Pages

Sunday, April 11, 2010

Jumong episode 62

Setelah kepergian Jumong, Trio Oh-Ma-Hyeop mencemaskan Jumong dan Hyepbo usul apa mereka mengikuti Jumong saja, siapa tahu Jumong ada dalam bahaya. So Seono berkata itu justru akan membuat Jumong ada dalam bahaya.

Jumong sudah berjanji akan datang sendiri menemui Song Yang, biarkan Jumong memenuhi janjinya, mereka hanya bisa menunggu. Tapi So Seono sebenarnya juga cemas. Sayong berkata jika terjadi sesuatu dengan Jumong, maka akan menjadi pukulan besar bagi Gyeru dan Damul. sayong tanya apa So Seono baik2 saja. So Seono berkata bagaimana ia bisa baik2 saja, saat Jumong pergi bertemu Song Yang sendirian, ia cemas dan juga gelisah. Tapi ia juga percaya bahwa Jumong akan berhasil membuat perjanjian damai dengan Song Yang.

Jumong sepertinya selalu dilindungi langit, seperti saat ia dikira tewas dalam peperangan dengan Jinbeom dan Imdun. So Seono berkata agar Sayong jangan cemas. Jumong pasti akan kembali dengan selamat.

Jumong tiba di Biryu. Pengawal minta Jumong menyerahkan senjatanya. Jumong turun dari kuda ddan memberikan pedangnya. Jumong di kawal masuk ke benteng Biryu, dan segera setelah Jumong masuk, ia langsung dikepung. "Serang!" Pasukan Biryu menyerang Jumong yang sudah tidak bersenjata. Jumong bertarung membela dirinya, ia meraih sebuah pedang yang jatuh dan mulai bertarung dengan sengit.

Song Yang tiba dan ia melihat dari jauh. Salah seorang lapor pasukan pemanah sudah siap, tinggal menunggu perintah Song Yang dan Jumong akan mati. Song Yang memerintahkan untuk berhenti.

Song Yang berkata Jumong sangat bodoh dan ia tidak berharap Jumong benar2 akan datang sendirian. Jumong menjawab, ia munngkin bodoh tapi ia tahu Song Yang tidak demikian. Dia datang untuk memenuhi janjinya pada Song Yang, tapi jika Biryu tetap ingin menyerang maka mereka akan dihancurkan oleh pasukan Damul. Salah satu pengawal Song Yang melapor bahwa pasukan Damul bisa datang menyerang mereka kapan saja karena Damul tetap dalam kondisi waspada dan siap sedia.

Song Yang mengundang Jumong masuk. Song Yang berkata setiap kali ia berperang, Jumong selalu menghalanginya, aku bisa saja membunuhmu. Mengapa kau datang sendirian seperti ini.

Jumong berkata ia datang untuk menunjukkan pada Song Yang bahwa ia tidak punya niat untuk membuat Biryu menyerah padanya, dan tidak perlu berperang dan menumpahkan darah, karena itu bukan kehendak langit. song Yang berkata, Biryu tidak akan runtuh. Jumong berkata ia berharap bisa bekerja sama dengan Biryu tidak untuk menghancurkan-nya. Untuk membangun negara baru bersama sebagai persatuan Jolbon dan Damul.

Jumong yakin jika mereka melakukan itu, mereka akan memiliki kekuatan besar bahkan lebih besar dari Han. Song Yang mendengus dan berkata tidak gampang mengalahkan Han, dan bahkan jika ia dilihat sebagai anjing Han, padahal yang ia lakukan hanyalah demi melindungi rakyat Biryu. Jumong bertanya berapa lama lagi kau pikir Han akan membantumu? bahkan saat ini, Han mungkin berencana untuk menyingkirkan Song Yang. Jumong berkata, jika Song Yang menolak tawarannya, maka mereka harus bertahan dalam peperangan yang keras satu sama lain.

Tapi jika mereka bersatu, mereka bisa menjadi negara yang jauh lebih kuat dari Han.

Song Yang diam saja, Jumong mendesaknya agar tidak takut pada Han, persatuan Jolbon akan dilindungi oleh Damul dan ini adalah kehendak langit. Song yang berpikir sebentar lalu memerintahkan anak buahnya membawa masuk benda yang sudah disiapkan sebelumnya.

Pelayan masuk membawa 2 mangkuk dan Song Yang berkata, satu mangkuk berisi anggur, yang lainnya racun, Jumong harus membuktikan bahwa ia memang benar pilihan langit dengan meminumnya. Jika Jumong selamat ia memang benar pilihan langit.

So Seo no mencemaskan Jumong.

Jumong melihat kedua mangkuk itu, song Yang tanya apa Jumong takut? Jika kau memilih dan pilihanmu tepat aku akan mengikuti keinginanmu. Jumong mengambil satu mangkuk dan meminumnya. Lalu mangkuk satunya lagi juga diminumnya. Song Yang heran, apa kau mau mati? Tidak ada racun disini kata Jumong. Kau hanya mengujiku saja. Jika aku salah, maka aku siap mati.

Song Yang ternganga, lalu tertawa. Jumong berkata, sudah waktunya untuk membuat pilihan. Mau bergabung dengan Damul atau berperang melawan mereka.

Di Gyeru, Trio Oh-Ma-Hyeop mencemaskan Jumong, ini sudah lewat dari batas waktu, Pemimpin Jumong seharusnya sudah kembali. So Seono juga heran. Oh Yi lari dengan berita Jumong kembali. So Seono tanya bagaimana hasilnya, dan Jumong berkata mereka masih harus menunggu.

Song Yang berpikir akan semua kemungkinan..


Paginya, Song Yang mendatangi Jumong. Jumong dan yang lainnya memandang rombongan Song Yang dari jauh.

Song Yang tiba dan menemui Jumong, Song Yang membungkuk hormat dan berkata, "Aku akan mengikuti harapan pemimpin besar Jumong." Semua bersorak dan Jaesa bersorak memimpin, "Hidup Jolbon!..Hidup Jolbon!" So seono menangis gembira, hari ini..ternyata datang juga..

Sayong segera menemui YeonTabal dan melaporkan berita ini. Mo Palmo berkata ia tahu bahwa Jumong akan berhasil. Sayong berkata Jumong minta Yeon Tabal mengatakan berita ini pada Gwan-na, yeon-na, dan Hwan-na untuk bersiap pada bersatunya Jolbon. Yeon tabl menyanggupinya.

Mo Palmo berkata pada Mu Song untuk membayar taruhannya, karena ia sudah menang, mereka bertaruh apa mereka akan perang atau tidak. Gyepil tidak percaya ini, dia berkata, inilah sebabnya mereka berdua masih tetap membujang di usia setua ini.

Songju melaporkan perkembangan di Jolbon pada Raja Geumwa, bahwa Jumong sukses menyatukan jolbon. Raja shock dan sakit. Tabib berkata pada Daeso bahwa Raja akan sadar setelah beristirahat. DaeSo kesal dan menyalahkan Jumong. Bu Deok Bul mendesak agar DaeSo segera mengadakan sidang.

Ratu murka ketika mendengar Song Yang bergabung dengan Jumong. Adiknya berkata ini kesempatan bagus untuk Dae So untuk mengambil alih takhta Buyeo. Ratu kesal, Jumong bisa menyerang Buyeo kapan saja dan apa artinya DaeSo naik takhta jika Buyeo akan hancur? Ratu tanya pada peramal Ma Wur Ryeong apa yang harus mereka lakukan. Ma wuryeong berkata saat ini satu2nya cara adalah minta bantuan Han.

Raja tidak mungkin bersedia minta bantuan Han, maka Ratu-lah yang harus maju.



Songju menemui Yoo Hwa, dan berkata Raja memanggilnya. Songju minta Yoo Hwa hati2 dalam bicara karena saat ini Raja sakit.

Yoo Hwa menemui Geum Wa. Raja dengan suara lemah berkata apa yang ditakutinya menjadi kenyataan. Jumong sudah berhasil meyakinkan Song Yang dan menyatukan Jolbon. Yoo hwa kaget dan geumwa berkata sekarang Jumong dapat dengan mudah menyerang Buyeo.

Geumwa berkata ia takut Jumong akan memisahkan mereka. Geumwa takut hubungan-nya dengan Yoo hwa akan berubah. Yoo Hwa mendesak Geumwa untuk mengakui Jumong, karena itu satu2nya cara untuk menyelamatkan Jumong dan juga Buyeo. Yoo Hwa juga takut bahwa takdirnya bersama Raja akan berakhir dalam kegelapan.

Yoo Hwa menemui Ye Soya dan Yu Ri. Yoo Hwa menyampaikan berita gembira ini pada Ye Soya dan cucunya Yu Ri. Bahwa Jumong sudah menyatukan Jolbon dan Ye Soya hanya perlu menunggu sebentar lagi.

Ratu memanggil Seol Ran, ia memberikan obat spesial untuk kesuburan dan Ratu berkata SeolRan adalah pendukung Dae so, jadi harus tetap kuat untuk Dae so. Seol Ran mengerti dan Ratu berkata ia punya permintaan pada Seol Ran.

Seol Ran mengunjungi Dae so di kamar belajarnya. Ia berkata ketika Jumong sudah menyatukan Jolbon dan meraih langit, kau disini dan tidak melakukan apa pun untuk Buyeo. Seol Ran berkata ini kesempatan bagi Daeso, ia akan minta bantuan pada ayahnya dan Dae So harus bersiap untuk kerjasama dengan Han.


Jolbon mengadakan upacara suci. So seono mempersembahkan darah Jumong, dan para kepala suku di Jolbon pada Soryeong. Soryeong mencelupkan kuasnya pada darah itu dan ia melukis gambar burung berkaki 3, dan rakyat berteriak, "Hidup Jolbon!..hidup Jolbon!"


Jumong mengangkat tangan meminta rakyat tenang, Jumong menjelaskan bahwa burung berkaki tiga itu adalah simbol negara baru mereka, dan mulai saat ini sampai selamanya, Pasukan Damul dan rakyat Jolbon adalah saudara dan memiliki darah yang sama. Mulai sekarang mereka akan membangun negara yang kuat untuk kemuliaan Joseon lama. Gojoseon.

Rakyat bersorak dan banyak yang menangis karena bahagia. So Seono tersenyum pada ayahnya dan Yeon Tabal tersenyum balik pada putrinya.

Dae so memanggil Bu Bunno dan Dae So berkata bahwa keluarga Bubunno sudah dibawa dari perbatasan. Ibu, dan saudara2 Bubunno senang dengan pakaian baru mereka. Na Ro juga berkata bahwa Dae so sudah mengirimkan makanan dan pakaian yang berkualitas pada keluarga Bu Bunno.

Bu Bunno berkata ia tidak akan melupakan hadiah2 Dae so dan berterima kasih. Dae So mengatakan ini kesempatan untuk berprestasi di Buyeo. Jadi pergilah ke Gyeru dan bunuh Jumong.

Bu Bunno kaget, Dae so berkata sekarang Gyeru tidak lagi menolak pengungsi, masuklah ke Gyeru dengan menyamar menjadi pengungsi. Jika kau berhasil membunuh Jumong, Bu Bunno akan menjadi jenderal di Buyeo. Na Ro berkata, sementara Bu Bunno melakukan tugas, ia akan menjaga keluarga Bu Bunno, tapi jika Bu Bunno berkhianat, keluargannya tidak akan selamat. Bu Bunno diam saja dan ia melihat ke arah Dae so.

Yeong Po berkata dari dulu ia tahu Jumong itu berbakat tapi ia tidak tahu betapa hebatnya dia sampai bisa menyatukan Jolbon dibawah dirinya. Majin berkata yeong po harus melakukan hal yang ambisius juga dan mendesak yeong po pergi ke kota Chang an sementara waktu.

Mo Palmo lari menemui Jumong dan dengan semangat ia berkata ia sudah menemukan baju anti senjata untuk pasukan Damul. Jumong mengikutinya dan melihat percobaan-nya di lapangan. Trio Oh-Ma-Hyeop kagum dengan rompi baja buatan Mo Pal Mo. Jumong melihatnya dan berkata rompi ini terlalu berat untuk dikenakan prajurit Damul.

Mo Palmo minta maaf dan janji akan membuat baju yang lebih ringan lagi. Yeon Ta bal memanggil Jumong. Yeon tabal megajak Jumong, So Seono dan lainnya untuk mengunjungi satu tempat. Hyeop Bo tanya pada sayong kemana mereka akan pergi, Sayong hanya tersenyum dan tidak berkata apa2

Mereka tiba di sebuah istana megah. Yeon Tabal berkata ini adalah istana untuk persatuan Jolbon dan Damul. Yeon Tabal sudah menyiapkan tempat ini sangat lama sekali. Jumong dan yang lainnya tidak bisa berkata apapun, tempat ini besar sekali.

Jumong heran, bagaimana Yeon Tabal bisa membangun tempat semegah ini dibawah pengawasan Song Yang. Yeon tabal menjawab, ini So Seono yang melakukannya.

Sayong menjelaskan bahwa So Seono menginvestasikan semua uang hasil perdagangannya untuk membangun istana ini, dan tanpa ambisi So Seono, maka tidak akan ada tempat ini. So Seono berkata sekarang Jolbon sudah bersatu, disinilah negara baru mereka akan disatukan. So Seono menunjukkan pada Jumong dkk, keseluruhan istana. Yeon Tabal berkata sekarang Jolbon dan Damul sudah bersatu, waktunya untuk menetapkan nama negara mereka.

Setelah mereka berpisah, pihak Damul diwakili Jaesa berkata yang penting adalah menentukan siapa yang akan menjadi Raja. Sementara itu, So Seono juga bertemu dengan penasihatnya, Sayong berkata So Seono harus naik takhta sebagai Ratu. So Seono yang sudah membangun tempat ini. So Seono diam saja.

Jumong juga didesak untuk segera mengambil keputusan. Jumong berkata ia akan memikirkan ini dan minta agar tidak diungkit lagi.


Malam itu, Jumong memikirkan masalah ini sendirian. So Seono juga. Akhirnya So Seono menemui Jumong. Jumong menunjukkan selembar kain dengan kata Goguryeo. Jumong tanya apa yang dipikirkan So Seono ketika membacanya. Jumong berkata ini berarti menjadi negara yang paling cemerlang dan paling tinggi di dunia. di dalam kata ini terdapat impiannya untuk membangun negara paling kuat untuk rakyat yang begitu banyak.

So seono melihat ke arah Jumong dan minta agar Jumong menjadi Raja Goguryeo. Jumong diam saja. So Seono berkata ia tidak bisa mengampuni Song Yang, tapi Jumong berkata rakyat Biryu juga harus mereka rangkul.

So seono berkata jika Jumong tidak menunjukkan itu pada so Seono, maka mereka sudah berperang sekarang dan Jolbon tidak akan bersatu. So Seono berkata ia hanya seorang dengan hati kecil yang ingin melayani Jumong yang memiliki panggilan untuk melanjutkan kejayaan Gojoseon. So Seono percaya Jumong akan membangun negara yang dirindukan So Seono. Jumong tersentuh dengan kata2 So Seono.

Yang Jeong tiba di Buyeo. Dae so mengantar Yang jeong bertemu Geum Wa. Keduanya tampak tegang. Yang jeong berkata satu2nya cara agar Buyeo bisa menyingkirkan Jumong adalah bersatu dengan Han. Geumwa tidak mengatakan apapun.


Di perbatasan Gyeru, Bubunno yang menyamar sebagai pengungsi dari Okjeo memasuki Gyeru. Saat Bu Bunno lewat, Oh yi melihatnya dan ia merasa familiar. Oh Yi tanya apa Bu Bunno benar dari Okjeo? ya, kata Bu Bunno. Oh Yi membiarkan Bu Bunno lewat.

Oh Yi berkata pada Ma ri, ia melihat orang yang tidak asing. Hyeop Bo berkata pasti hanya mirip dengan orang lain.

Trio Oh-Ma-Hyeop menemui Jumong dan berkata para pengungsi terus saja berdatangan, mereka harus menghentikan mereka kalau tidak mau kehabisan makanan. Jumong berkata mereka tidak bisa mengirim orang2 itu kembali. Mereka sudah jalan begitu jauh tanpa harapan, Jumong berkata ia akan memikirkan cara untuk memecahkan masalah ini.

Bu Bunno melihat pengumuman bahwa Gyeru mengadakan pertandingan untuk memilih orang2 terlatih diantara para pengungsi, Bu bunno merasa ini kesempatan bagus.

Dalam pertandingan, Bu Bunno membuktikan kalau dirinya memang petarung handal. Jumong melihatnya. Yang Tak mengenalkan Bu Bunno pada Jumong dan Jumong tanya darimana asal Bu Bunno? dari Okjeo jawabnya.


Jumong memerintah Moogol melawan Bu bunno dalam pertandingan pedang. Keduanya ternyata seimbang. Jumong berseru, "Berhenti!" Siapa namamu? tanya Jumong.

Bu Bunno, "Bu Bunno."
Jumong berkata pada Ma Ri, "Angkat Bu Bunno sebagai prajurit khusus di gerbang depan."

Semua terkejut. Jumong tersenyum pada Bu Bunno.

Jumong 61
Jumong 60
Jumong 59
Jumong 58
Jumong 57
Jumong 56
Jumong 51-55
Jumong 46-50
Jumong 41-45
Jumong 36-40
Jumong 31-35
Jumong 26-30
Jumong 21-25
Jumong 16-20
Jumong 11-15
Jumong 6-10
Jumong 1-5
Jumong

1 comment: