Shunji ditunjuk menjadi Kapten di Kantor Polisi Jong Ro menggantikan mendiang kakaknya Kimura Kenji. Kang to memberi ucapan selamat dan menghormat pada Shunji.
Shunji juga balas menghormat.
Konno Koji dan yang lain turun dari panggung. Shunji memberi salam sekaligus mengenalkan diri. Saya Kapten Kimura Shunji dari Kantor Polisi Jong ro memberi hormat pada anda Pak.
Koji memberi selamat, kau berhasil membunuh Gaksital saat polisi kerajaan yang terbaik tidak mampu melakukan apapun. Orang dengan kemampuan seperti dirimu memang harus mengenakan seragam polisi Kerajaan. Mulai sekarang, aku akan sangat mengharapkanmu.
Shunji : Saya akan melakukan yang terbaik, Pak!
Koji bahkan menepuk bahu Shunji dan tersenyum. Tapi saat jalan pergi, ia tampak kesal. Taro hanya mengangguk pada Shunji. Setelah mereka pergi, Shunji dan Kang To bertukar pandang.
Shunji menemui ayahnya dan Taro berkata kalau sebenarnya Koji ingin mengangkat Kang To ke posisi Shunji.
Shunji terkejut, Kang To?
Taro minta Shunji tidak mempercayai Kang To. Si brengsek itu adalah orang Konno.
Shunji tidak mengerti, Kang To dan saya ada di pihak yang sama. Chief adalah atasan kami.
Taro berkata kalau selama ini Kang to selalu melaporkan segalanya pada Konno, apa orang seperti itu ada di pihak yang sama dengan kita? Taro marah dan meminta Shunji tidak bersikap seperti guru SD lagi, karena mulai sekarang, kau adalah polisi Kerajaan.
Kang To berbaris bersama semua polisi, menunggu Shunji. Abe yang berdiri di belakang Koiso berbisik ke Kang To, Letnan, pasti akan lebih menyenangkan sekarang daripada saat Kapten Kenji masih disini, ya kan? Karena kalian berdua adalah sahabat dekat.
Kang To diam saja.
Koiso yang berdiri diantara mereka tampak kesal, tidak peduli sedekat apa mereka, karena Shunji adalah atasan, dia mungkin tidak mau menemui Kang To.
Abe meleletkan lidah ke arah Koiso. Oh I just love this giant baby :)
Shunji masuk ke ruangan. Semua berbaris menghadap ke arah Shunji. Kang To memimpin pasukan memberi hormat pada Shunji.
Shunji membalas hormat anak buahnya.
Shunji bicara keras pada mereka, tentang esensi kepolisian Kerajaan untuk sistem kolonial Jepang. Selama ia, Kimura Shunji bertugas di kantor polisi Jong Ro, semua orang yang menimbulkan kekacauan akan dicabut seakar-akarnya dan dihancurkan.
Kang To tertegun mendengar nada bicara Shunji. Ia jadi ingat beberapa tahun lalu, saat pertama kali bertemu Shunji.
Kang To masuk ke sebuah dojo dan dipukuli habis2an oleh Kenji dan polisi lainnya.
Shunji masuk ke dojo itu dan menahan tangan kakaknya. Apa yang kalian lakukan? Kenapa kalian memukuli orang ini?
Kenji marah : Dia Joseon-jin lagipula dia seorang penarik ricksaw, berani datang untuk belajar ini!
Kang To tidak mundur, ia justru memeluk kaki Kenji, kumohon..kumohon tolong aku. Aku juga ingin belajar Kendo. Kumohon, ijinkan aku melihat dari samping.
Kenji murka dan memukuli Kang To. Shunji menghentikannya, Kakak! hentikan!
Shunji bicara pada Kang To, jika kau ingin belajar Kendo, kau harus pergi ke sebuah Dojo. Ini adalah Klub Kendo Universitas, jika kau bukan mahasiswa dari universitas kami, kau tidak boleh ikut latihan.
Kang To memeluk kaki Shunji, ia menangis, aku berjuang untuk mencari uang hari demi hari. Aku tidak punya uang untuk pergi ke Dojo. Tempat ini tidak mengajar Kendo demi uang. Aku akan melakukan apa saja, mau bersih-bersih ataupun mencuci. Kumohon ijinkan aku melihat dari pinggir!
Shunji ingin tahu kenapa Kang To ingin sekali belajar Kendo.
Kenji tidak sabar, ia teriak pada Shunji kenapa tanya2 terus. Kenji menyuruh rekan2nya untuk menyeret Kang To keluar.
Kang To menghindar dari anak buah Kenji dan memeluk kaki Shunji lagi, Hyung-ku..kakak-ku yang belajar di Universitas Gyeong seong...ditangkap polisi.
Sekarang aku..satu-satunya orang yang bisa mendukung keluargaku. Aku ingin ikut tes untuk menjadi polisi Kerajaan. Hanya jika aku mempelajari Kendo, maka aku bisa dipilih.
Kumohon..kumohon. Bantulah aku.
Shunji merasa iba. Ia memutuskan mengajari Kang To secara pribadi. Dari mulai memegang pedang kayu, cara mengayun sampai jurus2nya.
Kang To mengantar Shunji ke Universitas dengan ricksawnya. Shunji terburu-buru dan meninggalkan kotak makan siangnya.
Kang To teriak, ya! Shunji!
Shunji menoleh dan tersenyum, kau makan saja! Lalu lari masuk.
Kang To tertegun, lalu tersenyum. Kedua aktor ini keren, hanya dengan mengubah ekspresi wajah mereka kelihatan 10 th lebih muda. Hebat.
Kang To dan Shunji latihan kendo lagi. Sekarang Kang To semakin cepat dalam mengayun pedang dan Shunji mengajarkan jurus2 menyerang. Keduanya tampak sangat akrab.
Kenji melihat latihan mereka dari jauh dan ia tampak tidak senang. (Kenji lebih keren tanpa kumis wkk)
Kang To mengikuti ujian penerimaan masuk polisi. Shunji juga. Keduanya ada di tim yang berbeda.
Kang To bersorak jika Shunji menang dan Shunji juga melakukan hal yang sama. Keduanya mengalahkan musuh mereka satu per satu.
Kenji mengumumkan peserta yang masuk final, Kontestan Lee Kang To, yang datang ke final atas nama sendiri dan kontestan Kimura Shunji dari Universitas Gyeong Seong JeIl.
Kang to berhadapan dengan Shunji. Kang To dengan mudah mengalahkan Shunji. Kenji yang menyaksikan pertandingan itu tampak terkejut. Kang To menang. Kang To membantu Shunji berdiri dan keduanya berpelukan.
Setelah pertandingan, Kang To mendekati Shunji, ia tanya apa Shunji sengaja mengalah pada dirinya.
Shunji tersenyum, jangan salah paham. Aku hanya tidak ingin jadi polisi. Bukankah aku sudah bilang kalau aku ingin mengajar anak2 membaca? Selamat.
Kang To kembali konsentrasi dengan pidato Shunji. Shunji minta semua memeriksa identitas dan keluarga para pemberontak. Lalu menangkap mereka semua secepat mungkin. Mengerti?
Semua polisi mengiyakan. Lalu bubar. Shunji minta Kang To mengikutinya.
Kang To masuk ke kantor dan tampak tegang. Shunji memandang Kang To dengan tajam, lalu tersenyum, Bagaimana tadi? Aku mengesankan, ya kan?
Kang To menghembuskan nafas lega, ia tertawa. Sampai dengan kemarin kau adalah orang yang suka mengajar anak-anak. Dan sekarang kau ingin mencabut para pemberontak sampai seakar-akarnya dan menghancurkan mereka?
Kalau kau ingin kelihatan hebat, kau seharusnya santai sedikit.
Shunji : Aku ini mendapat jabatan karena koneksi. Lagipula aku ini mantan Guru SD.
Keduanya duduk. Kang To heran, Shunji adalah orang yang lebih suka mengalah padanya daripada jadi polisi. Apa orang seperti itu bisa jadi polisi dalam semalam?
Kang To menghela nafas, apa ini karena gadis itu? Untuk menyelamatkan gadis itu?
Pembicaraan mereka terhenti karena Koiso mendadak masuk. Ia tidak terima karena Mok Dan yang jelas2 di pihak Gaksital dilepaskan oleh Shunji.
Kang to marah, Koiso kau harus mematuhi perintah atasan! Ia menendang kaki Koiso.
Koiso tidak percaya, apa kau barusan menendangku? Koiso Tadanobu?
Kang To : Apa kau tidak terima? Karena kau sudah menangkap gadis itu, maka kau seharusnya menerima penghargaan. Tapi usahamu sia-sia, jadi kau merasa ini tidak adil?
Koiso marah dan merasa tidak bisa bicara dengan Kang To maupun Shunji. Ia berkata akan pergi ke Provoost untuk mengadu.
Shunji menghentikan Koiso. Ia tidak sengaja melepas Mok Dan dan anggota sirkus. Shunji minta Koiso mengumpulkan anggota polisi dan ia sendiri akan memimpin mereka melakukan penggerebekan.
Koiso mengerti dan pergi. Kang To tanya apa rencana Shunji.
Shunji : Ayah tahu soal Mok Dan, kali ini ia bisa melepaskannya karena diriku, tapi ia tidak akan melakukannya untuk kedua kalinya. Aku akan pergi dan memperingatkan mereka, tapi Koiso menekanku.
Aku akan segera kembali.
Mok Dan merasa polisi Jepang melepaskannya untuk dijadikan umpan menangkap Gaksital.
Ketua Jo heran, untuk memancing Gaksital yang sudah meninggal? Mok Dan yakin Gaksital belum meninggal. Shunji juga berkata kalau Gaksital mungkin masih hidup.
Ketua Jo berpikir, mungkin ini juga karena Damsari sudah masuk ke negara ini. Jika ia sudah masuk ke sini, ia pasti akan mencarimu. Mungkin ini adalah alasan mereka melepaskanmu.
Mok Dan : Ayah? Apa Ayah benar2 kembali?
Damsari yang menyamar sebagai Tuan Choi masuk ke hotel bersama istrinya. Istrinya duduk dan Damsari melihat papan pesan. Ia menemukan pesan untuk Tn. Choi Tae Goon. Damsari membukanya dan tampak senang.
Ia duduk di depan istrinya dan berkata kalau mereka sudah masuk. Untungnya tidak jauh dari tempat kita menginap.
Ny. Choi : Di sekolah mana?
Anggota pembebasan Korea yang lain juga menyamar sebagai pedagang dan menginap di hotel tempat Sirkus Timur Jauh biasa menginap.
Pemilik hotel menawarkan mereka bibimbap dan sup untuk makan siang.
Anggota sirkus makan siang. Menunya bibimbap. Shin Nan Da makan dengan lahap dan Ny. Oh menyindirnya.
Sun Hwa heran darimana polisi Jepang tahu siapa mereka dan bagaimana polisi bisa menemukan mereka.
Ny. Oh membenarkan, lalu ia tanya ke Gye Sun. Han Gye Sun kemarin kau kemana saja? tepat setelah kau pulang, tentara Jepang mengikutimu dan menyerbu masuk.
Gye Sun menyangkal dan berkata Shunji juga tahu mengenai mereka. Shunji kan anak Kepala Polisi.
Sun Hwa membela Shunji, Guru Shunji bukan orang seperti itu. Sun Hwa sampai menangis dan Ketua Jo juga setuju kalau Shunji memang tampaknya tidak seperti yang lain.
Tepat saat itu, Polisi Jepang menyerbu mereka, dipimpin oleh Shunji.
Mok Dan dan anggota sirkus lainnya syok. Ny. Oh menunjuk, bukankah itu Shunji?
Koiso membentaknya, tutup mulutmu! Ini Kapten Kimura.
Shunji memberi peringatan, mulai saat ini, semua anggota Sirkus Timur Jauh, akan diawasi selama 24 jam penuh.
Ketua Jo heran, ia tanya apa alasannya? Bukankah kau baru saja melepaskan kami?
Shunji berkata mereka belum menemukan bukti kalau anggota sirkus ada di pihak yang sama dengan Gaksital. Tapi tidak berarti kalian tidak dicurigai.
Jika kami menemukan satu orang saja melarikan diri atau berhubungan dengan orang lain, semua orang disini akan mati. Sersan Koiso!
Koiso : Ya!
Shunji : Semua anggota disini harus diawasi 24 jam sehari.
Koiso mengiyakan. Shunji jalan pergi.
Mok Dan ingat saat Shunji melarangnya pergi menyerahkan diri. Ia merasa ada sesuatu yang salah. Mok Dan lari mengejar Shunji.
Mok Dan : Apa mungkin, ini karena diriku? Apa karena aku kau mengenakan seragam?
Shunji : Gaksital membunuh kakak-ku. Kau jelas tahu siapa dia, tapi kau tidak mau mengatakannya padaku..apa aku mengenakan seragam ini untukmu? Jangan salah paham, aku mengenakan seragam ini untuk membalas dendam kakak-ku.
Shunji naik motornya dan pergi.
Anggota klub asyik latihan dansa. Kang to bersantai dengan Tamao di lantai atas. Tamao tidak mengerti kenapa Shunji tiba2 jadi polisi. Dia suka memintaku membuat film tentang alam Joseon dan seni serta kerajinan Joseon.
Dia mengajarkan seni padaku. Orang seperti itu membawa pisau dan mengenakan seragam.
Kang To : Dia semakin matang. Sekeras apapun ia mencoba, warga kelas satu akan menjadi warga kelas satu dan kelas dua akan selalu menjadi kelas 2.
Tamao menyindirnya, jika bukan karena Shunji, kau yang mendapat promosi, kau pasti marah.
Kang To : Apa artinya mendapat promosi? Setelah ibu dan kakak-ku meninggal...esok hari tidak berarti lagi. Hanya hari ini, saat ini adalah yang terbaik.
Tamao ketawa : Sekarang aku bisa mengerti dirimu. Lagipula ini jaman yang mengerikan. Kau seharusnya bersenang-senang. Kau populer diantara para gadis..kau bahkan mendapat ciuman dari Lala.
Tamao ingin tahu, bagaimana Kang To bisa mengenal Lala.
Kang To : Kenal apanya? Dia benar2 jatuh hati padaku sampai menyingkirkan gengsi dan statusnya lalu jatuh hati padaku. Begitu saja.
Keduanya ketawa.
Tasha mendekat dan duduk bersama mereka, apa yang dilakukan Letnan Lee disini? Ini pertama kalinya aku melihatmu di klub di jam seperti ini.
Kang To : Aku terpengaruh oleh kekasihmu, Madam (maksudnya Tamao)
Tasha geli, kalau ini pengaruh Direktur Lee, maka ini adalah Que Sera Sera (Whatever will be will be..jadi nyanyi deh)
Kang To : Bingo! (Kang To mengatakan itu sambil berkedip pada Tasha)
Kang to jalan keluar dari Angel Club sambil tersenyum lebar. Tapi senyumnya berubah serius saat ia melihat Baek Gun.
Baek Gun menyamar jadi penarik ricksaw. Kang To mengangguk ke arahnya. Baek Gun mengangguk lalu menarik ricksawnya.
Gubernur Wada mencium aroma batangan emas pemberian anggota Kishokai.
Konno Koji datang. Kali ini Koji bersikap resmi pada Wada. Pak, saya tidak memikirkannya. Kalau memberikan posisi Kapten Kenji pada adiknya adalah tindakan yang sangat sensitif.
Gubernur Wada : Kau marah kan?
Wada tersenyum, aku tahu kau akan seperti ini. Wada menenangkan Koji, Taro mengumpulkan orang2 berpengaruh di Korea dan memberikan ini semua padaku. Hei..dia mencoba memisahkan kita, bukankah ini lucu?
Wada menyelipkan batangan emas di tangan Koji. Koji duduk dan merasa kesal, jadi kau sengaja marah padaku?
Wada sengaja pura2 berpihak pada Taro karena ia sudah menerima semua pemberian ini. Koji mengingatkan Wada kalau banyak ketidakpuasan diantara para petugas, mereka hanya menahan diri karena Shunji membunuh Gaksital.
Koji merasa gelisah karena mereka belum juga menemukan mayat Gaksital. Jika Gaksital muncul lagi, kau akan dalam masalah.
Wada baru sadar, kalau reputasinya bisa hancur gara2 ini.
Dr. Woo menemui Taro dan berkata kalau Presiden Jo tidak kembali lagi setelah meninggalkan Geum Hwa Jeong semalam. Taro awalnya tidak terlalu cemas, ia berkata mungkin Jo menemukan gisaeng lain.
Dr. Woo tidak setuju, Jo hanya terpesona kepada Masako dan ia sama sekali tidak menyentuh wanita lain. Pagi ini, ia bahkan tidak muncul untuk memberi salam pada Gubernur Jendral.
Taro dapat telp dari Gubernur Wada. Wada menegaskan sekali lagi kalau Kimura Shunji diangkat sebagai Kapten karena ia sudah berhasil membunuh Gaksital.
Taro membenarkan, ini semua berkata anda, Gubernur.
Wada memberi peringatan, nanti, Gaksital sama sekali tidak boleh muncul lagi di Gyeongseong.
Taro : Kapten Kimura Shunji benar-benar sudah membunuh Gaksital, tapi Gaksital bukan hanya ada satu orang, mungkin akan muncul Gaksital ke-2 atau ke-3..
Wada marah dan teriak, semua polisi sangat tidak puas saat ini, ia ditunjuk karena ia membunuh Gaksital. Tapi apa kau bilang? Ada Gaksital ke-2 atau ke-3?
Taro menenangkan Wada, ia menjamin kalau Gubernur Wada tidak akan mendengar berita tentang Gaksital yang muncul lagi.
Wada : Bagus. Kalau aku mendengar berita seperti itu lagi, kau lebih baik waspada.
Taro mengiyakan. Gubernur Wada dan Konno Koji saling menoleh. Wada berkedip pada Koji. Kimura Taro memanggil anaknya.
Taro memperingatkan Shunji, kalau Gaksital muncul lagi, kau dan aku akan berakhir. Kau mengerti?
Shunji : Saya akan mengingat itu.
Di pasar Jong Ro, semua orang Korea dan Abe merasa heran melihat ricksaw yang tertutup kain hitam tapi bergoyang-goyang.
Sun Hwa menyuruh Abe memeriksa, bukankah kau ini polisi? Abe tidak berani. Sun Hwa kesal, kau benar2 pengecut.
Anak pemilik kedai memeriksa dan Presiden Jo terjatuh keluar dari ricksaw. Jo tidak mengenakan baju, hanya celana saja. Tangan dan kakinya diikat. Ada tulisan khas Gaksital di dadanya.
Abe terkejut dan segera melepaskan ikatan Jo, anda baik2 saja? Anda tidak apa-apa?
Deuk Soo mengenali Jo, tunggu dulu..bukankah kau Presiden Jo?
Jo panik dan menyangkal, BB-Bukan..jelas bukan! Deuk Soo menunjuk tulisan di dada Jo, lihat ini "Jika kau berbuat jahat maka keturunanmu akan menerima balasan." Ini peringatan yang selalu ditinggalkan Gaksital.
Abe terkejut dan tanya pada Jo, apa Jo diserang Gaksital.
Orang2 juga terkejut, Gaksital masih hidup? Tiba2 beberapa orang menunjuk ke atas, itu Gaksital! Gaksital!
Kang To berdiri di atap dengan kostum Gaksital. Semua orang bersorak-sorai.
Abe terkejut. Ia mengeluarkan pistol untuk menembak Gaksital. Jang Soo adik Sun Hwa langsung menggigit kaki Abe. Sun Hwa juga menggigit tangannya. Sementara orang2 mulai memukuli Abe.
Abe ketakutan, ia akhirnya lari bersama Presiden Jo. Rakyat mengejar mereka.
Gaksital melemparkan sesuatu ke punggung Jo sehingga ia jatuh. Abe membantu Jo, keduanya lari sambil bergandengan tangan menuju kantor polisi.
Polisi segera mengamankan Presdir Jo dan Abe. Mereka mengarahkan senjata pada rakyat Joseon.
Rakyat Joseon terhenti di depan gerbang polisi. Tapi mereka merasa puas karena bisa mengintimidasi Jo dan polisi Jepang.
"Sungguh menyenangkan, sangat menyenangkan!", "Seolah penderitaan kita selama 10 th ini mendadak lenyap!","Kita sudah memberi pelajaran untuk polisi Kerajaan!"
Abe membawa Jo ke ruang dalam. Semua polisi terkejut. Tuan Jo langsung pingsan. Abe dengan terbata-bata berkata Gaksital...Gak-Gaksital..Gaksital..
Shunji terkejut mendengar ini. Ia langsung teriak minta semua petugas mengikutinya.
Shunji sampai di depan kantor dan melihat sekitar halaman kantor. Ia tertegun, hanya ada Lee Kang To - sudah rapi mengenakan jas-nya lagi - yang menegur seorang polisi.
Shunji memanggilnya, Letnan Sato!
Kang to pura2 polos, ada apa? Apa yang terjadi? Shunji berkata kalau Gaksital muncul kembali, kau tidak melihatnya?
Kang to menampilkan wajah terkejut dan teriak ke polisi di depan gerbang, hei kau tidak melihatnya? Bukankah kau berdiri di depan untuk menjaga?
Koiso curiga : Tapi Letnan, anda pergi kemana?
Kang to : itu bukan urusanmu..apa aku harus lapor segalanya padamu?
Shunji minta Kang To menyiapkan semua laporan tentang Gaksital. Jangan sampai ada yang ketinggalan.
Kang To mengerti dan berkata akan segera membawakan laporannya untuk Shunji.
Presiden Jo dirawat oleh Dr. Woo. Woo merasa tertipu, bukankah mereka berkata kalau Gaksital sudah mati dan mereka bahkan minta kita menyumbang.
Jo marah, aku lebih baik mati daripada menanggung malu.
Kimura Taro dan Shunji masuk ke kamar Jo. Jo memalingkan muka karena kesal. Dr. Woo menyindir Taro, penjahat yang sudah terbunuh muncul kembali, kau pasti sangat tertekan.
Taro minta Dr. Woo keluar dulu, ia akan bicara dengan Jo.
Taro tanya apa yang terjadi. Jo berkata ia diculik oleh Gaksital di tengah malam, saat ia bangun, ia sudah ada dalam ricksaw.
Shunji tanya detilnya, dimana dan bagaimana anda diculik? Apa Gaksital sendirian? Bagaimana dengan kaki tangannya? Kenapa ia menculik anda?
Taro minta Shunji tenang dulu, ada waktu untuk penyelidikan..setelah Presiden Jo pulih. Shunji protes, tapi Taro memintanya diam.
Taro tanya apa Jo masih bisa menyelesaikan tugas Jong ro dengan kondisi seperti itu. Jo berkata ia tetap bisa melakukannya.
Jo kesal, saat aku memikirkan bagaimana penjahat itu mempermalukanku, aku pasti akan membalas penghinaan ini!
Taro minta Jo tenang saja dulu, dengan begitu kau akan segera pulih.
Taro jalan pergi. Jo duduk, selama 13 th ini..aku sudah mengabdikan hidupku untuk Kishokai. Kurasa ini adalah misi terakhirku. Percayalah padaku, dan biarkan aku bertanggung jawab untuk ini.
Shunji terkejut, baru saat inilah ia mendengar tentang Kishokai.
Diane Lee menemui Gubernur Wada dan mengenalkan Rie. Ini adalah penyanyi yang akan tampil dalam upacara persahabatan Jepang-Korea.
Rie : Nama saya Lala.
Wada langsung memujinya, Lala? bahkan namamu juga sangat cantik.
Diane berkata Lala adalah penyanyi terkenal Jepang dan mereka sudah susah payah untuk mengundangnya. Wada langsung kelihatan senang, penyanyi secantik ini akan menyanyi untukku? aku harus berterima kasih pada anda, Ny. Lee.
Diane : Anda terlalu memuji saya, sebagai warga negara Kerajaan ini, sudah sepantasnya melakukan itu.
Wada memandangi kaki Rie dan tampak ngiler. Diane dan Rie tampak senang karena berhasil mendapatkan Wada.
Mok Dan tampil di pertunjukan sirkus. Ia ahli dalam berganti topeng. Cepat sekali.
Ayah Mok Dan dan istrinya melihat pertunjukan itu dari balkon VIP. Koiso juga melihat sambil menguap.
Topeng terakhir yang dipakai Mok Dan adalah Gaksital. Semua penonton heboh, mereka bersorak.
Koiso terkejut dan marah sekali. Ia segera meniup peluit dan memerintah polisi mengepung Mok Dan.
Damsari reflek ingin turun membantu putrinya, tapi dicegah teman wanitanya.
Koiso mengacak-acak perabotan sirkus dan marah pada Mok Dan. Ia menarik rambut Mok Dan menuduhnya sengaja melakukan ini untuk melecehkan polisi.
Ketua Jo minta Koiso mengampuni Mok Dan, ini semua salahnya. Tapi Koiso memukul Jo.
Tiba2 ada 3 orang tentara masuk. Mereka adalah anggota Kemerdekaan, orang yang sama yang pura2 akan meledakkan kereta, dan yang menyamar jadi pedagang.
Mereka mengaku dari Resimen 44 Komando Militer Joseon. Mereka sudah lama mengawasi Sirkus Timur Jauh dan meminta Koiso menyerahkan masalah ini padanya.
Koiso tidak mau, katakan dulu siapa kau dan apa pangkatmu..
Pria itu tidak mau memperpanjang, ia langsung menyerang Koiso. Dasar brengsek! Kau cuma polisi rendahan, berani mengacaukan operasi kami? Hantupun tidak boleh tahu rencana kami.
Koiso ketakutan. Tentara itu mengeluarkan pistol dan mengarahkan tepat ke jidat Koiso. Ia mengancam jika ada yang tahu soal operasinya, Koiso akan mati. Kau mengerti?
Tentara itu teriak memerintah anak buahnya membawa Ketua Jo dan Mok Dan. Setelah itu ia menoleh tajam ke Koiso.
Koiso segera berdiri dan menghormat karena takut.
Mereka membawa ketua Jo dan Mok Dan ke sebuah ruangan elegan (aku suka dindingnya yang ditutup hanji keren...). Menemui Damsari yang menyamar.
Mok Dan bertukar pandang dengan Ketua Jo, ia tidak mengenali ayahnya.
Baru setelah Damsari membuka kacamata dan kumis palsunya, Mok Dan langsung tertawa lebar. Ayah? Ayah!
Damsari tersenyum, Boon Yi! Ia membelai kepala Mok Dan lalu memeluknya. Semua senang melihat ayah-anak itu akhirnya bisa bertemu.
Teman wanita Damsari menyapa Ketua Jo, lama tidak bertemu, Rekan Jo.
Ketua Jo tertegun, lalu mengenali temannya. Rekan Jeok Pa!
Jeok Pa mengenalkan tiga pria yang menyamar jadi tentara, mereka adalah kelompok ke-36. Pria itu memberi salam pada Jo, saya mendengar tentang anda yang bertanggung jawab mengumpulkan dana. Sungguh suatu kehormatan bertemu dengan anda.
Jo tampak sangat gembira, senang bertemu anda.
Damsari memanggil Jo, Rekan Jo! ia merentangkan tangan. Jo langsung menyambutnya dan keduanya berpelukan erat.
(Suasana-nya patriotik sekali..Merdeka!! jadi inget cerita Oma gua yang rame2 membuat kompyang untuk ransum tentara gerilya waktu melawan Jepang wkkk....)
Sementara Lee Kang To....dia asyik menyanyi di klub bersama tiga cewek Tasha. Lagunya aneh, Oppa adalah pemabuk, Oppa seorang alkoholik,...aneh.
Rambut Kang To diatur lagi. Semua pengunjung klub menikmati penampilannya.
Selesai menyanyi, pelayan berkata ada tamu yang menunggu Kang To di ruang VIP.
Kang To pergi ke ruang VIP, ternyata tamunya adalah Presdir Jo.
Kang To hampir tidak mengenali Jo. Jo ketakutan dan berkata kalau semalam Gaksital menculiknya dan mengambil pembukuannya yang penting.
Kang To tanya apa isi pembukuan itu.
Jo : Jika pembukuan itu sampai di tangan Taro aku akan tamat. Seperti karyawanku, aku juga akan mati.
Kang To terkejut, apa maksudnya Chief Kimura yang membunuh karyawan bank itu?
Jo yakin, kalau bukan Gaksital pasti Kimura Taro! Saat kau datang dan berkata ada pembunuh yang lain, kau pasti sudah memikirkan sesuatu, ya kan?
Kang To : Kalau begitu, kita mulai dengan alasan kenapa anda berpikir kalau Chief Kimura adalah pembunuh yang sebenarnya.
Jo tampak ragu, ya ..itu ..bukan apa-apa. Pura2 saja kau tidak mendengar apapun dariku. Kita tidak bertemu malam ini. Jo buru-buru pergi. Kang To menghela nafas kesal.
Kang to bertemu dengan Baek Gun dan mengatakan hasil pembicaraan-nya dengan Jo.
Baek Gun minta Kang To menyerahkan saja buku rekening itu pada Konno.
Kang To : Itu hanya mengungkap kalau Kimura Taro menerima suap. Aku tidak mengenakan topeng Gaksi untuk membuat Konno senang.
Baek Gun : Lalu apa rencana anda?
Kang to : Pertama, orang yang menghianati Ayahku, dan hubungannya dengan Kimura Taro...aku harus tahu semua tentang itu.
Damsari dan Mok Dan pergi ke Gereja. Damsari menangis di altar. Ia menyesal karena istrinya sudah meninggal dan ia baru tahu itu.
Mok Dan menghiburnya, jangan sedih lagi Ayah. Ibu sudah beristirahat dengan tenang sekarang.
Damsari menyesal, aku bahkan tidak tahu kalau ibumu sudah meninggal. Aku tidak tahu kalau ia dikubur di tanah dingin Manchuria. Aku sungguh malu menjadi Ayahmu.
Mok Dan : Tapi, Ibu selalu bangga pada Ayah. Bahkan orang yang berpendidikan tidak bisa melakukan apa yang ayah lakukan.
Damsari : Aku selalu ingin memiliki tanahku sendiri, dan bertani dengan tanganku sendiri. Aku ingin hidup bahagia denganmu dan ibumu.
Mok Dan ingin membantu perjuangan ayahnya.
Damsari : Boon, aku memang membutuhkan bantuanmu. Tolong pertemukan aku dengan Gaksital.
Mok Dan : Gaksital?
Damsari tahu dari Ketua Jo kalau kau mungkin bisa mempertemukan-nya dengan Gaksital.
Mok Dan janji akan berusaha membantu, meskipun ia tidak yakin apa akan berhasil. Tapi kenapa harus Gaksital?
Damsari menggenggam tangan Mok Dan, kami membutuhkan bantuan Gaksital dalam rencana kami, kemungkinan berhasil akan lebih tinggi jika Gaksital membantu.
Mok Dan tersenyum, aku akan mencobanya. Aku akan pastikan kalau ayah bisa bertemu Gaksital.
Damsari tersenyum, terima kasih Boon-Yi.
Kang To mengenakan kostum Gaksital dan dibawa oleh kudanya ke hutan. Kang To melihat sobekan kain yang diikat oleh Mok Dan.
Ia turun dan mengambil kain itu..Boon-Yi. Kang To tertegun, lalu tersenyum. Kudanya tiba2 pergi. Kang To mendengar suara orang lari mendekat.
Kang to segera sembunyi di balik pohon. Ternyata Mok Dan yang lari ke arah pohon. Mok Dan tampak senang saat melihat pesan-nya sudah diambil.
Mok Dan teriak, Tuan Muda. Tuan Muda, kau mengambilnya kan? Sekarang, kau mengenaliku? Kau tahu kalau aku Boon yi kan? Tapi, kenapa kau tidak mengijinkanku menemuimu?
Mok Dan menangis, aku ingin bertemu denganmu. Aku merindukanmu Tuan Muda.
Kang To memandang Mok Dan dari jauh, ia juga menahan tangis.
Mok Dan mengikat pesan baru untuk Gaksital. Lalu pergi.
Kang To menunggu sampai Mok Dan benar2 jauh. Ia keluar dan mengambil pesan Mok Dan : Ada seseorang yang harus bertemu denganmu, Tuan Muda. Aku akan menunggumu disini besok sebelum matahari terbenam.
Kang to tersenyum.
Konno Koji mengadakan rapat dengan semua anggota kepolisian. Termasuk Taro, Shunji dan Kang To. Koji berkata kalau Gubernur Wada sebenarnya ingin mencabut medali penghargaan untuk Kimura Shunji tapi demi reputasi Gubernur sendiri, Koji membujuknya untuk tidak melakukan itu.
Koji marah karena Taro dan Shunji seolah membuat Gubernur Jenderal sebagai bahan tertawaan karena bohong akan kematian Gaksital. Koji minta tanggung jawab Kimura Taro.
Taro : Anda ingin saya bertanggung jawab seperti apa?
Koji memanggil Kang to, Sato Hiroshi! Kang to mengiyakan dan berdiri.
Kang to membuka sebuah map dan menunjukkan sebuah foto. Foto Kimura Taro dengan mendiang Choi Myeong Sub mengenakan seragam judo bersulam huruf Ki.
Koji : Simbol di seragam yang ada di foto itu adalah petunjuk untuk menemukan Gaksital. Apa itu?
Taro diam saja. Sehingga Koji teriak, Chief Kimura!
Taro berkata ia sudah pernah mengatakan pada Koji sebelumnya mengenai masalah ini, apa anda sudah lupa?
Koji ingat saat itu Taro berkata ia sanggup kehilangan semuanya, apa Koji juga bisa melakukannya? Karena anda adalah Choshu/ pejabat tinggi yang lulus dari Universitas Hukum Tokyo. Apa anda tidak apa-apa?
Koji kesal karena Taro berani mengancamnya. Ia memerintah Kang To untuk segera menahan Taro atas nama Gubernur Jenderal dan atas otoritas dariku, sebagai Kepala Polisi Wilayah.
Shunji terkejut. Kang to mengikuti perintah Koji. Ia berdiri dan memborgol tangan Taro. Taro tidak melakukan perlawanan dan dengan tenang jalan keluar.
Taro hanya memberi kode pada Shunji untuk tidak melakukan apapun. Kang To jalan mengikuti Taro dan hanya melihat ke arah Shunji tanpa bicara. Shunji tampak marah.
Bangsawan Lee stress dan tertekan karena Gaksital muncul lagi. Ny. Lee, Dr. Woo, dan Tamao ada di sekitarnya. Lee mengeluh, ia sudah minum semua obat dari Dr. Woo tapi ia tetap saja ..tidak bisa tidur.
Lee kena insomnia lagi dan mengeluh karena jadi kurus.
Dr. Woo menyinggung kalau Presiden Jo diserang oleh Gaksital. Lee tanya apa yang terjadi pada Jo.
Tamao : Ayah tidak tahu? Bagaimana ayah bisa tidak tahu?
Ny. Lee ingin menghentikan Tamao, tapi Lee sudah turun dari tempat tidurnya dan berdiri di depan Tamao. Nak, anakku. Katakan yang sebenarnya..apa yang kau dengar, apa yang kau lihat..katakan padaku secara mendetil.
Tamao : Gaksital meninggalkan Presiden Jo di tengah pasar Jong Ro dalam keadaan setengah telanjang dengan tangan dan kaki yang terikat.
Bangsawan Lee langsung pucat pasi : Telanjang?
Tamao : Dia juga ditutp mulutnya dan dikirim sebagai persembahan untuk rakyat Joseon. Agar dia bisa dipukuli, dimaki, dan dipermalukan.
Lee sudah ketakutan. Lalu marah setengah merajuk, penjahat itu harus dihukum berat. Apa sebenarnya kesalahan Presiden Jo? (astaga orang ini..)
Sekretarisnya masuk dan berkata kalau Kapten Kimura Shunji datang mencari Lee.
Keluarga Lee menemui Shunji. Shunji minta maaf sudah mengganggu mereka. Tapi hanya Bangsawan Lee yang bisa menolong ayahnya.
Lee heran, apa yang terjadi pada Chief Kimura?
Shunji berkata ayahnya ditangkap oleh Konno Koji pagi ini. Keluarga Lee terkejut, apa? Konno menangkap Chief Kimura? Apa alasannya?
Ny. Lee dengan mudah menebak alasannya, Karena Gaksital muncul lagi, maka ia harus bertanggung jawab, ya kan?
Shunji membenarkan. Chief Konno berpikir, kalau ia menangkap ayahku, maka mereka bisa mencari petunjuk untuk menangkap Gaksital.
Satu2nya yang bisa mengendalikan Chief Konno adalah Gubernur Jenderal, kami membutuhkan bantuan anda, Tuan.
Bangsawan Lee tidak berani ikut campur masalah Kantor Gubernur Jenderal. Tapi istrinya minta Shunji tidak terlalu cemas, apa kau pernah melihat seorang Jenderal yang masuk ke medan perang tanpa persiapan? Kapten Kimura, anda bisa menenangkan diri dan pulang dulu.
Ny. Lee berkata kalau Taro sudah menyiapkan kartu as rahasia untuk digunakan di saat seperti ini.
Ueno Rie sedang menikmati berendam dengan air hangat dan taburan bunga sambil membaca koran.
Terdengar deringan telpon dan tidak lama Jun membuka pintu. Ia memalingkan muka. Rie tanya siapa yang telp.
Jun : Ny. Bangsawan ingin bicara dengan anda. Ini mendesak.
Rie menerima telp Diane Lee. Ny. Lee minta Rie membantunya
Gubernur Jenderal bertemu dengan Park In Sam dari Gyeongseong Il Bo. Ia marah dengan berita tentang kemunculan Gaksital.
Park : Tapi beritanya sudah menyebar ke seluruh Gyeongseong. Jika ini tidak dimuat, maka semua akan salah paham pada Gubernur Jenderal.
Wada marah2. Tiba2 Ueno Rie lari menerobos masuk ke ruangan Wada. Sekretarisnya mengejar.
Wada terkejut melihat Lala, ada apa Lala? Lalu ia mengusir Park In Sam dan Kaneko.
Lala menangis dan mengadu kalau pria yang bagaikan ayah baginya sudah ditahan.
Wada mana bisa tahan melihat tangisan Lala. Ia langsung luluh lantak. Oh benar2 mudah dimanipulasi.
Wada langsung memanggil Konno Koji. Ia tanya apa Koji menangkap Taro. Koji membenarkan, Gaksital sudah muncul lagi. Si brengsek itu tidak mengatakan apapun tentang ini.
Wada : Hei..apa Taro akan bicara meskipun kau menangkapnya?
Koji : Lalu, apa aku harus tutup mata?
Wada menghela nafas dan berkata ia kenal wanita yang menganggap Taro sebagai Ayah sendiri, aku tahu informasi ini darinya. Jadi bebaskan dia untuk saat ini.
Koji kesal, wanita siapa? Kak..apa kau selingkuh dibelakang istrimu?
Wada : Ayah mertuaku, kakak iparku, bahkan paman istriku, semuanya adalah Jenderal. Aku akan mati kalau aku seperti itu.
Koji mengalah, tapi ia minta Wada harus mencari tahu tentang Taro. Wada janji.
Taro masuk ke ruangan interogasi. Kang To bertugas memeriksa Taro. Seperti diduga, Taro tidak bersedia membuka mulut.
Kang To : Baik, karena anda tidak mau jujur, kita bicara masalah lain saja. Kenapa anda sangat membenci saya? Apa karena saya orang Joseon? Tapi saya Sato Hiroshi, sejak saya menjadi polisi Kerajaan, saya tidak pernah berpikir kalau saya adalah orang Joseon.
Jadi, kalau anda membenci saya, saya jadi ingat kalau saya adalah orang Joseon.
Kang to mohon agar Kimura Taro mengakuinya. Ia ingin mengenakan seragam kendo yang sama dengan Taro.
Taro marah, kau brengsek. Kau ingin mendapatkan kedua-duanya?
Kang To : Saya ingin setia pada anda dan juga Chief (Konno).
Taro : Jangan menyembunyikan keinginanmu dibalik kesetiaan. Jika Amerika mengambil alih Joseon dari Kekaisaran Jepang, namamu akan menjadi John atau Michael. Tidak peduli hidup atau mati, aku akan tetap Kimura Taro.
(Maksudnya, Kang To demi menjadi sukses akan bersedia melakukan apapun, mau jadi orang Jepang atau Amerika pasti akan ia lakukan.)
Shunji masuk ke ruang interogasi dan melemparkan surat keputusan dari Konno Koji ke arah Kang to. Chief Konno sudah memerintahkan pembebasannya.
Shunji mengajak ayahnya pergi. Sebelum keluar, Shunji menoleh ke arah Kang To, ia marah. Lee Kang To, kau benar2 berani memborgol ayahku. Aku tidak akan melupakan itu.
Malamnya, Shunji menghadap ayahnya dan berkata ingin masuk sebagai anggota Kishokai karena semua korban yang dibunuh Gaksital adalah anggota Kishokai.
Taro berkata Shunji belum siap.
Shunji ingin jadi umpan untuk menangkap Gaksital. Aku akan menjadi targetnya kalau aku jadi anggota Kishokai. Aku tidak tahan lagi mendengar orang berkata kalau aku bohong sudah membunuh Gaksital untuk mendapatkan posisi Kapten.
Aku ingin menangkap penjahat itu untuk mendapatkan pernyataan maaf dari Chief Konno.
Taro mengerti.
Paginya, Shunji mengumpulkan anggota polisi Jong Ro. Ia berkata semua tahu ia menduduki posisi ini karena ia membunuh Gaksital. Tapi, pada hari aku mendapat surat penunjukan, Gaksital yang seharusnya sudah mati, muncul kembali.
Jika ada orang yang tidak bisa mengakuiku sebagai atasannya, bicara saja sekarang.
Shunji : Baiklah, aku bersumpah atas nama Kakak-ku yang meninggal oleh penjahat itu...Gaksital pasti akan mati di tanganku.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8]
No comments:
Post a Comment