Do hyuk ingat satu kenangan, Ia baru saja selesai menempelkan kliping artikel terakhir ayahnya dalam bukunya ketika mulai hujan badai. Ia ingat ibunya akan bertemu ayahnya di halte bus tanpa membawa payung, maka ia segera menyusul dengan membawa payung cadangan. Ia tiba tepat saat sebuah truk besar menabrak orang tuanya.
Ingatannya memudar, dan kamera beralih pada seseorang yang memiliki memori yang sama, Jo yeong Deok. (aneh..jgn2 ia yang nabrak..)
Paginya, Do Hyuk membawa keponakannya ke rumah Jae In, ia akan pergi camp dengan semua staf Yong Deok Ilbo. Saat ketiganya menuju rumah Jae In, Do Hyuk dan Sol bercakap-cakap, :
Do Hyuk : "Kau seharusnya paling tidk tahu kemana ibumu pergi sehingga kita bisa menangkap orang jahat itu. Hanya dengan itu kita bisa mengirim orang jahat ke polisi. Kau suka kan?"
Sol : "Aku mengerti, aku mengerti. Biarkan aku memikirkannya. Jangan mulai cerewet di pagi hari seperti ini. Bukankah kau berkata kau akan pergi selama 2 hari 2 malam? Apakah kau sudah menyiapkan segalanya?"
Do Hyuk : "Kau yang cerewet. Apa kau ini isteriku?"
Sol : "Paman, kau bukan tipeku" (what..)
Sesampainya di rumah Jae In, mereka disambut ibu JAe In, Myung Hee yang menawarkan kue. Sol tidak suka dengan kuenya dan ia berkata ia tahu satu orang yang akan memakan kuenya. Ibu Jae In salah menyangka, ia kira anak2 itu adalah cucu Petugas Na Kyung Han.
Jae In yang sedang gosok gigi, mendapat telp dari Hae Song yang akan menjemputnya, ia sangat bersemangat sampai lupa bahwa anak2 datang. Ia membuka piyamanya dan tersangkut di kepalanya. Ibu JAe In kaget sekali dan ia berusaha menutupi badan Jae In.
Do Hyuk juga kaget (atau senang...?) yang langsung menutup mata polos Jung keponakannya.
Akhirnya tiba saatnya perjalanan meeting Yong Deok Ilbo, ternyata Yong Deok membawa stafnya latihan militer. Ini akibat Yong deok membaca buku "Aku, Juga Bisa Menjadi Reporter dalam Satu Minggu." Ia menggunakan semua tips dalam buku itu dan mengadakan camp ini. Sang Chul adalah sersan-nya. Latihan pertamanya..seperti push up dan Do Hyuk berhasil membuat Sang Chul mendemonstrasikan-nya yang mengecewakan Yong Deok.
Yong Deok membuat tugas untuk grupnya berdasar pada apa yang ia baca dalam buku. Misalnya :
"Hanya reporter yang tahu bagaimana bertoleransi dan menunggu akan mendapat berita ekslusif." menurutnya ini berarti, "Memanjat pohon."
"Hanya reporter yang memburu sendiri berita adalah reporter sejati." hmmm ini berarti Lari..banyak lari.
"Mereka harus memiliki ketetapan hati dan ingin menemukan berita eksklusif." Ini jelas, berarti mengejar ayam sembari bergelantungan dalam ban yang ditarik Sang Chul.
Sementara itu di peradaban, Manager Gong Chil Sung, mantan rekan Jo Yeong deok yang sekarang adalah bos gangster di kota. Ia ada di kantor DAESE Ilbo dan ia memperingatkan Kang hae Seong agar tidak meremehkan Jo Yong Deok dan Do Hyuk hanya karena mereka mantan gangster dan reorter yang tidak terkenal. "Jangan meremehkan mereka atau kau akan berada dalam kesulitan."
Di kantor polisi, Petugas Na dan Oh sedang bergosip mengenai keinginan Na untuk menikah saat Jae In masuk dan "pesta" pun usai. Jae In sudah menemukan persembunyian rentenir, dan ini waktu untuk bergerak.
Agenda berikutnya perjalanan meeting Yong Deok Ilbo adalah memetik apel. Pemiliknya adalah mantan teman satu sel Yong Deok, yang kata Yong Deok, "Yang ia lakukan hanya mengayunkan pisau kesana kesini." ya benar atau tidak yang diperlukan para reporter adalah motivasi dan mereka mulai memetik apel dari pohon. (aku dah 3 kali lihat scene memetik apel ini, lagi tren ya di Kdrama, di Coffee prince, My Fair Lady, and disini..)
Setelah hari yang melelahkan semua kru Yong Deok Ilbo duduk untuk membahas konsep koran mereka, semua ide mereka lumayan payah. (aku ingat resimen paling payah di Seorabeol..Yonghwa Hyangdo hehe yg jadi resimen paling keren akhirnya..berarti Yongdeok Ilbo juga sama..sama2 Yong-nya..)
Penyergapan Jae In berlangsung sukses, Jae In mengalahkan sekelompok rentenir (wow..cewek keren) dengan sedikit bantuan dari Oh dan bahkan lebih sedikit bantuan dari Petugas Na.
Jae In sampai rumah malam hari, ia disambut oleh Sol yang terbangun dan mau ke kamar mandi.
Jae In dan Sol,
Sol : "Pulang lebih cepat."
Jae In : "Apa aku pergi untuk main?"
Sol : "Untuk itu, aku tidak yakin."
Jae In : "Ini semua, terima kasih pada mu, ibumu, dan pamanmu."
Sol : "Orang selalu seperti itu, jika sesuatu baik, ini karena kerja keras mereka. Jika tidak baik, ini karena orang lain." (hehe..this little girl has already captivated my heart..)
Ibu Jae in terbangun dan Sol yang sudah selesai dari kamar mandi melihat keakraban ibu-anak dengan pandangan yang sedih..rindu..iri..jadi satu. Jae In menoleh dan ia sempat menangkap ekspresi Sol sebelum gadis cilik itu kembali ke kamarnya.
Do Hyuk keluar dari barak tempat ia dan teman2nya tidur, ia mencari sinyal HP dan kesl karena tidak mendapat sinyal. Ia melihat Yong Deok duduk sendiri di luar. Yong Deok tanya, mengapa Do Hyuk mau jadi reporter? Do Hyuk cerita, suatu hari ada soerang bibi yang berterima kasih pada ayahnya karena salah satu artikel ayahnya menyelamatkan dirinya. Do Hyuk ingin menjadi reporter seperti ayahnya. "Aku ingin menjadi reporter yang luar biasa seperti ayahku. Reporter yang memberi harapan pada mereka yang mengalami masa sulit, untuk mereka yang disalah mengertikan, harapan."
Yong Deok merespon dengan ceritanya sendiri, "Taejong (Raja ke-3 Dinasti Joseon) untuk memecahkan kesalah pahaman diantara rakyat, menempatkan drum interograsi diluar istana" Dan, konsep untuk Yong Deok Ilbopun lahir.
Di Daese grup, seorang anak remaja demo untuk protes pada pengembangan yang dilakukan perusahaan. Masyarakat di kotanya dijanjikan kompensasi, tapi tidak sesuai degan keinginan masyarakat, yang membuat ayahnya bunuh diri.
Kang Hae Seong melihatnya dan ia melanjutkan jadwalnya. Hari ini adalah acara "Berbagi Cinta Harian Daese Ilbo" bersama Direktur Choi Il Do dan putrinya Ho Kyung. setelah acara itu, Direktur Choi makan malam dengan putrinya dan calon menantunya Kang hae Seong. Putrinya ingin ayahnya mempercepat pernikahan, sedangkan Hae Seong tidak begitu ingin menikah.
Kemudian, Hae seong membuka komputernya dan terlihat foto2 Jae In, ia ingat itu adalah kali pertama ia wawancara dan orang yang ia wawancarai adalah Petugas Joo Jae In. Hae Seong ingat hari itu dengan bahagia. (hey dude, have u ever think about both ladies' feeling, if they find out their boyfriend seeing someone else behind their back..? jerk)
Dong Hyuk pulang dan ia membawa banyak apel untuk Jae In, Jae In lebih tertarik untuk mencari ibu anak2 itu, Dong Hyuk juga ingin mencari kakaknya dan ia yakin, Sol keponakannya yang pintar itu pasti tahu dimana ibunya berada. Mereka bersiasat, Do Hyuk berkata bahwa ia akan pergi lagi dan Jae In sudah setuju untuk menjaga mereka, jadi Sol dan Jung akan tinggal di rumah Jae In dan hebatnya lagi, mereka akan mendapatkan kue yang enak ini setiap hari.
Sol tahu pamannya bersiasat, tapi ia tidak mau ikut main, akhirnya ia mengatakan bahwa ya, ia memang tahu dimana ibunya berada (haha..)
Dong Hee, ibu Sol, mencari paman yang sudah mencuri uangnya. Paman itu seorang penari ballroom. Akhirnya Do Hyuk dan Jae In menyamar menjadi penari ball room dengan nama samaran "Sylvester" dan "Sofia". Mereka sepakat untuk pura2 tidak saling kenal.
Awalnya semua berjalan lancar sampai mereka membuka mantelnya yang memperlihatkan kostum dansa mereka. (hahha...kostum Lee Junki...hahaha)
Para wanita dan pria yang berusia lebih tua itu langsung mengerumuni mereka bagai lebah mendapatkan madu. Akhirnya Do Hyuk mengatakan kalau ia kenal Sofia, malah Sofia adalah partnernya
Jae In juga, saat melihat pria 2 tua yang mengerumuninya, ia berkata bahwa ia datang dengan Sylvester.
Mereka mulai berdansa (ohhh...kostum Lee Jun Ki...) dan mencoba mencari Do Hee diantara kerumunan orang. Do Hyuk akhirnya melihat Do Hee dan Jae In minta agar ia melhatnya, tapi Do Hyuk berbalik dan ia berkata Do Hee pasti lari jika tahu ia disini, akhirnya mereka mengatur strategi menjebak Do Hee.
Saat mereka berpisah, Do hyuk berpesan pada JAe In agar hati2, Jae In membalas, "Jangan memerintah aku untuk melakukan ini atau itu!" (What!) Do Hyuk dengan segera menyetujuinya, "Mengerti"
Jae In akhirnya berhasil mendapatkan Do hee. Dalam perjalanan pulang, Jae In menjelaskan ia berhasil menangkap para rentenir dan itu berati Do hee tidak perlu membayar bunga yang tidak seharusnya. Tapi Do Hee tetap harus membayar pokoknya dan bunga yang resminya, meskipun kenyataan-nya Do Hee tidak menggunakan uang itu. Mereka menemui anak2. Jung langsung berlari dan memeluk ibunya. Tapi Sol tidak begitu antusias.
Sol berhenti di dekat pamannya lalu ia membungkuk ke arah jae In, mungkin berterima kasih dan akhirnya..menunjukkan rasa hormat pada polisi itu..hehe
Yoon Soo Yi emang cocok jadi polisi
Do Hyuk mengawal (baca : mengikuti) Jae In pulang ke rumah, Jae in tanya mengapa, Do Hyuk berkata : "Ah, bukankah lebih bahaya bagi seorang wanita jika berjalan sendirian malam hari?" (ini Jae In lo..yang sudah sukses melumpuhkan satu kompi rentenir..) Jae In berkata, "Maksudmu aku?"
Do Hyuk memulai pembicaraan yang menyenangkan, ia berterima kasih pada Jae in atas semuanya. Jae In berkata ia hanya melakukan yang harus ia lakukan. Jae In minta Do Hyuk jangan terlalu dekat dengan Yong Deok, bukankah ia mantan gangster yang sudah pernah dipenjara. Do Hyuk berkata Jae in sudah salah paham kepadanya, ia bukan orang yang suka mengarang cerita. Percakapan mereka terganggu oleh kedatangan Hae Seong. Do Hyuk menuduhnya sebagai "penguntit". Ketika ia tahu mereka berkencan, Do Hyuk pergi.
Hae Song dan Jae In jalan ke taman di dekat situ dan Jae In tanya apa ada yang bisa ia bantu. Hae seong berkata "Aku hanya..ingin menemuimu, itu saja." (yeah..right) Ia melanjutkan, "Sebenarnya, aku menyimpan fotomu karena itu adalah interview pertamaku. Itulah mengapa aku sering memikirkanmu dan ingin menemuimu."
Paginya, Jo Yeong deok menunggu ide dari reporternya. Sekali lagi, ide2 mereka payah. Do Hyuk terlalu sibuk dengan urusan kakaknya. Yong deok akhirnya berkata ia ingin menyelidiki masalah Daese grup, apalagi ia dengar ada yang bunuh diri karena-nya. Yong Deok memberikan tugas peliputan cerita ini pada top reporternya, Do Hyuk.Do Hyuk mengawal (baca : mengikuti) Jae In pulang ke rumah, Jae in tanya mengapa, Do Hyuk berkata : "Ah, bukankah lebih bahaya bagi seorang wanita jika berjalan sendirian malam hari?" (ini Jae In lo..yang sudah sukses melumpuhkan satu kompi rentenir..) Jae In berkata, "Maksudmu aku?"
Do Hyuk memulai pembicaraan yang menyenangkan, ia berterima kasih pada Jae in atas semuanya. Jae In berkata ia hanya melakukan yang harus ia lakukan. Jae In minta Do Hyuk jangan terlalu dekat dengan Yong Deok, bukankah ia mantan gangster yang sudah pernah dipenjara. Do Hyuk berkata Jae in sudah salah paham kepadanya, ia bukan orang yang suka mengarang cerita. Percakapan mereka terganggu oleh kedatangan Hae Seong. Do Hyuk menuduhnya sebagai "penguntit". Ketika ia tahu mereka berkencan, Do Hyuk pergi.
Hae Song dan Jae In jalan ke taman di dekat situ dan Jae In tanya apa ada yang bisa ia bantu. Hae seong berkata "Aku hanya..ingin menemuimu, itu saja." (yeah..right) Ia melanjutkan, "Sebenarnya, aku menyimpan fotomu karena itu adalah interview pertamaku. Itulah mengapa aku sering memikirkanmu dan ingin menemuimu."
Hae Seong juga memeriksa cerita yang sama, Daese Ilbo juga harus meliputnya.
Do Hyuk bertemu anak remaja yang protes itu dan ia diajak mengunjungi kota yang dimaksud, kota itu sudah seperti kota hantu. Do Hyuk dan rekannya Park Joon Hyun, anak itu dan ibunya berjalan bersama, anak itu berkata ia tidak berharap banyak hanya ia ingin masyarakat peduli. (mengingatkanku pada tragedi Lapindo..mirip2 dikit..)
Setelah berpisah dengan anak itu, Do HYuk bertemu dengan Hae Seong dan rekannya. Hae seong tampaknya lebih cenderung melindungi nama baik Daese daripada mencari kebenaran-nya. Tapi ia tetap meremehkan Do Hyuk dan liputannya.
Di kantor Yongdeok Ilbo, Do Hyuk mengerjakan beritanya. seorang reporter, Na Ga Yeon berkata betapa mudahnya bagi Do Hyuk untuk melakukannya. (merangkai artikel) Ga Yeon berkata Do Hyuk selalu memiliki sumber untuk beritanya. Do Hyuk jadi ingat Madam P, sudah lama ia tidak bertemu dengan wanita itu. Ia juga dengar Cha Man Soo temannya yang menjadi pelayan di klub Madam P juga berhenti, maka Do Hyuk segera ke klub dan mencarinya.
Di klub, temannya berkata bahwa Madam P sudah lama tidak kerja dan ia meninggalkan bisnis sehingga menjadi kacau. HP-nya juga mati sehingga tak seorangpun bisa menghubungi Nyonya. Do Hyuk merasa aneh, Madam P bukan orang yang akan meninggalkan bisnis begitu saja. Maka ia memutuskan menyamar menjadi pengantar barang dan pergi ke apartemen Madam P. Ia melihat koran2 dan surat menumpuk di luar pintu apartemen Madam P, petugas keamanan berkata ia memang tidak melihat Nyonya itu beberapa waktu ini. Do Hyuk pergi, ia menuju kantor polisi.
Do Hyuk tidak sadar ia diikuti anggota gangster Manager Gong.
Di kantor polisi, Do Hyuk minta bantuan temannya untuk mengakses CCTV di dekat lokasi klub, ia curiga pada mobil yang ia lihat waktu itu. Jae In masuk dan ia tidak senang melihat Do Hyuk. Ia berkata Do Hyuk tidak punya hak melihat CCTV. Lagipula, ia tidak tahu apa Madam P menghilang atau bersembunyi. Jae In menolak membantu.
Do Hyuk frustrasi dan ia mengatakan bahwa polisi wanita itu sudah "tidak wajar" untuk "keintiman" hubungan mereka. Apa maksudmu? Do Hyuk menjelaskan, bahwa mereka berciuman di hari pertama mereka bertemu (that CPR) dan mereka berdansa dengan hangat kemarin malam (on an undercover mission). Jae In murka dan menghantam meja dengan tangannya. Do Hyuk langsung lari keluar.
Do Hyuk memutuskan untuk menggunakan senjatanya, yaitu tulisannya. Ia akan menulis cerita mengenai "Petugas J dari Kepolisian daerah K pilih2 kasus." bersama cerita tentang grup Daese dan juga pencarian anjing yang hilang milik seorang wanita tua. Itu akan menjadi berita di Yongdeok Ilbo, ia berkata : "Kami akan menjadi publikasi untuk cerita2 mu yang tidak terdengar."
Hero episode 3 5/7 saat mereka berdansa haha..credit JustLikeAFever Youtube
Klip Hero MV : One Person credit LanaGGG YouTube
Hero 1-2
Hero
No comments:
Post a Comment