Pages

Monday, July 16, 2012

Scent Of A Woman episode 12

Ji wook memanggil Yeon Jae dan tanya untuk terakhir kalinya apa ini yang memang diinginkan Yeon Jae.
Yeon Jae menguatkan hati dan mengiyakan. Ji wook patah hati dan berkata akan melakukan sesuai keinginan Yeon Jae.

Ji wook : Kau ..kau tidak akan pernah melihatku lagi.

Ji wook pergi dan Yeon Jae menangis sambil memandangi punggung Ji Wook. Eun Seok hanya menghela nafas, ia tahu kalau ini tidak sesuai dengan hati Yeon Jae.

Ji Wook masuk ke mobil dan menangis.

Eun Seok dan Yeon Jae duduk di lobi RS. Eun Seok merasa Yeon Jae tidak perlu sejauh itu. Yeon Jae berkata ia tidak mengerti, meskipun ia menyayangi ayahnya, ia juga sangat marah padanya.
Karena kondisi rumah kacau dan aku bahkan tidak bisa ke sekolah.

Yeon Jae : Kenapa ayahku harus kena kanker? Kenapa aku tidak bisa mendapat ayah yang sehat seperti orang lain? Aku benar2 membenci Ayahku. Jika aku pergi main dan tertawa dengan temanku, aku merasa sangat bersalah.
Makan, ganti baju, atau tidur..semuanya tidak membuatku nyaman. Jika ia ada di sisiku, orang itu juga akan menjadi seperti itu. Dia akan berubah menjadi orang yang tidak bisa tertawa, makan, atau tidur. Bahkan setelah aku mati..untuk waktu yang sangat lama.

Jadi, aku tidak ingin dia menjadi seperti itu. Aku pergi dulu.

Eun Seok ingin mengantar Yeon Jae pulang tapi Yeon Jae ingin sendiri.

Yeon Jae jalan pulang sambil mengenang kembali saat2 bersama Ji Wook. Lalu saat Ji wook janji tidak akan pernah menemui Yeon Jae lagi.

Ji Wook juga menyetir sambil merenung. Keduanya patah hati.

Paginya, Yeon Jae menyortir buku-buku dan baju2nya. Ibu heran melihatnya.
Yeon Jae ingin membuang atau memberikannya untuk orang lain. Ibu tertarik dengan sweater hitam putih dan tanya apa pantas dipakai olehnya.

Yeon Jae mengajak ibu belanja baju. Ibu keluar dengan setelah warna orange dan coklat. Yeon Jae tersenyum, bagus. Cocok untuk ibu.
Yeon Jae juga membelikan ibunya tas baru.

Ibu ingin membelikan jaket musim dingin untuk Yeon Jae, mumpung ada diskon. Yeon Jae memandang jaket itu dan tampak sedih.

Yeon Jae menolak, aku tidak membutuhkannya. Karena Yeon Jae berpikir ia mungkin tidak akan bisa melihat musim dingin tahun ini. Menyedihkan memang.

Yeon Jae pulang, ia merasa penat. Tiba2 jarum jam terdengar berdetak lebih cepat.

Yeon Jae tampak ketakutan. Ia pergi.

Yeon Jae menemui Guru Kim lagi. Ia ingat saat masih remaja, Guru Kim memegang tangannya dan bahunya, Yeon Jae.
Lalu saat seorang guru wanita tanya apa Guru Kim Dong Yeong melakukan pelecehan seksual padamu? Yeon Jae diam saja. Tapi diam juga berarti membenarkan.
Tidak lama, seorang teman memanggilnya, Yeon Jae..Guru Kim dipecat. Itu bagus kan?

Sekarang Yeon Jae berdiri gemetaran di luar toko roti. Pak Kim keluar mengantar pelanggan dan Yeon Jae memanggilnya. Aku minta maaf, Guru!

Yeon Jae : Ini semua salahku. Ini semua adalah kesalahanku Guru. Aku tidak suka kalau kau menyukai ibuku karena itu mengingatkanku pada mendiang ayahku. Aku ingin memisahkan kau dan ibu, jadi itulah mengapa aku melakukan itu.

Pak Kim heran kenapa kau tiba2 mencariku? Selama 16 th, kau menyembunyikannya dan hidup dengan baik.
Yeon Jae menangis, karena aku tidak tahan lagi. Ini membebani hatiku selama ini. Tolong maafkan aku guru.

Pak Kim belum menjawab. Ada pelanggan datang mengambil kue, jadi ia memberi alasan sibuk dan masuk ke dalam toko. Yeon Jae merasa putus asa dan jalan pergi. Pak Kim menoleh dan memandangi Yeon Jae.

Yang Hee Joo melihat Eun Seok duduk melamun, ia mengejutkan Eun Seok. Hee Joo memuji penampilan tango Eun Seok.
Hee Joo hanya tidak mengerti kenapa Eun Seok memilih Yeon Jae dan bukannya dia sebagai partner dansanya. Hee Joo curiga, apa jangan2 kalian ..disaat aku tidak ada, kalian main mata ya?

Eun Seok tersenyum dan berkata kalau mereka sudah kenal sejak dulu, mereka teman SD.
Hee Joo tampak syok haha..Hee Joo tidak mengerti kenapa Eun Seok tidak mengatakan hal itu padanya.

Eun Seok : Apa aku wajib mengatakannya padamu?
Hee Joo cemberut, tapi aku sangat iri, aku benar2 cemburu. Hee Joo menanyakan kondisi Yeon Jae, dia kena kanker empedu kan? Bukankah itu adalah kanker paling berbahaya?

Eun Seok masuk ke RS. Di dalam, ada beberapa pasien yang juga memuji penampilan Eun Seok. Mereka tanya apa partner Eun Seok juga pasien di RS ini. Eun Seok membenarkan.
Mendengar itu, kedua kakek itu jadi semangat dan ingin melakukan sesuatu juga. Eun Seok mendukung mereka, ia percaya itu bisa membantu pengobatan. Benar juga, hati yang gembira adalah obat.

Eun Seok masuk kantornya dan yang teringat justru wajah memelas Yeon Jae yang penuh air mata, selamatkan aku Eun Seok. Aku ingin hidup, Eun Seok.
Eun Seok telp Yeon Jae dan pergi menemuinya.

Yeon Jae duduk di taman, memandangi keluarga muda yang sedang main atau pasangan kekasih naik sepeda bersama.
Eun Seok menghela nafas dan duduk di samping Yeon Jae, kenapa kau tampak sedih? Yeon Jae berkata semua orang itu kelihatan sangat beruntung dan bahagia.

Yeon Jae berkata udaranya semakin dingin, musim gugur akan segera tiba, menyenangkan kalau waktu berlalu dengan cepat sekarang ini.
Eun Seok mengajak Yeon Jae jalan-jalan.

Presdir Kang mengajak Ji Wook makan malam, tapi ditolak. Tuan Kang pusing dan tanya apa yang dibutuhkan Ji Wook, apa kau mau liburan? Aku akan memberimu waktu libur. Perancis atau Sri Lanka kemana saja tidak masalah.
Ambil waktu libur di lingkungan lain dan menyelesaikan semuanya.'

Ji wook menolak, ia pergi ke gym untuk olah raga.

Se Kyung menemuinya, ia juga olah raga dan berkata kalau cara latihan Ji wook seperti itu, ia bisa cedera.

Ji wook heran, tidak mungkin kau kesini karena aku. Se Kyung membenarkan dan ingin diberi kesempatan lagi oleh Ji wook.
Se Kyung : Orang yang dulu kau lihat itu, bukan aku yang sesungguhnya.

Ji wook tidak tertarik dan pergi. Tapi ia merenung lagi di kamar mandi dan akhirnya pergi minum dengan Se Kyung.

Ji wook menuang alkohol, tapi ia tidak mau repot toast dengan Se Kyung. Ji wook minum sendiri.
Ji Wook : Apa yang kau kejar? Pernikahan? baiklah, ayo kita menikah dalam bulan ini, tanggal berapa?

Se Kyung kesal, Kang Ji Wook.

Ji Wook juga tampak tidak peduli, bagaimanapun kita akan menikah, jadi kita lakukan saja. Ji wook menyeringai, jangan bilang..kau ingin kencan denganku atau jatuh cinta denganku, ya kan?
Ji wook mendengus, sepertinya begitu.

Se Kyung menahan tangan Ji Wook, mencegahnya minum lagi. Se Kyung tampak tersinggung, memang benar ia minta kesempatan lain, kukira kita bisa memulai dari awal, aku tidak tahu kenapa aku seperti ini. Tapi Kang Ji wook, aku tidak membencimu.
Jadi, jangan bicara sesukamu sendiri. Kau tidak punya hak menginjak harga diriku.

Se Kyung pergi dengan marah.

Hye Won menemui Yeon Jae. Yeon Jae memberikan anting2nya untuk Hye Won. Hye won berkata akan menikah.

Yeon Jae terkejut sekaligus senang. Hye Won berkata ia sudah hamil. Kehamilannya membuat keluarga pacarnya jadi ribut dan akhirnya ia harus menikah.
Hye won merasa malu jadi tidak bisa menceritakan pada siapapun. Punya bayi di saat seperti ini memang sulit tapi ia juga tidak bisa menggugurkan bayi ini, jadi anggap saja memang ini adalah kehidupannya.

Hye Won minta maaf. Yeon Jae berkata apa yang harus dimaafkan, ia senang karena bisa melihat teman baiknya menikah sebelum ia meninggal. Selamat ya.

Ibu masuk dan heran kenapa Hye Won menangis lagi, ibu ingin tahu ada apa, kalian berdua tampak aneh. Yeon Jae berkata kalau Hye Won akan menikah.
Ibu tampak terkejut tapi ia segera tersenyum dan mengucapkan selamat.

Yeon Jae tanya Hye Won mau hadiah apa untuk pernikahan ini. Yeon Jae ingin beli kulkas untuk temannya. tapi Hye Won berkata akan tinggal bersama mertuanya jadi tidak membutuhkan hal2 seperti itu.
Hye Won hanya ingin Yeon Jae menemaninya mencari gaun pengantin. Calon suaminya tidak punya waktu dan juga tidak tahu tentang gaya. Yeon Jae mengerti. Hye Won pulang.

Yeon Jae masuk rumah dan ibu tampak kesal, ia tanya apa pekerjaan tunangan Hye Won.
Yeon Jae : Dia PNS, hebat kan?

Ibu kesal, apanya yang hebat, lalu apa yang akan kau lakukan? Ibu merasa marah karena sekarang tinggal Yeon Jae saja yang belum menikah diantara teman2nya. Bahkan Hye Won juga akan menikah, apa kurangnya kau dibanding Hye Won?

Yeon Jae tidak mengerti, apa Ibu cemburu karena Hye Won akan menikah? Ibu membenarkan, apa kau pikir aku bahagia untuknya? Aku cemburu, sangat cemburu! Ibu ingin Yeon Jae segera pergi dan mencari pekerjaan besok, bukan asal pekerjaan tapi pekerjaan yang pantas. Agar kau bisa bertemu seorang pria.
Setiap hari, kau hanya main-main saja. Aku bahkan merasa malu meminta orang untuk mengenalkan calon suami untukmu! Aku tidak tahan melihatmu ada di rumah lagi, jadi carilah pekerjaan.

Yeon Jae tidak mau. ibu marah, kau sudah main terus selama sebulan, jadi sudah cukup, kau belum mendapatkan pekerjaan sampai saat ini. Apa kau tidak keterlaluan?

Yeon Jae teriak, hentikan kumohon! Ibu tidak tahu apa-apa.
Ibu : Apa yang tidak kuketahui? Apa kau kira hatiku terasa tenang? Hye Won akan menikah. Itulah sebabnya aku minta kau segera menikah! Paling tidak berusahalah! Berusahalah!

Yeon Jae masuk kamarnya dan menangis tersedu-sedu. Yeon Jae masih belum bisa mengatakan pada ibu kalau ia sakit.

Ji wook menatap pot dari Yeon Jae dengan blank. Pengurus rumahnya tampak cemas karena Ji Wook belum makan apapun. Ia masak sup dan minta Ji Wook memakannya nanti.
Ji wook minta Bibi menyingkirkan pot merah pemberian Yeon Jae ke tempat yang tidak terlihat oleh Ji wook.

Setelah itu, Ji Wook telp Se Kyung. Ji wook menemui Se Kyung dan berusaha memulainya dari awal.
Se Kyung : Kita sebaiknya pergi kemana?
Kencan pertama anak konglomerat adalah showroom mobil. Se Kyung minta Ji Wook memilihkan mobil untuknya. Ha!

Yeon Jae bicara dengan Eun Seok di telp, ia cerita soal Hye Won yang akan menikah jadi ia akan menemani Hye Won memilih gaun pengantin. Setelah itu makan bersamanya.

Eun Seok langsung pesan, jangan makan apapun yang tidak baik untuk tubuhmu. Meskipun ada alkohol kau tidak boleh meminumnya.
Yeon Jae mengerti dan berkata Eun Seok tidak perlu telp dia tiap hari. Eun Seok terkejut dan baru sadar kalau ia telp Yeon JAe setiap hari. Kelihatan sekali memang :)

Yeon Jae keluar dan berkata ke Ibu kalau ia akan pergi bersama Hye Won. Ibu diam saja dan tidak keluar dari kamar.

Hye Won mencoba gaun pengantin dan Yeon Jae berkata kalau Hye Won kelihatan cantik. Hye Won mencemaskan perutnya dan juga takut orang mengejeknya karena ia sudah tua.
Hye Won merasa pinggangnya terlalu ketat. Staf wanita di butik itu berkata ukurannya pas. Lalu Hye Won berkata kalau ia sedang hamil. Staf itu memberinya selamat dan berkata akan membuat pinggangnya sedikit longgar.

Hye Won ternyata harus segera pergi menemui bibi calon suaminya dan tidak bisa makan bersama Yeon Jae.

Yeon Jae melihat ke etalase dan tertarik dengan sebuah gaun pengantin.
Yeon Jae masuk lagi ke dalam butik dan tanya apa ia bisa mencoba gaun pengantin.

Staf wanita itu baik sekali dan mengijinkannya. Ia membantu Yeon Jae bersiap dan membuka tirainya.
Yeon Jae tertegun melihat bayangannya di kaca.

Staf wanita itu berkata gaunnya cocok sekali kalau dikenakan Yeon Jae, anda pasti akan segera menikah. Biasanya jika seorang wanita ingin mencoba gaun pengantin, ia akan segera menikah.
Yeon jae minta tolong gadis itu untuk mengambil foto dirinya mengenakan gaun pengantin.

Presdir Kang mengajak makan Ji wook dan membicarakan masalah pekerjaan. Ia ternyata juga mengundang Se Kyung.
Se Kyung datang dan berkata rapatnya berlangsung lama. Ia minta maaf. Tuan Kang menanyakan kondisi Presdir Im, ia senang mendengar Ji Wook dan Se Kyung sering bertemu lagi.

Presdir Kang ingin keduanya segera menikah saja. Ji wook ingin melakukannya dengan alamiah, ia ingin memulai hubungan dengan Se Kyung seperti orang2 pada umumnya, kita akan kencan atau menikah, bukankah kami yang seharusnya memutuskan itu?
Se Kyung juga setuju dan minta agar semua berjalan secara natural saja, kami juga baru bertemu dua kali. Tuan Kang mengerti, bagaimanapun hatiku merasa sangat lega.

Tapi Ji wook masih belum terlalu semangat untuk kencan dengan Se Kyung. Ia meninggalkan Se Kyung di depan apartemennya dan segera pulang.

Yeon Jae membaca daftar keinginannya satu per satu.

Yeon Jae menempel fotonya dengan gaun pengantin di keinginan No. 5 lalu memberi tanda, sudah dilakukan.

Yeon Jae menangis kesal dan merobek buku keinginannya. Yeon Jae membuangnya.

Yeon Jae juga melempar pot bunga ke lantai. Ia menangis tidak terkendali.

Yeon jae masuk dapur dan mengambil soju dari bawah lemari. Yeon Jae nekad minum soju. Yeon Jae ingat saat Ji Wook berkata ia mencintai Yeon Jae dan saat janji untuk tidak menemuinya lagi.

Yeon Jae benar-benar depresi dan putus asa.

Yeon Jae pergi ke rumah Ji Wook, ia sembunyi dan mengamati rumah Ji wook dari jauh.

Ji wook pulang, ia masuk ke halaman dan berhenti di tengah jalan, Ji wook menoleh ke arah tempat sembunyi Yeon jae seolah merasakan sesuatu, tapi Yeon jae sudah tidak ada lagi.

Yeon jae jalan pulang dengan kondisi setengah mabuk.

Ibu heran melihat soju di dapur dan pot yang berantakan di kamar Yeon jae.
Yeon Jae pulang, ia duduk di lantai dan berkata ia mengalami masa berat. Ibu merasa bersalah dan minta maaf, kau juga pasti merasa kesal karena pernikahan Hye Won. Aku minta maaf, aku salah. Ibu memeluk Yeon Jae.

Dokter senior berkata ke Eun Seok kalau pihak RS ingin mengundang Yeon Jae makan malam. Selain sudah memberi sumbangan besar untuk RS, Yeon Jae juga menjadi inspirasi untuk pasien lain setelah menyaksikannya berdansa tango. Yeon Jae bisa memberikan harapan untuk pasien lain, itu adalah pesan yang disampaikan Yeon Jae pada mereka.
Eun Seok mengerti dan akan telp Yeon Jae.

Yeon Jae tidak ada. Ibu yang mengangkat telpnya. Eun Seok terkejut dan tanya dimana Yeon Jae. Ibu juga tidak tahu. Eun Seok mengerti dan akan telp lagi nanti.

Hye Won memberikan undangan untuk Ji wook. Ji Wook mengucapkan selamat. Hye Won tidak tahan dan tanya apa yang akan dilakukan Ji wook pada Yeon Jae, apa benar akan mengakhirnya begitu saja? Yeon Jae benar2 sangat menyukai anda, Direktur. Si bodoh itu, ia jatuh cinta pada anda sejak pandangan pertama. Anda juga menyukai Yeon Jae kan?
Itulah sebabnya anda membatalkan pertunangan, ya kan? Apa anda bisa tetap disisi Yeon Jae?

Ji wook hanya berkata semuanya sudah selesai. Ini semua adalah keinginan Yeon Jae.

Ibu telp Hye Won dan menanyakan Yeon Jae, anak itu pergi tanpa membawa ponselnya, aku merasa tidak tenang.
Hye Won mengerti dan berkata kalau ia ketemu Yeon Jae akan segera telp Ibu.

Hye Won telp Eun Seok dan tanya apa Yeon Jae ke RS. Ternyata tidak. Eun Seok akan memeriksanya lagi.
Eun Seok tanya apa Yeon Jae ada jadwal pemeriksaan. Perawat berkata tidak ada. Eun seok akhirnya telp Ji wook, dan menanyakan Yeon Jae.

Ji wook : Tidak, ia tidak ada disini. Ada apa?
Eun Seok : Bukan hal yang penting.
Ji Wook heran, kalau tidak penting kenapa telp. Eun Seok hanya minta Ji Wook mengabarinya kalau Yeon Jae telp.

Yeon jae pergi ke toko roti Guru Kim lagi. Ia meninggalkan pesan, Guru..aku ingin meminta maaf sejak dulu. Tapi aku tidak bisa melakukannya, karena aku tidak punya keberanian menemuimu. Aku ingin minta maaf darimu. Dengan permohonan maaf sederhana ini rasanya seperti minta terlalu banyak.
Tapi sekarang, kurasa aku harus mengatakannya. Kau sudah menutupi kebohonganku selama ini, terima kasih banyak.

Pak Kim keluar mencari Yeon Jae, tapi Yeon Jae sudah pergi.

Eun Seok mencari Yeon Jae di kelas tango tapi Yeon jae tidak disana. Eun Seok minta Veronica telp kalau Yeon Jae datang.
Ji Wook telp Eun Seok dan tanya apa masih belum menemukan Yeon Jae. Eun Seok membenarkan, di les tango juga tidak ada, apa ada tempat lain?

Ji wook akan pergi melihatnya. Ji wook pergi ke tepi sungai, lokasi kencan terakhir mereka. Ternyata benar, Yeon Jae duduk di sana, tepat di tempat ia duduk waktu itu.
Ji Wook tertegun. Ia seperti ingin menemui Yeon Jae, tapi tidak jadi karena ingat Yeon jae memang ingin putus dengannya.

Eun Seok telp dan Ji Wook mengatakan lokasinya. Ji wook pergi.

Eun Seok pergi ke tepi sungai dan menemukan Yeon Jae. Eun Seok mendekat dan marah, apa sebenarnya yang kau lakukan disini? Apa kau tahu betapa cemasnya aku?

Yeon Jae heran bagaimana Eun Seok tahu kalau ia ada disini?

Eun Seok : Kang Ji Wook yang mengatakannya padaku.
Yeon Jae tertegun : Orang itu datang kesini?
Eun Seok kesal, kalau kau sesedih ini, untuk apa putus dengannya? Kenapa? Kalau kau mencintainya, kau seharusnya mencintainya dengan terus terang, dan tidak seperti ini.

Yeon Jae ingin segera mengakhiri hidupnya saja.

Hye Won menenangkan ibu, mereka sudah menemukan Yeon Jae dan sekarang dalam perjalanan pulang.
Ibu curiga dengan kondisi Yeon Jae akhir2 ini. Ia tanya Hye Won tapi Hye Won berusaha menutupinya dan berkata tidak tahu.

Untung Eun Seok dan Yeon Jae segera pulang. Ibu cemas dan memarahi Yeon Jae, kau dari mana saja? Apa kau tahu betapa cemasnya aku?
Hye Won langsung menarik Yeon Jae masuk untuk istirahat.

Ibu sekarang mengenali Eun Seok, kau kan pria dari kencan buta itu kan? Eun Seok membenarkan.
Ibu mengantar Eun Seok keluar sambil senyum lebar, apa kau yang tadi telp? Eun Seok mengiyakan.

Ibu : Waktu itu kau juga menjemput Yeon jae. Apa hubunganmu dengan Yeon Jae?

Eun Seok : Kami teman saat SD, maaf menyusahkan Ibu, tapi tolong jaga Yeon Jae.
Eun Seok pamit pulang. Ibu heran, apa maksudnya menjaga Yeon Jae?

Hye Won sedih melihat kondisi Yeon Jae. Ia merasa bersalah, apa ini karena aku mengatakan akan menikah?
Yeon Jae berkata bukan itu, ia minta Hye won pulang, aku lelah ingin tidur. Hye Won mengerti.

Eun Seok telp Ji wook dan berkata kalau Yeon Jae sudah pulang dengan selamat.
Ji Wook : Baiklah.

Eun Seok : Kang Ji Wook-ssi..terima kasih.
Ji Wook diam saja. Eun Seok menutup ponselnya, Ji Wook duduk di tempat Yeon Jae tadi duduk dan memandang ke arah sungai.

Hari pernikahan Hye Won.
Semua staf Line Tour datang. Noh, Yoon Bong Gil, Nam Na ri dll. Mereka menemui Hye Won dan tepuk tangan, wah kau kelihatan cantik.

Hye Won tersenyum lalu tanya apa mereka melihat Yeon Jae.

Noh langsung pergi, aku tidak ingin ketemu dengannya. Semua juga tidak melihat Yeon Jae. Yeon Jae masih di rumah, ia tampak ragu untuk pergi.

Hye Won ingin telp Yeon Jae, ternyata Yeon Jae sudah datang. Hye Won kesal, kenapa kau baru datang sekarang?

Yeon Jae terharu dan memuji penampilan Hye Won. Kau terlihat cantik, teman baikku.

Hye Won ; Aku mengenakan anting pemberianmu.
Yeon Jae : Kau harus hidup bahagia untuk waktu yang sangat sangat lama.
Hye Won menangis, Yeon Jae memperingatkan Hye Won, nanti riasanmu luntur. Upacara dimulai.

Yeon Jae mengiringi Hye Won masuk ke ruang upacara. Ia melihat Ji wook. Keduanya berpandangan dan jelas kelihatan masih saling merindukan.

Yeon Jae masuk ke dalam. Ji wook juga, ia terus melihat ke arah Yeon Jae.
Yeon Jae menangis melihat prosesi upacara. Lalu diam-diam meninggalkan ruangan itu.
Ji wook mengikutinya.

Ji wook menyetir dan melihat Yeon Jae di seberang jalan. Ia tampak linglung dan menyeberang tanpa melihat.

Ji wook terkejut. Ia melihat sebuah mobil yang melaju kencang ke arah Yeon Jae.

Ji Wook langsung tekan gas dan menyongsong mobil itu. Ji Wook sengaja menabrakkan mobilnya agar mobil hitam itu tidak menabrak Yeon Jae.

Ji wook terlempar ke samping dan kepalanya membentur stir mobil.

Yeon jae bingung dan belum sadar apa yang terjadi, lalu ia melihat Ji Wook. Ji wook masih sadar dan melihat ke arah Yeon Jae, memastikan kalau Yeon Jae selamat.

Setelah itu Ji wook pingsan dengan pelipis berdarah.

Yeon Jae menangis syok. Mungkin baru sadar meskipun hidupnya tidak lama lagi, tapi keberadaan Yeon Jae tetap berharga untuk Ji Wook.

SOAW [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11]

1 comment:

  1. wah...balapan nih antara kak tirza ma ind*s**r...semangat kak ^^
    sedih banget episode ini :'(

    ReplyDelete