untuk membantu mereka. Tuan Cheon bersedia, ia menyembunyikan Yu Ri diantara karung2 beras. Ye Soya berkata pada Yu ri, "Ini hanya sebentar, jangan takut." Yu ri, "Ya" (ih lucu bgt my Yu Ri..).

Ketika rombongan mereka lewat, mereka dihentikan oleh penjaga dan ditanya mengapa Tuan Cheon kembali ke Jolbon, padahal ia baru saja masuk ke Bu Yeo. Tuan Cheon berkata ia punya alasan pulang ke Jolbon. Penjaga tanya apa Cheon menemui wanita bangsawan di Bu Yeo. Tuan cheon tetap tenang dan tanya siapa wanita yang sedang dicari? Penjaga menjawab, 3 wanita dan satu anak kecil. Dan penjaga berkata agar Cheon segera melaporkannya jika melihat mereka. Cheon setuju dan penjaga itu membiarkan mereka lewat.

Tapi...Naro dan Songju segera meminta rombongan itu berhenti. Naro tanya penjaga, "Mereka akan kemana?" Jolbon kata penjaga. Naro mulai menikam karung berisi garam dengan pedangnya. Yoo Hwa dan Ye Soya ketakutan, bagaimana kalau Yu Ri kena? Yoo hwa tidak tahan lagi dan berteriak "Berhenti!" dan ia keluar. Naro memerintah karung2 itu dipindahkan dan terlihatlah Yu Ri ada di situ, gemetar ketakutan. Naro tersenyum. Yoo Hwa dan Yesoya menangis diam2. Ke-4nya akhirnya di bawa kembali ke istana.

Yeoung Po gelisah melihat Tuan Cheon ada di antara yang ditangkap. Song Ju lapor pada Raja, mereka hampir melewati perbatasan ketika ditemukan. Geum Wa memandang ke arah Cheon. Tuan Cheon berkata mereka memohon padanya untuk menyebrang di perbatasan, makanya ia membantu mereka.

Raja murka dan berteriak apa benar ada yang mau mengorbankan nyawanya untuk menolong orang asing. Raja menuduh Cheon sebagai kaki tangan Jumong. Yoo hwa berkata dia tidak mengenal Cheon, mereka hanya minta bantuan padanya. Tapi Raja tidak mau mendengar, ia memerintahkan anak buahnya untuk menyiksa Cheon sampai ia mengaku.

Yoo Hwa dan Ye Soya sekali lagi menjadi tahanan rumah. Yesoya diseret pergi, Yang Seol Ran mendekatinya dan langsung menamparnya. (hiih..this wench!) Ini karena menyebabkan kekacauan di istana. So ya menjawab ia hanya menjalani jalan yang harus di tempuhnya. Seol Ran berkata, jalanmu adalah mati sebagai tawanan di Buyeo. Bawa dia pergi!

Yoo Hwa menemui Geum wa, Raja berkata ia sudah bilang, ia akan mengirim Yesoya dan Yu Ri pada Jumong jika waktunya tepat. Mengapa kau berubah dan tidak percaya padaku? Yoo Hwa menjawab, "Baginda yang sudah berubah." Geum Wa lalu berkata apa yang bisa ia lakukan selain menahan Ye Soya dan Yu Ri, karena ia sudah diperingatkan bahwa Jumong akan menghancurkan Buyeo.

Yoo Hwa berkata Jumong tidak punya niat untuk menghancurkan Bu yeo, Jumong hanya ingin membantu rakyat dari Joseon Lama. Jika Buyeo bergabung dengan Jumong, mereka bisa mengalahkan Han bersama-sama. Geum Wa berkata itu sama saja, membawa Buyeo dalam keruntuhan, lalu Raja berdiri dan menghadapi Yoo hwa, Bunuh saja aku jika kau lebih suka pergi dariku. Yoo Hwa, "Bunuh saja aku, dan setelah itu kirim Yesoya dan Yu Ri pada Jumong." Raja tidak bisa berkata apa-apa dan ia menangis.

Naro menyiksa Tuan Cheon untuk memaksanya mengaku. Tuan Cheon terus saja menyangkal bahwa ia ada hubungan dengan Jumong. Yeong Po melihat dari jauh dan gelisah, ia takut jika ketahuan sudah memberikan catatan Joseon lama itu pada Cheon. Ma Jin mengusulkan mereka pergi ke Han saja. Yeong Po tidak setuju dan Ma Jin berkata jika Cheon mati, maka mereka tidak perlu cemas. Yeong Po setuju dan menemui Na Ro, ia berkata Ma Jin pintar menyiksa dan ia mengusulkan agar mengijinkan Ma Jin. Ma Jin dengan gemetar minta Cheon mengaku hubungannya dengan Jumong dan ia mengayunkan pemukul ke wajah Cheon, Tuan Cheon meninggal. Na Ro jadi kecewa.

Di Gyeru, Jaesa mendapat laporan bahwa jalan menuju Jolbon dijaga ketat. Dan sesuatu terjadi pada Yoo Hwa dan Yesoya.

Jumong sedang berdiskusi dengan Oh-Ma-Hyeop ketika Jae sa masuk. Ia lapor Yoo Hwa dan Ye Soya tertangkap setelah mereka mencoba melarikan diri dari Bu Yeo dan gagal. Jumong terkejut dan ia tertekan dengan berita ini. Malam hari ia memikirkan Ibu, istri, dan anaknya. Trio Oh-Ma-Hyeop menunggu di luar dengan perasaan marah.

Hyeop Bo berkata jika saja mereka tahu rencana ini, mereka bisa menunggu di luar istana dan membantu mereka. Oh Yi berpikir, apa kita serang saja Bu Yeo dulu, baru Song Yang. Kemudian So Seo No tiba bersama Sayong. Ia ingin bertemu Jumong dan ketiganya berkata ini bukan saat yang tepat, dan Hyeop Bo menjelaskan apa yang terjadi pada Lady Yoo Hwa dan Ye Soya.

So Seono melihat dari kejauhan ketika Jumong bersedih sendirian, ia juga merasa sedih. Di Buyeo, Yoo Hwa dan ye Soya ada di kamarnya masing2 sebagai tahanan.

Dae So mengunjungi Song Yang. Dan berkata ia mau menyerang Gyeru dan ingin bantuan 300 karung beras dari Biryu. Song Yang berkata tidak mungkin, karena mereka sendiri sudah mulai kekurangan pangan. Dae so marah dan berkata kalau begitu mereka tidak bisa membantu Jol Bon dan Dae So pergi.

Perdana menteri menyamar dengan baju biasa dan jalan2 di pasar (pernah baca di blog trinity, kalo mau tahu situasi suatu kota, nongkrong aja di pasar atau di pinggir jln, bener juga..) ia melihat setiap orang salaing menyarankan pada yang lainnya untuk meninggalkan Buyeo dan pergi ke Gyeru. Gyeru makmur dan banyak makanan, Jumong ada di sana dan mereka tidak akan kelaparan jika pergi ke sana.

Bu Deok Bul melaporkan hal ini pada Raja. Menteri Jae Boo berkata banyak rakyat pindah ke Gyeru setiap hari dan Jenderal Heukchi juga mengiyakan. Dae So kembali dan lapor pada Raja, Song Yang tidak bisa membantu perbekalan mereka.

Dae so keluar dan melihat Na Ro membawa orang2 yang melarikan diri keluar dari Buyeo menuju Gyeru. Dae So mengejek mereka bagaimana mereka bisa disebut sebagai rakyat Buyeo, kalau begitu aku sendiri yang akan membunuh kalian. Tapi baru saja Dae So akan mengayunkan pedangnya, Raja tiba dan menghentikan Dae So.

Raja berkata agar mereka bersabar melalui masa2 susah ini, tapi orang2 itu menangis dan berkata mereka hanya ingin bertahan hidup, mereka juga tidak mau meninggalkan tanah air mereka tapi mau bagaimana lagi, mereka juga mengusulkan agar Raja bergabung saja bersama Jumong untuk menyelamatkan Buyeo.

Raja murka, kalian rakyatku atau rakyat Jumonga? Raja memerintah Daeso untuk membunuh mereka, dan juga membunuh semua orang yang akan meninggalkan Buyeo.


Rakyat Buyeo mulai berdatangan ke Gyeru dalam keadaan lapar dan haus. Mudeok membawakan makanan dan air. Mo Palmo dan Musong juga membantu membagikan pada rakyat. Mo Pal Mo bertanya pada anak2 dimana orang tua kalian ? Anak-anak, "Mereka dibunuh di perbatasan." Mo Palmo dan Musong memohon untuk menyelamatkan pengungsi dari Buyeo. Yeon chaeryeong berkata mereka tidak bisa memberikan jatah makanan rakyat Gyeru.

Jumong sedang menemui Soryeong dan anak bintang, ia sedang mencari cara tanpa perang. Mopalmo datang dan berkata Gyeru tidak akan memberikan bantuan makanan lagi pada pengungsi.

Jumong menemui Yeon Tabal dan So Seo No, ia berkata para pengungsi itu tidak punya pilihan selain ke Gyeru. So Seono mengerti, tapi mereka harus menjaga stok makanan untuk rakyat Gyeru, apalagi mereka akan perang dengan Song Yang. Yeon Tabal berkata, mereka berdua semua ada benarnya, Jumong minta mereka mempercayainya dan mengijinkan makanan dibagikan untuk pengungsi Buyeo. Keduanya setuju.

Jumong mengatakan rencananya pada Yeon Tabal dan So Seono bahwa ia berencana menyatukan Jolbon tanpa perang. Ia akan mengusahakannya meskipun ada 5 negara kecil di dalam Jolbon. Tapi mereka bagai saudara yang berbagi darah yang sama. Apa artinya mendirikan negara baru diatas darah saudaranya? So Seono berkata tanpa menyerang Song Yang akan sangat sulit menyatukan Jolbon.

Saat ada kesempatan bersama Yeon Tabal, Jumong tanya mengenai suku2 di Jolbon. Yeontabal, "Diantara Gwan-na, Hwan-na, dan Yeon-na, pemimpin Gwan-na adalah yang selalu menentang Song Yang, tapi ia harus menyerah pada Song Yang karena tidak punya pilihan. Pemimpin Hwan-na adalah seseorang yang tidak punya ambisi besar dan hanya ingin hidup tenang dan sukunya ada dalam status quo, dan Pemimpin Yeon-na adalah yang paling setia pada Song Yang."

Jumong akhirnya meninggalkan Gyeru bersama So Seono, Trio Oh-Ma-Hyeop, dan sekelompok petarung. Malam hari, mereka menyusup ke Gwan-na dan menangkap kepala suku Gwan-na. Jumong berhadapan dengan pemimpin Gwan-na dan berkata ia tahu kepala suku mengikuti Song Yang karena terpaksa, Jumong berkata meskipun Song Yang berkuasa atas Jolbon, tapi Song Yang juga yang akan menyerahkan Jolbon pada Han. Jumong berkata pada kepala suku, jika ia bergabung dengan Jumong, ia akan membantu menjaga sukunya.

Jumong membungkuk dan berhadapan muka dengan kepala suku dan tanya apa ia mau membangun negeri baru bersama.

Paginya, Jumong membawa kepala suku di depan suku Hwan-na dan memberikan perintahnya. Kepala suku Gwan-na pergi. So Seono tanya apa ia pikir kepala suku Gwan-na akan berhasil. Jumong yakin.

Anak buah Song Yang lapor, bahwa kepala suku Gwan-na dan Hwan-na menyerah pada Jumong, padahal tentara Damul belum juga perang.

Ma Ri dan Jae Sa tiba di Biryu, dan berkata pada Song Yang, pemimpin Jumong tidak ingin rakyat Jolbon berperang diantara mereka sendiri dan ia ingin mengembalikan kejayan Joseon lama dan Jumong berharap untuk melakukannya bersama Song Yang.

Song Yang menolaknya dan meminta mereka kembali ke Gyeru dan berkata pada Jumong bahwa Song Yang tidak akan dikalahkan oleh Damul dan bahwa ia akan menyerang dan menghancurkan mereka semua.

Song Yang pergi ke Hyeon To dan lapor pada Yang Jeong apa yang terjadi dan mohon agar Yang jeong membantunya dengan pasukan.

Yang Jeong bertanya mengapa ia harus melakukannya padahal Song Yang tidak bisa menjaga kelompoknya sendiri. Akhirnya salah satu menteri Yang jeong menemui Song Yang dan berkata, Yang Jeong memutuskan mereka tida bisa memberikan pasukan lagi, Song Yang kembali saja.

Song Yang kembali ke Biryu dan mengirim pesan untuk Jumong agar menemuinya sendirian.


Seseono dan trio Oh-MaHyeop mengatakan agar Jumong tidak pergi, Song Yang tidak bisa dipercaya, tapi Jumong berkata bahwa rakyat Biryu adalah orang2 yang harus mereka rangkul juga, dan gurunya, Hae Mosu sudah mengajarkan padanya bahwa dia tidak bisa mencapai tujuan besarnya jika mereka tidak bisa melindungi yang terdekat dengannya, dan mereka tidak bisa mendirikan negara baru mereka diatas darah saudara2 mereka.

Jumong berkata jika hal ini sama dengan kehendak langit maka langit tidak akan meninggalkan mereka.

Jumong memutuskan untuk menemui Song Yang sendirian.

Jumong 60
Jumong 59
Jumong 58
Jumong 57
Jumong 56
Jumong 51-55
Jumong 46-50
Jumong 41-45
Jumong 36-40
Jumong 31-35
Jumong 26-30
Jumong 21-25
Jumong 16-20
Jumong 11-15
Jumong 6-10
Jumong 1-5
Jumong

No comments:

Post a Comment