Eun Gi tanya siapa orang itu. Ma Ru mengaku, orang yang dicintainya.
Eun Gi : Siapa dia?
Ma Ru terdiam sebentar lalu menjawab terus terang : Han Jae Hee.
Eun Gi tidak mengira Ma Ru berkata seperti ini.
Ma Ru tanya sejak kapan Eun Gi tahu tentang hubungan Jae Hee dengan dirinya.
Eun Gi : Apa itu penting?
Ma Ru : Kenapa kau tidak mengatakannya padaku?
Eun Gi : Karena aku tidak ingin kehilangan dirimu.
Ma Ru berkata Eun Gi seharusnya sudah tahu apa niatnya mendekati Eun Gi. Eun Gi tidak peduli, yang ia pedulikan hanyalah perasaannya. Aku tidak peduli asalkan aku memiliki dirimu.
Eun Gi mengajak Ma Ru tidur bersamanya. Ma Ru terkejut. Eun Gi heran, bagaimana bisa Ma Ru tidak pernah mengajak Eun Gi tidur bersamanya.
Ma Ru : Orang yang kuinginkan adalah Han Jae Hee, bukan Seo Eun Gi.
Lalu Ma Ru menambahkan dengan nada mengejek, kalau kau tidak bisa melepaskan aku, dan kau tetap merasa kita punya kesempatan, aku mungkin akan berubah pikiran. Bukan Seo Eun Gi yang meninggalkan segalanya demi seorang pria yang kuinginkan, melainkan Seo Eun Gi pewaris Tae San. Kalau itu, aku mungkin bisa mengubah pikiranku.
Eun Gi marah dan berdiri. Ma Ru juga berdiri, apa aku boleh melakukan itu? Kalau kau bersedia, aku akan serius memikirkannya.
Eun Gi menahan marah : Aku ingin tanya sesuatu, semua yang kau lakukan dan katakan di depanku, apa semuanya itu sudah direncanakan dan diperhitungkan?
Ma Ru : Mungkin.
Eun Gi : Saat itu, waktu kau membantuku mengambil bonekaku di jurang, apa itu juga direncanakan?
Ma Ru mengiyakan. Eun Gi tidak percaya : Apa kau ini orang tolol? Kau bisa jatuh dari tebing dan mati! Kau bertindak sejauh itu, apa hanya untuk pamer pada seorang wanita? untuk Han Jae Hee atau bukan, jika kau mati, hidupmu akan berakhir.
Apa itu masuk akal Kang Ma Ru? Kenapa kau berbohong? Kang Ma Ru yang kutemui, Kang Ma Ru yang kukenal ..berbeda dengan orang yang berpura-pura di depanku saat ini.
Eun Gi semakin marah dan berteriak, Itu sebabnya aku melepaskan semua dan lari kepadamu seperti orang gila, apa kau mengerti?
Ma Ru terdiam. Eun Gi tiba-tiba merasa menyesal dan memeluk Ma Ru erat-erat.
Eun Gi mengajak Ma Ru lari. Ayo kita melarikan diri, jika disini tidak baik, jika kita tidak bisa hidup disini, kita bisa lari dan hidup di negara lain.
Tidak peduli dimanapun itu, aku akan mengikutimu. Kita harus tinggal di tempat dimana tidak seorangpun mengenal kita.
Ma Ru melepaskan pelukan Eun Gi dan membelai rambutnya, itulah mengapa kau kena tipu. Aku harus pura-pura mempertaruhkan nyawaku demi dirimu. Itulah sebabnya orang sepertimu, orang yang temperamental, sangat berhati-hati dan sombong.
Akan terjebak olehku dalam sekejap.
Ma Ru mendekat, apa kau pikir aku tidak akan melakukan segalanya untuk mendapatkan Han Jae Hee kembali?
Eun Gi marah dan terluka. Perlahan ia menurunkan tangan Ma Ru dan jalan pergi.
Ma Ru seperti lega Eun Gi pergi, karena ia sudah menyesal melibatkan Eun Gi dalam masalah ini.
Presdir Seo sedang menandatangani dokumen. Jun Ha telp. Presdir menyalakan speakernya, ya?
Jun Ha : Presdir, persiapan untuk tahap pertama rencana anda sudah selesai.
Jae Hee masuk ke dalam kamar Eun Suk. Ia membelai Eun Suk yang sudah tidur lalu melihat lukisan Eun Suk. Eun Suk melukis keluarganya, ada ayah-ibu, Eun Suk dan Nuna/Eun Gi. Kasihan anak ini.
Jae Hee meletakkan lukisan itu lalu menyelimuti Eun Suk. Ia menggenggam tangan anaknya dan memandanginya.
Jun Ha bertanya sekali lagi apa Presdir tidak bisa mempertimbangkan lagi keputusannya. Presdir tidak menggubris dan justru membahas ulang tahun Eun Gi. Lalu ia merasakan sakit di dadanya.
Jae Hee masuk ke ruangan kerja. Presdir terkejut, kau darimana saja kenapa kau baru pulang? Tanpa telp sama sekali?
Ponsel Presdir masih menyala dan semua pembicaraan itu terdengar oleh Jun Ha.
Jae Hee menghadap Presdir sambil membawa dokumen. Presdir tampak heran, kenapa wajahmu luka? Kau darimana dan apa yang sudah kau lakukan?
Jae Hee diam saja sehingga Presdir Seo kesal dan membentaknya, Han Jae Hee! Tuan Seo merasa dadanya semakin sakit.
Jae Hee tidak menyadari betapa parah sakit suaminya. Ia jalan dan berdiri di depan meja Presdir Seo. Jae Hee meletakkan dokumen itu di meja.
Presdir mengambil dan melihat isinya, ia terkejut kenapa Jae Hee memiliki dokumen ini. Jae Hee berkata ia menyimpan salinan dokumen itu untuk berjaga-jaga, ia tidak mengira akan menggunakannya di saat seperti ini.
Jun Ha mendengarkan dengan waspada.
Jae Hee menatap Presdir dengan marah, kau..untuk melindungimu aku mempertaruhkan nyawaku. Aku bahkan menghancurkan hidup orang yang kucintai lebih dari diriku sendiri!
Presdir : Han Jae Hee..bagaimana kau bisa, bagaimana kau bisa melakukan ini kepadaku?
Jae Hee : Kau juga tidak mempercayaiku. Kau selalu ragu dan mengawasiku! Kenapa kau melakukan itu? Apa karena yang telah dilakukan ibu Eun Gi kepadamu?
Orang yang kau cintai, orang yang masih kau pikirkan sampai sekarang, aku tahu dia adalah ibu Eun Gi. Tidak masalah buatku. Selama ini aku juga menyukai pria lain di hatiku.
Presdir Seo benar-benar kesakitan. Ia mencoba mengambil obatnya, tapi botol obat itu terjatuh.
Jae Hee membungkuk dan mengambil obat itu dengan tangan gemetar. Jae Hee menangis, tolong bagi sama rata antara Eun Suk dan Eun Gi...
Tuan Seo mengulurkan tangan dan meminta obatnya, ia sudah sangat kesakitan. Tapi Jae Hee tetap bicara sambil menangis, jika kau melakukannya, aku akan meninggalkan semua yang kuperoleh darimu dan keluar dari rumah ini dengan telanjang kalau memang harus.
Kalau kau ingin menghukumku karena menghianatimu, aku dengan rela menerima hukuman itu. Jae Hee menangis dan Tuan Seo kesakitan. Jae Hee memohon-mohon. Kumohon kali ini saja. Eun Suk juga adalah putramu!
Sampai kursi roda Presdir Seo terjatuh, barulah Jae Hee sadar kalau kondisi suaminya sudah sangat parah. Ia panik, Presdir! Presdir bangun! Presdir!
Jun Ha terkejut, ia sadar terjadi sesuatu pada Presdir.
Ma ru masih duduk merenung di pinggir pantai. Hari sudah mulai malam.
Jae Hee mencoba telp bantuan. Tapi sebuah tangan mematikan telp itu. Pengacara Ahn. Jae Hee tetap mencoba telp lagi dan Ahn mematikan telp Jae Hee lagi.
Jae Hee marah, lalu mencoba telp dengan ponselnya. Ahn merampas ponsel Jae Hee. Jae Hee teriak, apa yang kau lakukan? Pengacara Ahn!
Ahn : Dia akan segera meninggal. Anggap saja ia meninggal beberapa bulan lebih cepat (astaga). Presdir ini telah menikmati banyak hal, kekayaan dan posisi yang tidak berani diimpikan orang lain.
Jae Hee : Dasar gila! Ajumma!
Jae Hee mencoba memanggil bibi tapi Ahn segera membekap mulut Jae Hee. Ahn memperingatkan Jae Hee, bukankah kau ingin aku membantumu? Hari itu kau datang menemuiku, dan berkata kau ingin tetap tinggal disini selamanya dan tidak akan pernah kembali lagi dalam kehidupan neraka itu.
Bukankah kau memintaku untuk membantumu? Kita tidak punya pilihan lain. Saat ini kita harus memikirkan orang yang harus kita lindungi. Bagiku, orang itu adalah kau. Meskipun bagimu, yang terpenting adalah Eun Suk. Jika kau punya alasan untuk hidup, itu pasti Eun Suk.
Jae Hee tidak punya pilihan lain, ia jatuh berlutut dan menangis.
Jun Ha mendengar semuanya dan mengirim sms untuk Eun Gi.
Eun Gi menyetir ke arah pusat kota. Ia melihat Jun Ha beberapa kali mencoba meneleponnya. Lalu ada sms dari Jun Ha.
Eun Gi tanpa menghentikan mobil, mengambil ponsel dan mengecek sms Jun Ha : Presdir meninggal dunia, tolong telp saya. Eun Gi syok, ia hampir saja menabrak mobil lain dan akhirnya menghentikan mobil di pinggir jalan.
Eun Gi akhirnya bisa menenangkan diri dan kembali ke jalan.
Ma Ru juga berdiri dan memutuskan untuk pulang.
Eun Gi tiba-tiba berbalik dan menyetir kembali ke arah pantai. Mobilnya masuk ke terowongan. Ma Ru juga menyetir ke arah terowongan dan keduanya bertemu.
Eun Gi melihat mobil Ma Ru dan mengarahkan mobilnya ke jalur mobil Ma Ru. Jadi sengaja ingin menyongsong Ma Ru.
Ma Ru menyadarinya dan ia tampak tenang, keduanya tidak berniat membanting stir untuk menghindari tabrakan.
Eun Gi dan Ma Ru tersenyum tanpa mengurangi kecepatan mobil masing-masing.
Lalu terdengar suara mobil bertabrakan. Layar menjadi putih. This is crazy.
Jae Sik sedang makan di restoran saat ia mendengar berita kematian Presdir Tae San, Seo Jeong Gyu di rumahnya.
Lalu disusul sebuah breaking news, Putri mendiang Presdir Tae San, Seo Eun Gi terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yang serius satu jam lalu di terowongan di propinsi Gangwon.
Seo Eun Gi menyetir mobil dan melintasi jalur lain lalu bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan. Pengemudi mobil lain, Kang Ma Ru juga dalam kondisi kritis. Seo Eun Gi yang terlibat dalam kecelakaan ini adalah putri tunggal Presdir Grup Tae San, Seo Jeong Gyu dan juga penerus penting pada Tae San Grup Industri.
Beberapa waktu kemudian, Jae Gil menghadiri pemakaman ayahnya. Ia kelihatan sedih.
Jae Gil berbalik dan mengangguk pada beberapa staf ayahnya. Paman yang waktu itu bertemu Jae Gil tanya apa Jae Gil ingin diantar ke rumah.
Jae Gil menolak meskipun paman itu berkata kalau kakak dan kakak iparnya menunggu Jae Gil. Jae Gil tidak percaya kakaknya ingin bertemu dengannya.
Jae Gil : Karena masalah warisan dan kematian ayah kami, mereka takut kalau aku akan pulang meskipun hanya untuk makan. Mereka tidak mungkin menungguku. Tapi, kudengar kakak belajar banyak dari ayah dan ia bahkan lebih kejam darinya.
Kenapa ia harus seperti itu? Apa ia mau kena hukuman? Lagipula, kau tidak akan membawa uang kalau kau mati.
Beberapa staf Tae San menyebarkan selebaran tentang Seo Eun Gi yang menghilang. Paman yang waktu itu memimpin demo sekarang memimpin pencarian Eun Gi. It's cute.
Jae Sik mengambil sebuah selebaran dan komen, dia cantik. Orang ini, apa sampai saat ini masih belum ditemukan?
Paman itu membenarkan. Jae Sik mendengar dari berita kalau ia menghilang saat dirawat di RS. Sudah berapa lama ia menghilang?
Staf Taesan : Sudah 11 bulan.
Jae Sik : Rumornya dia sudah meninggal. Kalau menghilang setahun tanpa kontak berarti dia seharusnya sudah meninggal, benar kan?
Paman itu tidak menjawab dan tampak kesal. Jae Sik bicara sendiri, kalau wanita ini tidak pernah mengontak, lalu siapa yang akan mengambil alih Tae San Grup?
Tentu saja si ibu tiri, Han Jae Hee. Sudah potong rambut ala eksekutif dan jalan diantara staf Tae San dikawal Ahn Min Young.
Jae Hee melirik ke arah Park Jun Ha yang berdiri di ujung barisan. Jun Ha membungkuk tapi jelas kelihatan menahan kesal. Pengacara Ahn juga jalan sambil melirik ke arah Jun Ha.
Jun Ha mengawasi keduanya lalu ingat kejadian malam kematian Presdir Seo.
Malam itu, Jun Ha mendengar semuanya dan ia seharusnya bisa melaporkan kedua orang itu karena terlibat dalam kematian Presdir. Tapi semuanya gagal karena satu kesalahan.
Jun Ha belum memutus sambungan telpnya dan tiba-tiba ada bunyi dering telp di kantor Jun Ha. Tentu saja bunyi telp itu kedengaran Min Young dan Jae Hee. Keduanya bingung, bunyi telp darimana itu. Diseberang sana, Jun Ha dengan panik mencabut kabel telpnya, tapi terlambat.
Pengacara Ahn segera menemukan ponsel Tuan Seo yang masih tersambung dengan ponsel Jun Ha. Ahn segera mengambil ponsel itu dan bicara langsung pada Jun Ha, pengacara Park. Jun Ha.
Jun Ha : Bagaimana kondisi Presdir? Jangan-jangan...dia belum meninggal, ya kan?
Ahn : Kurasa jalan diantara kita tidak berbeda.
Jun Ha teriak : Aku tanya, Apa Presdir sudah meninggal?! Semua yang kalian katakan telah terekam dalam ponselku. Aku akan pergi ke kantor polisi dan memperdengarkannya pada mereka.
Ahn tidak tampak gentar dan menantang Jun Ha melakukannya, sekalian bawa juga dokumen yang ada di tanganku, Pengacara Park.
Tentang apa yang dilakukan ayahmu, Pengacara Park Hyeong Pyo pada ibu Seo Eun Gi. Bukti kalau dia mengatur kecelakaan lalu lintas yang menewaskan Nyonya.
Jae Hee terkejut mendengar itu. Jun Ha marah, katakan sesuatu yang masuk akal!
Ahn berkata tidak ada jalan lain sama sekali yang bisa membenarkan tindakan yang dilakukan oleh ayahmu. Karena aku adalah rekannya dan seharusnya aku ikut campur, tapi karena ia sangat berpengaruh, aku tidak bisa mencegahnya. Nyonya telah mengancam Presdir. Dia berkata akan pergi dan membawa Direktur Seo bersamanya juga. Dia akan membawa Seo Eun Gi kepadamu.
Jun Ha menahan tangisnya, itu omong kosong. Itu Omong kosong!
Ahn : Omong kosong atau bukan, bagaimana kalau aku mengirim dokumennya pada Seo Eun Gi. Wanita pintar itu bisa memutuskan apa artinya. Kalau dia tahu bahwa Ayah Pengacara Park adalah orang yang bertanggung jawab atas kematian ibunya, bagaimana perasaan Seo Eun Gi tentang hal itu?
Jun Ha gemetaran menahan marah, tapi ia tidak bisa melakukan apa-apa dan memilih diam, sampai saat ini.
Jae Hee pergi dengan pengacara Ahn ke satu acara untuk mendapatkan sebuah toko bebas pajak. Jae Hee mempelajari perusahaan pesaingnya dan ada dua yang paling berat, yaitu Grup Mi Rae dan Jin Seong. Kebetulan mereka melihat Ny. Jo dari Mi Rae grup, dia adalah istri Presdir Park dari Mi Rae.
Jae Hee memberi salam pada Ny. Jo dan mengenalkan diri. Ny. Jo tersenyum lebar, ah dari Tae San ya. Saya dengar ada Direktur baru, kalau begitu selamat untukmu. Jae Hee dan Ny. Jo saling menyapa dengan ramah meskipun keduanya adalah rival dalam mendapatkan toko bebas pajak itu.
Keduanya bertemu lagi di toilet wanita. Jae Hee masih bersikap tulus dan tersenyum. Tapi Ny. Jo langsung memotongnya dengan dingin, Han Jae Hee-ssi. Kudengar kau baru saja mendaftar sebagai anggota VVIP di klub hotel kami, benar kan?
Jae Hee membenarkan.
Ny. Jo berkata ia menolak keanggotaan Jae Hee. Karena Jae Hee bukan orang sekelas mereka dan itu akan membuat anggota klub lainnya menjadi tersinggung.
Jae Hee terkejut, apa artinya itu?
Ny. Jo menjelaskan, sebagai Ny. kedua dari Presdir Seo, sepertinya kau salah paham. Posisimu saat ini hanyalah anjing penjaga sebuah rumah yang kosong, dan bukanlah pemiliknya. Benar kan, Han Jae Hee-ssi?
Jae Hee tersinggung, kata-kata anda keterlaluan. Ny. Jo merasa kata2nya tidak keterlaluan, ia bahkan sebenarnya ingin mengatakan sesuatu yang lebih keras tapi ia tidak mau mengotori mulutnya sendiri. kau pikir kau ini siapa, Direktur?
Semua orang yang bekerja padamu merendahkanmu. Jadi, kau ingin memamerkan kemampuanmu pada orang lain? Itulah sebabnya kau ikut dalam acara akuisisi ini? Jangan mempermalukan dirimu sendiri, jangan melakukan apapun. Diam saja ditempatmu dengan patuh dan jangan lupakan siapa dirimu. Seo Eun Gi adalah pemiliknya. Sampai pemilik sebenarnya Tae San kembali, tolong jangan salah menempatkan diri dan jagalah rumah dengan baik. Kau mengerti?
Sebelum keluar dari toilet, Ny. Jo berbalik, ibu Eun Gi adalah teman baikku sampai sebelum ia meninggal.
Jae Hee terkejut mendengar kata2 keras Ny ini tapi ia tidak bisa membantah.
Di sebuah jalan kecil, ada orang yang mengadakan judi jalanan. Seorang pria berkacamata (It's Hyung Sun!!!!) tampak tertarik, apalagi saat hasilnya lumayan menggiurkan.
Akhirnya ia tertarik ikut taruhan. Pria itu mempertaruhkan semua uangnya. Sayangnya ia kalah. Pria itu seperti hampir pingsan.
Untungnya Ma Ru segera datang dan membongkar penipuan itu. Ma Ru tahu kalau beberapa diantara penonton sebenarnya adalah orang yang dipasang untuk memancing korban.
Ma Ru tahu bahwa bandar sengaja menyembunyikan bola merahnya, jadi mau membuka gelas manapun pasti kosong dan bandar menang.
Beberapa saat kemudian, Ma Ru mengembalikan uang pria kacamata itu. Tolong jangan lakukan kebodohan seperti ini lagi, meskipun langit menjatuhkan roti, tapi melihat kondisimu saat ini, kau tidak akan pernah menangkapnya. Penipu jalanan, ayahku juga melakukan ini sebelumnya.
Pria itu tanya siapa Ma Ru.
Ma Ru mengenalkan diri, namaku Kang Ma Ru. Kau belum makan kan?
Ma Ru mengajak pria itu makan. Pria itu menangis, kalau saja ia kehilangan uang itu, ia akan gantung diri. Aku sungguh2 berterima kasih. Terima kasih.
Ma Ru tanya apa yang akan dilakukan pria itu dengan uang dari rentenir. Pria itu hanya ingin memutar uang untuk membayar bunganya, karena dirumah ada keluarganya yang sakit dan biaya pengobatannya sangat mahal, lalu sadar, darimana Ma Ru tahu kalau ia baru saja pinjam uang rentenir.
Ma Ru tidak menjelaskan, ia justru menunjukkan kalau ia tahu banyak tentang pria itu. Kenapa kau pergi ke casino bawah tanah setiap malam? Apa kau tidak tahu kalau semua sudah direncanakan? Pria itu tampak bingung, siapa kau sebenarnya?
Ma Ru tersenyum : Mulai sekarang, aku akan menawarkan sesuatu yang tidak bisa kau tolak. Apa kau mau mendengarnya? Manager Jeong Mu Gyo, Kepala Institut Riset Ju O Electronics?
Manajer Jeong : Kau bahkan tahu namaku? Kau siapa? Aku tanya kau siapa?
Ma Ru : Itu tidak penting. Aku tahu sedikit tentang penyakit istrimu, nanti kau akan membutuhkan lebih banyak uang. Kau harus membayar pinjaman bank, pinjaman rentenir, dan bahkan biaya kuliah anakmu.
Manajer Jeong tanya siapa yang mengirim Ma Ru. Ma Ru tidak menjawabnya, ia ingin mendapatkan hasil riset manajer Jeong. Jika kau memberikannya padaku, aku akan memastikan manajer Jeong tidak akan pernah cemas dalam keuangan seumur hidupmu.
Jeong : Aku tidak tahu siapa yang mengirimmu, tapi kalau aku memberikannya padamu, berapa yang akan kau dapatkan?
Ma Ru menyeringai : Banyak. sangat banyak.
Ma Ru minum air, tapi menjatuhkan gelasnya dan memegang kepalanya. Beberapa detik kemudian, Ma Ru muntah-muntah di toilet.
Ma Ru pulang dan merenung dalam mobilnya. Sementara di rumah, sudah ada yang menunggu Ma Ru. Seorang pelajar SMA yang ingin minta pertanggung-jawaban Ma Ru.
Choco merasa kasihan dan memberikan susu hangat untuk pelajar itu, tapi gelas Choco ditepis sampai pecah berantakan di lantai. Jae Gil hampir marah tapi Choco menahannya.
Choco janji kalau kakaknya pulang, ia akan membantu pelajar itu untuk bertanya pada Ma Ru. Pasti ini salah paham, oppaku bukan orang seperti itu. Aku bahkan berani sumpah.
Ma Ru pulang. Choco langsung tanya, oppa, pelajar ini berkata kalau ayahnya telah kau tipu. Dia mencoba bunuh diri dan sekarang ada di RS. Ini bukan perbuatan oppa kan?
Ma Ru jalan mendekati pelajar itu. Ia tanya siapa ayah pelajar itu.
Choco menjawabnya, dia pensiun tahun lalu. Dia terlibat dalam penipuan investasi dan kehilangan semua tabungan pensiunnya di permandian umum beberapa hari lalu. Itu tidak ada hubungannya denganmu, benar kan?
Ma Ru jalan pergi, tapi Choco tetap minta kakaknya menjelaskan kalau ia tidak terlibat.
(Terus terang, wajahnya kelihatan lebih muda Joong Ki wkk)
Ma Ru : Kenapa kau mencariku, padahal ayahmu yang bodoh dan tidak punya otak. Siapa orang yang akan bunuh diri kalau ia ditipu? Apa kau merasa kesal? Kenapa dia harus percaya orang lain?
Apa dia mengenalku dengan baik sampai ia percaya padaku? Bagaimana ia bisa mempercayaiku padahal ia tidak tahu apa-apa tentang diriku? Ayahmu bodoh karena mempercayaiku.
Ma Ru mengangkat kepalan tangan pelajar itu, apa yang akan kau lakukan dengan kepalan tangan lemah ini? Jika kau merasa marah dan tidak terima, kau harus berlatih dan temui aku lagi. Jika kau ingin balas dendam, tunggu sampai kau lebih kuat dan datang lagi. Puas?
Ma Ru jalan masuk.
Choco teriak marah, aku lebih memilih kau tetap menipu para wanita sebagai sumber pendapatanmu, lebih baik menipu para wanita itu dibanding saat ini, Kang Ma Ru.Apa dia mengenalku dengan baik sampai ia percaya padaku? Bagaimana ia bisa mempercayaiku padahal ia tidak tahu apa-apa tentang diriku? Ayahmu bodoh karena mempercayaiku.
Ma Ru mengangkat kepalan tangan pelajar itu, apa yang akan kau lakukan dengan kepalan tangan lemah ini? Jika kau merasa marah dan tidak terima, kau harus berlatih dan temui aku lagi. Jika kau ingin balas dendam, tunggu sampai kau lebih kuat dan datang lagi. Puas?
Ma Ru jalan masuk.
Ma Ru diam saja dan masuk kamarnya. Ia membuka jasnya dan termenung.
Ma Ru mendengar suara Jae Gil. Ia segera berbaring dan pura2 tidur.
Jae Gil masuk dan duduk di sampingnya. Kau sudah tidur? Choco merasa kau berubah jadi orang lain. Sejak kecelakaan itu, ia merasa Kang Ma Ru yang kami kenal sudah mati dan roh orang lain mengambil alih tubuhmu. Dia bahkan berkata ingin mencari dukun dan melakukan pengusiran roh.
Jae Gil nyengir sendiri.
Jae Gil bicara serius, kau juga merasa syok kan? Karena dirimu, ada orang yang hampir mati, jujur saja kau juga merasa syok ya kan? Apa kau, berpikir untuk cepat mati? Kau menggunakan cara apapun dan ingin segera mati. "Kalau aku sudah menyelesaikan biaya pengobatan Choco, tugasku sudah selesai." Setelah itu kau akan mati tanpa penyesalan.
Saat aku melihatmu akhir2 ini, aku merasa kau seperti padang gurun tanpa kenginan atau kemauan hidup, seperti tidak ada ikatan dengan dunia lagi dan hanya ingin cepat mati. Aku merasa tidak tenang, aku benar2 takut mati.
Jae Gil menangis, jangan seperti itu Ma Ru. Bukankah kau bisa bertahan saat Jae Hee meninggalkanmu? Kau saat itu, bukankah kau berhasil melaluinya? Kau berhasil saat itu dan bagaimana dengan saat ini? Jangan seperti itu, jangan seperti itu, Ma Ru.
Ma Ru diam saja.
Jae Hee pulang ke rumah dan melihat kakaknya di depan gerbang. Jae Sik mengeluh karena bibi tidak mengijinkannya masuk ke rumah meskipun ia berkata adalah kakak Jae Hee.
Jae Hee marah dan berkata bukankah kau sepakat tidak akan muncul lagi setelah kau mendapat uang. Jae Sik merasa bagaimanapun, mereka ini saudara.
Jae Hee kesal karena Jae Sik menghabiskan uang darinya untuk judi dan tidak ada sisanya. Itu sebabnya kau mencariku lagi seperti pengemis?
Jae Sik marah disebut pengemis dan ingin memukul Jae Hee. Jae Hee menantangnya dan mengancam akan membuat Jae Sik membusuk paling tidak 20 tahun di penjara, coba saja kalau berani.
Jae Sik mundur. Jae Hee marah dan tetap tidak akan memberi uang pada Jae Sik. Jae Hee mengusir Jae Sik. Ia menekan bel dan minta disiapkan segelas air saat masuk. Jae Hee masuk dan meninggalkan Jae Sik di depan gerbang rumahnya.
Jae Hee minum air dan membanting gelasnya karena marah. Sepertinya kata2 Ny. Jo tadi kalau Jae Hee adalah anjing penunggu rumah kosong benar2 membuatnya panas.
Jae Hee masuk ke kamar Eun Gi dan membalikkan foto Eun Gi. Ia memanggil bibi dan memintanya mengeluarkan semua barang2 Eun Gi dan mengubah kamar ini sebagai kamar main Eun Suk.
Bibi tampak ragu. Jae Hee tersinggung, apa bibi percaya kalau Direktur Seo akan kembali? Apa kau menunggunya kembali? Jika dia mau kembali, dia seharusnya telah kembali beberapa waktu lalu. Ini sudah hampir setahun sejak ia menghilang dari RS.
Sepanjang tahun ini, kami mencarinya seperti orang gila, mengeluarkan uang dan mengirim orang untuk mencarinya di seluruh negeri dan bahkan mencari di LN. Mencari ke tempat2 yang belum pernah kami datangi, tapi tidak ada, Seo Eun Gi tidak ada lagi di dunia ini.
Besok pagi, pertama kali yang harus kau lakukan adalah membereskan semua barang2 Eun Gi.
Ma Ru duduk di kamarnya dan memandangi selebaran.
Itu selebaran waktu Eun Gi menghilang. Ma ru mengingat semua perkataan Eun Gi kepadanya saat hujan. Karena seorang pria bernama Kang Ma Ru, untuk pertama kalinya aku merasa senang bangun, bernafas, dan hidup. Dan keinginan Eun gi untuk hidup bersama Ma Ru sampai tua.
Jae Hee pergi ke sebuah spa elit dan menemui Ny. Jo. Ny. Jo mengeluh, kenapa tempat ini mengijinkan sembarang orang untuk masuk.
Jae Hee tidak terpengaruh dan menunjukkan sebuah foto. Ny. Jo melihatnya, itu foto suaminya dengan seorang wanita muda.
Sepertinya Ny. Jo memang sudah tahu kelakuan suaminya, ia tidak terkejut dan hanya menghela nafas. Itu suamiku, lalu kenapa?
Jae Hee memberikan foto lainnya lagi, tapi kali ini adalah foto Presdir Park dan Han Jae Hee! whoa! that's fast.
Ny. Jo akhirnya duduk dan ia kesal sekali, kenapa kau menemui Presdir?
Jae Hee dengan santai berkata Ny. Jo tidak memberinya petunjuk saat itu, jadi ia menemui suami Ny. Jo, Presdir Park dan ingin pengusaha veteran seperti Tuan Park menuntun orang yang tidak berpengalaman seperti diriku.
Hanya sepuluh menit setelah kami bicara di telp, ia langsung datang menemuiku. Padahal aku mengatakan padanya untuk bertemu kapan-kapan saja.
Ny. Jo murka, kau wanita jalang!
Jae Hee : Benar, meskipun aku tidak ingin mengakuinya tapi apa boleh buat. Sampai sekarang, tidak ada pria yang tidak bisa kudapatkan.
Itulah mengapa, tergantung sikap dan apa yang kau lakukan, aku akan melihat sejauh mana aku bisa pergi. Apa yang harus kulakukan? Ini akan sangat mudah bagiku, untuk mengusirmu dan menjadi istri muda Presdir.
Ny. Jo marah dan ingin memukul Jae Hee. Tapi dengan mudah Jae Hee menahannya. Ny. Jo teriak marah, lepaskan! lepaskan!
Jae Hee menantangnya, aku bahkan merayu Presdir Seo yang 10 kali lebih setia daripada suamimu. Aku melahirkan anak lelaki untuknya. Aku menjadi Direktur Tae San. Aku adalah Han Jae Hee.
Untuk merayu pria seperti suamimu, kau sendiri tahu kalau itu sangatlah mudah.
Ny. Jo akhirnya mengalah, ia tidak punya pilihan dan tanya apa yang diinginkan Jae Hee.
Jae Hee puas : Pertama, berikan hak tunggal dalam akuisisi untuk toko bebas pajak. Kedua, jangan menolak tekstil produksi Tae San dari Dept Store Mi Rae, aku ingin kau menghentikan tindakan kekanak-kanakan itu.
Ketiga, aku ingin kau minta maaf dengan berlutut atas apa yang kau katakan waktu itu sekarang juga.
Giliran Jae Gil yang melakukan adegan Love Actually (adegan itu populer sekali ya, tapi yang kuingat cuma Rowan Atkinson waktu membungkus kado dan caranya bicara haha) untuk menghibur Choco. He's sweet anyway.
Choco menangis karena ingat semua kebaikan dan perhatian kakaknya padanya dulu.
Jae Gil muncul dan menunjukkan catatan :
1. Ayahku telah meninggal.
2. Aku merasa sedih lebih dari yang kukira.
3. Tapi aku tetap mencoba untu tersenyum seperti ini..
ada gambar Mr. Smile.
4. Jadi kau harus berhenti cemberut.
5. Tersenyumlah.
6. Selama kita percaya pada Ma Ru, dia pasti akan kembali pada kita.
Choco terharu, ia segera lari dan memeluk Jae Gil. Jae Gil oppa!
Jae Gil tertawa, tapi saat Choco semakin erat memeluknya, Jae Gil langsung mendorong Choco. Jae Gil panik karena tiba-tiba jantungnya berdebar-debar hahaha.
Ma Ru sedang bersiap untuk bertemu Manajer Jeong. Ia ingin mentraktir Manajer Jeong minum. Ma Ru keluar.
Jae Sik ada di sekitar lingkungan rumah Ma Ru dan perutnya sepertinya sakit. Ia menggedor toilet umum dan ingin segera BAB.
Di dekat mereka ada dua orang wanita yang sedang jalan. Salah satunya adalah Sekretaris Hyun. Ia memeriksa sakunya, astaga saya lupa membawa kunci mobil. Hyun minta wanita yang satu lagi untuk menunggunya. Saya akan segera kembali, jangan kemana-mana dan tunggu saya disini. Wanita di sampingnya mengangguk.
Hyun jalan melewati Jae Sik tapi tidak terlalu peduli.
Jae sik menggedor pintu toilet. Akhirnya toilet itu terbuka dan seorang anak muncul. Jae Sik memukul anak itu karena kesal.
Teriakan anak itu membuat wanita tadi menoleh. Dan yup, it's Seo Eun Gi. Masih cantik dan sehat. Untungnya Jae Sik tidak melihat Eun Gi.
Ma Ru jalan keluar rumah ke arah mobilnya diparkir.
Eun Gi juga jalan di sekitar perumahan itu. Eun Gi tersenyum melihat anak-anak. Apalagi saat melihat mereka menulis di dinding dengan crayon.
Eun Gi ikut mencoret2 dinding. Ia menggambar wajah seseorang. Lalu menulis namanya, Kang Ru Ma.
Anak2 heran, apa itu Kang Ru Ma?
Eun Gi bingung, bukan Kang Ru Ma, ini Kang Ma Ru. anak2 protes, bagaimana bisa itu Kang Ma Ru? Jelas itu Kang Ru Ma.
Ma Ru jalan melewati mereka dan berhenti. Ia mendengar suara yang familiar dan namanya disebut-sebut. Ma Ru berbalik perlahan dan melihat mereka.
Sekarang Eun Gi menulis Ru Kang Ma dan dengan yakin membacanya : Kang Ma Ru. Anak2 ketawa, wah Nuna ini benar2 idiot. Bagaimana kau bisa tidak mengerti hangeul?
Ma Ru mendekat dan mengambil crayon di tanah. Anak2 heran, wah siapa kakak itu? hei, itu crayonku.
Ma Ru menulis namanya, Kang Ma Ru. Anak2 dipanggil ibu mereka makan, jadi tinggal Ma Ru dan Eun Gi saja.
Eun Gi senang, oh aku ingat sekarang. Kang Ma Ru. Aku tahu itu.
Ma Ru perlahan menoleh dan melihat ke arah Eun Gi. Ma Ru tampak syok.
Eun Gi menoleh dan mengenali wajah Ma Ru, kau mengenalku, benar kan? Kaulah orangnya, Kang Ma Ru.
Eun Gi segera mengambil kamera dari tasnya dan melihat foto2 Ma Ru saat di Aomori, Eun Gi mencocokkan foto itu dengan Ma Ru di depannya.
Eun Gi menunjukkan foto mereka berdua pada Ma Ru.
Eun Gi : Aku kehilangan ingatanku. Ada kecelakaan mobil. Karena itu, aku tidak bisa mengingat apapun. Aku harus belajar lagi kalau namaku adalah Seo Eun Gi.
Satu-satunya yang kumiliki hanyalah kamera ini. Satu-satunya orang dalam kamera ini (selain dirinya) adalah Kang Ma Ru.
Wanita yang menjagaku berkata kalau nama pria ini adalah Kang Ma Ru. Itulah sebabnya aku datang kesini.
Ma Ru diam saja, ia tidak tahu harus bicara apa. Ma Ru sepertinya masih syok.
Eun Gi : Sampai beberapa menit lalu, aku tidak ingat siapa Kang Ma Ru itu. Aku tidak ingat siapa orang di foto ini. Aku baru ingat semuanya saat bertemu denganmu.
Eun Gi mendekat, aku sekarang ingat siapa kau. Kita benar-benar sangat saling mencintai. Benar kan?
Eun Gi meneteskan air mata. Ma Ru menahan tangisnya. Keduanya hanya saling memandang.
Mata Eun Gi penuh harap, sementara mata Ma Ru terlihat sedih.
Utneunda tto eojecheoreom nan
Sumginda amu il eomneundeut
Heorageobsi geudae mam salpyeo on
Geudae mam gajiryeohan nae mogsingabwa
Ijen gatgo sipeo
Sarangeul jugeul mankeum hanjeok innayo
Dan hanbeonman dan hanbeonman jebal dorabwayo
Sorichyeo bulleobwado dachireul anha
Neoreul saranghae neol saranghae
Honjaseo doenoeineun mal
Neol saranghae....dst
Sumginda amu il eomneundeut
Heorageobsi geudae mam salpyeo on
Geudae mam gajiryeohan nae mogsingabwa
Ijen gatgo sipeo
Sarangeul jugeul mankeum hanjeok innayo
Dan hanbeonman dan hanbeonman jebal dorabwayo
Sorichyeo bulleobwado dachireul anha
Neoreul saranghae neol saranghae
Honjaseo doenoeineun mal
Neol saranghae....dst
Notes : Waktu melihat Kang Choco, aku merasa pernah melihat orang ini dimana gitu..Lalu aku coba lihat profile Lee Yu Bi, and guess what? Ternyata aku sering melihat maminya haha..(mungkin sebagian juga sudah tahu.)
Yep, mami Lee Yu Bi adalah aktris Kyeon Mi Ri. Aktris senior yang sering malang melintang di dunia drama Korea. Salah satu yang fenomenal adalah perannya sebagai Choi Sanggung, dalam Dae Jang Geum. Just love her :)
Episode ini gila..nekad...sediiihhh bgt...
ReplyDeletetengkyu ya mbak tirza...