Pages

Monday, August 26, 2013

Mandate of Heaven episode 19

Choi Won lari ke satu tempat. Ia meninggalkan Rang dalam penjagaan Da In. Choi Won pergi ke kediaman Kim Chi Young dan mengamati kediaman itu.


Jung Hwan muncul, ia menepuk bahu Won. Choi Won ingin Jung Hwan menghentikan mereka, saya melihat faksi Soyun masuk ke dalam. Jung Hwan tahu ini akan terjadi. Mereka tidak akan diam saja dan melihat Yang Mulia naik takhta. Jelas mereka merencanakan sesuatu.
Choi Won : Katanya mereka akan melakukan pemberontakan besok malam di Sinmumun. Saya sudah menyampaikan berita ini pada Yang Mulia.
Jung Hwan mengerti dan mengajak Won ikut dengannya. (Jung Hwan menarik tangan Won? ciee..)


Mereka menemui PM Yi Ho yang sudah siap bersama pasukannya dan juga Do Mun. PM Yi Ho tidak percaya, apa mereka benar membahas soal pemberontakan di kediaman Kim Chi Young? Jung Hwan membenarkan, ia juga melihat anggota faksi Soyun masuk ke kediaman itu.
Choi Won curiga, mereka tidak mungkin membiarkan kita menemukan ini semudah itu. PM Yi Ho tanya apa mereka sengaja memberi petunjuk palsu pada kita?

Do Mun : Ada sebuah tempat pertemuan rahasia di kediaman Tuan Jang. Sekarang kediaman Tuan Jang sudah menjadi milik Yoon Won Hyeong, mereka pasti ada disana.


Jung Hwan langsung ingin menyerbu kesana. Choi Won mencegahnya, jika anda bertindak sembarangan, anda akan merusakkan semuanya. Saya punya ide bagus.

Kembali ke lokasi pertemuan rahasia. Ratu Munjeong ada disana bersama Kim Chi Young, Yoon Won Hyeong dan anggota partai Soyun yang mengenakan tutup wajah dibalik pintu. Ratu mendengar bahwa Choi Won dan Da In telah mengetahui rencana mereka membunuh Putra Mahkota. Lalu Gon Oh gagal membunuh Da In dan putri Choi Won. Ini membuat Ratu semakin marah.
Kim Chi Young usul untuk mengubah rencana mereka. Ratu tidak senang mendengarnya, apa mengubah rencana saja sudah cukup?

Tiba-tiba seorang pria bersuara dan berkata masih ada cara untuk membunuh Putra Mahkota meskipun mereka tidak mengubah rencananya. Ratu tertarik dan tanya bagaimana caranya. Pria itu membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan. Caranya seperti ini..pria itu membuka cadarnya. Ternyata dia adalah Choi Won.
Ratu Munjeong syok, bagaimana kau..bisa disini? Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong juga tidak percaya.


Choi Won mempersilahkan seseorang untuk masuk. Pintu terbuka dan PM Yi Ho melangkah masuk. Semua pucat melihat PM Yi Ho.
PM Yi Ho menantang mereka, Putra Mahkota yang ingin kalian bunuh sudah ada disini. Ayo bunuh aku.


Ratu Munjeong tampak marah tapi tidak berdaya di depan PM Yi Ho. PM Yi Ho berkata ke ibu tirinya, anda seharusnya tidak meremehkan orang ini, Yang Mulia (maksudnya Won). Kalau tidak kenapa saya meskipun tahu kalau dia sangat tidak tertarik, tetap memintanya untuk berada di sisi saya dan menjadi teman saya?
PM Yi Ho memanggil Choi won, hei..temanku, apa yang harus kulakukan sekarang?


Choi Won : Bukankah ini adalah tempat mereka membahas pemberontakan? Bagaimana kalau diam-diam menghentikan pemberontakannya disini sekarang juga?
PM Yi Ho setuju, ya, kita memang harus melakukan itu. Lalu ia menarik pedang. Semua orang di ruangan itu jadi pucat, apa Putra Mahkota akan langsung membantai mereka?


PM Yi Ho mengamati pedang itu, pedang ini begitu tajam, baik wanita lemah maupun anak kecil masih bisa memakainya untuk mencabut nyawa orang. Karena anda ingin sekali membunuh saya, maka saya akan mati. Tapi saya tidak ingin orang lain yang melakukannya, hanya Yang Mulia Ratu..


Diluar dugaan, PM Yi Ho meletakkan pedang itu di dekat Ratu. Saya ingin mati di tangan anda, Ibunda. Jika ini memang benar keinginan anda.
Ratu terkejut dan menatap tajam Yi Ho. Kenapa? Apa anda pikir saya tidak berani melakukannya?


Kim Chi Young memberi kode pada Gon Oh. Gon Oh kelihatan ketakutan, tapi ia memberanikan diri dan menyerang PM Yi Ho. Lee Jung Hwan muncul menangkis pedang Gon Oh. Ia mengarahkan pedang ke leher Gon Oh.
Pengawal Seo dan pasukannya masuk. Oh yeah ..! I love it. Pasukan PM Yi Ho langsung mengarahkan pedang ke leher Kim Chi Young, Yoon Won Hyeong dan mengatasi keadaan.


Jung Hwan : Setiap orang disini yang sudah mengarahkan pedang mereka untuk membunuh Yang Mulia Putra Mahkota, pastilah kelompok pemberontak!

Ratu Munjeong, Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong tidak bisa mengatakan apapun. Jung Hwan juga membawa dua bossnya sekaligus, Chief Magistrate Uigeumbu (yang korup) dan Menteri Keadilan, lihatlah mereka tuan-tuan.
Ratu terduduk, ia marah sekali tapi tidak berdaya. Semua diam dan tidak bisa melawan. Mereka sudah tertangkap basah mencoba menyerang Putra Mahkota.
Jung Hwan memimpin tahanan dalam keadaan terikat keluar dari kediaman Tuan Jang. Jung Hwan kelihatan sangat puas. Untung dia mengikuti saran Choi Won.


Choi Won dan Do Mun mengamati mereka lalu sepakat pergi ke kediaman Kim Chi Young. (wkk pendekar hitam-putih)
Do Mun melumpuhkan pengawal Kim Chi Young, sementara Choi Won langsung lari mencari Geo Chil dan yang lainnya. Won mengajak mereka lari dan berkata kalau Kim Chi Young  telah ditangkap oleh petugas.
Geo Chil lega, itu bagus. Benar-benar bagus.


Do Mun pergi menemui Da In dan mengatakan keberhasilan rencana Choi won. Yang Mulia Ratu, Kim Chi Young dan semuanya telah ditangkap saat mereka ingin membunuh Yang Mulia Putra Mahkota.
Da In menangis gembira, sudah kuduga Tuan akan berhasil.

Do Mun menghela nafas, apa anda sebahagia itu? Agassi? Da In mengangguk. Da In tidak ingin membuat Won menderita karena melihat putri pembunuh ayahnya. (Da In masih merasa bersalah pada Won)

Choi Won datang, ia minta maaf karena baru pulang sekarang. Da In berkata Rang berkeringat dingin terus. Won mengecek putrinya. Da In tahu Rang merasa sangat ketakutan.


Geo Chil dan yang lain juga kembali, semua tampak lesu. Geo Chil awalnya mencemaskan So Baek, apa kau terluka? Lalu ia marah pada putrinya, dasar gadis tengik! (hehe..pakai gaya dubber) Siapa yang menyuruhmu pergi ke sana?
So Baek marah, siapa yang menyuruh kalian meninggalkanku sendirian? Geo Chil kesal sekali, kalau So Baek tidak ikut campur, Kim Chi Young itu sudah mati di tangan mereka. Meskipun aku membunuh Kim Chi Young, aku tidak bisa menghilangkan kebencianku padanya. Aku bahkan harus berlutut di depannya karena dirimu! Kau ini bukan putriku, kau ini musuhku!

Kkeok Jung minta Geo Chil tidak marah pada So Baek lagi, yang penting So Baek selamat dan baik-baik saja. Kkeok Jung yakin, Kim Chi Young akan dipenggal, mereka akan memastikan itu.
Choi Won, Da In datang menemui mereka. Choi won berterima kasih karena selalu mendapat bantuan keluarga Geo Chil. Kami sepertinya selalu merepotkan kalian. Geo Chil minta mereka tidak bersikap seperti itu, kita sudah seperti keluarga sendiri. Geo Chil justru mencemaskan Rang, apa dia baik-baik saja?


Ratu Munjeong gelisah dan mulai ketakutan. Ia menunggu Gyeongwon.
Saat Gyeongwon datang, Ratu ingin Gyeongwon tetap ada di sisinya. Mulai sekarang, kita adalah satu. Kita tidak bisa dipisahkan. 
Gyeongwon heran, Ibunda..apa yang sebenarnya terjadi? Ratu berkata jika PM Yi Ho naik takhta, maka dia pasti tidak akan melepaskannya. Jika Ibu mati, anda juga akan mati.
Jadi, anda harus berjaga-jaga. Gyeongwon bingung, bagaimana kakak bisa..
Ratu berkata ke dayangnya, mulai sekarang Daegun akan tetap selalu disini bersamanya. Cepat bawa barang-barang Daegun kesini. Dayang Kang mengerti.


Do Mun mengamati Da In yang duduk merenung sendirian. Do Mun ingin mendekati Da In, tapi berhenti karena menyadari Choi Won juga keluar mencari Da In.


Choi Won duduk di samping Da In, apa yang sedang kau pikirkan?
Da In berkata ia sudah tahu bagaimana cara ayah Won meninggal. Choi Won berkata itu bukan salah Da In.   
Da In merasa lelah, ia tidak sanggup menghadapi Won ataupun Rang. Choi Won menegaskan, itu bukan salahmu. Da In menangis. Tapi ia masih belum bisa menghilangkan rasa bersalahnya. Do Mun melihat keduanya dari jauh.


Paginya, Choi Won bangun dan tidak menemukan Da In. Ia lari keluar dengan panik. Da In masih di luar memasak obat. Choi Won tampak lega. Aku takut kau akan diam-diam melarikan diri.
Da in tersenyum, ia akan pergi, tapi tidak diam-diam seperti melarikan diri. Ia masih harus memasak obat terakhirnya untuk Rang. Lalu mengatakan kalau Tuan harus bahagia dan saya akan pergi.


Choi Won tidak mengerti, kenapa Da In seperti ini? Aku sudah bilang kalau ini bukan salahmu. Aku tidak apa-apa.
Da In : Kenapa Tuan hanya memikirkan diri sendiri? hati saya tidak baik-baik saja. Setiap kali saya melihat Tuan dan Rang, saya merasa sangat menyesal.

Choi Won membujuk Da In, semuanya akan berlalu dengan waktu. Waktu akan menyelesaikan semuanya. Da In tidak yakin bisa memegang tangan Won lagi. Sepertinya takdir kita akan berhenti disini. Anda harus bahagia bersama Rang.
Istana.
PM Yi Ho naik takhta. Sekarang dia adalah Raja Injong (Raja ke-12 Joseon. Sayangnya, hanya memerintah selama 9 bulan tanpa penerus takhta.) Injong jalan ke arah balairung Istana, ia menghela nafas sebelum masuk dan menghadapi para Menteri.


Injong membacakan keputusannya, Beberapa waktu lalu, orang-orang yang berkumpul di ruangan rahasia untuk merencanakan pemberontakan akan dihukum dengan berat. Penasehat Kanan, Kim Chi Young akan dieksekusi dan orang-orang yang ditangkap pada hari itu, akan dihukum dengan berat sesuai kejahatan mereka.
Para Menteri mengerti.
Penasehat yang baru, Yoon Im bicara, saya yakin Ibu Suri yang hadir saat itu, juga harus dihukum sesuai dengan ketentuan.
(Yoon Im adalah Paman Raja Injong dari pihak ibu kandungnya/Ratu Janggyeong. Marganya sama dengan keluarga Ratu Munjeong/Yoon. Sebenarnya mereka berasal dari keluarga yang sama, memiliki Kakek buyut yang sama. Kelak, saat Injong meninggal dan digantikan Myeongjong, Yoon Im akan dieksekusi oleh Yoon Won Hyeong - 1545)
                                                                                                                                                                                                                                   Pihak faksi Soyun (Yun kecil) yang masih tinggal merasa keberatan, apa anda ingin Yang Mulia Raja menjadi tidak berbakti dan menganugerahkan racun pada ibunya?

Faksi Daeyun (Yun besar) : Sebagai seorang Ibu, Ibu Suri benar-benar mencoba membunuh putranya sendiri. Lagipula, dia adalah batu penjuru negeri ini. Orang sejahat dan sekejam itu, harus dieksekusi.
Yang Mulia, semua menteri di istana telah sepakat dan membuat permohonan. Bukan hanya Dae Bi Mama, tapi Daegun Mama juga harus dianugerahi racun. Saya percaya mereka harus dihukum berat.


Raja Injong tidak percaya, apa kalian semua bnar-benar ingin aku membunuh ibu dan adikku?
Faksi Daeyun : Yang Mulia, tolong pikirkan negara.
Faksi Soyun : Yang Mulia, tolong pertimbangkan lagi.
Injong hanya bisa menghela nafas. Gyeongwon memang tidak bersalah, tapi ia bisa menjadi pusat terjadinya kudeta.
Injong menemui Ibu Suri dan Gyeongwon. Ibu Suri mendengar permintaan para Menteri terutama faksi Daeyun agar ia dan putranya dihukum mati tidak juga berkurang. Sekarang, bagaimana Yang Mulia akan mengatasinya?

Injong minta Gyeongwon keluar dulu. Tapi Ibu Suri mencegah putranya pergi, mulai saat ini, Daegun dan saya tidak akan terpisahkan satu langkahpun. Kalau kami mati, kami mati bersama. kalau kami hidup, kami hidup bersama.
Ibu Suri tanya, bagaimana anda akan membuat kesepakatan dengan kami?


Injong belum bisa memberi jawaban. Ia dalam posisi serba salah. Injong akan pergi dulu.

Ibu Suri bicara pada Gyeongwon, anda lihat sendiri kan, Yang Mulia tidak berkata akan melindungi kita sampai akhir. Dia berencana membunuh kita. Jika Yang Mulia ingin mengampuni kita, kenapa ia tidak berkata kalau ia akan mengampuni kita?
Gyeongwon tampak bingung sementara Raja tidak tahu harus mengatakan apa. (Kenapa Keluarga Raja selalu berakhir seperti ini. Menyedihkan)


Geo chil menggendong Rang kesana-sini. Rang masih ketakutan. Geo Chil menghiburnya, anak pintar..apa kau masih takut? Sekarang semuanya sudah tidak apa-apa. Semua orang yang kau takuti sudah ditahan. Sekarang, kau harus ceria lagi.


So Baek dan Kkeok Jung mengamati keduanya. So Baek sedikit iri, kenapa Ayah lebih menyukai si anak pintar dibanding aku? Tapi anak pintar itu memang manis.
Kkeok Jung berkata kalau ayah So Baek memikirkan So Baek. Katanya kau seperti itu waktu kecil. So Baek tidak percaya, aku? tidak mungkin..bagaimana aku bisa manis seperti itu?

Kkeok Jung : Kau benar-benar sangat manis, So Baek (hei..) 
So Baek tidak percaya.
Da In dan Won harus benar2 berpisah. Keduanya duduk. Won tanya apa Da In memang harus pergi. Da in berharap Won bisa melepasnya dengan tersenyum.  Da In hanya ingin konsentrasi di RS Istana.
Won tidak mengerti, bagaimana Da In bisa tidak mengerti perasaannya.
Da In : Tolong jaga diri Tuan. Rang..saya tidak akan mengatakan selamat tinggal kepadanya.

Da In mengambil buntalannya dan jalan pergi. Choi Won tampak ragu sejenak, lalu berdiri dan mengejar Da In. Won memeluk Da In dari belakang.
Da In perlahan melepaskan tangan Choi Won, ia menahan tangisnya. Lalu jalan pergi.


Choi Won lari mengejar Da In, tapi ia hanya bisa mengulurkan tangan, tanpa bisa benar2 memanggil Da In.
Da In jalan sambil menangis.
Raja Injong memutuskan, Ada perintah yang diputuskan oleh Ayahanda, Mendiang Raja Jungjong tapi belum dilaksanakan, jadi aku berencana untuk menyelesaikannya. Orang-orang yang menentangnya akan dihukum berat, meskipun itu adalah anggota Keluarga Raja.
Tabib RS Istana tingkat 8 Bongsa Choi Won akan diampuni.
Para Menteri setuju. Terima kasih atas kemurahan anda Yang Mulia.


Jung Hwan mengabarkan ini pada Woo Young. Ia masuk ke ruangan sambil membawa bungkusan. Woo Young gembira sekali, ia merasa tidak percaya. Apa itu benar? benarkah? Keluarga saya telah diampuni?
Jung Hwan : Benar.
Woo Young menarik tangan Jung Hwan dan memintanya mencubit pipinya. Cubit saya, untuk membuktikan kalau ini bukan mimpi.
Jung Hwan terkejut lalu menarik tangannya (wkk), yang benar saja..bagaimana kau bisa memintaku mencubitmu? bagaimana kalau nanti kau terluka?


Jung Hwan menyerahkan bungkusannya. Woo Young heran, apa ini? Jung Hwan mengingatkannya, bukankah waktu itu aku sudah janji? Kalau kau melepas baju budakmu ini, aku akan membelikan baju yang cantik untukmu. Seorang pria harus menepati kata-katanya.

Woo Young : Kalau begitu, kata-kata yang Tuan katakan di dekat meja anggur, apa anda akan menepatinya juga?
Jung Hwan jadi kikuk : Meja anggur? Apa yang kukatakan? (Ha!)
Woo Young : Tuan berkata kalau Tuan hanya akan menuangkan anggur untuk istri Tuan. Bukankah anda menuangkan anggur untuk saya?(Yak betul..tagih janjinya hahaha)


Jung Hwan jadi salah tingkah, ia minta Woo Young segera mencoba baju itu. Woo Young terbelalak, Anda ingin saya berganti baju disini?
Beberapa saat kemudian, Jung Hwan harus berdiri di depan pintu. Mencoba bersikap biasa saja saat anak buahnya lewat dan tampak heran. Jung Hwan tanya apa Woo Young sudah selesai. Woo Young berseru minta Jung Hwan masuk.


Jung Hwan masuk lagi dan tertegun. Woo Young dengan bangga memamerkan baju barunya (sambil berputar). Woo Young memang kelihatan...meriah.


Woo Young tanya bagaimana penampilannya, ia berharap mendapat pujian. Jung Hwan menghela nafas, ia mendekat. Kau benar. Aku memang memiliki selera yang buruk. Lepaskan. (what?) Aku akan pergi untuk menukarnya.

Woo Young tidak percaya kata2 Jung Hwan. Jung Hwan terus terang, baju itu sama sekali tidak cocok untukmu, aku akan pergi menukarnya. Woo Young merasa baju ini cocok. Lalu sadar, ini benar2 tidak cocok untuk saya?
Jung Hwan membenarkan, ini tidak cocok untukmu, bahkan tidak lebih baik dari baju budak itu. (Oh man..girl hates the truth. He's really in trouble now.)

Woo Young mulai tersinggung, bagaimana bisa? Meskipun ini benar-benar tidak cocok untuk saya, anda tidak seharusnya mengatakan itu.
Jung Hwan : Ini tidak cocok untukmu makanya aku berkata tidak cocok untukmu. Apa itu salah?


Woo Young marah, cukup. Saya tidak akan memakainya. Woo Young dengan kesal melepaskan bajunya, saat itu juga di depan Jung Hwan.


Jung Hwan panik dan menahan tangan Woo Young. Tidak. bagaimana kau bisa melepaskannya begitu saja di depanku?
Ibu tiri Woo Young lewat dan melihat keduanya. Omo! Omo! Tuan..anda benar-benar sangat hina! Jung Hwan dan Woo Young sedikit bingung.
Geum Ok lari dan langsung melepaskan tangan Jung Hwan. Ia berdiri di depan Woo Young, sebagai seorang Inspektur Uigeumbu, bagaimana anda bisa berpikir menginginkan tubuh seorang budak?


Jung Hwan syok : M-menginginkan? S-siapa yang menginginkannya? hei..katakan padanya aku tidak membuka baju itu.
Woo Young sedang kesal, ia tidak mau membantu Jung Hwan. Benar, dia memang hina.
Jung Hwan : Apa?
Woo Young : Tidak bisa menebak apa yang dipikirkan seorang gadis adalah memalukan.
Setelah mengatakan itu, Woo Young langsung keluar dengan kesal. Jung Hwan tidak percaya ini.


Keluarga Choi akhirnya bebas dan bisa mendapatkan kembali kehidupan mereka. Jung Hwan hanya berdiri mengamati reuni keluarga itu dari jauh (sepertinya Jung Hwan merasa kehilangan juga haha)
Choi Won menghibur Rang, kita semua akan hidup bahagia bersama seperti dulu lagi bersama bibi dan nenek disini.
Rang : Benarkah?
Woo Young membenarkan, ia sengaja menyindir Jung Hwan, aku sudah melepas baju budak yang menyedihkan itu. Tentu saja, kalau bukan karena seseorang yang salah menangkap orang, aku tidak harus mengenakan baju budak itu.
Jung Hwan menoleh ke arah Woo Young. Tapi ia diam saja. Choi Won tersenyum geli.


Rang jalan mendekati Jung Hwan dan menarik lengan bajunya. Jung Hwan menoleh, ada apa?
Rang tanya apa benar mereka bisa tinggal di rumah ini lagi. Kasihan Rang tampaknya masih trauma. Jung Hwan jongkok dan membenarkan. Tentu saja, selama ini kau sudah banyak menderita kan? Jangan khawatir, aku tidak akan membiarkan siapapun mengambilmu lagi. Aku akan melindungi keluargamu.

Rang tiba2 menangis keras. Choi Won dan yang lain terkejut, Rang ada apa? Rang berkata ia menangis karena bahagia.
Choi Won memeluk putrinya, Rang...mulai sekarang kau hanya akan memiliki hidup yang bahagia.


Kim Chi Young, Yoon Won Hyeong, Gon Oh dan semua yang terlibat dalam pemberontakan mulai disiksa. Yoon teriak2, Yang Mulia Ratu..Yang Mulia.


Raja Injong membaca petisi yang disampaikan Menteri2nya, faksi Daeyun ingin para penghianat dihukum seberat mungkin. Mereka ingin Gyeongwon Daegun dihukum mati dengan minum racun.
Faksi Soyun menolaknya. Kedua Faksi saling tuding dan berteriak. Injong benar-benar pusing.

Ibu Suri Munjeong menerima laporan dari Dayang Kang, Yang Mulia, para Menteri terus meminta agar Daegun minum racun. Ibu Suri gelisah sementara Gyeongwon kelihatan takut.
Ibu Suri menemui Chun Bong secara diam-diam, ia menyamar sebagai dayang biasa. Ibu Suri tanya apa Chun Bong berpikir bahwa ini sudah menjadi dunia milik Yang Mulia Raja?
Chun Bong : Tentu saja tidak, ini seharusnya akan menjadi dunia bagi orang-orang yang mendukung Raja.
Ibu Suri tanya, apa Chun Bong ingin membantu Raja meraih impiannya itu? Meskipun orang-orangku dieksekusi, bukan berarti semuanya akan berakhir. Yang Mulia ingin mengambil kesempatan ini dan menjadikan semuanya menjadi orang2nya, tapi meskipun Yang Mulia memegang pedang, dia mungkin tidak akan bisa mengayunkannya.

Chun Bong sudah menduga ini. Ibu Suri ingin memberikan posisi yang dipegang oleh orang2nya saat ini (Kim dan Yoon) pada para patriot, tapi dengan syarat..

Chun Bong : Anda ingin saya menyelamatkan Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong, benar kan?
Ibu Suri memuji ketajaman Chun Bong dan memintanya mencegah eksekusi Kim Chi Young dan keluarkan adikku dari penjara! (Hee..maunya. Politik memang soal negosiasi.)

Choi Won dan Rang mengunjungi Raja Injong. Saat ayahnya serius membungkuk pada Raja, Rang justru melihat-lihat kamar Raja dengan penuh kekaguman. Rang dengan polos tanya, Putra Mahkota, Yang Mulia, apa anda benar-benar menjadi Raja?
Choi Won panik, Rang, kau tidak boleh seperti itu.

Injong ketawa, tidak apa-apa. Rang..kau berharap paman akan menjadi Raja yang seperti apa?

Rang berpikir sebentar lalu menjawab, agar orang-orang baik seperti paman Palu besi, paman Kkeok Jung dan So Baek-hyung tidak perlu berkelahi dan mencuri lagi.
Injong : Apa?
Rang : Orang-orang yang tinggal di markas bandit dimana saya tinggal dulu semuanya adalah orang yang baik, tapi karena mereka sangat kelaparan, mereka harus mencuri dan berkelahi. Bukankah itu benar, Ayah?

Choi Won tampak tidak enak, Rang. Injong tersenyum, baiklah. Aku akan membuat janji kepadamu. Sesuai harapan Rang kita, orang-orang baik tidak akan kelaparan lagi. Paman ini akan berusaha keras agar mereka bisa hidup dengan baik.
Rang senang, benarkah? Injong mengulurkan kelingkingnya.
Rang maju dan mengaitkan kelingkingnya ke kelingking Raja. Injong tersenyum lebar.

Gyeongwon datang menemui Raja. Injong tersenyum, ia sengaja memanggil Gyeongwon. Rang juga kelihatan senang melihat Gyeongwon. Tapi Gyeongwon tampak gemetaran.
Injong terkejut, Daegun..apa kau merasa tidak sehat? kenapa kau gemetaran? Injong ingin Gyeongwon mendekat kepadanya tapi adiknya menolak, apa anda benar-benar ingin membunuh saya, adik Yang Mulia?

Choi won menghela nafas, Rang tampak syok. Injong kelihatan bingung, apa?
Gyeongwon telah mendengar bahwa ada banyak petisi yang menginginkannya dan juga Ibu Suri dihukum mati. Apa Yang Mulia benar2 ingin membunuh saya, adik Yang Mulia dan Ibunda? Gyeongwong memohon, tolong ampuni kami, Yang Mulia!
Injong : Adik, di depan tamu, apa kau harus bersikap seperti itu?

Choi Won meyakinkan Gyeongwon, Daegun Mama..Yang Mulia Raja akan melindungi anda. Gyeongwon tampak gemetar dan ketakutan. Injong tampak cemas, sepertinya adikku lemah fisik dan mentalnya.
Choi won mengerti dan minta ijin memeriksa denyut nadi Gyeongwon.

Ibu Suri datang, ia langsung membentak Choi Won, lepaskan tanganmu segera! Ibu Suri mendekati putranya, Daegun, apa anda sudah gila? Memangnya tempat apa ini, sehingga kau bisa datang dan pergi sesukamu.
Injong : Ibu Suri, ada banyak orang disini. Saya mohon perhatikan sikap anda.
Ibu Suri tidak mempedulikan Raja dan terus bicara pada Gyeongwon. Daegun, kedua orang ini, Yang Mulia Raja dan Choi Won ingin membunuh ibu anda?
Ibu Suri teriak memanggil dayang untuk membawa Gyeongwon keluar dari situ. Rang tampak ketakutan dan memegang erat2 lengan ayahnya.

Da In tahu kalau Do Mun selalu mengikutinya. Ia minta Do Mun berhenti. Aku tahu kau tidak punya pilihan lain, Jipsa Do. Tapi..kalau aku melihatmu Jipsa Do, itu akan membuatku semakin sulit. Sekarang, kumohon lupakan aku dan paman, dan hiduplah dengan bebas.
Do Mun : Kalau begitu saya mohon, kembalilah ke sisi Choi Won.
Do Mun tidak ingin Da In sendirian saja dan berharap ada orang yang melindungi Da In, meskipun orang itu bukan dirinya.

Chun Bong menghadap Injong, Yang Mulia..anda menghadapi banyak rintangan sebelum naik takhta. Tapi jika anda ingin mendapatkan masa depan yang cerah, maka ini hanya awalnya saja.
Injong tidak mengerti, lalu apa hubungannya itu dengan pengurangan hukuman? Chun Bong yakin Raja membutuhkan kekuatan untuk memerintah dengan adil, anda tidak membutuhkan orang yang hanya melakukan saja perintah anda tapi orang yang setia sampai ke tulang2nya. Jadi para patriot kita harus mendapatkan posisi kunci dalam dewan istana.

Injong kelihatan curiga, apa aku harus memberikan jabatan Yeongsang padamu, Chun Bong? (Yeongsang = Perdana Menteri)
Chun Bong berkata ia sedang membuat kesepakatan demi kebaikan Injong dan ambisinya sendiri.

Injong geram, mereka itu adalah orang-orang yang ingin meracuniku. Bagaimana orang2 seperti itu bisa dilepaskan begitu saja?

Chun Bong : Tolong anda lihat seolah anda maju dua langkah dan mundur satu langkah. Yang Mulia, di dalam hati anda, bukankah anda juga berniat mengampuni Ibu Suri dan Daegun?

Injong : Karena aku tidak bisa melukai adikku yang tidak bersalah, apa kau akan memaafkan Ibu Suri demi Daegun?
Chun Bong berkata, saat ini Raja memegang pedang, meskipun pedang itu diarahkan pada leher Ibu Suri sekarang, tidak ada yang didapatkan Raja. Injong berkata ia tetap tidak bisa menyetujuinya, meskipun pedang diarahkan ke leherku.

Kenyataannya, Injong memutuskan tidak menghukum mati Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong (#@$%%!!!) Yoon Won Hyeong hanya dicopot dari jabatannya. Sementara Kim Chi Young, hanya dibuang ke pulau Ganghwa!
Faksi Sohyun sangat berterima kasih sementara Daeyun protes keras.

Ibu Suri tertawa mendengar keputusan Raja. Lalu wajahnya berubah bengis lagi, meskipun demikian, aku harus tetap hidup. Aku tidak akan pernah melupakan penderitaan ini. Aku pasti akan membalas semua ini pada anda, Yang Mulia.
Gyeongwon ingin kembali ke kediamannya. Tapi Ibu Suri melarangnya, meskipun Raja sudah mengampuni kita, kita tidak boleh lengah. Jadi, anda harus tetap disisi Ibu.

Ibu Suri menanyakan soal lilin aroma pada dayang Kang. Dayang Kang menunjukkan lilin yang dimaksud, sudah disiapkan Yang Mulia. Ibu Suri mengamati lilin putih beraroma sambil menyeringai. Oh no..dia mau meracuni Raja lewat aroma.

Da In kembali bertugas di RS Istana dan ia menyajikan tonik untuk Raja Injong. Kali ini Raja menghabiskan toniknya tanpa banyak bertanya.
Da In : sepertinya Yang Mulia tidak bisa tidur nyenyak semalam.
Injong membenarkan, ia memikirkah hal-hal yang tidak akan ia lakukan meskipun ada pedang mengancam lehernya..

Da In lapor, kalau Jang Geum memintanya mengurus kesehatan Raja. Injong mengerti dan berkata, kukira saat aku duduk di posisi ini, aku bisa melaksanakan rencana besarku. Kupikir sekarang semuanya bisa kembali ke tempatnya semula.
Tapi kekuasaanku masih sangat kecil, aku bahkan tidak bisa melindungi orang-orang sendiri.

Da In : Bagaimana anda bisa mengatakan itu? Yang Mulia sudah melindungi Tuan Choi Won.
Injong menjawab, ia tidak melindungi Choi Won, tapi Choi Won-lah yang melindungiku. Injong justru heran, apa yang terjadi antara kau dan Choi Won? Jika kau tidak melepaskan tangan Choi Won, bagaimana kau bisa ada di sini saat ini?

Da In heran bagaimana Raja tahu soal ini. Sebelum Raja menjawab, Ibu Suri datang menemui Raja.

Da In segera mengangkat mangkuk obatnya dan berdiri. Ibu Suri melirik Da In dengan marah. Setelah Ibu Suri duduk, Da In keluar dari kediaman Raja.
Ibu Suri berterima kasih karena Raja sudah mengampuni mereka dan bersikap murah hati pada orang-orangnya. Ibu Suri minta Gyeongwon memberi hormat untuk berterima kasih tapi Injong melarangnya, tidak perlu.
Ibu Suri memberikan lilin aroma pada Injong sebagai tanda perdamaian. Ini adalah lilin aroma yang khusus saya siapkan, saat Yang Mulia membaca, anda bisa menyalakan lilin ini dan aromanya akan membuat pikiran anda semakin jernih.

Ibu Suri tanya apa Raja takut ia melukainya lagi? Injong menyangkalnya. Ibu Suri menenangkan Raja, ia mendengar lilin ini sangat bagus, jadi ia sudah memakainya di kamar Gyeongwon selama beberapa hari. Yang Mulia, jika anda merasa curiga dengan lilin ini, anda bisa membuangnya. Saya hanya ingin berterima kasih karena tidak membunuh kami.

Jung Hwan sudah meminta orang untuk diam-diam mengikuti Mu Myeong. Kita harus menemukan tempatnya bertemu Ibu Suri. Jung Hwan tidak percaya saat mendengar kalau Kim Chi Young ternyata tidak dihukum mati, melainkan dikirim ke pembuangan.

Choi Won menghadap Raja, ia menyatakan kekecewaan-nya. Bagaimana Raja bisa memutuskan seperti itu. Orang seperti apa Kim Chi Young itu? Dia dengan kejam membunuh Do Saeng. Dia bahkan menjadikan saya sebagai kambing hitam dan membunuh ayah saya!
Lebih dari itu, dia menculik dan mencoba membunuh Da In dan putri saya.

Injong mengerti : Ya, dia bahkan mencoba meracuniku. Dia memeras rakyat untuk menebalkan kantungnya sendiri.
Choi Won putus asa, lalu bagaimana Yang Mulia bisa..?

Injong ingin mencoba memerintah dengan bijaksana pada rakyatnya.

Choi Won : Lalu, apa dengan bermurah hati pada orang-orang jahat itu, anda ingin memerintah dengan bijaksana pada rakyat yang telah dieksploitasi oleh mereka?
Injong membenarkan, untuk memerintah, ia membutuhkan pejabat yang membantunya, ia tidak punya pilihan kecuali mengambil pilihan ini dengan berat hati. Kenapa kau tidak mengerti?
Won : Meskipun demikian, anda tidak seharusnya mengampuni Tuan Kim Chi Young.

Injong tidak akan bekerja sama dengan Kim Chi Young, ia akan memanfaatkan Kim Chi Young untuk mendapatkan kekuatannya. Injong ingin menjadi Raja yang memikirkan rakyatnya.
Choi Won benar2 kecewa: Saya dan banyak orang lainnya, juga menantikan itu, sebuah dunia yang bersahabat dengan rakyat ketika Yang Mulia naik takhta. Tapi..sepertinya dunia tidak akan berubah sedikit pun.
Ini menyedihkan, dunia dengan sistem yang korup dan seorang Raja baru yang ingin mengubah keadaan. Raja tidak akan bisa melakukan konsep barunya jika ia tidak mau mengalah dengan orang-orang yang korup itu.
Choi Won keluar kediaman Raja dan bertemu Da In. Tapi keduanya hanya saling memandang tanpa bicara, lalu pergi.
Jung Hwan marah-marah di depan atasannya, ia tidak terima, bagaimana Tuan Kim Chi Young bisa diampuni dan hanya akan diasingkan saja? Ini jelas tidak mungkin! Tidak mungkin Yang Mulia melakukan itu!
Boss Jung Hwan kesal, kau benar2 tidak senang kan? Jika kau merasa ragu, pergi dan konfirmasikan sendiri dengan Yang Mulia.
Jung Hwan : Saya akan pergi. Saya sendiri akan pergi dan mengawal Tuan Kim Chi Young ke lokasi pengasingan.
Mata2 Kim Chi Young menyampaikan soal ini pada Kim, Inspektur Lee Jung Hwan sendiri yang mengajukan diri untuk mengawal anda ke lokasi pembuangan.
Gon Oh tampak panik, Tuan..apa yang harus kita lakukan? Meskipun hukumannya hanya dibuang, tapi Yang Mulia tidak akan membiarkan anda, benar kan? Jika anda dihukum minum racun disana, lalu apa yang akan terjadi pada saya?

Kim Chi Young kelihatan marah, dihukum minum racun..kau pikir aku akan mematuhinya?

Tapi Gon Oh tampak cemas. Kim Chi Young tiba2 ingat, kau dulu pernah bilang kalau hubungan antara adik perempuan Choi won dan Setan merah tidak biasa. Gon oh membenarkan, saat gadis itu menjadi budak disini, saya melihatnya beberapa kali. Kim Chi Young mengerti dan mulai berpikir.
Jung Hwan bertemu Choi Won, keduanya sama-sama kesal. Jadi seperti itu akhirnya. Bagaimana Yang Mulia bisa melakukan itu? Mereka tidak bisa mengerti, Raja mengampuni Ibu Suri itu saja sudah membuat keduanya marah tapi sekarang Raja bahkan mengampuni Tuan Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong.

Jung Hwan : Baiklah, karena Yang Mulia Raja melakukan itu, aku si Setan merah, tidak akan duduk dan berdiam diri saja. Tunggu saja, aku akan menggunakan pembunuh itu sebagai umpan dan mengungkapkan kejahatan Ibu Suri.
Jika saatnya tiba, Yang Mulia tidak punya pilihan lagi selain harus menghukum Ibu Suri.

Choi Won baru mengerti. Jung Hwan tersenyum, aku tidak begitu saja melepaskan pembunuh itu.  Choi Won melarang Jung Hwan, Anda bisa terluka Tuan!

Jung Hwan : Jika seperti itu cara berpikirku, aku tidak akan menjadi Setan Merah Uigeumbu. Kalau instingku benar, pembunuh itu pasti akan mendapat perintah Ibu Suri untuk mengikuti Kim Chi Young ke lokasi pengasingan.
Jung HWan pergi sambil menepuk bahu Choi Won.

Choi Won merasa tidak tenang dan pergi mengejar Jung Hwan.

Sebelum Won bisa pergi, Geo Chil, Kkeok Jung dan So Baek menemuinya. Mereka jelas marah, katanya Kim Chi Young akan dihukum mati, kenapa ternyata tidak.
Choi Won terpaksa membenarkan dan berkata bahwa Kim Chi Young akan diasingkan ke P. Ganghwa.

Kkeok Jung marah dan mencengkeram baju Choi Won, kau membual pada kami! Kau berkata kau akan membuatnya membayar kejahatannya! Mulai sekarang, aku tidak akan pernah mempercayai kata-kata orang terpelajar lagi!
Kkeok Jung mengajak Geo chil pergi. Geo Chil setuju dan meninggalkan Won dengan marah. Bahkan So Baek juga melirik dingin ke arah Won. Mereka akan menyelesaikan Kim Chi Young dengan cara mereka sendiri.

Di tengah hutan, Kkeok Jung menarik So Baek dan memberikan instruksi, aku harus mengatakan ini, meskipun kau akan pergu, tapi kau harus janji tidak akan maju ke depan. So Baek mengerti, kau juga harus menjaga dirimu.
Kkeok Jung : Jangan sampai terluka. Dan kalau aku mati..
So Baek : Bukankah katanya kau tidak akan mati, Kkeok Jung?
Kkeok Jung : Aku bilang, 'jika'

So Baek tidak mau mendengarnya. Kita harus membunuh penjahat Kim Chi Young itu dan hidup dengan baik, kalau kau bicara soal mati lagi..
Kkeok Jung : Kalau aku mati, Choi Won akan menjagamu. Ini juga yang kau inginkan.

So Baek marah, apa? Bagaimana kau bisa mengatakan itu? Apa maksudmu, aku selalu ingin kau mati? Kkeok Jung berkata bukan itu maksudnya.
So Baek : Kalau bukan itu maksudmu, lalu kenapa kau membuatnya sangat menyakitkan bagiku? Jika aku memandang si pencuri kuda..benar, jantungku berdebar kencang disini dan jika aku tidak melihatnya, rasanya aku akan mati. Tapi setiap aku melihatmu, jantungku rasanya tertikam disini. Selama kau ada disini, aku tidak akan mati semudah itu.

Kkeok Jung tertegun, tiba-tiba ada air mata keluar dari matanya. So Baek heran, apa itu? Kau menangis?
So Baek menjilat air mata itu, astaga..asin. Ini benar2 air mata. So Baek menggenggam tangan Kkeok Jung. Kkeok Jung.. air matamu tidak sebanding dengan hatiku yang berdarah karena dirimu, jadi jangan mati. Kalau tidak, hatiku akan berdarah.



Woo Young dengan gembira duduk di kamarnya dan mulai mencoba kosmetiknya. Ia mendengar suara orang, apa itu Rang? Woo Young berbalik dan terbelalak ngeri.
 

Mu Myeong mendapat perintah dari Ibu Suri untuk menyusul Kim Chi Young ke lokasi pengasingan secara diam-diam. Lindungi dia. Mu Myeong mengerti dan pergi.
Kim Chi Young jalan bersama Jung Hwan. Ia menyindir Jung Hwan, setan merah nomor satu di dunia, mengantarku sendiri melintasi jalan ke neraka. Aku benar2 merasa terhormat.
Jung Hwan kesal, sebenarnya akan jauh lebih baik kalau Yang Mulia menghukum mati anda dengan minum racun dan kami yang membawanya.
Kim Chi Young membenarkan, racun memang lebih baik dibandingkan jika tubuhmu dicabik-cabik. Keduanya terus saling adu argumen, tapi mereka juga menyadari kehadiran kelompok pembunuh.

Keduanya berhenti. Jung Hwan tampak waspada. Seorang pembunuh melemparkan pisau dan menjatuhkan seorang petugas. Jung Hwan langsung menghunus pedangnya siap bertarung.

Tiba-tiba seorang pembunuh datang sambil menarik Woo Young! Jung Hwan terkejut melihatnya. Woo Young ketakutan. Kim Chi Young memanfaatkan situasi itu dan lari ke arah salah seorang pembunuh. Pria itu melepaskan ikatan Kim Chi Young.

Kim menarik belati dan langsung menyandera Woo Young dengan belati itu. Kim Chi Young menyeringai, Inspektur Im berkata kalau kau memiliki hubungan istimewa dengan adik Choi Won.

Jung Hwan marah, cepat lepaskan dia! Kim Chi Young tentu saja tidak akan melakukannya. Dia adalah umpan yang berharga untukku agar bisa meloloskan diri darimu. Kalau kau berani maju satu langkah saja, kau akan melihat darah mengalir dari leher gadis cantik ini.
Woo Young ketakutan. Kim Chi Young teriak, cepat letakkan pedangmu dan berlutut! Cepat!
Woo Young menggeleng : Tuan!

Jung Hwan tidak bisa melihat Woo Young terluka, tangannya gemetar karena marah. Lalu terpaksa membuang pedangnya dan berlutut! (Padahal saat ep 2, waktu Rang diancam dengan posisi sama, Jung Hwan bisa memikirkan sesuatu. Tapi saat Woo Young kenapa blank? cinta benar2 melumpuhkan Jung Hwan.)

Kim Chi Young segera melepas Woo Young dan memerintah anak buahnya membunuh Jung HWan. Pembunuh maju dan siap mengayunkan pedang ke arah Jung Hwan. di saat itulah, Choi Won dan para bandit datang. Choi Won langsung menerjang Kim Chi Young, sementara Geo Chil dkk bertarung dengan para pembunuh. Jung Hwan mengambil pedangnya lagi dan ikut bertarung.

Choi won memukuli Kim Chi Young. Ia mendapatkan pisau dan ingin membunuh Kim Chi Young dengan tangannya sendiri. Kim Chi Young menyeringai, apa kau akan memakai pisau itu untuk menikamku? Kau ini tabib yang menyelamatkan nyawa orang ...tidak. Meskipun di kehidupan mendatang, kurasa kau tetap tidak bisa menikamku. Choi Won murka dan teriak, ingin menikam Kim Chi Young.
Woo Young teriak, tidak..Rang! Woo Young tidak ingin kakaknya jadi pembunuh dan terpisah dengan Rang lagi. Choi Won marah sekali, tapi memang tidak bisa membunuh Kim. Ia teriak dan menikamkan pisaunya ke pohon.



Choi Won pergi bersama Woo Young. Kim Chi Young mencabut pisau itu dan menyerang Choi Won. Ia murka, kalau saja bukan karena dirimu...kalau bukan karena dirimu, semua tidak akan menjadi seperti ini! (Hei..! memang kalau diperlakukan tidak adil, harus diam saja? enak aja.) Kim Chi Young menyerang Choi Won dan melukai lengannya.
Jung Hwan langsung menahan pisau Kim dan menusuk Kim Chi Young. Saat itulah Mu Myeong muncul lalu melemparkan pisaunya ke arah..Jung Hwan! Tidak.


Ternyata pisau Mu Myeong menancap di dada Jung Hwan. Woo Young dan Choi Won panik melihatnya. Jung Hwan masih bisa bertarung dengan Mu Myeong. Tapi Mu Myeong mengalahkannya dan membuat Jung Hwan terjatuh di dekat keluarga Choi.
Mu Myeong memeriksa Kim Chi Young. Ia menghela nafas, Kim Chi Young meninggal karena tikaman Jung Hwan. Mu Myeong pergi.
Woo Young panik sekali, Tuan! Tuan! Orabeoni..bagaimana kondisi Tuan Setan merah? Jung Hwan tampak sangat kesakitan.
Woo Young menangis, dia tidak akan meninggal kan?

Choi Won mencabut pisau dari dada Jung Hwan. Wajahnya langsung pucat, ini racun Jim! (what? Mu Myeong gila!)

Jung Hwan menatap Choi Won, sekilas tampak ketakutan di mata Setan merah. Choi Won juga tidak ingin Jung Hwan meninggal karena racun ini.


Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18]
 Notes :
Raja Injong menghadapi dilema, jika ia menghukum mati Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong, maka kabinetnya akan kacau karena keduanya memiliki pendukung yang lumayan dalam dewan istana. Injong sendiri tidak memiliki basis pendukung yang kuat. Chun Bong juga tidak mendukung Injong, ia hanya mendukung idealismenya sendiri. Raja hanyalah alat yang digunakan politisi untuk mendapatkan keinginannya. Jika Raja ingin membuat perubahan, mau tidak mau Raja harus sedikit mengalah pada mereka.


Injong sendiri adalah Raja muda yang ambisius. Ia ingin mencoba mereformasi pemerintahan yang korup yang gagal diperbaiki saat ayahnya memerintah. Sayang Raja Injong terlalu sering sakit (entah disebabkan karena tubuhnya memang lemah atau pengaruh racun seperti kata sejarawan.) dan meninggal di usia muda, 30 th tanpa meninggalkan keturunan hanya 9 bulan setelah ia bertahta. Injong terlalu baik hati sebagai Raja.
http://en.wikipedia.org/wiki/Injong_of_Joseon

2 comments:

  1. Ooowww...satu lagiiiii...terimakasih sinopsisnya mba tirza.....semangat.

    ReplyDelete
  2. Jung hwan bagaimana nasibnya? Gak sabar nunggu episode 20..thanks ya unk sinopsisnya.

    ReplyDelete