Yi Gak menunjukkan ponselnya, ada pasir di dalam sini dan ponselnya tidak mau menyala. Tanggung jawab! haha..bisa aja. Yi Gak paling pintar cari alasan.
Yi Gak : Jika kau main2 lagi seperti ini, kau akan dihukum, ayo cepat aku lapar.
Park Ha mengayuh sepedanya dan berkata yang kalah harus traktir makan siang. Park Ha langsung pergi. Yi Gak memandang punggung Park Ha dengan wajah serius.
Park Ha : Apa?
Yi Gak : Kukira kau tadi berkata lelah.
Park Ha berkata setelah jalan sebentar, ia merasa lebih baik. Park Ha dapat telp dari ibu. Ibu minta Park Ha mampir ke rumah sebentar.
Ibu minta tolong Park Ha membereskan laporan pajaknya. Ibu tidak bisa melakukannya sendiri. Park Ha bersedia dan berkata akan membawa berkas2 ibu pulang karena ia ditunggu temannya.
Park Ha mengambil ponsel Tae Yong dan berkata akan mengembalikan ponsel ini pada pemiliknya.
Yi Gak ingat, ia kehilangan ponsel itu saat akan membongkar passwordnya di pusat service. Saat itu, ia bersama Tae Mu.
Man Bo ingin membawa Chi San ke RS. Yong Seol menggendong Chi San.
Man Bo berkata kalau Chi San sakit perut. Se Na mengerti dan langsung mengantar mereka ke RS.
Man Bo : Siapa yang akan meninggal? Meskipun ia meninggal, dia akan meninggal setelah kita kembali ke Joseon. Tidak adil baginya jika ia harus meninggal di saat yang salah dan di tempat asing ini.
Se Na keluar dan keduanya menanyakan hasilnya. Ternyata usus buntu Chi San bermasalah dan sudah parah sehingga harus dioperasi.
Man Bo dan Yong Seol cemas, ia tidak apa-apa kan? Se Na menenangkan mereka, tentu saja, ini hanya operasi kecil. Dia harus rawat inap di sini dan baru bisa pulang beberapa hari lagi.
Yi Gak dan Park ha pulang. Yi Gak heran karena rumah sepi dan ia melihat bahan makanan di lantai. Man Bo keluar dengan koper.
Yi Gak : Kau mau kemana dengan koper itu?
Man Bo : Kenapa anda baru pulang?
Man Bo menjelaskan kalau Chi San sakit perut dan harus dioperasi diperutnya. Man bo berkata ia pikir pejabat Do hampir meninggalkan dunia ini. Yi Gak terkejut, ketiganya langsung bergegas ke RS.
Man Bo menjelaskan, jika bukan karena Se Na, pasti akan terjadi sesuatu. Sekretaris Hong tahu apa yang harus dilakukan dan Chi San bisa segera dioperasi.
Man bo berkata ke Se Na : Anda menyelamatkan nyawa seseorang.
Yi Gak dengan tulus berterima kasih. Se Na tersenyum, tidak aku tidak banyak melakukan apa-apa. Yi Gak berkata Se Na sudah melakukan sesuatu yang hebat.
Park Ha keluar ruangan dengan diam-diam. Yi Gak menoleh memandangnya.
Man Bo dan Yong Seol merasa kasihan pada Chi San karena belum boleh makan. Chi San baru boleh makan atau minum kalau sudah buang gas.
Se Na minta Yi Gak tidak membuatnya cemas. Yi Gak heran, apa maksudnya.
Se Na : Saat aku tanya mengenai Park Ha, kau ingat memintaku tidak cemas kan?
Yi Gak mengiyakan. Se Na berkata sebelum mereka mengantar Chi San ke RS, kenapa hanya Yi Gak dan Park Ha yang tidak ada di rumah.
Yi Gak : Kami hanya keluar sebentar, tidak ada apa-apa.
Se Na berkata ia tetap merasa resah. Lalu Se Na pergi.
Yong Seol : Apa kau ingat berteriak, kalaupun kau meninggal, kau akan meninggal setelah pulang ke Joseon?
Chi San membenarkan, memang enak hidup disini, tapi ini bukan kampung halaman dimana keluarganya tinggal. Sekarang, saya benar2 ingin segera kembali.
Man Bo : Kapan kita akan bisa kembali ke Joseon?
Yi Gak yakin, setelah mereka menyelesaikan apa yang harus mereka kerjakan saat datang dari Joseon, maka kita akan bisa kembali pulang.
Yi Gak : Jadi kuharap, kalian semua percaya ini dan menunggu sebentar lagi.
Mereka mengiyakan.
Yi Gak juga tidak mau makan.
Man bo membuka kotak makanan itu dan isinya tampak menggiurkan. Chi San sudah ngiler, tapi ia belum boleh makan.
Yong Seol tiba2 bicara, sampai pejabat Do buang angin, aku akan puasa bersamanya.
Man bo yang hampir menyuapkan makanan ke mulutnya terdiam, ia tidak jadi makan dan melirik ke arah Yong Seol dengan sebal. Kalau Man Bo makan, kesannya tidak setia kawan hahaha..jadi puasa semua. Menunggu Chi San buang angin.
Park Ha terkejut, kau tidak didalam? lampunya menyala. Kau pergi kemana?
Yi Gak berkata ia merasa pengap dan jalan-jalan mencari udara segar. Kapan kau pulang?
Park Ha : Baru saja. Aku baru saja sampai.
Park Ha turun membawa pot isi tanah, apa ini yang kau maksud?
Yi Gak mengiyakan.
Yi Gak dengan hati2 memindahkan bunga lotus ke dalam pot. Ia melakukan-nya dengan penuh perasaan.
Park Ha : Kenapa kau hanya memindahkan bunga lotusnya?
Yi Gak : Aku harus memisahkannya agar bunga ini bisa tumbuh dengan baik dan tidak mati.
Yi Gak : Aku berniat menanam-nya secara terpisah sejak awal.
Park Ha sedih dan jalan pergi. Ia duduk di meja teras.
Yi Gak menahan pergelangan tangan Park Ha. Ia tanya, apa benar ..kalau kau menyukaiku?
Park Ha : Sepanjang hari kau bersikap seolah-olah kau tidak mengetahuinya dan membuatku jadi seperti orang bodoh.
Park Ha marah dan ingin pergi. Yi Gak memanggilnya. Park Ha, apa kau benar2 menyukaiku?
Park Ha menahan tangis dan berbalik. Air matanya langsung keluar. Park Ha pergi.
Yi Gak duduk di mobilnya dengan ponsel Tae Yong. Sekarang ponsel itu sudah kembali seperti sedia kala. Yi Gak menyalakannya dan melihat foto Tae Yong dan Nenek sebagai wallpaper.
Yi Gak mengamati kartu pos itu, lalu tanya bagaimana cara Park Ha mendapatkan kartu pos ini. Ia ingin tahu sekali lagi.
Park Ha : Saat aku masih kerja di bar di NY, managerku memberikan ini padaku dan berkata seseorang telah meninggalkan ini untukku. Aku tidak tahu kapan dia menggambar wajahku dan aku tidak pernah melihat apa orang itu Yong Tae Yong.
Yi Gak : Kapan kau menerima kartu pos ini saat di AS?
Jadi, tgl 19 Feb. Di kartu pos itu ditulis, agar menemuinya lusa. Jadi tgl saat aku mendapatkan kartu pos itu adalah...17 Februari.
Yi Gak tertegun, 17 Feb. Ia ingat tgl. saat foto Tae Yong-Tae Mu diambil. Park Ha merasa aneh, sampai sekarang ia masih belum tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Yi Gak tiba2 sadar, Park Ha, sebenarnya kau hampir bertemu Yong Tae Yong.
Park Ha : Sehari sebelum aku pulang kesini, jika saja dia datang ke Taman Patung Liberty, kami mungkin saja bertemu. Tapi ia mengecewakanku.
Yi Gak : Alasan kenapa Yong Tae Yong tidak datang menemuimu adalah mungkin karena...dia sudah meninggal.
Park ha syok, apa itu..benar?
Yi Gak : Itu yang akan kuselidiki. Kau seharusnya bertemu Yong Tae Yong.
Yi Gak tampak terpukul, kau ditakdirkan bertemu Yong Tae Yong.
Pyo : Kami memperkirakan sekitar tgl 18 Feb. Karena, kau menyewa kapal untuk pergi ke lepas pantai tgl. 18 Feb. Kemudian, kami hanya menemukan kapalnya. Tapi kau, Tae Yong...menghilang tanpa jejak.
Yi Gak mencatat, tgl 18 Feb menghilang.
Yi Gak tanya kapan Tae Mu tiba di AS. Pyo berkata, Tae Mu pergi ke AS dan menemuimu tgl 17 Feb.
Yi Gak : Tae Mu berkata dia tidak pernah bertemu denganku saat di AS, ya kan?
Pyo yakin Tae Mu sudah bertemu Tae Yong, sayangnya dia tidak punya bukti. Tidak ada bukti.
Yi Gak berkata ia merasa ingatan-nya mulai pulih, karena dia sering bertemu orang2 yang seharusnya ia ingat.
Yi Gak : Tapi, hal yang kuingat membuatku kesal.
Yi Gak : Apa kau percaya takdir?
Tae Mu mendengus : Tidak ada hal seperti itu.
Yi Gak menjatuhkan botol bir dengan keras, sehingga birnya tumpah. Tae Mu terkejut.
Yi Gak : Jadi pria itu tidak pernah bisa bertemu wanita tertentu. Itulah mengapa aku marah.
Tae Mu tidak mengerti maksud Yi Gak, bicaralah dengan lebih sederhana.
Yi Gak : Kalau begitu aku akan mengatakan-nya agar kau bisa mengerti. Saat aku di AS, kapan terakhir kalinya aku bicara denganmu?
Tae Mu tampak waspada, tapi ia berkata Tae Yong yang di AS sedangkan dirinya ada di Seoul, itu sambungan telp internasional. Aku akan menemuimu di NY besok, aku mengatakan sesuatu seperti itu di telp.
Yi Gak : Saat di NY, bukankah kita pergi ke tempat seperti ini bersama?
Lagipula, gaya bar seperti ini sangat mudah dijumpai.
Yi Gak berkata, ya seperti itulah saat ini dirinya. Aku tidak tahu apa aku melihat hal2 dari ingatannya, atau hanya berkhayal. Aku tidak bisa yakin.
Sepertinya percakapan terakhirku denganmu bukanlah lewat telp internasional. Tapi aku ingat bicara padamu tentang sesuatu diatas kapal. Itu mungkin hanya imajinasiku saja, ya kan?
Yi Gak : Hyung, pastikan satu hal kepadaku. Dua th lalu tgl 17 Feb saat kau di NY, apa kau bertemu denganku atau tidak?
Tae Mu marah : Dasar gila.
Yi Gak : Kau bertemu denganku atau tidak, itu lain hal. Dasar gila bukanlah jawaban.
Tae Mu memaki Yi Gak lagi, kau bilang kita harus pergi bersama dan berbaikan dan ini yang kau lakukan?
Yi Gak : Kau bertemu denganku atau tidak?
Tae Mu : Aku tidak bertemu denganmu.
Keduanya berdiri berhadapan dan saling melotot, tiba2 Yi Gak ketawa.
Tae Mu : Kau brengsek gila.
Tae Mu jalan pergi. Yi Gak berkata, Hyung! dua orang ini adalah orang yang sama. Seorang pembunuh dan pembohong.
Tae Mu kembali lagi dan menatap tajam Yi Gak, kau sudah ...melanggar batas terakhir. Aku tidak akan mengijinkanmu mengatakan hal-hal seperti ini lagi.
Aku akan menginjakmu sekali untuk selamanya. Aku akan menghancurkanmu. Tae Mu pergi.
Park Ha tidak suka, kenapa kau begitu baik padaku? Kau seharusnya tidak seperti itu.
Park Ha menyinggung salep dari Yi Gak, kalau itu bukan bersikap baik padaku lalu apa?
Yi Gak : Aku tidak bersikap baik padamu, aku tidak pernah memikirkan melakukan itu.
Yi Gak jalan masuk dan Park ha berseru, aku tidak minta kau menyukaiku sekarang! Ini tidak sesuai. Kau bilang agar aku jangan menyukaimu tapi kenapa kau selalu baik padaku?
Aku tidak terlalu pintar, jadi aku mungkin akan salah paham. Kenapa aku tidak bisa menyukaimu? Tapi kau bisa melakukan apapun sesukamu?
Yi Gak mulai menjelaskan. Saat di Joseon, aku memiliki Putri Mahkota.
Park Ha : Aku tahu, kudengar dia adalah Hong Se Na.
Yi Gak : Putri Mahkotaku...meninggal.
Park Ha terkejut.
Yi Gak ingin mengungkap pembunuhan Putri Mahkota, dan untuk mencari siapa yang sudah meracuninya, mereka menyelidiki berbagai tempat di Joseon, lalu sebuah kekuatan misterius menarik mereka ke masa ini.
Saat aku datang ke sini pertama kalinya, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Tapi saat aku melihat reinkarnasi Putri Mahkota dalam diri Hong Se Na, aku merasa kalau aku harus membuat segalanya sama dengan malam terjadinya pembunuhan.
Aku percaya jika aku hidup bersamanya seperti saat di Joseon, hal-hal yang terjadi malam itu akan terjadi lagi. Semua hal yang kulakukan, menjadi Yong Tae Yong, kerja di perusahaan, semuanya hanya untuk menikahi Putri Mahkota. Seperti sebelumnya, seseorang akan mencoba membunuhnya lagi, seperti yang mereka lakukan di Joseon.
Kenyataan kalau aku sudah melewati 300 th dan sampai di sini memang ajaib. Aku yakin ini pasti tangan takdir. Agar aku bisa mengungkap siapa yang mencoba membunuhnya disini dan mencegah pembunuhan-nya kali ini. Jika aku bisa melakukan itu, aku akan tahu mengapa ada yang membunuh Putri Mahkota di Joseon dan siapa orang itu.
(Sebenarnya semua ini untuk menyadarkan Yi Gak, jangan terpesona pada kulit luar menawan Hwa Yong yang palsu. Lagipula, yang terbunuh belum tentu Hwa Yong, bisa saja Bu Yong yang dipaksa mengenakan baju Putri Mahkota. Jadi kemungkinan, nyawa Park ha akan terancam lagi di sini. Dan orang yang membunuh penjual racun serta pembunuh2 yang mengejar Yi Gak dll juga pasti suruhan Hwa Yong.)
Semua terkejut, ini terlalu mendadak. Bibi Wang geli, anak muda sekarang ini benar2 cepat. Yi Gak berkata ia tahu ini terlalu cepat, tapi ia ingin menikah segera.
Nenek mengusulkan kalau mereka sebaiknya tunangan dulu, kemudian baru menentukan tanggal pernikahan.
Bibi Wang menggoda, apa kau benar2 tidak sabar Tae Yong? Kau ingin segera menikah saat ini? Yi Gak hanya tersenyum.
Tae Mu tidak mau mendengar dan pergi.
Se Na : Alasan aku datang adalah untuk bicara denganmu dan mengakhiri semuanya sekali dan untuk selamanya.
Se Na : Kelak, jangan memanggilku seperti ini lagi. Ini adalah terakhir kalinya aku akan menemuimu seperti ini.
Se Na jalan pergi.
Tae Mu pergi. Ia sengaja berhenti sebentar di dekat Yi Gak, tapi keduanya diam saja. Lalu Tae Mu jalan terus.
Se Na berbohong dan berkata ia membuat kesalahan dalam pekerjaan, sepertinya Direktur marah karena hal itu. Ini kesalahanku, kau tidak perlu mencemaskannya.
Se Na berkata kalau ia sedang berkencan dengan seseorang. Ibu sudah menduganya. Kenapa? Apa kau mau menikah?
Se Na : Kami akan bertunangan dulu.
Ibu senang sekali, omo! benarkah? Siapa dia? Pria seperti apa dirinya?
Se Na berkata kalau pria itu adalah cucu Presdir perusahaan-nya. Ibu terkejut tapi ia benar2 gembira, bagaimana Se Na bisa bertemu calon suami seperti itu?
Ibu tidak mengerti, huh? apa maksudnya itu?
Se Na berkata kalau mereka tidak tahu apapun tentang Ibu, aku minta maaf. Nanti jika ada kesempatan, aku akan mengenalkan dirimu pada mereka. Tapi sekarang bukan saat yang tepat. Aku mengandalkan ibu. Demi aku, apa kau bisa mengerti bu?
Ibu tampak kecewa, tapi ia berusaha menekan perasaan-nya, oh ..tentu saja.
Park Ha juga pura2 ceria, aku tahu karena aku adalah putri Ibu.
Ibu mengeluh, kenapa kau menolak anak pemilik toko ikan itu? Dia bilang putranya hanya membicarakan mengenai dirimu sejak bertemu denganmu.
Ibu berkata tentang pertunangan Se Na dengan cucu presdir. Kau pasti tahu kan? Park Ha mengiyakan. Ibu ingin tahu pria seperti apa cucu Presdir itu, hanya karena dia kaya. Dia tidak akan memperlakukan wanita seenaknya, ya kan?
Park Ha : Aku tidak tahu benar. (Park Ha tidak bohong, dia benar2 tidak tahu seperti apa Yong Tae Yong asli itu. Yang ia kenal, Yi Gak.)
Ibu mengiyakan, kau pasti tidak kenal dengan cucu Presdir. Park Ha minum sojunya, lalu menuang lagi. Ibu heran, kenapa kau minum banyak sekali? Apa terjadi sesuatu?
Park ha menuangkan soju untukibu dan keduanya bersulang. Park Ha juga menyuapi ibu makanan. Ibu membalasnya, ini, kau juga makan.
Setelah makan, ibu membayar semuanya. Ibu setengah mabuk. Park Ha tanya kenapa ibu yang membayar, dia sudah bilang yang akan membayar.
Ibu berkata sudah wajar kalau ibu membayar untuk putrinya, bukan sebaliknya.
Park ha mencemaskan ibu yang sudah minum soju 2 botol, apa tidak akan apa-apa. Ibu tertawa, tidak perlu cemas. Saat seusiamu, aku bisa menghabiskan 5 botol tanpa masalah.
Ibu pasti sakit hati karena perlakukan Se Na. Tapi ibu juga tidak bisa menuntut karena dia merasa bukan ibu kandung Se Na dan dia hanya ingin Se Na bahagia.
Yi Gak : Apa kau habis minum alkohol?
Park Ha mengiyakan, lalu kenapa? Apa itu sesuatu yang tidak boleh kulakukan? Kalau begitu larang aku. Ayo katakan.
Ini yang dinamakan sial.
Keduanya berpapasan dengan Yi Gak. Man Bo langsung membungkuk tapi Park Ha diam saja.
Yi Gak : Park Ha, sepertinya kami banyak merepotkan dirimu.
Park ha hanya pesan, ini tugas pertama Yi Gak, jadi kita harus pastikan kalau semua akan berhasil. Bekerjalah dengan keras, kami akan pergi.
Park Ha mengerti dan akan memeriksa yang lainnya. Man bo jalan keluar. Pintunya tertutup dan terkunci.
Man bo teriak memanggil Park Ha. Park Ha-noona! Park Ha, apa kau bisa mendengarku/
Man Bo berusaha memanggil petugas keamanan, disini! Ada api disini! Ada seseorang di dalam!
Petugas langsung telp 119.
Park ha duduk di balik kardus dan berusaha menahan nafasnya.
Se Na berkata perusahaan lain juga menginginkan produk ini jadi mereka harus memenangkan kontraknya. Yi gak mengerti.
Pimpinan perusahaan tiba. Yi Gak dan Se Na berdiri lalu saling memberi hormat.
Se Na membagikan bahan presentasi agar dipelajari oleh tim perusahaan itu.
Se Na dan tim perusahaan itu terkejut. Se Na menyusul Yi Gak, tapi kemudian kembali lagi dan harus mengurus presentasi.
Penjaga berhasil membuka pintu gudang, asap tebal langsung keluar. Semua terdorong mundur karena kaget.
Yi Gak ada di depan gudang. Karena situasi yang kacau, kehadiran Yi Gak tidak diperhatikan. Yi Gak mengeluarkan saputangannya dan mengambil botol air milik seseorang.
Yi Gak membasahi sapu tangan itu dengan air dan menerobos masuk.
Man bo baru sadar kalau Yi Gak lari masuk ke dalam gudang, ia panik dan teriak2, Chin Na! Chon Na! Kembali!
Yi Gak teriak keras : Park Ha! Park Ha! Park Ha! Kau dimana?
RP [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10]
lanjut lanjut....
ReplyDeletemakasih
Wow...tambah seru nih....! Jadi ga sabar nunggu episode selanjutnya. Thanks Tirza...^_^
ReplyDeletehwaiting mbak tirza.....
ReplyDeletelanjutiiin lanjutiin lanjutiiin!!
ReplyDeleteMakin seru! Kutunggu kelanjutannya... Thx.
ReplyDeletetirza mana ni lanjutannya?
ReplyDeletesedih deh yg pas biji lotus nya dikeluarin dari akuarium...>,<
ReplyDeletegak bosen2 bilang gomawoyo eon atas sinopnya :)