Pages

Thursday, March 28, 2013

Nice Guy episode 14

Ma Ru panik karena tidak menemukan Eun Gi. Ia lari keluar RS dan akhirnya menemukan Eun Gi terbaring di bangku luar. Ma Ru membangunkan Eun Gi dan menyelimutinya dengan jaket. Eun Gi terbangun dan membuang jaket Ma Ru, kau siapa?
Ma Ru bingung, Eun Gi..ada apa?
Eun Gi : Aku tanya, siapa kau ini?

Eun Gi membuang jaket Ma Ru ke tanah jalan pergi. Ma Ru mengejarnya.
Ma Ru benar-benar bingung, kenapa kau seperti ini? Eun Gi minta Ma Ru tidak mendekatinya. Ma Ru minta Eun Gi berhenti main-main.
Ma Ru tidak mengerti apa yang terjadi dan Eun Gi terus saja menyingkirkan dirinya dan jalan pergi. Eun Gi kelihatan tidak percaya dan sama sekali tidak mengenal Ma Ru.
Ma Ru mengikuti Eun Gi.

Sekretaris Hyun menemui Prof Min Hyuk. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada Eun Gi.

Prof Min Hyuk menjelaskan, jika seseorang mengalami syok, orang itu kadang-kadang bisa kehilangan ingatannya lagi. Tapi itu juga satu mekanisme pertahanan untuk menghindari ingatan yang menyakitkan.

Sekretaris Hyun takut Eun Gi tidak akan mengenali mereka lagi. Prof Min Hyuk minta Hyun menganggap ini sebagai tahap yang memang harus dilalui Seo Eun Gi untuk mendapatkan ingatannya kembali. Setelah tahap ini mungkin akan ada satu terobosan.

Eun Gi jalan dan kelihatan ketakutan, ia tidak mengenali jalan di sekitarnya. Ma Ru terus mengikuti Eun Gi dengan wajah bertanya-tanya.
Eun Gi mencoba menyeberang jalan dan hampir saja terserempet mobil. Untung Ma Ru segera menariknya ke pinggir dengan cepat.

Eun Gi menoleh dan menatap dengan pandangan tidak percaya ke arah Ma Ru, apa kau mengenalku?
Ma Ru diam saja.

Ma Ru akhirnya membawa Eun Gi pulang ke rumah. Ia menuntun Eun Gi ke kamarnya. Choco sudah tidur. Ma Ru menunjukkan foto mereka berdua di Osaka.


Eun Gi menggelengkan kepala, ini bohong. Ia seperti ingin menyangkal kalau mereka memang saling mengenal. Eun Gi membanting foto itu ke lantai sampai pecah.

Choco terbangun mendengar keributan itu. Apalagi Eun Gi terus saja mengamuk dan teriak, ini bohong! Semuanya bohong! Ma Ru berusaha menenangkan Eun Gi. Seo Eun Gi, tenanglah!

Choco ketakutan, ia berdiri sambil memeluk bonekanya. Tidak mengerti kenapa Eun Gi tiba-tiba mengamuk seperti orang gila.
Ma Ru memeluk Eun Gi dan menyuruh Choco turun dulu. Choco langsung keluar dari kamar. Eun Gi masih teriak2, ini semua palsu, kau bohong! Kau bohong!
Tiba-tiba Eun Gi pingsan karena stres. Ma Ru menahan tubuh Eun Gi dan memeluknya.
Ma Ru hanya bisa memandangi Eun Gi sambil menghela nafas. Eun Gi terlihat sangat menderita.
Choco ketakutan, ia tidak mengerti kenapa Eun Gi bisa tiba-tiba seperti itu. Jae Gil menghiburnya, ia tidak heran karena Jae Gil justru merasa aneh kalau semua berlangsung terlalu mudah.
Ma Ru tetap memeluk dan menahan tubuh Eun Gi seperti saat ia pingsan tadi.



Jae Hee minum anggur sendiri dan memikirkan kondisi Eun Gi. Jae Hee merasa punya kesempatan untuk menyatakan bahwa Seo Eun Gi tidak kompeten dan menguasai semua saham serta kekayaan Eun Gi.
Jae Hee ingat kata2 Min Young dan sikap Ma Ru.

Paginya, Choco dan Jae Gil tidur di ruang tamu. Sementara Ma Ru masih memegang tubuh Eun Gi seperti semalam, sepertinya ia sama sekali tidak bergerak. Ma Ru memindahkan Eun Gi ke atas tempat tidur.
Ma Ru cuci muka. Ia kelihatan tertekan. Lebih parah lagi, Jae Gil memanggilnya dan berkata kalau Jae Hee ada di depan rumah. Choco saat ini sedang bicara dengan Jae Hee.


Jae Hee menyapa Choco, sudah lama kita tidak bertemu Choco. Choco kita sudah dewasa sekarang. Sepertinya baru beberapa saat lalu, kau masih seorang bayi kecil.
Apa kau akan membiarkan eonnimu berdiri di luar seperti ini?

Choco jelas memusuhi Jae Hee. Ia berkata kalau kakaknya melarang Han Jae Hee masuk ke dalam rumah. Jae Hee berkata ia bukan orang jahat.
Choco menuduh Jae Hee sebagai penghianat. Kau meninggalkan kakakku untuk menikah dengan konglomerat tua itu untuk meraih impianmu. Kau pasti sangat bahagia, ya kan?

Jae Hee menghela nafas : Benar, kukira jika semua keinginanku bisa terpenuhi, aku akan sangat bahagia...

Ma Ru keluar rumah dan melihat Jae Hee. Jae Hee melihat ke arah Ma Ru dan melanjutkan perkataannya, aku tidak benar2 bahagia seperti yang kupikirkan.
Choco tersenyum sinis : Kenapa tidak? Sekarang kau sudah jadi Presdir, kau pasti merasa gembira sekali.
Jae Hee : Aku akan merasa sangat bahagia jika kakakmu ada disisiku.
Choco mendengus : Heol!
Ma Ru minta adiknya masuk. Choco berkata ke Ma Ru, oppa, Jae Hee ini bukan eonni yang kita kenal, tapi sudah jadi ajumma yang aneh. Jangan lama-lama bicara dengannya.

Jae Hee ingin menemui Eun Gi dan melihat kondisinya. Ma Ru langsung mendorong Jae Hee ke dinding, sudah kubilang jangan datang kesini.
Jae Hee : Aku ini ibu Eun Gi, aku punya hak untuk datang kesini. Minggir.

Ma Ru marah, apa sebenarnya yang kau katakan padanya? Hal mengerikan apa yang kau katakan sampai membuatnya pingsan?!
Jae Hee : Aku mengatakan soal dirimu. Bukan hal yang baru. Aku tidak tahu kenapa itu begitu mengejutkannya sampai membuatnya pingsan. Aku yang seharusnya bertanya.

Ma Ru mencengkeram kerah baju Jae Hee, jangan pernah mengganggunya lagi! Kalau kau ingin melihat apa yang bisa dilakukan Kang Ma Ru dan apa yang bisa dilakukan tanganku ini.



Jae hee : Kau tidak mencintainya karena kesetiaan ataupun karena kasihan. Karena kau merasa bersalah maka kau membantunya untuk pulih. Itu adalah kesadaranmu sendiri. Cinta adalah sesuatu yang pernah kau berikan padaku dulu. Itulah cinta.
Setelah aku kehilangan cintamu, aku baru menyadari betapa pentingnya itu. Aku menyesal dengan sepenuh hatiku saat ini. Aku tidak peduli berapa harganya, aku ingin mendapatkannya kembali. Itulah cinta.
Kau kembali sebagai tunangan Seo Eun Gi. Aku tidak tahu kenapa kau melawanku, tapi sejujurnya aku tidak keberatan dengan itu. Sejujurnya aku senang melihatmu kembali, Ma Ru. Saat kau tidak ada, semuanya membosankan.

Ma Ru diam saja. Jae Hee pergi sambil tersenyum tipis.

Jae Hee mendapat telp dari Pengacara Ahn di jalan. Ahn sudah mendapat hasil CT-scan dan MRI milik Eun Gi.
Jae Hee terkejut, bagaimana Ahn bisa mendapatkannya. Pengacara Ahn berkata ia minta orang mengikuti Eun Gi dan menemukan RS tempat Eun Gi dirawat. Sepertinya dia menemui Dr. Suk Min Hyuk, seorang ahli bedah syaraf terkenal. Dia masih dirawat oleh beliau.


Ahn akan menyiapkan semuanya agar Eun Gi bisa dinyatakan tidak kompeten.

Jae Hee melepas wireless-nya dan bicara sendiri, jangan khawatir Eun Gi, aku akan mengurusmu dengan baik sampai kau mati. Aku tidak akan mengusirmu seperti Presdir, selama kau tahu dimana posisimu, dan tetap diam, manis dan cantik seperti saat ini, maka aku tidak akan membencimu.
Kenapa aku harus membencimu? hidupmu jadi kacau karena Ma Ru dan aku. Kau yang paling menderita. Maafkan aku. Aku benar2 minta maaf Eun Gi.



Eun Gi sudah bangun, ia duduk di lantai dekat tempat tidurnya. Ma Ru masuk sambil membawa jus. Ia mengajak Eun Gi makan, Choco sudah masak doenjang jjigae yang enak. Eun Gi diam saja.
Ma Ru menawarkan jus tomat, kau mau minum jus dulu? Eun Gi langsung menyingkirkannya sampai gelas itu pecah berantakan. Ma Ru awalnya terkejut tapi ia tersenyum dan berkata akan mengambilkan yang baru untuk Eun Gi.
Eun Gi kelihatan marah.

Ma Ru turun dan mengambilkan jus tomat baru. Jae Gil dan Choco prihatin melihat Ma Ru. Jae Gil tanya apa Ma Ru akan baik-baik saja.
Ma Ru menjawab, tentu saja.



Ma Ru naik lagi dan memberikan jus tomat baru pada Eun Gi. Eun Gi melemparnya lagi.  Ma Ru tanya, kalau Eun Gi tidak suka jus tomat, apa Eun Gi mau minum susu?
Eun Gi diam saja. Ma Ru menganggapnya mau. Ia turun dan mengambil segelas susu untuk Eun Gi.

Jae Gil dan Choco minta Ma Ru menunggu Eun Gi sampai ia minta sesuatu saja. Kalau ia lapar pasti ia akan makan.
Ma Ru hanya tersenyum tipis dan jalan naik.

Jae Gil dan Choco berseru pada Eun Gi dari lantai bawah, jangan mempersulit Ma Ru. Tolong minum susunya.
Ma Ru memberikan susu. Eun Gi kesal sekali dan langsung melemparnya. Ma Ru berdiri dan akan mengambil susu lagi.
Eun Gi marah : Hentikan! Aku tidak menginginkannya!
Ma Ru diam saja dan turun. Eun Gi kelihatan murka.

Ma Ru turun untuk mengambil minuman baru. Choco tidak tahan, ini sudah keterlaluan. Apa cuma dia yang mengalami masa sulit? Apa kakakku tidak mengalaminya? Sudah cukup, Aku ingin ke atas dan bicara dengannya.
Jae Gil menahan Choco, kau mau bicara apa, kau jangan ikut campur. Ini bukan urusanmu.
Ma Ru jalan naik ke lantai atas lagi. Jae Gil dan Choco menghela nafas.

Ma ru memberikan susu untuk Eun Gi. Eun Gi marah, apa kau tidak mendengar perkataanku? Aku sudah bilang aku tidak mau makan!
Ma Ru : Bagaimana kau bisa hidup tanpa makan?
Eun Gi mengambil gelas di tangan Ma Ru dan membantingnya.

Choco yang mendengar dari bawah tidak tahan lagi, ia akan naik ke atas. Jae Gil langsung menggendong Choco, kita nonton bioskop saja.

Ma Ru : Baiklah, kita lihat seberapa jauh kita bisa bertahan. Kita masih punya susu di kulkas dan tomat satu kotak. Ada tiga supermarket di sekitar sini dan punya banyak gelas di lemari.
Dan aku penuh energi saat ini. Aku cuti kerja hari ini jadi aku punya banyak waktu.

Ma Ru tersenyum dan jalan pergi. Untuk kesekian kalinya, Ma Ru turun dan mengambil susu. Eun Gi membuangnya lagi. Ma Ru tersenyum dan tanpa bicara ia berdiri untuk mengambil susu lagi.



Eun Gi menahan Ma Ru dengan mencengkeram celana panjangnya. Ma Ru menunduk dan melihat tangan Eun Gi yang berdarah terkena pecahan gelas.
Ma Ru menariknya dan membubuhkan obat untuk tangan Eun Gi. Ma Ru mengerti, meskipun Eun Gi marah, membanting barang2 dan teriak, ia tidak marah tapi justru senang dengan itu. Karena wajar kalau Eun Gi marah besar dengan semua masalahnya yang seperti ini.
Selama ini kau selalu gembira dan ceria. Itu sebenarnya membuatku cemas. Kupikir kau mengubur semua perasaan itu jauh di dalam hatimu. Kalau kau sudah selesai, aku ingin melihatmu menangis dengan keras.

Ma Ru meniup tangan Eun Gi. Ia tanya apa yang dibicarakan Eun Gi dengan Han Jae Hee. Apa aku yang sudah membuatmu susah? Apa aku penyebabnya? Kalau ingatan tentang diriku membuatmu sedih dan terluka karena kau ingin menyembunyikannya, jangan sembunyikan perasaanmu dan keluarkan saja. Jangan menyakiti dirimu sendiri. Lukai saja aku.
Jangan menyiksa dirimu sendiri dan pukul saja aku..
Ma Ru menarik tangan Eun Gi dan memukulkannya ke dadanya, seperti ini. Aku bisa pergi kalau kau sudah lebih baik. Kalau kau sudah bisa berdiri di atas kakimu sendiri. Aku baru bisa merasa tenang dan menghilang dari hidupmu.

Ma Ru berdiri dan berkata akan mengambilkan susu untuk Eun Gi. Perkataan Ma Ru sepertinya mulai mengena pada Eun Gi.

Ma Ru naik untuk memberikan susu lagi, dan melihat Eun Gi menangis terisak-isak di dekat tempat tidurnya. Ma Ru meletakkan susu itu di meja dan jalan keluar.
Eun Gi menangis semakin keras. Ma Ru jalan menuruni tangga dan mendengarkan tangisan Eun Gi.
Tiba-tiba Ma Ru kesakitan lagi. Ia memegang kepalanya dan wajahnya mulai pucat. Ma Ru muntah2 di toilet. Pendarahan di kepala Ma Ru membuat sakit kepalanya benar2 tidak tertahankan.
Sementara Eun Gi menangis di atas. Menumpahkan semua sakit hati, penyesalan, dan rasa marahnya.

Hari mulai malam. Eun Gi sudah mulai tenang, ia ternyata menghabiskan susu di atas meja. Eun Gi berbaring di tempat tidurnya dan mulai mengantuk.
Ma Ru duduk di dalam toilet. Pandangannya kosong dan wajahnya pucat sekali. Ma Ru sadar kalau pendarahan di kepalanya pasti sudah parah, ia mungkin bisa memperkirakan kalau umurnya tidak panjang lagi.

Paginya, Ma Ru menyiapkan sarapan. Eun Gi turun dari kamar atas dan wajahnya kelihatan polos seperti tidak ada apa-apa. Ia menyapa Ma Ru, apa kau tidur nyenyak semalam?
Ma Ru menoleh dan membalas, ya. Apa kau tidur nyenyak?

Eun Gi mengiyakan, berkat Ma Ru, ia bisa tidur nyenyak.
Eun gi berkata untuk pertama kalinya ia bermimpi sangat panjang. Dalam mimpinya, ada Ma Ru. Tapi anehnya, Ma Ru yang ia impikan sangat berbeda dengan Ma Ru yang ia kenal.
Ma Ru sibuk mengoleskan selai ke roti, ia tanya apa bedanya.
Eun Gi : Dia menipuku, menyakitiku, orang yang sangat jahat.

Tangan Ma Ru berhenti mengoleskan selai untuk beberapa detik. Lalu ia menyelesaikan pekerjaannya dan menyajikan roti pada Eun Gi. Ma Ru tanya kalau nanti ingatan Eun Gi kembali dan ternyata ia memang pria sejahat itu, apa yang akan dilakukan Eun Gi?

Eun Gi kelihatan terkejut, apa? Ma Ru mengulang pertanyaannya.

Eun Gi : Aku tidak akan memaafkanmu. Kau adalah orang yang kupilih setelah aku meninggalkan ayahku.

Ma Ru tertawa. Eun Gi tanya kenapa Ma Ru tertawa. Ma Ru berkata ia lega. Seharusnya memang seperti itu.
Ma Ru : Jangan lupa. Jangan menjadi lemah dan yang paling penting jangan pernah melepaskanku. Kau harus melakukan itu, Seo Eun Gi.


Jun Ha menemui Eun Gi, ia ingin tahu apa yang terjadi. Apa yang dikatakan Han Jae Hee sampai Eun Gi pingsan. Eun Gi tidak begitu ingat, ia hanya ingat Han Jae Hee datang dan bicara dengannya. Aku ingat saat itu aku merasa sangat terluka.
Tapi Eun Gi tidak bisa mengingat pasti percakapan mereka. Percakapan itu seperti serpihan pecahan gelas.

Jun Ha mendengar Eun Gi sudah mulai pulih ingatannya. Eun Gi berkata ia hanya ingat satu kejadian yang tidak jelas. Jun Ha tanya kejadian apa.



Eun Gi : Pengacara Park, kau pernah bilang kalau Kang Ma Ru mendekatiku dengan niat untuk membalas dendam pada seseorang.

Jun Ha terkejut. Eun Gi ingat kejadian saat Jun Ha menemuinya dan mengatakan niat Ma Ru untuk membalas dendam pada Ny. Han.
Eun Gi ingin Jun Ha mengatakannya lagi, kau jelas mengatakannya. Siapa orang itu, aku tidak bisa mengingatnya. Orang yang punya hubungan dekat dengan Kang Ma Ru dulu. Pengacara Park, kau yang mengatakan itu padaku dulu.

Ada konflik dalam pikiran Jun Ha. Eun Gi ingin tahu, orang seperti apa Kang Ma Ru itu, apa kau tahu?



Ma Ru menemui Jae Hee, saya dengar anda memanggil saya. Ma Ru membungkuk pada Jae Hee. Jae Hee minta Ma Ru duduk tapi ditolak. Akhirnya Jae Hee berkata ia minta maaf karena menuduh Ma Ru sebagai mata-mata korporat.
Jae Hee memohon, agar Ma Ru melupakan semuanya dan berbaikan lagi mulai sekarang.

Ma Ru : Apa yang akan kau lakukan ...kalau aku tidak mau menerima permintaan maaf itu?
Jae Hee tanya apa ia perlu berlutut di depan Ma Ru? Jae hee berkata ia bisa berlutut. Ia bisa berlutut jutaan kali di depan Ma Ru.
Ma Ru diam saja. Jae Hee tanya apa Ma Ru ingin ia berlutut?

Jae Hee bergerak untuk berlutut. Ma Ru terkejut dan menahan tubuh Jae Hee. Jae Hee sepertinya berharap Ma Ru mulai melunak padanya.
Ma Ru mendengus, benar-benar memuakkan! Sampai aku ingin muntah.
 

Jun Ha tanya apa Eun Gi yakin mendengar semua itu dari dirinya. Eun Gi yakin, kau yang mengatakannya. Bahwa Kang Ma Ru menipuku.
Jun Ha menyangkalnya, bukannya orang lain? Kau tidak bermimpi? Apa kau yakin kau tidak mengarang ingatan ini? Aku tidak pernah mengatakan itu padamu. Ini pertama kalinya aku mendengar perkataan ini.

Eun Gi kelihatan bingung, benarkah? Jun Ha meyakinkannya. Itu benar. Kudengar ada banyak orang didunia ini yang tertipu oleh ingatan yang mereka buat sendiri. Jun Ha tanya apa ada lagi yang harus dikatakan Eun Gi.
Eun Gi ingin segera mendapatkan ingatannya kembali. Jun Ha mengerti.

Jae Hee ingin segera menyatakan ketidak-kompetenan Eun Gi sebagai pewaris dalam rapat dewan direksi. Ia sudah mendapatkan semua informasi yang dibutuhkan dan sekarang tinggal menunggu opini publik.
Pengacara Ahn berkata ini tidak akan mudah. Eun gi pasti bersembunyi dibalik Ma Ru sampai ia benar2 pulih. Jae Hee ingin memisahkan Eun Gi dan Ma Ru tapi ia tetap ingin mempertahankan Kang Ma Ru, karena mereka tidak bisa kehilangan orang dengan bakat seperti Ma Ru.
Jae Hee menginginkan Ma Ru.

Tiba-tiba Eun Gi mengetuk pintu dan masuk ke kantor Jae Hee. Membuat syok Ahn dan Jae Hee.



Eun Gi menyapa mereka dan berkata ia datang untuk mengucapkan salam. Eun Gi akan kembali kerja secara resmi hari ini. Karena gejala penyakitnya, ia selama ini meringkuk ketakutan. Bagaimanapun juga, ini adalah perusahaanku dan karyawanku. Aku ingin langsung bertemu dengan mereka. Nanti kita akan sering bertemu, jadi mohon bimbingannya.
Ma Ru tampak cemas, ia tanya apa Eun Gi benar2 ingin mulai kerja.
Eun Gi membenarkan dan berkata disinilah ia biasa berada jadi ia ingin memulainya dari sini agar bisa segera memulihkan ingatannya.

Eun Gi langsung mendapat tugas dari Jae Hee untuk menemui Perwakilan dari Tae Yang Cosmetic. Tae San ingin membeli perusahaan itu. Jae Hee ingin Eun Gi bertemu dengan Representative Min dari Tae Yang. Hubungan kalian sangat dekat kan?
Jae Hee ingin Eun Gi menemui Presdir Min hari ini untuk membicarakan masalah akuisisi. Jae Hee minta Eun Gi membantu mempercepat proses akuisisi itu dan besok staf mereka akan melanjutkan pembicaraan itu. Jae Hee minta Eun Gi segera menemui Rep Min di Rest. Han Gang ruang 11.

Eun Gi dan Sekretaris Hyun mendengarkan instruksi Jae Hee dan wajah Eun gi kelihatan bingung. Soal ini bukan masalah untuk Eun Gi yang dulu, tapi Eun Gi yang sekarang sama sekali tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Ma Ru masuk ke ruangan Eun Gi dan heran melihat ekspresi mereka, ada apa?

Ma Ru tanya pada Hyun, apa ia tahu sesuatu tentang Rep Min ini. Hyun menjelaskan, Rep Min sangat menyukai Direktur Seo dan bahkan ingin menjadikan Eun Gi sebagai menantunya.
Eun Gi menggeleng, ia tidak ingat masalah itu. Hyun ingat sekretaris Kim yang membantu Eun Gi, ia akan menemui Kim untuk tanya soal akuisisi ini. Sekretaris Hyun pergi.

Ma Ru minta Eun Gi tidak gugup. Kita katakan saja padanya (Min) ada urusan mendesak dan kau tidak bisa pergi. Tapi Eun Gi tidak setuju, ia ingin pergi.
Eun Gi tidak ingin mereka curiga. Ma Ru merasa itu lebih baik dari pada membuat Eun Gi tertekan. Tapi Eun Gi tidak ingin dianggap tidak bisa melakukannya.

Eun Gi bisa mengingat dengan baik, ia akan mengingat dengan cepat orang seperti apa Rep Min itu dan segalanya tentang dia.

Ma Ru mengantar Eun Gi ke Restoran Han Gang. Eun Gi membuat catatan berdasar informasi dari Sekretaris Hyun. Putra Rep Min menikah pada bukan Jan tahun lalu. EUn Gi menghadiri acara itu dan saat ini Rep Min telah memiliki cucu lelaki. Rep Min sangat gembira. Hyun minta Eun Gi membicarakan masalah itu dulu, baru kemudian membicarakan soal akuisisi.

Ma Ru tanya apa Eun Gi ingin ditemani di dalam. Eun Gi menolak, ia bisa melakukannya sendiri. Pelayan membukakan pintu. Eun Gi memberi salam dengan ceria lalu masuk ke dalam ruangan VIP. Ma Ru memberi hormat dengan resmi sebelum pintu ditutup lagi.
Eun Gi bersikap ramah dan berkata ia baru bertemu Rep Min lagi sekarang. Saya mendengar tentang putra anda.
Rep Min menghela nafas.

Pengacara Ahn kelihatan terkejut, ia menegaskan ke Jae Hee, Jadi saat ini Direktur Seo bertemu Presdir Nam dan mengira bahwa dia adalah Representative Min? Apa yang sebenarnya anda pikirkan dengan melakukan itu?
Bagaimana kalau ini menimbulkan masalah dan Presdir Nam membatalkan kerjasama?
Jae Hee tersenyum karena memang itu yang ia inginkan. Semakin besar kesalahan yang dibuat Eun Gi, semakin besar dampaknya pada para Direktur.

Eun Gi menyajikan makanan untuk "Rep Min" dan berkata soal pernikahan anak Tuan Min, bukankah anda sudah memiliki cucu saat ini?

Ini membuat Presdir Nam murka. Apa kau baru saja minum alkohol? Apa sebenarnya yang kau pikirkan, kenapa bicara omong kosong seperti ini? Kau benar2 kurang ajar! Bagaimana kau bisa membicarakan soal putraku seperti itu?
Presdir Nam keluar dari ruangan itu dengan marah. Eun Gi kelihatan bingung.

Ma Ru bergegas masuk ke ruangan VIP. Eun Gi duduk dengan wajah blank. Eun Gi menjelaskan, dia berkata dia bukan Rep Min dari Tae Yang Cosmetic, mereka sudah mengganti orang. Orang itu adalah ..Presdir Nam dari Moh Sung Chemical Corporation.
5 bulan lalu, ia kehilangan putra tunggalnya dalam kecelakaan lalu lintas. Oh no..
Eun gi mengambil alkohol dan ingin minum. Ma Ru mencegahnya.

Jae Hee telp Eun Gi dan langsung mencercanya. Kau pikir kau ini siapa? Kenapa kau kembali ke Tae San? Apa sebenarnya tujuanmu kembali ke sini? Apa tujuanmu adalah membuat Tae San hancur? Karena kau tidak bisa menerima bahwa Han Jae Hee ada di posisi yang berkuasa maka kau ingin menghancurkanku dan kau berpikir untuk menghancurkan segalanya. Apa itu tujuanmu kembali?
Meskipun itu tujuanmu, kau tidak bisa melakukan ini! Pada orang yang baru saja kehilangan putranya, apa yang kau katakan padanya? Apa ada masalah dengan otakmu? Presdir Nam akan terluka karena dirimu, dia akan menarik investasinya dari Tae San. Bagaimana kau akan bertanggung jawab?

Eun Gi menangis mendengarnya, ia tidak mau disalahkan. Kau salah memberiku informasi. Kau bilang aku harus bertemu Rep Min dari Tae Yang Cosmetic.

Ma Ru langsung merampas dan mematikan ponsel Eun Gi. Eun Gi tidak mengerti, ia masih ingin bicara. Tapi wajah Ma Ru kelihatan muram, kita sudah masuk ke dalam jebakan mereka. Eun Gi.
Jae Hee tampak puas, sepertinya orang2 mulai membicarakan investasi yang dikacaukan Seo Eun Gi. Jae Hee ingin Ahn mengatakan masalah ini dalam pertemuan Dewan Direksi minggu depan. Kita bisa meminta mereka mencabut Eun Gi sebagai pewaris karena ketidak-kompetenannya.
Jae Hee : Dia lebih lemah dari yang kukira, Seo Eun Gi..apa kita perlu minum untuk merayakannya?
Pengacara Ahn : Apa anda ingin melakukan itu?
Jae Hee : Ini terlalu membosankan, akan lebih menarik kalau ini tidak semudah ini. Karena terlalu mudah...aku menjadi bosan.

 Eun Gi dan Ma Ru ada di rumah, Eun Gi minum bir, ia stres, aku benar2 malu. Aku seharusnya mendengarkanmu, Ma Ru. Aku seharusnya mendengarmu untuk tidak pergi. Apa yang kuharapkan saat aku seperti ini?
Tanpa bantuan orang lain, aku tidak bisa berdiri sendiri. Apa yang kumiliki sampai aku bisa melakukan itu? Ini benar2 memalukan.

Ma Ru menghiburnya, jangan menyalahkan dirimu sendiri. Ini bukan salahmu sendiri. Kau juga perlahan mulai bisa mengingat lagi, apa lagi yang kau cemaskan?
Eun Gi : Karena aku ingin segera mengingat Ma Ru. Ma Ru dan Seo Eun Gi...seperti apa kau mencintaiku. Aku ingin segera mengingatnya.


 Eun Gi menyesal karena sudah merusak hari pertamanya masuk kerja. Eun Gi menelungkupkan kepalanya, apa yang bisa kulakukan? Apa ada yang bisa kulakukan sekarang? Aku tidak seharusnya kembali. Kita menyerah saja. Aku akan melepaskan Tae San.
Eun Gi tertidur karena mabuk.

Ma Ru membawa Eun Gi ke kamarnya dan menyelimuti Eun Gi. Ma Ru memandangi Eun Gi, ia menghela nafas.
Paginya, Ma Ru membangunkan Eun Gi dan mengajaknya pergi ke satu tempat. Kau harus memperbaiki kesalahan yang sudah kau lakukan.
Eun Gi menolak, ia sudah ingin menyerah dan melepaskan Tae San.

Ma Ru : Jangan bercanda, kau tidak berhak melepaskan Tae San. Kelak kalau kau sudah ingat semuanya dan kau ada di posisimu semula, dan saat itu kalau kau tetap tidak menginginkan Tae San, kau bisa melepaskan Tae San saat itu.

Eun Gi tidak mau bangun. Ia menarik selimutnya lagi. Aku tidak bisa melakukannya! Apa yang bisa aku lakukan? kau juga melihatnya kemarin. Di depan semua orang, aku sudah menjadi bahan tertawaan dan jatuh seperti idiot. Apa kau tidak melihatnya, Ma Ru?
Ma Ru menarik selimut Eun Gi, kau bisa melakukannya. Eun Gi tetap berkata tidak bisa.
Ma Ru : Kau bisa. Aku adalah buktinya.

Ma Ru mengantar Eun Gi ke depan sebuah rumah besar. Eun Gi turun. Ma Ru masuk ke dalam mobil lagi dan meninggalkan Eun Gi di depan rumah itu. Eun Gi kelihatan takut dan bingung, kau mau kemana? Apa kau meninggalkanku disini?

Ternyata itu rumah Presdir Nam. Tuan Nam jalan keluar dan melihat Eun Gi berdiri di depan rumahnya. Tuan Nam hanya mendengus dan jalan ke mobilnya. Meninggalkan Eun Gi begitu saja.
Jun Ha dan Ma Ru membahas masalah kemarin. Jun Ha membenarkan, Han Jae Hee sudah mendapatkan laporan CTscan dan MRI otak Eun Gi, mereka sengaja menguji Eun Gi.
Mereka punya satu tujuan, yaitu menyatakan ketidak-kompetenan Seo Eun Gi sebagai pewaris. Apa yang harus kita lakukan saat ini?


Presdir Nam pulang ke rumah malam itu dan melihat Eun Gi masih berdiri di depan pagarnya. Ia tampak heran tapi tetap tidak menggubris Eun Gi. Tuan Nam jalan masuk ke rumahnya. Ma Ru ada di ujung jalan dan tampak kasihan melihat Eun Gi.
Jae Hee pulang ke rumah. Ia kelihatan gembira sekali, Eun Suk-ah!
Eun Suk sedang membaca, ia senang melihat ibunya. Jae Hee berkata perasaannya hari ini sangat bahagia dan akan memberikan Eun Suk hadiah. Jae Hee tanya apa yang diinginkan Eun Suk, ia bisa memberikan apapun yang ada di dunia ini.
Jawaban Eun Suk ...Eun gi-nuna.
Jae Hee seperti akan pingsan : Apa?
Eun Suk : Eun Gi-nuna, aku ingin Kak Eun gi.
 

Jae Hee menarik nafas dan tanya apa ada yang lain selain Eun Gi-nuna? Eun Suk berpikir beberapa detik lalu menjawab : Aku ingin es krim dan Eun Gi-nuna. Ha! darah memang lebih kental daripada air.

Jae Hee mulai marah, anak ini, selain EUn Gi-nuna apa ada yang lainnya yang kau inginkan? ada banyak barang-barang yang bagus di dunia ini, apa kau hanya bisa memikirkan Eun Gi-nuna? ada pistol2an, robot, mobil2an, baju, ada banyak hal yang indah di dunia ini. Aku bilang aku akan membelikanmu apa saja dan memberimu segalanya! Jangan bilang kau cuma menginginkan itu!

Eun Suk mulai menangis. Bibi cepat2 datang menenangkan Eun Suk. Jae Hee terpukul dan minta Bibi membawa Eun Suk ke atas. Eun Suk jalan pergi sambil berkata, aku benci ibu!
 Presdir Nam akhirnya keluar, ia menemui Eun Gi dan tanya sampai kapan Eun Gi akan berdiri di sini. Tidak akan ada gunanya, pulanglah. Presdir Nam jalan masuk.

Eun Gi memanggilnya, Presiden, Saya punya alasan. Saya menderita amnesia, hanya karena saya ingin lolos dari krisis, saya pura-pura mengenal anda di pertemuan pertama kita. Saya hanya berpikir melindungi Tae San. Saya memanfaatkan anda dan menipu anda..dan menyinggung soal putra anda. Saya melukai anda.
Anda pantas marah pada saya sampai anda puas. Tentang yang sudah terjadi..saya benar2 ingin minta maaf pada anda.

Presdir Nam tiba-tiba berhenti dan jalan keluar lagi, kau sudah kehilangan ingatanmu?

 Eun Gi menjelaskan, bukan saja ia tidak bisa mengingat, ia juga menderita kerusakan otak.

Presdir Nam tidak peduli, ia tidak akan mengubah keputusannya. Lagipula, kenapa aku harus mempercayakan investasiku pada seseorang yang rusak otaknya.
Eun Gi : Saya tidak datang kesini untuk membuat anda mengubah keputusan tentang investasi anda. Saya ingin melakukan yang bisa saya lakukan..untuk minta maaf atas luka yang saya buat.

Presdir Nam : Apa alasanmu mengungkapkan kelemahanmu sebagai seorang Bisnis Eksekutif ?
Eun Gi : Karena saya percaya, saya akan segera pulih..saya harus segera pulih.
Presdir Nam : Bagaimana kau bisa mempercayaiku? Bagaimana kalau aku menyebarkan berita ini? Apa yang akan kau lakukan?

Eun Gi berkata ia sudah memikirkan itu, meskipun Presdir Nam menyebarkan berita itu, tidak ada yang bisa ia lakukan dan ..saya sudah melakukan kesalahan.
Eun Gi membungkuk untuk minta maaf. Tuan Nam diam saja dan jalan masuk. Ma Ru hanya menghela nafas, Eun Gi sudah melakukan yang ia bisa.



Eun Gi pulang dan duduk di tempat tidurnya. Mungkin ia akan ditendang dari Tae San, tapi wajahnya kelihatan bahagia.
Pengacara Ahn sudah menyiapkan laporan tentang penarikan investasi Presdir Nam dan betapa besar kerugian Tae San karena itu. Mereka akan mengadakan pertemuan penting Dewan Direksi dan mengatakan masalah ini.
Ada telp dari Presdir Nam Dae Young. Jae Hee sudah menantikan ini dan ia menjawabnya, Apa kabar, Presdir Nam. Saya sebenarnya ingin menghubungi anda. Tentang Direktur Seo Eun Gi..saya benar-benar kehilangan kata-kata soal kesepakatan akuisisi itu. Saya benar2 minta maaf. Kami terlalu cepat membiarkan Direktur Seo bekerja. Sayalah yang tidak berpikir...

Presdir Nam memotongnya, Aku ingin segera bertemu untuk membahas kembali kesepakatan investasi ini.
Jae Hee mengira ia salah dengar : Maaf?
Presdir Nam : Sebagai tambahan, aku ingin membahas masalah ini dan tolong ijinkan Direktur Seo Eun Gi yang bertanggung jawab.


Jae Hee seperti disambar kereta : Tapi saya dengar ada kejadian tidak menyenangkan saat pertemuan waktu itu?

Presdir Nam pura2 heran, kejadian tidak menyenangkan? Benarkah? Aku tidak ingat. Mendiang Presdir Seo telah membesarkan putrinya dengan sangat baik. Aku..ingin segera memulai bekerja bersama Direktur Seo.

Jae Hee menutup telp dan wajahnya kelihatan semakin bengis. Jae Hee tetap ingin mengadakan pertemuan Dewan Direksi untuk mengungkap informasi soal Seo Eun Gi.

Jae Hee dan Eun Gi menghadiri pertemuan itu. Jae Hee menyudahi pembicaraan soal Resort di Jeju dan ia ingin membahas masalah penting lainnya. Ini soal Direktur Seo Eun Gi.
Jae Hee tiba-tiba mendapatkan sebuah pesan : Ayo kita bahas rencanamu untuk membunuh Seo Eun Gi..

Jae Hee tampak pucat dan ia berdiri, ia minta waktu untuk keluar sebentar. Jae Hee membuka pintu dan mencari seseorang. Ia menoleh dan melihat..Jae Shik dan Ma Ru sedang berbincang akrab. Wajah Jae Hee pucat.

Sementara Jae Shik dengan ramah menyapa Ma Ru. Ma Ru hanya senyum2. Jae Shik berkata mereka ini adalah saudara. Lalu ia mendekati Jae Hee. Hei, Jae Hee..lama tidak bertemu.

Jae Shik menyindir adiknya, sudah lama tidak bertemu, kulit Jae Hee semakin kelihatan kasar. Kenapa kau tidak pergi melakukan facial massage? Facial massage untuk merawat kulitmu. (Udah bro, dia suntik propofol 185 kali!)
Jae Shik sudah mengatakan semuanya pada Ma Ru, kalau kau memintaku tidak membiarkan Seo Eun Gi kembali ke Tae San lagi. Kau memintaku membiarkannya menghilang demi kebaikan. Ma Ru bilang, aku harus masuk ke ruangan konferensi untuk mengatakan pada mereka apa yang kau perintahkan padaku. Setelah itu Ma Ru akan mengurusku seumur hidupnya.

Jujur, aku juga tidak begitu menyukai Ma Ru. Tapi anak itu paling tidak tahu bagaimana menepati janjinya. Ia bukan spesies yang sama seperti dirimu. Meskipun aku memang jahat, tapi selama ini kalau dia sudah berjanji, ia (Ma Ru) tidak pernah melanggar janjinya. Soal ini, kau lebih tahu daripada orang lain. Soal orang yang kau bunuh itu...Ma Ru tidak pernah mengatakannya pada siapapun kalau ia dihukum demi dirimu.

Jae Shik juga tidak mendengarnya dari Ma Ru langsung. Ia pintar mengambil kesimpulan dan petunjuk. Lalu memancing Jae Hee.
Jae Hee melihat ke arah Ma Ru dengan pandangan marah. Ma Ru membalas menatap Jae Hee tanpa gentar.

Jae Hee akhirnya kembali ke ruang meeting. Jae Hee berkata akan membuat pengumuman, Direktur Seo Eun Gi akan dipromosikan sebagai CEO Publik untuk Tae San.
Jae Hee berkata Eun Gi sekarang sudah pulih untuk terlibat dalam masalah bisnis dan untuk mengembangkan kemampuannya, ia harus mencari posisi yang cocok untuknya.

Jae Hee berdiri dan mengulurkan tangan ke Eun Gi, apa anda mau menerima permintaan saya, Direktur Seo Eun Gi?
Eun Gi kelihatan heran. Ma Ru berdiri di dekat pintu dan tersenyum tipis.

Jae Hee melihat ke arah Ma Ru dengan pandangan benci.

Ma Ru melihat ke arah Jae Hee, wajahnya langsung berubah dingin.

Nice Guy [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13]

2 comments:

  1. yeyeyeeee...mba tirza nglanjutin nice guy lagi, semangat mba buat eps selanjut2 nya..hehehe

    ReplyDelete
  2. Thanks cece,
    Jadi pengen bikin blog streaming khusus buat drama korea.
    Kalo ga keberatan visit balik ya ce.
    http://www.vchannel.tk

    ReplyDelete